Lompat ke isi

Masjid Al-Anshor Jakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Masjid Al-Anshor''' di [[Pekojan, Tambora, Jakarta Barat|Pekojan]] adalah [[masjid]] yang tertua yang masih ada di wilayah [[DKI Jakarta]]. Telah tercatat keberadaannya semenjak tahun 1648, masjid ini merupakan peninggalan orang-orang [[Moor]] di Jakarta.<ref name=heuken>{{aut|[[Adolf Heuken|Heuken, A.]]}} 2016. ''Tempat-tempat bersejarah di Jakarta''. Jakarta :Cipta Loka Caraka.</ref>{{rp|220}}
'''Masjid Al-Anshor''' di [[Pekojan, Tambora, Jakarta Barat|Pekojan]] adalah [[masjid]] yang tertua yang masih ada di wilayah [[DKI Jakarta]]. Telah tercatat keberadaannya semenjak tahun 1648, masjid ini merupakan peninggalan orang-orang [[Moor]] di Jakarta.<ref name=heuken>{{aut|[[Adolf Heuken|Heuken, A.]]}} 2016. ''Tempat-tempat bersejarah di Jakarta''. Jakarta:Cipta Loka Caraka.</ref>{{rp|220}}


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Keberadaan masjid ini untuk pertama kalinya diketahui dari sebuah laporan berangka tahun 1648 yang ditujukan kepada Dewan Gereja di [[Batavia]]. ''Mesigit'' ini berada di perkampungan yang ketika itu ditinggali terutama oleh orang-orang ''koja'' (juga disebut ''kojah'' atau ''khoja'', pedagang) kaum Moor, yakni [[muslim]] dari pesisir [[Koromandel]], [[India]]. Belakangan, orang-orang [[Arab]] dari [[Hadramaut]] juga turut berdatangan menghuni kampung yang kini dinamai Pekojan.<ref name=heuken/>{{rp|219-20}}
Keberadaan masjid ini untuk pertama kalinya diketahui dari sebuah laporan berangka tahun 1648 yang ditujukan kepada Dewan Gereja di [[Batavia]]. ''Mesigit'' ini berada di perkampungan yang ketika itu ditinggali terutama oleh orang-orang ''koja'' (juga disebut ''kojah'' atau ''khoja'', pedagang) kaum Moor, yakni [[muslim]] dari pesisir [[Koromandel]], [[India]]. Belakangan, orang-orang [[Arab]] dari [[Hadramaut]] juga turut berdatangan menghuni kampung yang kini dinamai Pekojan.<ref name=heuken/>{{rp|219-20}}


Masjid al-Anshor berdiri di atas tanah wakaf dari seorang-orang India dengan sertifikat nomor: M.166 tanggal 18-03-92 AIW/PPAIW: W3/011/c/4/1991 tanggal 8-5-1991. Kini, masjid ini juga dimasukkan sebagai [[cagar budaya]] yang dilindungi undang-undang di bawah pengawasan Dinas Musium dan Sejarah DKI Jakarta. Status cagar budaya ini ditetapkan melalui SK Gubernur No.cb.11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972 (dimuat dalam Lembaran Daerah no.60/1972).<ref>{{cite web|url=http://www.teropongsenayan.com/13226-masjid-tertua-di-jakarta-itu-bernama-al-anshor|title=Masjid Tertua di Jakarta Itu Bernama al-Anshor|accessdate=27-08-2017}}</ref>
Masjid al-Anshor berdiri di atas tanah wakaf dari seorang-orang India dengan sertifikat nomor: M.166 tanggal 18-03-92 AIW/PPAIW: W3/011/c/4/1991 tanggal 8-5-1991. Kini, masjid ini juga dimasukkan sebagai [[cagar budaya]] yang dilindungi undang-undang di bawah pengawasan Dinas Musium dan Sejarah DKI Jakarta. Status cagar budaya ini ditetapkan melalui SK Gubernur No.cb.11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972 (dimuat dalam Lembaran Daerah no.60/1972).<ref>{{cite web|url=http://www.teropongsenayan.com/13226-masjid-tertua-di-jakarta-itu-bernama-al-anshor|title=Masjid Tertua di Jakarta Itu Bernama al-Anshor|accessdate=27-08-2017|archive-date=2017-08-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20170827210441/http://www.teropongsenayan.com/13226-masjid-tertua-di-jakarta-itu-bernama-al-anshor|dead-url=yes}}</ref>


Masjid al-Anshor adalah masjid tertua di Jakarta yang masih berdiri hingga saat ini. Masjid yang pertama didirikan di Batavia, setidaknya yang pertama tercatat, kemungkinan adalah masjid milik Gouw Cay alias Jan Con, seorang sekretaris dari [[Souw Beng Kong]] -[[kapitan Cina]] pada masa Gubernur Jenderal [[Jan Pieterszoon Coen]]. Gouw Cay, seorang tukang kayu [[Tionghoa]] muslim dari [[Banten]], pada tahun 1621 memperoleh sebidang tanah di Kampung Bebek, yang terletak di sebelah utara [[Angke, Tambora, Jakarta Barat|Angke]]. Di atas tanah tersebut ia berniat mendirikan sebuah masjid. Tidak diketahui setepatnya mengenai pelaksanaan rencana pendirian masjid itu selanjutnya, namun pada beberapa peta dari abad-19 dapat dilihat adanya sebuah masjid di Kampung Bebek.<ref name=heuken/>{{rp|216,228}}
Masjid al-Anshor adalah masjid tertua di Jakarta yang masih berdiri hingga saat ini. Masjid yang pertama didirikan di Batavia, setidaknya yang pertama tercatat, kemungkinan adalah masjid milik Gouw Cay alias Jan Con, seorang sekretaris dari [[Souw Beng Kong]] -[[kapitan Cina]] pada masa Gubernur Jenderal [[Jan Pieterszoon Coen]]. Gouw Cay, seorang tukang kayu [[Tionghoa]] muslim dari [[Banten]], pada tahun 1621 memperoleh sebidang tanah di Kampung Bebek, yang terletak di sebelah utara [[Angke, Tambora, Jakarta Barat|Angke]]. Di atas tanah tersebut ia berniat mendirikan sebuah masjid. Tidak diketahui setepatnya mengenai pelaksanaan rencana pendirian masjid itu selanjutnya, namun pada beberapa peta dari abad-19 dapat dilihat adanya sebuah masjid di Kampung Bebek.<ref name=heuken/>{{rp|216,228}}
Baris 15: Baris 15:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* Jakarta.go.id: [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/748/Al-Anshor-Masjid ''Masjid al-Anshor''], diakses 27-08-2017
* Jakarta.go.id: [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/748/Al-Anshor-Masjid ''Masjid al-Anshor''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170720024202/http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/748/Al-Anshor-Masjid |date=2017-07-20 }}, diakses 27-08-2017
* Viva.co.id: [http://www.viva.co.id/berita/metro/237415-menggali-informasi-jejak-islam-di-masjid-tua ''Menelusuri Jejak Islam di Jakarta''], artikel Selasa, 2 Agustus 2011 | 05:49 WIB. Diakses 27-08-2017
* Viva.co.id: [http://www.viva.co.id/berita/metro/237415-menggali-informasi-jejak-islam-di-masjid-tua ''Menelusuri Jejak Islam di Jakarta''], artikel Selasa, 2 Agustus 2011 | 05:49 WIB. Diakses 27-08-2017


Baris 22: Baris 22:
{{coord|-6.139003|106.806890|region:ID_type:landmark_scale:3700|display=title}}
{{coord|-6.139003|106.806890|region:ID_type:landmark_scale:3700|display=title}}


[[Kategori:Masjid di Jakarta]]
[[Kategori:Masjid di Jakarta|A]]
[[Kategori:Sejarah Jakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jakarta]]

Revisi terkini sejak 23 Maret 2023 06.29

Masjid Al-Anshor di Pekojan adalah masjid yang tertua yang masih ada di wilayah DKI Jakarta. Telah tercatat keberadaannya semenjak tahun 1648, masjid ini merupakan peninggalan orang-orang Moor di Jakarta.[1]:220

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Keberadaan masjid ini untuk pertama kalinya diketahui dari sebuah laporan berangka tahun 1648 yang ditujukan kepada Dewan Gereja di Batavia. Mesigit ini berada di perkampungan yang ketika itu ditinggali terutama oleh orang-orang koja (juga disebut kojah atau khoja, pedagang) kaum Moor, yakni muslim dari pesisir Koromandel, India. Belakangan, orang-orang Arab dari Hadramaut juga turut berdatangan menghuni kampung yang kini dinamai Pekojan.[1]:219-20

Masjid al-Anshor berdiri di atas tanah wakaf dari seorang-orang India dengan sertifikat nomor: M.166 tanggal 18-03-92 AIW/PPAIW: W3/011/c/4/1991 tanggal 8-5-1991. Kini, masjid ini juga dimasukkan sebagai cagar budaya yang dilindungi undang-undang di bawah pengawasan Dinas Musium dan Sejarah DKI Jakarta. Status cagar budaya ini ditetapkan melalui SK Gubernur No.cb.11/1/12/72 tanggal 10 Januari 1972 (dimuat dalam Lembaran Daerah no.60/1972).[2]

Masjid al-Anshor adalah masjid tertua di Jakarta yang masih berdiri hingga saat ini. Masjid yang pertama didirikan di Batavia, setidaknya yang pertama tercatat, kemungkinan adalah masjid milik Gouw Cay alias Jan Con, seorang sekretaris dari Souw Beng Kong -kapitan Cina pada masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Gouw Cay, seorang tukang kayu Tionghoa muslim dari Banten, pada tahun 1621 memperoleh sebidang tanah di Kampung Bebek, yang terletak di sebelah utara Angke. Di atas tanah tersebut ia berniat mendirikan sebuah masjid. Tidak diketahui setepatnya mengenai pelaksanaan rencana pendirian masjid itu selanjutnya, namun pada beberapa peta dari abad-19 dapat dilihat adanya sebuah masjid di Kampung Bebek.[1]:216,228

Keadaan fisik[sunting | sunting sumber]

Masjid al-Anshor berbentuk sederhana, dengan empat tiang balok utama tanpa hiasan. Bagian ini masih asli dan berumur paling tua. Sebelumnya, masjid dikelilingi oleh pemakaman; namun kini lahan pekarangannya telah habis dan masjid hampir menyatu dengan rumah-rumah di sekitarnya. Masjid ini memang terletak di dalam sebuah gang kecil, Jl. Pengukiran II.[1]:220

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Heuken, A. 2016. Tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Jakarta:Cipta Loka Caraka.
  2. ^ "Masjid Tertua di Jakarta Itu Bernama al-Anshor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-27. Diakses tanggal 27-08-2017. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Koordinat: 6°08′20″S 106°48′25″E / 6.139003°S 106.806890°E / -6.139003; 106.806890