Lompat ke isi

Radio digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Segala Sesuatu Mengenai Sistem Radio Digital, {{vlindungi}}
 
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(42 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Radio digital''' adalah teknologi [[radio]] yang mengirimkan informasi menggunakan [[sinyal digital]]. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu [[sinyal]] yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-''pause'', di-''rewind'', atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.
{{lindungi}}
----
'''SISTEM RADIO DIGITAL'''


== Sistem kerja radio digital ==
----


Sistem IBOC bekerja dengan menggabungkan [[sinyal]] [[audio]] analog dengan sinyal [[audio digital]] agar diperoleh [[kompatibilitas]] antara penyiaran radio analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistem penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “[[HD-Radio]]” dikembangkan oleh [[iBiquity Radio]] dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran radio digital di [[Amerika Serikat]].
==''' Definisi radio''' ==


Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka [[biner]] yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem [[Pemancar|pemancar radio]] digital mengubah atau menyandikan (''[[encode]]'') sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai ''[[code]]'' atau ''[[decode]]'' (peng[[interpretasi]]an sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut [[CODEC]].
Radio merupakan alat komunikasi yang menghantarkan [[gelombang elektronik]] dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mengunakan [[gelombang elektromagnetik]] atau dengan sinyal-sinyal radio. Alat yang menghantarkan gelombang elektomagnetik tersebut disebut dengan pemancar [[(transmitter)]]. Sinyal radio yang telah berubah menjadi suara maka akan diterima oleh penerima [[(receiver)]]. Namun radio ini memiliki berbagai kekurangan, antara lain [[kualitas]] suara yang kurang bagus, serta tidak efisiennya penggunaan frekuensi radio. Maka, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat, saat ini mulai terjadi [[digitalisasi]] radio.


Setelah studio mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio digital memproses sinyal audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini disebut ''[[modulation]]''. Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (''decode'') sinyal digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut ''[[demodulation]]''. Terdapat beberapa cara untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan [[Algorithm]] (Algoritme). Dalam menggunakan [[algoritme]], para pakar dan teknisi dapat membuang [[komponen-komponen]] sumber sinyal audio digital yang tidak diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan selanjutnya [[direproduksi]] pada pesawat penerima radio atau pada alat pemutar rekaman.


CODEC algoritme sangat membantu konsep ini dengan memisahkan dan tidak memancarkan suara-suara yang tidak diperlukan tanpa mengurangi kualitas suara audio yang telah disandikan (''decode'') menjadi informasi analog pada pesawat penerima. Proses pengurangan [[bit]] ini dikenal dengan istilah [[kompresi]]. Kompresi akan mengurangi sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen penting sedemikian rupa yang berkibat pada berkurangnya [[lebar pita]] saluran [[transmisi]]. Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa jenis kompresi algoritme sistem pengolahan sinyal audio secara digital yang kita kenal adalah [[AAC]], [[PAC]], [[MP-3]] atau [[HDC]]. Ini semua merupakan nama dagang dari sistem kompresi informasi audio digital dan untuk menyatakan hak cipta [[intelektual]] dan sekaligus untuk membedakan masing-masing cara [[kodefikasi]] algoritme di antara beberapa sistem tadi. Dengan menggunakan HD-Radio secara digital sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi analog yang ada.
== '''Radio digital''' ==


Untuk memaksimalkan keunggulan pemrosesan sinyal digital, kabel [[fiber optic]] dipasang di seluruh bagian pusat siaran (''broadcast centre''). Dibanding kabel tembaga, fiber optic sangat tahan terhadap [[interferensi frekuensi radio]] dan [[dengung]] yang ditimbulkan oleh perangkat-perangkat listrik.
Bergesernya keberadaan teknologi dari [[analog]] menjadi [[digital]], disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Yang semula digunakan adalah [[1G]], kemudian [[2G]], dan sekarang telah berubah lagi menjadi [[3G]]. Pada dasarnya, radio digital ini memiliki sistem yang sama dengan radio [[konvensional]] pada umumnya. Namun tentu saja terdapat beberapa perbedaan yang menonjolkan keunggulan sistem radio digital.


== Kelebihan radio digital ==


* Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
== '''Uji coba radio digital''' ==
* kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti [[CD]].

* Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat [[interaktif]] dan ''[[ubiquitous]]'' yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara ''[[voting]]'' dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun [[talk show]]
* frekuensi pada radio digital memiliki ''[[Single Frequency Network]]'', sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
Pada periode Maret-Mei 2006, industri penyiaran radio digital telah melakukan uji coba dengan menggunakan [[In-bound on Channel]] (IBOC) system. Uji coba ini dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), dengan menggunakan siaran Delta 99,1 FM. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, [[frekuensi]] 1062 AM. Uji coba akan dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB (Digital Audio Broadcasting). Uji-coba DAB ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 di radio Prambors, Ramako, Sonora dan I-Radio dengan menggunakan kanal frekuensi 10 D FHV. Pemilihan frekuensi untuk uji coba siaran ini dipilih secara acak dan merupakan hasil kesepakatan tim.
* [[spektrum]] sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.

* radio digital juga memiliki [[efisiensi]] daya pancar dan efisiensi [[infrastruktur]], sehingga dapat [[meminimalisir]] biaya produksi.

* Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem ''digital broadcast'' ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau ''[[Emergency Warning System]]'' (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti Radio digital, [[Televisi digital]], [[PDA]], [[Komputer]] yang terkoneksi secara [[online]], penerima pesan di telepon digital, [[portabel]] DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.
== '''Sistem kerja radio digital'''==

Sistim IBOC bekerja dengan menggabungkan [[sinyal]] [[audio]] analog dengan sinyal audio digital agar diperoleh [[kompatibilitas]] antara penyiaran radio analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistim penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “[[HD-Radio]]” dikembangkan oleh [[iBiquity Radio]] dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran radio digital di Amerika Serikat.
Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka [[biner]] yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan [[(encode)]] sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai [[code]] atau [[decode]] ([[penginterpretasian]] sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut [[CODEC]].
Setelah studio mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio digital memproses sinyal audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini disebut [[modulation]]. Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (decode) sinyal digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut [[demodulation]]. Terdapat beberapa cara untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan [[Algorithm]] (Algoritma). Dalam menggunakan [[algoritma]], para pakar dan teknisi dapat membuang [[komponen-komponen]] sumber sinyal audio digital yang tidak diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan selanjutnya [[direproduksi]] pada pesawat penerima radio atau pada alat pemutar rekaman.
CODEC algoritma sangat membantu konsep ini dengan memisahkan dan tidak memancarkan suara-suara yang tidak diperlukan tanpa mengurangi kualitas suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi informasi analog pada pesawat penerima. Proses pengurangan [[bit]] ini dikenal dengan istilah [[compresion]] (kompresi). Kompresi akan mengurangi sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen penting sedemikian rupa yang berkibat pada berkurangnya lebar pita [[(band-width)]] saluran [[transmisi]]. Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa jenis kompresi algoritma sistim pengolahan sinyal audio secara digital yang kita kenal adalah [[AAC]], [[PAC]], [[MP-3]] atau [[HDC]]. Ini semua merupakan nama dagang dari sistim kompresi informasi audio digital dan untuk menyatakan hak cipta [[intelektual]] dan sekaligus untuk membedakan masing-masing cara [[kodefikasi]] algoritma diantara beberapa sistim tadi. Dengan menggunakan HD-Radio secara digital sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi analog yang ada.
Untuk memaksimalkan keunggulan pemrosesan sinyal digital, kabel [[fiber optic]] dipasang di seluruh bagian pusat siaran (broadcast centre). Dibanding kabel tembaga, fiber optic sangat tahan terhadap [[interferensi]] frekuensi radio [[(radio frequency interference/RFI)]] dan dengung (humm) yang ditimbulkan oleh perangkat-perangkat listrik.



== '''Kelebihan radio digital''' ==

Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya. Selain tahan terhadap [[intervensi]] sinyal lain, kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD. Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat [[interaktif]] dan [[ubiquitous]] yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara [[voting]] dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun [[talk show]].
Selain itu, [[spektrum]] frekuensi pada radio jenis ini memiliki [[Single Frequency Network]], sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio. Mutu sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional. Bukan hanya itu, radio digital juga memiliki [[efisiensi]] daya pancar dan efisiensi [[infrastruktur]], sehingga dapat [[meminimalisir]] biaya produksi.
Penelitian di Jepang juga menunjukkan kelebihan lain dari sistem digital. Penelitian itu menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau [[Emergency Warning System]] (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, [[PDA]], komputer yang terkoneksi secara [[online]], penerima pesan di telepon digital, [[portabel]] DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.


== '''Frekuensi radio digital''' ==


== Frekuensi radio digital ==


Saat ini rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar. Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.
Saat ini rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar. Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.


== Radio digital di Indonesia ==
=== Uji coba radio digital ===


Pada periode Maret-Mei 2006, industri penyiaran radio digital telah melakukan uji coba dengan menggunakan [[In-bound on Channel]] (IBOC) system. Uji coba ini dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), dengan menggunakan siaran [[Delta FM|Delta]] 99,1 FM. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, [[frekuensi]] 1062 AM. Uji coba akan dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB (''Digital Audio Broadcasting''). Uji-coba DAB ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 di radio [[Prambors]], [[MOST Radio|Ramako]], [[Sonora FM]] dan [[i-Radio]] dengan menggunakan kanal 10D VHF Band III. Pemilihan frekuensi untuk uji coba siaran ini dipilih secara acak dan merupakan hasil kesepakatan tim.
== '''Sosialisasi radio digital di Indonesia''' ==


=== Sosialisasi radio digital di Indonesia ===


[[Transisi]] radio analog menjadi radio digital mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat radio yang ia miliki dari analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti untuk disesuaikan dengan stasiun pemancarnya. Hal ini menyulitkan pemerintah dan pihak swasta untuk [[mensosialisasikan]] penggunaan radio digital di Indonesia, karena pada umumnya masyarakat enggan apabila harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli perangkat radio baru.
[[Transisi]] radio analog menjadi radio digital mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat radio yang ia miliki dari analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti untuk disesuaikan dengan stasiun pemancarnya. Hal ini menyulitkan pemerintah dan pihak swasta untuk [[mensosialisasikan]] penggunaan radio digital di Indonesia, karena pada umumnya masyarakat enggan apabila harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli perangkat radio baru.


== Pranala luar ==
----
* [http://www.mmtc.ac.id/?mod=JRL0100&view=1&id=JRL071001142401&mn=JRL0100 Sekilas Tentang Radio Digital]

* [http://www.korantempo.com/news/2002/8/20/Ekonomi%20dan%20Bisnis/20.html Radio Swasta Usulkan Rentang Frekuensi 800 Khz]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}

== '''Pranala luar''' ==
* [http://www.maswig.blogspot.com/ maswig]
* [http:///www.korantempo.com/ Koran Tempo]
* [http://www.mmtc.ac.id/ mmtc]
* [http://www.sinarharapan.co.id/ sinar harapan]
* [http://www.postel.depkominfo.go.id/ Postel Depkominfo]
* [http://www.arsip.televisiana.net/ arsip televisiana]
* [http://www.antara.co.id/ antara]
* [http://www.kompascetak.com/ kompascetak]
* [http://www.bppt.go.id/ bppt]

----

== '''Referansi''' ==
Nareswari,Listya ; 0606094485


[[Kategori:Radio|Digital]]
--[[Pengguna:Listya nareswari|Listya nareswari]] 11:31, 22 Maret 2008 (UTC)LN4485

Revisi terkini sejak 23 Maret 2024 02.51

Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.

Sistem kerja radio digital

[sunting | sunting sumber]

Sistem IBOC bekerja dengan menggabungkan sinyal audio analog dengan sinyal audio digital agar diperoleh kompatibilitas antara penyiaran radio analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistem penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “HD-Radio” dikembangkan oleh iBiquity Radio dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran radio digital di Amerika Serikat.

Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka biner yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode) sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai code atau decode (penginterpretasian sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut CODEC.

Setelah studio mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio digital memproses sinyal audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini disebut modulation. Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (decode) sinyal digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut demodulation. Terdapat beberapa cara untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan Algorithm (Algoritme). Dalam menggunakan algoritme, para pakar dan teknisi dapat membuang komponen-komponen sumber sinyal audio digital yang tidak diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio atau pada alat pemutar rekaman.

CODEC algoritme sangat membantu konsep ini dengan memisahkan dan tidak memancarkan suara-suara yang tidak diperlukan tanpa mengurangi kualitas suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi informasi analog pada pesawat penerima. Proses pengurangan bit ini dikenal dengan istilah kompresi. Kompresi akan mengurangi sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen penting sedemikian rupa yang berkibat pada berkurangnya lebar pita saluran transmisi. Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa jenis kompresi algoritme sistem pengolahan sinyal audio secara digital yang kita kenal adalah AAC, PAC, MP-3 atau HDC. Ini semua merupakan nama dagang dari sistem kompresi informasi audio digital dan untuk menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk membedakan masing-masing cara kodefikasi algoritme di antara beberapa sistem tadi. Dengan menggunakan HD-Radio secara digital sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi analog yang ada.

Untuk memaksimalkan keunggulan pemrosesan sinyal digital, kabel fiber optic dipasang di seluruh bagian pusat siaran (broadcast centre). Dibanding kabel tembaga, fiber optic sangat tahan terhadap interferensi frekuensi radio dan dengung yang ditimbulkan oleh perangkat-perangkat listrik.

Kelebihan radio digital

[sunting | sunting sumber]
  • Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
  • kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
  • Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun talk show
  • frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
  • spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
  • radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
  • Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti Radio digital, Televisi digital, PDA, Komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.

Frekuensi radio digital

[sunting | sunting sumber]

Saat ini rentang frekuensi antar stasiun radio FM yang disepakati adalah 350 KHz. Sedangkan siaran radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz. Sehingga ruang kosong yang dapat diisi oleh penyelenggara stasiun radio FM akan semakin lebar. Satu frekuensi dapat diisi oleh lima-enam program radio.

Radio digital di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Uji coba radio digital

[sunting | sunting sumber]

Pada periode Maret-Mei 2006, industri penyiaran radio digital telah melakukan uji coba dengan menggunakan In-bound on Channel (IBOC) system. Uji coba ini dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), dengan menggunakan siaran Delta 99,1 FM. Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, frekuensi 1062 AM. Uji coba akan dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB (Digital Audio Broadcasting). Uji-coba DAB ini akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 di radio Prambors, Ramako, Sonora FM dan i-Radio dengan menggunakan kanal 10D VHF Band III. Pemilihan frekuensi untuk uji coba siaran ini dipilih secara acak dan merupakan hasil kesepakatan tim.

Sosialisasi radio digital di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Transisi radio analog menjadi radio digital mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat radio yang ia miliki dari analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti untuk disesuaikan dengan stasiun pemancarnya. Hal ini menyulitkan pemerintah dan pihak swasta untuk mensosialisasikan penggunaan radio digital di Indonesia, karena pada umumnya masyarakat enggan apabila harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli perangkat radio baru.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]