Lompat ke isi

Sinaga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 13060358 oleh Arifin.wijaya (bicara).
Tag: Pembatalan
Dyalim (bicara | kontrib)
memperbaiki
 
(244 revisi perantara oleh 92 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bedakan}}
'''Sinaga''' adalah salah satu marga pada [[Suku bangsa Batak]] yang berasal dari [[Pulau Samosir]].
{{Infobox Marga Batak
|nama=Sinaga
|marga=Sinaga
|etnis={{unbulleted list|[[Suku Batak Toba|Batak Toba]]|[[Suku Simalungun|Batak Simalungun]]}}
|gambar=
|keterangan=Tugu persatuan marga Sinaga di [[Urat II, Palipi, Samosir|Urat II]], [[Palipi, Samosir|Palipi]], [[Pulau Samosir|Samosir]].
|aksara={{unbulleted list|{{btk|ᯘᯪᯉᯎ}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Toba]])}}|{{btk|ᯙᯫᯉᯏ}} <br> {{small|([[Surat Batak|Surat Batak Simalungun]])}}}}
|kampung=[[Urat II, Palipi, Samosir|Urat]], [[Pulau Samosir|Samosir]]
|suku=[[Suku Batak|Batak]]
|jarak={{Infobox | subbox = yes
| labelstyle = background-color:#FF9966;
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1|[[Si Raja Batak]]}}}
| label2 = 2 | data2 =
{{{gen2|[[Guru Tatea Bulan]]}}}
| label3 = 3 | data3 =
{{{gen3|[[Saribu Raja|Tuan Saribu Raja]]}}}
| label4 = 4 | data4 = {{{gen4|[[Si Raja Lontung]]}}}
| label5 = 5 | data5 =
{{{gen5|'''Sinaga'''}}} }}
|nama anak={{unbulleted list
|1. Raja Bonor
|2. Raja Ompu Ratus
|3. Raja Hasagian}}
|turunan={{unbulleted list
|Sinaga Bonor
|Sinaga Ratus
|Sinaga Uruk}}
|kerabat= {{unbulleted list|[[Situmorang]]|[[Pandiangan]]|[[Nainggolan]]|[[Simatupang]]|[[Aritonang]]|[[Siregar]]}}
|induk=[[Si Raja Lontung]]|tugu=[[Urat II, Palipi, Samosir|Urat II]] <br> {{coord|2|28|18|N|98|49|26|E}}}}
'''Sinaga''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪᯉᯎ}}; {{Btk|ᯙᯫᯉᯏ}}) adalah salah satu [[Daftar marga Suku Batak|marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] dan salah satu dari 4 [[Marga Simalungun|marga]] utama [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]].


== Asal-usul ==
== Asal ==
=== Versi Toba ===
=== Batak Toba ===
Sinaga merupakan salah satu keturunan [[Si Raja Lontung]] dengan Si Boru Pareme. Sinaga memiliki tiga orang anak laki-laki, yaitu:
Menurut versi [[Toba]], Sinaga adalah satu di antara marga-marga tertua di dalam kumpulan [[Daftar marga Batak|Marga Suku Batak]]. Dalam cerita masyarakat Batak, [[Raja Batak]] memiliki anak yang bernama Guru Tetea Bulan yang menikahi Putri Khayangan dan melahirkan dua anak yaitu Nai Lontungan dan Sumba. Nai Lontungan kemudian memiliki 5 putra yaitu Raja Uti, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja, Silau Raja, dan 1 putri yaitu Boru Pareme.
# Raja Bonor (yang menurunkan marga Sinaga Bonor)
Saribu Raja menikahi Boru Pareme dan memiliki keturunan yang diberi nama Si Raja Lontung. Si Raja Lontung menikahi Ibu Kandungnya tadi dan memiliki 4 anak, yaitu: Sinaga, [[Situmorang]], [[Pandiangan]] dan [[Nainggolan]]. Si Raja Lontung kemudian merantau ke Tepian [[Danau Toba]] dan menikah dengan Boru [[Limbong]] dan memiliki anak 3 anak ([[Simatupang]], [[Aritonang]] dan [[Siregar]]) dan 2 orang putri yang masing-masing menikah dengan marga [[Sihombing]] dan [[Simamora]].
Anak Si Raja Lontung yang pertama yaitu Sinaga memiliki Tiga Putra yaitu:
# Raja Ompu Ratus (yang menurunkan marga Sinaga Ratus)
# Raja Bonor (Sinaga Bonor)
# Raja Hasagian (yang menurunkan marga Sinaga Uruk)
Ketiganya memiliki masing-masing tiga anak laki-laki yang menjadi leluhur marga Sinaga, yakni:
# Raja Ompu Ratus (Sinaga Ratus)
# Raja Hasagian (Sinaga Uruk)
Ketiga anaknya ini kemudian masing-masing memiliki Tiga Putra (menurut urutan kelahiran) yaitu :
# Raja Bonor (Sinaga Bonor): 1. Raja Pande; 2. Raja Tiang Ditonga; 3. Raja Suhut Nihuta
# Raja Ompu Ratus (Sinaga Ratus) : 1. Raja Ratus Magodang; 2. Raja Sitinggi; 3. Raja Siongko
# Raja Hasagian (Sinaga Uruk) : 1. Raja Guru Hatahutan; 2. Raja Barita Raja; 3. Raja Datu Hurung
Berdasarkan silsilah diataslah maka di Marga Sinaga terdapat sebuah Istilah yaitu ''Si Sia Ama, Si Tolu Ompu'' yang berarti "memiliki Sembilan Bapak dan Tiga Ompu(kakek)."


==== Sinaga Bonor ====
Dalam perkembangannya Keturunan Sinaga merantau ke seluruh wilayah Tanah Batak, hal tersebut mengakibatkan terciptanya marga-marga baru (sub Marga) Sinaga, namun marga-marga baru tersebut tetap meyakini bahwa leluhur mereka adalah Sinaga. Adapun Marga-Marga tersebut antara lain Parangin-angin ([[Suku Karo|Karo]]).
# Raja Pande
# Raja Tiang Ditonga
# Raja Suhut Nihuta

==== Sinaga Ratus ====
# Ratus Magodang
# Raja Sitinggi
# Raja Siongko

==== Sinaga Uruk ====
# Raja Guru Hatahutan
# Raja Barita Raja
# Raja Datu Hurung
Berdasarkan silsilah tersebut, dalam masyarakat Batak Toba, marga Sinaga dinamai "''si sia ama, si tolu ompu'' " (artinya, sembilan bapak, tiga kakek).


=== Versi Simalungun ===
=== Batak Simalungun ===
Menurut versi Simalungun, Sinaga menjadi salah satu dari 4 marga asli suku Simalungun saat terjadi ''Harungguan Bolon'' (permusyawaratan besar) antara 4 raja besar (Raja Nagur, Raja Banua Sobou, Raja Banua Purba, Raja Saniang Naga) untuk tidak saling menyerang dan tidak saling bermusuhan (''marsiurupan bani hasunsahan na legan, rup mangimbang munssuh'').
Dalam masyarakat [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]], marga Sinaga merupakan salah satu dari empat [[Marga Simalungun|marga]] asli Batak Simalungun pada saat terjadi ''harungguan bolon'' (artinya, musyawarah akbar) antara Raja Nagur, Raja Banua Sobou, Raja Banua Purba, dan Raja Saniang Naga. Musyawarah ini bertujuan untuk mengikat janji agar keempat penguasa tersebut tidak saling menyerang dan tidak saling bermusuhan (dalam [[bahasa Simalungun]]: ''Marsiurupan bani hasunsahan na legan, rup mangimbang munsuh'').


Keturunan dari Raja Saniang Naga di atas adalah marga Sinaga di [[Kerajaan Tanah Jawa]], [[Batangiou]] di [[Asahan]]. Saat kerajaan [[Majapahit]] melakukan ekspansi di [[Sumatera]] pada abad XIV, pasukan dari [[Jambi]] yang dipimpin Panglima Bungkuk melarikan diri ke kerajaan Batangiou dan mengaku bahwa dirinya adalah Sinaga. Menurut '''Taralamsyah Saragih''', nenek moyang mereka ini kemudian menjadi raja Tanoh Djawa dengan marga '''[[Sinaga Dadihoyong]]''' setelah ia mengalahkan '''Tuan Raya Si Tonggang marga Sinaga''' dari kerajaan Batangiou dalam suatu ritual adu sumpah (''Sibijaon'').<ref>J. Tideman , Simeloengoen, Het Land der Timoer-Bataks in Zijn Vroegere Isolatie En Zijn Ontwikkeling tot een Deel Van Het Cultuurgebied van de Oostkust van Sumatra, 1922</ref>
Keturunan dari Raja Saniang Naga adalah marga Sinaga yang menjadi penguasa [[Kerajaan Batangiou]] di [[Kabupaten Asahan|Asahan]]. Menurut [[Taralamsyah Saragih|Taralamsyah Saragih Garingging]], pada saat Kerajaan Majapahit melakukan ekspansi ke Sumatera pada abad ke-14, pasukan dari Jambi yang dipimpin oleh Panglima Bungkuk melarikan diri ke Kerajaan Batangiou dan mengaku diri sebagai marga Sinaga. Ia berhasil mengalahkan Tuan Raya Si Tonggang Sinaga dari Kerajaan Batangiou dalam suatu ritual adu sumpah (''sibijaon''). Keturunannya menjadi marga Sinaga Dadihoyong, yang kemudian hari menjadi penguasa Kerajaan Tanoh Jawa menggantikan Kerajaan Batangiou.<ref>J. Tideman , Simeloengoen, Het Land der Timoer-Bataks in Zijn Vroegere Isolatie En Zijn Ontwikkeling tot een Deel Van Het Cultuurgebied van de Oostkust van Sumatra, 1922</ref>


Beberapa sumber mengatakan bahwa Sinaga keturunan raja Tanoh Djawa berasal dari [[India]], salah satunya adalah menurut '''Tuan Gindo Sinaga''' keturunan dari '''Tuan Djorlang Hatara'''. Beberapa keluarga besar Partongah Raja Tanoh Djawa menghubungkannya dengan daerah Naga Land (Tanah Naga) di India Timur yang berbatasan dengan Myanmar yang memang memiliki banyak persamaan dengan adat kebiasaan, postur wajah dan anatomi tubuh serta bahasa dengan suku Simalungun dan Batak lainnya.<ref>Pdt Juandaha Raya P. Dasuha, STh, SIB (Perekat Identitas Sosial Budaya Simalungun) 22/10/2006</ref>
Sedangkan menurut Tuan Gindo Sinaga, salah satu keturunan Tuan Jorlang Hataran, beberapa keluarga besar Partongah Raja Tanoh Jawa menghubungkan asal usul mereka dengan daerah Naga Land (tanah naga) di India Timur, yang berbatasan dengan Myanmar. Dugaan mereka diperkuat dengan beberapa kesamaan adat kebiasaan, postur wajah, dan anatomi tubuh.<ref>Pdt Juandaha Raya P. Dasuha, STh, SIB (Perekat Identitas Sosial Budaya Simalungun) 22/10/2006</ref>


== Submarga Sinaga ==
Berikut marga Sinaga dari Simalungun :
Perbauran suku asli Simalungun dengan suku-suku di sekitarnya menimbulkan afiliasi marga-marga lain dengan Sinaga. Marga-marga tersebut antara lain [[Sipayung]], [[Sihaloho]], [[Sinurat]], dan [[Sitopu]].


* Dadihoyong
* Sidasuhut
* Porti
* Sidabariba
* Sidoulogan
* Simaibang
* Simandalahi
* Simanjorang
* Urug
* Sidahanpintu
* Bonor


== [[PPTSB|Organisasi]] ==
Organisasi Marga Sinaga yaitu '''[[PPTSB]]''' (Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boru), PPTSB dibentuk sejak tahun 1940 di Medan.


== Tokoh terkenal ==
== Tokoh ==
Beberapa tokoh yang bermarga Sinaga, di antaranya adalah:
* AKBP Ade Johan Hasudungan Sinaga, Kapolres Pelalawan
{{Col|2}}
* Kombes Pol Tagam Sinaga
* Kastorius Sinaga, Penasihat Kapolri
* [[Aidan Sinaga]]
* Mangihut Sinaga, Kapusdik MK Kejaksaan RI
* [[Alex Sinaga]]
* [[Amran Sinaga]]
* Brigjen Pol Jimmy Palmer Sinaga, Kapolda Sulawesi Utara
* [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga]]
* Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga, Dandim Yogyakarta
* [[Dolorosa Sinaga]]
* Letkol Inf Agustinus Sinaga, Dandim Purbalingga
* [[Ferdinand Sinaga]]
* AKBP Saut Panggabean Sinaga, Kapolres Pagaralam
* [[Fransiskus Tuaman Sinaga]]
* AKBP Japerson Parningotan Sinaga SIK, Kapolres Batu Bara
* [[Gita Sinaga]]
* AKBP Adarma Sinaga SIK MHum, Kaden C Pelopor Satbrimob Polda Sumatera Utara
* [[Dolorosa Sinaga]], pematung terkenal Indonesia
* [[Gustav Sinaga]]
* [[Hadrianus Sinaga]]
* [[MSM Sinaga]], mantan Bupati [[Kabupaten Tapanuli Utara]]
* [[Hasanuddin Sinaga]]
* [[Indra Sinaga|Indra Perdana Sinaga]]
* [[Kaliamsyah Sinaga]]
* [[Mangadap Sinaga]]
* [[Mangaraja Sinta Mardame Sinaga]]
* [[Tahan Mangaraja Halomoan Sinaga]]
* [[Narova Morina Sinaga]]
* [[Philemon Sinaga]]
* [[Radiapoh Hasiholan Sinaga]]
* [[Restu Sinaga]]
* [[Restu Sinaga]]
* [[Reynhard Sinaga]]
* [[Saktiawan Sinaga]], atlet [[sepak bola]] anggota tim nasional [[Indonesia]]
* [[Cirus Sinaga]], Jaksa
* [[Saktiawan Sinaga]]
* [[Indra Perdana Sinaga]], Vokalis Band LYLA
* [[Lamhot Sinaga]]
{{EndDiv}}
* [[Maralo Sinaga]], Kepala Jurusan Fakultas Mekatronika Swiss German University
<!--* [[Doli Maruli Selamat Sinaga]]-->
* [[Alex Janangkih Sinaga]], Dirut PT Telkoml
* [[Ferdinand Sinaga]], Atlet [[sepak bola]]
* ((P. Sinaga)), Derektur PT Biji Besi


== Catatan kaki ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Si Raja Lontung}}


[[Kategori:Marga Batak]]
== Pranala luar ==
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
# [http://www.sinaga.or.id/ Web Resmi Marga SINAGA]
[[Kategori:Marga Batak Simalungun]]
{{Marga simalungun}}
[[Kategori:Si Raja Lontung]]
[[Kategori:Marga Sinaga]]


{{Suku-Batak-stub}}
[[Kategori:Marga Sinaga| ]]
[[Kategori:Simalungun]]
[[Kategori:Marga Simalungun]]

Revisi terkini sejak 24 Juli 2024 13.20

Sinaga
Aksara Batak
Nama margaSinaga
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Guru Tatea Bulan
3Tuan Saribu Raja
4Si Raja Lontung
5Sinaga
Nama anak
  • 1. Raja Bonor
  • 2. Raja Ompu Ratus
  • 3. Raja Hasagian
Kekerabatan
Induk margaSi Raja Lontung
Kerabat
marga
Turunan
  • Sinaga Bonor
  • Sinaga Ratus
  • Sinaga Uruk
Asal
SukuBatak
Etnis
Daerah asalUrat, Samosir
Paguyuban
Lokasi tuguUrat II
2°28′18″N 98°49′26″E / 2.47167°N 98.82389°E / 2.47167; 98.82389

Sinaga (Surat Batak: ᯘᯪᯉᯎ; ᯙᯫᯉᯏ) adalah salah satu marga Batak Toba dan salah satu dari 4 marga utama Batak Simalungun.

Batak Toba

[sunting | sunting sumber]

Sinaga merupakan salah satu keturunan Si Raja Lontung dengan Si Boru Pareme. Sinaga memiliki tiga orang anak laki-laki, yaitu:

  1. Raja Bonor (yang menurunkan marga Sinaga Bonor)
  2. Raja Ompu Ratus (yang menurunkan marga Sinaga Ratus)
  3. Raja Hasagian (yang menurunkan marga Sinaga Uruk)

Ketiganya memiliki masing-masing tiga anak laki-laki yang menjadi leluhur marga Sinaga, yakni:

Sinaga Bonor

[sunting | sunting sumber]
  1. Raja Pande
  2. Raja Tiang Ditonga
  3. Raja Suhut Nihuta

Sinaga Ratus

[sunting | sunting sumber]
  1. Ratus Magodang
  2. Raja Sitinggi
  3. Raja Siongko

Sinaga Uruk

[sunting | sunting sumber]
  1. Raja Guru Hatahutan
  2. Raja Barita Raja
  3. Raja Datu Hurung

Berdasarkan silsilah tersebut, dalam masyarakat Batak Toba, marga Sinaga dinamai "si sia ama, si tolu ompu " (artinya, sembilan bapak, tiga kakek).

Batak Simalungun

[sunting | sunting sumber]

Dalam masyarakat Batak Simalungun, marga Sinaga merupakan salah satu dari empat marga asli Batak Simalungun pada saat terjadi harungguan bolon (artinya, musyawarah akbar) antara Raja Nagur, Raja Banua Sobou, Raja Banua Purba, dan Raja Saniang Naga. Musyawarah ini bertujuan untuk mengikat janji agar keempat penguasa tersebut tidak saling menyerang dan tidak saling bermusuhan (dalam bahasa Simalungun: Marsiurupan bani hasunsahan na legan, rup mangimbang munsuh).

Keturunan dari Raja Saniang Naga adalah marga Sinaga yang menjadi penguasa Kerajaan Batangiou di Asahan. Menurut Taralamsyah Saragih Garingging, pada saat Kerajaan Majapahit melakukan ekspansi ke Sumatera pada abad ke-14, pasukan dari Jambi yang dipimpin oleh Panglima Bungkuk melarikan diri ke Kerajaan Batangiou dan mengaku diri sebagai marga Sinaga. Ia berhasil mengalahkan Tuan Raya Si Tonggang Sinaga dari Kerajaan Batangiou dalam suatu ritual adu sumpah (sibijaon). Keturunannya menjadi marga Sinaga Dadihoyong, yang kemudian hari menjadi penguasa Kerajaan Tanoh Jawa menggantikan Kerajaan Batangiou.[1]

Sedangkan menurut Tuan Gindo Sinaga, salah satu keturunan Tuan Jorlang Hataran, beberapa keluarga besar Partongah Raja Tanoh Jawa menghubungkan asal usul mereka dengan daerah Naga Land (tanah naga) di India Timur, yang berbatasan dengan Myanmar. Dugaan mereka diperkuat dengan beberapa kesamaan adat kebiasaan, postur wajah, dan anatomi tubuh.[2]

Berikut marga Sinaga dari Simalungun :

  • Dadihoyong
  • Sidasuhut
  • Porti
  • Sidabariba
  • Sidoulogan
  • Simaibang
  • Simandalahi
  • Simanjorang
  • Urug
  • Sidahanpintu
  • Bonor

Organisasi Marga Sinaga yaitu PPTSB (Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boru), PPTSB dibentuk sejak tahun 1940 di Medan.

Beberapa tokoh yang bermarga Sinaga, di antaranya adalah:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ J. Tideman , Simeloengoen, Het Land der Timoer-Bataks in Zijn Vroegere Isolatie En Zijn Ontwikkeling tot een Deel Van Het Cultuurgebied van de Oostkust van Sumatra, 1922
  2. ^ Pdt Juandaha Raya P. Dasuha, STh, SIB (Perekat Identitas Sosial Budaya Simalungun) 22/10/2006