Lompat ke isi

Jangan Ambil Nyawaku: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎Pranala luar: pembersihan kosmetika dasar
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Jangan Ambil Nyawaku''' adalah film [[Indonesia]] yang diproduksi pada tahun [[1981]] dengan disutradarai oleh [[Sophan Sophiaan]], dibintangi oleh [[Lenny Marlina]] dan [[Frans Tumbuan]]. Cerita dalam film ini diangkat dari novel karya [[Titie Said]].
'''Jangan Ambil Nyawaku''' adalah film [[Indonesia]] yang diproduksi pada tahun [[1981]] dengan disutradarai oleh [[Sophan Sophiaan]], dibintangi oleh [[Lenny Marlina]] dan [[Frans Tumbuan]]. Cerita dalam film ini diangkat dari novel karya [[Titie Said]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Sudah tiga tahun Non (Lenny Marlina) membina keluarga bersama Hans Tobing (Frans Tumbuhan) membuahkan tiga orang anak, namun Non belum mendapat tempat di lingkungan keluarga Hans. Ketika Non merasa lega karena diterima di lingkungan keluarga suaminya, kebahagiaan itu terancam lagi oleh kanker rahimnya. Penyakit itulah yang menggoncangkan keluarganya. Hans harus mengorbankan apa saja untuk keselamatan nyawa istrinya. Anak-anaknya merasa bersalah pada ibunya. Anak paling kecil merasa menjadi penyebab sakit ibunya. Non masih memiliki semangat hidup, karena ia sadar bahwa anak-anaknya masih memerlukannya. Semangat itulah yang merupakan unsur terpenting dalam proses kesembuhannya.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M981 Laman Jangan Ambil Nyawaku], diakses pada 7 September 2009</ref>.
Sudah tiga tahun Non (Lenny Marlina) membina keluarga bersama Hans Tobing (Frans Tumbuan) membuahkan tiga orang anak, tetapi Non belum mendapat tempat di lingkungan keluarga Hans. Ketika Non merasa lega karena diterima di lingkungan keluarga suaminya, kebahagiaan itu terancam lagi oleh kanker rahimnya. Penyakit itulah yang menggoncangkan keluarganya. Hans harus mengorbankan apa saja untuk keselamatan nyawa istrinya. Anak-anaknya merasa bersalah pada ibunya. Anak paling kecil merasa menjadi penyebab sakit ibunya. Non masih memiliki semangat hidup, karena ia sadar bahwa anak-anaknya masih memerlukannya. Semangat itulah yang merupakan unsur terpenting dalam proses kesembuhannya.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M981 Laman Jangan Ambil Nyawaku]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses pada 7 September 2009</ref>


== Sinetron ==
== Sinetron ==


Pada tahun 2003, film ini didaur ulang dalam bentuk sinetron, yang dibintangi oleh [[Paramitha Rusady]] dan [[Billy Boedjanger]].<ref>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0305/24/bud1.htm Menyambung Sukses Tahun 70-an], diakses pada 26 Agustus 2017</ref>.
Pada tahun 2003, film ini didaur ulang dalam bentuk sinetron, yang dibintangi oleh [[Paramitha Rusady]] dan [[Billy Boedjanger]].<ref>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0305/24/bud1.htm Menyambung Sukses Tahun 70-an] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170826193326/http://www.suaramerdeka.com/harian/0305/24/bud1.htm |date=2017-08-26 }}, diakses pada 26 Agustus 2017</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 13: Baris 13:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M981 Ulasan di Dokumentasi Perfilman Indonesia]
* {{id}} [http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M981 Ulasan di Dokumentasi Perfilman Indonesia]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}

{{Film-indo-stub}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1981]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1981]]


{{Film-indo-stub}}

Revisi terkini sejak 23 Februari 2023 21.39

Jangan Ambil Nyawaku adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1981 dengan disutradarai oleh Sophan Sophiaan, dibintangi oleh Lenny Marlina dan Frans Tumbuan. Cerita dalam film ini diangkat dari novel karya Titie Said.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Sudah tiga tahun Non (Lenny Marlina) membina keluarga bersama Hans Tobing (Frans Tumbuan) membuahkan tiga orang anak, tetapi Non belum mendapat tempat di lingkungan keluarga Hans. Ketika Non merasa lega karena diterima di lingkungan keluarga suaminya, kebahagiaan itu terancam lagi oleh kanker rahimnya. Penyakit itulah yang menggoncangkan keluarganya. Hans harus mengorbankan apa saja untuk keselamatan nyawa istrinya. Anak-anaknya merasa bersalah pada ibunya. Anak paling kecil merasa menjadi penyebab sakit ibunya. Non masih memiliki semangat hidup, karena ia sadar bahwa anak-anaknya masih memerlukannya. Semangat itulah yang merupakan unsur terpenting dalam proses kesembuhannya.[1]

Sinetron[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2003, film ini didaur ulang dalam bentuk sinetron, yang dibintangi oleh Paramitha Rusady dan Billy Boedjanger.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Laman Jangan Ambil Nyawaku[pranala nonaktif permanen], diakses pada 7 September 2009
  2. ^ Menyambung Sukses Tahun 70-an Diarsipkan 2017-08-26 di Wayback Machine., diakses pada 26 Agustus 2017

Pranala luar[sunting | sunting sumber]