Konflik peran: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Elemen gaya teks HTML <small> (small text) pada ref, sub, atau sup) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:A British housewife puts out items for salvage during 1942. D7560.jpg| |
[[Berkas:A British housewife puts out items for salvage during 1942. D7560.jpg|jmpl|350px|ka|Konflik peran biasanya dialami oleh seseorang ibu rumah tangga karena biasanya ibu rumah tangga sering mengalami permasalahan dalam menjalani peran-peran mereka]] |
||
'''Konflik peran''' adalah [[konflik]] yang terjadi karena ada benturan saat kita sedang menjalankan peran-peran tertentu.<ref name="Pudjiastiti">Puline Pudjiastiti.Sosiologi. Jakarta:Grasindo.27</ref> Konflik peran merupakan bentuk adanya perselisihan antara harapan-harapan yang berkaitan dengan suatu peran.<ref name="Anis Chariri">[https://www.academia.edu/3132939/PENGARUH_KONFLIK_PERAN_DAN_AMBIGUITAS_PERAN_TERHADAP_KOMITMEN_INDEPENDENSI_AUDITOR_INTERNAL_PEMERINTAH_DAERAH_Studi_Empiris_pada_Inspektorat_Kota_Semarang_/content Academia,edu:PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KOMITMEN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Inspektorat Kota Semarang)] |
'''Konflik peran''' adalah [[konflik]] yang terjadi karena ada benturan saat kita sedang menjalankan peran-peran tertentu.<ref name="Pudjiastiti">Puline Pudjiastiti.Sosiologi. Jakarta:Grasindo.27</ref> Konflik peran merupakan bentuk adanya perselisihan antara harapan-harapan yang berkaitan dengan suatu peran.<ref name="Anis Chariri">[https://www.academia.edu/3132939/PENGARUH_KONFLIK_PERAN_DAN_AMBIGUITAS_PERAN_TERHADAP_KOMITMEN_INDEPENDENSI_AUDITOR_INTERNAL_PEMERINTAH_DAERAH_Studi_Empiris_pada_Inspektorat_Kota_Semarang_/content Academia,edu:PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KOMITMEN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Inspektorat Kota Semarang)] Publikasi: 2011</ref> Konflik peran merupakan hasil dari tidak konsistennya harapan-harapan berbagai pihak atau [[persepsi]] seseorang dengan adanya perbedaan antara tuntutan [[peran]] dan [[kebutuhan]], serta nilai-nilai [[individu]] dan sebagainya.<ref name="Anis Chariri"/> Sebagai akibatnya seseorang yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana terombang-ambing, terjepit, dan serba salah.<ref name="Anis Chariri"/> Konflik peran dapat membuat [[individu]] tidak dapat mengambil [[keputusan]] mana yang lebih baik di antara peran-peran yang dilakukannya.<ref name="Anis Chariri"/> Contoh dari konflik peran yaitu Sebagai ketua [[PKK]], Ibu Herni harus menghadiri rapat. Namun pada saat yang sama, ia harus mengantar anaknya kerumah [[sakit]].<ref name="Maryati dkk">Kun Maryati dkk.Sosiologi.2001.Penerbit:Erlangga.71</ref> Dalam contoh kasus Ibu Herni tersebut terlihat bahwa ada dua hal yang harus dilakukan secara bersamaan sehingga harus membuat Ibu Herni mengambil keputusan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu.<ref name="Maryati dkk"/> Dalam konteks kasus tersebut terlihat bahwa apa yang dialami Ibu Herni itu merupakan bentuk dari konflik peran.<ref name="Maryati dkk"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
Revisi terkini sejak 11 November 2022 02.13
Konflik peran adalah konflik yang terjadi karena ada benturan saat kita sedang menjalankan peran-peran tertentu.[1] Konflik peran merupakan bentuk adanya perselisihan antara harapan-harapan yang berkaitan dengan suatu peran.[2] Konflik peran merupakan hasil dari tidak konsistennya harapan-harapan berbagai pihak atau persepsi seseorang dengan adanya perbedaan antara tuntutan peran dan kebutuhan, serta nilai-nilai individu dan sebagainya.[2] Sebagai akibatnya seseorang yang mengalami konflik peran akan berada dalam suasana terombang-ambing, terjepit, dan serba salah.[2] Konflik peran dapat membuat individu tidak dapat mengambil keputusan mana yang lebih baik di antara peran-peran yang dilakukannya.[2] Contoh dari konflik peran yaitu Sebagai ketua PKK, Ibu Herni harus menghadiri rapat. Namun pada saat yang sama, ia harus mengantar anaknya kerumah sakit.[3] Dalam contoh kasus Ibu Herni tersebut terlihat bahwa ada dua hal yang harus dilakukan secara bersamaan sehingga harus membuat Ibu Herni mengambil keputusan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu.[3] Dalam konteks kasus tersebut terlihat bahwa apa yang dialami Ibu Herni itu merupakan bentuk dari konflik peran.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Puline Pudjiastiti.Sosiologi. Jakarta:Grasindo.27
- ^ a b c d Academia,edu:PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KOMITMEN INDEPENDENSI AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Inspektorat Kota Semarang) Publikasi: 2011
- ^ a b c Kun Maryati dkk.Sosiologi.2001.Penerbit:Erlangga.71