Rampjaar: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
Ginjiharja (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Dalam [[sejarah Belanda]], '''''rampjaar''''' ("tahun bencana") adalah tahun 1672. Pada tahun tersebut, setelah meletusnya [[Perang Prancis-Belanda]] dan [[Perang Inggris-Belanda Ketiga]], [[Republik Belanda]] diserang oleh [[Kerajaan Inggris|Inggris]], [[Kerajaan Prancis|Prancis]], [[pangeran-elektor]] [[Bernhard von Galen]] dari [[Keuskupan-Pangeran Münster]], dan [[Maximilian Heinrich von Bayern|Maximilian Heinrich]] dari [[Keuskupan-Pangeran Köln]]. Tentara Prancis dengan cepat mengalahkan tentara Belanda dan menaklukan banyak wilayah. Akibatnya, provinsi [[Holland]], [[Zeeland|Zealand]], dan [[Frisia]] mengalami kepanikan, dan pemerintahan-pemerintahan kota diambil alih oleh [[Orangisme (Belanda)|Orangis]], yang menentang rezim [[Johan de Witt]] yang republikan. Hal ini memicu berakhirnya [[Periode Tanpa Stadtholder Pertama]] dalam sejarah Belanda. |
Dalam [[sejarah Belanda]], '''''rampjaar''''' ("tahun bencana") adalah tahun 1672. Pada tahun tersebut, setelah meletusnya [[Perang Prancis-Belanda]] dan [[Perang Inggris-Belanda Ketiga]], [[Republik Belanda]] diserang oleh [[Kerajaan Inggris|Inggris]], [[Kerajaan Prancis|Prancis]], [[pangeran-elektor]] [[Bernhard von Galen]] dari [[Keuskupan-Pangeran Münster]], dan [[Maximilian Heinrich von Bayern|Maximilian Heinrich]] dari [[Keuskupan-Pangeran Köln]]. Tentara Prancis dengan cepat mengalahkan tentara Belanda dan menaklukan banyak wilayah. Akibatnya, provinsi [[Holland]], [[Zeeland|Zealand]], dan [[Frisia]] mengalami kepanikan, dan pemerintahan-pemerintahan kota diambil alih oleh [[Orangisme (Belanda)|Orangis]], yang menentang rezim [[Johan de Witt]] yang republikan. Hal ini memicu berakhirnya [[Periode Tanpa Stadtholder Pertama]] dalam sejarah Belanda. |
||
Ungkapan dalam bahasa Belanda yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan Belanda pada masa itu adalah ''redeloos'' (tidak rasional), pemerintahannya ''radeloos'' (putus asa), dan negaranya ''reddeloos'' (tidak dapat diselamatkan). |
Ungkapan dalam [[bahasa Belanda]] yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan Belanda pada masa itu adalah ''redeloos'' (tidak rasional), pemerintahannya ''radeloos'' (putus asa), dan negaranya ''reddeloos'' (tidak dapat diselamatkan). |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
* Bowen, Marjorie. ''The William and Mary Trilogy, Vol. 1: I Will Maintain''. Alberta: Inheritance Publications, 1993. pp. 353–359, 382. |
* Bowen, Marjorie. ''The William and Mary Trilogy, Vol. 1: I Will Maintain''. [[Alberta]]: Inheritance Publications, 1993. pp. 353–359, 382. |
||
* Kenneth Harold Dobson Haley. ''An English diplomat in the Low Countries |
* Kenneth Harold Dobson Haley. ''An English diplomat in the Low Countries: Sir William Temple and John de Witt, 1665-1672'' (Oxford 1986) |
||
* Herbert H. Rowen. ''John de Witt, Statesman of the "True Freedom"'' (Cambridge, 1986) |
* Herbert H. Rowen. ''John de Witt, Statesman of the "True Freedom"'' (Cambridge, 1986) |
||
* Israel, J. I. (1998). The Dutch Republic Its Rise, Greatness, and Fall 1477-1806, 1st paperback (1st - 1995), Oxford University Press, ISBN 0-19-820734-4. |
* Israel, J. I. (1998). The Dutch Republic Its Rise, Greatness, and Fall 1477-1806, 1st paperback (1st - 1995), [[Oxford University Press]], ISBN 0-19-820734-4. |
||
{{sejarah-stub}} |
{{sejarah-stub}} |
Revisi terkini sejak 1 April 2023 03.38
Dalam sejarah Belanda, rampjaar ("tahun bencana") adalah tahun 1672. Pada tahun tersebut, setelah meletusnya Perang Prancis-Belanda dan Perang Inggris-Belanda Ketiga, Republik Belanda diserang oleh Inggris, Prancis, pangeran-elektor Bernhard von Galen dari Keuskupan-Pangeran Münster, dan Maximilian Heinrich dari Keuskupan-Pangeran Köln. Tentara Prancis dengan cepat mengalahkan tentara Belanda dan menaklukan banyak wilayah. Akibatnya, provinsi Holland, Zealand, dan Frisia mengalami kepanikan, dan pemerintahan-pemerintahan kota diambil alih oleh Orangis, yang menentang rezim Johan de Witt yang republikan. Hal ini memicu berakhirnya Periode Tanpa Stadtholder Pertama dalam sejarah Belanda.
Ungkapan dalam bahasa Belanda yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan Belanda pada masa itu adalah redeloos (tidak rasional), pemerintahannya radeloos (putus asa), dan negaranya reddeloos (tidak dapat diselamatkan).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Bowen, Marjorie. The William and Mary Trilogy, Vol. 1: I Will Maintain. Alberta: Inheritance Publications, 1993. pp. 353–359, 382.
- Kenneth Harold Dobson Haley. An English diplomat in the Low Countries: Sir William Temple and John de Witt, 1665-1672 (Oxford 1986)
- Herbert H. Rowen. John de Witt, Statesman of the "True Freedom" (Cambridge, 1986)
- Israel, J. I. (1998). The Dutch Republic Its Rise, Greatness, and Fall 1477-1806, 1st paperback (1st - 1995), Oxford University Press, ISBN 0-19-820734-4.