Topan Rammasun: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Dead end|date=Oktober 2016}} |
{{Dead end|date=Oktober 2016}} |
||
{{Orphan|date=Oktober 2016}} |
{{Orphan|date=Oktober 2016}} |
||
⚫ | |||
⚫ | '''Topan Rammasun''' adalah sebuah nama yang diberikan kepada badai siklon tropis yang terjadi di timur laut Lautan Pasifik, nama lainnya di Filipina adalah badai Glenda yang merupakan badai tropis yang sangat besar, Rammasun memberikan dampak kehancuran di beberapa bagian negara Filipina, Cina Selatan dan Vietnam pada bulan Juli 2014. Rammasun adalah bahasa Thailand untuk Dewa Petir. setelah badai Lingling dan Kajiki sebelumnya, Rammasun menjadi badai tropis ketiga dan badai pertama yang dampaknya langsung dirasakan di Filipina. Badai tersebut terbentuk dalam Zona Pertemuan Intertropikal, sebuah area dimana angin timur laut dan angin tenggara bertemu dan dengan perlahan bergerak ke arah barat laut. setelah melewati kepulauan MIcronesia, arahnya bergerak ke arah barat. Rammasun memberikan ancaman yang dahsyat kepada pulau Luzon Filipina. |
||
⚫ | |||
⚫ | ''' |
||
* Kronologi meteorologis |
* Kronologi meteorologis |
||
Pada tanggal 9 Juli 2014, Pusat Gabungan Peringatan Badai Amerika Serikat (JTWC) mulai untuk mengawasi gangguan angin tropis yang muncul di negara bagian Chuuk Kepulauan MIcronesia. Pada masa ini angin yang terbentuk memiliki sirkulasi yang aneh serta konveksi atmosferik yang tidak beraturan. Pada dua hari berikutnya, pergerakan angin yang tidak biasa tersebut diumumkan sebagai badai oleh Badan Meterologi Jepang (JMA) dan Pusat Gabungan Peringatan Badai Amerika Serikat. Pada awal 11 Juli 2014 JTWC memberikan laporan bahwa badai tropis yang terjadi memiliki intensitas yang lebih besar dar perkiraan Dvorak dari berbagai pihak. Namun setelah memasuki Guam, JTWC memberikan laporan bahwa badai tersebut mengalami penurunan intensitas. Pada tanggal 12 Juli 2014, JMA memberikan laporan bahwa intensitas badai tersebut naik lagi, dan telah menjadi badai tropis yang besar. Mereka memberi nama bada tersebut Rammasun, ketika badai tersebut melewati selat Rota di utara Guam. Berikutnya, Rammasun bergerak ke arah barat di bawah pengaruh tekanan udara subtropis<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Typhoon_Rammasun_%282014%29</ref> |
Pada tanggal 9 Juli 2014, Pusat Gabungan Peringatan Badai Amerika Serikat (JTWC) mulai untuk mengawasi gangguan angin tropis yang muncul di negara bagian Chuuk Kepulauan MIcronesia. Pada masa ini angin yang terbentuk memiliki sirkulasi yang aneh serta konveksi atmosferik yang tidak beraturan. Pada dua hari berikutnya, pergerakan angin yang tidak biasa tersebut diumumkan sebagai badai oleh Badan Meterologi Jepang (JMA) dan Pusat Gabungan Peringatan Badai Amerika Serikat. Pada awal 11 Juli 2014 JTWC memberikan laporan bahwa badai tropis yang terjadi memiliki intensitas yang lebih besar dar perkiraan Dvorak dari berbagai pihak. Namun setelah memasuki Guam, JTWC memberikan laporan bahwa badai tersebut mengalami penurunan intensitas. Pada tanggal 12 Juli 2014, JMA memberikan laporan bahwa intensitas badai tersebut naik lagi, dan telah menjadi badai tropis yang besar. Mereka memberi nama bada tersebut Rammasun, ketika badai tersebut melewati selat Rota di utara Guam. Berikutnya, Rammasun bergerak ke arah barat di bawah pengaruh tekanan udara subtropis<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Typhoon_Rammasun_%282014%29</ref> |
Revisi terkini sejak 23 November 2022 13.22
artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2016. |
Topan Rammasun adalah sebuah nama yang diberikan kepada badai siklon tropis yang terjadi di timur laut Lautan Pasifik, nama lainnya di Filipina adalah badai Glenda yang merupakan badai tropis yang sangat besar, Rammasun memberikan dampak kehancuran di beberapa bagian negara Filipina, Cina Selatan dan Vietnam pada bulan Juli 2014. Rammasun adalah bahasa Thailand untuk Dewa Petir. setelah badai Lingling dan Kajiki sebelumnya, Rammasun menjadi badai tropis ketiga dan badai pertama yang dampaknya langsung dirasakan di Filipina. Badai tersebut terbentuk dalam Zona Pertemuan Intertropikal, sebuah area dimana angin timur laut dan angin tenggara bertemu dan dengan perlahan bergerak ke arah barat laut. setelah melewati kepulauan MIcronesia, arahnya bergerak ke arah barat. Rammasun memberikan ancaman yang dahsyat kepada pulau Luzon Filipina.
- Kronologi meteorologis
Pada tanggal 9 Juli 2014, Pusat Gabungan Peringatan Badai Amerika Serikat (JTWC) mulai untuk mengawasi gangguan angin tropis yang muncul di negara bagian Chuuk Kepulauan MIcronesia. Pada masa ini angin yang terbentuk memiliki sirkulasi yang aneh serta konveksi atmosferik yang tidak beraturan. Pada dua hari berikutnya, pergerakan angin yang tidak biasa tersebut diumumkan sebagai badai oleh Badan Meterologi Jepang (JMA) dan Pusat Gabungan Peringatan Badai Amerika Serikat. Pada awal 11 Juli 2014 JTWC memberikan laporan bahwa badai tropis yang terjadi memiliki intensitas yang lebih besar dar perkiraan Dvorak dari berbagai pihak. Namun setelah memasuki Guam, JTWC memberikan laporan bahwa badai tersebut mengalami penurunan intensitas. Pada tanggal 12 Juli 2014, JMA memberikan laporan bahwa intensitas badai tersebut naik lagi, dan telah menjadi badai tropis yang besar. Mereka memberi nama bada tersebut Rammasun, ketika badai tersebut melewati selat Rota di utara Guam. Berikutnya, Rammasun bergerak ke arah barat di bawah pengaruh tekanan udara subtropis[1]
- Dampak
Di Filipina Jumlah orang yang tewas dalam topan Rammasun di Filipina menjadi 98 orang, sementara yang cedera atau terluka sebanyak 630 orang sementara lima orang lainnya tetap hilang, kata badan bencana negara itu Sabtu (19/7). Direktur eksekutif Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen Filipina, Alexander Pama, mengatakan empat puluh tiga dari mereka yang meninggal berasal dari Luzon, dua dari Wilayah Ibu kota Nasional, empat dari Luzon Tengah,lima dari daerah Mimaropa, empat dari Wilayah Bicol, salah satu dari Visayas Barat, dan lima dari Visayas Timur. Setidaknya 603 orang juga dilaporkan terluka akibat topan. Lebih dari 60 penerbangan internasional dan domestik dibatalkan selama dua hari terakhir. Perdagangan di Bursa Efek Filipina dan Filipina Dealing System yang digunakan untuk perdagangan valuta asing dihentikan.[2][3]