Lompat ke isi

Tingkuluak tanduak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Otrismon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Faleztino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(21 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{italic title}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van twee Minangkabau vrouwen in adatkostuum op de trap van een Europees huis TMnr 60043510.jpg|jmpl|Wanita Minangkabau memakai tikuluak tanduak.]]
[[Berkas:Tari Piring dancers, West Sumatra.jpg|jmpl|Pakaian adat Minangkabau dengan tikuluak tanduak dalam pertunjukan [[tari piring]]. ]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van twee Minangkabau vrouwen in adatkostuum op de trap van een Europees huis TMnr 60043510.jpg|jmpl|Wanita Minangkabau memakai tikuluak tanduk.]]
[[Berkas:Tari Piring dancers, West Sumatra.jpg|jmpl|Pakaian adat Minangkabau dengan tikuluak tanduk dalam pertunjukan [[tari piring]]. ]]


'''Tikuluak tanduak''' (tengkuluk tanduk) merupakan salah satu jenis penutup kepala wanita dalam budaya masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang bentuknya menyerupai [[tanduk]]. Jenis penutup kepala ini terbuat dari [[kain]] yang dibentuk menjadi selendang panjang yang kemudian dikreasikan menyerupai tanduk dengan dua sisi kiri dan kanan berbentuk lancip seperti tanduk kerbau. Jenis ini biasa digunakan oleh perempuan dalam pertunjukan [[tari]] [[adat]], upacara adat, penyambutan tamu, dan pengiring pengantin dalam acara [[pernikahan Minangkabau|pernikahan]].<ref>{{cite web | url=https://budaya-indonesia.org/PENUTUP-KEPALA-WANITA-KHAS-MINANGKABAU-TIKULUAK-TANDUAK| title=PENUTUP KEPALA WANITA KHAS MINANGKABAU "TIKULUAK TANDUAK"| publisher=Perpustakaan Digital Budaya Indonesia | date=11 Agustus 2018 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>
'''''Tingkuluak tanduak''''' atau '''''tikuluak tanduak''''' merupakan salah satu jenis [[penutup kepala]] wanita atau ''[[tingkuluak]]'' dalam budaya masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang bentuknya menyerupai [[tanduk]]. Jenis penutup kepala ini terbuat dari [[kain]] yang dibentuk menjadi selendang panjang yang kemudian dikreasikan menyerupai tanduk dengan dua sisi kiri dan kanan berbentuk lancip seperti tanduk kerbau. Jenis ini biasa digunakan oleh perempuan dalam pertunjukan [[tari]] [[adat]], upacara adat, penyambutan tamu, dan pengiring pengantin dalam acara [[pernikahan Minangkabau|pernikahan]].<ref>{{cite web | url=https://budaya-indonesia.org/PENUTUP-KEPALA-WANITA-KHAS-MINANGKABAU-TIKULUAK-TANDUAK| title=PENUTUP KEPALA WANITA KHAS MINANGKABAU "TIKULUAK TANDUAK"| publisher=Perpustakaan Digital Budaya Indonesia | date=11 Agustus 2018 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Tikuluak tanduak dikenakan oleh perempuan [[Minangkabau]] bersamaan dengan pakaian adat, bentuknya berupa tengkuluk yang menyerupai [[tanduk]]. Tikuluak tanduak biasanya terbuat dari kain [[songket]] tenunan yang tebal dan mudah dibentuk serta biasanya diberi warna emas ataupun merah yang merupakan salah satu warna khas [[pakaian adat Minangkabau]]. Pada bagian belakang tikuluak tanduak biasanya diberi hiasan berupa kain yang terurai ke belakang.<ref>{{cite web | url=http://www.pasbana.com/2016/06/filosofi-pakaian-bundo-kanduang.html| title=Filosofi Pakaian Bundo Kanduang Minangkabau | publisher=Pasbana.com | date=23 Juni 2016 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>
Tikuluak tanduk dikenakan oleh perempuan [[Minangkabau]] bersamaan dengan pakaian adat, biasanya terbuat dari kain [[songket]] tenunan yang tebal dan mudah dibentuk serta biasanya diberi warna emas atau merah yang merupakan salah satu warna khas [[pakaian adat Minangkabau]]. Pada bagian belakang tikuluak tanduk biasanya diberi hiasan berupa kain yang terurai ke belakang.<ref>{{cite web | url=http://www.pasbana.com/2016/06/filosofi-pakaian-bundo-kanduang.html| title=Filosofi Pakaian Bundo Kanduang Minangkabau | publisher=Pasbana.com | date=23 Juni 2016 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>


Bentuk tikuluak tanduak pun beragam, ada yang satu tingkat, dua tingkat, bahkan tiga tingkat. Biasanya hal ini tergantung dari mana tikuluak tanduak ini berasal. Tikuluak tanduak kebanyakan dibuat dari selendang tenunan khas Minangkabau jenis ''balapak'', yaitu kain yang ditenun dengan melewatkan benang emas di seluruh bidang kain.<ref>{{cite web | url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-tenun-pusako| title=Rumah Tenun Pusako| publisher=indonesiakaya.com | date=26 Oktober 2017 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref> Di beberapa daerah terdapat beragam cara memakainya sehingga bentuknya pun bervariasi. Di [[Kabupaten Agam]] ujungnya runcing, di [[Payakumbuh]] ujungnya pepat, di daerah [[Lintau Buo, Tanah Datar|Lintau]], [[Kabupaten Tanah Datar]], tanduknya bertingkat dan berbagai bentuk lainnya.<ref>{{cite web | url=https://budaya-indonesia.org/pakaian-adat-bundo-kanduang-tengkuluk| title=Pakaian adat Bundo Kanduang (tengkuluk)| publisher=Pustaka Digital Budaya Indonesia | date=28 Oktober 2017 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref> Pada upacara pernikahan, pengiring pengantin juga memakai hiasan pada kedua ujung tengkuluk yang terbuat dari emas atau loyang sepuhan.
Bentuk tikuluak tanduk pun beragam, ada yang satu tingkat, dua tingkat, bahkan tiga tingkat. Biasanya hal ini tergantung dari mana tikuluak tanduk ini berasal. tikuluak tanduk kebanyakan dibuat dari selendang tenunan khas Minangkabau jenis ''[[balapak]]'', yaitu kain yang ditenun dengan melewatkan benang emas di seluruh bidang kain.<ref>{{cite web| url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-tenun-pusako| title=Rumah Tenun Pusako| publisher=indonesiakaya.com| date=26 Oktober 2017| accessdate=24 Maret 2019| archive-date=2019-03-24| archive-url=https://web.archive.org/web/20190324144046/https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-tenun-pusako| dead-url=yes}}</ref> Di beberapa daerah terdapat beragam cara memakainya sehingga bentuknya pun bervariasi. Di [[Kabupaten Agam]] ujungnya runcing, di [[Payakumbuh]] ujungnya pepat, di daerah [[Lintau Buo, Tanah Datar|Lintau]], [[Kabupaten Tanah Datar]], tanduknya bertingkat dan berbagai bentuk lainnya.<ref>{{cite web | url=https://budaya-indonesia.org/pakaian-adat-bundo-kanduang-tengkuluk| title=Pakaian adat Bundo Kanduang (tengkuluk)| publisher=Pustaka Digital Budaya Indonesia | date=28 Oktober 2017 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref> Pada upacara pernikahan, pengiring pengantin juga memakai hiasan pada kedua ujung tikuluak yang terbuat dari emas atau loyang sepuhan.


== Filosofi ==
== Filosofi ==
Bentuknya yang menyerupai tanduk sering difilosofikan sebagai bentuk dari tanduk [[kerbau]] yang merupakan bagian yang sangat ikonik dalam masyarakat [[Minangkabau]]. Selain itu bentuknya juga sering di analogikan dengan bentuk gonjong [[rumah gadang]] yang merupakan rumah adat khas Minangkabau, yang maknanya bahwa perempuan tidak boleh memikul beban yang terlalu berat.<ref>{{cite web | url=https://lampungpro.com/post/6258/hut-ri-ini-makna-pakaian-adat-minang-yang-dikenakan-ibu-negara-iriana-joko-widodo| title=HUT RI, ini Makna Pakaian Adat Minang yang Dikenakan Ibu Negara Iriana Joko Widodo| publisher=Lampung Post | date=17 Agustus 2017 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>
Bentuknya yang menyerupai tanduk sering dimaknai sebagai bentuk dari tanduk [[kerbau]] yang merupakan bagian yang sangat ikonik dalam masyarakat [[Minangkabau]]. Selain itu bentuknya juga sering di analogikan dengan bentuk gonjong [[rumah gadang]] yang merupakan rumah adat khas Minangkabau, yang maknanya bahwa perempuan tidak boleh memikul beban yang terlalu berat.<ref>{{cite web| url=https://lampungpro.com/post/6258/hut-ri-ini-makna-pakaian-adat-minang-yang-dikenakan-ibu-negara-iriana-joko-widodo| title=HUT RI, ini Makna Pakaian Adat Minang yang Dikenakan Ibu Negara Iriana Joko Widodo| publisher=Lampung Post| date=17 Agustus 2017| accessdate=24 Maret 2019}}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Makna filosofis dari tikuluak tanduak yang menyerupai rumah adat Minangkabau adalah bahwa perempuan sebagai pemilik rumah gadang atau [[bundo kanduang]] bagi kaumnya. Sedangkan makna dari bentuknya yang berbentuk tanduk kerbau yaitu melambangkan kekuatan hati, mempunyai kemauan tinggi dalam mencapai sesuatu yang baik, gigih dan tidak pernah berputus asa. Pada ujung tikuluak dibuat tumpul yang artinya bersifat berani, ramah tamah dan tidak ingin melukai hati orang lain. Panjang tanduk atau kedua sisi pada tengkuluk harus sama yang artinya seimbang, bersifat adil sesuai kebutuhan dan kebaikan masyarakat.<ref>{{cite web | url=https://media.neliti.com/media/publications/71334-ID-tingkuluak-di-nagari-koto-nan-gadang-kot.pdf| title=Tingkuluak di Nagari Koto Gadang| publisher=Neliti.com | date=26 Oktober 2017 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>
Makna filosofis dari tikuluak tanduk yang menyerupai rumah adat Minangkabau adalah bahwa perempuan sebagai pemilik rumah gadang atau [[bundo kanduang]] bagi kaumnya. Sedangkan makna dari bentuknya yang berbentuk tanduk kerbau yaitu melambangkan kekuatan hati, mempunyai kemauan tinggi dalam mencapai sesuatu yang baik, gigih dan tidak pernah berputus asa. Pada ujung tikuluak dibuat tumpul yang artinya bersifat berani, ramah tamah dan tidak ingin melukai hati orang lain. Panjang tanduk atau kedua sisi pada tikuluak harus sama yang artinya seimbang, bersifat adil sesuai kebutuhan dan kebaikan masyarakat.<ref>{{cite web | url=https://media.neliti.com/media/publications/71334-ID-tingkuluak-di-nagari-koto-nan-gadang-kot.pdf| title=Tingkuluak di Nagari Koto Gadang| publisher=Neliti.com | date=26 Oktober 2017 | accessdate=24 Maret 2019}}</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 21: Baris 22:
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Minangkabau in adatkleding TMnr 10026841.jpg|
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Minangkabau in adatkleding TMnr 10026841.jpg|
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Minangkabausch bruidspaar met familie voor hun huis West-Sumatra TMnr 10003072.jpg
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Minangkabausch bruidspaar met familie voor hun huis West-Sumatra TMnr 10003072.jpg
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Poserende Minangkabauers in gelegenheidskleding TMnr 10005033.jpg
</gallery>
</gallery>


== Lihat juga ==
== Lihat juga ==
* [[Tikuluak]]
* [[Tengkuluk|tikuluak]]
* [[Tikuluak Koto Gadang]]
* [[Tengkuluk Koto Gadang|tikuluak Koto Gadang]]
* [[Suntiang]]


== Catatan kaki ==
== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori:Adat Minangkabau]]
[[Kategori:Pakaian adat Minangkabau]]
[[Kategori:Pakaian adat Minangkabau]]
[[Kategori:Penutup kepala]]
[[Kategori:Tengkuluk]]

Revisi terkini sejak 28 November 2023 09.14

Wanita Minangkabau memakai tikuluak tanduk.
Pakaian adat Minangkabau dengan tikuluak tanduk dalam pertunjukan tari piring.

Tingkuluak tanduak atau tikuluak tanduak merupakan salah satu jenis penutup kepala wanita atau tingkuluak dalam budaya masyarakat Minangkabau yang bentuknya menyerupai tanduk. Jenis penutup kepala ini terbuat dari kain yang dibentuk menjadi selendang panjang yang kemudian dikreasikan menyerupai tanduk dengan dua sisi kiri dan kanan berbentuk lancip seperti tanduk kerbau. Jenis ini biasa digunakan oleh perempuan dalam pertunjukan tari adat, upacara adat, penyambutan tamu, dan pengiring pengantin dalam acara pernikahan.[1]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Tikuluak tanduk dikenakan oleh perempuan Minangkabau bersamaan dengan pakaian adat, biasanya terbuat dari kain songket tenunan yang tebal dan mudah dibentuk serta biasanya diberi warna emas atau merah yang merupakan salah satu warna khas pakaian adat Minangkabau. Pada bagian belakang tikuluak tanduk biasanya diberi hiasan berupa kain yang terurai ke belakang.[2]

Bentuk tikuluak tanduk pun beragam, ada yang satu tingkat, dua tingkat, bahkan tiga tingkat. Biasanya hal ini tergantung dari mana tikuluak tanduk ini berasal. tikuluak tanduk kebanyakan dibuat dari selendang tenunan khas Minangkabau jenis balapak, yaitu kain yang ditenun dengan melewatkan benang emas di seluruh bidang kain.[3] Di beberapa daerah terdapat beragam cara memakainya sehingga bentuknya pun bervariasi. Di Kabupaten Agam ujungnya runcing, di Payakumbuh ujungnya pepat, di daerah Lintau, Kabupaten Tanah Datar, tanduknya bertingkat dan berbagai bentuk lainnya.[4] Pada upacara pernikahan, pengiring pengantin juga memakai hiasan pada kedua ujung tikuluak yang terbuat dari emas atau loyang sepuhan.

Bentuknya yang menyerupai tanduk sering dimaknai sebagai bentuk dari tanduk kerbau yang merupakan bagian yang sangat ikonik dalam masyarakat Minangkabau. Selain itu bentuknya juga sering di analogikan dengan bentuk gonjong rumah gadang yang merupakan rumah adat khas Minangkabau, yang maknanya bahwa perempuan tidak boleh memikul beban yang terlalu berat.[5]

Makna filosofis dari tikuluak tanduk yang menyerupai rumah adat Minangkabau adalah bahwa perempuan sebagai pemilik rumah gadang atau bundo kanduang bagi kaumnya. Sedangkan makna dari bentuknya yang berbentuk tanduk kerbau yaitu melambangkan kekuatan hati, mempunyai kemauan tinggi dalam mencapai sesuatu yang baik, gigih dan tidak pernah berputus asa. Pada ujung tikuluak dibuat tumpul yang artinya bersifat berani, ramah tamah dan tidak ingin melukai hati orang lain. Panjang tanduk atau kedua sisi pada tikuluak harus sama yang artinya seimbang, bersifat adil sesuai kebutuhan dan kebaikan masyarakat.[6]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "PENUTUP KEPALA WANITA KHAS MINANGKABAU "TIKULUAK TANDUAK"". Perpustakaan Digital Budaya Indonesia. 11 Agustus 2018. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  2. ^ "Filosofi Pakaian Bundo Kanduang Minangkabau". Pasbana.com. 23 Juni 2016. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  3. ^ "Rumah Tenun Pusako". indonesiakaya.com. 26 Oktober 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-24. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  4. ^ "Pakaian adat Bundo Kanduang (tengkuluk)". Pustaka Digital Budaya Indonesia. 28 Oktober 2017. Diakses tanggal 24 Maret 2019. 
  5. ^ "HUT RI, ini Makna Pakaian Adat Minang yang Dikenakan Ibu Negara Iriana Joko Widodo". Lampung Post. 17 Agustus 2017. Diakses tanggal 24 Maret 2019. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Tingkuluak di Nagari Koto Gadang" (PDF). Neliti.com. 26 Oktober 2017. Diakses tanggal 24 Maret 2019.