Lompat ke isi

Lala Bohang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori Wanita Indonesia dengan Perempuan Indonesia
 
(50 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Lala Bohang'''  adalah seorang seniman dan penulis yang saat ini bekerja di Jakarta, [[Indonesia]]. Lala Bohang lahir di Makasar 9 Maret 1985.<ref>{{Cite web|url=http://idwriters.com/writers/lala-bohang/|title=Lala Bohang|last=|first=|date=|website=|publisher=|access-date=16 September 2018}}</ref> Seorang wanita yang inspiratif ini merupakan lulusan arsitektur dari [[Universitas Parahyangan]]. Hingga saat begitu banyak prestasi yang telah dia ukir. Berdasarkan laman pribadi tentang Lala Bolang dia membagikan prestasi yang telah dia raih hingga saat ini.
'''Lala Bohang''' adalah seorang [[seniman]] dan penulis yang saat ini bekerja di Jakarta, [[Indonesia]]. Lala Bohang lahir di [[Kota Makassar|Makasar]] 9 Maret 1985.<ref>{{Cite web|date=2017-05-13|title=Lala Bohang|url=https://idwriters.com/writers/lala-bohang/|website=IDWRITERS|language=en-US|access-date=2022-03-17}}</ref>Seorang wanita yang inspiratif ini merupakan lulusan arsitektur dari [[Universitas Parahyangan]]. Hingga saat begitu banyak prestasi yang telah dia ukir. Berdasarkan laman pribadi tentang Lala Bohang dia membagikan prestasi yang telah dia raih hingga saat ini.

== Kehidupan Awal ==
Sejak [[Sekolah menengah pertama|SMP]], Lala memang pernah bercita-cita sebagai [[penulis]]. Kemudian, pecinta martabak manis dan [[bubur Manado]] ini ternyata pernah mengirimkan naskah [[novel]] ke semua [[Penerbitan|penerbit]] di Indonesia, tapi semua penerbit menolaknya. Saat mengirimkan naskah novel tersebut, Lala masih berkuliah. Hingga akhirnya, pada tahun 2014, kesempatan menulis itu datang saat Lala menerima tawaran dari salah satu [[Penyunting buku|editor]] penerbit ternama di Indonesia. Berawal dari menulis 10 halaman dan terus berlanjut sampai sekarang.<ref name=":0">{{Cite web|last=saputra|first=Saliki Dwi|date=2018|title=Lala Bohang Menembus Batasan Ruang dan Waktu Lewat Media Buku serta Gambar|url=https://www.genmuda.com/lala-bohang-menembus-batasan-ruang-dan-waktu-lewat-media-buku-serta-gambar/|website=Genmuda|access-date=2022-03-17}}</ref>

Lala mengaku hobi membacanya menurun dari kakek yang biasa dipanggil Opa olehnya. Saat masih tinggal di Palu, Lala selalu mendapat oleh-oleh buku dari Opa sewaktu beliau pulang bekerja dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Untuk hobi menggambarnya, Lala terinspirasi dari ayahnya yang berprofesi sebagai arsitek. Lala selalu ditemani sang ayah saat menggambar. Dia juga menggunakan kertas-kertas tidak terpakai yang berada di laci meja kerja ayahnya. Sampai saat ini, Lala selalu mengingat tiga objek yang digambar ayahnya yaitu [[masjid]], ikan, dan ibu hamil.<ref name=":0" />

== Perjalanan Karier ==
Sebagai lulusan [[arsitektur]], Lala pernah berprofesi sebagai arsitektur dan menjadi pegawai kantoran. Ia bekerja sebagai tim business development di salah satu pengembang properti. Namun, bukannya enjoy, Lala malah merasa bosan dan jenuh. Untuk melepas kepenatannya, Lala justru menikmati hobi menggambarnya. Pada tahun 2009, Lala semakin yakin jika menggambar adalah jalan hidupnya. Ia menerima tawaran mengikuti sebuah [[pameran]] dan bertemu [[Ilustrator|illustrator]] profesional. Momen inilah yang meyakinkan Lala bahwa ia bisa hidup dari kesenangannya menggambar.<ref name=":1">{{Cite web|last=Amrin|first=Donny|date=7 April 2018|title=Lala Bohang, Arsitek yang Menjadi Penulis Buku dan Ilustrator|url=http://www.home.co.id/read/5424/lala-bohang-arsitek-yang-menjadi-penulis-buku-dan-ilustrator|website=Home.co.id|access-date=18 Maret 2022|archive-date=2022-04-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20220414053404/http://www.home.co.id/read/5424/lala-bohang-arsitek-yang-menjadi-penulis-buku-dan-ilustrator|dead-url=yes}}</ref>

Selain menjadi illustrator, Lala juga menikmati profesinya sebagai penulis. Alasannya karena sejak kecil Lala memang bercita-cita sebagai penulis dan ia senang membaca buku. Selain itu, ia merasa memamerkan karyanya di galeri masih mempunyai keterbatasan ruang dan waktu. Begitu pun memajang karyanya di [[internet]] yang harus bersaing dengan jutaan karya lainnya. Sehingga, warganet kurang fokus menikmati karya Lala. Sedangkan [[buku]] adalah medium yang tidak terbatas ruang dan waktu dan bisa diakses semua kalangan. Akhirnya, Lala pun bertekad menelurkan karyanya melalui buku.<ref name=":1" />
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
| colspan="3" |Solo Exhibition
| colspan="2" |'''Solo Exhibition'''
|-
|-
|2016
|2016
|The Museum of Forbidden Feelings (Qubicle Center, Jakarta)
|:
|·         The Museum of Forbidden Feelings (Qubicle Center, Jakarta)
|-
|-
|2013
|2013
|:
|Gendis (LIR Space, Yogyakarta)
|Gendis (LIR Space, Yogyakarta)
|-
|-
| colspan="3" |Group Exhibitions
| colspan="2" |'''Group Exhibitions'''
|-
|-
|2017
|2017
|<nowiki>Remember Me (Dattabot Dojo, Jakarta | participant)</nowiki>
|:
|<nowiki>·         Remember Me (Dattabot Dojo, Jakarta | participant)</nowiki>
|-
|-
|2016
|2016
|Slow Living Exhibition (Indoestri, Jakarta)
|:
|·         Slow Living Exhibition (Indoestri, Jakarta)


·         Pameran Ruang Tunggu (Edwin’s Gallery, Jakarta)
Pameran Ruang Tunggu (Edwin’s Gallery, Jakarta)


·         Offline (Ciputra Artpreneur, Jakarta)
Offline (Ciputra Artpreneur, Jakarta)


·         Street Stage (Cicaheum Industrial Area, Bandung)
Street Stage (Cicaheum Industrial Area, Bandung)


·         Mereklamekan Pelem (Apa Space, Jakarta)
Mereklamekan Pelem (Apa Space, Jakarta)


·         Illunesia (Centralstation, Im Carree, Darmstadt, Germany)
Illunesia (Centralstation, Im Carree, Darmstadt, Germany)
|-
|-
|2015
|2015
|Xero-Fest 2 (Art Department, The Goods Dept, Pacific Place, Jakarta)
|:
|·         Xero-Fest 2 (Art Department, The Goods Dept, Pacific Place, Jakarta)


·         Pameran Gagasan Getok Ular (Omnispace, Bandung)
Pameran Gagasan Getok Ular (Omnispace, Bandung)


·         Konser di Cikini Postcard Exhibition (Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta)
Konser di Cikini Postcard Exhibition (Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta)


·         Medium of Living Martell Contemporary Art Exhibition (Edwins Gallery, Jakarta)
Medium of Living Martell Contemporary Art Exhibition (Edwins Gallery, Jakarta)


·         Betwixt and Between (Lir Space, Yogyakarta | participant)
Betwixt and Between (Lir Space, Yogyakarta | participant)
|-
|-
|2014
|2014
|Redraw Drawing Exhibition (Edwin’s Gallery, Jakarta)
|:
|·         Redraw Drawing Exhibition (Edwin’s Gallery, Jakarta)


·         Indonesia Residency Program Exhibition 2014 (Galeri Nasional, Jakarta)
Indonesia Residency Program Exhibition 2014 (Galeri Nasional, Jakarta)
|-
|-
|2013
|2013
|Begadang Neng Project Exhibition (Ruang Rupa, Jakarta)
|:
New Adjustment ARTE Indonesia (Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta)
|·         Begadang Neng Project Exhibition (Ruang Rupa, Jakarta)


Girls Gang of Indonesia Artwork Exhibition (News Agency Gallery, Sydney, Australia)
·         New Adjustment ARTE Indonesia (Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta)

·         Girls Gang of Indonesia Artwork Exhibition (News Agency Gallery, Sydney, Australia)
|-
|-
|2012
|2012
|Archive AID IVAA 2012 Artjog (Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta)
|:
|·         Archive AID IVAA 2012 Artjog (Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta)


·         Caffeinated Art Exhibition (Inkubator Asia, Jakarta)
Caffeinated Art Exhibition (Inkubator Asia, Jakarta)


·         Fashion Nation 2012 “Noir et Blanc: The Ultimate Style” Fashion Installation (Senayan City, Jakarta)
Fashion Nation 2012 “Noir et Blanc: The Ultimate Style” Fashion Installation (Senayan City, Jakarta)
|-
|-
|2011
|2011
|Kopi Keliling Vol.1 Illustration Exhibition ( Tornado Coffee, Kemang, Jakarta )
|:
|·         Kopi Keliling Vol.1 Illustration Exhibition ( Tornado Coffee, Kemang, Jakarta )


·         Kopi Keliling Vol. 2 Illustration Exhibition (Kedai, Benda, Jakarta)
Kopi Keliling Vol. 2 Illustration Exhibition (Kedai, Benda, Jakarta)


·         ACT Charity Exhibition (1/15 Coffee, Jakarta)
ACT Charity Exhibition (1/15 Coffee, Jakarta)
|-
|-
|2010
|2010
|Scream Art Loud! Art Exhibition ( 365 Eco Bar, Jakarta )
|:
|·         Scream Art Loud! Art Exhibition ( 365 Eco Bar, Jakarta )
|-
|-
|2009
|2009
|Love Artually Illustration Exhibition ( Citywalk Sudirman, Jakarta )
|:
|·         Love Artually Illustration Exhibition ( Citywalk Sudirman, Jakarta )
|-
|-
| colspan="3" |Residency
| colspan="2" |'''Residency'''
|-
|-
|2014
|2014
|Galeri Nasional Indonesia Residency Program 2014 (August – September 2014)
|:
|·         Galeri Nasional Indonesia Residency Program 2014 (August – September 2014)
|-
|-
| colspan="3" |Public Artwork
| colspan="2" |'''Public Artwork'''
|-
|-
|2017
|2017
|Mural at Jakarta Creative Hub (Jakarta Creative Hub, Jakarta)
|:
|·         Mural at Jakarta Creative Hub (Jakarta Creative Hub, Jakarta)
|-
|-
|2014
|2014
|Mural design for “17th Komnas Perempuan Anniversary” (Komnas Perempuan, Jakarta)
|:
|·         Mural design for “17th Komnas Perempuan Anniversary” (Komnas Perempuan, Jakarta)
|-
|-
| colspan="3" |Publication
| colspan="2" |'''Publikasi'''
|-
|2021
|Waking Up for The First Time (Fiction, PT Simpul Aksara Grup)
|-
|
|Perjalanan Menuju Pulang (Lala Bohang & Lara Nuberg, Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|-
|2019
|Susah Payah Mati di Malam Hari, Susah Payah Hidup di Siang Hari (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|-
|
|The Book of Siblings (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|-
|
|The Book of Imaginary Beliefs (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|-
|-
|2017
|2017
|The Book of Invisible Questions (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|:
|·         The Book of Invisible Questions (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|-
|-
|2016
|2016
|The Book of Forbidden Feelings (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
|:
|·         The Book of Forbidden Feelings (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)


·         Lula Lyfe ''Art Colouring Book to Save You from Literally Doing Nothing'' (Coloring Book, Gramedia Pustaka Utama)
Lula Lyfe ''Art Colouring Book to Save You from Literally Doing Nothing'' (Coloring Book, Gramedia Pustaka Utama)
|-
|-
|2009
|2009
|Perkara Mengirim Senja ''Short story compilation from various writers dedicated to Seno Gumira Ajidarma'' (Fiction, Serambi)
|:
|·         Perkara Mengirim Senja ''Short story compilation from various writers dedicated to Seno Gumira Ajidarma'' (Fiction, Serambi)
|-
|-
| colspan="3" |Others
| colspan="2" |'''Lain-lain'''
|-
|-
|2015
|2015
|Speaker for CreativeMornings themed ''Ink''
|:
|·         Speaker for CreativeMornings themed ''Ink''
|-
|-
|2012
|2012
|Selected in ''365 project'' by Adalah Kita (www.adalahkita.com)
|:
|·         Selected in ''365 project'' by Adalah Kita (www.adalahkita.com)


·         Speaker for Pecha Kucha Jakarta Vol. 10 themed ''Visualize Jakarta''
Speaker for Pecha Kucha Jakarta Vol. 10 themed ''Visualize Jakarta''
|-
|2011
|:
|·         Selected in GAP ASEAN Green Movement in the campaign ''0% Plastic''

·         ''The Best in Art – Best Collective Art'' for Juice magazine ''The Best in 2011'' issue.
|}
|}
Pada acara ''[[Frankfurt Book Fair]]'' di [[Jerman]] pada tahun 2019, hak cipta dari enam buku terjual, salah satunya buku yang berjudul ''The Book of Invisible Questions'' karya Lala Bohang. Buku hasil karyanya menarik perhatian penerbit buku asal [[Vietnam]] sehingga buku tersebut akan diterjemahkan dan dijual di negara Vietnam.<ref>{{Cite news|last=Agnes|first=Tia|date=20 Oktober 2019|title=Terjual di Frankfurt, Buku Lala Bohang Akan Rilis dalam Bahasa Vietnam|url=https://hot.detik.com/book/d-4753285/terjual-di-frankfurt-buku-lala-bohang-akan-rilis-dalam-bahasa-vietnam|access-date=19 Maret 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
Referensi

Di awal pandemi tahun 2020, Lala sudah mulai menggarap beberapa cerita pendek, dan pada pertengahan tahun 2020, ia sudah mulai merencanakan publikasi beberapa cerpennya yang akan diterbitkan menjadi buku kumpulan cerita pendek bersama penerbit Simpul Grup. Bahkan ia sudah menentukan judul dari buku yang akan diterbitkannya itu yaitu ''Waking Up for the First Time''. Pada akhirnya, buku tersebut setebal 180 halaman pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober pada tahun 2021. Melalui buku tersebut, Lala mengajak para pembaca untuk bangun serta berkontemplasi mengenai kehidupan dan menjalaninya dengan baik. Selain menyuguhkan cerita yang ditulis dalam bahasa Inggris, Lala pun menambahkan gambar hasil karyanya sendiri yang bukan berfungsi hanya sekadar pemanis saja, namun juga sebagai pelengkap visual atas cerita-cerita yang telah digarapnya.<ref>{{Cite news|last=Agnes|first=Tia|date=25 Oktober 2021|title=Buah dari Pandemi, Lala Bohang Rilis Buku Waking Up for the First Time|url=https://hot.detik.com/book/d-5781131/buah-dari-pandemi-lala-bohang-rilis-buku-waking-up-for-the-first-time|access-date=19 Maret 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>

== Artikel ==
Selain menulis buku, Lala pun menulis artikel yang telah dipublikasikan secara digital di laman web. Buah pemikiran yang sudah ditulisnya berjudul Kepercayaan Itu Nyata Juga Fana (11 Mei 2019), Sebuah Proses Metamorfosis Untuk Tidak Menjadi Kecoa (25 April 2020), Merancang Hari Baru (20 November 2021).<ref>{{Cite web|first=Greatmind|title=Articles By This Author|url=https://greatmind.id/contributor/lala-bohang|access-date=19 Maret 2022}}</ref>

== Prestasi ==
Lala Bohang mendapatkan penghargaan [[Ranald MacDonald Award]] pada tahun 2020 atas bukunya yang berjudul ''The Journey of Belonging'' (2020) hasil kolaborasi dengan penulis asal [[Belanda]] yang bernama [[Lara Nuberg]].<ref>{{Cite news|last=Agnes|first=Tia|date=2 November 2022|title=Lala Bohang di Antara Dunia Seni Visual dan Industri Buku|url=https://hot.detik.com/spotlight/d-5793708/lala-bohang-di-antara-dunia-seni-visual-dan-industri-buku|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=19 Maret 2022}}</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori:Tokoh Perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Perempuan Indonesia]]

Revisi terkini sejak 18 Juli 2024 22.56

Lala Bohang adalah seorang seniman dan penulis yang saat ini bekerja di Jakarta, Indonesia. Lala Bohang lahir di Makasar 9 Maret 1985.[1]Seorang wanita yang inspiratif ini merupakan lulusan arsitektur dari Universitas Parahyangan. Hingga saat begitu banyak prestasi yang telah dia ukir. Berdasarkan laman pribadi tentang Lala Bohang dia membagikan prestasi yang telah dia raih hingga saat ini.

Kehidupan Awal

[sunting | sunting sumber]

Sejak SMP, Lala memang pernah bercita-cita sebagai penulis. Kemudian, pecinta martabak manis dan bubur Manado ini ternyata pernah mengirimkan naskah novel ke semua penerbit di Indonesia, tapi semua penerbit menolaknya. Saat mengirimkan naskah novel tersebut, Lala masih berkuliah. Hingga akhirnya, pada tahun 2014, kesempatan menulis itu datang saat Lala menerima tawaran dari salah satu editor penerbit ternama di Indonesia. Berawal dari menulis 10 halaman dan terus berlanjut sampai sekarang.[2]

Lala mengaku hobi membacanya menurun dari kakek yang biasa dipanggil Opa olehnya. Saat masih tinggal di Palu, Lala selalu mendapat oleh-oleh buku dari Opa sewaktu beliau pulang bekerja dari Jakarta. Untuk hobi menggambarnya, Lala terinspirasi dari ayahnya yang berprofesi sebagai arsitek. Lala selalu ditemani sang ayah saat menggambar. Dia juga menggunakan kertas-kertas tidak terpakai yang berada di laci meja kerja ayahnya. Sampai saat ini, Lala selalu mengingat tiga objek yang digambar ayahnya yaitu masjid, ikan, dan ibu hamil.[2]

Perjalanan Karier

[sunting | sunting sumber]

Sebagai lulusan arsitektur, Lala pernah berprofesi sebagai arsitektur dan menjadi pegawai kantoran. Ia bekerja sebagai tim business development di salah satu pengembang properti. Namun, bukannya enjoy, Lala malah merasa bosan dan jenuh. Untuk melepas kepenatannya, Lala justru menikmati hobi menggambarnya. Pada tahun 2009, Lala semakin yakin jika menggambar adalah jalan hidupnya. Ia menerima tawaran mengikuti sebuah pameran dan bertemu illustrator profesional. Momen inilah yang meyakinkan Lala bahwa ia bisa hidup dari kesenangannya menggambar.[3]

Selain menjadi illustrator, Lala juga menikmati profesinya sebagai penulis. Alasannya karena sejak kecil Lala memang bercita-cita sebagai penulis dan ia senang membaca buku. Selain itu, ia merasa memamerkan karyanya di galeri masih mempunyai keterbatasan ruang dan waktu. Begitu pun memajang karyanya di internet yang harus bersaing dengan jutaan karya lainnya. Sehingga, warganet kurang fokus menikmati karya Lala. Sedangkan buku adalah medium yang tidak terbatas ruang dan waktu dan bisa diakses semua kalangan. Akhirnya, Lala pun bertekad menelurkan karyanya melalui buku.[3]

Solo Exhibition
2016 The Museum of Forbidden Feelings (Qubicle Center, Jakarta)
2013 Gendis (LIR Space, Yogyakarta)
Group Exhibitions
2017 Remember Me (Dattabot Dojo, Jakarta | participant)
2016 Slow Living Exhibition (Indoestri, Jakarta)

Pameran Ruang Tunggu (Edwin’s Gallery, Jakarta)

Offline (Ciputra Artpreneur, Jakarta)

Street Stage (Cicaheum Industrial Area, Bandung)

Mereklamekan Pelem (Apa Space, Jakarta)

Illunesia (Centralstation, Im Carree, Darmstadt, Germany)

2015 Xero-Fest 2 (Art Department, The Goods Dept, Pacific Place, Jakarta)

Pameran Gagasan Getok Ular (Omnispace, Bandung)

Konser di Cikini Postcard Exhibition (Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta)

Medium of Living Martell Contemporary Art Exhibition (Edwins Gallery, Jakarta)

Betwixt and Between (Lir Space, Yogyakarta | participant)

2014 Redraw Drawing Exhibition (Edwin’s Gallery, Jakarta)

Indonesia Residency Program Exhibition 2014 (Galeri Nasional, Jakarta)

2013 Begadang Neng Project Exhibition (Ruang Rupa, Jakarta)

New Adjustment ARTE Indonesia (Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta)

Girls Gang of Indonesia Artwork Exhibition (News Agency Gallery, Sydney, Australia)

2012 Archive AID IVAA 2012 Artjog (Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta)

Caffeinated Art Exhibition (Inkubator Asia, Jakarta)

Fashion Nation 2012 “Noir et Blanc: The Ultimate Style” Fashion Installation (Senayan City, Jakarta)

2011 Kopi Keliling Vol.1 Illustration Exhibition ( Tornado Coffee, Kemang, Jakarta )

Kopi Keliling Vol. 2 Illustration Exhibition (Kedai, Benda, Jakarta)

ACT Charity Exhibition (1/15 Coffee, Jakarta)

2010 Scream Art Loud! Art Exhibition ( 365 Eco Bar, Jakarta )
2009 Love Artually Illustration Exhibition ( Citywalk Sudirman, Jakarta )
Residency
2014 Galeri Nasional Indonesia Residency Program 2014 (August – September 2014)
Public Artwork
2017 Mural at Jakarta Creative Hub (Jakarta Creative Hub, Jakarta)
2014 Mural design for “17th Komnas Perempuan Anniversary” (Komnas Perempuan, Jakarta)
Publikasi
2021 Waking Up for The First Time (Fiction, PT Simpul Aksara Grup)
Perjalanan Menuju Pulang (Lala Bohang & Lara Nuberg, Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
2019 Susah Payah Mati di Malam Hari, Susah Payah Hidup di Siang Hari (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
The Book of Siblings (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
The Book of Imaginary Beliefs (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
2017 The Book of Invisible Questions (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)
2016 The Book of Forbidden Feelings (Fiction, Gramedia Pustaka Utama)

Lula Lyfe Art Colouring Book to Save You from Literally Doing Nothing (Coloring Book, Gramedia Pustaka Utama)

2009 Perkara Mengirim Senja Short story compilation from various writers dedicated to Seno Gumira Ajidarma (Fiction, Serambi)
Lain-lain
2015 Speaker for CreativeMornings themed Ink
2012 Selected in 365 project by Adalah Kita (www.adalahkita.com)

Speaker for Pecha Kucha Jakarta Vol. 10 themed Visualize Jakarta

Pada acara Frankfurt Book Fair di Jerman pada tahun 2019, hak cipta dari enam buku terjual, salah satunya buku yang berjudul The Book of Invisible Questions karya Lala Bohang. Buku hasil karyanya menarik perhatian penerbit buku asal Vietnam sehingga buku tersebut akan diterjemahkan dan dijual di negara Vietnam.[4]

Di awal pandemi tahun 2020, Lala sudah mulai menggarap beberapa cerita pendek, dan pada pertengahan tahun 2020, ia sudah mulai merencanakan publikasi beberapa cerpennya yang akan diterbitkan menjadi buku kumpulan cerita pendek bersama penerbit Simpul Grup. Bahkan ia sudah menentukan judul dari buku yang akan diterbitkannya itu yaitu Waking Up for the First Time. Pada akhirnya, buku tersebut setebal 180 halaman pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober pada tahun 2021. Melalui buku tersebut, Lala mengajak para pembaca untuk bangun serta berkontemplasi mengenai kehidupan dan menjalaninya dengan baik. Selain menyuguhkan cerita yang ditulis dalam bahasa Inggris, Lala pun menambahkan gambar hasil karyanya sendiri yang bukan berfungsi hanya sekadar pemanis saja, namun juga sebagai pelengkap visual atas cerita-cerita yang telah digarapnya.[5]

Selain menulis buku, Lala pun menulis artikel yang telah dipublikasikan secara digital di laman web. Buah pemikiran yang sudah ditulisnya berjudul Kepercayaan Itu Nyata Juga Fana (11 Mei 2019), Sebuah Proses Metamorfosis Untuk Tidak Menjadi Kecoa (25 April 2020), Merancang Hari Baru (20 November 2021).[6]

Lala Bohang mendapatkan penghargaan Ranald MacDonald Award pada tahun 2020 atas bukunya yang berjudul The Journey of Belonging (2020) hasil kolaborasi dengan penulis asal Belanda yang bernama Lara Nuberg.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Lala Bohang". IDWRITERS (dalam bahasa Inggris). 2017-05-13. Diakses tanggal 2022-03-17. 
  2. ^ a b saputra, Saliki Dwi (2018). "Lala Bohang Menembus Batasan Ruang dan Waktu Lewat Media Buku serta Gambar". Genmuda. Diakses tanggal 2022-03-17. 
  3. ^ a b Amrin, Donny (7 April 2018). "Lala Bohang, Arsitek yang Menjadi Penulis Buku dan Ilustrator". Home.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-14. Diakses tanggal 18 Maret 2022. 
  4. ^ Agnes, Tia (20 Oktober 2019). "Terjual di Frankfurt, Buku Lala Bohang Akan Rilis dalam Bahasa Vietnam". detikcom. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  5. ^ Agnes, Tia (25 Oktober 2021). "Buah dari Pandemi, Lala Bohang Rilis Buku Waking Up for the First Time". detikcom. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  6. ^ "Articles By This Author". Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  7. ^ Agnes, Tia (2 November 2022). "Lala Bohang di Antara Dunia Seni Visual dan Industri Buku". detikcom. Diakses tanggal 19 Maret 2022.