Lompat ke isi

Museum Keraton Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kurniawn.bagas (bicara | kontrib)
k Menambah koleksi unggulan museum
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Yogyakarta Indonesia Kraton-the-Sultans-Palace-02.jpg|jmpl|250px|Regol Donopratopo]]
{{rapikan}}
[[Berkas:Kraton Yogyakarta Pagelaran.jpg|jmpl|250px|Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tampak dari depan]]
'''Keraton Yogyakarta''' yang terletak di tengah kota [[Yogyakarta]] ini memiliki beberapa museum, yaitu Museum Lukisan, Museum [[Sri Sultan Hamengkubuwono IX]], Museum Kereta, dan Museum [[Batik]]. Di samping itu, hampir seluruh bagian kraton digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda budaya bernilai, termasuk replikanya. Di kompleks Pagelaran, misalnya, diperagakan berbagai pakaian prajurit dan pakaian adat keluarga keraton.
'''Keraton Yogyakarta''' terletak di tengah kota [[Yogyakarta]], memiliki beberapa [[museum]], yaitu Museum Lukisan, Museum [[Sri Sultan Hamengkubuwono IX]], Museum Kereta, dan Museum [[Batik]]. Di samping itu, hampir seluruh bagian kraton digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda budaya bernilai, termasuk [[replika]]nya. Di kompleks Pagelaran, misalnya, diperagakan berbagai pakaian [[prajurit]] dan [[pakaian adat]] keluarga keraton.
Museum ini dibuka untuk umum setiap hari kecuali pada saat terdapat upacara. Museum buka mulai jam 08.30 hingga 14.00 wib, kecuali hari Jumat yang buka hingga pukul 13.00 wib. Selain benda-benda budaya dan arsitektur, pengunjung juga dapat melihat pertunjukan seperti macapat, kerawitan, wayang kulit, serta wayang orang, yang dipentaskan di bangsal Sri Manganti, sekitar pukul 10.00-12.00.
Museum ini dibuka untuk umum selama hari Selasa hingga Minggu kecuali pada saat terdapat upacara. Museum buka mulai jam 08.30 hingga 14.00 WIB, kecuali hari Jumat yang buka hingga pukul 13.00 WIB. Selain benda-benda budaya dan arsitektur, pengunjung juga dapat melihat pertunjukan seperti [[macapat]], [[karawitan]], [[wayang kulit]], serta [[wayang orang]], yang dipentaskan di bangsal Sri Manganti, sekitar pukul 10.00-12.00.


== Museum Kereta Keraton ==
== Museum Kereta Keraton ==


[[Berkas:Jogja.kraton.jpg|jmpl|220px|Gedhong Kaca, Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]]
=== Koleksi Unggulan Museum Kereta Keraton<ref>Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). ''Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta''. Yogyakarta, Indonesia: Penulis.</ref> ===
=== Koleksi Unggulan Museum Kereta Keraton<ref>Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). ''Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta''. Yogyakarta, Indonesia: Penulis.</ref> ===
Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Kereta Keraton. Koleksi unggulan Museum Kereta Keraton adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2014 [[Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta]] menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Kereta Keraton. Koleksi unggulan Museum Kereta Keraton adalah sebagai berikut:
# Kereta Kanjeng Nyai Jimad, merupakan kereta tertua keraton yang berasal dari masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Kereta ini adalah hadiah dari Jenderal Jacob Mossel lalu digunakan oleh Sultan Hamengku Buwono I sampai Sultan Hamengku Buwono III untuk upacara penobatan.
# [[Kereta kencana Kanjeng Nyai Jimat|Kereta Kanjeng Nyai Jimad]], merupakan kereta tertua keraton (1750) yang berasal dari masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Kereta ini adalah hadiah dari Gubernur Jenderal [[VOC]] [[Jacob Mossel]] lalu digunakan oleh [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengku Buwono I]] sampai [[Hamengkubuwana III|Sultan Hamengku Buwono III]] untuk upacara penobatan.
# Kereta Kyai Manik Retno, merupakan kereta terbuka buatan Belanda yang ditarik oleh seekor kuda. Dahulu, Sri Sultan Hamengku Buwono IV mengendalikan sendiri kereta tersebut ketika bepergian.
# Kereta Kyai Manik Retno, merupakan kereta terbuka buatan Belanda yang ditarik oleh seekor kuda. Dahulu, Sri Sultan Hamengku Buwono IV mengendalikan sendiri kereta tersebut ketika bepergian.
# Kereta Kangjeng Kyai Garudayaka, diproduksi oleh perusahaan kereta Hermans, Den Haag, Belanda pada sekitar tahun 1867-1869. Kereta ini digunakan sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI hingga sekarang untuk keperluan acara resmi seperti kirab jumenengan, penyambutan tamu penting, dan sebagainya.
# Kereta Kangjeng Kyai Garudayaka, diproduksi oleh perusahaan kereta Hermans, Den Haag, Belanda pada sekitar tahun 1867-1869. Kereta ini digunakan sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI hingga sekarang untuk keperluan acara resmi seperti kirab jumenengan, penyambutan tamu penting, dan sebagainya.

== Lihat pula ==
* [[Museum Pura Pakualaman]], museum sejenis di kompleks istana Kadipaten Pakualaman Yogyakarta

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.jogjatrip.com/id Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya]
* [http://www.jogjatrip.com/id Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


[[Kategori:Museum di Kota Yogyakarta|Keraton]]
[[Kategori:Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]]


{{museum-stub}}


{{museum-stub}}
[[Kategori:Museum di Yogyakarta|Keraton]]

Revisi terkini sejak 8 Oktober 2024 23.46

Regol Donopratopo
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tampak dari depan

Keraton Yogyakarta terletak di tengah kota Yogyakarta, memiliki beberapa museum, yaitu Museum Lukisan, Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Museum Kereta, dan Museum Batik. Di samping itu, hampir seluruh bagian kraton digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda budaya bernilai, termasuk replikanya. Di kompleks Pagelaran, misalnya, diperagakan berbagai pakaian prajurit dan pakaian adat keluarga keraton. Museum ini dibuka untuk umum selama hari Selasa hingga Minggu kecuali pada saat terdapat upacara. Museum buka mulai jam 08.30 hingga 14.00 WIB, kecuali hari Jumat yang buka hingga pukul 13.00 WIB. Selain benda-benda budaya dan arsitektur, pengunjung juga dapat melihat pertunjukan seperti macapat, karawitan, wayang kulit, serta wayang orang, yang dipentaskan di bangsal Sri Manganti, sekitar pukul 10.00-12.00.

Museum Kereta Keraton

[sunting | sunting sumber]
Gedhong Kaca, Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Koleksi Unggulan Museum Kereta Keraton[1]

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Kereta Keraton. Koleksi unggulan Museum Kereta Keraton adalah sebagai berikut:

  1. Kereta Kanjeng Nyai Jimad, merupakan kereta tertua keraton (1750) yang berasal dari masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Kereta ini adalah hadiah dari Gubernur Jenderal VOC Jacob Mossel lalu digunakan oleh Sultan Hamengku Buwono I sampai Sultan Hamengku Buwono III untuk upacara penobatan.
  2. Kereta Kyai Manik Retno, merupakan kereta terbuka buatan Belanda yang ditarik oleh seekor kuda. Dahulu, Sri Sultan Hamengku Buwono IV mengendalikan sendiri kereta tersebut ketika bepergian.
  3. Kereta Kangjeng Kyai Garudayaka, diproduksi oleh perusahaan kereta Hermans, Den Haag, Belanda pada sekitar tahun 1867-1869. Kereta ini digunakan sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI hingga sekarang untuk keperluan acara resmi seperti kirab jumenengan, penyambutan tamu penting, dan sebagainya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta. Yogyakarta, Indonesia: Penulis.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]