Lompat ke isi

Erupsi gigi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mimihitam memindahkan halaman Fase Erupsi Gigi ke Erupsi gigi
k →‎Referensi: clean up
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Erupsi gigi''' adalah pergerakan [[gigi]] dari dalam [[prosesus alveolaris]] ke [[rongga mulut]].

Erupsi [[gigi]] permanen ada beberapa fase
Erupsi [[gigi]] permanen ada beberapa fase
# Fase pra-erupsi: Benih gigi berkembang ke segala arah. Namun, perkembangan mahkota gigi ini lokal dan bukan perkembangan dalam erupsi.
1. Fase Pra Erupsi
# Fase intraosseous: Terjadi resorbsi tulang di sekitar mahkota gigi dan pembentukan tulang baru di sekitar akar gigi yang sedang berkembang guna menjadi pendukung akar gigi.
Benih gigi berkembang ke segala arah. Namun, perkembangan mahkota gigi ini lokal dan bukan perkembangan dalam erupsi.
# Fase penetrasi [[mukosa]]: Hal utama yang terjadi pada fase ini adalah terbentuknya epital junction pada permukaan gigi. Ini diawali dari epithelial enamel dan terus berkembang hingga mencapai permukaan akar gigi selama erupsi. Selama fase ini terjadi reaksi hipersensitif lokal seperti eritema lokal, rinitis dan demam.
2. Fase Intraosseous
# Fase pra-oklusal: Fase pertumbuhan akar dan pembentukan tulang pada dasar benih dan puncak alveolar serta septum inter radikular. Pertumbuhan lebih pesat terjadi pada malam hari, mengikuti irama [[jantung]].
Terjadi resorbsi tulang di sekitar mahkota gigi dan pembentukan tulang baru di sekitar akar gigi yang sedang berkembang guna menjadi pendukung akar gigi.
# Fase bidang oklusal: Saat gigi mencapai bidang oklusal, terjadi pembentukan tulang alveolar yang lebih padat di sekitar akar gigi untuk memperkuat posisi gigi. Kemudian terbentuk lamina dura dan bertambah kuatnya jaringan ligamen periodontal, juga selesainya pembentukan akar gigi.
3. Fase Penetrasi [[Mukosa]]
Hal utama yang terjadi pada fase ini adalah terbentuknya epital junction pada permukaan gigi. Ini diawali dari epithelial enamel dan terus berkembang hingga mencapai permukaan akar gigi selama erupsi. Selama fase ini terjadi reaksi hipersensitif lokal seperti eritema lokal, rinitis dan demam.
4. Fase Pra Oklusal
Fase pertumbuhan akar dan pembentukan tulang pada dasar benih dan puncak alveolar serta septum inter radikular. Pertumbuhan lebih pesat terjadi pada malam hari, mengikuti irama [[jantung]].
5. Fase Bidang Oklusal
Saat gigi mencapai bidang oklusal, terjadi pembentukan tulang alveolar yang lebih padat di sekitar akar gigi untuk memperkuat posisi gigi. Kemudian terbentuk lamina dura dan bertambah kuatnya jaringan ligamen periodontal, juga selesainya pembentukan akar gigi.


== Referensi ==
* http://www.bedahmulut.ariirnawan.com/apa-sih-operasi-gigi-geraham-bungsu-itu/


{{Authority control}}


[[Kategori:Gigi]]




{{medis-stub}}

== Referensi ==
http://www.bedahmulut.ariirnawan.com/apa-sih-operasi-gigi-geraham-bungsu-itu/

Revisi terkini sejak 22 Januari 2023 08.50

Erupsi gigi adalah pergerakan gigi dari dalam prosesus alveolaris ke rongga mulut.

Erupsi gigi permanen ada beberapa fase

  1. Fase pra-erupsi: Benih gigi berkembang ke segala arah. Namun, perkembangan mahkota gigi ini lokal dan bukan perkembangan dalam erupsi.
  2. Fase intraosseous: Terjadi resorbsi tulang di sekitar mahkota gigi dan pembentukan tulang baru di sekitar akar gigi yang sedang berkembang guna menjadi pendukung akar gigi.
  3. Fase penetrasi mukosa: Hal utama yang terjadi pada fase ini adalah terbentuknya epital junction pada permukaan gigi. Ini diawali dari epithelial enamel dan terus berkembang hingga mencapai permukaan akar gigi selama erupsi. Selama fase ini terjadi reaksi hipersensitif lokal seperti eritema lokal, rinitis dan demam.
  4. Fase pra-oklusal: Fase pertumbuhan akar dan pembentukan tulang pada dasar benih dan puncak alveolar serta septum inter radikular. Pertumbuhan lebih pesat terjadi pada malam hari, mengikuti irama jantung.
  5. Fase bidang oklusal: Saat gigi mencapai bidang oklusal, terjadi pembentukan tulang alveolar yang lebih padat di sekitar akar gigi untuk memperkuat posisi gigi. Kemudian terbentuk lamina dura dan bertambah kuatnya jaringan ligamen periodontal, juga selesainya pembentukan akar gigi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]