Lompat ke isi

Otak monyet: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Pengamen Wiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=April 2016}}
{{Orphan|date=April 2016}}

[[Berkas:Monkey brains.jpg|jmpl|250px|Otak monyet dipamerkan di Tao Heung Museum of Food Culture]]
[[Berkas:Monkey brains.jpg|jmpl|250px|Otak monyet dipamerkan di Tao Heung Museum of Food Culture]]
'''Otak monyet''' adalah makanan kontroversial yang sering dikaitkan dengan masakan Cina, namun juga dapat ditemukan di negara lain. Praktik memakan otak monyet ini mengakibatkan [[perburuan|perburuan berlebihan]] di [[Indonesia]], terutama karena kepercayaan bahwa memakan otak monyet dapat menyembuhkan [[impotensi]].<ref>{{cite web | title = Monkey brains on the menu (Indonesia) | url = http://www.undp.org.vn/mlist/wildtrade/032003/post4.htm | date = 2003-03-03 | accessdate = 2007-07-03 | publisher = United Nations Development Programme Viet Nam Country Office |archiveurl = http://web.archive.org/web/20050313024343/http://www.undp.org.vn/mlist/wildtrade/032003/post4.htm |archivedate = 2005-03-13}}</ref>
'''Otak monyet''' adalah makanan kontroversial yang sering dikaitkan dengan masakan Tionghoa, namun juga dapat ditemukan di negara lain. Praktik memakan otak monyet ini mengakibatkan [[perburuan|perburuan berlebihan]] di [[Indonesia]], terutama karena kepercayaan bahwa memakan otak monyet dapat menyembuhkan [[impotensi]].<ref>{{cite web | title = Monkey brains on the menu (Indonesia) | url = http://www.undp.org.vn/mlist/wildtrade/032003/post4.htm | date = 2003-03-03 | accessdate = 2007-07-03 | publisher = United Nations Development Programme Viet Nam Country Office | archiveurl = https://web.archive.org/web/20050313024343/http://www.undp.org.vn/mlist/wildtrade/032003/post4.htm | archivedate = 2005-03-13 | dead-url = yes }}</ref>


Dalam budaya Barat, konsumsi otak monyet sering ditonjolkan dalam film-film dan dijadikan bahan perdebatan, biasanya dalam konteks memperlihatkan budaya eksotis sebagai sesuatu yang kejam dan aneh.<ref>{{cite web | title = Taboo Table Offerings - The Intricacies of Intercultural Menu Planning | url = http://www.etiquetteinternational.com/Articles/TableOfferings.aspx}}</ref> Praktik ini sering ditampilkan seperti ini:
Dalam budaya Barat, konsumsi otak monyet sering ditonjolkan dalam film-film dan dijadikan bahan perdebatan, biasanya dalam konteks memperlihatkan budaya eksotis sebagai sesuatu yang kejam dan aneh.<ref>{{cite web | title = Taboo Table Offerings - The Intricacies of Intercultural Menu Planning | url = http://www.etiquetteinternational.com/Articles/TableOfferings.aspx}}</ref> Praktik ini sering ditampilkan seperti ini:
Baris 12: Baris 11:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Makanan laut hidup]]
* [[Makanan laut hidup]]

== Catatan kaki ==
{{Reflist|2}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
* [http://maxent.org/ch/monkey_brains.html Live Monkey Brains] on maxent.org - an extensive, critical, annotated examination of the legend.

* {{Cite document
== Bacaan lanjutan ==
| author=Burrell, Paul
*{{cite conference
| last=Burrell
| url = http://www.colorado.edu/rlst/holly-gayley
| first=Paul
| contribution = Eating Monkey Brains: Exoticizing the Han Chinese Banquet in a Tibetan Buddhist Argument for Vegetarianism
| title=In the Royal Manner: Expert Advice on Etiquette and Entertaining from the Former Butler to Diana, Princess of Wales
| title = The Culinary in Buddhism: Miracles, Medicine and Monstrosity
| publisher=Warner Books
| last1 = Gayley
| year=1999
| first1 = Holly
| id=ISBN 0-446-52641-X
| date = 20 November 2011
| ref=harv
| publisher =
| postscript=<!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->
| conference = Paper presented at the American Academy of Religion Conference held in San Francisco, CA., 19–22 November 2011
}}.
| archive-url = https://web.archive.org/web/20180424194722/https://www.colorado.edu/rlst/holly-gayley
* [http://english.people.com.cn/200401/23/eng20040123_133204.shtml Golden monkeys hope for survival in 'Year of Monkey']
| archive-date = 24 April 2018
}}
*{{cite journal
| last1 = Kabzung
| first1 = Gaerrang
| title = Development as Entangled Knot: The Case of the Slaughter Renunciation Movement in Tibet, China
| journal = The Journal of Asian Studies
| date = November 2015
| volume = 74
| issue = 4
| pages = 927–951
| doi = 10.1017/S0021911815001175
| issn = 0021-9118
}}
{{Use dmy dates|date=July 2018}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Jeroan]]
[[Kategori:Jeroan]]

Revisi terkini sejak 30 Desember 2021 03.52

Otak monyet dipamerkan di Tao Heung Museum of Food Culture

Otak monyet adalah makanan kontroversial yang sering dikaitkan dengan masakan Tionghoa, namun juga dapat ditemukan di negara lain. Praktik memakan otak monyet ini mengakibatkan perburuan berlebihan di Indonesia, terutama karena kepercayaan bahwa memakan otak monyet dapat menyembuhkan impotensi.[1]

Dalam budaya Barat, konsumsi otak monyet sering ditonjolkan dalam film-film dan dijadikan bahan perdebatan, biasanya dalam konteks memperlihatkan budaya eksotis sebagai sesuatu yang kejam dan aneh.[2] Praktik ini sering ditampilkan seperti ini:

  • otak yang sudah masak dimakan.
  • otak mentah dimakan (biasanya langsung dari tengkorak monyet mati).
  • otak yang masih segar dimakan (dikorek dari tengkorak saat monyetnya masih hidup).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Monkey brains on the menu (Indonesia)". United Nations Development Programme Viet Nam Country Office. 2003-03-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-03-13. Diakses tanggal 2007-07-03. 
  2. ^ "Taboo Table Offerings - The Intricacies of Intercultural Menu Planning". 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Gayley, Holly (20 November 2011). "Eating Monkey Brains: Exoticizing the Han Chinese Banquet in a Tibetan Buddhist Argument for Vegetarianism". The Culinary in Buddhism: Miracles, Medicine and Monstrosity. Paper presented at the American Academy of Religion Conference held in San Francisco, CA., 19–22 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2018. 
  • Kabzung, Gaerrang (November 2015). "Development as Entangled Knot: The Case of the Slaughter Renunciation Movement in Tibet, China". The Journal of Asian Studies. 74 (4): 927–951. doi:10.1017/S0021911815001175. ISSN 0021-9118.