Lompat ke isi

Trubus Soedarsono: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arupako (bicara | kontrib)
Menolak 4 perubahan teks terakhir (oleh 114.125.171.204 dan 203.78.118.144) dan mengembalikan revisi 12169364 oleh HsfBot
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengubah tempat lahir Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|majalah tanaman Indonesia|Trubus}}
{{untuk|majalah tanaman Indonesia|Trubus}}
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox person
| name = Trubus Soedarsono
| name = Trubus Soedarsono
| image = https://id.pinterest.com/pin/117797346483373082/?mt=login
| image =
| caption = Lukisan Potret Diri Trubus
| imagesize = 200px
| caption =
| alt =
| birthname = Trubus Soedarsono
| birth_name = Trubus Soedarsono
| birthdate = {{birth date|1926|4|23}}
| birth_date = {{birth date|1926|4|23}}
| birthplace = {{negara|Belanda}} [[Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = [[Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]]
| baptised =
| deathdate = September 1966
| disappeared_date =
| deathplace = {{negara|Indonesia}} ?, [[Indonesia]]
| restingplace =
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| restingplacecoordinates =
| death_date = 11 September 1966 (umur 40)
| othername =
| death_place = [[Indonesia]]
| occupation = [[Seniman]], [[Pematung]], [[Pelukis]], [[Politikus]]
| death_cause =
| yearsactive = 1940-an - 1966
| body_discovered =
| spouse =
| domesticpartner =
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| children =
| burial_place =
| parents=
| burial_coordinates =
| influences =
| monuments =
| influenced =
| nationality =
| website =
| other_names =
| awards =
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[Seniman]], [[Pematung]], [[Pelukis]], [[Politikus]]
| years_active = 1940-an - 1966
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse =
| partner =
| children =
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
}}
{{#if:https://id.pinterest.com/pin/117797346483373082/?mt=login||
'''Trubus Soedarsono''' (lahir di [[Yogyakarta]], [[23 April]] [[1926]] - meninggal di ?, September 1966) adalah [[pematung]] dan [[pelukis]] [[naturalis]] Indonesia yang dikenal karena alisan [[Realisme (seni rupa)|realismenya]] yang sangat kuat. Dalam bidang politik, Trubus pernah menjabat sebagai anggota DPRD-DIY wakil [[Partai Komunis Indonesia|Partai Komunis Indonesia (PKI)]]. Dia tidak sempat menamatkan pendidikan [[Sekolah Dasar]] (SD) karena orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki uang yang cukup. Sejak kelas 3 SD, Trubus telah membuat dan menggambar sendiri boneka [[wayang]] yang digunakannya ketika dia menjadi dalang di acara sunatan teman-temannya. Pada masa kecilnya, Trubus mampu membuat [[ukiran]], topeng kayu, Tembem, Kelana, dan kepala Barongan untuk pertunjukkan [[jatilan]] atau [[reog]]. Selain mempelajari cara melukis secara [[otodidak]], Trubus juga pernah belajar kepada [[Affandi]] maupun [[Sindoesoedarsono Soedjojono]] di Jakarta pada tahun 1942-1945.
}}
'''Trubus Soedarsono''' (lahir di [[Yogyakarta]], [[23 April]] [[1926]] - meninggal pada tanggal 11 September 1966 pada umur 40 tahun) adalah [[pematung]] dan [[pelukis]] [[naturalis]] Indonesia yang dikenal karena aliran [[Realisme (seni rupa)|realismenya]] yang sangat kuat.

Trubus tidak sempat menamatkan pendidikan [[Sekolah Dasar]] (SD) karena orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki uang yang cukup. Sejak kelas 3 SD, Trubus telah membuat dan menggambar sendiri boneka [[wayang]] yang digunakannya ketika dia menjadi dalang di acara sunatan teman-temannya. Pada masa kecilnya, Trubus mampu membuat [[ukiran]], topeng kayu, ''tembem'', ''kelana'', dan kepala ''barongan'' untuk pertunjukkan tradisional [[jatilan]] atau [[reog]].

Selain mempelajari cara melukis secara otodidak semasa kecil, saat beranjak remaja Trubus juga pernah belajar kepada [[Affandi]] maupun [[Sindoesoedarsono Soedjojono]] di Jakarta pada tahun 1942-1945.

Trubus diduga meninggal pada tanggal 11 September 1966 saat terjadi pembunuhan kepada orang-orang yang dicurigai berhubungan dengan [[komunis]] karena pada masa itu, Trubus sedang aktif di Pelukis Rakyat yang dekat dengan aktivitas [[Lembaga Kebudayaan Rakyat|Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra)]] yang berada di bawah pimpinan [[PKI]].

== Politik ==
Semasa pergerakan nasional di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], Trubus bergabung dengan [[Seniman Indonesia Muda]] (SIM) dan [[Pelukis Rakyat]] yang dipimpin [[Hendra Gunawan]]. Pada tahun 1948, dia dipenjara oleh pemerintah Belanda karena aktivitas politik yang dilakukannya, salah satunya membuat poster [[propaganda]] anti-Belanda setelah terjadinya [[Perang Dunia II]] dan aktivitas gerilya lain yang membuatnya jadi sangat dicurigai.

Setelah keluar dari penjara, ia kembali mengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia "ASRI" (Sekarang [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|ISI Yogyakarta]]) menjadi dosen angkatan yang pertama pada tahun 1950-1960. Selain itu dalam bidang politik, Trubus pernah menjabat sebagai anggota [[DPRD Yogyakarta]] wakil [[Partai Komunis Indonesia|Partai Komunis Indonesia (PKI)]]

Pada tahun 1956, sebagai pengajar ASRI, Trubus mendapat beasiswa belajar selama setahun di [[Amerika Serikat]], namun [[Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta|Kedutaan Besar Amerika Serikat]] di Indonesia menolaknya, karena pada tahun 1954 Trubus pernah mengunjungi [[Uni Soviet]], khususnya ke [[Cekoslowakia]] untuk misi kebudayaan, mempelajari perkembangan seni patung dan seni lukis Soviet.


== Karya ==
== Karya ==
Karya-karya Trubus yang terdiri dari banyak patung dan lukisan telah menjadi koleksi pribadi [[Presiden Soekarno]], [[Adam Malik]], [[Daoed Joesoef]], dan banyak kolektor lainnya, tersimpan di galeri seni dan museum di dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu karya Trubus adalah patung [[Urip Sumohardjo|Urip Soemohardjo]] di [[Magelang]] yang bergaya realistik. Trubus juga terlibat dalam pembuatan [[Patung Selamat Datang]] di Jakarta yang didesain berdasarkan sketsa [[Henk Ngantung]] dan dikerjakan bersama dengan [[Edhi Sunarso|Edi Sunarso]] dan beberapa mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) (sekarang disebut [[Institut Seni Indonesia]]). Di dalam karyanya, Trubus memberikan kesan misterius dan mengungkapkan nilai spiritual. Beberapa karyanya yang dikenal luas adalah ''Balinese Dancer'' dan ''Noctumo''.

Patung [[Urip Sumohardjo|Urip Soemohardjo]] di [[Magelang]] dan patung-patung di halaman gedung [[DPRD Yogyakarta]] adalah karyanya yang bergaya realistik. Selain itu, beberapa patung yang menghiasi halaman Istana Bogor adalah hasil karyanya. Trubus beserta keluarga besarnya sempat tinggal di paviliun Istana Bogor dalam pengerjaan patung-patung, yang terkenal adalah Si Denok (terinspirasi patung asal Jenewa, Swiss) dan Putri Duyung Endang Trate (terinspirasi patung asal Kopenhagen, Denmark).

Trubus juga terlibat dalam pembuatan relief pada [[Tugu Muda]] di [[Kota Semarang|Semarang]], serta pembuatan [[Patung Selamat Datang]] di Jakarta yang didesain berdasarkan sketsa [[Henk Ngantung]] dan dikerjakan bersama dengan mantan muridnya [[Edhi Sunarso|Edi Sunarso]] dan beberapa mahasiswa ASRI lainnya. Di dalam karyanya, Trubus memberikan kesan misterius dan mengungkapkan nilai spiritual.


Pada tahun 1958, Trubus membangun sebuah rumah sekaligus sanggar di Jalan Pakem, Purwodadi, Pakembinangun Sleman, yang dimanfaatkan sebagai tempat orang-orang yang ingin belajar dari Trubus.
Pada tahun 1958, Trubus membangun sebuah rumah sekaligus sanggar di Jalan Pakem, Purwodadi, Pakembinangun Sleman, yang dimanfaatkan sebagai tempat orang-orang yang ingin belajar dari Trubus.


Pada tahun 2022, lukisan ''Iboekoe'' yang merupakan lukisan ibu kandung Trubus dipamerkan pada pameran "''Revolusi! Indonesia Independent''" di [[Rijksmuseum|Rijkmuseum]] [[Amsterdam]], [[Belanda]].
== Politik ==
Semasa pergerakan nasional di Yogyakarta, Trubus bergabung dengan Seniman Indonesia Muda (SIM) dan Pelukis Rakyat yang dipimpin [[Hendra Gunawan]]. Pada tahun 1948, dia dipenjara oleh pemerintah Belanda karena aktivitas politik yang dilakukannya, salah satunya membuat poster [[propaganda]] anti-Belanda setelah terjadi [[Perang Dunia II]] dan aktivitas grilya lain yang dicurigai. Setelah keluar dari penjara, ia kembali mengajar di ASRI pada tahun 1950-1960. Pada tahun 1954, Trubus mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke [[Cekoslowakia]] dalam misi kebudayaan. Karya-karyanya telah menjadi koleksi [[Presiden Soekarno]].


Trubus meninggal pada September 1966 saat terjadi pembunuhan kepada orang-orang yang dicurigai berhubungan dengan [[komunis]]. Pada masa itu, Trubus aktif di Pelukis Rakyat yang dekat dengan aktivitas [[Lembaga Kebudajaan Rakjat|Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra)]] yang berada di bawah pimpinan [[PKI]].
== Referensi ==
== Referensi ==
* {{en}} [http://www.geringerart.com/bios/soedarsono.html Biografi Trubus Soedarsono (1926-1966). Situs Geringer Art Ltd]
* {{en}} [http://www.geringerart.com/bios/soedarsono.html Biografi Trubus Soedarsono (1926-1966). Situs Geringer Art Ltd]
* Almanak Seni Rupa Indonesia. Halaman 714. IBOEKOE/Gelaran Almanak. 2012. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
* Almanak Seni Rupa Indonesia. Halaman 714. IBOEKOE/Gelaran Almanak. 2012. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
{{Authority control}}


[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Pematung Indonesia]]
[[Kategori:Pematung Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh korban pembersihan komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh korban pembersihan komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]

Revisi terkini sejak 20 Maret 2023 11.53

Trubus Soedarsono
LahirTrubus Soedarsono
(1926-04-23)23 April 1926
Yogyakarta, Hindia Belanda
Meninggal11 September 1966 (umur 40)
Indonesia
PekerjaanSeniman, Pematung, Pelukis, Politikus
Tahun aktif1940-an - 1966

Trubus Soedarsono (lahir di Yogyakarta, 23 April 1926 - meninggal pada tanggal 11 September 1966 pada umur 40 tahun) adalah pematung dan pelukis naturalis Indonesia yang dikenal karena aliran realismenya yang sangat kuat.

Trubus tidak sempat menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) karena orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki uang yang cukup. Sejak kelas 3 SD, Trubus telah membuat dan menggambar sendiri boneka wayang yang digunakannya ketika dia menjadi dalang di acara sunatan teman-temannya. Pada masa kecilnya, Trubus mampu membuat ukiran, topeng kayu, tembem, kelana, dan kepala barongan untuk pertunjukkan tradisional jatilan atau reog.

Selain mempelajari cara melukis secara otodidak semasa kecil, saat beranjak remaja Trubus juga pernah belajar kepada Affandi maupun Sindoesoedarsono Soedjojono di Jakarta pada tahun 1942-1945.

Trubus diduga meninggal pada tanggal 11 September 1966 saat terjadi pembunuhan kepada orang-orang yang dicurigai berhubungan dengan komunis karena pada masa itu, Trubus sedang aktif di Pelukis Rakyat yang dekat dengan aktivitas Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berada di bawah pimpinan PKI.

Semasa pergerakan nasional di Yogyakarta, Trubus bergabung dengan Seniman Indonesia Muda (SIM) dan Pelukis Rakyat yang dipimpin Hendra Gunawan. Pada tahun 1948, dia dipenjara oleh pemerintah Belanda karena aktivitas politik yang dilakukannya, salah satunya membuat poster propaganda anti-Belanda setelah terjadinya Perang Dunia II dan aktivitas gerilya lain yang membuatnya jadi sangat dicurigai.

Setelah keluar dari penjara, ia kembali mengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia "ASRI" (Sekarang ISI Yogyakarta) menjadi dosen angkatan yang pertama pada tahun 1950-1960. Selain itu dalam bidang politik, Trubus pernah menjabat sebagai anggota DPRD Yogyakarta wakil Partai Komunis Indonesia (PKI)

Pada tahun 1956, sebagai pengajar ASRI, Trubus mendapat beasiswa belajar selama setahun di Amerika Serikat, namun Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia menolaknya, karena pada tahun 1954 Trubus pernah mengunjungi Uni Soviet, khususnya ke Cekoslowakia untuk misi kebudayaan, mempelajari perkembangan seni patung dan seni lukis Soviet.

Karya-karya Trubus yang terdiri dari banyak patung dan lukisan telah menjadi koleksi pribadi Presiden Soekarno, Adam Malik, Daoed Joesoef, dan banyak kolektor lainnya, tersimpan di galeri seni dan museum di dalam negeri maupun luar negeri.

Patung Urip Soemohardjo di Magelang dan patung-patung di halaman gedung DPRD Yogyakarta adalah karyanya yang bergaya realistik. Selain itu, beberapa patung yang menghiasi halaman Istana Bogor adalah hasil karyanya. Trubus beserta keluarga besarnya sempat tinggal di paviliun Istana Bogor dalam pengerjaan patung-patung, yang terkenal adalah Si Denok (terinspirasi patung asal Jenewa, Swiss) dan Putri Duyung Endang Trate (terinspirasi patung asal Kopenhagen, Denmark).

Trubus juga terlibat dalam pembuatan relief pada Tugu Muda di Semarang, serta pembuatan Patung Selamat Datang di Jakarta yang didesain berdasarkan sketsa Henk Ngantung dan dikerjakan bersama dengan mantan muridnya Edi Sunarso dan beberapa mahasiswa ASRI lainnya. Di dalam karyanya, Trubus memberikan kesan misterius dan mengungkapkan nilai spiritual.

Pada tahun 1958, Trubus membangun sebuah rumah sekaligus sanggar di Jalan Pakem, Purwodadi, Pakembinangun Sleman, yang dimanfaatkan sebagai tempat orang-orang yang ingin belajar dari Trubus.

Pada tahun 2022, lukisan Iboekoe yang merupakan lukisan ibu kandung Trubus dipamerkan pada pameran "Revolusi! Indonesia Independent" di Rijkmuseum Amsterdam, Belanda.

Referensi

[sunting | sunting sumber]