Lompat ke isi

Sunat dan HIV: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Circumcision and HIV"
 
.
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Sunat]] pada laki-laki mengurangi risiko penularan [[HIV]] dari wanita ke pria.<ref name="Krieger2011">{{Cite journal|date=February 2012|title=Male circumcision and HIV infection risk|journal=World Journal of Urology|type=Review|volume=30|issue=1|pages=3–13|doi=10.1007/s00345-011-0696-x|pmid=21590467}}</ref><ref name="Siegfried2009">{{Cite journal|date=April 2009|editor-last=Siegfried|editor-first=Nandi|title=Male circumcision for prevention of heterosexual acquisition of HIV in men|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|type=Review|issue=2|pages=CD003362|doi=10.1002/14651858.CD003362.pub2|pmid=19370585}}</ref> Pada tahun 2011, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) dan United Nations Programme on HIV/AIDS ( [[UNAIDS]] ) menyatakan bahwa sunat laki-laki manjur untuk mencegah HIV jika dilakukan oleh para profesional medis dengan kondisi yang aman.<ref name="WHO-GTPDSA">{{Cite web|url=http://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9789241596169_eng.pdf|title=Male circumcision: Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability|year=2007|publisher=[[World Health Organization]]|access-date=2009-03-04}}
[[Sunat]] pada laki-laki mengurangi risiko penularan [[HIV]] dari wanita ke pria.<ref name="Krieger2011">{{Cite journal|date=February 2012|title=Male circumcision and HIV infection risk|journal=World Journal of Urology|type=Review|volume=30|issue=1|pages=3–13|doi=10.1007/s00345-011-0696-x|pmid=21590467}}</ref><ref name="Siegfried2009">{{Cite journal|date=April 2009|editor-last=Siegfried|editor-first=Nandi|title=Male circumcision for prevention of heterosexual acquisition of HIV in men|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|type=Review|issue=2|pages=CD003362|doi=10.1002/14651858.CD003362.pub2|pmid=19370585}}</ref> Pada tahun 2011, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) dan United Nations Programme on HIV/AIDS ( [[UNAIDS]] ) menyatakan bahwa sunat laki-laki manjur untuk mencegah HIV jika dilakukan oleh para profesional medis dengan kondisi yang aman.<ref name="WHO-GTPDSA">{{Cite web|url=http://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9789241596169_eng.pdf|title=Male circumcision: Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability|year=2007|publisher=[[World Health Organization]]|access-date=2009-03-04}}
</ref><ref name="WHO-C&R">{{Cite journal|date=March 28, 2007|title=New Data on Male Circumcision and HIV Prevention: Policy and Programme Implications|url=http://www.who.int/hiv/mediacentre/MCrecommendations_en.pdf|publisher=[[World Health Organization]]|id=|access-date=2007-08-13}}
</ref><ref name="WHO-C&R">{{Cite journal|date=March 28, 2007|title=New Data on Male Circumcision and HIV Prevention: Policy and Programme Implications|url=http://www.who.int/hiv/mediacentre/MCrecommendations_en.pdf|publisher=[[World Health Organization]]|id=|access-date=2007-08-13}}
</ref><ref name="WHOpr0307">{{Cite web|url=http://www.who.int/hiv/mediacentre/news68/en/index.html|title=WHO and UNAIDS announce recommendations from expert consultation on male circumcision for HIV prevention|date=March 2007|publisher=World Health Organisation}}</ref> [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit|Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat]] (CDC) menyatakan bahwa sunat mengurangi risiko pria tertular HIV dan [[Penyakit menular seksual|infeksi menular seksual]] (IMS) lainnya dari pasangan wanita yang terinfeksi. <ref name="CDC-2013">{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|title=Male Circumcision|year=2013|publisher=Centers for Disease Control and Prevention|archive-url=https://web.archive.org/web/20131221002411/http://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|archive-date=2013-12-21}}</ref>
</ref><ref name="WHOpr0307">{{Cite web|url=http://www.who.int/hiv/mediacentre/news68/en/index.html|title=WHO and UNAIDS announce recommendations from expert consultation on male circumcision for HIV prevention|date=March 2007|publisher=World Health Organisation|access-date=2019-04-11|archive-date=2013-03-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20130312062808/http://www.who.int/hiv/mediacentre/news68/en/index.html|dead-url=yes}}</ref> [[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit|Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat]] (CDC) menyatakan bahwa sunat mengurangi risiko pria tertular HIV dan [[Penyakit menular seksual|infeksi menular seksual]] (IMS) lainnya dari pasangan wanita yang terinfeksi.<ref name="CDC-2013">{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|title=Male Circumcision|year=2013|publisher=Centers for Disease Control and Prevention|archive-url=https://web.archive.org/web/20131221002411/http://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|archive-date=2013-12-21}}</ref>


Hasil meta-analisis terhadap lima belas penelitian yang mengamati [[Lelaki seks lelaki|laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki]] tidak menemukan cukup bukti bahwa sunat laki-laki melindungi mereka dari infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya.<ref name="Millett">{{Cite journal|date=October 2008|title=Circumcision status and risk of HIV and sexually transmitted infections among men who have sex with men: a meta-analysis|url=http://jama.ama-assn.org/cgi/content/short/300/14/1674|journal=JAMA|type=Meta-analysis|volume=300|issue=14|pages=1674–84|doi=10.1001/jama.300.14.1674|pmid=18840841}}</ref> CDC menyimpulkan, "Belum ada data yang meyakinkan untuk membantu menentukan apakah sunat laki-laki akan berdampak terhadap risiko HIV bagi laki-laki yang melakukan seks anal dengan pasangan perempuan atau laki-laki, baik itu pihak yang memasukkan ataupun yang menerima."<ref name="CDC-2013">{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|title=Male Circumcision|year=2013|publisher=Centers for Disease Control and Prevention|archive-url=https://web.archive.org/web/20131221002411/http://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|archive-date=2013-12-21}}</ref>
Hasil meta-analisis terhadap lima belas penelitian yang mengamati [[Lelaki seks lelaki|laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki]] tidak menemukan cukup bukti bahwa sunat laki-laki melindungi mereka dari infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya. CDC menyimpulkan, "Belum ada data yang meyakinkan untuk membantu menentukan apakah sunat laki-laki akan berdampak terhadap risiko HIV bagi laki-laki yang melakukan seks anal dengan pasangan perempuan atau laki-laki, baik itu pihak yang memasukkan ataupun yang menerima."<ref name="CDC-2013">{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|title=Male Circumcision|year=2013|publisher=Centers for Disease Control and Prevention|archive-url=https://web.archive.org/web/20131221002411/http://www.cdc.gov/hiv/prevention/research/malecircumcision/|archive-date=2013-12-21}}</ref>

Namun, hasil tinjauan dari tahun 2017 dan 2011 menemukan beberapa bukti bahwa sunat membantu mengurangi risiko HIV pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.<ref>{{Cite journal|date=April 2018|title=Male circumcision for the prevention of human immunodeficiency virus (HIV) acquisition: a meta-analysis|journal=BJU International|volume=121|issue=4|pages=515–526|doi=10.1111/bju.14102|pmid=29232046}}</ref><ref>{{Cite journal|date=June 2011|title=Male circumcision for prevention of homosexual acquisition of HIV in men|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|issue=6|pages=CD007496|doi=10.1002/14651858.CD007496.pub2|pmid=21678366}}</ref>


== Mekanisme aksi ==
== Mekanisme aksi ==
Bukti dari percobaan mendukung teori bahwa [[sel Langerhans]] (bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia) di kulup penis dapat menjadi sumber masuknya virus HIV. <ref>{{Cite journal|date=October 2010|title=Male circumcision for HIV prevention: current research and programmatic issues|url=http://journals.lww.com/aidsonline/Fulltext/2010/10004/Male_circumcision_for_HIV_prevention__current.7.aspx|journal=AIDS|type=Randomized controlled trial|volume=24 Suppl 4|pages=S61–9|doi=10.1097/01.aids.0000390708.66136.f4|pmc=4233247|pmid=21042054}}</ref> Dengan disunatnya kulup tersebut, pintu masuk utama bagi HIV juga dihilangkan.
Bukti dari percobaan mendukung teori bahwa [[sel Langerhans]] (bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia) di kulup penis dapat menjadi sumber masuknya virus HIV.<ref>{{Cite journal|date=October 2010|title=Male circumcision for HIV prevention: current research and programmatic issues|url=http://journals.lww.com/aidsonline/Fulltext/2010/10004/Male_circumcision_for_HIV_prevention__current.7.aspx|journal=AIDS|type=Randomized controlled trial|volume=24 Suppl 4|pages=S61–9|doi=10.1097/01.aids.0000390708.66136.f4|pmc=4233247|pmid=21042054}}</ref> Dengan disunatnya kulup tersebut, pintu masuk utama bagi HIV juga dihilangkan.


== Referensi ==
== Referensi ==
<references group="" responsive="0"></references>
<references group="" responsive="0"></references>

[[Kategori:Sunat]]
[[Kategori:Sunat]]
[[Kategori:HIV/AIDS]]
[[Kategori:AIDS]]

Revisi terkini sejak 14 Juli 2023 08.26

Sunat pada laki-laki mengurangi risiko penularan HIV dari wanita ke pria.[1][2] Pada tahun 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan United Nations Programme on HIV/AIDS ( UNAIDS ) menyatakan bahwa sunat laki-laki manjur untuk mencegah HIV jika dilakukan oleh para profesional medis dengan kondisi yang aman.[3][4][5] Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa sunat mengurangi risiko pria tertular HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya dari pasangan wanita yang terinfeksi.[6]

Hasil meta-analisis terhadap lima belas penelitian yang mengamati laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki tidak menemukan cukup bukti bahwa sunat laki-laki melindungi mereka dari infeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya. CDC menyimpulkan, "Belum ada data yang meyakinkan untuk membantu menentukan apakah sunat laki-laki akan berdampak terhadap risiko HIV bagi laki-laki yang melakukan seks anal dengan pasangan perempuan atau laki-laki, baik itu pihak yang memasukkan ataupun yang menerima."[6]

Mekanisme aksi

[sunting | sunting sumber]

Bukti dari percobaan mendukung teori bahwa sel Langerhans (bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia) di kulup penis dapat menjadi sumber masuknya virus HIV.[7] Dengan disunatnya kulup tersebut, pintu masuk utama bagi HIV juga dihilangkan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Male circumcision and HIV infection risk". World Journal of Urology (Review). 30 (1): 3–13. February 2012. doi:10.1007/s00345-011-0696-x. PMID 21590467. 
  2. ^ Siegfried, Nandi, ed. (April 2009). "Male circumcision for prevention of heterosexual acquisition of HIV in men". The Cochrane Database of Systematic Reviews (Review) (2): CD003362. doi:10.1002/14651858.CD003362.pub2. PMID 19370585. 
  3. ^ "Male circumcision: Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability" (PDF). World Health Organization. 2007. Diakses tanggal 2009-03-04. 
  4. ^ "New Data on Male Circumcision and HIV Prevention: Policy and Programme Implications" (PDF). World Health Organization. March 28, 2007. Diakses tanggal 2007-08-13. 
  5. ^ "WHO and UNAIDS announce recommendations from expert consultation on male circumcision for HIV prevention". World Health Organisation. March 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-12. Diakses tanggal 2019-04-11. 
  6. ^ a b "Male Circumcision". Centers for Disease Control and Prevention. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-21. 
  7. ^ "Male circumcision for HIV prevention: current research and programmatic issues". AIDS (Randomized controlled trial). 24 Suppl 4: S61–9. October 2010. doi:10.1097/01.aids.0000390708.66136.f4. PMC 4233247alt=Dapat diakses gratis. PMID 21042054.