Lompat ke isi

Daftar Kaisar Dinasti Han: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
k bentuk baku
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{periksa terjemahan|en|List of emperors of the Han dynasty}}
[[Berkas:Western Han soldiers 4.jpg|jmpl|300px|Infanteri (depan) dan kavaleri (belakang) tembikar miniatur Han Barat; pada tahun 1990, saat kompleks makam [[Kaisar Jing dari Han]] (memerintah 157 – 141&nbsp;SM) dan istrinya [[Permaisuri Wang Zhi]] (w. 126 SM) diekskavasi di utara [[distrik Yangling|Yangling]], lebih dari 40,000 figur tembikar miniatur diangkat. Semuanya berukuran sepertiga ukuran manusia, lebih kecil ketimbang 8,000 prajurit ukuran manusia yang hampir sepenuhnya dari [[Tentara Terakota]] yang dikubur bersama dengan [[Qin Shi Huang|Kaisar Pertama Qin]]. Figurin miniatur yang lebih kecil, rata-rata setinggi 60 sentimeter (24 inci), juga ditemukan di berbagai makam kerajaan Han dimana mereka ditempatkan untuk menjaga almarhum dari makam tersebut pada kehidupan setelah kematian mereka.<ref>Paludan (1998), 34–36.</ref>]]
[[Berkas:Western Han soldiers 4.jpg|jmpl|300px|Infanteri (depan) dan kavaleri (belakang) tembikar miniatur Han Barat; pada tahun 1990, saat kompleks makam [[Kaisar Jing dari Han]] (memerintah 157 – 141&nbsp;SM) dan istrinya [[Permaisuri Wang Zhi]] (w. 126 SM) diekskavasi di utara [[distrik Yangling|Yangling]], lebih dari 40,000 figur tembikar miniatur diangkat. Semuanya berukuran sepertiga ukuran manusia, lebih kecil ketimbang 8,000 prajurit ukuran manusia yang hampir sepenuhnya dari [[Tentara Terakota]] yang dikubur bersama dengan [[Qin Shi Huang|Kaisar Pertama Qin]]. Figurin miniatur yang lebih kecil, rata-rata setinggi 60 sentimeter (24 inci), juga ditemukan di berbagai makam kerajaan Han dimana mereka ditempatkan untuk menjaga almarhum dari makam tersebut pada kehidupan setelah kematian mereka.<ref>Paludan (1998), 34–36.</ref>]]
'''Para kaisar dinasti Han''' adalah kepala pemerintahan tertinggi pada [[dinasti dalam sejarah Tiongkok|dinasti kekaisaran Tiongkok]] kedua; [[dinasti Han]] (202 SM – 220 M) menyusul [[dinasti Qin]] (221–206 SM) dan mendahului [[Tiga Kerajaan]] (220–265 Masehi). Era tersebut secara konvensional terbagi antara periode [[dinasti Han#Han Barat|Han Barat]] (202 SM – 9 M) dan [[dinasti Han#Masa pemerintahan Wang Mang dan perang saudara|Han Timur]] (25–220 M).
'''Para kaisar dinasti Han''' adalah kepala pemerintahan tertinggi pada [[dinasti dalam sejarah Tiongkok|dinasti kekaisaran Tiongkok]] kedua; [[dinasti Han]] (202 SM – 220 M) menyusul [[dinasti Qin]] (221–206 SM) dan mendahului [[Tiga Kerajaan]] (220–265 Masehi). Era tersebut secara konvensional terbagi antara periode [[dinasti Han#Han Barat|Han Barat]] (202 SM – 9 M) dan [[dinasti Han#Masa pemerintahan Wang Mang dan perang saudara|Han Timur]] (25–220 M).


Dinasti Han didirikan oleh pemimpin pemberontak petani (Liu Bang), yang secara anumerta dikenal sebagai [[Kaisar Gaozu dari Han|Kaisar Gao]] (memerintah 202 –195 SM) atau Gaodi. Kaisar paling paling lama menjabat dari dinasti tersebut adalah [[kaisar Wu dari Han|Kaisar Wu]] (memerintah 141–87 SM), atau Wudi, yang memerintah selama 54 tahun. Dinasti tersebut secara singkat diinterupsi oleh [[dinasti Xin]] dari bekas [[pemangku raja]] [[Wang Mang]], namun ia dilengserkan pada tahun 23 Masehi dan dinasti Han didirikan kembali oleh Liu Xiu, yang secara anumerta dikenal sebagai [[Kaisar Guangwu dari Han|Kaisar Guangwu]] (memerintah 25–57 M), atau Guangwu Di.{{sfn|Hymes|2000|p=36}} Kaisar Han terakhir, [[Kaisar Xian dari Han|Kaisar Xian]] (memerintah 189–220 M), merupakan seorang [[penguasa boneka]] dari Kanselir [[Cao Cao]] (155–220 M), yang mendominasi istana dan menjadi [[Raja dinasti Han|Raja Wei]].<ref>Beck (1986), 354-355.</ref> Pada 220 M, putra Cao, Pi, merampas tahtanya sebagai [[Cao Pi|Kaisar Wen dari Wei]] (memerintah 220–226 M) dan mengakhiri dinasti Han.
Dinasti Han didirikan oleh pemimpin pemberontak petani (Liu Bang), yang secara anumerta dikenal sebagai [[Kaisar Gaozu dari Han|Kaisar Gao]] (memerintah 202 –195 SM) atau Gaodi. Kaisar paling paling lama menjabat dari dinasti tersebut adalah [[kaisar Wu dari Han|Kaisar Wu]] (memerintah 141–87 SM), atau Wudi, yang memerintah selama 54 tahun. Dinasti tersebut secara singkat diinterupsi oleh [[dinasti Xin]] dari bekas [[pemangku raja]] [[Wang Mang]], namun ia dilengserkan pada tahun 23 Masehi dan dinasti Han didirikan kembali oleh Liu Xiu, yang secara anumerta dikenal sebagai [[Kaisar Guangwu dari Han|Kaisar Guangwu]] (memerintah 25–57 M), atau Guangwu Di.{{sfn|Hymes|2000|p=36}} Kaisar Han terakhir, [[Kaisar Xian dari Han|Kaisar Xian]] (memerintah 189–220 M), merupakan seorang [[penguasa boneka]] dari Kanselir [[Cao Cao]] (155–220 M), yang mendominasi istana dan menjadi [[Raja dinasti Han|Raja Wei]].<ref>Beck (1986), 354-355.</ref> Pada 220 M, putra Cao, Pi, merampas takhtanya sebagai [[Cao Pi|Kaisar Wen dari Wei]] (memerintah 220–226 M) dan mengakhiri dinasti Han.


Kaisar adalah kepala pemerintahan tertinggi.<ref>de Crespigny (2007), 1216; Bielenstein (1980), 143; Hucker (1975), 149–150.</ref> Ia melantik semua [[pemerintahan dinasti Han|pejabat berpangkat tertinggi]] di pemerintahan pusat, [[Zhou (subdivisi negara)|provinsial]], [[pengkomandanan (Tiongkok)|pengkomandanan]], dan [[kabupaten (Republik Rakyat Tiongkok)#Sejarah|kabupaten]].<ref>Wang (1949), 141–142.</ref> Ia juga berfungsi sebagai pemberi hukum, hakim pengadilan tinggi, kepala komandan angkatan bersenjata, dan pendeta tinggi dari [[masyarakat dan budaya dinasti Han#Agama, kosmologi, dan metafisika|penyembahan-penyembahan keagamaan yang didukung negara]].<ref>Wang (1949), 141–143; Ch'ü (1972), 71; Crespigny (2007), 1216-1217.</ref>
Kaisar adalah kepala pemerintahan tertinggi.<ref>de Crespigny (2007), 1216; Bielenstein (1980), 143; Hucker (1975), 149–150.</ref> Ia melantik semua [[pemerintahan dinasti Han|pejabat berpangkat tertinggi]] di pemerintahan pusat, [[Zhou (subdivisi negara)|provinsial]], [[pengkomandanan (Tiongkok)|pengkomandanan]], dan [[kabupaten (Republik Rakyat Tiongkok)#Sejarah|kabupaten]].<ref>Wang (1949), 141–142.</ref> Ia juga berfungsi sebagai pemberi hukum, hakim pengadilan tinggi, kepala komandan angkatan bersenjata, dan pendeta tinggi dari [[masyarakat dan budaya dinasti Han#Agama, kosmologi, dan metafisika|penyembahan-penyembahan keagamaan yang didukung negara]].<ref>Wang (1949), 141–143; Ch'ü (1972), 71; Crespigny (2007), 1216-1217.</ref>
Baris 13: Baris 14:
[[Berkas:Gilded Bronze Handle of a Dragon, Eastern Han.JPG|jmpl|Sebuah pegangan perunggu (dengan pigmen merah) dalam bentuk kepala [[naga Tionghoa|naga]], dibuat pada zaman Han Timur; tergantung pada keadaan, naga dapat menjadi simbol keadaan baik tau buruk bagi para kaisar Han.<ref>de Visser (2003), 43–49.</ref>]]
[[Berkas:Gilded Bronze Handle of a Dragon, Eastern Han.JPG|jmpl|Sebuah pegangan perunggu (dengan pigmen merah) dalam bentuk kepala [[naga Tionghoa|naga]], dibuat pada zaman Han Timur; tergantung pada keadaan, naga dapat menjadi simbol keadaan baik tau buruk bagi para kaisar Han.<ref>de Visser (2003), 43–49.</ref>]]


Di Tiongkok kuno, para penguasa dinasti [[dinasti Shang|Shang]] (''s''. 1600 – ''s''. 1050 SM) dan [[dinasti Zhou|Zhou]] (''s''. 1050 – 256 SM) disebut sebagai raja (王 ''wang'').<ref name="wilkinson 1998 105">Wilkinson (1998), 105.</ref> Pada masa dinasti Zhou, mereka juga disebut sebagai Putra Surgawi (天子 ''Tianzi'').<ref name="wilkinson 1998 105"/> Pada 221 SM, Raja Qin, [[Qin Shi Huang|Ying Zheng]], merebut dan menyatukan seluruh [[periode Negara-negara Berperang|Negara-negara Berperang]] di Tiongkok kuno. Untuk mengangkat dirinya sendiri menjaid raja Shang dan Zhou, ia menerima gelar kaisar baru (皇帝 ''huangdi'') dan dikenal dengan sebutan [[Qin Shi Huang|Kaisar Pertama Qin]] (''Qin Shi Huang''). Gelar baru kaisar tersebut dibuat dengan memadukan gelar-gelar dari [[Tiga Raja dan Lima Kaisar|Tiga Raja]] (''Sanhuang'') dan [[Tiga Raja dan Lima Kaisar|Lima Kaisar]] (''Wudi'') dari [[mitologi Tionghoa]].<ref>Wilkinson (1998), 105–106.</ref> Gelar tersebut dipakai oleh setiap penguasa penerus Tiongkok sampai kejatuhan [[dinasti Qing]] pada tahun 1911.<ref name="wilkinson 1998 106">Wilkinson (1998), 106.</ref>
Di Tiongkok kuno, para penguasa dinasti [[dinasti Shang|Shang]] (''s''. 1600 – ''s''. 1050 SM) dan [[dinasti Zhou|Zhou]] (''s''. 1050 – 256 SM) disebut sebagai raja (王 ''wang'').<ref name="wilkinson 1998 105">Wilkinson (1998), 105.</ref> Pada masa dinasti Zhou, mereka juga disebut sebagai Putra Surgawi (天子 ''Tianzi'').<ref name="wilkinson 1998 105"/> Pada 221 SM, Raja Qin, [[Qin Shi Huang|Ying Zheng]], merebut dan menyatukan seluruh [[periode Negara-negara Berperang|Negara-negara Berperang]] di Tiongkok kuno. Untuk mengangkat dirinya sendiri menjadi raja Shang dan Zhou, ia menerima gelar kaisar baru (皇帝 ''huangdi'') dan dikenal dengan sebutan [[Qin Shi Huang|Kaisar Pertama Qin]] (''Qin Shi Huang''). Gelar baru kaisar tersebut dibuat dengan memadukan gelar-gelar dari [[Tiga Raja dan Lima Kaisar|Tiga Raja]] (''Sanhuang'') dan [[Tiga Raja dan Lima Kaisar|Lima Kaisar]] (''Wudi'') dari [[mitologi Tionghoa]].<ref>Wilkinson (1998), 105–106.</ref> Gelar tersebut dipakai oleh setiap penguasa penerus Tiongkok sampai kejatuhan [[dinasti Qing]] pada tahun 1911.<ref name="wilkinson 1998 106">Wilkinson (1998), 106.</ref>


=== Nama anumerta, kuil dan era ===
=== Nama anumerta, kuil dan era ===
Dari dinasti Shang sampai [[dinasti Sui]] (581–618 SM). Para penguasa Tiongkok (baik raja maupun kaisar) disebut dengan [[nama anumerta]] mereka dalam berbagai catatan dan [[Dua Puluh Empat Catatan Sejarah|teks sejarah]].<ref name="wilkinson 1998 106"/> Nama-[[nama kuil]], yang mula-mula dipakai pada masa pemerintahan [[Kaisar Jing dari Han]] (memerintah 157–141 SM), secara khusus dipakai dalam catatan-catatan dan teks-teks sejarah pada masa berikutnya ketika merujuk kepada para kaisar yang memerintah pada zaman dinasti-dinasti [[dinasti Tang|Tang]] (618–907 M), [[dinasti Song|Song]] (960&ndash;1279 M), dan [[dinasti Yuan|Yuan]] (1271–1368 M).<ref name="wilkinson 1998 106"/> Pada masa dinasti [[dinasti Ming|Ming]] (1368–1644 M) dan [[dinasti Qing|Qing]] (1644–1911 M), sebuah [[nama era]] tunggal dipakai untuk setiap masa pemerintahan kaisar dan menjadi cara untuk menyebut para kaisar Ming dan Qing dalam teks-teks sejarah.<ref name="wilkinson 1998 106 107">Wilkinson (1998), 106–107.</ref>
Dari dinasti Shang sampai [[dinasti Sui]] (581–618 SM). Para penguasa Tiongkok (baik raja maupun kaisar) disebut dengan [[nama anumerta]] mereka dalam berbagai catatan dan [[Dua Puluh Empat Catatan Sejarah|teks sejarah]].<ref name="wilkinson 1998 106"/> Nama-[[nama kuil]], yang mula-mula dipakai pada masa pemerintahan [[Kaisar Jing dari Han]] (memerintah 157–141 SM), secara khusus dipakai dalam catatan-catatan dan teks-teks sejarah pada masa berikutnya ketika merujuk kepada para kaisar yang memerintah pada zaman dinasti-dinasti [[dinasti Tang|Tang]] (618–907 M), [[dinasti Song|Song]] (960–1279 M), dan [[dinasti Yuan|Yuan]] (1271–1368 M).<ref name="wilkinson 1998 106"/> Pada masa dinasti [[dinasti Ming|Ming]] (1368–1644 M) dan [[dinasti Qing|Qing]] (1644–1911 M), sebuah [[nama era]] tunggal dipakai untuk setiap masa pemerintahan kaisar dan menjadi cara untuk menyebut para kaisar Ming dan Qing dalam teks-teks sejarah.<ref name="wilkinson 1998 106 107">Wilkinson (1998), 106–107.</ref>


Pemakaian nama era resmi diadopsi pada masa pemerintahan [[Kaisar Wu dari Han]] (memerintah 141–87 SM), sehingga asal muasalnya dapat ditelaah lebih lanjut. Metode tertua dari tahun-tahun pencatatan—yang telah ada sejak zaman Shang—menjadikan tahun pertama dari masa pemerintahan seorang penguasa sebagai tahun satu.<ref>Wilkinson (1998), 176.</ref> Saat seorang kaisar wafat, tahun pertama dari masa pemerintahan baru akan dimulai.<ref>Wilkinson (1998), 176–177.</ref> Sistem ini diubah pada abad ke-4 SM saat tahun pertama masa pemerintahan baru tak dimulai sampai hari pertama [[Tahun Baru Imlek]] setelah seorang penguasa wafat.<ref name="wilkinson 1998 177">Wilkinson (1998), 177.</ref> Saat Adipati [[Huiwen dari Qin]] memegang gelar raja pada 324 SM, ia mengubah menghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke tahun pertama.<ref name="wilkinson 1998 177"/> Untuk [[kalender Tionghoa|kalender]] yang baru diadopsi pada 163 SM, [[Kaisar Wen dari Han]] (memerintah 180–157 SM) juga merancang penghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke permulaan.<ref name="wilkinson 1998 177 sato 1991 278">Wilkinson (1998), 177; Sato (1991), 278.</ref>
Pemakaian nama era resmi diadopsi pada masa pemerintahan [[Kaisar Wu dari Han]] (memerintah 141–87 SM), sehingga asal muasalnya dapat ditelaah lebih lanjut. Metode tertua dari tahun-tahun pencatatan—yang telah ada sejak zaman Shang—menjadikan tahun pertama dari masa pemerintahan seorang penguasa sebagai tahun satu.<ref>Wilkinson (1998), 176.</ref> Saat seorang kaisar wafat, tahun pertama dari masa pemerintahan baru akan dimulai.<ref>Wilkinson (1998), 176–177.</ref> Sistem ini diubah pada abad ke-4 SM saat tahun pertama masa pemerintahan baru tak dimulai sampai hari pertama [[Tahun Baru Imlek]] setelah seorang penguasa wafat.<ref name="wilkinson 1998 177">Wilkinson (1998), 177.</ref> Saat Adipati [[Huiwen dari Qin]] memegang gelar raja pada 324 SM, ia mengubah menghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke tahun pertama.<ref name="wilkinson 1998 177"/> Untuk [[kalender Tionghoa|kalender]] yang baru diadopsi pada 163 SM, [[Kaisar Wen dari Han]] (memerintah 180–157 SM) juga merancang penghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke permulaan.<ref name="wilkinson 1998 177 sato 1991 278">Wilkinson (1998), 177; Sato (1991), 278.</ref>


Sejak angka enam dianggap angka keberuntungan, para Kaisar Han, Jing dan Wu mengubah penghitungan tahun masa pemerintahan mereka kembali ke permulaan setiap enam tahun.<ref name="wilkinson 1998 177 sato 1991 278"/> Sejak setiap periode enam tahun secara siksesif ditandai sebagai ''yuannian'' (元年), ''eryuan'' (二元), ''sanyuan'' (三元), dan seterusnya, sistem tersebut dianggap terlalu rancu saat masa tersebut mencapai periode kelima ''wuyuan sannian'' (五元三年) pada 114 SM.<ref name="wilkinson 1998 177 178 sato 1991 278">Wilkinson (1998), 177–178; Sato (1991), 278.</ref> Pada tahun tersebut, pihak pemerintah menyarankan agar pemerintah Han secara retrospektif mengganti setiap "permulaan" dengan karakter-karakter baru, sebuah reformasi yang Kaisar Wu terima pada 110&nbsp;SM.<ref name="wilkinson 1998 177 178 sato 1991 278 279">Wilkinson (1998), 177–178; Sato (1991), 278–279.</ref> Sejak Kaisar Wu menampilkan pemujaan keagamaan ''feng'' (封) di [[Gunung Taishan]], ia menamakan era baru ''yuanfeng'' (元封). Peristiwa tersebut dianggap sebagai pendirian nama-nama era resmi dalam sejarah Tiongkok.<ref name="wilkinson 1998 178 sato 1991 278">Wilkinson (1998), 178; Sato (1991), 278–279.</ref> Kaisar Wu mengubah nama era lebih dari sekali saat ia mendirikan kalender 'Permulaan Besar' (太初 ''Taichu'') pada 104 SM.<ref name="wilkinson 1998 178">Wilkinson (1998), 178.</ref> Dari titik ini sampai akhir Han Barat, pemerintahan mendirikan nama era baru setiap empat tahun masa pemerintahan kaisar. Pada zaman Han Timur, tak adan set interval untuk pendirian nama era baru, yang seringkali diperkenalkan untuk alasan politik dan menselebrasikan peristiwa-peristiwa menonjol.<ref name="wilkinson 1998 178"/>
Sejak angka enam dianggap angka keberuntungan, para Kaisar Han, Jing dan Wu mengubah penghitungan tahun masa pemerintahan mereka kembali ke permulaan setiap enam tahun.<ref name="wilkinson 1998 177 sato 1991 278"/> Sejak setiap periode enam tahun secara siksesif ditandai sebagai ''yuannian'' (元年), ''eryuan'' (二元), ''sanyuan'' (三元), dan seterusnya, sistem tersebut dianggap terlalu rancu saat masa tersebut mencapai periode kelima ''wuyuan sannian'' (五元三年) pada 114 SM.<ref name="wilkinson 1998 177 178 sato 1991 278">Wilkinson (1998), 177–178; Sato (1991), 278.</ref> Pada tahun tersebut, pihak pemerintah menyarankan agar pemerintah Han secara retrospektif mengganti setiap "permulaan" dengan karakter-karakter baru, sebuah reformasi yang Kaisar Wu terima pada 110&nbsp;SM.<ref name="wilkinson 1998 177 178 sato 1991 278 279">Wilkinson (1998), 177–178; Sato (1991), 278–279.</ref> Sejak Kaisar Wu menampilkan pemujaan keagamaan ''feng'' (封) di [[Gunung Taishan]], ia menamakan era baru ''yuanfeng'' (元封). Peristiwa tersebut dianggap sebagai pendirian nama-nama era resmi dalam sejarah Tiongkok.<ref name="wilkinson 1998 178 sato 1991 278">Wilkinson (1998), 178; Sato (1991), 278–279.</ref> Kaisar Wu mengubah nama era lebih dari sekali saat ia mendirikan kalender 'Permulaan Besar' (太初 ''Taichu'') pada 104 SM.<ref name="wilkinson 1998 178">Wilkinson (1998), 178.</ref> Dari titik ini sampai akhir Han Barat, pemerintahan mendirikan nama era baru setiap empat tahun masa pemerintahan kaisar. Pada zaman Han Timur, tak ada set interval untuk pendirian nama era baru, yang sering kali diperkenalkan untuk alasan politik dan menselebrasikan peristiwa-peristiwa menonjol.<ref name="wilkinson 1998 178"/>


== Wali raja dan janda permaisuri ==
== Wali raja dan janda permaisuri ==


[[Berkas:Story of Jin Midi.JPG|jmpl|lurus|''Cerita [[Jin Midi]]''. [[Kuil-kuil Wu Liang]], Jiaxiang, provinsi Shandong, Tiongkok, abad ke-2 Masehi; sebuah tinta disematkan pada sebuah [[relief]] yang diukir batu dari Han Timur]]
[[Berkas:Story of Jin Midi.JPG|jmpl|lurus|''Cerita [[Jin Midi]]''. [[Kuil-kuil Wu Liang]], Jiaxiang, provinsi Shandong, Tiongkok, abad ke-2 Masehi; sebuah tinta disematkan pada sebuah [[relief]] yang diukir batu dari Han Timur]]
Berkali-kali, khususnya saat kaisar bayi menempati tahta, seorang [[wali raja]], seringkali [[janda permaisuri]] atau salah satu kerabat laki-lakinya, akan memegang tugas-tugas kaisar sampai kaisar tersebut mencapai usia mayoritasnya. Terkadang, faksi janda permaisuri—[[klan permaisuri]]—dilengserkan dalam sebuah [[kudeta]]. Contohnya, [[Permaisuri Lü Zhi]] (w. 180 SM) menjadi penguasa ''de facto'' dari pemerintahan pada masa jabatan kaisar cilik [[Liu Gong|Qianshao]] (memerintah 188–184 SM) dan [[Kaisar Houshao dari Han|Houshao]] (memerintah 184–180 SM).<ref>Loewe (1986), 135; Hansen (2000), 115–116.</ref> Faksinya dilengserkan saat [[Gangguan Klan Lü]] pada 180 SM dan Liu Heng diangkat menjadi kaisar (secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Wen).<ref>Loewe (1986), 136–137; Torday (1997), 78.</ref> Sebelum Kaisar Wu wafat pada 87 SM, ia telah membagikan kekuasaan pemerintahan sebagai wali raja atas penerusnya [[Kaisar Zhao dari Han]] (memerintah 87–74 SM) kepada [[Huo Guang]] (w. 68 SM), [[Jin Midi]] (w. 86 SM), dan Shangguan Jie (上官桀)(w. 80 SM). Huo Guang dan Shangguan Jie sama-sama adalah kakek dari [[Janda Permaisuri Besar Shangguan|Permaisuri Shangguan]] (w. 37 SM), istri Kaisar Zhao, sementara Jin Midi yang beretnis [[Xiongnu]] merupakan mantan budak yang telah bekerja dalam kestabilan kekaisaran. Setelah Jin wafat dan Shangguan dieksekusi atas tuduhan pengkhianatan, Huo Guang menjadi wali raja pemerintahan tunggal. Setelah kematiannya, faksi keluarga Huo dilengserkan oleh [[Kaisar Xuan dari Han]] (memerintah 74–49 SM), yang melakukannya karena Huo Guang meracuni istrinya [[Permaisuri Xu Pingjun]] (w. 71 SM) agar ia dapat menikahi putri Huo [[Permaisuri Huo Chengjun]] (w. 54 SM).<ref>Loewe (1986), 174–187; Huang (1988), 44–46.</ref>
Berkali-kali, khususnya saat kaisar bayi menempati takhta, seorang [[wali raja]], sering kali [[janda permaisuri]] atau salah satu kerabat laki-lakinya, akan memegang tugas-tugas kaisar sampai kaisar tersebut mencapai usia mayoritasnya. Terkadang, faksi janda permaisuri—[[klan permaisuri]]—dilengserkan dalam sebuah [[kudeta]]. Contohnya, [[Permaisuri Lü Zhi]] (w. 180 SM) menjadi penguasa ''de facto'' dari pemerintahan pada masa jabatan kaisar cilik [[Liu Gong|Qianshao]] (memerintah 188–184 SM) dan [[Kaisar Houshao dari Han|Houshao]] (memerintah 184–180 SM).<ref>Loewe (1986), 135; Hansen (2000), 115–116.</ref> Faksinya dilengserkan saat [[Gangguan Klan Lü]] pada 180 SM dan Liu Heng diangkat menjadi kaisar (secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Wen).<ref>Loewe (1986), 136–137; Torday (1997), 78.</ref> Sebelum Kaisar Wu wafat pada 87 SM, ia telah membagikan kekuasaan pemerintahan sebagai wali raja atas penerusnya [[Kaisar Zhao dari Han]] (memerintah 87–74 SM) kepada [[Huo Guang]] (w. 68 SM), [[Jin Midi]] (w. 86 SM), dan Shangguan Jie (上官桀)(w. 80 SM). Huo Guang dan Shangguan Jie sama-sama adalah kakek dari [[Janda Permaisuri Besar Shangguan|Permaisuri Shangguan]] (w. 37 SM), istri Kaisar Zhao, sementara Jin Midi yang beretnis [[Xiongnu]] merupakan mantan budak yang telah bekerja dalam kestabilan kekaisaran. Setelah Jin wafat dan Shangguan dieksekusi atas tuduhan pengkhianatan, Huo Guang menjadi wali raja pemerintahan tunggal. Setelah kematiannya, faksi keluarga Huo dilengserkan oleh [[Kaisar Xuan dari Han]] (memerintah 74–49 SM), yang melakukannya karena Huo Guang meracuni istrinya [[Permaisuri Xu Pingjun]] (w. 71 SM) agar ia dapat menikahi putri Huo [[Permaisuri Huo Chengjun]] (w. 54 SM).<ref>Loewe (1986), 174–187; Huang (1988), 44–46.</ref>


Karena wali raja dan janda permaisuri tak resmi dihitung sebagai kaisar dinasti Han, mereka dikcualikan dari daftar kaisar di bawah ini.
Karena wali raja dan janda permaisuri tak resmi dihitung sebagai kaisar dinasti Han, mereka dikecualikan dari daftar kaisar di bawah ini.


== Kaisar ==
== Kaisar ==
Baris 162: Baris 163:
| 88–87 SM<ref>Bo Yang (1977), 470–471.</ref>
| 88–87 SM<ref>Bo Yang (1977), 470–471.</ref>
|-
|-
| rowspan="3" |[[Kaisar Zhao dari Han]]
|
| rowspan="3" | Liu Fuling
| rowspan="3" | Liu Fuling
| rowspan="3" | 劉弗陵
| rowspan="3" | 劉弗陵
Baris 172: Baris 173:
| 86–80 SM<ref>Bo Yang (1977), 471–472.</ref>
| 86–80 SM<ref>Bo Yang (1977), 471–472.</ref>
|-
|-
|[[Kaisar Zhao dari Han]]
| Yuánfèng
| Yuánfèng
| 元鳳
| 元鳳
| 80–75 SM<ref>Bo Yang (1977), 472–473.</ref>
| 80–75 SM<ref>Bo Yang (1977), 472–473.</ref>
|-
|-
|
| Yuánpíng
| Yuánpíng
| 元平
| 元平
Baris 299: Baris 298:
| Liu Kan
| Liu Kan
| 劉衎
| 劉衎
| 1–6 AD<ref name="paludan 1998 40 42" />
| 1–6 M<ref name="paludan 1998 40 42" />
| [[Kaisar Ping dari Han|Pingdi]]
| [[Kaisar Ping dari Han|Pingdi]]
| 平帝
| 平帝
Baris 511: Baris 510:
| rowspan="7" | Liu Zhi
| rowspan="7" | Liu Zhi
| rowspan="7" | 劉志
| rowspan="7" | 劉志
| rowspan="7" | 146–168 AD<ref name="paludan 1998 50 51 crespigny 2007 595 603">Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50–51 dan de Crespigny (2007), 595–603</ref>
| rowspan="7" | 146–168 M<ref name="paludan 1998 50 51 crespigny 2007 595 603">Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50–51 dan de Crespigny (2007), 595–603</ref>
|rowspan=7| [[Han Huandi|Huandi]]
|rowspan=7| [[Han Huandi|Huandi]]
|rowspan=7| 桓帝
|rowspan=7| 桓帝
Baris 604: Baris 603:
| 220 M<ref>Bo Yang (1977), 564.</ref>
| 220 M<ref>Bo Yang (1977), 564.</ref>
|-
|-
| colspan="9" |<small>'''1''' — Ruzi adalah pangeran, ketimbang kaisar Han. Secara resmi, takhta kaisar Han lowong pada 6 M sampai 9 M. </small>
| colspan="9" |<small>'''1''' — Ruzi adalah pangeran, ketimbang kaisar Han. Secara resmi, takhta kaisar Han lowong pada 6 M sampai 9 M.</small>
|}
|}



Revisi terkini sejak 20 Maret 2020 14.19

Infanteri (depan) dan kavaleri (belakang) tembikar miniatur Han Barat; pada tahun 1990, saat kompleks makam Kaisar Jing dari Han (memerintah 157 – 141 SM) dan istrinya Permaisuri Wang Zhi (w. 126 SM) diekskavasi di utara Yangling, lebih dari 40,000 figur tembikar miniatur diangkat. Semuanya berukuran sepertiga ukuran manusia, lebih kecil ketimbang 8,000 prajurit ukuran manusia yang hampir sepenuhnya dari Tentara Terakota yang dikubur bersama dengan Kaisar Pertama Qin. Figurin miniatur yang lebih kecil, rata-rata setinggi 60 sentimeter (24 inci), juga ditemukan di berbagai makam kerajaan Han dimana mereka ditempatkan untuk menjaga almarhum dari makam tersebut pada kehidupan setelah kematian mereka.[1]

Para kaisar dinasti Han adalah kepala pemerintahan tertinggi pada dinasti kekaisaran Tiongkok kedua; dinasti Han (202 SM – 220 M) menyusul dinasti Qin (221–206 SM) dan mendahului Tiga Kerajaan (220–265 Masehi). Era tersebut secara konvensional terbagi antara periode Han Barat (202 SM – 9 M) dan Han Timur (25–220 M).

Dinasti Han didirikan oleh pemimpin pemberontak petani (Liu Bang), yang secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Gao (memerintah 202 –195 SM) atau Gaodi. Kaisar paling paling lama menjabat dari dinasti tersebut adalah Kaisar Wu (memerintah 141–87 SM), atau Wudi, yang memerintah selama 54 tahun. Dinasti tersebut secara singkat diinterupsi oleh dinasti Xin dari bekas pemangku raja Wang Mang, namun ia dilengserkan pada tahun 23 Masehi dan dinasti Han didirikan kembali oleh Liu Xiu, yang secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Guangwu (memerintah 25–57 M), atau Guangwu Di.[2] Kaisar Han terakhir, Kaisar Xian (memerintah 189–220 M), merupakan seorang penguasa boneka dari Kanselir Cao Cao (155–220 M), yang mendominasi istana dan menjadi Raja Wei.[3] Pada 220 M, putra Cao, Pi, merampas takhtanya sebagai Kaisar Wen dari Wei (memerintah 220–226 M) dan mengakhiri dinasti Han.

Kaisar adalah kepala pemerintahan tertinggi.[4] Ia melantik semua pejabat berpangkat tertinggi di pemerintahan pusat, provinsial, pengkomandanan, dan kabupaten.[5] Ia juga berfungsi sebagai pemberi hukum, hakim pengadilan tinggi, kepala komandan angkatan bersenjata, dan pendeta tinggi dari penyembahan-penyembahan keagamaan yang didukung negara.[6]

Konvensi penamaan

[sunting | sunting sumber]
Kaisar Guangwu dari Han (memerintah 25–57 Masehi), sesuai yang digambarkan oleh seniman Tang Yan Liben (600–673 Masehi)
Sebuah pegangan perunggu (dengan pigmen merah) dalam bentuk kepala naga, dibuat pada zaman Han Timur; tergantung pada keadaan, naga dapat menjadi simbol keadaan baik tau buruk bagi para kaisar Han.[7]

Di Tiongkok kuno, para penguasa dinasti Shang (s. 1600 – s. 1050 SM) dan Zhou (s. 1050 – 256 SM) disebut sebagai raja (王 wang).[8] Pada masa dinasti Zhou, mereka juga disebut sebagai Putra Surgawi (天子 Tianzi).[8] Pada 221 SM, Raja Qin, Ying Zheng, merebut dan menyatukan seluruh Negara-negara Berperang di Tiongkok kuno. Untuk mengangkat dirinya sendiri menjadi raja Shang dan Zhou, ia menerima gelar kaisar baru (皇帝 huangdi) dan dikenal dengan sebutan Kaisar Pertama Qin (Qin Shi Huang). Gelar baru kaisar tersebut dibuat dengan memadukan gelar-gelar dari Tiga Raja (Sanhuang) dan Lima Kaisar (Wudi) dari mitologi Tionghoa.[9] Gelar tersebut dipakai oleh setiap penguasa penerus Tiongkok sampai kejatuhan dinasti Qing pada tahun 1911.[10]

Nama anumerta, kuil dan era

[sunting | sunting sumber]

Dari dinasti Shang sampai dinasti Sui (581–618 SM). Para penguasa Tiongkok (baik raja maupun kaisar) disebut dengan nama anumerta mereka dalam berbagai catatan dan teks sejarah.[10] Nama-nama kuil, yang mula-mula dipakai pada masa pemerintahan Kaisar Jing dari Han (memerintah 157–141 SM), secara khusus dipakai dalam catatan-catatan dan teks-teks sejarah pada masa berikutnya ketika merujuk kepada para kaisar yang memerintah pada zaman dinasti-dinasti Tang (618–907 M), Song (960–1279 M), dan Yuan (1271–1368 M).[10] Pada masa dinasti Ming (1368–1644 M) dan Qing (1644–1911 M), sebuah nama era tunggal dipakai untuk setiap masa pemerintahan kaisar dan menjadi cara untuk menyebut para kaisar Ming dan Qing dalam teks-teks sejarah.[11]

Pemakaian nama era resmi diadopsi pada masa pemerintahan Kaisar Wu dari Han (memerintah 141–87 SM), sehingga asal muasalnya dapat ditelaah lebih lanjut. Metode tertua dari tahun-tahun pencatatan—yang telah ada sejak zaman Shang—menjadikan tahun pertama dari masa pemerintahan seorang penguasa sebagai tahun satu.[12] Saat seorang kaisar wafat, tahun pertama dari masa pemerintahan baru akan dimulai.[13] Sistem ini diubah pada abad ke-4 SM saat tahun pertama masa pemerintahan baru tak dimulai sampai hari pertama Tahun Baru Imlek setelah seorang penguasa wafat.[14] Saat Adipati Huiwen dari Qin memegang gelar raja pada 324 SM, ia mengubah menghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke tahun pertama.[14] Untuk kalender yang baru diadopsi pada 163 SM, Kaisar Wen dari Han (memerintah 180–157 SM) juga merancang penghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke permulaan.[15]

Sejak angka enam dianggap angka keberuntungan, para Kaisar Han, Jing dan Wu mengubah penghitungan tahun masa pemerintahan mereka kembali ke permulaan setiap enam tahun.[15] Sejak setiap periode enam tahun secara siksesif ditandai sebagai yuannian (元年), eryuan (二元), sanyuan (三元), dan seterusnya, sistem tersebut dianggap terlalu rancu saat masa tersebut mencapai periode kelima wuyuan sannian (五元三年) pada 114 SM.[16] Pada tahun tersebut, pihak pemerintah menyarankan agar pemerintah Han secara retrospektif mengganti setiap "permulaan" dengan karakter-karakter baru, sebuah reformasi yang Kaisar Wu terima pada 110 SM.[17] Sejak Kaisar Wu menampilkan pemujaan keagamaan feng (封) di Gunung Taishan, ia menamakan era baru yuanfeng (元封). Peristiwa tersebut dianggap sebagai pendirian nama-nama era resmi dalam sejarah Tiongkok.[18] Kaisar Wu mengubah nama era lebih dari sekali saat ia mendirikan kalender 'Permulaan Besar' (太初 Taichu) pada 104 SM.[19] Dari titik ini sampai akhir Han Barat, pemerintahan mendirikan nama era baru setiap empat tahun masa pemerintahan kaisar. Pada zaman Han Timur, tak ada set interval untuk pendirian nama era baru, yang sering kali diperkenalkan untuk alasan politik dan menselebrasikan peristiwa-peristiwa menonjol.[19]

Wali raja dan janda permaisuri

[sunting | sunting sumber]
Cerita Jin Midi. Kuil-kuil Wu Liang, Jiaxiang, provinsi Shandong, Tiongkok, abad ke-2 Masehi; sebuah tinta disematkan pada sebuah relief yang diukir batu dari Han Timur

Berkali-kali, khususnya saat kaisar bayi menempati takhta, seorang wali raja, sering kali janda permaisuri atau salah satu kerabat laki-lakinya, akan memegang tugas-tugas kaisar sampai kaisar tersebut mencapai usia mayoritasnya. Terkadang, faksi janda permaisuri—klan permaisuri—dilengserkan dalam sebuah kudeta. Contohnya, Permaisuri Lü Zhi (w. 180 SM) menjadi penguasa de facto dari pemerintahan pada masa jabatan kaisar cilik Qianshao (memerintah 188–184 SM) dan Houshao (memerintah 184–180 SM).[20] Faksinya dilengserkan saat Gangguan Klan Lü pada 180 SM dan Liu Heng diangkat menjadi kaisar (secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Wen).[21] Sebelum Kaisar Wu wafat pada 87 SM, ia telah membagikan kekuasaan pemerintahan sebagai wali raja atas penerusnya Kaisar Zhao dari Han (memerintah 87–74 SM) kepada Huo Guang (w. 68 SM), Jin Midi (w. 86 SM), dan Shangguan Jie (上官桀)(w. 80 SM). Huo Guang dan Shangguan Jie sama-sama adalah kakek dari Permaisuri Shangguan (w. 37 SM), istri Kaisar Zhao, sementara Jin Midi yang beretnis Xiongnu merupakan mantan budak yang telah bekerja dalam kestabilan kekaisaran. Setelah Jin wafat dan Shangguan dieksekusi atas tuduhan pengkhianatan, Huo Guang menjadi wali raja pemerintahan tunggal. Setelah kematiannya, faksi keluarga Huo dilengserkan oleh Kaisar Xuan dari Han (memerintah 74–49 SM), yang melakukannya karena Huo Guang meracuni istrinya Permaisuri Xu Pingjun (w. 71 SM) agar ia dapat menikahi putri Huo Permaisuri Huo Chengjun (w. 54 SM).[22]

Karena wali raja dan janda permaisuri tak resmi dihitung sebagai kaisar dinasti Han, mereka dikecualikan dari daftar kaisar di bawah ini.

Di bawah ini adalah daftar lengkap kaisar dari dinasti Han, meliputi nama pribadi, nama anumerta, dan nama era mereka. Daftar ini tak meliputi para penguasa de facto seperti wali raja dan janda permaisuri.

Penguasa dinasti Han
Nama yang paling dikenal Nama pribadi Masa pemerintahan Nama anumerta Nama era Rangkaian tahun[note 1]
Dinasti Han barat 202 SM – 9 M
Kaisar Gaozu dari Han Liu Bang 劉邦 s. 206 SM – 195 SM,[23][24] Gaozu 高祖 [25]
Kaisar Hui dari Han Liu Ying 劉盈 195–188 SM[26] Huidi 惠帝 Tidak ada[27]
Kaisar Qianshao Liu Gong 劉恭 188–184 SM[28] Shaodi (Shaodi Gong) 少帝 Tidak ada[29]
Kaisar Houshao dari Han Liu Hong 劉弘 184–180 SM[28] Shaodi (Shaodi Hong) 少帝 Tidak ada[30]
Kaisar Wen dari Han Liu Heng 劉恆 180–157 SM[31] Wendi 文帝 Qíanyuán 前元 179–164 SM[32]
Hòuyuán 後元 163–156 SM[33]
Kaisar Jing dari Han Liu Qi 劉啟 157–141 SM[31] Jingdi 景帝 Qíanyuán 前元 156–150 SM[34]
Zhōngyuán 中元 149–143 SM[35]
Hòuyuán 後元 143–141 SM[36]
Kaisar Wu dari Han Liu Che 劉徹 141–87 SM[37] Wudi 武帝 Jiànyuán 建元 141–135 SM[38]
Yuánguāng 元光 134–129 SM[39]
Yuánshuò 元朔 128–123 SM[40]
Yuánshòu 元狩 122–117 SM[41]
Yuándǐng 元鼎 116–111 SM[42]
Yuánfēng 元封 110–105 SM[43]
Tàichū 太初 104–101 SM[44]
Tiānhàn 天漢 100–97 SM[45]
Tàishǐ 太始 96–93 SM[46]
Zhēnghé 征和 92–89 SM[47]
Hòuyuán 後元 88–87 SM[48]
Kaisar Zhao dari Han Liu Fuling 劉弗陵 87–74 SM[49] Zhaodi 昭帝 Shǐyuán 始元 86–80 SM[50]
Yuánfèng 元鳳 80–75 SM[51]
Yuánpíng 元平 74 SM[52]
Marquis Haihun Liu He 劉賀 74 SM[28] Pangeran Changyi 昌邑王 atau 海昏侯 Yuánpíng 元平 74 SM[52]
Kaisar Xuan dari Han Liu Bingyi 劉病已 74–49 SM[49] Xuandi 宣帝 Běnshǐ 本始 73–70 SM[53]
Dìjié 地節 69–66 SM[54]
Yuánkāng 元康 65–61 SM[55]
Shénjué 神爵 61–58 SM[56]
Wǔfèng 五鳳 57–54 SM[57]
Gānlù 甘露 53–50 SM[58]
Huánglóng 黃龍 49 SM[59]
Kaisar Yuan dari Han Liu Shi 劉奭 49–33 SM[60] Yuandi 元帝 Chūyuán 初元 48–44 SM[61]
Yǒngguāng 永光 43–39 SM[62]
Jiànzhāo 建昭 38–34 SM[63]
Jìngníng 竟寧 33 SM[64]
Kaisar Cheng dari Han Liu Ao 劉驁 33–7 SM[60] Chengdi 成帝 Jiànshǐ 建始 32–28 SM[65]
Hépíng 河平 28–25 SM[66]
Yángshuò 陽朔 24–21 SM[67]
Hóngjiā 鴻嘉 20–17 SM[68]
Yǒngshǐ 永始 16–13 SM[69]
Yuányán 元延 12–9 SM[70]
Suīhé 綏和 8–7 SM[70]
Kaisar Ai dari Han Liu Xin 劉欣 7–1 SM[60] Aidi 哀帝 Jiànpíng 建平 6–3 SM[71]
Yuánshòu 元壽 2–1 SM[71]
Kaisar Ping dari Han Liu Kan 劉衎 1–6 M[60] Pingdi 平帝 Yuánshǐ 元始 1–5 M[72]
Ruzi Ying Liu Ying 劉嬰 6–9 M[60] Ruzi1 孺子 Jùshè 居攝 6–8 M[73]
Chūshǐ 初始 8–9 M[74]
Dinasti Xin (9–23 M)
Wang Mang Dinasti Xin dari Wang Mang (王莽) 9–23 M[75] Shǐjiànguó 始建國 9–13 M[76]
Tiānfēng 天鳳 14–19 M[77]
Dìhuáng 地皇 20–23 M[78]
Kelanjutan dinasti Han
Kaisar Gengshi Liu Xuan 劉玄 23–25 M[79] Gengshi-di 更始帝 Gēngshǐ 更始 23–25 M[80]
Dinasti Han timur 25–220 M
Kaisar Guangwu dari Han Liu Xiu 劉秀 25–57 M[81] Guangwu-di 光武帝 Jiànwǔ 建武 25–56 M[82]
Jiànwǔzhōngyuán 建武中元 56–57 M[83]
Kaisar Ming dari Han Liu Zhuang 劉庄 57–75 M[84] Mingdi 明帝 Yǒngpíng 永平 57–75 M[85]
Kaisar Zhang dari Han Liu Da 劉炟 75–88 M[86] Zhangdi 章帝 Jiànchū 建初 76–84 M[87]
Yuánhé 元和 84–87 M[88]
Zhānghé 章和 87–88 M[89]
Kaisar He dari Han Liu Zhao 劉肇 88–106 M[90] Hedi 和帝 Yǒngyuán 永元 89–105 M[91]
Yuánxīng 元興 105 M[92]
Kaisar Shang dari Han Liu Long 劉隆 106 M[93] Shangdi 殤帝 Yánpíng 延平 9 bulan pada 106 M[94]
Kaisar An dari Han Liu Hu 劉祜 106–125 M[95] Andi 安帝 Yǒngchū 永初 107–113 M[96]
Yuánchū 元初 114–120 M[97]
Yǒngníng 永寧 120–121 M[98]
Jiànguāng 建光 121–122 M[98]
Yánguāng 延光 122–125 M[99]
Marques Beixiang Liu Yi 劉懿 125 M[100] Shaodi, Marques Beixiang 少帝 atau 北鄉侯 Yánguāng 延光 125 M[99]
Kaisar Shun dari Han Liu Bao 劉保 125–144 M[101] Shundi 順帝 Yǒngjiàn 永建 126–132 M[102]
Yángjiā 陽嘉 132–135 M[103]
Yǒnghé 永和 136–141 M[104]
Hàn'ān 漢安 142–144 M[105]
Jiànkāng 建康 144 M[105]
Kaisar Chong dari Han Liu Bing 劉炳 144–145 M[106] Chongdi 沖帝 Yōngxī 永熹 145 M[107]
Kaisar Zhi dari Han Liu Zuan 劉纘 145–146 M[106] Zhidi 質帝 Běnchū 本初 146 M[107]
Kaisar Huan dari Han Liu Zhi 劉志 146–168 M[108] Huandi 桓帝 Jiànhé 建和 147–149 M[109]
Hépíng 和平 150 M[110]
Yuánjiā 元嘉 151–153 M[110]
Yǒngxīng 永興 153–154 M[110]
Yǒngshòu 永壽 155–158 M[111]
Yánxī 延熹 158–167 M[112]
Yǒngkāng 永康 167 M[113]
Kaisar Ling dari Han Liu Hong 劉宏 168–189 M[114] Lingdi 靈帝 Jiànníng 建寧 168–172 M[115]
Xīpíng 熹平 172–178 M[116]
Guānghé 光和 178–184 M[117]
Zhōngpíng 中平 184–189 M[118]
Liu Bian Liu Bian 劉辯 189 M[100] Shaodi, Pangeran Hongnong 少帝 atau 弘農王 Guāngxī 光熹 189 M[119]
Zhàoníng 昭寧 189 M[119]
Kaisar Xian dari Han Liu Xie 劉協 189–220 M[120] Xiandi 獻帝 Yǒnghàn 永漢 189 M[119]
Chūpíng 初平 190–193 M[121]
Xīngpíng 興平 194–195 M[122]
Jiàn'ān 建安 196–220 M[123]
Yánkāng 延康 220 M[124]
1 — Ruzi adalah pangeran, ketimbang kaisar Han. Secara resmi, takhta kaisar Han lowong pada 6 M sampai 9 M.
  1. ^ Tahun-tahun kalender lunisolar Tionghoa tak selalu selaras dengan tahun yang diberikan dalam kolom untuk nama era. Beberapa tahun yang diberikan dalam tabel juga masuk ke dua periode pemerintahan karena beberapa nama era diadopsi sebelum permulaan tahun berikutnya.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Paludan (1998), 34–36.
  2. ^ Hymes 2000, hlm. 36.
  3. ^ Beck (1986), 354-355.
  4. ^ de Crespigny (2007), 1216; Bielenstein (1980), 143; Hucker (1975), 149–150.
  5. ^ Wang (1949), 141–142.
  6. ^ Wang (1949), 141–143; Ch'ü (1972), 71; Crespigny (2007), 1216-1217.
  7. ^ de Visser (2003), 43–49.
  8. ^ a b Wilkinson (1998), 105.
  9. ^ Wilkinson (1998), 105–106.
  10. ^ a b c Wilkinson (1998), 106.
  11. ^ Wilkinson (1998), 106–107.
  12. ^ Wilkinson (1998), 176.
  13. ^ Wilkinson (1998), 176–177.
  14. ^ a b Wilkinson (1998), 177.
  15. ^ a b Wilkinson (1998), 177; Sato (1991), 278.
  16. ^ Wilkinson (1998), 177–178; Sato (1991), 278.
  17. ^ Wilkinson (1998), 177–178; Sato (1991), 278–279.
  18. ^ Wilkinson (1998), 178; Sato (1991), 278–279.
  19. ^ a b Wilkinson (1998), 178.
  20. ^ Loewe (1986), 135; Hansen (2000), 115–116.
  21. ^ Loewe (1986), 136–137; Torday (1997), 78.
  22. ^ Loewe (1986), 174–187; Huang (1988), 44–46.
  23. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 28 and Loewe (2000), 253–258.
  24. ^ Hinsch,Bret. Passions of The Cut Sleeve: The Male Homosexual Tradition in China. edited by Sheila Levine, U of California P,1992, EBSCOhost, search.ebscohost.com.fetch.mhsl.uab.edu/login.aspx?direct=true&db=nlebk&AN=10029&site=ehost-live&ebv=EB&ppid=pp_35. pp. 35-36. According to Hinsch's sources, and contrary to what Paludan writes (1998), Gaozu's reign did not begin until 206, the date that marks the beginning of the Western Han Dynasty. See Hinsch's bibliography and notes for further information on historical dates.
  25. ^ Bo Yang (1977), 433–440.
  26. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 28, 31.
  27. ^ Bo Yang (1977), 441–442.
  28. ^ a b c Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Twitchett dan Loewe (1986), xxxix.
  29. ^ Bo Yang (1977), 442–443.
  30. ^ Bo Yang (1977), 443.
  31. ^ a b Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 28, 33.
  32. ^ Bo Yang (1977), 444–446.
  33. ^ Bo Yang (1977), 446–447.
  34. ^ Bo Yang (1977), 447–448.
  35. ^ Bo Yang (1977), 449–452.
  36. ^ Bo Yang (1977), 452.
  37. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 28, 36 dan Loewe (2000), 273–280.
  38. ^ Bo Yang (1977), 452–453.
  39. ^ Bo Yang (1977), 454–455.
  40. ^ Bo Yang (1977), 456–457.
  41. ^ Bo Yang (1977), 457–459.
  42. ^ Bo Yang (1977), 459–460.
  43. ^ Bo Yang (1977), 460–462.
  44. ^ Bo Yang (1977), 463–464.
  45. ^ Bo Yang (1977), 467–468.
  46. ^ Bo Yang (1977), 468.
  47. ^ Bo Yang (1977), 468–470.
  48. ^ Bo Yang (1977), 470–471.
  49. ^ a b Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 40.
  50. ^ Bo Yang (1977), 471–472.
  51. ^ Bo Yang (1977), 472–473.
  52. ^ a b Bo Yang (1977), 473.
  53. ^ Bo Yang (1977), 473–475.
  54. ^ Bo Yang (1977), 475.
  55. ^ Bo Yang (1977), 476.
  56. ^ Bo Yang (1977), 477.
  57. ^ Bo Yang (1977), 478–479.
  58. ^ Bo Yang (1977), 479–480.
  59. ^ Bo Yang (1977), 480.
  60. ^ a b c d e Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 40, 42.
  61. ^ Bo Yang (1977), 481–482.
  62. ^ Bo Yang (1977), 482–483.
  63. ^ Bo Yang (1977), 483–484.
  64. ^ Bo Yang (1977), 484.
  65. ^ Bo Yang (1977), 485–486.
  66. ^ Bo Yang (1977), 486–487.
  67. ^ Bo Yang (1977), 487.
  68. ^ Bo Yang (1977), 487–488.
  69. ^ Bo Yang (1977), 488–489.
  70. ^ a b Bo Yang (1977), 489.
  71. ^ a b Bo Yang (1977), 490.
  72. ^ Bo Yang (1977), 495. While traditional sources do not give a exact date when the Yuanshi era was announced, it was implied that the first year of Yuanshi did not start until the first month of the lunar calendar — ergo, in 1 AD. See, e.g., Ban Gu, Buku Han, vol. 12.
  73. ^ Bo Yang (1977), 495–496.
  74. ^ Bo Yang (1977), 496; Wang Mang became emperor in the 12th month of the era Chushi, which correlates with either January or February 9 AD.
  75. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 42–43.
  76. ^ Bo Yang (1977), 496–497.
  77. ^ Bo Yang (1977), 498–499.
  78. ^ Bo Yang (1977), 499–500.
  79. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari de Crespigny (2007), 558–560.
  80. ^ Bo Yang (1977) 500–501.
  81. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 44 and de Crespigny (2007), 557–566.
  82. ^ Bo Yang (1977), 501–509.
  83. ^ Bo Yang (1977), 509.
  84. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 44, 49 and de Crespigny (2007), 604–609.
  85. ^ Bo Yang (1977), 509–513.
  86. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 44, 49 and de Crespigny (2007), 495–500.
  87. ^ Bo Yang (1977), 514–515.
  88. ^ Bo Yang (1977), 515–516.
  89. ^ Bo Yang (1977), 516.
  90. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50 dan de Crespigny (2007), 588–592.
  91. ^ Bo Yang (1977), 517–523.
  92. ^ Bo Yang (1977), 523.
  93. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50 dan de Crespigny (2007), 531.
  94. ^ Bo Yang (1977), 524.
  95. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50 dan de Crespigny (2007), 580–583.
  96. ^ Bo Yang (1977), 524–526.
  97. ^ Bo Yang (1977), 526–527.
  98. ^ a b Bo Yang (1977), 528.
  99. ^ a b Bo Yang (1977), 529.
  100. ^ a b Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Twitchett dan Loewe (1986), xl.
  101. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50–51 dan de Crespigny (2007), 473–478.
  102. ^ Bo Yang (1977), 530–531.
  103. ^ Bo Yang (1977), 532.
  104. ^ Bo Yang (1977), 532–534.
  105. ^ a b Bo Yang (1977), 534.
  106. ^ a b Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50–51.
  107. ^ a b Bo Yang (1977), 535.
  108. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50–51 dan de Crespigny (2007), 595–603
  109. ^ Bo Yang (1977), 535–536.
  110. ^ a b c Bo Yang (1977), 536.
  111. ^ Bo Yang (1977), 536–537.
  112. ^ Bo Yang (1977), 537–540.
  113. ^ Bo Yang (1977), 541.
  114. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50, 52 dan de Crespigny (2007), 511–517.
  115. ^ Bo Yang (1977), 541–542.
  116. ^ Bo Yang (1977), 542–543.
  117. ^ Bo Yang (1977), 543–545.
  118. ^ Bo Yang (1977), 545–547.
  119. ^ a b c Bo Yang (1977), 547.
  120. ^ Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 50, 55.
  121. ^ Bo Yang (1977), 547–550.
  122. ^ Bo Yang (1977), 551.
  123. ^ Bo Yang (1977), 552–564.
  124. ^ Bo Yang (1977), 564.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Beck, Mansvelt. (1986). "The Fall of Han," in The Cambridge History of China: Volume I: the Ch'in and Han Empires, 221 B.C. – A.D. 220, 317-376. Edited by Denis Twitchett and Michael Loewe. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-24327-0.
  • Bielenstein, Hans. (1980). The Bureaucracy of Han Times. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-22510-8.
  • Bo Yang (1977). Timeline of Chinese History (中國歷史年表). Taipei: Sing-Kuang Book Company Ltd.
  • Ch'ü, T'ung-tsu. (1972). Han Dynasty China: Volume 1: Han Social Structure. Edited by Jack L. Dull. Seattle and London: University of Washington Press. ISBN 0-295-95068-4.
  • de Crespigny, Rafe. (2007). A Biographical Dictionary of Later Han to the Three Kingdoms (23–220 AD). Leiden: Koninklijke Brill. ISBN 90-04-15605-4.
  • Hansen, Valerie. (2000). The Open Empire: A History of China to 1600. New York & London: W.W. Norton & Company. ISBN 0-393-97374-3.
  • Huang, Ray. (1988). China: A Macro History. Armonk & London: M.E. Sharpe Inc., an East Gate Book. ISBN 0-87332-452-8.
  • Hucker, Charles O. (1975). China's Imperial Past: An Introduction to Chinese History and Culture. Stanford: Stanford University Press. ISBN 0-8047-0887-8.
  • Hymes, Robert (2000), Columbia Chronologies of Asian History and Culture, Columbia University Press, ISBN 978-0-231-11004-4 .
  • Loewe, Michael. (1986). "The Former Han Dynasty," in The Cambridge History of China: Volume I: the Ch'in and Han Empires, 221 B.C. – A.D. 220, 103–222. Edited by Denis Twitchett and Michael Loewe. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-24327-0.
  • Loewe, Michael. (2000). A Biographical Dictionary of the Qin, Former Han, and Xin Periods (221 BC - AD 24). Leiden, Boston, Koln: Koninklijke Brill NV. ISBN 90-04-10364-3.
  • Paludan, Ann. (1998). Chronicle of the Chinese Emperors: the Reign-by-Reign Record of the Rulers of Imperial China. London: Thames & Hudson Ltd. ISBN 0-500-05090-2.
  • Sato, Masayuki. "Comparative Ideas of Chronology" History and Theory, Vol. 30, No. 3 (Oct., 1991), pp. 275–301.
  • Torday, Laszlo. (1997). Mounted Archers: The Beginnings of Central Asian History. Durham: The Durham Academic Press. ISBN 1-900838-03-6.
  • Twitchett, Denis and Michael Loewe. (1986). "Han Emperors" in Cambridge History of China: Volume I: the Ch'in and Han Empires, 221 B.C. – A.D. 220, xxxix-xli. Edited by Denis Twitchett and Michael Loewe. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-24327-0.
  • de Visser, M.W. (2003). Dragon in China and Japan. Whitefish: Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-5839-X.
  • Wang, Yu-ch'uan. "An Outline of the Central Government of the Former Han Dynasty," Harvard Journal of Asiatic Studies, Vol. 12, No. 1/2 (Jun., 1949): pp. 134–187.
  • Wilkinson, Endymion. (1998). Chinese History: A Manual. Cambridge and London: Harvard University Asia Center of the Harvard University Press. ISBN 0-674-12378-6.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]