Lompat ke isi

Kim Al Ghozali AM: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sapaan akrab
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zineda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(26 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
== <big>Kim Al Ghozali AM</big> ==


'''Kim Al Ghozali AM''' (lahir di [[Probolinggo]], [[Jawa Timur]], [[12]] [[Desember]] [[1991]]; umur 27 tahun) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa [[puisi]], [[esai]], [[cerpen]], [[artikel]], [[resensi]] [[buku]], dan [[novel]]. Tulisannya dipublikasikan di lebih tiga puluh media, baik media cetak (lokal dan nasional), majalah sastra, jurnal dan media online. Selain itu ia aktif bergiat di sebuah komunitas [[sastra]] yang ada di Denpasar, Jatijagat Kampung Puisi (JKP 109), bersama [[Wayan Jengki Sunarta]], [[Mira MM Astra]] dan rekan-rekannya yang lain. Ia pun pernah bergiat di Malam Puisi Indonesia di [[Bali]], sebuah acara baca puisi setiap akhir bulan dengan peserta para muda milenial.
'''Kim Al Ghozali AM''' (lahir di [[Probolinggo]], [[Jawa Timur]], [[12 Desember]] [[1991]]; umur 31 tahun) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa [[puisi]], [[esai]], [[cerpen]], [[artikel]], dan [[resensi]] [[buku]]. Tulisannya dipublikasikan di pelbagai media, baik media cetak (lokal dan nasional), majalah sastra, jurnal, dan media online. Selain itu ia aktif bergiat di sebuah komunitas [[sastra]] yang ada di Denpasar, [[Jatijagat Kampung Puisi (JKP-109)]], bersama [[Wayan Jengki Sunarta]], [[Mira MM Astra]] dan rekan-rekannya yang lain. Ia pun pernah bergiat di Malam Puisi Indonesia di [[Bali]],<ref>https://puputanblog.wordpress.com/2017/04/30/malam-puisi-bali/</ref> sebuah acara baca puisi setiap akhir bulan dengan peserta para muda milenial.


== <big>Latar Belakang</big> ==
== <big>Latar Belakang</big> ==


Kim Al Ghozali AM lahir di daerah pegunungan selatan Probolinggo, Jawa Timur, pada 12 Desember 1991. Sebelum memutuskan merantau ke [[Denpasar]] untuk menjadi kuli serabutan seraya belajar langsung pada kehidupan dan memulai menulis secara autodidaktik, ia sempat mencecap berbagai macam pekerjaan mulai dari menjadi kuli bangunan sampai menjadi [[buruh]] pabrik. Kini, selain masih setia menguli demi melayani hajat hidup orang banyak secara praktis dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, lelaki berpendidikan formal hanya sampai Madrasah [[Aliyah]] ini juga menjadi [[editor]] lepas dan bergiat di Jatijagat Kampung Puisi (JKP 108), sebuah komunitas sastra yang ada di Denpasar. Ia pun banyak bersentuhan kreatif dengan Sastrawan-Pelukis [[Frans Nadjira]] dan Penyair [[Umbu Landu Paranggi]], dua sastrawan yang dianggap mahaguru dalam kesustraan Indonesia.
Kim Al Ghozali AM lahir di Probolinggo, Jawa Timur, pada 12 Desember 1991. Ia mukim di [[Denpasar]] dan bergiat di Jatijagat Kampung Puisi (JKP 109). Di Denpasar ia pun banyak bersentuhan kreatif dengan Sastrawan-Pelukis [[Frans Nadjira]] dan Penyair [[Umbu Landu Paranggi]], dua sastrawan yang dianggap mahaguru dalam kesusastraan Indonesia di Bali.


Di samping menulis puisi, ia menulis cerpen, novel, esai/artikel, dan resensi buku.<ref>https://www.litera.co.id/2017/08/05/puisi-kim-al-ghozali-am/</ref><ref>https://basabasi.co/author/kim-al-ghozali-am/</ref><ref>{{Cite web |url=https://mojok.co/penulis/kag/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-22 |archive-date=2019-03-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190322165559/https://mojok.co/penulis/kag/ |dead-url=yes }}</ref> Biografinya tercatat dalam buku: [[Apa & Siapa Penyair Indonesia]] terbitan Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017. Beberapa kali ia diundang dalam festival sastra, seperti Kemah Sastra Nasional di [[Banyuwangi]] tahun 2018, Festival Puisi [[Bangkalan]] 2 tahun 2017,<ref>http://www.tatkala.co/2017/04/24/puisi-ada-di-mana-mana-catatan-festival-puisi-bangkalan-2/</ref> Festival Sastra Basabasi di [[Yogyakarta]] tahun 2017,<ref>https://blogdivapress.com/dvp/berakhir-pekan-bersama-tiga-penyair/</ref> dan membaca puisi di Festival Anti Korupsi 2017 di Denpasar.<ref>http://suarabali.com/perjuangan-seniman-bali-melawan-korupsi-mengunyah-geram-seratus-puisi-melawan-korupsi/</ref><ref>{{Cite web |url=http://bali-travelnews.com/2017/11/14/festival-anti-korupsi-digelar-di-denpasar/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-22 |archive-date=2019-03-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190322164101/http://bali-travelnews.com/2017/11/14/festival-anti-korupsi-digelar-di-denpasar/ |dead-url=yes }}</ref> Buku Puisinya, Api Kata (Basabasi, 2017) masuk daftar panjang penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] 2016-2017.<ref>https://hot.detik.com/book/d-3637973/ini-10-besar-karya-terbaik-kusala-sastra-khatulistiwa-2017</ref> Selain itu puisi-puisinya juga masuk nominasi Penghargaan Sastra Litera 2018,<ref>https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/18/06/05/p9ugku374-penulis-muda-dominasi-nomine-penghargaan-sastra-litera-2018</ref> dan Penghargaan Puisi Pilihan [[Penyair]] Muda Indonesia Basabasi 2018.
Di samping menulis puisi, Cak Kim (sapaan akrab ya) pun menulis cerpen, novel, esai/artikel, dan resensi buku. Biografinya tercatat dalam buku: [[Apa & Siapa Penyair Indonesia]]
terbitan Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017. Beberapa kali ia diundang dalam festival sastra, seperti Kemah Sastra Nasional di [[Banyuwangi]] tahun 2018, Festival Puisi [[Bangkalan]] 2 tahun 2017, Festival Sastra Basabasi di [[Yogyakarta]] tahun 2017, dan membaca puisi di Festival Anti Korupsi 2017 di Denpasar. Buku Puisinya, Api Kata (Basabasi, 2017) masuk daftar panjang penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa]] 2016-2017. Selain itu puisi-puisinya juga masuk nominasi Penghargaan Sastra Litera 2018, dan Penghargaan Puisi Pilihan [[Penyair]] Muda Indonesia Basabasi 2018. <ref>1</ref> <ref>2</ref>


== <big>Bibliografi</big> ==
== <big>Bibliografi</big> ==
Baris 16: Baris 15:
* Kopi 1550 mdpl (2016)
* Kopi 1550 mdpl (2016)
* Cimanuk, Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi (2016)
* Cimanuk, Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi (2016)
* Api Kata (2017)
* Api Kata (2017)
* Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata (2017)
* Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata (2017)
* Ironi Bagi Para Perenang (2017)
* Ironi Bagi Para Perenang (2017)
* Kavaleri Malam Hari (2017)
* Kavaleri Malam Hari (2017)
* Tentang Masjid (2017)
* Tentang Masjid (2017)
Baris 30: Baris 29:
* Kunanti di Kampar Kiri (2018)
* Kunanti di Kampar Kiri (2018)
* Saron (2018)
* Saron (2018)
* Angin Pertama (2019)
* Angin Pertama (2020)
* Rock Alternatif di Telinga Kirimu (2020)


== <big>Lihat Pula</big> ==
== <big>Lihat Pula</big> ==
Baris 38: Baris 38:


== <big>Referensi</big> ==
== <big>Referensi</big> ==
<references/>


[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
# <ref>Yayasan Hari Puisi: Apa & Siapa Penyair Indonesia, 2017, ISBN 978-602-50502-0-6 Profil Kim Al Ghozali AM</ref> https://www.litera.co.id/2017/08/05/puisi-kim-al-ghozali-am/
# <ref>https://basabasi.co/author/kim-al-ghozali-am/</ref> http://www.haripuisi.com/arsip/2470

Revisi terkini sejak 17 Maret 2024 22.37


Kim Al Ghozali AM (lahir di Probolinggo, Jawa Timur, 12 Desember 1991; umur 31 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa puisi, esai, cerpen, artikel, dan resensi buku. Tulisannya dipublikasikan di pelbagai media, baik media cetak (lokal dan nasional), majalah sastra, jurnal, dan media online. Selain itu ia aktif bergiat di sebuah komunitas sastra yang ada di Denpasar, Jatijagat Kampung Puisi (JKP-109), bersama Wayan Jengki Sunarta, Mira MM Astra dan rekan-rekannya yang lain. Ia pun pernah bergiat di Malam Puisi Indonesia di Bali,[1] sebuah acara baca puisi setiap akhir bulan dengan peserta para muda milenial.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Kim Al Ghozali AM lahir di Probolinggo, Jawa Timur, pada 12 Desember 1991. Ia mukim di Denpasar dan bergiat di Jatijagat Kampung Puisi (JKP 109). Di Denpasar ia pun banyak bersentuhan kreatif dengan Sastrawan-Pelukis Frans Nadjira dan Penyair Umbu Landu Paranggi, dua sastrawan yang dianggap mahaguru dalam kesusastraan Indonesia di Bali.

Di samping menulis puisi, ia menulis cerpen, novel, esai/artikel, dan resensi buku.[2][3][4] Biografinya tercatat dalam buku: Apa & Siapa Penyair Indonesia terbitan Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017. Beberapa kali ia diundang dalam festival sastra, seperti Kemah Sastra Nasional di Banyuwangi tahun 2018, Festival Puisi Bangkalan 2 tahun 2017,[5] Festival Sastra Basabasi di Yogyakarta tahun 2017,[6] dan membaca puisi di Festival Anti Korupsi 2017 di Denpasar.[7][8] Buku Puisinya, Api Kata (Basabasi, 2017) masuk daftar panjang penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2016-2017.[9] Selain itu puisi-puisinya juga masuk nominasi Penghargaan Sastra Litera 2018,[10] dan Penghargaan Puisi Pilihan Penyair Muda Indonesia Basabasi 2018.

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Gemuruh Ingatan (2014)
  • Ensiklopedi Pejalan Sunyi (2015)
  • Kopi 1550 mdpl (2016)
  • Cimanuk, Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi (2016)
  • Api Kata (2017)
  • Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata (2017)
  • Ironi Bagi Para Perenang (2017)
  • Kavaleri Malam Hari (2017)
  • Tentang Masjid (2017)
  • Dari Sitture ke Kuala Langsa (2017)
  • Mengunyah Geram (2017)
  • Menembus Arus, Menyelami Aceh (2017)
  • Epitaf Kota Hujan (2018)
  • Senyum Lembah Ijen (2018)
  • Sungai-Sungai dalam Dirimu (2018)
  • Monolog di Penjara (2018)
  • Kunanti di Kampar Kiri (2018)
  • Saron (2018)
  • Angin Pertama (2020)
  • Rock Alternatif di Telinga Kirimu (2020)

Lihat Pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://puputanblog.wordpress.com/2017/04/30/malam-puisi-bali/
  2. ^ https://www.litera.co.id/2017/08/05/puisi-kim-al-ghozali-am/
  3. ^ https://basabasi.co/author/kim-al-ghozali-am/
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-22. Diakses tanggal 2019-03-22. 
  5. ^ http://www.tatkala.co/2017/04/24/puisi-ada-di-mana-mana-catatan-festival-puisi-bangkalan-2/
  6. ^ https://blogdivapress.com/dvp/berakhir-pekan-bersama-tiga-penyair/
  7. ^ http://suarabali.com/perjuangan-seniman-bali-melawan-korupsi-mengunyah-geram-seratus-puisi-melawan-korupsi/
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-22. Diakses tanggal 2019-03-22. 
  9. ^ https://hot.detik.com/book/d-3637973/ini-10-besar-karya-terbaik-kusala-sastra-khatulistiwa-2017
  10. ^ https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/18/06/05/p9ugku374-penulis-muda-dominasi-nomine-penghargaan-sastra-litera-2018