Lopinavir/ritonavir: Perbedaan antara revisi
k Menghapus Kategori:Obat antivirus; Menambah Kategori:Antivirus kombinasi dosis tetap menggunakan HotCat |
|||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 41: | Baris 41: | ||
<!--Chemical data--> |
<!--Chemical data--> |
||
}} |
}} |
||
<span data-segmentid="113" class="cx-segment">'''Lopinavir/ritonavir''' ('''LPV/r'''), dengan nama dagang '''Kaletra, Aluvia,''' dan lainnya, adalah kombinasi dosis tetap untuk pengobatan dan pencegahan [[AIDS|HIV/AIDS]].<ref name=" |
<span data-segmentid="113" class="cx-segment">'''Lopinavir/ritonavir''' ('''LPV/r'''), dengan nama dagang '''Kaletra, Aluvia,''' dan lainnya, adalah kombinasi dosis tetap untuk pengobatan dan pencegahan [[AIDS|HIV/AIDS]].<ref name="AHFS20163">{{Cite web|url=https://www.drugs.com/monograph/lopinavir-and-ritonavir.html|title=Lopinavir and Ritonavir|publisher=The American Society of Health-System Pharmacists|archive-url=https://web.archive.org/web/20161220181842/https://www.drugs.com/monograph/lopinavir-and-ritonavir.html|archive-date=20 December 2016|dead-url=no|access-date=28 November 2016}}</ref></span> Obat ini terdiri dari <span data-segmentid="116" class="cx-segment">[[lopinavir]] dan [[ritonavir]] dosis rendah.<ref name="AHFS20163"/></span> Obat ini digunakan secara bersamaan dengan <span data-segmentid="119" class="cx-segment">obat [[Penanganan HIV/AIDS|ARV]] lainnya.<ref name="AHFS20163"/></span> Obat ini <span data-segmentid="121" class="cx-segment">dapat digunakan untuk pencegahan setelah tertusuk jarum suntik atau terpaparan risiko penularan lainnya.<ref name="AHFS20163"/></span> Obat ini berupa tablet<span data-segmentid="123" class="cx-segment">.<ref name="AHFS20163"/></span> |
||
<span data-segmentid="124" class="cx-segment">Efek samping yang umum terjadi antara lain [[diare]], muntah, rasa lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.<ref name=" |
<span data-segmentid="124" class="cx-segment">Efek samping yang umum terjadi antara lain [[diare]], muntah, rasa lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.<ref name="AHFS20163"/></span> <span data-segmentid="126" class="cx-segment">Efek samping berat yang mungkin terjadi antara lain [[pankreatitis]], gangguan hati, dan [[Hiperglikemia|gula darah tinggi]].<ref name="AHFS20163"/></span> Obat ini umum digunakan pada pasien <span data-segmentid="130" class="cx-segment">[[Kehamilan|hamil]] dan memiliki profil keamanan yang baik.<ref name="AHFS20163"/></span> <span data-segmentid="132" class="cx-segment">Kedua obat tersebut termasuk dalam kelas [[Protease inhibitor|inhibitor protease]].<ref name="AHFS20163"/></span> <span data-segmentid="134" class="cx-segment">Ritonavir berfungsi untuk memperlambat metabolisme lopinavir.<ref name="AHFS20163"/></span> |
||
<span data-segmentid="135" class="cx-segment">Kombinasi lopinavir/ritonavir disetujui oleh FDA pada tahun 2000.<ref name="AHFS20163" |
<span data-segmentid="135" class="cx-segment">Kombinasi lopinavir/ritonavir disetujui oleh FDA pada tahun 2000.<ref name="AHFS20163"/></span> Obat i<span data-segmentid="136" class="cx-segment">ni ada dalam [[Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]] <ref name="WHO19th">{{Cite web|url=http://www.who.int/medicines/publications/essentialmedicines/EML_2015_FINAL_amended_NOV2015.pdf?ua=1|title=WHO Model List of Essential Medicines (19th List)|date=April 2015|website=World Health Organization|archive-url=https://web.archive.org/web/20161213052708/http://www.who.int/medicines/publications/essentialmedicines/EML_2015_FINAL_amended_NOV2015.pdf?ua=1|archive-date=13 December 2016|dead-url=no|access-date=8 December 2016}}</ref></span> <span data-segmentid="139" class="cx-segment">Biaya pengobatan dengan LPV/r di [[negara berkembang]] adalah 18,96 hingga 113,52 USD per bulan.<ref>{{Cite web|url=http://mshpriceguide.org/en/single-drug-information/?DMFId=1273&searchYear=2014|title=Lopinavir + Ritonavir|website=International Drug Price Indicator Guide|archive-url=https://web.archive.org/web/20170305062217/http://mshpriceguide.org/en/single-drug-information/?DMFId=1273&searchYear=2014|archive-date=5 March 2017|dead-url=no|access-date=28 November 2016}}</ref></span> <span data-segmentid="141" class="cx-segment">Di Amerika Serikat obat ini tidak tersedia dalam bentuk [[Obat generik|generik]] dan harganya lebih dari 200 USD per bulan pada tahun 2016.<ref name="Tar2016">{{Cite book|title=Tarascon Pharmacopoeia 2016 Professional Desk Reference Edition|date=2016|publisher=Jones & Bartlett Publishers|isbn=9781284095302|page=67|url=https://books.google.ca/books?id=iu7PDAAAQBAJ&pg=PA67|language=en}}</ref></span> Di Indonesia, pengobatan untuk HIV ditanggung oleh pemerintah. Pasien dapat menerima obat ARV secara gratis di beberapa fasilitas kesehatan yang tersebar di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1104098-jumlah-penderita-hiv-di-jakarta-paling-tinggi-di-indonesia|title=Jumlah Penderita HIV di Jakarta Paling Tinggi di Indonesia|last=Ernawati|first=Jujuk|date=2018-12-17|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2019-07-02}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20181217/106/870383/menkes-obat-penyakit-hiv-gratis-dan-dijamin-ketersediaannya|title=Menkes: Obat Penyakit HIV Gratis dan Dijamin Ketersediaannya|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2019-07-02|last=Wening|first=Andhika Anggoro|editor-last=Baqiroh|editor-first=Nur Faizah Al Bahriyatul}}</ref> |
||
== Indikasi == |
== Indikasi == |
||
<span data-segmentid="144" class="cx-segment">Per tahun 2006, lopinavir/ritonavir merupakan salah satu komponen dari pilihan kombinasi terapi lini pertama yang direkomendasikan oleh [[Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]].<ref name="dhhs">DHHS panel. Guidelines for the use of antiretroviral agents in HIV-1-infected adults and adolescents (May 4, 2006). (Available for download from [http://www.aidsinfo.nih.gov/Guidelines/GuidelineDetail.aspx?MenuItem=Guidelines&Search=Off&GuidelineID=7&ClassID=1 AIDSInfo] {{Webarchive}})</ref></span> [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]] merekomendasikan penggunaan lopinavir/ritonavir sebagai terapi HIV lini kedua untuk menggantikan [[inhibitor transkriptase balik]] non-nukleosida seperti [[efavirenz]] dan [[nevirapin]].<ref name="kemenkes">{{cite web|url=http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Permenkes_ARV_Cetak.pdf|title=Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral|accessdate=2019-06-26}}</ref> |
<span data-segmentid="144" class="cx-segment">Per tahun 2006, lopinavir/ritonavir merupakan salah satu komponen dari pilihan kombinasi terapi lini pertama yang direkomendasikan oleh [[Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]].<ref name="dhhs">DHHS panel. Guidelines for the use of antiretroviral agents in HIV-1-infected adults and adolescents (May 4, 2006). (Available for download from [http://www.aidsinfo.nih.gov/Guidelines/GuidelineDetail.aspx?MenuItem=Guidelines&Search=Off&GuidelineID=7&ClassID=1 AIDSInfo] {{Webarchive}})</ref></span> [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia]] merekomendasikan penggunaan lopinavir/ritonavir sebagai terapi HIV lini kedua untuk menggantikan [[inhibitor transkriptase balik]] non-nukleosida seperti [[efavirenz]] dan [[nevirapin]].<ref name="kemenkes">{{cite web|url=http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Permenkes_ARV_Cetak.pdf|title=Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral|accessdate=2019-06-26|archive-date=2019-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20191005170803/http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Permenkes_ARV_Cetak.pdf|dead-url=yes}}</ref> |
||
== Efek samping == |
== Efek samping == |
||
<span data-segmentid="147" class="cx-segment">Efek samping yang paling sering terjadi setelah penggunaan lopinavir/ritonavir antara lain [[diare]] dan [[mual]].</span> <span data-segmentid="150" class="cx-segment">Dari hasil uji klinis, diare sedang atau berat dialami hingga 27% dari pasien yang mendapat LPV/r, sedangkan mual sedang atau berat dialami hingga 16% dari pasien.<ref name="PInfo">[http://www.rxabbott.com/pdf/kaletratabpi.pdf KALETRA (lopinavir/ritonavir) capsules; (lopinavir/ritonavir) oral solution. Prescribing information. April 2009] {{Webarchive}}</ref></span> <span data-segmentid="151" class="cx-segment">Efek samping umum lainnya antara lain [[Mulas|sakit perut]], [[sakit kepala]], [[muntah]], dan ruam terutama pada anak.<ref name="PInfo" /></span> |
<span data-segmentid="147" class="cx-segment">Efek samping yang paling sering terjadi setelah penggunaan lopinavir/ritonavir antara lain [[diare]] dan [[mual]].</span> <span data-segmentid="150" class="cx-segment">Dari hasil uji klinis, diare sedang atau berat dialami hingga 27% dari pasien yang mendapat LPV/r, sedangkan mual sedang atau berat dialami hingga 16% dari pasien.<ref name="PInfo">[http://www.rxabbott.com/pdf/kaletratabpi.pdf KALETRA (lopinavir/ritonavir) capsules; (lopinavir/ritonavir) oral solution. Prescribing information. April 2009] {{Webarchive}}</ref></span> <span data-segmentid="151" class="cx-segment">Efek samping umum lainnya antara lain [[Mulas|sakit perut]], [[sakit kepala]], [[muntah]], dan ruam terutama pada anak.<ref name="PInfo" /></span> |
||
<span data-segmentid="161" class="cx-segment">Lopinavir/ritonavir diperkirakan memiliki interaksi dengan obat lain yang merupakan substrat [[CYP3A]] dan/atau [[P-glikoprotein|P-gp]].<ref>{{Cite journal|last=Zhang|first=Lei|last2=Zhang|first2=Yuanchao|last3=Huang|first3=Shiew-Mei|date=19 October 2009|title=Scientific and Regulatory Perspectives on Metabolizing Enzyme-Transporter Interplay and Its Role in Drug Interactions: Challenges in Predicting Drug Interactions|journal=Molecular Pharmaceutics|volume=6|issue=6|pages=1766–1774|doi=10.1021/mp900132e|pmid=19839641}}</ref></span> |
<span data-segmentid="161" class="cx-segment">Lopinavir/ritonavir diperkirakan memiliki interaksi dengan obat lain yang merupakan substrat [[CYP3A]] dan/atau [[P-glikoprotein|P-gp]].<ref>{{Cite journal|last=Zhang|first=Lei|last2=Zhang|first2=Yuanchao|last3=Huang|first3=Shiew-Mei|date=19 October 2009|title=Scientific and Regulatory Perspectives on Metabolizing Enzyme-Transporter Interplay and Its Role in Drug Interactions: Challenges in Predicting Drug Interactions|journal=Molecular Pharmaceutics|volume=6|issue=6|pages=1766–1774|doi=10.1021/mp900132e|pmid=19839641}}</ref></span> |
||
<span data-segmentid="164" class="cx-segment">Pasien dengan [[Penyakit kardiovaskular|penyakit jantung]], [[Penyakit arteri koroner|penyakit jantung iskemik]], atau [[kardiomiopati]] harus berhati-hati dalam menggunakan lopinavir/ritonavir.<ref name="SafetyLabel200904">FDA Issues Safety Labeling Changes for Kaletra, 2009-04-10, [http://www.medscape.com/viewarticle/590940?src=rss Medscape Today] {{Webarchive}}</ref></span> |
<span data-segmentid="164" class="cx-segment">Pasien dengan [[Penyakit kardiovaskular|penyakit jantung]], [[Penyakit arteri koroner|penyakit jantung iskemik]], atau [[kardiomiopati]] harus berhati-hati dalam menggunakan lopinavir/ritonavir.<ref name="SafetyLabel200904">FDA Issues Safety Labeling Changes for Kaletra, 2009-04-10, [http://www.medscape.com/viewarticle/590940?src=rss Medscape Today] {{Webarchive}}</ref></span> |
||
<span data-segmentid="168" class="cx-segment">Pada 8 Maret 2011, [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]] memberikan peringatan bagi para tenaga kesehatan karena adanya kasus masalah kesehatan yang berat setelah bayi prematur diberikan sirup lopinavir/ritonavir. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena adanya [[propilen glikol]] dalam sediaan tersebut.</span> FDA <span data-segmentid="171" class="cx-segment">merekomendasikan untuk menghindari penggunaan produk tersebut pada bayi prematur.<ref>Drugs.com: [https://www.drugs.com/fda/kaletra-lopinavir-ritonavir-label-change-serious-health-problems-premature-babies-12919.html Kaletra (lopinavir/ritonavir): Label Change - Serious Health Problems in Premature Babies] {{Webarchive}}</ref></span> |
<span data-segmentid="168" class="cx-segment">Pada 8 Maret 2011, [[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat]] memberikan peringatan bagi para tenaga kesehatan karena adanya kasus masalah kesehatan yang berat setelah bayi prematur diberikan sirup lopinavir/ritonavir. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena adanya [[propilen glikol]] dalam sediaan tersebut.</span> FDA <span data-segmentid="171" class="cx-segment">merekomendasikan untuk menghindari penggunaan produk tersebut pada bayi prematur.<ref>Drugs.com: [https://www.drugs.com/fda/kaletra-lopinavir-ritonavir-label-change-serious-health-problems-premature-babies-12919.html Kaletra (lopinavir/ritonavir): Label Change - Serious Health Problems in Premature Babies] {{Webarchive}}</ref></span> |
||
== Biaya == |
== Biaya == |
||
<span data-segmentid="192" class="cx-segment">Karena biaya pengobatan yang tinggi dan meluasnya penyebaran HIV, pemerintah [[Thailand]] mengeluarkan lisensi wajib pada tanggal 29 Januari 2007 untuk memproduksi dan/atau mengimpor lopinavir/ritonavir versi [[Obat generik|generik]].<ref>[http://www.cptech.org/ip/health/c/thailand/thai-cl-kaletra_en.pdf Decree of Department of Disease Control, Ministry of Public Health, regarding exploitation of patent on drugs & medical supplies by the government on combination drug between lopinavir & ritonavir] {{Webarchive}}</ref></span> Menanggapi hal tersebut<span data-segmentid="196" class="cx-segment">, Abbott Laboratories menarik permohonan registrasi lopinavir dan tujuh obat baru lainnya di Thailand dengan alasan pemerintah Thailand tidak menghormati [[Paten|hak paten]].<ref>[http://www.ft.com/cms/s/a2e81cc8-d1d1-11db-b921-000b5df10621,_i_rssPage=d7e814a8-3012-11da-ba9f-00000e2511c8.html 'Abbott pulls HIV drug in Thai patents protest', Financial Times (14 March 2007)]</ref></span> <span data-segmentid="198" class="cx-segment">Sikap Abbott dikecam oleh beberapa [[Lembaga swadaya masyarakat|LSM]] di seluruh dunia, seperti [[ACT UP|Act Up-Paris]] dan seruan oleh [[AIDES]], LSM Prancis, untuk [[Boikot|memboikot]] semua obat-obatan Abbott.<ref>[http://www.aides.org/rapport/people-livin-with-hiv-lets-change-the-rule-imposed-by-industry.pdf AIDES "People Living with HIV: Let's change the rules imposed by the pharmaceutical industry!" (July 1, 2007)] {{Webarchive}}</ref></span> |
<span data-segmentid="192" class="cx-segment">Karena biaya pengobatan yang tinggi dan meluasnya penyebaran HIV, pemerintah [[Thailand]] mengeluarkan lisensi wajib pada tanggal 29 Januari 2007 untuk memproduksi dan/atau mengimpor lopinavir/ritonavir versi [[Obat generik|generik]].<ref>[http://www.cptech.org/ip/health/c/thailand/thai-cl-kaletra_en.pdf Decree of Department of Disease Control, Ministry of Public Health, regarding exploitation of patent on drugs & medical supplies by the government on combination drug between lopinavir & ritonavir] {{Webarchive}}</ref></span> Menanggapi hal tersebut<span data-segmentid="196" class="cx-segment">, Abbott Laboratories menarik permohonan registrasi lopinavir dan tujuh obat baru lainnya di Thailand dengan alasan pemerintah Thailand tidak menghormati [[Paten|hak paten]].<ref>[http://www.ft.com/cms/s/a2e81cc8-d1d1-11db-b921-000b5df10621,_i_rssPage=d7e814a8-3012-11da-ba9f-00000e2511c8.html 'Abbott pulls HIV drug in Thai patents protest', Financial Times (14 March 2007)]{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref></span> <span data-segmentid="198" class="cx-segment">Sikap Abbott dikecam oleh beberapa [[Lembaga swadaya masyarakat|LSM]] di seluruh dunia, seperti [[ACT UP|Act Up-Paris]] dan seruan oleh [[AIDES]], LSM Prancis, untuk [[Boikot|memboikot]] semua obat-obatan Abbott.<ref>[http://www.aides.org/rapport/people-livin-with-hiv-lets-change-the-rule-imposed-by-industry.pdf AIDES "People Living with HIV: Let's change the rules imposed by the pharmaceutical industry!" (July 1, 2007)] {{Webarchive}}</ref></span> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references /> |
||
[[Kategori:Penghambat CYP3A4]] |
|||
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]] |
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]] |
||
[[Kategori:Obat Esensial Nasional Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Antivirus kombinasi dosis tetap]] |
|||
[[Kategori:Hepatotoksin]] |
|||
[[Kategori:Penghambat protease HIV]] |
|||
[[Kategori:Obat yang dikembangkan oleh AbbVie]] |
Revisi terkini sejak 17 Juli 2024 16.07
Data klinis | |
---|---|
Nama dagang | Kaletra, Aluvia |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a602015 |
Data lisensi | EMA:pranala |
Kat. kehamilan | C(US) |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) Schedule IV (CA) POM (UK) ℞-only (US) |
Rute | Melalui mulut |
Pengenal | |
Nomor CAS | 369372-47-4 |
Kode ATC | J05AR10 |
PubChem | CID 11979606 |
NIAID ChemDB | AIDSNO:003688 |
Data kimia | |
Rumus | ? |
Lopinavir/ritonavir (LPV/r), dengan nama dagang Kaletra, Aluvia, dan lainnya, adalah kombinasi dosis tetap untuk pengobatan dan pencegahan HIV/AIDS.[1] Obat ini terdiri dari lopinavir dan ritonavir dosis rendah.[1] Obat ini digunakan secara bersamaan dengan obat ARV lainnya.[1] Obat ini dapat digunakan untuk pencegahan setelah tertusuk jarum suntik atau terpaparan risiko penularan lainnya.[1] Obat ini berupa tablet.[1]
Efek samping yang umum terjadi antara lain diare, muntah, rasa lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.[1] Efek samping berat yang mungkin terjadi antara lain pankreatitis, gangguan hati, dan gula darah tinggi.[1] Obat ini umum digunakan pada pasien hamil dan memiliki profil keamanan yang baik.[1] Kedua obat tersebut termasuk dalam kelas inhibitor protease.[1] Ritonavir berfungsi untuk memperlambat metabolisme lopinavir.[1]
Kombinasi lopinavir/ritonavir disetujui oleh FDA pada tahun 2000.[1] Obat ini ada dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia [2] Biaya pengobatan dengan LPV/r di negara berkembang adalah 18,96 hingga 113,52 USD per bulan.[3] Di Amerika Serikat obat ini tidak tersedia dalam bentuk generik dan harganya lebih dari 200 USD per bulan pada tahun 2016.[4] Di Indonesia, pengobatan untuk HIV ditanggung oleh pemerintah. Pasien dapat menerima obat ARV secara gratis di beberapa fasilitas kesehatan yang tersebar di Indonesia.[5][6]
Indikasi
[sunting | sunting sumber]Per tahun 2006, lopinavir/ritonavir merupakan salah satu komponen dari pilihan kombinasi terapi lini pertama yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat.[7] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan penggunaan lopinavir/ritonavir sebagai terapi HIV lini kedua untuk menggantikan inhibitor transkriptase balik non-nukleosida seperti efavirenz dan nevirapin.[8]
Efek samping
[sunting | sunting sumber]Efek samping yang paling sering terjadi setelah penggunaan lopinavir/ritonavir antara lain diare dan mual. Dari hasil uji klinis, diare sedang atau berat dialami hingga 27% dari pasien yang mendapat LPV/r, sedangkan mual sedang atau berat dialami hingga 16% dari pasien.[9] Efek samping umum lainnya antara lain sakit perut, sakit kepala, muntah, dan ruam terutama pada anak.[9]
Lopinavir/ritonavir diperkirakan memiliki interaksi dengan obat lain yang merupakan substrat CYP3A dan/atau P-gp.[10]
Pasien dengan penyakit jantung, penyakit jantung iskemik, atau kardiomiopati harus berhati-hati dalam menggunakan lopinavir/ritonavir.[11]
Pada 8 Maret 2011, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memberikan peringatan bagi para tenaga kesehatan karena adanya kasus masalah kesehatan yang berat setelah bayi prematur diberikan sirup lopinavir/ritonavir. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena adanya propilen glikol dalam sediaan tersebut. FDA merekomendasikan untuk menghindari penggunaan produk tersebut pada bayi prematur.[12]
Biaya
[sunting | sunting sumber]Karena biaya pengobatan yang tinggi dan meluasnya penyebaran HIV, pemerintah Thailand mengeluarkan lisensi wajib pada tanggal 29 Januari 2007 untuk memproduksi dan/atau mengimpor lopinavir/ritonavir versi generik.[13] Menanggapi hal tersebut, Abbott Laboratories menarik permohonan registrasi lopinavir dan tujuh obat baru lainnya di Thailand dengan alasan pemerintah Thailand tidak menghormati hak paten.[14] Sikap Abbott dikecam oleh beberapa LSM di seluruh dunia, seperti Act Up-Paris dan seruan oleh AIDES, LSM Prancis, untuk memboikot semua obat-obatan Abbott.[15]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k "Lopinavir and Ritonavir". The American Society of Health-System Pharmacists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 December 2016. Diakses tanggal 28 November 2016.
- ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 December 2016.
- ^ "Lopinavir + Ritonavir". International Drug Price Indicator Guide. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 March 2017. Diakses tanggal 28 November 2016.
- ^ Tarascon Pharmacopoeia 2016 Professional Desk Reference Edition (dalam bahasa Inggris). Jones & Bartlett Publishers. 2016. hlm. 67. ISBN 9781284095302.
- ^ Ernawati, Jujuk (2018-12-17). "Jumlah Penderita HIV di Jakarta Paling Tinggi di Indonesia". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2019-07-02.
- ^ Wening, Andhika Anggoro. Baqiroh, Nur Faizah Al Bahriyatul, ed. "Menkes: Obat Penyakit HIV Gratis dan Dijamin Ketersediaannya". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-07-02.
- ^ DHHS panel. Guidelines for the use of antiretroviral agents in HIV-1-infected adults and adolescents (May 4, 2006). (Available for download from AIDSInfo Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty.) - ^ "Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-10-05. Diakses tanggal 2019-06-26.
- ^ a b KALETRA (lopinavir/ritonavir) capsules; (lopinavir/ritonavir) oral solution. Prescribing information. April 2009 Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty. - ^ Zhang, Lei; Zhang, Yuanchao; Huang, Shiew-Mei (19 October 2009). "Scientific and Regulatory Perspectives on Metabolizing Enzyme-Transporter Interplay and Its Role in Drug Interactions: Challenges in Predicting Drug Interactions". Molecular Pharmaceutics. 6 (6): 1766–1774. doi:10.1021/mp900132e. PMID 19839641.
- ^ FDA Issues Safety Labeling Changes for Kaletra, 2009-04-10, Medscape Today Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty. - ^ Drugs.com: Kaletra (lopinavir/ritonavir): Label Change - Serious Health Problems in Premature Babies Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty. - ^ Decree of Department of Disease Control, Ministry of Public Health, regarding exploitation of patent on drugs & medical supplies by the government on combination drug between lopinavir & ritonavir Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty. - ^ 'Abbott pulls HIV drug in Thai patents protest', Financial Times (14 March 2007)[pranala nonaktif permanen]
- ^ AIDES "People Living with HIV: Let's change the rules imposed by the pharmaceutical industry!" (July 1, 2007) Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty.