Lompat ke isi

Dicoding: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Segala informasi adalah baru. Ini ini halaman baru mengenai perusahaan Dicoding.
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
k Perbaikan Kecil (fix).
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(40 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{advert|date=Maret 2019}}
{{Infobox company
{{Infobox company
| name = PT Dicoding
| name = Dicoding
| logo =
| logo =
| image =
| image =
Baris 15: Baris 16:
| location_country = [[Bandung]], [[Indonesia]]
| location_country = [[Bandung]], [[Indonesia]]
}}
}}
'''PT Dicoding,''' yang lebih dikenal sebagai '''Dicoding''', adalah sebuah perusahaan dengan fokus pendidikan melalui platform [[pembelajaran elektronik]] '''Dicoding.com''' dan jaringan developer<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.dicoding.com/about|title=Dicoding Indonesia|website=www.dicoding.com|access-date=2019-02-24}}</ref>. Dicoding menjembatani [[Pengembang perangkat lunak|developer]] tanah air dengan peluang pasar global melalui empat pilar: '''''academy''', '''challenge''','' '''''event''''' dan '''''job platform'''''<ref>{{Cite web|url=https://www.dicoding.com/|title=Decode Ideas, Discover Potential|website=Dicoding Indonesia|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref>.


'''Dicoding''' adalah sebuah perusahaan [[Perusahaan rintisan|startup]] yang bertujuan mengembangkan ekosistem developer di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://swa.co.id/swa/trends/technology/bekraf-dicoding-mengakselerasi-pembentukan-ekosistem-developer-indonesia|title=Bekraf - Dicoding Mengakselerasi Pembentukan Ekosistem Developer Indonesia|date=2016-11-30|work=[[SWA (majalah)|SWA.co.id]]|language=id|access-date=2019-03-11}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.duniaku.net/2016/01/06/1-tahun-dicoding-ribuan-developer-dan-aplikasi-sudah-bergabung/|title=1 Tahun Dicoding, Ribuan Developer dan Aplikasi Sudah Bergabung!|website=DUNIAKU.NET|access-date=2019-03-11}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-3114494/setahun-berkibar-dicoding-gaet-ribuan-developer|title=Setahun Berkibar, Dicoding Gaet Ribuan Developer|last=Rachmatunnisa|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2019-03-11|date=2016-01-09}}</ref> Berdiri sejak 5 Januari 2015, Dicoding memiliki platform [[pembelajaran elektronik]] di laman '''Dicoding.com'''.
Visi dicoding adalah menjadi jaringan terbaik untuk developer di Indonesia. Dicoding memiliki dua misi utama. Pertama adalah membantu developer untuk menjadi entrepreneur yang mampu mengembangkan produk kelas dunia. Kedua adalah melahirkan talent digital sebanyak mungkin untuk industry IT di Indonesia<ref name=":0" />.


Dicoding telah terakreditasi sebagai satu-satunya '''''[[Google]] Developers Authorized Training Partner''''' di Indonesia<ref>{{Cite web|url=https://developers.google.com/training/programs/indonesia/?hl=id|title=Google Developers Training|website=Google Developers|language=id|access-date=2019-02-24}}</ref> dan menjadi mitra [[Badan Ekonomi Kreatif|'''Badan Ekonomi Kreatif''' (BEKRAF)]] dalam menyelenggarakan program pembangunan ekonomi kreatif digital seperti Bekraf Developer Day.<ref>{{Cite web|url=http://www.bekraf.go.id/berita/page/12/bekraf-developer-day-yogyakarta-2018|title=Bekraf Developer Day Yogyakarta 2018|last=BEKRAF|first=Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-|website=www.bekraf.go.id|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref>
Dicoding telah terakreditasi sebagai satu-satunya ''[[Google]] Developers Authorized Training Partner'' di Indonesia<ref name=":4">{{Cite web|url=https://developers.google.com/training/programs/indonesia/?hl=id|title=Google Developers Training|website=Google Developers|language=id|access-date=2019-02-24}}</ref> dan menjadi mitra [[Badan Ekonomi Kreatif|Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)]] dalam menyelenggarakan program pembangunan ekonomi kreatif digital seperti Bekraf Developer Day.<ref>{{Cite web|url=http://www.bekraf.go.id/berita/page/12/bekraf-developer-day-yogyakarta-2018|title=Bekraf Developer Day Yogyakarta 2018|last=BEKRAF|first=Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-|website=www.bekraf.go.id|language=en|access-date=2019-02-24}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>

Dicoding adalah salah satu dari 20 anggota kelompok kerja [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara|ASEAN]] yang menciptakan rencana ''Future ASEAN Agenda for TVET ([[TVET (Technical and Vocational Education and Training)|Technical and Vocational Education Training]])''.<ref>{{Cite web|url=https://sea-vet.net/images/seb/e-library/doc_file/490/future-asean-agenda-for-tvet.pdf|title=Future ASEAN Agenda for TVET|last=|first=|date=|website=|access-date=}}</ref>


== Riwayat ==
== Riwayat ==
Dicoding didirikan pada Januari 2015 oleh Narenda Wicaksono, Kevin Kurniawan, Adib Toriq, dan Akbar Hidayat sebagai tempat untuk menjembatani [[Pengembang perangkat lunak|developer]] [[Indonesia]] dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang semakin kompetitif.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.bicaratekno.com/startup/detail/Dicoding-Website-yang-menghubungkan-developer-lokal-dengan-pemilik-proyek-Aplikasi|title=Dicoding : Website yang menghubungkan developer lokal dengan pemilik proyek Aplikasi|website=www.bicaratekno.com|access-date=2019-02-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150111125153-185-23806/dicodingcom-tempat-asah-kemampuan-bikin-aplikasi-mobile|title=Dicoding.com, Tempat Asah Kemampuan Bikin Aplikasi Mobile|last=Pratomo|first=Gito Yudha|website=teknologi|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref> Beberapa saat setelah diluncurkan, sebanyak 500 pengembang aplikasi telah bergabung di Dicoding.com. <ref name=":1" />
Dicoding didirikan pada Januari 2015 oleh [[Narenda Wicaksono]], Kevin Kurniawan dan Akbar Hidayat sebagai tempat untuk menjembatani [[Pengembang perangkat lunak|developer]] [[Indonesia]] dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang semakin kompetitif.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.bicaratekno.com/startup/detail/Dicoding-Website-yang-menghubungkan-developer-lokal-dengan-pemilik-proyek-Aplikasi|title=Dicoding : Website yang menghubungkan developer lokal dengan pemilik proyek Aplikasi|website=www.bicaratekno.com|access-date=2019-02-24}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150111125153-185-23806/dicodingcom-tempat-asah-kemampuan-bikin-aplikasi-mobile|title=Dicoding.com, Tempat Asah Kemampuan Bikin Aplikasi Mobile|last=Pratomo|first=Gito Yudha|work=[[CNN Indonesia]]|language=en|access-date=2019-02-24|date=2015-01-11}}</ref> Sesaat setelah diluncurkan, sebanyak 500 pengembang aplikasi telah bergabung di Dicoding.com.<ref name=":1" />


Pada tahun 2016, BEKRAF menunjuk Dicoding sebagai mitra dalam pelaksanaan program pembangunan ekonomi kreatif melalui acara Bekraf Developer Day dan Bekraf Developer Conference.<ref>{{Cite web|url=http://www.bekraf.go.id/berita/page/10/74-bekraf-developer-conference-2016|title=Bekraf Developer Conference 2016|last=BEKRAF|first=Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-|website=www.bekraf.go.id|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.bekraf.go.id/galeri/detail/badan-ekonomi-kreatif-developer-day-2016|title=Badan Ekonomi Kreatif Developer Day 2016|last=BEKRAF|first=Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-|website=www.bekraf.go.id|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref>
Pada tahun 2016, BEKRAF menunjuk Dicoding sebagai mitra acara Bekraf Developer Day (BDD) dan Bekraf Developer Conference (BDC). Kedua kegiatan tersebut adalah ajang para developer di kota-kota penjuru Indonesia menimba ilmu dari para praktisi industri, pemerintah, dan ''tech experts'' di bidang Android, Game, Chatbot, Artificial Intelligence, Web, Cyber Security, dan lainnya<ref>{{Cite web|url=http://www.bekraf.go.id/galeri/detail/badan-ekonomi-kreatif-developer-day-2016|title=Badan Ekonomi Kreatif Developer Day 2016|last=BEKRAF|first=Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-|website=www.bekraf.go.id|language=en|access-date=2019-02-24}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>.<ref>{{Cite web|url=http://www.bekraf.go.id/berita/page/10/74-bekraf-developer-conference-2016|title=Bekraf Developer Conference 2016|last=BEKRAF|first=Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-|website=www.bekraf.go.id|language=en|access-date=2019-02-24}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Dicoding juga dipercaya sebagai Google Developers Authorized Training Partner di Indonesia. Terkait dengan ini, kursus yang tersedia di Dicoding Academy juga bertujuan untuk mempersiapkan siswa demi mengambil ujian sertifikasi Associate Android Developer (AAD).<ref name=":4" />
Pada akhir 2017, Dicoding membuka pembayaran melalui [[e-commerce]] [[Bukalapak]] dan [[Tokopedia]].<ref>{{Cite web|url=https://blog.dicoding.com/official-shop-dicoding-di-e-commerce/|title=Official Shop Dicoding di E-Commerce|last=Aprilio|first=Adrianus Yoza|date=2018-01-21|website=Blog {{!}} Dicoding Indonesia|language=en-US|access-date=2019-02-24}}</ref>


Materi perdana yang menjadi magnet dari awal berdirinya Dicoding hingga kini adalah kelas Menjadi [[Android (sistem operasi)|Android]] Developer Expert. Kelas ini dikembangkan oleh Google Developer Expert in Android, Sidiq Permana dan Head of Dicoding Academy, Ahmad Imaduddin. Seperti halnya kelas Picodiploma lain, modul online-nya juga hadir dalam bentuk buku berjudul sama yang telah mendapatkan ijin dan ISBN.<ref>{{Cite web|url=https://www.dicoding.com/academies/14|title=Developer Academy: Menjadi Android Developer Expert|website=dicoding|language=en|access-date=2019-03-06}}</ref>
Di Februari 2018, [[Google]] memberikan 1,000 [[beasiswa]] [[Diploma|Picodiploma]] melalui platform dan pembelajaran di Dicoding. Beasiswa tersebut merupakan realisasi dari janji [[Google]] kepada [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] saat kunjungan ke [[Silicon Valley|Sillicon Valley]] pada 2016. Kala itu, CEO Google [[Sundar Pichai]] menjanjikan akan melatih 100 ribu developer aplikasi di [[Indonesia]] hingga tahun 2020.<ref>{{Cite web|url=https://tekno.kompas.com/read/2018/04/10/17020087/google-buka-1000-beasiswa-untuk-mahasiswa-dan-dosen-indonesia|title=Google Buka 1.000 Beasiswa untuk Mahasiswa dan Dosen Indonesia|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-02-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.tribunnews.com/techno/2018/04/10/gaet-dicoding-google-tawarkan-beasiswa-kepada-1000-mahasiswa-dan-dosen|title=Gaet Dicoding, Google Tawarkan Beasiswa kepada 1.000 Mahasiswa dan Dosen|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2019-02-24}}</ref>

Untuk memudahkan sistem pembayaran, pada akhir 2017, Dicoding membuka pembayaran melalui [[e-commerce]] [[Bukalapak]] dan [[Tokopedia]].<ref>{{Cite web|url=https://blog.dicoding.com/official-shop-dicoding-di-e-commerce/|title=Official Shop Dicoding di E-Commerce|last=Aprilio|first=Adrianus Yoza|date=2018-01-21|website=Blog {{!}} Dicoding Indonesia|language=en-US|access-date=2019-02-24}}</ref>

Sepanjang tahun 2018 [[Google]], bekerja sama dengan Dicoding, telah menyelenggarakan program 1.000 [[beasiswa]] [[Diploma|Picodiploma]], Faculty Development Program, dan Google Developers Kejar (Kelompok Belajar). Ribuan developer Indonesia mendapatkan pelatihan online dan offline di bidang pemrograman Android. Semua program ini adalah bagian dari realisasi janji Google kepada [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] saat beliau berkunjung ke [[Silicon Valley]] pada 2016. Kala itu, CEO [[Google]] [[Sundar Pichai]] menjanjikan akan melatih 100 ribu developer aplikasi di [[Indonesia]] hingga tahun 2020.<ref>{{Cite news|url=http://www.tribunnews.com/techno/2018/04/10/gaet-dicoding-google-tawarkan-beasiswa-kepada-1000-mahasiswa-dan-dosen|title=Gaet Dicoding, Google Tawarkan Beasiswa kepada 1.000 Mahasiswa dan Dosen|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2019-02-24|last=Anjungroso|first=Fajar|date=2018-04-10}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://tekno.kompas.com/read/2018/04/10/17020087/google-buka-1000-beasiswa-untuk-mahasiswa-dan-dosen-indonesia|title=Google Buka 1.000 Beasiswa untuk Mahasiswa dan Dosen Indonesia|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-02-24|editor-last=Nistanto|editor-first=Reska K.|date=2018-04-10|first=Wahyunanda Kusuma|last=Pertiwi}}</ref> Hanya dalam tempo 2 tahun, sudah 110,000 developer yang dijangkau.<ref>{{Cite web|url=https://teknologi.id/trending/latih-110-000-developer-indonesia-google-tepati-janji-ke-jokowi/|title=Latih 110.000 Developer Indonesia, Google Tepati Janji ke Jokowi|date=2018-12-07|website=Teknologi.id|language=id-ID|access-date=2019-03-06}}</ref>

Pada Januari 2019 sebanyak 140,000 [[Pengembang perangkat lunak|developer IT]] dari 454 [[Daftar kota di Indonesia|kota di seluruh Indonesia]] telah bergabung dalam jaringan Dicoding.<ref name=":2" />


== Dicoding Academy ==
== Dicoding Academy ==
Academy berupa kelas [[pembelajaran elektronik]] yang tersedia untuk peserta yang belum memiliki kemampuan programming (''beginner'') hingga yang sudah mahir (''advance'' atau ''expert'')<ref>{{Cite web|url=https://www.dicoding.com/academies|title=Dicoding Developer Academy|website=Dicoding Indonesia|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref>. Dicoding memiliki dua jenis kelas yaitu kelas Regular dan Picodiploma.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://help.dicoding.com/akademi-dicoding/tentang-akademi-dicoding/apa-perbedaan-kelas-reguler-dan-kelas-picodiploma/|title=Apa Perbedaan Kelas Reguler dan Kelas Picodiploma|last=Admin|date=2018-04-27|website=Dicoding's Help|language=en-US|access-date=2019-02-24}}</ref>
Pilar utama Dicoding yang berfokus meningkatkan kualitas SDM digital melalui [[pembelajaran elektronik]]. Dari tingkat keahlian, tersedia kelas bagi peserta yang dengan kemampuan programming pemula (''beginner''), pertengahan, hingga mahir (''advance'' atau ''expert'').<ref>{{Cite web|url=https://www.dicoding.com/academies|title=Dicoding Developer Academy|website=Dicoding Indonesia|language=en|access-date=2019-02-24|archive-date=2019-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190225102941/https://www.dicoding.com/academies|dead-url=yes}}</ref> Dari segi konten, Dicoding memiliki dua jenis kelas yaitu kelas Regular dan Picodiploma.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://help.dicoding.com/akademi-dicoding/tentang-akademi-dicoding/apa-perbedaan-kelas-reguler-dan-kelas-picodiploma/|title=Apa Perbedaan Kelas Reguler dan Kelas Picodiploma|last=Admin|date=2018-04-27|website=Dicoding's Help|language=en-US|access-date=2019-02-24}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


=== Regular ===
=== Regular ===
Kelas Regular merupakan tipe kelas di mana developer dapat membaca seluruh modul artikel secara gratis kecuali modul terakhir yang berisi tugas (''submission''). Tugas biasanya berisi ujian praktek untuk menggunakan ilmu yang telah dipelajari. Jika lulus akan mendapatkan sertikat. <ref name=":3" />
Kelas Regular merupakan tipe kelas di mana developer dapat membaca seluruh modul artikel secara gratis kecuali modul terakhir yang berisi tugas (''submission''). Untuk mengakses tugas yang berisi ujian praktek demi menggunakan ilmu yang telah dipelajari, memerlukan sejumlah biaya atau Dicoding Points. Jika lulus peserta akan mendapatkan sertifikat.<ref name=":3" />


=== Picodiploma ===
=== Picodiploma ===
Picodiploma adalah kelas lanjutan dari kelas reguler yang bertujuan mempersiapkan developer secara profesional. Developer dapat mendaftar dengan gratis di tipe kelas Picodiploma dengan mode ''Trial'', namun modul yang bisa dibuka hanya beberapa di awal saja. Jika ingin akses penuh, mendapatkan review submission oleh tim reviewer, dan sertifikasi jika lulus, maka developer dapat melakukan upgrade kelas dengan pembayaran.<ref name=":3" />
Picodiploma adalah kelas lanjutan dari kelas reguler yang bertujuan mempersiapkan developer secara profesional. Developer dapat mendaftar dengan gratis di tipe kelas Picodiploma dengan mode ''Trial'', namun modul yang bisa dibuka hanya beberapa di awal saja. Jika menginginkan akses penuh, mendapatkan review submission oleh tim expert reviewer (tim pemeriksa ahli), dan sertifikasi jika lulus, developer dapat melakukan upgrade kelas dengan biaya atau Dicoding Points.<ref name=":3" /> Semua kelas Picodiploma memiliki versi materi offline berbentuk buku, di samping materi online yang lebih sering diupdate.


=== Ujian dan Sertifikasi ===
=== Ujian dan Sertifikasi ===
Dicoding menyediakan dua jenis sertifikat yaitu Sertifikat Keikutsertaan dan Sertifikat Kelulusan. Developer akan mendapatkan Sertifikat Keikutsertaan apabila hadir dalam salah satu event yang diadakan Dicoding. Sertifikat Kelulusan didapatkan setelah menyelesaikan kelas pada Dicoding Academy dan sukses menyelesaikan dan lulus dari tugas (''submission'') akhir.<ref>{{Cite web|url=https://www.dicoding.com/faq|title=Dicoding Indonesia|website=www.dicoding.com|access-date=2019-02-24}}</ref>
Dicoding menyediakan dua jenis sertifikat yaitu Sertifikat Keikutsertaan dan Sertifikat Kelulusan. Developer akan mendapatkan Sertifikat Keikutsertaan apabila hadir dalam salah satu event yang Dicoding adakan. Peserta mendapat sertifikat kelulusan setelah menyelesaikan dan lulus dari tugas (''submission'') akhir dengan baik.

Sertifikasi dari Dicoding diakui oleh dunia industri terutama industri IT dan [[Perusahaan rintisan|startup]] yang mengetahui pentingnya validasi [[Kemampuan|skill]].<ref>{{Cite web|url=https://www.codepolitan.com/beberapa-hal-tentang-sertifikat-dicoding-indonesia-57c65d54d98d7-18305|title=Beberapa Hal Tentang Sertifikat Dicoding Indonesia|last=Akbar|first=Robby|website=CodePolitan.com|language=en|access-date=2019-02-24}}</ref>


== Sambutan & Pencapaian ==
== Sambutan & Pencapaian ==
Di awal 2019, Dicoding telah berhasil memikat lebih dari 140,000 [[Pengembang perangkat lunak|developer IT]] dari 454 [[Daftar kota di Indonesia|kota di seluruh Indonesia]].<ref name=":5">{{Cite web|url=https://dailysocial.id/wire/140000-developer-it-800-startup-lokal-mengukuhkan-awal-tahun-kelima-dicoding-sebagai-jaringan-dan-platform-edukasi-developer-anak-bangsa/|title=140,000 Developer IT & 800 Startup Lokal Mengukuhkan Awal Tahun Kelima Dicoding Sebagai Jaringan dan Platform Edukasi Developer Anak Bangsa {{!}} Dailysocial|website=dailysocial.id|language=en|access-date=2019-03-06|archive-date=2019-03-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20190306234748/https://dailysocial.id/wire/140000-developer-it-800-startup-lokal-mengukuhkan-awal-tahun-kelima-dicoding-sebagai-jaringan-dan-platform-edukasi-developer-anak-bangsa/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://teknojurnal.com/benarkah-indonesia-darurat-tenaga-kerja-digital/|title=Benarkah Indonesia Darurat Tenaga Kerja Digital?|last=Sukindar|website=TeknoJurnal|access-date=2019-03-06}}</ref> Di antara jumlah tersebut, sebanyak 800 merupakan ''[[Perusahaan rintisan|startup]] members'' yang memanfaatkan program-program Dicoding untuk memotivasi, mendukung, dan meningkatkan kualitas karya [[Industri kreatif|digital ''startup'']]''-''nya. Sebanyak 630 kegiatan (''offline events)'' ini diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama komunitas developer, pemerintah Indonesia, dan industri IT selama 2015-2018. Sebanyak 5,200 karya digital yang lahir dari 162 tantangan pada platform ''challenge'' Dicoding. Karya digital tersebut meliputi [[Permainan|game]], [[Aplikasi seluler|aplikasi mobile]], dan [[Pengembangan web|web]] dengan jumlah [[Pengunduhan dan pengunggahan|unduhan]] yang mencapai lebih dari 225 juta kali. Lebih dari 78,000 developer aktif mengikuti kelas di Dicoding Academy, dan ribuan di antaranya telah lulus sebagai ''Dicoding Graduates.'' <ref name=":2">{{Cite web|url=https://blog.dicoding.com/ceritadicoding-story-of-dicoding/|title=#ceritadicoding : Story of Dicoding|last=Aprilio|first=Adrianus Yoza|date=2017-10-26|website=Blog {{!}} Dicoding Indonesia|language=en-US|access-date=2019-02-24}}</ref>


Soesapto Joeni Hantoro, salah satu lulusan Dicoding asal [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], telah sukses memenangkan berbagai lomba dari pelaku industri IT. Berlatar belakang programmer di [[Universitas Negeri Yogyakarta]] sebagai pengurus back-end sistem informasi keuangan, dia menyelesaikan kelas Menjadi [[Android (sistem operasi)|Android]] Developer Expert. Melalui platform Challenge di Dicoding, Soesapto terhubung dengan berbagai kompetisi coding dan berhasil mendapatkan berbagai pencapaian seperti, finalist [[UN Women]] "Womenwill Hackathon",<ref>{{Cite web|url=https://blog.dicoding.com/selamat-kepada-finalis-terpilih-virtual-learning-platform-to-empower-women-and-girls-challenge/|title=Selamat Kepada Finalis Terpilih Virtual Learning Platform To Empower Women And Girls Challenge|last=Indonesia|first=Dicoding|date=2018-12-04|website=Blog {{!}} Dicoding Indonesia|language=en-US|access-date=2019-03-06}}</ref> juara di [[XL Axiata|XL]] AgnosThings Savvy Home Apps Challenges, juara di [[Samsung]]: Indonesia Next Apps 3.0 – [[Sistem operasi telepon genggam|Tizen]] Wearable Challenge, terpilih sebagai salah satu dari enam [[LINE]] API Expert di Indonesia. Di 2018 dia diundang ke [[Tokyo]], [[Jepang]], untuk mengikuti perhelatan akbar LINE Developer Day 2018.<ref>{{Cite web|url=https://blog.dicoding.com/tips-menang-challenge/|title=Resep Langganan Menang Dicoding Challenge ala Soesapto|last=Arumsari|first=Mutiara|date=2018-12-25|website=Blog {{!}} Dicoding Indonesia|language=en-US|access-date=2019-03-06}}</ref>
Di awal 2019, Dicoding telah berhasil memikat lebih dari 140,000 [[Pengembang perangkat lunak|developer IT]] dari 454 [[Daftar kota di Indonesia|kota di seluruh Indonesia]]. Di antara jumlah tersebut, sebanyak 800 merupakan ''[[Perusahaan rintisan|startup]] members'' yang memanfaatkan program-program Dicoding untuk memotivasi, mendukung, dan meningkatkan kualitas karya [[Industri kreatif|digital ''startup'']]''-''nya. Sebanyak 630 kegiatan (''offline events)'' ini diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama komunitas developer, pemerintah Indonesia, dan industri IT selama 2015-2018. 5,200 karya digital yang lahir dari 162 tantangan pada platform ''challenge'' Dicoding. Karya digital tersebut meliputi [[Permainan|game]], [[Aplikasi seluler|aplikasi mobile]], dan [[Pengembangan web|web]] dengan jumlah [[Pengunduhan dan pengunggahan|unduhan]] yang mencapai lebih dari 225 juta kali. Lebih dari 78,000 developer aktif mengikuti kelas di Dicoding Academy, dan terdapat ribuan developer yang telah lulus sebagai ''Dicoding Graduates.'' <ref name=":2">{{Cite web|url=https://blog.dicoding.com/ceritadicoding-story-of-dicoding/|title=#ceritadicoding : Story of Dicoding|last=Aprilio|first=Adrianus Yoza|date=2017-10-26|website=Blog {{!}} Dicoding Indonesia|language=en-US|access-date=2019-02-24}}</ref>

Junia Firdaus, seorang pengemudi ojek online yang mendapatkan beasiswa kelas Menjadi Android Developer Expert (MADE) awal tahun 2018 lalu, mampu menyelesaikan kelas MADE dengan baik dalam waktu 86 hari. Kini, Junia bekerja sebagai Android Engineer di salah satu perusahaan penyedia digital customer experience terkemuka di Indonesia.<ref name=":5" />


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references responsive="" />

== Pranala luar ==
* [https://www.dicoding.com/ Situs web resmi]
* Dicoding di [https://www.instagram.com/dicoding/ Instagram]
* Dicoding di [https://twitter.com/dicoding?s=20 Twitter]
* Dicoding di [https://www.linkedin.com/company/dicoding/mycompany/ Linkedin]

[[Kategori:Perusahaan di Indonesia]]


{{perusahaan-stub}}

Revisi terkini sejak 15 September 2024 12.34

Dicoding
Industri
Didirikan5 Januari 2015; 9 tahun lalu (2015-01-05) in Indonesia
Pendiri
  • Narenda Wicaksono (CEO & Pendiri)
  • Kevin Kurniawan (COO & Pendiri)
Kantor pusat
Wilayah operasi
Indonesia
Jasa
Situs webwww.dicoding.com

Dicoding adalah sebuah perusahaan startup yang bertujuan mengembangkan ekosistem developer di Indonesia.[1][2][3] Berdiri sejak 5 Januari 2015, Dicoding memiliki platform pembelajaran elektronik di laman Dicoding.com.

Dicoding telah terakreditasi sebagai satu-satunya Google Developers Authorized Training Partner di Indonesia[4] dan menjadi mitra Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam menyelenggarakan program pembangunan ekonomi kreatif digital seperti Bekraf Developer Day.[5]

Dicoding adalah salah satu dari 20 anggota kelompok kerja ASEAN yang menciptakan rencana Future ASEAN Agenda for TVET (Technical and Vocational Education Training).[6]

Dicoding didirikan pada Januari 2015 oleh Narenda Wicaksono, Kevin Kurniawan dan Akbar Hidayat sebagai tempat untuk menjembatani developer Indonesia dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang semakin kompetitif.[7][8] Sesaat setelah diluncurkan, sebanyak 500 pengembang aplikasi telah bergabung di Dicoding.com.[7]

Pada tahun 2016, BEKRAF menunjuk Dicoding sebagai mitra acara Bekraf Developer Day (BDD) dan Bekraf Developer Conference (BDC). Kedua kegiatan tersebut adalah ajang para developer di kota-kota penjuru Indonesia menimba ilmu dari para praktisi industri, pemerintah, dan tech experts di bidang Android, Game, Chatbot, Artificial Intelligence, Web, Cyber Security, dan lainnya[9].[10]

Dicoding juga dipercaya sebagai Google Developers Authorized Training Partner di Indonesia. Terkait dengan ini, kursus yang tersedia di Dicoding Academy juga bertujuan untuk mempersiapkan siswa demi mengambil ujian sertifikasi Associate Android Developer (AAD).[4]

Materi perdana yang menjadi magnet dari awal berdirinya Dicoding hingga kini adalah kelas Menjadi Android Developer Expert. Kelas ini dikembangkan oleh Google Developer Expert in Android, Sidiq Permana dan Head of Dicoding Academy, Ahmad Imaduddin. Seperti halnya kelas Picodiploma lain, modul online-nya juga hadir dalam bentuk buku berjudul sama yang telah mendapatkan ijin dan ISBN.[11]

Untuk memudahkan sistem pembayaran, pada akhir 2017, Dicoding membuka pembayaran melalui e-commerce Bukalapak dan Tokopedia.[12]

Sepanjang tahun 2018 Google, bekerja sama dengan Dicoding, telah menyelenggarakan program 1.000 beasiswa Picodiploma, Faculty Development Program, dan Google Developers Kejar (Kelompok Belajar). Ribuan developer Indonesia mendapatkan pelatihan online dan offline di bidang pemrograman Android. Semua program ini adalah bagian dari realisasi janji Google kepada Presiden Joko Widodo saat beliau berkunjung ke Silicon Valley pada 2016. Kala itu, CEO Google Sundar Pichai menjanjikan akan melatih 100 ribu developer aplikasi di Indonesia hingga tahun 2020.[13][14] Hanya dalam tempo 2 tahun, sudah 110,000 developer yang dijangkau.[15]

Pada Januari 2019 sebanyak 140,000 developer IT dari 454 kota di seluruh Indonesia telah bergabung dalam jaringan Dicoding.[16]

Dicoding Academy

[sunting | sunting sumber]

Pilar utama Dicoding yang berfokus meningkatkan kualitas SDM digital melalui pembelajaran elektronik. Dari tingkat keahlian, tersedia kelas bagi peserta yang dengan kemampuan programming pemula (beginner), pertengahan, hingga mahir (advance atau expert).[17] Dari segi konten, Dicoding memiliki dua jenis kelas yaitu kelas Regular dan Picodiploma.[18]

Kelas Regular merupakan tipe kelas di mana developer dapat membaca seluruh modul artikel secara gratis kecuali modul terakhir yang berisi tugas (submission). Untuk mengakses tugas yang berisi ujian praktek demi menggunakan ilmu yang telah dipelajari, memerlukan sejumlah biaya atau Dicoding Points. Jika lulus peserta akan mendapatkan sertifikat.[18]

Picodiploma

[sunting | sunting sumber]

Picodiploma adalah kelas lanjutan dari kelas reguler yang bertujuan mempersiapkan developer secara profesional. Developer dapat mendaftar dengan gratis di tipe kelas Picodiploma dengan mode Trial, namun modul yang bisa dibuka hanya beberapa di awal saja. Jika menginginkan akses penuh, mendapatkan review submission oleh tim expert reviewer (tim pemeriksa ahli), dan sertifikasi jika lulus, developer dapat melakukan upgrade kelas dengan biaya atau Dicoding Points.[18] Semua kelas Picodiploma memiliki versi materi offline berbentuk buku, di samping materi online yang lebih sering diupdate.

Ujian dan Sertifikasi

[sunting | sunting sumber]

Dicoding menyediakan dua jenis sertifikat yaitu Sertifikat Keikutsertaan dan Sertifikat Kelulusan. Developer akan mendapatkan Sertifikat Keikutsertaan apabila hadir dalam salah satu event yang Dicoding adakan. Peserta mendapat sertifikat kelulusan setelah menyelesaikan dan lulus dari tugas (submission) akhir dengan baik.

Sambutan & Pencapaian

[sunting | sunting sumber]

Di awal 2019, Dicoding telah berhasil memikat lebih dari 140,000 developer IT dari 454 kota di seluruh Indonesia.[19][20] Di antara jumlah tersebut, sebanyak 800 merupakan startup members yang memanfaatkan program-program Dicoding untuk memotivasi, mendukung, dan meningkatkan kualitas karya digital startup-nya. Sebanyak 630 kegiatan (offline events) ini diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama komunitas developer, pemerintah Indonesia, dan industri IT selama 2015-2018. Sebanyak 5,200 karya digital yang lahir dari 162 tantangan pada platform challenge Dicoding. Karya digital tersebut meliputi game, aplikasi mobile, dan web dengan jumlah unduhan yang mencapai lebih dari 225 juta kali. Lebih dari 78,000 developer aktif mengikuti kelas di Dicoding Academy, dan ribuan di antaranya telah lulus sebagai Dicoding Graduates. [16]

Soesapto Joeni Hantoro, salah satu lulusan Dicoding asal Yogyakarta, telah sukses memenangkan berbagai lomba dari pelaku industri IT. Berlatar belakang programmer di Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengurus back-end sistem informasi keuangan, dia menyelesaikan kelas Menjadi Android Developer Expert. Melalui platform Challenge di Dicoding, Soesapto terhubung dengan berbagai kompetisi coding dan berhasil mendapatkan berbagai pencapaian seperti, finalist UN Women "Womenwill Hackathon",[21] juara di XL AgnosThings Savvy Home Apps Challenges, juara di Samsung: Indonesia Next Apps 3.0 – Tizen Wearable Challenge, terpilih sebagai salah satu dari enam LINE API Expert di Indonesia. Di 2018 dia diundang ke Tokyo, Jepang, untuk mengikuti perhelatan akbar LINE Developer Day 2018.[22]

Junia Firdaus, seorang pengemudi ojek online yang mendapatkan beasiswa kelas Menjadi Android Developer Expert (MADE) awal tahun 2018 lalu, mampu menyelesaikan kelas MADE dengan baik dalam waktu 86 hari. Kini, Junia bekerja sebagai Android Engineer di salah satu perusahaan penyedia digital customer experience terkemuka di Indonesia.[19]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Bekraf - Dicoding Mengakselerasi Pembentukan Ekosistem Developer Indonesia". SWA.co.id. 2016-11-30. Diakses tanggal 2019-03-11. 
  2. ^ "1 Tahun Dicoding, Ribuan Developer dan Aplikasi Sudah Bergabung!". DUNIAKU.NET. Diakses tanggal 2019-03-11. 
  3. ^ Rachmatunnisa (2016-01-09). "Setahun Berkibar, Dicoding Gaet Ribuan Developer". detikcom. Diakses tanggal 2019-03-11. 
  4. ^ a b "Google Developers Training". Google Developers. Diakses tanggal 2019-02-24. 
  5. ^ BEKRAF, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-. "Bekraf Developer Day Yogyakarta 2018". www.bekraf.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Future ASEAN Agenda for TVET" (PDF). 
  7. ^ a b "Dicoding : Website yang menghubungkan developer lokal dengan pemilik proyek Aplikasi". www.bicaratekno.com. Diakses tanggal 2019-02-24. 
  8. ^ Pratomo, Gito Yudha (2015-01-11). "Dicoding.com, Tempat Asah Kemampuan Bikin Aplikasi Mobile". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. 
  9. ^ BEKRAF, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-. "Badan Ekonomi Kreatif Developer Day 2016". www.bekraf.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. [pranala nonaktif permanen]
  10. ^ BEKRAF, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia-. "Bekraf Developer Conference 2016". www.bekraf.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ "Developer Academy: Menjadi Android Developer Expert". dicoding (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-06. 
  12. ^ Aprilio, Adrianus Yoza (2018-01-21). "Official Shop Dicoding di E-Commerce". Blog | Dicoding Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. 
  13. ^ Anjungroso, Fajar (2018-04-10). "Gaet Dicoding, Google Tawarkan Beasiswa kepada 1.000 Mahasiswa dan Dosen". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-02-24. 
  14. ^ Pertiwi, Wahyunanda Kusuma (2018-04-10). Nistanto, Reska K., ed. "Google Buka 1.000 Beasiswa untuk Mahasiswa dan Dosen Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-02-24. 
  15. ^ "Latih 110.000 Developer Indonesia, Google Tepati Janji ke Jokowi". Teknologi.id. 2018-12-07. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  16. ^ a b Aprilio, Adrianus Yoza (2017-10-26). "#ceritadicoding : Story of Dicoding". Blog | Dicoding Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. 
  17. ^ "Dicoding Developer Academy". Dicoding Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-25. Diakses tanggal 2019-02-24. 
  18. ^ a b c Admin (2018-04-27). "Apa Perbedaan Kelas Reguler dan Kelas Picodiploma". Dicoding's Help (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-24. [pranala nonaktif permanen]
  19. ^ a b "140,000 Developer IT & 800 Startup Lokal Mengukuhkan Awal Tahun Kelima Dicoding Sebagai Jaringan dan Platform Edukasi Developer Anak Bangsa | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  20. ^ Sukindar. "Benarkah Indonesia Darurat Tenaga Kerja Digital?". TeknoJurnal. Diakses tanggal 2019-03-06. 
  21. ^ Indonesia, Dicoding (2018-12-04). "Selamat Kepada Finalis Terpilih Virtual Learning Platform To Empower Women And Girls Challenge". Blog | Dicoding Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-06. 
  22. ^ Arumsari, Mutiara (2018-12-25). "Resep Langganan Menang Dicoding Challenge ala Soesapto". Blog | Dicoding Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-06. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]