Lompat ke isi

Kitab kuning: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dnhzndra (bicara | kontrib)
memperbaiki ko konteks pembahasan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Slayingmoon (bicara | kontrib)
 
(43 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:300 jalalayn.jpg|thumb|Kitab kuning [[Tafsir al-Jalalain]]]]
'''Kitab kuning''', dalam pendidikan [[agama islam]], merujuk kepada [[kitab|kitab-kitab]] tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama islam (''diraasah al-islamiyyah'') yang diajarkan pada Pondok-pondok [[Pesantren Salaf|Pesantren]], mulai dari ''[[fiqh]]'', ''[[aqidah]]'', ''[[akhlaq]]'', [[tata bahasa]] [[bahasa arab|arab]] (''`ilmu nahwu'' dan ''`ilmu sharf''), ''[[hadits]]'', ''[[tafsir]]'', ''[[Ilmu Al-Qur'an|`ulumul qur'aan]]'', hingga pada ilmu [[sosial]] dan kemasyarakatan (''mu`amalah''). Dikenal juga dengan '''kitab gundul''' karena memang tidak memiliki ''harakat'' (fathah, kasrah, dhammah, sukun), tidak seperti kitab Al-Qur'an. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning berikut arti harfiah kalimat per kalimat agar bisa dipahami secara menyeluruh, dibutuhkan waktu belajar yang relatif lama.
'''Kitab kuning''', dalam pendidikan [[agama Islam]], merujuk kepada [[kitab|kitab-kitab]] tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama Islam (''diraasah al-islamiyyah'') yang diajarkan di pondok-pondok [[Pesantren Salaf|pesantren]], mulai dari ''[[fiqh]]'', ''[[aqidah]]'', ''[[akhlaq]]'', [[tata bahasa]] [[bahasa arab|arab]] (''`ilmu nahwu'' dan ''`ilmu sharf''), ''[[hadits]]'', ''[[tafsir]]'', ''[[ilmu Al-Qur'an]]'', hingga ilmu [[sosial]] dan kemasyarakatan (''mu`amalah''). Kitab ini dikenal juga sebagai '''kitab gundul''' karena tidak adanya ''harakat'' (''fathah'', ''kasrah'', ''dhammah'', ''sukun'', dsb.). Oleh sebab itu, dikatakan bahwa kemahiran dalam tata bahasa Arab (''nahwu'' dan ''sharf'') diperlukan untuk dapat membaca kitab kuning.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Kebanyakan naskah para ulama pasca [[khulafaur Rasyidin]] ditulis dengan menggunakan Bahasa Arab tanpa harakat, tidak seperti Al-Qur'an pada umumnya. Hal ini dikarenakan tujuan awal pemberian harakat pada Al-Quran, yakni sebagai bantuan membaca bagi orang-orang non-Arab dan sebagai penyeragaman. Bagi orang yang menguasai tata bahasa bahasa Arab, membaca kalimat tanpa harakat tergolong mudah. Ketiadaan harakat ini yang kemudian membuat kitab kuning dikenal sebagai ''kitab gundul''.
[[Berkas:santri.jpg|jmpl|Seorang santri sedang memberi terjemah pada kitab kuning]]
Kebanyakan naskah para ulama pasca ''Khulafaa al-Rasyidin'' ditulis dengan menggunakan Bahasa Arab tanpa harakat, tidak seperti Al-Qur'an pada umumnya. Dikarenakan tujuan pemberian harakat pada Al-Quran lebih kepada bantuan bagi orang-orang non arab dan penyeragaman. Sedangkan bagi orang yang menguasai tata bahasa bahasa Arab maka dapat dengan mudah membaca kalimat tanpa harakat tersebut. Inilah yang kemudian di Indonesia dikenal sebagai Kitab Gundul untuk membedakannya dengan kitab bertulisan dengan harakat.


Sedangkan mengenai penyebutan istilah sebagai Kitab kuning, dikarenakan memang kitab-kitab tersebut kertasnya berwarna kuning, hal ini disebabkan warna kuning dianggap lebih nyaman dan mudah dibaca dalam keadaan yang redup. Ketika penerangan masih terbatas pada masa lampau, utamanya di desa-desa, para santri terbiasa belajar di malam hari dengan pencahayaan seadanya. Meski penerangan kini telah mudah, kitab-kitab ini sebagian tetap diproduksi menggunakan kertas warna kuning mengikuti tradisi, walaupun ada juga yang telah dicetak pada kertas berwarna putih (HVS). Sebab lainnya, adalah karena umur kertas yang telah kuno yang turut membuat kertas semakin lama akan menguning dan menjadi lebih gelap secara alami, juga disebutkan ketika dahulu lilin/lampu belum bercahaya putih dan masih kuning maka kertas berwarna putih atau kuning sama saja akan tetap terlihat kuning, sehingga ketika kertas kuning dahulu lebih ekonomis maka penggunaan kertas kuning dapat meringankan ongkos produksi secara massal. Kini di era modern Kitab-kitab tersebut telah dialih berkaskan menjadi fail [[buku elektronik]], misalnya ''chm'' atau ''pdf''. Ada juga ''software'' komputer dalam penggunaan kitab-kitab ini yaitu ''[[Maktabah Syamila]]'' (Shameela) yang juga mulai populer digunakan dikalangan para santri pondok pesantren modern.
Istilah sebagai ''kitab kuning'' sendiri berasal warna kertas yang digunakan dalam kitab-kitab tersebut. Alasan utama penggunaan warna kuning adalah anggapan bahwa warna kuning lebih nyaman dan mudah dibaca dalam keadaan yang redup ketika penerangan masih terbatas pada masa para santri masih belajar di malam hari dengan pencahayaan seadanya di pedesaan. Meski penerangan kini telah mudah, kitab-kitab ini sebagian tetap diproduksi menggunakan kertas warna kuning mengikuti tradisi, walaupun ada juga yang dicetak pada kertas berwarna putih (HVS). Warna kuning juga dapat disebabkan umur kertas yang telah kuno. Disebutkan pula bahwa dahulu kala, ketika lilin dan lampu belum bercahaya putih dan masih kuning, maka kertas berwarna putih atau kuning sama saja akan tetap terlihat kuning, sehingga penggunaan kertas kuning lebih ekonomis. Pada era modern, kitab-kitab tersebut banyak dialihberkaskan menjadi fail [[buku elektronik]] dalam bentuk .''chm'' atau .''pdf''. Peranti lunak komputer ''[[Maktabah Syamila]]'' (Shameela), yang cukup populer di kalangan para santri pondok pesantren modern, dapat digunakan untuk mengakses kitab-kitab ini.


[[Clifford Geertz]] seorang ahli antropologi dari Amerika Serikat dalam bukunya yang terkenal berjudul "Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa" (judul aslinya ''The Religion of Java'')<ref>Geertz, Clifford. ''[http://web.archive.org/web/20110821084102/http://koleksikemalaatmojo.blogspot.com/2008/09/abangan-santri-priyayi-dalam-masyarakat.html Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa] (The Religion of Java''), Pent. Aswab Mahasin, Pustaka Jaya, Cet. Ketiga, 1989. ISBN 977-419-068-3. Diakses 7 Oktober 2010</ref> memuat sekelumit ceria tentang kitab kuning. Ada pula buku karangan peneliti Belanda [[Martin van Bruinessen]] yang berjudul "Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat",<ref>Bruinessen, Martin van. ''[http://catalog.hathitrust.org/Record/002965329 Kitab kuning, pesantren dan tarekat : tradisi-tradisi Islam di Indonesia], Mizan, Cet. 1, Bandung, 1995. ISBN 979-433-061-2. Diakses 7 Oktober 2010''</ref> yang membahas sejarah kitab kuning dan pendidikan Islam tradisional di Indonesia.
Antropolog [[Clifford Geertz]] dari Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul ''Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa'' atau ''The Religion of Java''<ref>Geertz, Clifford. ''[https://web.archive.org/web/20110821084102/http://koleksikemalaatmojo.blogspot.com/2008/09/abangan-santri-priyayi-dalam-masyarakat.html Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa] (The Religion of Java''), Pent. Aswab Mahasin, Pustaka Jaya, Cet. Ketiga, 1989. ISBN 977-419-068-3. Diakses 7 Oktober 2010</ref> memuat sekelumit cerita tentang kitab kuning. Begitu juga buku karangan peneliti Belanda [[Martin van Bruinessen]] yang berjudul ''Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat'',<ref>Bruinessen, Martin van. ''[http://catalog.hathitrust.org/Record/002965329 Kitab kuning, pesantren dan tarekat: tradisi-tradisi Islam di Indonesia], Mizan, Cet. 1, Bandung, 1995. ISBN 979-433-061-2. Diakses 7 Oktober 2010''</ref> yang membahas sejarah kitab kuning dan pendidikan Islam tradisional di Indonesia.


== Beberapa kitab kuning terkenal ==
== Daftar kitab kuning ==
{{Main|Daftar teks Islam}}
{{Utama|Daftar teks Islam}}
[[Berkas:fathul bari.jpg|jmpl|350px|Beberapa jilid volume Kitab kuning [[Fathul Bari]]]]
[[Berkas:Sejarah Islam Imam adz-Dzahabi 53 jilid.png|jmpl|350px|Kitab kuning "Sejarah Islam" karya [[Imam Adz-Dzahabi]] yang berjumlah 53 jilid]]


=== Bidang Tafsir ===
=== Bidang Tafsir ===
* [[Tafsir al-Tabari|Tafsir Thabari]]
* [[Tafsir al-Tabari|Tafsir Thabari]]
* Tafsir [[Ibnu Katsir]]
* [[Tafsir Ibnu Katsir]]
* [[Tafsir al-Jalalain]]
* [[Tafsir al-Jalalain]]
* [[Tafsir Al-kabir]] ([[Mafatihul Ghaib]])
* [[Tafsir Al-Ahkam]]


=== Bidang Ulumul Qur’an ===
=== Bidang Ulumul Qur’an ===
* I`rabul Qur’an
* [[I`rabul Qur’an]]
* Asbabu Nuzulil Qur’an
* [[Asbabu Nuzulil Qur’an]]
* Fadalailul Qur’an
* [[Fadalailul Qur’an]]
* Majazul Qur’an
* [[Majazul Qur’an]]
* Lubabun Nuzul
* [[Lubabun Nuzul]]
* At-Tibyan, karya Imam [[An-Nawawi]]
* [[At-Tibyan]], karya Imam [[An-Nawawi]]
* Fath al-Rahmaan
* [[Fath al-Rahmaan]]


=== Bidang Fiqih ===
=== Bidang Fikih ===
* [[Fathul Qorib]], karya [[Imam]] [[Ibnu Qosim Al-ghozzy]]
* bugiyah mustatirin
* [[Fathul Mu'in]], karya Imam [[Zainuddin bin Abdul Aziz Al-malibari]]
* [[Safinatun Najah]], karya Syekh [[Salim bin Sumair Al-hadhromi]]
* [[Sullamul Munajah]], karya Syekh [[Nawawi Al-bantani]]
* [[Bughyatul Musytarsyidin]]
* [[Minhajut Thalibin]], karya Imam [[An-nawawi]]


=== Bidang Akhlak dan Tasawwuf ===
* Raudlatuth Thalibin

== Bidayatul Mujtahid ==
* Fathul Qorib

=== Bidang Tasawuf dan Akhlak ===
* Ihya Ulumiddin, karya [[Imam al-Ghazali]]
* [[Riyadhus Shalihin]], karya Imam [[An-Nawawi]]
* [[Riyadhus Shalihin]], karya Imam [[An-Nawawi]]
* [[Al-adzkar]], karya Imam [[An-Nawawi]]
* [[Risalah Mu'awanah]], karya Imam [[Al-Haddad]]
* [[Ihya Ulumuddin|Ihya' Ulumiddin]], karya Imam [[Al-Ghazali]]
* [[Bidayatul-hidayah]], karya Imam [[Al-Ghazali]]


=== Bidang Hadits ===
=== Bidang Hadis ===
* [[Fathul Bari]], Syarah Sahih Bukhari karya Imam [[Ibnu Hajar]] Al-Asqalani
* [[Fathul Bari]], Syarah Sahih Bukhari karya Imam [[Ibnu Hajar]] Al-Asqalani
* Syarah Shohih Muslim, karya Imam [[An-Nawawi]]
* Tuhfatul Ahwadzi bisyarhi Jami'ut Tirmidzi
* [[Al-muwattho']], karya Imam [[Malik bin Anas]]

=== Bidang Ushul Fiqih ===
* [[Al-waroqot]]
* [[Al-luma']], karya Syekh [[Asy-Syirozi]].<ref>[https://santrinews.com/turats/abu-ishaq-al-syirazi-al-tanbih-dan-kitab-kitab-fikih-syafi-iyah-lainnya Abu Ishaq al-Syirazi, al-Tanbih, dan Kitab-kitab Fikih Syafi’iyah Lainnya] [https://santrinews.com/ SantriNews.com] diakses 20 Maret 2022</ref>

=== Bidang Nahwu dan Shorof ===
* [[Al-ajurumiyyah]], karya Syekh [[Ash Shonhaji]]
* [[Alfiyyah]], karya Imam [[Ibnu Malik]]
* [[Al-amtsilatut Tashrifiyyah]]


=== Peranti Lunak Komputer ===
=== Peranti Lunak Komputer ===
* [[Maktabah Syamilah]]
* [[Maktabah Syamilah]]
* [[Lidwa Desktop]]
* [[Lidwa Desktop]]

== ihya' ulumuddin bab nikah ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Pendidikan di Indonesia}}
* [http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1153&Itemid=39 Pesantren Virtual]
* [http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1153&Itemid=39 Pesantren Virtual]
* {{ar}} [http://shamela.ws/ Peranti Lunak Kitab Kuning Maktaba Shamela]
* {{ar}} [http://shamela.ws/ Peranti Lunak Kitab Kuning Maktaba Shamela]
Baris 56: Baris 69:


[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Pesantren]]

Revisi terkini sejak 15 Juli 2024 13.12

Kitab kuning Tafsir al-Jalalain

Kitab kuning, dalam pendidikan agama Islam, merujuk kepada kitab-kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama Islam (diraasah al-islamiyyah) yang diajarkan di pondok-pondok pesantren, mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq, tata bahasa arab (`ilmu nahwu dan `ilmu sharf), hadits, tafsir, ilmu Al-Qur'an, hingga ilmu sosial dan kemasyarakatan (mu`amalah). Kitab ini dikenal juga sebagai kitab gundul karena tidak adanya harakat (fathah, kasrah, dhammah, sukun, dsb.). Oleh sebab itu, dikatakan bahwa kemahiran dalam tata bahasa Arab (nahwu dan sharf) diperlukan untuk dapat membaca kitab kuning.

Kebanyakan naskah para ulama pasca khulafaur Rasyidin ditulis dengan menggunakan Bahasa Arab tanpa harakat, tidak seperti Al-Qur'an pada umumnya. Hal ini dikarenakan tujuan awal pemberian harakat pada Al-Quran, yakni sebagai bantuan membaca bagi orang-orang non-Arab dan sebagai penyeragaman. Bagi orang yang menguasai tata bahasa bahasa Arab, membaca kalimat tanpa harakat tergolong mudah. Ketiadaan harakat ini yang kemudian membuat kitab kuning dikenal sebagai kitab gundul.

Istilah sebagai kitab kuning sendiri berasal warna kertas yang digunakan dalam kitab-kitab tersebut. Alasan utama penggunaan warna kuning adalah anggapan bahwa warna kuning lebih nyaman dan mudah dibaca dalam keadaan yang redup ketika penerangan masih terbatas pada masa para santri masih belajar di malam hari dengan pencahayaan seadanya di pedesaan. Meski penerangan kini telah mudah, kitab-kitab ini sebagian tetap diproduksi menggunakan kertas warna kuning mengikuti tradisi, walaupun ada juga yang dicetak pada kertas berwarna putih (HVS). Warna kuning juga dapat disebabkan umur kertas yang telah kuno. Disebutkan pula bahwa dahulu kala, ketika lilin dan lampu belum bercahaya putih dan masih kuning, maka kertas berwarna putih atau kuning sama saja akan tetap terlihat kuning, sehingga penggunaan kertas kuning lebih ekonomis. Pada era modern, kitab-kitab tersebut banyak dialihberkaskan menjadi fail buku elektronik dalam bentuk .chm atau .pdf. Peranti lunak komputer Maktabah Syamila (Shameela), yang cukup populer di kalangan para santri pondok pesantren modern, dapat digunakan untuk mengakses kitab-kitab ini.

Antropolog Clifford Geertz dari Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa atau The Religion of Java[1] memuat sekelumit cerita tentang kitab kuning. Begitu juga buku karangan peneliti Belanda Martin van Bruinessen yang berjudul Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat,[2] yang membahas sejarah kitab kuning dan pendidikan Islam tradisional di Indonesia.

Daftar kitab kuning

[sunting | sunting sumber]

Bidang Tafsir

[sunting | sunting sumber]

Bidang Ulumul Qur’an

[sunting | sunting sumber]

Bidang Fikih

[sunting | sunting sumber]

Bidang Akhlak dan Tasawwuf

[sunting | sunting sumber]

Bidang Hadis

[sunting | sunting sumber]

Bidang Ushul Fiqih

[sunting | sunting sumber]

Bidang Nahwu dan Shorof

[sunting | sunting sumber]

Peranti Lunak Komputer

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Geertz, Clifford. Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa (The Religion of Java), Pent. Aswab Mahasin, Pustaka Jaya, Cet. Ketiga, 1989. ISBN 977-419-068-3. Diakses 7 Oktober 2010
  2. ^ Bruinessen, Martin van. Kitab kuning, pesantren dan tarekat: tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Mizan, Cet. 1, Bandung, 1995. ISBN 979-433-061-2. Diakses 7 Oktober 2010
  3. ^ Abu Ishaq al-Syirazi, al-Tanbih, dan Kitab-kitab Fikih Syafi’iyah Lainnya SantriNews.com diakses 20 Maret 2022