Rebung: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Membatalkan suntingan oleh 180.244.139.130 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres: suntingan uji coba, silakan gunakan bak pasir Tag: Pengembalian SWViewer [1.6] |
||
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Chinese|pic=Bamboo sprout2.JPG|piccap=Setunas rebung.|s=[[wikt:竹|竹]][[wikt:笋|笋]]|t=[[wikt:竹|竹]][[wikt:筍|筍]]|p=zhú sǔn|j=zuk1 seon2|kanji=竹の子 or 筍|kana=タケノコ|romaji=takenoko|lang2=Nepali|lang2_content=तामा (Tama)|hangul=죽순, 대나무싹|rr=juk sun, daenamu ssak}} |
{{Chinese|pic=Bamboo sprout2.JPG|piccap=Setunas rebung.|s=[[wikt:竹|竹]][[wikt:笋|笋]]|t=[[wikt:竹|竹]][[wikt:筍|筍]]|p=zhú sǔn|j=zuk1 seon2|kanji=竹の子 or 筍|kana=タケノコ|romaji=takenoko|lang2=Nepali|lang2_content=तामा (Tama)|hangul=죽순, 대나무싹|rr=juk sun, daenamu ssak}} |
||
'''Rebung''' adalah [[tunas]] atau anakan yang masih muda yang tumbuh dari akar [[bambu]]. Penduduk [[Indonesia]] maupun [[Asia]] umumnya memanfaatkan rebung bambu sebagai [[bahan makanan]]. Rebung bambu termasuk salah satu sayuran yang disukai banyak orang karena teksturnya yang renyah dan rasa manis serta aroma khas yang dimilikinya.<ref name=":0">{{cite book|last=Andoko|first=Agus|authorlink=|coauthors=|title=Budi Daya Bambu Rebung|publisher=Penerbit Kanisius|date=|location=Yogyakarta|pages=7|url=https://www.kanisiusmedia.co.id/kanisiusmedia/|doi=|id=|isbn=979-21-0660-X|year=2003|access-date=2019-02-20|archive-date=2019-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20190216151104/http://kanisiusmedia.co.id/kanisiusmedia/|dead-url=yes}}</ref> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
Di [[Kabupaten Rejang Lebong]], [[Provinsi Bengkulu]], bambu muda diolah menjadi Lemea yaitu jenis makanan Lemea berasal dari tumbuhan tunas rebung yang dicincang kecil-kecil lalu di endap (fermentasi) dengan udang atau ikan. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
Di daerah Jawa, rebung kering dikenal dengan nama ''klingking''. Sebelum dimasak, rebung kering ini dicuci bersih dan direbus terlebih dahulu. Rebung ini dimasak dengan santan dan memiliki tekstur renyah yang mirip daging ayam.<ref>{{Cite news|url=https://food.detik.com/all-you-can-eat/d-1572665/klingking-si-rebung-kering|title=Klingking si Rebung Kering|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2019-02-09}}</ref> |
|||
Rebung memiliki kandungan [[karbohidrat]], [[protein]], dan dua belas [[asam amino]] penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Konsumsi rebung secara teratur diyakini{{who}} merupakan salah satu tindakan preventif untuk menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk [[kanker]]. |
Rebung memiliki kandungan [[karbohidrat]], [[protein]], dan dua belas [[asam amino]] penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Konsumsi rebung secara teratur diyakini{{who}} merupakan salah satu tindakan preventif untuk menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk [[kanker]]. |
||
== Sumber rebung == |
== Sumber rebung == |
||
Di |
Semua rebung bambu memiliki kandungan asam sianida (HCN). Rebung bambu dengan tingkat HCN tinggi berbahaya jika dikonsumsi, sebaliknya yang enak dikonsumsi adalah yang tingkat HCN-nya rendah.<ref name=":0" /> Di wilayah tropis, jenis-jenis bambu yang biasa diambil rebungnya untuk makanan adalah yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh di tepi hutan/sungai, seperti: |
||
* [[ |
* [[Bambu betung]] (''Dendrocalamus asper'') |
||
* [[ |
* [[Bambu apus]]/tali (''Gigantchloa apus'') |
||
* [[ |
* [[Bambu wulung]]/hitam (''Gigantochloa atroviolacea'') |
||
* [[ |
* [[Bambu ater]]/jawa (''Gigantochloa atter'') |
||
* [[ |
* [[Bambu gombong]]/surat (''Gigantochloa pseudoarundinacea'') |
||
* [[ |
* [[Bambu ampel]] (''Bambusa vulgaris'') |
||
* [[ |
* [[Bambu kuning]]/gading (''Bambusa vulgaris'' var. ''striata'') |
||
Dari kawasan subtropis dikenal jenis-jenis bambu yang biasa diambil rebungnya, yaitu |
Dari kawasan subtropis dikenal jenis-jenis bambu yang biasa diambil rebungnya, yaitu: |
||
* [[ |
* [[Madake]] (''Phyllostachys bambusoides'') |
||
* [[ |
* [[Moso]] (''Phyllostachys edulis'') |
||
* ''[[Bambusa oldhamii]]'' |
* ''[[Bambusa oldhamii]]'' |
||
* ''[[Bambusa odashimae]]'' |
* ''[[Bambusa odashimae]]'' |
||
* ''[[Bambusa blumeana]] '' |
* ''[[Bambusa blumeana]] '' |
||
* ''[[Fargesia spathacea]]'' |
* ''[[Fargesia spathacea]]'' |
||
== Galeri == |
|||
<gallery> |
|||
Berkas:Schizost brachycl 160511-0026 ipb.JPG|Rebung sebelum diambil |
|||
⚫ | |||
Berkas:Rebung kering klingking blitar.jpg|Rebung kering |
|||
Berkas:YosriRebungBuluh.jpg|Rebung yang telah dipotong-potong |
|||
Berkas:Boldhamii Shoots Sliced.PNG|Rebung ''Bambusa oldhamii'' yang telah dipotong-potong |
|||
</gallery> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Bambu]] |
* [[Bambu]] |
||
== Catatan kaki == |
|||
⚫ | |||
<references /> |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Bahan makanan]] |
[[Kategori:Bahan makanan]] |
Revisi terkini sejak 11 Oktober 2024 03.44
Rebung | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Setunas rebung. | |||||||||||
Nama Tionghoa | |||||||||||
Hanzi tradisional: | 竹筍 | ||||||||||
Hanzi sederhana: | 竹笋 | ||||||||||
| |||||||||||
Nama Jepang | |||||||||||
Kanji: | 竹の子 or 筍 | ||||||||||
Kana: | タケノコ | ||||||||||
| |||||||||||
Nama Korea | |||||||||||
Hangul: | 죽순, 대나무싹 | ||||||||||
| |||||||||||
Nama Nepali | |||||||||||
Nepali: | तामा (Tama) |
Rebung adalah tunas atau anakan yang masih muda yang tumbuh dari akar bambu. Penduduk Indonesia maupun Asia umumnya memanfaatkan rebung bambu sebagai bahan makanan. Rebung bambu termasuk salah satu sayuran yang disukai banyak orang karena teksturnya yang renyah dan rasa manis serta aroma khas yang dimilikinya.[1]
Di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, bambu muda diolah menjadi Lemea yaitu jenis makanan Lemea berasal dari tumbuhan tunas rebung yang dicincang kecil-kecil lalu di endap (fermentasi) dengan udang atau ikan.
Rebung bambu digunakan sebagai isi lumpia, makanan khas Semarang; rebung juga sering digunakan sebagai bahan baku masakan khas Jawa Tengah, seperti sayur lodeh. Selain itu, rebung juga diolah menjadi lema.
Saat ini, rebung sudah dapat diolah untuk berbagai macam bahan makanan olahan berbahan dasar rebung seperti tepung rebung yang memiliki kandungan pati tinggi, cuka rebung, keripik rebung, rebung beku, dan asinan rebung.
Di daerah Jawa, rebung kering dikenal dengan nama klingking. Sebelum dimasak, rebung kering ini dicuci bersih dan direbus terlebih dahulu. Rebung ini dimasak dengan santan dan memiliki tekstur renyah yang mirip daging ayam.[2]
Rebung memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan dua belas asam amino penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Konsumsi rebung secara teratur diyakini[siapa?] merupakan salah satu tindakan preventif untuk menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk kanker.
Sumber rebung
[sunting | sunting sumber]Semua rebung bambu memiliki kandungan asam sianida (HCN). Rebung bambu dengan tingkat HCN tinggi berbahaya jika dikonsumsi, sebaliknya yang enak dikonsumsi adalah yang tingkat HCN-nya rendah.[1] Di wilayah tropis, jenis-jenis bambu yang biasa diambil rebungnya untuk makanan adalah yang biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh di tepi hutan/sungai, seperti:
- Bambu betung (Dendrocalamus asper)
- Bambu apus/tali (Gigantchloa apus)
- Bambu wulung/hitam (Gigantochloa atroviolacea)
- Bambu ater/jawa (Gigantochloa atter)
- Bambu gombong/surat (Gigantochloa pseudoarundinacea)
- Bambu ampel (Bambusa vulgaris)
- Bambu kuning/gading (Bambusa vulgaris var. striata)
Dari kawasan subtropis dikenal jenis-jenis bambu yang biasa diambil rebungnya, yaitu:
- Madake (Phyllostachys bambusoides)
- Moso (Phyllostachys edulis)
- Bambusa oldhamii
- Bambusa odashimae
- Bambusa blumeana
- Fargesia spathacea
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Rebung sebelum diambil
-
Rebung dalam kaleng
-
Rebung kering
-
Rebung yang telah dipotong-potong
-
Rebung Bambusa oldhamii yang telah dipotong-potong
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Andoko, Agus (2003). Budi Daya Bambu Rebung. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. hlm. 7. ISBN 979-21-0660-X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-16. Diakses tanggal 2019-02-20.
- ^ "Klingking si Rebung Kering". detikcom. Diakses tanggal 2019-02-09.