Lompat ke isi

Gereja Juruselamat, Beijing: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Koocep (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Church of the Saviour, Beijing"
Tag: tanpa kategori [ * ] Terjemahan Konten
 
 
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox church
{{Nama Tionghoa|title=Church of the Saviour, Beijing|pic=Xishikupic1.jpg|picsize=200px|piccap=The west facade|t=救世主堂|s=救世主堂|showflag=st|p=Xīshénkù Tiānzhǔ Táng|w=Hsīshénk'ù T'iēnchǔ T'áng|c2=北堂|l2=The North Cathedral|p2=Běitáng|w2=Pěitáng}}
|name = Gereja Juruselamat, Beijing
|fullname = Katedral Xishiku
|native_name = {{lang-zh|救世主堂}}
|image = Xishikupic1.jpg
|imagealt = Fasad katedral bergaya Romawi dengan tiga menara
|caption = Gereja Juruselamat, Beijing
|pushpin map = Beijing#China
|coordinates =
|location = [[Beijing]]
|country = {{flag|Tiongkok}}
|denomination = [[Gereja Katolik Roma]]
|founded date =
|founder =
|groundbreaking =
|completed date =
|consecrated date =
|status = Gereja [[paroki]]
|functional status = Aktif
|style =
|archdiocese = [[Keuskupan Agung Beijing]]
|archbishop = Yang Mulia Mgr. [[Joseph Li Shan]]
}}
[[Berkas:Xishikupic2.jpg|ka|jmpl|267x267px|Tampak depan katedral]]
[[Berkas:Xishikupic2.jpg|ka|jmpl|267x267px|Tampak depan katedral]]
'''Gereja Juru Selamat / Church of the Saviour''' ({{Zh-all|s=救世主堂}}), dalam bahasa sehari-hari disebut dengan '''Gereja Xishiku''' ({{Zh-all|s=西什库天主堂}}) atau '''Beitang''' ({{Zh-all|s=北堂|l=the North Church}}arti harafiah: "Gereja Utara") adalah sebuah gereja Katolik bersejarah di [[Xicheng District|Distrik Xicheng]], [[Beijing]], [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]]. Dari semua katedral dan gereja-gereja yang terletak di Beijing, gereja Xishiku adalah salah satu yang paling memiliki banyak ornamen dan megah.
'''Gereja Juruselamat''' ({{Zh-all|s=救世主堂}}), dalam bahasa sehari-hari disebut dengan '''Gereja Xishiku''' ({{Zh-all|s=西什库天主堂}}) atau '''Beitang''' ({{Zh-all|s=北堂|l=Gereja Utara}}) adalah sebuah gereja [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] bersejarah yang terletak di [[Xicheng District|Distrik Xicheng]], [[Beijing]], ibu kota [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]]. Dari semua katedral dan gereja-gereja yang terletak di Beijing, gereja Xishiku adalah salah satu yang paling memiliki banyak ornamen dan megah.


==Sejarah==
Gereja ini awalnya didirikan oleh para [[Yesuit]] pada tahun 1703 di dekat [[Zhongnanhai]] (di seberang bekas Perpustakaan Beijing), di tanah yang diberikan oleh [[Kaisar Kangxi]] dari [[dinasti Qing]] kepada para Yesuit pada tahun 1694, setelah pemulihannya dari penyakit berkat keahlian medis dari Bapa Jean-François Gerbillon dan Joachim Bouvet.<ref>Shenwen Li, p.235</ref> kaisar juga menulis plakat kaligrafi dan syair untuk bangunan tersebut. Diberi nama "Gereja Juru Selamat" dan secara resmi dibuka pada tanggal 9 Februari 1703.<ref>[http://www.china.org.cn/travel/beijingguide/2008-05/19/content_15340297.htm Xishiku Catholic Church]</ref>
Gereja ini awalnya didirikan oleh para [[Yesuit]] pada tahun 1703 di dekat [[Zhongnanhai]] (di seberang bekas Perpustakaan Beijing), di tanah yang diberikan oleh [[Kaisar Kangxi]] dari [[dinasti Qing]] kepada para Yesuit pada tahun 1694, setelah pemulihannya dari penyakit berkat keahlian medis dari Bapa Jean-François Gerbillon dan Joachim Bouvet.<ref>Shenwen Li, p.235</ref> Kaisar juga menulis plakat kaligrafi dan syair untuk bangunan tersebut. Diberi nama "Gereja Juru Selamat" dan secara resmi dibuka pada tanggal 9 Februari 1703.<ref>{{Cite web |url=http://www.china.org.cn/travel/beijingguide/2008-05/19/content_15340297.htm |title=Xishiku Catholic Church |access-date=2017-11-24 |archive-date=2016-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160303190222/http://www.china.org.cn/travel/beijingguide/2008-05/19/content_15340297.htm |dead-url=no }}</ref>


Pada tahun 1887 gereja dipindahkan dan dibangun kembali di lokasi saat ini, atas permintaan [[Kaisar Guangxu]], yang membutuhkan tempat sebelumnya di dekat [[Kota Terlarang]] untuk membuat Zhongnanhai Park. Gaya [[Arsitektur Gotik|arsitektur Gothic]] katedral saat ini yang menggunakan besi cor dengan tampak muka marmer abu-abu yang rumit dibangun pada tahun 1890, di bawah arahan misionaris  [[Kongregasi Misi|Lazaris]], Uskup [[Pierre-Marie-Alphonse Favier]] (1837-1905), yang merancangnya. Gereja berdiri di sebuah tanah luas yang dikelilingi oleh pohon pinus dan pohon ek dan dua paviliun Tiongkok.<ref>[http://www.ship-of-fools.com/mystery/2001/318Mystery.html Xishiku Cathedral, Beijing, China]</ref>
Pada tahun 1887, gereja dipindahkan dan dibangun kembali di lokasi saat ini, atas permintaan [[Kaisar Guangxu]], yang membutuhkan tempat sebelumnya di dekat [[Kota Terlarang]] untuk membuat Zhongnanhai Park. Gaya [[arsitektur Gotik]] katedral saat ini yang menggunakan besi cor dengan tampak muka marmer abu-abu yang rumit dibangun pada tahun 1890, di bawah arahan misionaris [[Kongregasi Misi|Lazaris]], Uskup [[Pierre-Marie-Alphonse Favier]] (1837-1905), yang merancangnya. Gereja berdiri di sebuah tanah luas yang dikelilingi oleh pohon pinus dan pohon ek dan dua paviliun Tiongkok.<ref>{{Cite web |url=http://www.ship-of-fools.com/mystery/2001/318Mystery.html |title=Xishiku Cathedral, Beijing, China |access-date=2017-11-24 |archive-date=2021-07-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210708071229/http://www.ship-of-fools.com/mystery/2001/318Mystery.html |dead-url=no }}</ref>


Gereja ini berafiliasi dengan [[Perhimpunan Patriotik Katolik|Perhimpunan Patriotik Katolik Tiongkok]]. Gereja ini menjadi tempat kedudukan Uskup Beijing sampai tahun 1958.
Gereja ini berafiliasi dengan [[Perhimpunan Patriotik Katolik|Perhimpunan Patriotik Katolik Tiongkok]]. Gereja ini menjadi tempat kedudukan Uskup Beijing sampai tahun 1958.
Baris 12: Baris 35:
[[Berkas:Defenders_of_Beitang_1900.gif|kiri|jmpl|Pembela Beitang (1900)]]
[[Berkas:Defenders_of_Beitang_1900.gif|kiri|jmpl|Pembela Beitang (1900)]]
[[Berkas:Mgr_Favier_-_Pékin.JPG|kiri|jmpl|Mgr Favier pada tahun 1900.]]
[[Berkas:Mgr_Favier_-_Pékin.JPG|kiri|jmpl|Mgr Favier pada tahun 1900.]]
Selama [[Pemberontakan Boxer]], Gereja Utara, Gereja Katolik Roma di Beijing (dikenal sebagai Peitang, dan kemudian Beitang) dikepung oleh sekitar sepuluh ribu petinju dari 14 Juni 1900 sampai dengan 16 Agustus 1900.<ref>M.A. Aldrich, ''The Search for a Vanishing Beijing'', (Hong Kong University Press):143.</ref> Pertahanannya dipimpin oleh [[Pierre-Marie-Alphonse Favier]] (1837-1905), [[Vikariat Apostolik|Vikaris Apostolik]] dari [[Keuskupan Agung Beijing|Gereja Katolik Roma Provinsi Chihli Utara]], dan arsitek katedral. Menurut W. A. P. Martin, "pembelaan katedral itu membentuk halaman paling cemerlang dalam sejarah pengepungan."<ref name="shsu.edu">W.A.P. Martin, "A Western Account of the Boxer Rebellion at Peking," from ''The Siege in Peking, China against the World'' (New York, F. H. Revell Company, 1900); http://www.shsu.edu/~his_ncp/bxr2.html (accessed 12 January 2009).</ref> "Keberhasilan pertahanan Katedral Peitang di Peking ini semata-mata keajaiban Kristiani" bagi Favier.<ref>{{cite web|url=http://www.walkerbooks.com/books/catalog.php?key=76|title=Archived copy|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071012024422/http://www.walkerbooks.com/books/catalog.php?key=76|archivedate=2007-10-12|deadurl=yes|accessdate=2009-01-12|df=}} (accessed 11 January 2009).</ref> Menurut Martin, "Gereja yang baru, atau di utara, berdiri di sebuah tanah terbuka, tetapi mampu bertahan. Monsignor Favier dengan berani menahan semua bahaya, dan melindungi kehidupan tiga ribu orang yang telah menjadi Kristen." Katedral ini terletak di dalam [[Imperial City, Beijing|Kota Kekaisaran, Beijing]] dekat Gerbang Barat, sekitar tiga kilometer (2 mil) dari wilayah Kedutaan, terisolasi dari Kedutaan asing.<ref name="Beijing 1900">"Beijing (Peking) Legations, China, Siege (1900)", 48-52, in ''The War of 1898 and U.S. Interventions, 1898-1934: An Encyclopedia'', ed. Benjamin R. Beede. Taylor & Francis, 1994.</ref> Martin menjelaskan: <blockquote style=""> Sebelum pengepungan memuncak, kami memiliki gambaran tentang parahnya konflik, sehingga para pembela harus berjuang agar musuh tetap berada di teluk; karena dari kami, meskipun hanya terpisah sejarak dua mil, komunikasi mereka benar-benar terputus, seperti mereka berada di kutub utara. </blockquote>Gereja-gereja Timur dan Selatan rusak berat, seperti semua properti Katolik Roma lainnya di Beijing. Favier memperkirakan bahwa selama [[Pemberontakan Boxer]] yang antara 15.000 dan 20.000 anggota dari kelompoknyanya tewas dan tiga-perempat kapel-kapelnya hancur.<ref>''Annals of the Propagation of the Faith'' LXIV: 18,19.</ref> Selama pengepungan, lebih dari 3,900 orang (termasuk sekitar seratus orang Eropa, terutama perempuan dan anak-anak, dan 850 anak yatim) mencari perlindungan di dalam dinding-dinding batu gereja, yang dipertahankan oleh hanya empat puluh satu marinir Prancis dan Italia, yang dipimpin oleh dua perwira Prancis. Setelah mengetahui bahwa gereja akan diserang oleh para petinju, sejak pertengahan bulai Mei Favier mengumpulkan sejumlah besar makanan, senjata, dan amunisi, tetapi banyaknya pengungsi mengharuskan penjatahan yang ketat sampai akhirnya pengepungan dihentikan pada tanggal 16 agustus 1900 oleh militer Jepang.<ref>Elleman, ''Modern Chinese Warfare'', 126-128.</ref><ref>Ruoff, 48.</ref> Selama perjalanan ke China pada musim panas tahun 1901, misionaris negarawan [[Arthur Judson Brown]] (1856-1963) mewawancarai Favier, yang memberikan deskripsi rinci dari kerusakan yang ditimbulkan selama pengepungan: <blockquote class="">
Selama [[Pemberontakan Boxer]], Gereja Utara, Gereja Katolik Roma di Beijing (dikenal sebagai Peitang, dan kemudian Beitang) dikepung oleh sekitar sepuluh ribu petinju dari 14 Juni 1900 sampai dengan 16 Agustus 1900.<ref>M.A. Aldrich, ''The Search for a Vanishing Beijing'', (Hong Kong University Press):143.</ref> Pertahanannya dipimpin oleh [[Pierre-Marie-Alphonse Favier]] (1837-1905), [[Vikariat Apostolik|Vikaris Apostolik]] dari [[Keuskupan Agung Beijing|Gereja Katolik Roma Provinsi Chihli Utara]], dan arsitek katedral. Menurut W. A. P. Martin, "pembelaan katedral itu membentuk halaman paling cemerlang dalam sejarah pengepungan."<ref name="shsu.edu">W.A.P. Martin, "A Western Account of the Boxer Rebellion at Peking," from ''The Siege in Peking, China against the World'' (New York, F. H. Revell Company, 1900); http://www.shsu.edu/~his_ncp/bxr2.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090218095630/http://www.shsu.edu/~his_ncp/bxr2.html |date=2009-02-18 }} (accessed 12 January 2009).</ref> "Keberhasilan pertahanan Katedral Peitang di Peking ini semata-mata keajaiban Kristiani" bagi Favier.<ref>{{cite web|url=http://www.walkerbooks.com/books/catalog.php?key=76|title=Archived copy|archiveurl=https://web.archive.org/web/20071012024422/http://www.walkerbooks.com/books/catalog.php?key=76|archivedate=2007-10-12|deadurl=yes|accessdate=2009-01-12|df=}} (accessed 11 January 2009).</ref> Menurut Martin, "Gereja yang baru, atau di utara, berdiri di sebuah tanah terbuka, tetapi mampu bertahan. Monsignor Favier dengan berani menahan semua bahaya, dan melindungi kehidupan tiga ribu orang yang telah menjadi Kristen." Katedral ini terletak di dalam [[Imperial City, Beijing|Kota Kekaisaran, Beijing]] dekat Gerbang Barat, sekitar tiga kilometer (2 mil) dari wilayah Kedutaan, terisolasi dari Kedutaan asing.<ref name="Beijing 1900">"Beijing (Peking) Legations, China, Siege (1900)", 48-52, in ''The War of 1898 and U.S. Interventions, 1898-1934: An Encyclopedia'', ed. Benjamin R. Beede. Taylor & Francis, 1994.</ref> Martin menjelaskan: <blockquote style=""> Sebelum pengepungan memuncak, kami memiliki gambaran tentang parahnya konflik, sehingga para pembela harus berjuang agar musuh tetap berada di teluk; karena dari kami, meskipun hanya terpisah sejarak dua mil, komunikasi mereka benar-benar terputus, seperti mereka berada di kutub utara.</blockquote>Gereja-gereja Timur dan Selatan rusak berat, seperti semua properti Katolik Roma lainnya di Beijing. Favier memperkirakan bahwa selama [[Pemberontakan Boxer]] yang antara 15.000 dan 20.000 anggota dari kelompoknyanya tewas dan tiga-perempat kapel-kapelnya hancur.<ref>''Annals of the Propagation of the Faith'' LXIV: 18,19.</ref> Selama pengepungan, lebih dari 3,900 orang (termasuk sekitar seratus orang Eropa, terutama perempuan dan anak-anak, dan 850 anak yatim) mencari perlindungan di dalam dinding-dinding batu gereja, yang dipertahankan oleh hanya empat puluh satu marinir Prancis dan Italia, yang dipimpin oleh dua perwira Prancis. Setelah mengetahui bahwa gereja akan diserang oleh para petinju, sejak pertengahan bulai Mei Favier mengumpulkan sejumlah besar makanan, senjata, dan amunisi, tetapi banyaknya pengungsi mengharuskan penjatahan yang ketat sampai akhirnya pengepungan dihentikan pada tanggal 16 agustus 1900 oleh militer Jepang.<ref>Elleman, ''Modern Chinese Warfare'', 126-128.</ref><ref>Ruoff, 48.</ref> Selama perjalanan ke China pada musim panas tahun 1901, misionaris negarawan [[Arthur Judson Brown]] (1856-1963) mewawancarai Favier, yang memberikan deskripsi rinci dari kerusakan yang ditimbulkan selama pengepungan: <blockquote class="">
Saya mengenang Uskup yang terkenal itu. Ia seorang Prancis yang kekar, berjanggut tebal berusia sekitar 65 tahun. Dia menerima kami dengan sangat ramah dan dengan senang hati membicarakan pengepungan tersebut. Dia mengatakan bahwa dari delapan puluh orang Eropa dan 3.400 orang-orang Kristen bersamanya dalam pengepungan itu, 2,700 di antaranya perempuan dan anak-anak. Empat ratus orang dikuburkan, empat puluh di antaranya tewas oleh peluru, dua puluh lima karena satu ledakan, delapan puluh satu orang karena hal lain dan satu karena lainnya lagi. Sisanya, beberapa meninggal karena penyakit, tetapi sebagian besar karena kelaparan. Dua puluh satu anak-anak dikuburkan sekaligus dalam satu kuburan. Di samping 400 yang tewas atau meninggal itu, banyak yang hancur berkeping-keping dalam ledakan, sehingga tidak ada yang bisa ditemukan untuk dikuburkan. Lima puluh satu anak-anak hilang dengan cara ini dan tak tersisa sedikit pun.<ref>Arthur Judson Brown, [http://infomotions.com/etexts/gutenberg/dirs/etext99/ldchn10.htm ''New Forces in Old China: An Inevitable Awakening''], 2nd ed. 1904, 199.; (accessed 11 January 2009).</ref></blockquote>
Saya mengenang Uskup yang terkenal itu. Ia seorang Prancis yang kekar, berjanggut tebal berusia sekitar 65 tahun. Dia menerima kami dengan sangat ramah dan dengan senang hati membicarakan pengepungan tersebut. Dia mengatakan bahwa dari delapan puluh orang Eropa dan 3.400 orang-orang Kristen bersamanya dalam pengepungan itu, 2,700 di antaranya perempuan dan anak-anak. Empat ratus orang dikuburkan, empat puluh di antaranya tewas oleh peluru, dua puluh lima karena satu ledakan, delapan puluh satu orang karena hal lain dan satu karena lainnya lagi. Sisanya, beberapa meninggal karena penyakit, tetapi sebagian besar karena kelaparan. Dua puluh satu anak-anak dikuburkan sekaligus dalam satu kuburan. Di samping 400 yang tewas atau meninggal itu, banyak yang hancur berkeping-keping dalam ledakan, sehingga tidak ada yang bisa ditemukan untuk dikuburkan. Lima puluh satu anak-anak hilang dengan cara ini dan tak tersisa sedikit pun.<ref>Arthur Judson Brown, [http://infomotions.com/etexts/gutenberg/dirs/etext99/ldchn10.htm ''New Forces in Old China: An Inevitable Awakening''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111027212414/http://infomotions.com/etexts/gutenberg/dirs/etext99/ldchn10.htm |date=2011-10-27 }}, 2nd ed. 1904, 199.; (accessed 11 January 2009).</ref></blockquote>


== Lokasi ==
== Lokasi ==
Gereja ini dapat dicapai dari exit D [[Xisi Station|Stasiun Xisi]] di [[Jalur 4, Beijing Subway|Jalur 4 dari kereta bawah tanah Beijing]], terletak di Jalan Xishiku.
Gereja ini dapat dicapai dari exit D [[Xisi Station|Stasiun Xisi]] di [[Jalur 4, Beijing Subway|Jalur 4 dari kereta bawah tanah Beijing]], terletak di Jalan Xishiku.


== Lihat juga ==
==Lihat juga==
*[[Keuskupan Agung Beijing]]
* [[Misi Tiongkok Yesuit|Misi Tiongkok Yesuit<br> ]]
* [[Keuskupan Agung Beijing]]
*[[Gereja Katolik Roma]]
*[[Gereja Katolik di Tiongkok]]
* [[Katedral Perawan Tak Bernoda, Beijing|Katedral Perawan Tak Bernoda di Beijing]] (Nantang)
*[[Daftar katedral di Tiongkok]]
* [[Church of St Joseph, Beijing|Gereja St Joseph, Beijing]] (Dongtang)
* [[Church of Our Lady of Mount Carmel, Beijing|Gereja Our Lady of Mount Carmel, Beijing]] (Xitang)
* [[St. Michael's Church, Beijing|Gereja St. Michael, Beijing]] (Donjiaomingtang)


== Catatan ==
== Catatan ==
Baris 32: Baris 53:
* Li, Shenwen, 2001, ''Stratégies missionnaires des jésuites en français Nouvelle-France et en Chine au XVIIIe siècle'', Les Presses de l'université Laval, l'harmattan, {{ISBN|2-7475-1123-5}}
* Li, Shenwen, 2001, ''Stratégies missionnaires des jésuites en français Nouvelle-France et en Chine au XVIIIe siècle'', Les Presses de l'université Laval, l'harmattan, {{ISBN|2-7475-1123-5}}


== Link eksternal ==
== Pranala luar ==
* [http://www.drben.net/ChinaReport/Beijing/Landmarks-Hotspots/XiCheng/Northern-Church-XiShiKu/North_Cathedral-Church_ot_Saint-Savior-Beijing.html XiShiKu Cathedral: An Introduction]
* [http://www.drben.net/ChinaReport/Beijing/Landmarks-Hotspots/XiCheng/Northern-Church-XiShiKu/North_Cathedral-Church_ot_Saint-Savior-Beijing.html XiShiKu Cathedral: An Introduction] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140426182029/http://www.drben.net/ChinaReport/Beijing/Landmarks-Hotspots/XiCheng/Northern-Church-XiShiKu/North_Cathedral-Church_ot_Saint-Savior-Beijing.html |date=2014-04-26 }}

{{Uncategorized|date=Februari 2023}}

Revisi terkini sejak 31 Oktober 2023 14.51

Gereja Juruselamat, Beijing
Katedral Xishiku
Hanzi: 救世主堂
Fasad katedral bergaya Romawi dengan tiga menara
Gereja Juruselamat, Beijing
Gereja Juruselamat, Beijing di central Beijing
Gereja Juruselamat, Beijing
Gereja Juruselamat, Beijing
Gereja Juruselamat, Beijing di Tiongkok
Gereja Juruselamat, Beijing
Gereja Juruselamat, Beijing
PetaKoordinat: 39°55′26″N 116°22′21″E / 39.92389°N 116.37250°E / 39.92389; 116.37250
LokasiBeijing
Negara Tiongkok
DenominasiGereja Katolik Roma
Arsitektur
StatusGereja paroki
Status fungsionalAktif
Administrasi
Keuskupan AgungKeuskupan Agung Beijing
Klerus
Uskup AgungYang Mulia Mgr. Joseph Li Shan

Tampak depan katedral

Gereja Juruselamat (Hanzi: 救世主堂), dalam bahasa sehari-hari disebut dengan Gereja Xishiku (Hanzi: 西什库天主堂) atau Beitang (Hanzi: 北堂; harfiah: 'Gereja Utara') adalah sebuah gereja Katolik bersejarah yang terletak di Distrik Xicheng, Beijing, ibu kota Tiongkok. Dari semua katedral dan gereja-gereja yang terletak di Beijing, gereja Xishiku adalah salah satu yang paling memiliki banyak ornamen dan megah.

Gereja ini awalnya didirikan oleh para Yesuit pada tahun 1703 di dekat Zhongnanhai (di seberang bekas Perpustakaan Beijing), di tanah yang diberikan oleh Kaisar Kangxi dari dinasti Qing kepada para Yesuit pada tahun 1694, setelah pemulihannya dari penyakit berkat keahlian medis dari Bapa Jean-François Gerbillon dan Joachim Bouvet.[1] Kaisar juga menulis plakat kaligrafi dan syair untuk bangunan tersebut. Diberi nama "Gereja Juru Selamat" dan secara resmi dibuka pada tanggal 9 Februari 1703.[2]

Pada tahun 1887, gereja dipindahkan dan dibangun kembali di lokasi saat ini, atas permintaan Kaisar Guangxu, yang membutuhkan tempat sebelumnya di dekat Kota Terlarang untuk membuat Zhongnanhai Park. Gaya arsitektur Gotik katedral saat ini yang menggunakan besi cor dengan tampak muka marmer abu-abu yang rumit dibangun pada tahun 1890, di bawah arahan misionaris Lazaris, Uskup Pierre-Marie-Alphonse Favier (1837-1905), yang merancangnya. Gereja berdiri di sebuah tanah luas yang dikelilingi oleh pohon pinus dan pohon ek dan dua paviliun Tiongkok.[3]

Gereja ini berafiliasi dengan Perhimpunan Patriotik Katolik Tiongkok. Gereja ini menjadi tempat kedudukan Uskup Beijing sampai tahun 1958.

Pengepungan Beitang (14 Juni-16 Agustus 1900)

[sunting | sunting sumber]
Pembela Beitang (1900)
Mgr Favier pada tahun 1900.

Selama Pemberontakan Boxer, Gereja Utara, Gereja Katolik Roma di Beijing (dikenal sebagai Peitang, dan kemudian Beitang) dikepung oleh sekitar sepuluh ribu petinju dari 14 Juni 1900 sampai dengan 16 Agustus 1900.[4] Pertahanannya dipimpin oleh Pierre-Marie-Alphonse Favier (1837-1905), Vikaris Apostolik dari Gereja Katolik Roma Provinsi Chihli Utara, dan arsitek katedral. Menurut W. A. P. Martin, "pembelaan katedral itu membentuk halaman paling cemerlang dalam sejarah pengepungan."[5] "Keberhasilan pertahanan Katedral Peitang di Peking ini semata-mata keajaiban Kristiani" bagi Favier.[6] Menurut Martin, "Gereja yang baru, atau di utara, berdiri di sebuah tanah terbuka, tetapi mampu bertahan. Monsignor Favier dengan berani menahan semua bahaya, dan melindungi kehidupan tiga ribu orang yang telah menjadi Kristen." Katedral ini terletak di dalam Kota Kekaisaran, Beijing dekat Gerbang Barat, sekitar tiga kilometer (2 mil) dari wilayah Kedutaan, terisolasi dari Kedutaan asing.[7] Martin menjelaskan:

Sebelum pengepungan memuncak, kami memiliki gambaran tentang parahnya konflik, sehingga para pembela harus berjuang agar musuh tetap berada di teluk; karena dari kami, meskipun hanya terpisah sejarak dua mil, komunikasi mereka benar-benar terputus, seperti mereka berada di kutub utara.

Gereja-gereja Timur dan Selatan rusak berat, seperti semua properti Katolik Roma lainnya di Beijing. Favier memperkirakan bahwa selama Pemberontakan Boxer yang antara 15.000 dan 20.000 anggota dari kelompoknyanya tewas dan tiga-perempat kapel-kapelnya hancur.[8] Selama pengepungan, lebih dari 3,900 orang (termasuk sekitar seratus orang Eropa, terutama perempuan dan anak-anak, dan 850 anak yatim) mencari perlindungan di dalam dinding-dinding batu gereja, yang dipertahankan oleh hanya empat puluh satu marinir Prancis dan Italia, yang dipimpin oleh dua perwira Prancis. Setelah mengetahui bahwa gereja akan diserang oleh para petinju, sejak pertengahan bulai Mei Favier mengumpulkan sejumlah besar makanan, senjata, dan amunisi, tetapi banyaknya pengungsi mengharuskan penjatahan yang ketat sampai akhirnya pengepungan dihentikan pada tanggal 16 agustus 1900 oleh militer Jepang.[9][10] Selama perjalanan ke China pada musim panas tahun 1901, misionaris negarawan Arthur Judson Brown (1856-1963) mewawancarai Favier, yang memberikan deskripsi rinci dari kerusakan yang ditimbulkan selama pengepungan:

Saya mengenang Uskup yang terkenal itu. Ia seorang Prancis yang kekar, berjanggut tebal berusia sekitar 65 tahun. Dia menerima kami dengan sangat ramah dan dengan senang hati membicarakan pengepungan tersebut. Dia mengatakan bahwa dari delapan puluh orang Eropa dan 3.400 orang-orang Kristen bersamanya dalam pengepungan itu, 2,700 di antaranya perempuan dan anak-anak. Empat ratus orang dikuburkan, empat puluh di antaranya tewas oleh peluru, dua puluh lima karena satu ledakan, delapan puluh satu orang karena hal lain dan satu karena lainnya lagi. Sisanya, beberapa meninggal karena penyakit, tetapi sebagian besar karena kelaparan. Dua puluh satu anak-anak dikuburkan sekaligus dalam satu kuburan. Di samping 400 yang tewas atau meninggal itu, banyak yang hancur berkeping-keping dalam ledakan, sehingga tidak ada yang bisa ditemukan untuk dikuburkan. Lima puluh satu anak-anak hilang dengan cara ini dan tak tersisa sedikit pun.[11]

Gereja ini dapat dicapai dari exit D Stasiun Xisi di Jalur 4 dari kereta bawah tanah Beijing, terletak di Jalan Xishiku.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Shenwen Li, p.235
  2. ^ "Xishiku Catholic Church". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2017-11-24. 
  3. ^ "Xishiku Cathedral, Beijing, China". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-08. Diakses tanggal 2017-11-24. 
  4. ^ M.A. Aldrich, The Search for a Vanishing Beijing, (Hong Kong University Press):143.
  5. ^ W.A.P. Martin, "A Western Account of the Boxer Rebellion at Peking," from The Siege in Peking, China against the World (New York, F. H. Revell Company, 1900); http://www.shsu.edu/~his_ncp/bxr2.html Diarsipkan 2009-02-18 di Wayback Machine. (accessed 12 January 2009).
  6. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-12. Diakses tanggal 2009-01-12.  (accessed 11 January 2009).
  7. ^ "Beijing (Peking) Legations, China, Siege (1900)", 48-52, in The War of 1898 and U.S. Interventions, 1898-1934: An Encyclopedia, ed. Benjamin R. Beede. Taylor & Francis, 1994.
  8. ^ Annals of the Propagation of the Faith LXIV: 18,19.
  9. ^ Elleman, Modern Chinese Warfare, 126-128.
  10. ^ Ruoff, 48.
  11. ^ Arthur Judson Brown, New Forces in Old China: An Inevitable Awakening Diarsipkan 2011-10-27 di Wayback Machine., 2nd ed. 1904, 199.; (accessed 11 January 2009).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Li, Shenwen, 2001, Stratégies missionnaires des jésuites en français Nouvelle-France et en Chine au XVIIIe siècle, Les Presses de l'université Laval, l'harmattan, ISBN 2-7475-1123-5

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]