Hutan hujan Amazon: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Hanamanteo (bicara | kontrib) k Hanamanteo memindahkan halaman Hutan Amazon ke Hutan hujan Amazon dengan menimpa pengalihan lama |
||
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox forest |
|||
| name = Hutan Amazon |
|||
| native_name = Floresta amazônica |
|||
| native_lang = pt |
|||
| native_name2 = Selva amazónica |
|||
| native_lang2 = es |
|||
| photo = Amazon Manaus forest.jpg |
|||
| photo_caption = Hutan Amazon, di dekat [[Manaus]], Brazil |
|||
| photo_width = |
|||
| map = |
|||
| map_image = Amazon biome outline map.svg |
|||
| map_caption = Peta yang menampilkan [[Bioma Amazon|kawasan ekologi Amazon]] sebagaimana digambarkan oleh [[World Wide Fund for Nature|WWF]] (putih)<ref>[https://wwf.panda.org/knowledge_hub/where_we_work/amazon/about_the_amazon/ WWF - About the Amazon]</ref> dan [[Cekungan Amazon|Cekungan drainase Amazon]] berwarna biru. |
|||
| map_width = |
|||
| coordinates = {{Coord|3|S|60|W|type:forest_source:kolossus-frwiki|display=title}} |
|||
| county = |
|||
| region = |
|||
| country = [[Bolivia]], [[Brazil]], [[Colombia]], [[Ekuador]], ''[[Guyana Prancis]]'' ([[Republik Kelima Prancis|Prancis]]), [[Guyana]], [[Peru]], [[Suriname]], dan [[Venezuela]] |
|||
| elevation = |
|||
| area = {{convert|5500000|km2|abbr=on}} |
|||
| max_area = |
|||
| date_max_area = |
|||
| status = |
|||
| established = |
|||
| visitation = |
|||
| visitation_year = |
|||
| events = |
|||
| authority = |
|||
| website = |
|||
| ecosystem = |
|||
| classification_WWF = |
|||
| classification_EPA = |
|||
| classification_CEC = |
|||
| disturbance = |
|||
| forest_cover = |
|||
| species = |
|||
| indicator_plants = |
|||
| lesser_flora = |
|||
| fauna = |
|||
}} |
|||
[[Berkas:Amazon rainforest.jpg|ka|jmpl|250px|Peta hutan hujan Amazon.]] |
[[Berkas:Amazon rainforest.jpg|ka|jmpl|250px|Peta hutan hujan Amazon.]] |
||
'''Hutan Amazon''' ([[Bahasa Portugis]] Brasil: ''Floresta Amazônica'' atau ''Amazônia''; [[Bahasa Spanyol]]: ''Selva Amazónica'' atau ''Amazonía'') adalah hutan hujan di [[Amazon]], [[Amerika Selatan]]. Wilayah ini, yang juga disebut '''Amazonia''' atau '''Amazon Basin''', meliputi wilayah seluas tujuh juta kilometer persegi, walaupun hutannya sendiri seluas 5 |
'''Hutan Amazon''' ([[Bahasa Portugis]] Brasil: ''Floresta Amazônica'' atau ''Amazônia''; [[Bahasa Spanyol]]: ''Selva Amazónica'' atau ''Amazonía'') adalah hutan hujan di [[Amazon]], [[Amerika Selatan]]. Wilayah ini, yang juga disebut '''Amazonia''' atau '''Amazon Basin''', meliputi wilayah seluas tujuh juta kilometer persegi, walaupun hutannya sendiri seluas 5,5 juta kilometer persegi, terletak di sembilan negara: [[Brasil]] (dengan 60 persen hutan), [[Kolombia]], [[Peru]], [[Venezuela]], [[Ekuador]], [[Bolivia]], [[Guyana]], [[Suriname]], dan [[Guyana Prancis]]. Ini adalah rumah masyarakat adat, termasuk Urarina di [[Peru]][http://www.upf.com/book.asp?id=DEANXS07]. |
||
Amazon juga termasuk hutan tropis paling luas di dunia,dan memiliki dua nama lain,yaitu |
Amazon juga termasuk hutan tropis paling luas di dunia, dan memiliki dua nama lain, yaitu "paru-paru dunia"karena menghasilkan 30% dari seluruh [[oksigen]] di Bumi, dan <nowiki>''</nowiki>neraka hijau"karena setiap tahun sungainya meluap. Lebatnya hutan membuat semua terlihat sama dan yang terakhir karena banyak serangan dari [[serangga]] buas yang sebagian besar belum dinamai.Tiga puluh persen dari jumlah seluruh binatang dan setengah dari seluruh spesies tanaman ada di hutan ini. Beberapa jenis binatang di hutan ini adalah [[jaguar]], [[tapir]], [[anakonda]], [[boa]], [[kupu-kupu morpho biru]], [[elang harpy]], [[sloth]], [[cainman]], [[babi hutan]], [[ikan]], dan masih banyak lagi. Sedangkan berbagai jenis tanaman yang ada disini adalah [[pohon kapok]], [[pohon telinga gajah]], [[teratai raksasa]], [[anggrek]], [[jarda]], [[sapodilla]], [[pohon pisang]], dan lain-lain. |
||
==Etimologi== |
|||
Nama "Amazon" konon muncul dari perang [[Francisco de Orellana]] yang terjadi dengan [[Genosida penduduk asli Brasil|Tapuya]] dan suku lainnya. Para wanita suku berjuang bersama para pria, seperti kebiasaan mereka.<ref name=taylor1898>{{cite book |first=Isaac |last=Taylor |date=1898 |title=Names and Their Histories: A Handbook of Historical Geography and Topographical Nomenclature |publisher=Rivingtons |location=London |url=https://books.google.com/books?id=vqgYAAAAIAAJ&pg=PA44 |access-date=12 October 2008 |isbn=978-0-559-29668-0 |archive-date=July 25, 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200725042804/https://books.google.com/books?id=vqgYAAAAIAAJ&pg=PA44 |url-status=live }}</ref> Orellana mendapatkan nama "Amazonas" dari kata [[Amazon]] dari [[Mitologi Yunani]], dan dijelaskan oleh [[Herodotus]] dan [[Diodoros Sikolos|Diodoros]].<ref name="taylor1898" /> |
|||
==Sejarah== |
|||
{{lihat juga|Amerika Selatan#Sejarah|Sungai Amazon#Sejarah}} |
|||
[[File:Naturalist on the River Amazons figure 4.png|thumb|[[Henry Walter Bates|Bates]] tahun 1863 ''[[The Naturalist on the River Amazons]]'']] |
|||
Di Amazonas, telah terjadi pertempuran dan peperangan antara suku-suku tetangga seperti [[masyarakat Jivaroan|Jivaro]]. Beberapa suku dari kelompok Jivaro, termasuk [[Orang Shuar|Shuar]], berlatih [[Ngayau|pengayauan]] untuk piala dan [[Kepala menciut|penciutan kepala]].<ref>{{cite news |title=The Amazon's head hunters and body shrinkers |url=https://theweek.com/articles/478804/amazons-head-hunters-body-shrinkers |work=The Week |date=20 January 2012 |access-date=September 12, 2019 |archive-date=October 13, 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181013200316/http://theweek.com/articles/478804/amazons-head-hunters-body-shrinkers |url-status=live }}</ref> Laporan misionaris di daerah perbatasan antara Brasil dan Venezuela telah menceritakan pertikaian terus-menerus di suku [[Yanomamo]]. Lebih dari sepertiga laki-laki Yanomamo mati karena peperangan.<ref>Chagnon, Napoleon A. (1992). ''Yanomamo''. New York: Holt, Rinehart, and Winston.</ref>{{when|date=July 2023}} |
|||
[[Munduruku]] adalah salah satu suku yang [[Prajurit|suka berperang]] dan meluas di sepanjang sungai [[Tapajós]] dan anak-anak sungainya serta ditakuti oleh suku-suku tetangga. Pada awal abad ke-19, Munduruku ditaklukkan oleh orang Brasil.<ref>{{cite web |url=https://www.britannica.com/topic/Munduruku |title=Mundurukú people |website=britannica.com |publisher=Encyclopaedia Britannica }}</ref> |
|||
Selama [[Demam karet Amazon]], diperkirakan penyakit ini dibawa oleh imigran, seperti [[tifus]] dan [[malaria]], dan membunuh 40.000 penduduk asli Amazon.<ref>La Republica Oligarchic. Editorial Lexus 2000 p. 925.</ref> |
|||
Pada tahun 1950-an, penjelajah Brasil dan pembela masyarakat adat [[Cândido Rondon]], mendukung kampanye [[Villas-Bôas bersaudara]]', yang menghadapi tentangan keras dari pemerintah dan peternak [[Mato Grosso]] dan menyebabkan pembentukan [[Taman Nasional Xingu|Taman Nasional Brasil pertama]] untuk penduduk asli di sepanjang [[Sungai Xingu]] pada tahun 1961.<ref>[http://pib.socioambiental.org/en/povo/xingu/1541 From the first expedition to the creation of the Park], pib.socioambiental.org</ref> |
|||
Pada tahun 1961, penjelajah Inggris [[Richard Mason (penjelajah)|Richard Mason]] dibunuh oleh [[Penduduk asli di Brasil|suku]] Amazon yang dikenal sebagai [[Orang Panará|Panará]].<ref>{{cite web |url=https://news.google.com/newspapers?id=WYVAAAAAIBAJ&sjid=vKMMAAAAIBAJ&pg=2532%2C1101451 |title=Rain delays rescue of explorers |newspaper=[[The Herald (Glasgow)|The Herald]] |location=[[Glasgow]], [[Scotland]] |date=8 September 1961 |page=8 |via=Google News}}</ref> |
|||
[[Matsés]] membuat kontak permanen pertama mereka dengan dunia luar pada tahun 1969. Sebelum tanggal itu, mereka secara efektif berperang dengan pemerintah Peru.<ref>{{cite book |last1=Snell |first1=Ron |title=Jungle Calls |date=2 February 2006 |publisher=Hannibal Books |location=Garland, Texas |isbn=0-929292-86-3|edition=Kindle |url=https://www.amazon.com/Jungle-Calls-Ron-Snell-ebook/dp/B0051J7VO8/ref=sr_1_1?dchild=1&keywords=9780929292861&linkCode=qs&qid=1590512018&s=books&sr=1-1 |access-date=27 May 2020}}</ref> |
|||
==Geografi== |
|||
===Lokasi=== |
|||
Terdapat sembilan negara yang berbagi cekungan Amazon yang 58,4% merupakan hutan hujan di dalam perbatasan Brasil. Delapan negara lainnya termasuk Peru dengan 12,8%, Bolivia dengan 7,7%, Kolombia dengan 7,1%, Venezuela dengan 6,1%, Guyana dengan 3,1%, Suriname dengan 2,5%, Guyana Prancis dengan 1,4%, dan Ekuador dengan 1%.<ref name="Segamazonia_Coca-Castro_201301">{{citation|title=Land use Status and Trends in Amazonia|publisher=Amazonia Security Agenda Project|date=January 2013|last1=Coca-Castro|last2=Reymondin|last3=Bellfield|last4=Hyman|first1=Alejandro|first2=Louis|first3=Helen|first4=Glenn|url=http://segamazonia.org/sites/default/files/press_releases/land_use_status_and_trends_in_amazonia.pdf |access-date=August 25, 2019|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20160319140931/http://segamazonia.org/sites/default/files/press_releases/land_use_status_and_trends_in_amazonia.pdf|archive-date=March 19, 2016}}</ref> |
|||
===Alam=== |
|||
[[File:Walking tree.jpg|thumb|Hutan hujan Amazon di Kolombia]] |
|||
[[File:Amazon CIAT (2).jpg|thumb|Pemandangan udara hutan hujan Amazon, dekat [[Manaus]]]] |
|||
Hutan hujan kemungkinan besar terbentuk selama era [[Eosen]]<!-- , mengikuti kemunculan evolusi tanaman [[angiospermae]] [omong kosong - mereka berevolusi selama Kapur!] --> (dari 56 juta tahun menjadi 33,9 juta tahun yang lalu). Hutan ini muncul setelah penurunan suhu tropis secara global ketika [[Samudra Atlantik]] telah cukup melebar untuk memberikan iklim yang hangat dan lembab ke cekungan Amazon. Hutan hujan telah ada setidaknya selama 55 juta tahun, dan sebagian besar wilayah tetap bebas dari [[sabana]]-jenis [[bioma]] setidaknya sampai [[Zaman Es|zaman es saat ini]] ketika iklim lebih kering dan savana lebih luas.<ref name=morley>{{cite book |
|||
| first=Robert J. | last=Morley | year=2000 |
|||
| title=Origin and Evolution of Tropical Rain Forests |
|||
| url=https://archive.org/details/originevolutiono0000morl | publisher=Wiley | isbn=978-0-471-98326-2 |
|||
}}</ref><ref name=ptors359>{{cite journal |
|||
| last=Burnham | first=Robyn J. |
|||
| author2=Johnson, Kirk R. |
|||
| title=South American palaeobotany and the origins of neotropical rainforests |
|||
| journal=Philosophical Transactions of the Royal Society |
|||
| year=2004 | volume=359 | issue=1450 |
|||
| pmid=15519975 |
|||
| pmc=1693437 |
|||
| pages=1595–1610 | doi=10.1098/rstb.2004.1531}}</ref> Setelah [[Peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen]], kepunahan [[dinosaurus]] dan iklim yang lebih basah memungkinkan hutan hujan tropis menyebar ke seluruh benua. Dari 66 hingga 34 [[myr]]. Fluktuasi iklim selama 34 juta tahun terakhir telah memungkinkan wilayah savana meluas ke daerah tropis. Selama [[Oligosen]], hutan hujan membentang dalam rentang yang relatif sempit. Ini berkembang lagi selama [[Miosen|Miosen Tengah]], kemudian ditarik kembali ke formasi yang sebagian besar berada di daratan pada [[periode glasial terakhir]].<ref>{{cite journal |
|||
|last = Maslin |
|||
|first = Mark |
|||
|author2 = Malhi, Yadvinder |
|||
|author3 = Phillips, Oliver |
|||
|author4 = Cowling, Sharon |
|||
|title = New views on an old forest: assessing the longevity, resilience and future of the Amazon rainforest |
|||
|journal = Transactions of the Institute of British Geographers |
|||
|year = 2005 |
|||
|volume = 30 |
|||
|issue = 4 |
|||
|pages = 477–499 |
|||
|url = http://earth.leeds.ac.uk/ebi/publications/Maslin_2005.pdf |
|||
|access-date = 25 September 2008 |
|||
|doi = 10.1111/j.1475-5661.2005.00181.x |
|||
|archive-url = https://web.archive.org/web/20081001191320/http://earth.leeds.ac.uk/ebi/publications/Maslin_2005.pdf |
|||
|archive-date = 1 October 2008 |
|||
|url-status = dead |
|||
|df = mdy-all |
|||
}}</ref> Namun, hutan hujan masih berhasil berkembang selama [[periode glasial]] ini, dan memungkinkan kelangsungan hidup dan evolusi keanekaragaman spesies yang luas.<ref name=yadvinder>{{cite book |
|||
| first=Yadvinder | last=Malhi |
|||
| author2=Phillips, Oliver | year=2005 |
|||
| title=Tropical Forests & Global Atmospheric Change |
|||
| publisher=Oxford University Press |
|||
| isbn=978-0-19-856706-6}}</ref> |
|||
[[File:Campo12Foto 2.JPG|thumb|Pemandangan udara hutan hujan Amazon]] |
|||
Selama [[Eosen|pertengahan Eosen]], diyakini bahwa cekungan drainase Amazon terbelah sepanjang tengah benua oleh [[Lengkungan Púrus]]. Air di sisi timur mengalir ke arah Atlantik, sedangkan ke barat air mengalir ke arah Pasifik melintasi [[Cekungan Amazon]]. Namun, saat Pegunungan [[Andes]] naik, sebuah cekungan besar tercipta yang mengelilingi sebuah danau; sekarang dikenal sebagai [[Sungai Solimões|Cekungan Solimões]]. Dalam 5–10 juta tahun terakhir, air yang terkumpul ini menerobos Púrus Arch, bergabung dengan aliran timur menuju Atlantik.<ref>{{cite journal |
|||
| last=Costa | first=João Batista Sena |
|||
| author2=Bemerguy, Ruth Léa|author3= Hasui, Yociteru|author4= Borges, Maurício da Silva |
|||
| title=Tectonics and paleogeography along the Amazon river |
|||
| journal=Journal of South American Earth Sciences |
|||
| year=2001 | volume=14 | issue=4 | pages=335–347 |
|||
| doi=10.1016/S0895-9811(01)00025-6 |
|||
| bibcode = 2001JSAES..14..335C}}</ref><ref>{{cite journal | last1=Milani | first1=Edison José | last2=Zalán | first2=Pedro Victor | title=An outline of the geology and petroleum systems of the Paleozoic interior basins of South America | journal=[[Episodes (journal)|Episodes]] | year=1999 | volume=22 | issue=3 | pages=199–205 | df=mdy-all | doi=10.18814/epiiugs/1999/v22i3/007 | doi-access=free }}</ref> |
|||
[[File:Amazon CIAT (4).jpg|thumb|Pemandangan udara hutan hujan Amazon dekat [[Manaus]]]] |
|||
Ada bukti bahwa telah terjadi perubahan signifikan terhadap [[vegetasi]] di hutan hujan Amazon selama 21.000 tahun terakhir melalui [[Glasial Maksimum Terakhir]] (LGM) dan deglasiasi berikutnya. Analisis endapan sedimen dari paleolakes cekungan Amazon dan Kipas Amazon menunjukkan bahwa curah hujan di cekungan selama LGM lebih rendah daripada saat ini, dan ini hampir pasti terkait dengan berkurangnya tutupan vegetasi tropis lembab di cekungan.<ref name="Colinvaux1">{{Cite journal | doi=10.1002/1099-1417(200005)15:4<347::AID-JQS537>3.0.CO;2-A| title=Palaeoecology and climate of the Amazon basin during the last glacial cycle| journal=Journal of Quaternary Science| volume=15| issue=4| pages=347–356| year=2000| last1=Colinvaux| first1=Paul A.| last2=Oliveira| first2=Paulo E. De| bibcode=2000JQS....15..347C}}</ref> Saat ini, Amazon menerima sekitar 274.32 cm curah hujan setiap tahunnya. Namun, ada perdebatan tentang seberapa luas pengurangan ini. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hutan hujan direduksi menjadi [[Populasi (biologi)|refugia]] yang kecil dan terisolasi, dan dipisahkan oleh hutan terbuka dan padang rumput;<ref name="VanDerHammen">{{Cite journal | doi=10.1016/S0277-3791(99)00024-4|bibcode = 2000QSRv...19..725V|title = Neogene and Quaternary history of vegetation, climate, and plant diversity in Amazonia| journal=Quaternary Science Reviews| volume=19| issue=8| page=725|last1 = Van Der Hammen|first1 = Thomas| last2=Hooghiemstra| first2=Henry| year=2000| citeseerx=10.1.1.536.519}}</ref> ilmuwan lain berpendapat bahwa sebagian besar hutan hujan tetap utuh tetapi meluas lebih jauh ke utara, selatan, dan timur daripada yang terlihat saat ini.<ref name="Colinvaux2">{{cite journal |
|||
| last=Colinvaux | first=P.A. |
|||
| author2=De Oliveira, P.E.|author3= Bush, M.B. |
|||
| title=Amazonian and neotropical plant communities on glacial time-scales: The failure of the aridity and refuge hypotheses |
|||
| journal=Quaternary Science Reviews |
|||
| date=January 2000 | volume=19 | issue=1–5 |
|||
| pages=141–169 | doi=10.1016/S0277-3791(99)00059-1 |bibcode = 2000QSRv...19..141C}}</ref> Perdebatan ini terbukti sulit diselesaikan karena keterbatasan praktis bekerja di hutan hujan berarti pengambilan sampel data bias jauh dari pusat lembah Amazon, dan kedua penjelasan tersebut didukung dengan cukup baik oleh data yang tersedia. |
|||
====Debu Gurun Sahara tertiup angin hingga ke Amazon==== |
|||
Lebih dari 56% debu yang menyuburkan hutan hujan Amazon berasal dari [[Depresi Bodélé]] di [[Chad|Chad Utara]] di gurun [[Sahara]]. Debu ini mengandung [[fosfor]] yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Debu tahunan Sahara menggantikan jumlah setara fosfor yang hanyut setiap tahun di tanah Amazon akibat hujan dan banjir.<ref>{{cite journal|doi=10.1002/2015GL063040 | volume=42 | issue=6 | title=The fertilizing role of African dust in the Amazon rainforest: A first multiyear assessment based on data from Cloud-Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observations | year=2015 | journal=Geophysical Research Letters | pages=1984–1991 | last1 = Yu | first1 = Hongbin| bibcode=2015GeoRL..42.1984Y | doi-access=free }}</ref> |
|||
Satelit [[CALIPSO]] NASA telah mengukur jumlah debu yang diangkut oleh angin dari Sahara ke Amazon: rata-rata 182 juta ton debu tertiup angin dari Sahara setiap tahun, pada 15 derajat bujur barat, melintasi {{convert|1.600|mi|km|order=flip|abbr=on}} di atas Samudra Atlantik (beberapa debu jatuh ke Atlantik), lalu pada 35 derajat Bujur Barat di pantai timur Amerika Selatan, 27,7 juta ton (15%) debu berjatuhan di lembah Amazon (22 juta ton terdiri dari fosfor), 132 juta ton debu tertinggal di udara, 43 juta ton debu tertiup angin dan jatuh di Laut Karibia, melewati 75 derajat bujur barat.<ref>{{cite web|url=http://www.nasa.gov/content/goddard/nasa-satellite-reveals-how-much-saharan-dust-feeds-amazon-s-plants|title=Saharan Dust Feeds Amazon's Plants|first=Rob|last=Garner|date=24 February 2015|website=NASA|access-date=June 20, 2019|archive-date=June 23, 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190623142203/https://www.nasa.gov/content/goddard/nasa-satellite-reveals-how-much-saharan-dust-feeds-amazon-s-plants/|url-status=live}}</ref> |
|||
CALIPSO menggunakan laser range finder untuk memindai atmosfer bumi untuk distribusi vertikal debu dan aerosol lainnya. CALIPSO secara teratur melacak kepulan debu Sahara-Amazon. CALIPSO telah mengukur variasi jumlah debu yang diangkut – penurunan sebesar 86 persen antara jumlah debu tertinggi yang diangkut pada tahun 2007 dan terendah pada tahun 2011. |
|||
Kemungkinan yang menyebabkan variasi tersebut adalah [[Sahel]], sebidang tanah semi-kering di perbatasan selatan Sahara. Ketika jumlah hujan di Sahel lebih tinggi, volume debu lebih rendah. Curah hujan yang lebih tinggi dapat membuat lebih banyak tumbuh-tumbuhan di Sahel, membuat lebih sedikit pasir yang tertiup angin.<ref>{{cite web|url=https://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2015/29apr_amazondust/|title=Desert Dust Feeds Amazon Forests – NASA Science|work=nasa.gov|access-date=July 12, 2017|archive-date=May 14, 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170514192932/https://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2015/29apr_amazondust|url-status=live}}</ref> |
|||
===Aktivitas manusia=== |
|||
[[File:Skyline Parcial de Manaus.jpg|thumb|[[Manaus]], dengan 2,2 juta penduduk, adalah kota terbesar di cekungan Amazon]] |
|||
[[File:Inneres eines Schabono 4.jpg|thumb|[[Yanomamo]] adalah kelompok yang terdiri dari sekitar 32.000 penduduk asli yang tinggal di hutan hujan Amazon.<ref>{{cite news |title=Yanomami |url=https://www.britannica.com/topic/Yanomami |work=Encyclopaedia Britannica |access-date=June 20, 2020 |archive-date=July 25, 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200725074020/https://www.britannica.com/topic/Yanomami |url-status=live }}</ref>]] |
|||
[[File:Índios isolados no Acre 5.jpg|thumb|right|Anggota [[Suku terpencil|suku terasing]] yang ditemui di negara bagian Brasil [[Acre]] pada tahun 2009]] |
|||
Berdasarkan bukti [[arkeologi]] dari penggalian di [[Caverna da Pedra Pintada]], manusia pertama kali menetap di wilayah Amazon setidaknya 11.200 tahun yang lalu.<ref>{{cite journal |
|||
| last1=Roosevelt | first1=A.C. |
|||
| last2=da Costa |first2=M. Lima |last3=Machado |first3=C. Lopes |last4=Michab |first4=M. |last5=Mercier |first5=N. |last6=Valladas |first6=H. |last7=Feathers |first7=J. |last8=Barnett |first8=W. |last9=da Silveira |first9=M. Imazio |last10=Henderson |first10=A. |last11=Sliva |first11=J. |last12=Chernoff |first12=B.|last13=Reese |first13=D.S. |last14=Holman |first14=J.A. |last15=Toth |first15=N. |last16=Schick |first16=K. |
|||
| title=Paleoindian Cave Dwellers in the Amazon: The Peopling of the Americas |
|||
| url=https://archive.org/details/sim_science_1996-04-19_272_5260/page/373 | journal=Science | date=19 April 1996 | volume=272 |
|||
| issue=5260 | pages=373–384 |
|||
| doi=10.1126/science.272.5260.373 |bibcode = 1996Sci...272..373R| s2cid=129231783 |
|||
}}</ref> Perkembangan selanjutnya menyebabkan pemukiman prasejarah akhir di sepanjang pinggiran hutan pada tahun 1250 M, yang menyebabkan perubahan pada [[Hutan|tutupan hutan]].<ref>{{cite journal |
|||
| last=Heckenberger | first=Michael J. |
|||
| author2=Kuikuro, Afukaka|author3=Kuikuro, Urissapá Tabata|author4=Russell, J. Christian|author5=Schmidt, Morgan|author6=Fausto, Carlos|author7= Franchetto, Bruna |
|||
| s2cid=7962308 |
|||
| title=Amazonia 1492: Pristine Forest or Cultural Parkland? |
|||
| url=https://archive.org/details/sim_science_2003-09-19_301_5640/page/1710 | journal=Science | date=19 September 2003 | volume=301 |
|||
| issue=5640 | pages=1710–1714 |
|||
| doi=10.1126/science.1086112 |
|||
| pmid=14500979 |bibcode = 2003Sci...301.1710H}}</ref> |
|||
Untuk waktu yang lama, diperkirakan bahwa hutan hujan Amazon berpenduduk jarang, karena tidak mungkin mempertahankan populasi besar melalui [[pertanian]], mengingat tanah yang buruk. Arkeolog [[Betty Meggers]] adalah pendukung utama gagasan ini, seperti yang dijelaskan dalam bukunya "Amazonia: Manusia dan Budaya di Surga Palsu". Dia mengklaim bahwa kepadatan populasi {{convert|0.2|PD/km2}} adalah maksimum yang dapat dipertahankan di hutan hujan melalui perburuan, dengan pertanian dibutuhkan untuk menampung populasi yang lebih besar.<ref>{{cite journal |
|||
| last=Meggers | first=Betty J. |
|||
| title=Revisiting Amazonia Circa 1492 |
|||
| url=https://archive.org/details/sim_science_2003-12-19_302_5653/page/2067 | journal=Science | date=19 December 2003 | volume=302 |
|||
| issue=5653 | pages=2067–2070 |
|||
| doi=10.1126/science.302.5653.2067b |
|||
| pmid=14684803| s2cid=5316715 |
|||
}}</ref> Namun, temuan [[antropologi]] baru-baru ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut sebenarnya berpenduduk padat. Sekitar 5 juta orang mungkin pernah tinggal di wilayah Amazon pada tahun 1500 M, dan terbagi antara permukiman pesisir yang padat, seperti di [[Marajó]], dan penduduk pedalaman.<ref name=park>{{cite book|title=Tropical Rainforests|author=Chris C. Park|page=108|year=2003|publisher=Routledge|url=https://books.google.com/books?id=4WQf6RZAiKcC&pg=PA108|isbn=978-0-415-06239-8|access-date=August 24, 2017|archive-date=January 10, 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220110100622/https://books.google.com/books?id=4WQf6RZAiKcC&pg=PA108|url-status=live}}</ref> Pada tahun 1900, populasinya turun menjadi 1 juta dan pada awal 1980-an jumlahnya kurang dari 200.000.<ref name=park /> |
|||
== Bacaan lanjutan == |
|||
* {{en}} {{cite journal |last=Sheil |first=D. |author2=Wunder, S. |year=2002 |title=The value of tropical forest to local communities: complications, caveats, and cautions |journal=Conservation Ecology |volume=6 |issue=2 |page=9 |id= |url=http://www.consecol.org/vol6/iss2/art9 |quote= |ref=harv |access-date=2017-12-29 |archive-date=2008-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081011021123/http://www.consecol.org/vol6/iss2/art9 |dead-url=yes }} |
|||
* {{en}} "Deforestation." ''World Geography.'' Columbus, Ohio: McGraw-Hill/Glencoe, 2000. 202–204 |
|||
* {{en}} Wade, Lizzie. (2015). "[http://news.sciencemag.org/archaeology/2015/02/drones-and-satellites-spot-lost-civilizations-unlikely-places Drones and satellites spot lost civilizations in unlikely places]." ''[[American Association for the Advancement of Science|Science (American Association for the Advancement of Science)]],'' {{doi|10.1126/science.aaa7864}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{wikivoyage|Amazonia}} |
|||
{{commonscat|Amazon Rainforest}} |
|||
{{Commons category-inline|Amazon Rainforest}} |
|||
* [http://brownsamazon.act4trees.com/ Act4trees] Take part in the reforestation of Amazon |
|||
* [https://www.pbs.org/journeyintoamazonia/ Journey Into Amazonia] |
|||
* [http://www.amazonia.org.br/english Amazonia.org.br] Good daily updated Amazon information database on the web, held by Friends of The Earth - Brazilian Amazon. |
|||
* [http://rainforests.mongabay.com/amazon/ The Amazon: The World's Largest Rainforest] |
|||
* [http://www.amazonia.org/ amazonia.org] Sustainable Development in the Extractive Reserve of the Baixo Rio Branco - Rio Jauaperi - Brazilian Amazon. |
|||
* [http://www.panda.org/amazon/ WWF in the Amazon rainforest] |
|||
* [https://web.archive.org/web/20070422031910/http://www.amazonia.org.br/english/ Amazonia.org.br] Good daily updated Amazon information database on the web, held by Friends of The Earth – Brazilian Amazon. |
|||
* [http://www.amazonia.org/ amazonia.org] Sustainable Development in the Extractive Reserve of the Baixo Rio Branco – Rio Jauaperi – Brazilian Amazon. |
|||
* [http://arquivo.pt/wayback/20090713084548/http://news.mongabay.com/news-index/amazon1.html Amazon Rainforest News] Original news updates on the Amazon. |
|||
* [http://www.amazon-rainforest.org/ Amazon-Rainforest.org] Information about the Amazon rainforest, its people, places of interest, and how everyone can help. |
|||
* [https://web.archive.org/web/20090327024044/http://www.eci.ox.ac.uk/news/events/070320presentations.php Conference: Climate change and the fate of the Amazon]. Podcasts of talks given at [[Oriel College, Oxford|Oriel College]], [[Universitas Oxford|University of Oxford]], March 20–22, 2007. |
|||
{{coord|3|09|36|S|60|01|48|W|type:forest_source:kolossus-frwiki|display=title}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
{{Tujuh Keajaiban Alam Dunia}} |
{{Tujuh Keajaiban Alam Dunia}} |
||
{{Amerika Selatan-stub}} |
|||
[[Kategori:Amerika Selatan]] |
[[Kategori:Amerika Selatan]] |
||
{{Amerika Selatan-stub}} |
Revisi terkini sejak 13 Januari 2024 14.04
Hutan Amazon bahasa Portugis: Floresta amazônica bahasa Spanyol: Selva amazónica | |
---|---|
Peta | |
Peta yang menampilkan kawasan ekologi Amazon sebagaimana digambarkan oleh WWF (putih)[1] dan Cekungan drainase Amazon berwarna biru. | |
Geografi | |
Lokasi | Bolivia, Brazil, Colombia, Ekuador, Guyana Prancis (Prancis), Guyana, Peru, Suriname, dan Venezuela |
Koordinat | 3°S 60°W / 3°S 60°W |
Area | 5.500.000 km2 (2.100.000 sq mi) |
Hutan Amazon (Bahasa Portugis Brasil: Floresta Amazônica atau Amazônia; Bahasa Spanyol: Selva Amazónica atau Amazonía) adalah hutan hujan di Amazon, Amerika Selatan. Wilayah ini, yang juga disebut Amazonia atau Amazon Basin, meliputi wilayah seluas tujuh juta kilometer persegi, walaupun hutannya sendiri seluas 5,5 juta kilometer persegi, terletak di sembilan negara: Brasil (dengan 60 persen hutan), Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis. Ini adalah rumah masyarakat adat, termasuk Urarina di Peru[1].
Amazon juga termasuk hutan tropis paling luas di dunia, dan memiliki dua nama lain, yaitu "paru-paru dunia"karena menghasilkan 30% dari seluruh oksigen di Bumi, dan ''neraka hijau"karena setiap tahun sungainya meluap. Lebatnya hutan membuat semua terlihat sama dan yang terakhir karena banyak serangan dari serangga buas yang sebagian besar belum dinamai.Tiga puluh persen dari jumlah seluruh binatang dan setengah dari seluruh spesies tanaman ada di hutan ini. Beberapa jenis binatang di hutan ini adalah jaguar, tapir, anakonda, boa, kupu-kupu morpho biru, elang harpy, sloth, cainman, babi hutan, ikan, dan masih banyak lagi. Sedangkan berbagai jenis tanaman yang ada disini adalah pohon kapok, pohon telinga gajah, teratai raksasa, anggrek, jarda, sapodilla, pohon pisang, dan lain-lain.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama "Amazon" konon muncul dari perang Francisco de Orellana yang terjadi dengan Tapuya dan suku lainnya. Para wanita suku berjuang bersama para pria, seperti kebiasaan mereka.[2] Orellana mendapatkan nama "Amazonas" dari kata Amazon dari Mitologi Yunani, dan dijelaskan oleh Herodotus dan Diodoros.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Di Amazonas, telah terjadi pertempuran dan peperangan antara suku-suku tetangga seperti Jivaro. Beberapa suku dari kelompok Jivaro, termasuk Shuar, berlatih pengayauan untuk piala dan penciutan kepala.[3] Laporan misionaris di daerah perbatasan antara Brasil dan Venezuela telah menceritakan pertikaian terus-menerus di suku Yanomamo. Lebih dari sepertiga laki-laki Yanomamo mati karena peperangan.[4][per kapan?]
Munduruku adalah salah satu suku yang suka berperang dan meluas di sepanjang sungai Tapajós dan anak-anak sungainya serta ditakuti oleh suku-suku tetangga. Pada awal abad ke-19, Munduruku ditaklukkan oleh orang Brasil.[5]
Selama Demam karet Amazon, diperkirakan penyakit ini dibawa oleh imigran, seperti tifus dan malaria, dan membunuh 40.000 penduduk asli Amazon.[6]
Pada tahun 1950-an, penjelajah Brasil dan pembela masyarakat adat Cândido Rondon, mendukung kampanye Villas-Bôas bersaudara', yang menghadapi tentangan keras dari pemerintah dan peternak Mato Grosso dan menyebabkan pembentukan Taman Nasional Brasil pertama untuk penduduk asli di sepanjang Sungai Xingu pada tahun 1961.[7]
Pada tahun 1961, penjelajah Inggris Richard Mason dibunuh oleh suku Amazon yang dikenal sebagai Panará.[8]
Matsés membuat kontak permanen pertama mereka dengan dunia luar pada tahun 1969. Sebelum tanggal itu, mereka secara efektif berperang dengan pemerintah Peru.[9]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Lokasi
[sunting | sunting sumber]Terdapat sembilan negara yang berbagi cekungan Amazon yang 58,4% merupakan hutan hujan di dalam perbatasan Brasil. Delapan negara lainnya termasuk Peru dengan 12,8%, Bolivia dengan 7,7%, Kolombia dengan 7,1%, Venezuela dengan 6,1%, Guyana dengan 3,1%, Suriname dengan 2,5%, Guyana Prancis dengan 1,4%, dan Ekuador dengan 1%.[10]
Alam
[sunting | sunting sumber]Hutan hujan kemungkinan besar terbentuk selama era Eosen (dari 56 juta tahun menjadi 33,9 juta tahun yang lalu). Hutan ini muncul setelah penurunan suhu tropis secara global ketika Samudra Atlantik telah cukup melebar untuk memberikan iklim yang hangat dan lembab ke cekungan Amazon. Hutan hujan telah ada setidaknya selama 55 juta tahun, dan sebagian besar wilayah tetap bebas dari sabana-jenis bioma setidaknya sampai zaman es saat ini ketika iklim lebih kering dan savana lebih luas.[11][12] Setelah Peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen, kepunahan dinosaurus dan iklim yang lebih basah memungkinkan hutan hujan tropis menyebar ke seluruh benua. Dari 66 hingga 34 myr. Fluktuasi iklim selama 34 juta tahun terakhir telah memungkinkan wilayah savana meluas ke daerah tropis. Selama Oligosen, hutan hujan membentang dalam rentang yang relatif sempit. Ini berkembang lagi selama Miosen Tengah, kemudian ditarik kembali ke formasi yang sebagian besar berada di daratan pada periode glasial terakhir.[13] Namun, hutan hujan masih berhasil berkembang selama periode glasial ini, dan memungkinkan kelangsungan hidup dan evolusi keanekaragaman spesies yang luas.[14]
Selama pertengahan Eosen, diyakini bahwa cekungan drainase Amazon terbelah sepanjang tengah benua oleh Lengkungan Púrus. Air di sisi timur mengalir ke arah Atlantik, sedangkan ke barat air mengalir ke arah Pasifik melintasi Cekungan Amazon. Namun, saat Pegunungan Andes naik, sebuah cekungan besar tercipta yang mengelilingi sebuah danau; sekarang dikenal sebagai Cekungan Solimões. Dalam 5–10 juta tahun terakhir, air yang terkumpul ini menerobos Púrus Arch, bergabung dengan aliran timur menuju Atlantik.[15][16]
Ada bukti bahwa telah terjadi perubahan signifikan terhadap vegetasi di hutan hujan Amazon selama 21.000 tahun terakhir melalui Glasial Maksimum Terakhir (LGM) dan deglasiasi berikutnya. Analisis endapan sedimen dari paleolakes cekungan Amazon dan Kipas Amazon menunjukkan bahwa curah hujan di cekungan selama LGM lebih rendah daripada saat ini, dan ini hampir pasti terkait dengan berkurangnya tutupan vegetasi tropis lembab di cekungan.[17] Saat ini, Amazon menerima sekitar 274.32 cm curah hujan setiap tahunnya. Namun, ada perdebatan tentang seberapa luas pengurangan ini. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hutan hujan direduksi menjadi refugia yang kecil dan terisolasi, dan dipisahkan oleh hutan terbuka dan padang rumput;[18] ilmuwan lain berpendapat bahwa sebagian besar hutan hujan tetap utuh tetapi meluas lebih jauh ke utara, selatan, dan timur daripada yang terlihat saat ini.[19] Perdebatan ini terbukti sulit diselesaikan karena keterbatasan praktis bekerja di hutan hujan berarti pengambilan sampel data bias jauh dari pusat lembah Amazon, dan kedua penjelasan tersebut didukung dengan cukup baik oleh data yang tersedia.
Debu Gurun Sahara tertiup angin hingga ke Amazon
[sunting | sunting sumber]Lebih dari 56% debu yang menyuburkan hutan hujan Amazon berasal dari Depresi Bodélé di Chad Utara di gurun Sahara. Debu ini mengandung fosfor yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Debu tahunan Sahara menggantikan jumlah setara fosfor yang hanyut setiap tahun di tanah Amazon akibat hujan dan banjir.[20]
Satelit CALIPSO NASA telah mengukur jumlah debu yang diangkut oleh angin dari Sahara ke Amazon: rata-rata 182 juta ton debu tertiup angin dari Sahara setiap tahun, pada 15 derajat bujur barat, melintasi 2.600 km (1.600 mi) di atas Samudra Atlantik (beberapa debu jatuh ke Atlantik), lalu pada 35 derajat Bujur Barat di pantai timur Amerika Selatan, 27,7 juta ton (15%) debu berjatuhan di lembah Amazon (22 juta ton terdiri dari fosfor), 132 juta ton debu tertinggal di udara, 43 juta ton debu tertiup angin dan jatuh di Laut Karibia, melewati 75 derajat bujur barat.[21]
CALIPSO menggunakan laser range finder untuk memindai atmosfer bumi untuk distribusi vertikal debu dan aerosol lainnya. CALIPSO secara teratur melacak kepulan debu Sahara-Amazon. CALIPSO telah mengukur variasi jumlah debu yang diangkut – penurunan sebesar 86 persen antara jumlah debu tertinggi yang diangkut pada tahun 2007 dan terendah pada tahun 2011.
Kemungkinan yang menyebabkan variasi tersebut adalah Sahel, sebidang tanah semi-kering di perbatasan selatan Sahara. Ketika jumlah hujan di Sahel lebih tinggi, volume debu lebih rendah. Curah hujan yang lebih tinggi dapat membuat lebih banyak tumbuh-tumbuhan di Sahel, membuat lebih sedikit pasir yang tertiup angin.[22]
Aktivitas manusia
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan bukti arkeologi dari penggalian di Caverna da Pedra Pintada, manusia pertama kali menetap di wilayah Amazon setidaknya 11.200 tahun yang lalu.[24] Perkembangan selanjutnya menyebabkan pemukiman prasejarah akhir di sepanjang pinggiran hutan pada tahun 1250 M, yang menyebabkan perubahan pada tutupan hutan.[25]
Untuk waktu yang lama, diperkirakan bahwa hutan hujan Amazon berpenduduk jarang, karena tidak mungkin mempertahankan populasi besar melalui pertanian, mengingat tanah yang buruk. Arkeolog Betty Meggers adalah pendukung utama gagasan ini, seperti yang dijelaskan dalam bukunya "Amazonia: Manusia dan Budaya di Surga Palsu". Dia mengklaim bahwa kepadatan populasi 02 jiwa per kilometer persegi (5,2/sq mi) adalah maksimum yang dapat dipertahankan di hutan hujan melalui perburuan, dengan pertanian dibutuhkan untuk menampung populasi yang lebih besar.[26] Namun, temuan antropologi baru-baru ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut sebenarnya berpenduduk padat. Sekitar 5 juta orang mungkin pernah tinggal di wilayah Amazon pada tahun 1500 M, dan terbagi antara permukiman pesisir yang padat, seperti di Marajó, dan penduduk pedalaman.[27] Pada tahun 1900, populasinya turun menjadi 1 juta dan pada awal 1980-an jumlahnya kurang dari 200.000.[27]
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Sheil, D.; Wunder, S. (2002). "The value of tropical forest to local communities: complications, caveats, and cautions". Conservation Ecology. 6 (2): 9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-11. Diakses tanggal 2017-12-29.
- (Inggris) "Deforestation." World Geography. Columbus, Ohio: McGraw-Hill/Glencoe, 2000. 202–204
- (Inggris) Wade, Lizzie. (2015). "Drones and satellites spot lost civilizations in unlikely places." Science (American Association for the Advancement of Science), DOI:10.1126/science.aaa7864
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Media tentang Amazon Rainforest di Wikimedia Commons
- Journey Into Amazonia
- The Amazon: The World's Largest Rainforest
- WWF in the Amazon rainforest
- Amazonia.org.br Good daily updated Amazon information database on the web, held by Friends of The Earth – Brazilian Amazon.
- amazonia.org Sustainable Development in the Extractive Reserve of the Baixo Rio Branco – Rio Jauaperi – Brazilian Amazon.
- Amazon Rainforest News Original news updates on the Amazon.
- Amazon-Rainforest.org Information about the Amazon rainforest, its people, places of interest, and how everyone can help.
- Conference: Climate change and the fate of the Amazon. Podcasts of talks given at Oriel College, University of Oxford, March 20–22, 2007.
3°09′36″S 60°01′48″W / 3.16000°S 60.03000°W{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
- ^ WWF - About the Amazon
- ^ a b Taylor, Isaac (1898). Names and Their Histories: A Handbook of Historical Geography and Topographical Nomenclature. London: Rivingtons. ISBN 978-0-559-29668-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 25, 2020. Diakses tanggal 12 October 2008.
- ^ "The Amazon's head hunters and body shrinkers". The Week. 20 January 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 13, 2018. Diakses tanggal September 12, 2019.
- ^ Chagnon, Napoleon A. (1992). Yanomamo. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
- ^ "Mundurukú people". britannica.com. Encyclopaedia Britannica.
- ^ La Republica Oligarchic. Editorial Lexus 2000 p. 925.
- ^ From the first expedition to the creation of the Park, pib.socioambiental.org
- ^ "Rain delays rescue of explorers". The Herald. Glasgow, Scotland. 8 September 1961. hlm. 8 – via Google News.
- ^ Snell, Ron (2 February 2006). Jungle Calls (edisi ke-Kindle). Garland, Texas: Hannibal Books. ISBN 0-929292-86-3. Diakses tanggal 27 May 2020.
- ^ Coca-Castro, Alejandro; Reymondin, Louis; Bellfield, Helen; Hyman, Glenn (January 2013), Land use Status and Trends in Amazonia (PDF), Amazonia Security Agenda Project, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 19, 2016, diakses tanggal August 25, 2019
- ^ Morley, Robert J. (2000). Origin and Evolution of Tropical Rain Forests. Wiley. ISBN 978-0-471-98326-2.
- ^ Burnham, Robyn J.; Johnson, Kirk R. (2004). "South American palaeobotany and the origins of neotropical rainforests". Philosophical Transactions of the Royal Society. 359 (1450): 1595–1610. doi:10.1098/rstb.2004.1531. PMC 1693437 . PMID 15519975.
- ^ Maslin, Mark; Malhi, Yadvinder; Phillips, Oliver; Cowling, Sharon (2005). "New views on an old forest: assessing the longevity, resilience and future of the Amazon rainforest" (PDF). Transactions of the Institute of British Geographers. 30 (4): 477–499. doi:10.1111/j.1475-5661.2005.00181.x. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal October 1, 2008. Diakses tanggal September 25, 2008.
- ^ Malhi, Yadvinder; Phillips, Oliver (2005). Tropical Forests & Global Atmospheric Change. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-856706-6.
- ^ Costa, João Batista Sena; Bemerguy, Ruth Léa; Hasui, Yociteru; Borges, Maurício da Silva (2001). "Tectonics and paleogeography along the Amazon river". Journal of South American Earth Sciences. 14 (4): 335–347. Bibcode:2001JSAES..14..335C. doi:10.1016/S0895-9811(01)00025-6.
- ^ Milani, Edison José; Zalán, Pedro Victor (1999). "An outline of the geology and petroleum systems of the Paleozoic interior basins of South America". Episodes. 22 (3): 199–205. doi:10.18814/epiiugs/1999/v22i3/007 .
- ^ Colinvaux, Paul A.; Oliveira, Paulo E. De (2000). "Palaeoecology and climate of the Amazon basin during the last glacial cycle". Journal of Quaternary Science. 15 (4): 347–356. Bibcode:2000JQS....15..347C. doi:10.1002/1099-1417(200005)15:4<347::AID-JQS537>3.0.CO;2-A.
- ^ Van Der Hammen, Thomas; Hooghiemstra, Henry (2000). "Neogene and Quaternary history of vegetation, climate, and plant diversity in Amazonia". Quaternary Science Reviews. 19 (8): 725. Bibcode:2000QSRv...19..725V. CiteSeerX 10.1.1.536.519 . doi:10.1016/S0277-3791(99)00024-4.
- ^ Colinvaux, P.A.; De Oliveira, P.E.; Bush, M.B. (January 2000). "Amazonian and neotropical plant communities on glacial time-scales: The failure of the aridity and refuge hypotheses". Quaternary Science Reviews. 19 (1–5): 141–169. Bibcode:2000QSRv...19..141C. doi:10.1016/S0277-3791(99)00059-1.
- ^ Yu, Hongbin (2015). "The fertilizing role of African dust in the Amazon rainforest: A first multiyear assessment based on data from Cloud-Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observations". Geophysical Research Letters. 42 (6): 1984–1991. Bibcode:2015GeoRL..42.1984Y. doi:10.1002/2015GL063040 .
- ^ Garner, Rob (24 February 2015). "Saharan Dust Feeds Amazon's Plants". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 23, 2019. Diakses tanggal June 20, 2019.
- ^ "Desert Dust Feeds Amazon Forests – NASA Science". nasa.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 14, 2017. Diakses tanggal July 12, 2017.
- ^ "Yanomami". Encyclopaedia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 25, 2020. Diakses tanggal June 20, 2020.
- ^ Roosevelt, A.C.; da Costa, M. Lima; Machado, C. Lopes; Michab, M.; Mercier, N.; Valladas, H.; Feathers, J.; Barnett, W.; da Silveira, M. Imazio; Henderson, A.; Sliva, J.; Chernoff, B.; Reese, D.S.; Holman, J.A.; Toth, N.; Schick, K. (19 April 1996). "Paleoindian Cave Dwellers in the Amazon: The Peopling of the Americas". Science. 272 (5260): 373–384. Bibcode:1996Sci...272..373R. doi:10.1126/science.272.5260.373.
- ^ Heckenberger, Michael J.; Kuikuro, Afukaka; Kuikuro, Urissapá Tabata; Russell, J. Christian; Schmidt, Morgan; Fausto, Carlos; Franchetto, Bruna (19 September 2003). "Amazonia 1492: Pristine Forest or Cultural Parkland?". Science. 301 (5640): 1710–1714. Bibcode:2003Sci...301.1710H. doi:10.1126/science.1086112. PMID 14500979.
- ^ Meggers, Betty J. (19 December 2003). "Revisiting Amazonia Circa 1492". Science. 302 (5653): 2067–2070. doi:10.1126/science.302.5653.2067b. PMID 14684803.
- ^ a b Chris C. Park (2003). Tropical Rainforests. Routledge. hlm. 108. ISBN 978-0-415-06239-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 10, 2022. Diakses tanggal August 24, 2017.