Lompat ke isi

Ikatan ionik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Ion menggunakan HotCat
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Pada '''ikatan ionik''', terjadi transfer [[elektron]] dari satu [[atom]] ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka ada atom yang kedapatan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.<ref name="Ant">Anthony Carpi, Ph.D. "Chemical Bonding," Visionlearning Vol. CHE-1 (7), 2003.
Pada '''ikatan ionik''', terjadi transfer [[elektron]] dari satu [[atom]] ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.<ref name="Ant">Anthony Carpi, Ph.D. "Chemical Bonding," Visionlearning Vol. CHE-1 (7), 2003.
http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=55.</ref> Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi [[ion negatif]] atau dikenal dengan istilah [[anion]]. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi [[ion positif]] atau [[kation]].<ref name="Cl">Clark J. 2000. Ionic (Electrovalent) Bonding. [terhubung berkala]. http://www.chemguide.co.uk/atoms/bonding/ionic.html [17 Mei 2010].</ref> Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.<ref name="Ant"/>
http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=55.</ref> Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi [[ion negatif]] atau dikenal dengan istilah [[anion]]. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi [[ion positif]] atau [[kation]].<ref name="Cl">Clark J. 2000. Ionic (Electrovalent) Bonding. [terhubung berkala]. http://www.chemguide.co.uk/atoms/bonding/ionic.html [17 Mei 2010].</ref> Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.<ref name="Ant"/>


== Proses Terbentuknya Ikatan Ionik ==
== Proses Terbentuknya Ikatan Ionik ==
[[Berkas:Ionic bonding animation.gif|Animasi Natrium dan Klorin yang bertukar elektron sehingga membentuk ikatan ionik|thumb|300px]]
[[Berkas:Ionic bonding animation.gif|Animasi Natrium dan Klorin yang bertukar elektron sehingga membentuk ikatan ionik|jmpl|300px]]
Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. [[Natirum]] (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan [[Klorin]] (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.<ref name="Cl"/> Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na<sup>+</sup>) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl<sup>-</sup>). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na<sup>+</sup> dan Cl<sup>-</sup> sehingga membentuk ikatan ionik.<ref name="Ant"/>
Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. [[Natrium]] (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan [[Klorin]] (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.<ref name="Cl"/> Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na<sup>+</sup>) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl<sup>-</sup>). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na<sup>+</sup> dan Cl<sup>-</sup> sehingga membentuk ikatan ionik.<ref name="Ant"/>


== Keunikan ikatan ionik ==
== Keunikan ikatan ionik ==
Baris 15: Baris 15:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Atom]]
[[Kategori:Atom]]
[[Kategori:Ikatan kimia]]
[[Kategori:Ikatan kimia]]
[[Kategori:Ion]]
[[Kategori:Ion]]

[[th:พันธะไอออน]]

Revisi terkini sejak 12 Juli 2021 02.34

Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.[1] Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion positif atau kation.[2] Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.[1]

Proses Terbentuknya Ikatan Ionik

[sunting | sunting sumber]
Animasi Natrium dan Klorin yang bertukar elektron sehingga membentuk ikatan ionik

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. Natrium (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.[2] Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga membentuk ikatan ionik.[1]

Keunikan ikatan ionik

[sunting | sunting sumber]
  1. Ikatan ionik terbentuk antara ion logam (ion positif) dan ion non-logam (ion negatif).[1]
  2. Penamaan ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, kemudian diikuti nama non-logam penyusunnya. Contohnya: natrium klorida.[1]
  3. Ikatan ionik mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya.[1]
  4. Senyawa ionik mudah sekali menghantarkan listrik jika dalam larutan.[1]
  5. Senyawa ionik cenderung membentuk kristal solid dengan titik leleh yang tinggi.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h Anthony Carpi, Ph.D. "Chemical Bonding," Visionlearning Vol. CHE-1 (7), 2003. http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=55.
  2. ^ a b Clark J. 2000. Ionic (Electrovalent) Bonding. [terhubung berkala]. http://www.chemguide.co.uk/atoms/bonding/ionic.html [17 Mei 2010].