Lompat ke isi

Maleo senkawor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gerildwira (bicara | kontrib)
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(40 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Inbound2357189318602348967.jpg|thumb|Burung Maleo]]
{{Taxobox
{{Speciesbox
| color = pink
| genus = Macrocephalon
| species = maleo
| name = Maleo Senkawor
| name = Maleo Senkawor
| image = Stavenn Maleo.jpg
| image = Stavenn Maleo.jpg
| status = EN
| status = EN
| status_system = IUCN3.1
| status_ref = <ref name=IUCN>{{IUCN|id=22678576 |title=''Macrocephalon maleo'' |assessor=BirdLife International |assessor-link=BirdLife International |version=2013.2 |year=2013 |accessdate=26 November 2013}}</ref>
| trend = down
| trend = down
| parent_authority = [[Salomon Müller|Müller]], 1846
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Burung]]
| ordo = [[Galliformes]]
| familia = [[Megapodiidae]]
| genus = '''''Macrocephalon'''''
| genus_authority = [[Salomon Müller|Müller]], 1846
| species = '''''M. maleo'''''
| binomial = ''Macrocephalon maleo''
| binomial = ''Macrocephalon maleo''
| binomial_authority = [[Salomon Müller|S. Müller]], 1846
| authority = [[Salomon Müller|S. Müller]], 1846
}}
}}
{{redirect|Maleo}}
{{redirect|Maleo}}
'''Maleo Senkawor''' atau '''Maleo''', yang dalam nama ilmiahnya ''Macrocephalon maleo'' adalah sejenis [[burung gosong]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm, dan merupakan satu-satunya [[burung]] di dalam genus tunggal ''Macrocephalon''.<ref name="Buku">[http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:2putZYl7GPQJ:www.celebio.org/component/option,com_remository/Itemid,56/func,download/id,1/chk,688487498e59ba397653dbe70ba87447/no_html,1/+maleo+monogami+species&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShYWuncXrlfQC1z3MzcK2-3UBM3PXJVbHZY4kgqD_qz3VWKcU7EDCqLxS7hbDodYMiHPyLEmD74I0SBw2a2dQ3KJb2eqqr0fOgW3hQZt4gDjQ0zsr04zJaV3VgFNa3k2dOBerRd&sig=AHIEtbTKkfGC2dmc32fCVUXzGvcYFBWFOQ Konservasi Maleo]</ref><ref>[http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pets/burung-maleo-si-langka-anti-poligami Situs lintas berita: burung maleo si langka anti poligami]</ref> Burung Maleo termasuk dalam suku Megapodiidae, suku yang tersebar di Indo-Australia dan kepulauan-kepulauan Pasifik. Maleo sendiri merupakan satu-satunya jenis dalam marga Macrocephalon.
'''Maleo Senkawor''' atau '''Maleo''' (disebut juga '''Panua''' oleh [[Suku Gorontalo|masyarakat Gorontalo]]) yang memiliki nama ilmiah ''Macrocephalon maleo'' adalah sejenis [[burung gosong]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55&nbsp;cm, dan merupakan satu-satunya [[burung]] di dalam genus tunggal ''Macrocephalon''.<ref name="Buku">[http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:2putZYl7GPQJ:www.celebio.org/component/option,com_remository/Itemid,56/func,download/id,1/chk,688487498e59ba397653dbe70ba87447/no_html,1/+maleo+monogami+species&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShYWuncXrlfQC1z3MzcK2-3UBM3PXJVbHZY4kgqD_qz3VWKcU7EDCqLxS7hbDodYMiHPyLEmD74I0SBw2a2dQ3KJb2eqqr0fOgW3hQZt4gDjQ0zsr04zJaV3VgFNa3k2dOBerRd&sig=AHIEtbTKkfGC2dmc32fCVUXzGvcYFBWFOQ Konservasi Maleo]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pets/burung-maleo-si-langka-anti-poligami |title=Situs lintas berita: burung maleo si langka anti poligami |access-date=2010-04-19 |archive-date=2010-05-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100523172122/http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pets/burung-maleo-si-langka-anti-poligami |dead-url=yes }}</ref> Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang.<ref name="tempo">{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/05/22/brk,20090522-177608,id.html |title=Tempo |access-date=2010-04-23 |archive-date=2009-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090817022308/http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/05/22/brk,20090522-177608,id.html |dead-url=yes }}</ref>


Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11&nbsp;cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran [[telur]] [[ayam]].<ref name="size">{{Cite web |url=http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97833/89/14/Populasi_Satwa_Langka_Maleo_Semakin_Berkurang |title=Populasi Satwa Langka Maleo Semakin Berkurang |access-date=2010-04-21 |archive-date=2009-10-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091008085139/http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97833/89/14/Populasi_Satwa_Langka_Maleo_Semakin_Berkurang |dead-url=yes }}</ref><ref name="size2">[http://www.indosiar.com/ragam/54835/upaya-melestarikan-burung-maleo. Upaya Melestarikan Burung Maleo]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Namun saat ini mulai terancam punah karena [[habitat]] yang makin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh [[manusia]]. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.<ref name="Burung Maleo">{{Cite web |url=http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Sulawesi-Tengah/Fauna/Burung-Maleo |title=Situs Kidsnesia:Burung Maleo Maleo |access-date=2010-04-19 |archive-date=2023-01-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230123161848/http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Sulawesi-Tengah/Fauna/Burung-Maleo |dead-url=yes }}</ref>
''Macrocephalon'' berasal dari kata Yunani ''makrocephalos'' yang berarti kepala besar. Nama ini diberikan karena memang bentuk kepala maleo sedikit aneh dibandingkan kepala burung lain, ada tonjolan besar di bagian belakang kepala. Burung ini dikenal dengan nama beragam di tiap daerah, seperti ''senkawor'' (Minahasa), ''tuanggoi'' (Bolaang Mongondow), ''bagoho'' atau ''panua ''(Gorontalo) dan sebagainya. Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang.<ref name="tempo">[http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/05/22/brk,20090522-177608,id.html Tempo]</ref>

Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran [[telur]] [[ayam]].<ref name="size">[http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/97833/89/14/Populasi_Satwa_Langka_Maleo_Semakin_Berkurang Populasi Satwa Langka Maleo Semakin Berkurang]</ref><ref name="size2">[http://www.indosiar.com/ragam/54835/upaya-melestarikan-burung-maleo. Upaya Melestarikan Burung Maleo]</ref>
Untuk menetaskan telurnya, dibutuhkan sumber  panas bumi yang cukup berkisar antara  32-35 derajat celsius. Butuh waktu antara  62-85 hari bagi telur untuk menetas. Namun saat ini mulai terancam punah karena [[habitat]] yang semakin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh [[manusia]]. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.<ref name="Burung Maleo">[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Sulawesi-Tengah/Fauna/Burung-Maleo Situs Kidsnesia:Burung Maleo Maleo]</ref>

Dalam Buku “Konservasi Maleo Di Sulawesi”, asal usul burung khas kawasan Wallacea ini disebutkan masih belum jelas. Ada dua teori asal usulnya yaitu bahwa nenek moyang maleo berasal dari Australia dan teori kedua bahwa moyang maleo berasal dari Asia Tenggara sebelum tiba di Australia. Namun, persamaan kedua teori itu adalah moyang maleo telah terisolasi di Australia untuk waktu yang lama dan telah berevolusi menjadi burung yang tidak lagi mengerami telurnya sendiri. Maleo kemudian menyebar ke Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitar Indonesia Timur.


== Ciri-Ciri ==
== Ciri-Ciri ==
Postur maleo tegap dengan corak hitam di bagian perut dan putih bersih atau berona merah jambu di dada. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.<ref name="Buku"/> <ref name="habitat_burung">http://saveforest.webs.com/habitat_burung.pdf Habitat Burung</ref> <ref name="birdlife">[http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 Birdlife]</ref> Jantan dan betina serupa.<ref name="Buku"/> Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.<ref name="Buku"/>
Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecokelatan, kaki abu-abu, paruh jingga, dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan.


Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.<ref name="Buku" /><ref name="habitat_burung">http://saveforest.webs.com/habitat_burung.pdf Habitat Burung</ref><ref name="birdlife">{{Cite web |url=http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 |title=Birdlife |access-date=2010-10-22 |archive-date=2009-01-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090103091913/http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 |dead-url=yes }}</ref> Jantan dan betina serupa.<ref name="Buku" /> Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.<ref name="Buku" /><br>Maleo senkawor adalah spesies [[monogami]].<ref name="Buku" />
Kakinya besar dan kokoh digunakan untuk menggali tanah. Sama seperti anggota suku Megapodiidae lainnya, Maleo bertelur di dalam pasir yang hangat atau tanah yang dekat sumber panas bumi. Maleo Senkawor adalah [[monogami]] spesies.<ref name="Buku" />


== Populasi ==
== Populasi ==
Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau [[Australasia]].<ref name="Buku"/>
Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau [[Australasia]].<ref name="Buku"/>

[[Populasi]] burung [[endemik]] [[Indonesia]] ini hanya ditemukan di [[hutan]] [[tropis]] dataran rendah pulau [[Sulawesi]] seperti di [[Gorontalo]] ([[Kabupaten Bone Bolango|Bone Bolango]] dan [[Kabupaten Pohuwato|Pohuwato]]) dan [[Sulawesi Tengah]] ([[Kabupaten Sigi|Sigi]] dan [[Kabupaten Banggai|Banggai]]).<ref name="Burung Maleo"/poop> Populasi maleo di [[Sulawesi]] mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an.<ref name="WCISP">{{en}}[http://www.wcsip.org/saving-wildlife/maleo/ Saving_Wildlife]</ref> Berdasarkan pantauan di Cagar Alam Panua, Gorontalo<ref>http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/12/status-burung-maleo-gorontalo-genting</ref> dan juga pengamatan di [[Tanjung Matop]], [[Kabupaten Tolitoli|Tolitoli]], [[Sulawesi Tengah]], jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga.<ref name="size"/>
[[Populasi]] burung [[endemik]] [[Indonesia]] ini hanya ditemukan di [[hutan]] [[tropis]] dataran rendah pulau [[Sulawesi]] seperti di [[Gorontalo]] ([[Kabupaten Bone Bolango|Bone Bolango]] dan [[Kabupaten Pohuwato|Pohuwato]]) dan [[Sulawesi Tengah]] ([[Kabupaten Sigi|Sigi]] dan [[Kabupaten Banggai|Banggai]]).<ref name="Burung Maleo" />

Populasi maleo di [[Sulawesi]] mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an.<ref name="WCISP">{{en}}[http://www.wcsip.org/saving-wildlife/maleo/ Saving_Wildlife]</ref> Berdasarkan pantauan di Cagar Alam Panua, Gorontalo<ref>{{Cite web |url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/12/status-burung-maleo-gorontalo-genting |title=Salinan arsip |access-date=2014-06-14 |archive-date=2014-09-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140910215825/http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/12/status-burung-maleo-gorontalo-genting |dead-url=yes }}</ref> dan juga pengamatan di Tanjung Matop, [[Kabupaten Tolitoli|Tolitoli]], [[Sulawesi Tengah]], jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga.<ref name="size" />


== Habitat ==
== Habitat ==
Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam.<ref name="Dilarang">[http://www.pili.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=620&Itemid=171 Dilarang Masuk! Khusus maleo]</ref> <ref name="size2"/> Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti [[Ular sanca kembang|ular]], kadal, kucing, babi hutan dan burung elang.<ref name="size2"/> <ref name="Buku"/>
Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam.<ref name="size2"/><ref name="Dilarang">[http://www.pili.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=620&Itemid=171 Dilarang Masuk! Khusus maleo]</ref> Setelah menetas, anak maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini disebabkan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti [[Ular sanca kembang|ular]], kadal, kucing, babi hutan, dan burung elang.<ref name="Buku"/><ref name="size2"/>


== Makanan ==
== Makanan ==
Baris 42: Baris 37:


== Ancaman ==
== Ancaman ==
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas. Burung dengan tonjolan atau jambul keras berwarna hitam ini dilindungi melalui PP No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Maleo Senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah dengan status "Endangered (EN)" di dalam [[IUCN Red List]].<ref name="IUCN">[http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/141194/0 IUCN]</ref> Spesies ini didaftarkan dalam [[CITES]] Appendice I.<ref name="Cites">[http://www.cites.org/eng/app/appendices.shtml CITES]</ref>
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta daerah di mana burung ini ditemukan sangat terbatas, Maleo senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam [[IUCN Red List]].<ref name="IUCN">[http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/141194/0 IUCN]</ref> Spesies ini didaftarkan dalam [[CITES]] Appendice I.<ref name="Cites">[http://www.cites.org/eng/app/appendices.shtml CITES]</ref>


== Predator ==
== Predator ==
Predator yang sering ditemukan pada malam hari adalah [[ular]], [[soa-soa]] atau biasa disebut [[biawak]], [[kucing]], [[anjing]], [[babi]], dan [[tikus]].<ref name="Doc">[http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:QgneHwwDap0J:www.kewang-haruku.org/burung_maleo.pdf+burung+maleo&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESitEjE1ofO327DlbcZebFD8E4fcpMHdo7Ipcn85qXgGyp1SsAENbR728pssNjLvjmEvgbyPLEx68C1MVxV5G9vKhotNQ4yAxMKmTnkK2knqxYbAKvIecBnz-43YTMQtaRBLOdom&sig=AHIEtbTCmFM1g9XWM0Hek6zaXB9aS1lKcw Rencana Pengelolaan Burung Maleo]</ref> Pada siang hari predatornya adalah [[elang]] dan manusia yang sering mengambil telurnya dan menggunakan jerat untuk menangkap satwa maleo. <ref name="Doc"/>
Predator yang sering ditemukan pada malam hari adalah [[ular]], [[soa-soa]] atau biasa disebut [[biawak]], [[kucing]], [[anjing]], [[babi]], dan [[tikus]].<ref name="Doc">[http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:QgneHwwDap0J:www.kewang-haruku.org/burung_maleo.pdf+burung+maleo&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESitEjE1ofO327DlbcZebFD8E4fcpMHdo7Ipcn85qXgGyp1SsAENbR728pssNjLvjmEvgbyPLEx68C1MVxV5G9vKhotNQ4yAxMKmTnkK2knqxYbAKvIecBnz-43YTMQtaRBLOdom&sig=AHIEtbTCmFM1g9XWM0Hek6zaXB9aS1lKcw Rencana Pengelolaan Burung Maleo]</ref> Pada siang hari predatornya adalah [[elang]] dan manusia yang sering mengambil telurnya dan menggunakan jerat untuk menangkap satwa maleo.<ref name="Doc"/>


== Catatan Kaki ==
== Catatan Kaki ==
Baris 51: Baris 46:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://burung.org/Database-Burung/Macrocephalon-maleo.html Situs Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia]
* [http://burung.org/Database-Burung/Macrocephalon-maleo.html Situs Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{en}} [http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 BirdLife Species Factsheet]
* {{en}} [http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 BirdLife Species Factsheet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090103091913/http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=116&m=0 |date=2009-01-03 }}
* {{en}} [http://www.redlist.org/search/details.php?species=12588 IUCN Red List]
* {{en}} [http://www.redlist.org/search/details.php?species=12588 IUCN Red List] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060303052627/http://www.redlist.org/search/details.php?species=12588 |date=2006-03-03 }}
{{Taxonbar|from=Q836291}}


[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Macrocephalon]]
[[Kategori:Macrocephalon]]
[[Kategori:Satwa liar dilindungi di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 15 September 2024 13.15

Burung Maleo

Maleo Senkawor
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Megapodiidae
Genus: Macrocephalon
Müller, 1846
Spesies:
M. maleo
Nama binomial
Macrocephalon maleo

Maleo Senkawor atau Maleo (disebut juga Panua oleh masyarakat Gorontalo) yang memiliki nama ilmiah Macrocephalon maleo adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55 cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon.[2][3] Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang.[4]

Ukuran telur burung maleo beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam.[5][6] Namun saat ini mulai terancam punah karena habitat yang makin sempit dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor saat ini.[7]

Ciri-Ciri

[sunting | sunting sumber]

Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecokelatan, kaki abu-abu, paruh jingga, dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan.

Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam.[2][8][9] Jantan dan betina serupa.[2] Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.[2]
Maleo senkawor adalah spesies monogami.[2]

Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau Australasia.[2]

Populasi burung endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi seperti di Gorontalo (Bone Bolango dan Pohuwato) dan Sulawesi Tengah (Sigi dan Banggai).[7]

Populasi maleo di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an.[10] Berdasarkan pantauan di Cagar Alam Panua, Gorontalo[11] dan juga pengamatan di Tanjung Matop, Tolitoli, Sulawesi Tengah, jumlah populasi dari maleo terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga telur-telur yang terus diburu oleh warga.[5]

Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam.[6][12] Setelah menetas, anak maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini disebabkan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal, kucing, babi hutan, dan burung elang.[2][6]

Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.[2]

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang terus menyusut serta daerah di mana burung ini ditemukan sangat terbatas, Maleo senkawor dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List.[1] Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendice I.[13]

Predator yang sering ditemukan pada malam hari adalah ular, soa-soa atau biasa disebut biawak, kucing, anjing, babi, dan tikus.[14] Pada siang hari predatornya adalah elang dan manusia yang sering mengambil telurnya dan menggunakan jerat untuk menangkap satwa maleo.[14]

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b BirdLife International (2013). "Macrocephalon maleo". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "IUCN" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d e f g h Konservasi Maleo
  3. ^ "Situs lintas berita: burung maleo si langka anti poligami". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-23. Diakses tanggal 2010-04-19. 
  4. ^ "Tempo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-17. Diakses tanggal 2010-04-23. 
  5. ^ a b "Populasi Satwa Langka Maleo Semakin Berkurang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-08. Diakses tanggal 2010-04-21. 
  6. ^ a b c Upaya Melestarikan Burung Maleo[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ a b "Situs Kidsnesia:Burung Maleo Maleo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-23. Diakses tanggal 2010-04-19. 
  8. ^ http://saveforest.webs.com/habitat_burung.pdf Habitat Burung
  9. ^ "Birdlife". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-03. Diakses tanggal 2010-10-22. 
  10. ^ (Inggris)Saving_Wildlife
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-10. Diakses tanggal 2014-06-14. 
  12. ^ Dilarang Masuk! Khusus maleo
  13. ^ CITES
  14. ^ a b Rencana Pengelolaan Burung Maleo

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]