Lompat ke isi

Pesugihan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Annidafattiya (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi
 
(37 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Pesugihan''' adalah serangkaian [[mitos]] atau [[ritual]] yang dipercaya bisa digunakan untuk memperoleh kekayaan secara instan melalui jalan pintas. Biasanya dengan bantuan entitas atau [[makhluk gaib]]. Saat melakukan ritual pesugihan, pelaku pesugihan biasanya membuat perjanjian dengan makhluk gaib. Dalam melakukan perjanjian, [[tumbal]] atau mahar tertentu harus dipersembahkan kepada makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan yang diperoleh. Korban tumbal pesugihan ditentukan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pelaku pesugihan harus bisa memenuhinya.
{{refimprove|date=Mei 2018}}
'''Pesugihan''' adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras layaknya orang bekerja pada umumnya.Dalam prosesnya pesugihan adalah bentuk kerjasama perjanjian antara manusia sebagai pelaku pesugihan dengan makhluk gaib/jin/siluman.Sebenarnya pesugihan ini tidaklah gratis melainkan memerlukan tumbal atau korban kepada pihak makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan.Korban tumbal pesugihan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pihak manusia harus bisa memenuhinya.Biasanya para pelaku pesugihan adalah orang-orang yang telah putus asa dalam kehidupannya mencari uang secara halal,dan sudah tertutup hatinya sehingga bahkan harus tega mengorbankan orang lain untuk di jadikan korban tumbal pesugihannya.Pada dasarnya dalam pesugihan pihak manusialah yang akan selalu dirugikan,apalagi kekayaan yang didapatkannya tidak akan berlangsung lama jika tidak bisa memenuhi tumbal korban setiap tahunnya.Apabila sang pelaku pesugihan telah meninggal dunia hasil kekayaan dari hasil pesugihan juga akan lenyap jika tidak ada yang meneruskan atau mewarisi pesugihan tersebut.


Kepercayaan mengenai pesugihan ini tidak terlepas dari masyarakat yang gemar akan hal-hal supranatural. Selain itu, keinginan untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu bekerja keras membuat kepercayaan terhadap praktik ini kian berkembang. Menurut Prof. Wasino, seorang Guru Besar Sejarah Unnes, konsep pesugihan merupakan gejala baru. Konsep pesugihan baru muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20. Kecemburuan sosial dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat pada saat itu menjadikan orang yang kaya secara tiba-tiba dianggap melakukan praktik pesugihan.<ref>{{Cite web|last=Aji|first=Dian Utoro|title=Menelusuri Jejak Sejarah 'Pesugihan' di Indonesia|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5107577/menelusuri-jejak-sejarah-pesugihan-di-indonesia|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2021-12-18}}</ref>
Banyak jenis-jenis pesugihan dari pesugihan memelihara tuyul,pesugihan perkawinan dengan siluman ular,pesugihan kain kafan,pesugihan gunung kawi,pesugihan buto ijo ,pesugihan kera,babi ngepet,tikus ngepet,kelelawar ngepet dan masih banyak yang lainnya.


== Lokasi populer di Indonesia ==


==== Gunung Kawi, Malang ====
Biasanya dalam pesugihan terdapat ritual yang biasanya melanggar perintah Allah sebagai contoh meminum darah, memakan binatang hidup-hidup tanpa disembelih atas nama Allah, bersetubuh dengan jenasah perawan (perempuan), memberikan kurban binatang (ayam hitam, kambing hitam, kerbau hitam) kepada jin, berpuasa yang ditujukan untuk jin, berzinah dengan lawan jenis (berhubungan badan dengan banyak perempuan kadang dengan target khusus seperti wanita hamil, tante-tante yang sudah bersuami, anak gadis dll), mandi darah hewan, mandi air comberan, dan masih banyak lagi ritual yang ditujukan kepada jin.
Selain pesona keindahannya, juga dikenal karena aura mistis yang dimilikinya. Berlokasi di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu, Gunung Kawi diapit oleh Gunung Butak dan Gunung Panderman. Reputasinya sebagai tempat pesugihan telah menarik perhatian hingga ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, Myanmar, dan Malaysia, sehingga banyak wisatawan mancanegara datang khusus untuk melakukan ritual pesugihan di tempat ini.<ref>{{Cite web|last=Jems|first=Jamal|title=Diyakini Bisa Bikin Kaya, Ini 5 Lokasi Pesugihan di Jawa Paling Tersohor|url=https://www.insertlive.com/food-travel/20240108162653-249-328219/5-lokasi-pesugihan-di-jawa-paling-tersohor-ada-yang-syarat-ritualnya-bersetubuh|website=food-dan-travel|language=id-ID|access-date=2024-10-28}}</ref>

'''Jawa Barat'''

==Lihat pula==
* [[Babi ngepet]]
* [[Tuyul]]
* Begu Ganjang


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}{{Mitos supernatural Indonesia}}
{{reflist}}

{{Ilmu sihir di Indonesia}}


[[Kategori:Mitologi]]
[[Kategori:Mitologi]]
[[Kategori:Okultisme]]
[[Kategori:Ilmu sihir]]

Revisi terkini sejak 31 Oktober 2024 10.09

Pesugihan adalah serangkaian mitos atau ritual yang dipercaya bisa digunakan untuk memperoleh kekayaan secara instan melalui jalan pintas. Biasanya dengan bantuan entitas atau makhluk gaib. Saat melakukan ritual pesugihan, pelaku pesugihan biasanya membuat perjanjian dengan makhluk gaib. Dalam melakukan perjanjian, tumbal atau mahar tertentu harus dipersembahkan kepada makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan yang diperoleh. Korban tumbal pesugihan ditentukan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pelaku pesugihan harus bisa memenuhinya.

Kepercayaan mengenai pesugihan ini tidak terlepas dari masyarakat yang gemar akan hal-hal supranatural. Selain itu, keinginan untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu bekerja keras membuat kepercayaan terhadap praktik ini kian berkembang. Menurut Prof. Wasino, seorang Guru Besar Sejarah Unnes, konsep pesugihan merupakan gejala baru. Konsep pesugihan baru muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20. Kecemburuan sosial dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat pada saat itu menjadikan orang yang kaya secara tiba-tiba dianggap melakukan praktik pesugihan.[1]

Lokasi populer di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Gunung Kawi, Malang

[sunting | sunting sumber]

Selain pesona keindahannya, juga dikenal karena aura mistis yang dimilikinya. Berlokasi di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu, Gunung Kawi diapit oleh Gunung Butak dan Gunung Panderman. Reputasinya sebagai tempat pesugihan telah menarik perhatian hingga ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, Myanmar, dan Malaysia, sehingga banyak wisatawan mancanegara datang khusus untuk melakukan ritual pesugihan di tempat ini.[2]

Jawa Barat

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Aji, Dian Utoro. "Menelusuri Jejak Sejarah 'Pesugihan' di Indonesia". detiknews. Diakses tanggal 2021-12-18. 
  2. ^ Jems, Jamal. "Diyakini Bisa Bikin Kaya, Ini 5 Lokasi Pesugihan di Jawa Paling Tersohor". food-dan-travel. Diakses tanggal 2024-10-28.