Lompat ke isi

Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
[[Berkas:Roundel of GPST.svg|jmpl|100px|ka|Lambang Staf Markas GPST]]
[[Berkas:Roundel of GPST 400×400.svg|jmpl|100px|ka|Lambang Staf Markas GPST]]
Penduduk beragama Kristen di wilayah Danau Poso pada awalnya senang dengan kehadiran pasukan Kristen Permesta yang mengusir tentara [[Darul Islam]] dari wilayah Poso. Keadaan ini tidak berlangsung lama, saat pasukan Permesta mulai bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk lokal, sekelompok milisi dari dataran tinggi yang disebut Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) dibentuk untuk melawan mereka.{{sfn|Braithwaite|Braithwaite|Cookson|Dunn|2010|p=244}}
Penduduk beragama Kristen di wilayah Danau Poso pada awalnya senang dengan kehadiran pasukan Kristen Permesta yang mengusir tentara [[Darul Islam]] dari wilayah Poso. Keadaan ini tidak berlangsung lama, saat pasukan Permesta mulai bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk lokal, sekelompok milisi dari dataran tinggi yang disebut Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) dibentuk untuk melawan mereka.{{sfn|Braithwaite|Braithwaite|Cookson|Dunn|2010|p=244}}


Baris 10: Baris 10:
{{main|Kerusuhan Poso}}
{{main|Kerusuhan Poso}}


Dalam masa-masa awal [[Kerusuhan Poso]], jejak GPST kembali muncul. Pada malam hari tanggal 27 Desember 1998, mantan anggota GPST Herman Parimo dan pengikutnya menuju ke kota Poso dengan menggunakan truk bersama para pengikutnya —sebagian besar Protestan— dengan membawa panji GPST sambil menyanyikan himne selama mengitari kota.{{sfn|McRae|2013|p=33}}{{sfn|van Klinken|2007|p=80}} [[Dave McRae]] dalam bukunya menyatakan bahwa, "simbol tersebut mengingatkan mereka bahwa orangtua mereka terbukti mampu [untuk membalas, jadi bagaimana dengan kami]", merujuk kepada jawaban dari seorang narasumber yang diwawancarainya terkait perlawanan GPST terhadap pemberontakan.{{sfn|McRae|2013|p=35}}
Dalam masa-masa awal [[Kerusuhan Poso]], jejak GPST kembali muncul. Pada malam hari tanggal 27 Desember 1998, mantan anggota GPST Herman Parimo dan pengikutnya menuju ke kota Poso dengan menggunakan truk bersama para pengikutnya —sebagian besar Protestan— dengan membawa panji GPST sambil menyanyikan himne selama mengitari kota.{{sfn|McRae|2013|p=33}}{{sfn|van Klinken|2007|p=80}} [[Dave McRae]] dalam bukunya menyatakan bahwa, "simbol tersebut mengingatkan mereka bahwa orang tua mereka terbukti mampu [untuk membalas, jadi bagaimana dengan kami]", merujuk kepada jawaban dari seorang narasumber yang diwawancarainya terkait perlawanan GPST terhadap pemberontakan.{{sfn|McRae|2013|p=35}}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 17: Baris 17:
=== Daftar pustaka ===
=== Daftar pustaka ===
{{refbegin}}
{{refbegin}}
* {{cite book|last={{aut|Sadi}}|last2={{aut|Mahid}}|last3={{aut|Ibrahim}}|first=Haliadi|first2=Syakir|first3=M. Anas|url=http://books.google.com/books?isbn=9793472707|title=Gerakan pemuda Sulawesi Tengah (GPST) di Poso, 1957-1963: perjuangan anti Permesta dan pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah|year=2007|publisher=Penerbit Ombak|location=[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|isbn=978-979-3472-70-6|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|Sadi}}|last2={{aut|Mahid}}|last3={{aut|Ibrahim}}|first=Haliadi|first2=Syakir|first3=M. Anas|url=http://books.google.com/books?isbn=9793472707|title=Gerakan pemuda Sulawesi Tengah (GPST) di Poso, 1957-1963: perjuangan anti Permesta dan pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah|year=2007|publisher=Penerbit Ombak|location=[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|isbn=978-979-3472-70-6|ref=harv|access-date=2018-03-09|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801050752/https://www.google.com/search?tbo=p&tbm=bks&q=isbn:9793472707&gws_rd=ssl|dead-url=no}}
* {{cite journal|last={{aut|Sadi}}|last2={{aut|Agustino}}|first=Haliadi|first2=Leo|url=http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11843|title=Pemikiran Politik Lokal dalam Sejarah Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah|journal=COSMOGOV: Jurnal Ilmu Pemerintahan|year=2015|volume=1|issue=2|publisher=[[Universitas Andalas]]|pp=354-376|doi=10.24198/cosmogov.v1i2.11843|ref=harv}} {{Free access}}
* {{cite journal|last={{aut|Sadi}}|last2={{aut|Agustino}}|first=Haliadi|first2=Leo|url=http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11843|title=Pemikiran Politik Lokal dalam Sejarah Pembentukan Provinsi Sulawesi Tengah|journal=COSMOGOV: Jurnal Ilmu Pemerintahan|year=2015|volume=1|issue=2|publisher=[[Universitas Andalas]]|pp=354-376|doi=10.24198/cosmogov.v1i2.11843|ref=harv|access-date=2018-03-09|archive-date=2018-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20180308231812/http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11843|dead-url=no}} {{Free access}}
{{refend}}
{{refend}}


Baris 26: Baris 26:
* {{cite thesis|type=Ph.D|last={{aut|McRae}}|first=Dave|authorlink=Dave McRae|url=http://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/11026|title=The Escalation and Decline of Violent Conflict in Poso, Central Sulawesi, 1998-2007|year=2008|location=[[Canberra]]|publisher=[[Universitas Nasional Australia]]|ref=harv}}
* {{cite thesis|type=Ph.D|last={{aut|McRae}}|first=Dave|authorlink=Dave McRae|url=http://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/11026|title=The Escalation and Decline of Violent Conflict in Poso, Central Sulawesi, 1998-2007|year=2008|location=[[Canberra]]|publisher=[[Universitas Nasional Australia]]|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|McRae}}|first=Dave|authorlink=Dave McRae|url=<!--http://books.google.co.id/books?id=2OxdJ8V-7JAC-->|title=A Few Poorly Organized Men: Interreligious Violence in Poso, Indonesia|title-link=A Few Poorly Organized Men|series=Power and Place in Southeast Asia (3)|year=2013|location=Leiden|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|isbn=978-9-00-425172-4|doi=10.1163/9789004251724|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|McRae}}|first=Dave|authorlink=Dave McRae|url=<!--http://books.google.co.id/books?id=2OxdJ8V-7JAC-->|title=A Few Poorly Organized Men: Interreligious Violence in Poso, Indonesia|title-link=A Few Poorly Organized Men|series=Power and Place in Southeast Asia (3)|year=2013|location=Leiden|publisher=[[Brill Publishers|Brill]]|isbn=978-9-00-425172-4|doi=10.1163/9789004251724|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|van Klinken}}|first=Geert Arend|authorlink=Geert Arend van Klinken|url=http://books.google.com/books?id=2OxdJ8V-7JAC|title=Communal Violence and Democratization in Indonesia: Small Town Wars|year=2007|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Routledge]]|isbn=113-4115-33-4|doi=10.4324/9780203965115|ref=harv}}
* {{cite book|last={{aut|van Klinken}}|first=Geert Arend|authorlink=Geert Arend van Klinken|url=http://books.google.com/books?id=2OxdJ8V-7JAC|title=Communal Violence and Democratization in Indonesia: Small Town Wars|year=2007|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Routledge]]|isbn=113-4115-33-4|doi=10.4324/9780203965115|ref=harv|access-date=2018-03-09|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801050745/https://books.google.com/books?id=2OxdJ8V-7JAC&hl=en|dead-url=no}}
{{refend}}
{{refend}}



Revisi terkini sejak 1 Agustus 2023 05.07

Bendera GPST

Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (bahasa Inggris: Central Sulawesi Youth Movement) yang sering disingkat menjadi GPST, adalah sebuah gerakan milisi pro-pemerintah yang dibentuk untuk menghadapi pemberontakan Permesta dan Darul Islam di wilayah timur Sulawesi Tengah, khususnya di Poso, Morowali, dan Banggai, pada periode tahun 1957 hingga 1960. GPST sendiri didirikan pada tanggal 5 Desember 1957.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Lambang Staf Markas GPST

Penduduk beragama Kristen di wilayah Danau Poso pada awalnya senang dengan kehadiran pasukan Kristen Permesta yang mengusir tentara Darul Islam dari wilayah Poso. Keadaan ini tidak berlangsung lama, saat pasukan Permesta mulai bertindak sewenang-wenang terhadap penduduk lokal, sekelompok milisi dari dataran tinggi yang disebut Gerakan Pemuda Sulawesi Tengah (GPST) dibentuk untuk melawan mereka.[1]

Peristiwa

[sunting | sunting sumber]

Kerusuhan Poso

[sunting | sunting sumber]

Dalam masa-masa awal Kerusuhan Poso, jejak GPST kembali muncul. Pada malam hari tanggal 27 Desember 1998, mantan anggota GPST Herman Parimo dan pengikutnya menuju ke kota Poso dengan menggunakan truk bersama para pengikutnya —sebagian besar Protestan— dengan membawa panji GPST sambil menyanyikan himne selama mengitari kota.[2][3] Dave McRae dalam bukunya menyatakan bahwa, "simbol tersebut mengingatkan mereka bahwa orang tua mereka terbukti mampu [untuk membalas, jadi bagaimana dengan kami]", merujuk kepada jawaban dari seorang narasumber yang diwawancarainya terkait perlawanan GPST terhadap pemberontakan.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Braithwaite et al. 2010, hlm. 244.
  2. ^ McRae 2013, hlm. 33.
  3. ^ van Klinken 2007, hlm. 80.
  4. ^ McRae 2013, hlm. 35.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]