Lompat ke isi

Humaniora digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rismamnwr (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Humaniora digital''' adalah titik temu antara ilmu-ilmu [[humaniora]] seperti [[sastra]], [[linguistik]], [[kajian media]], [[kajian film]], dan [[komunikasi]] dengan [[ilmu komputer]] dengan tujuan mengkaji penggunaan alat-alat digital dalam aspek-aspek humaniora maupun bagaimana humaniora memengaruhi perkembangan ilmu komputer dan [[teknologi]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://dal.ca.libguides.com/digitalhumanities|title=LibGuides: Digital Humanities: What is Digital Humanities?|last=Gillis|first=Roger|website=dal.ca.libguides.com|language=en|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.insidehighered.com/digital-learning/article/2017/08/02/rising-stars-digital-humanities|title=The rising stars of the digital humanities {{!}} Inside Higher Ed|website=www.insidehighered.com|language=en|access-date=2019-07-13}}</ref> Kajian yang dilakukan dalam humaniora digital bersifat [[antardisiplin]].<ref name=":0" /> Sebagai contoh, data mentah seperti dari cabang [[arkeologi]] dikonversikan menjadi data digital melalui berbagai proses seperti pemindaian atau perekaman yang kemudian hasilnya dapat dianalisa melalui [[pemelajaran mesin]] atau divisualisasikan dengan [[Antarmuka pengguna grafis|antarmuka grafis]].<ref>{{Cite web|url=http://www.cs.tau.ac.il/~kfirbar/DH/intro.pdf|title=Digital Humanities|last=Dershowitz|first=Nachum|last2=Bar|first2=Kfir|date=2016|website=|access-date=2019-07-13}}</ref>
'''Humaniora digital''' adalah titik temu antara ilmu-ilmu [[humaniora]] seperti [[sastra]], [[linguistik]], [[kajian media]], [[kajian film]], dan [[komunikasi]] dengan [[ilmu komputer]] dengan tujuan mengkaji penggunaan alat-alat digital dalam aspek-aspek humaniora maupun bagaimana humaniora memengaruhi perkembangan ilmu komputer dan [[teknologi]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://dal.ca.libguides.com/digitalhumanities|title=LibGuides: Digital Humanities: What is Digital Humanities?|last=Gillis|first=Roger|website=dal.ca.libguides.com|language=en|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.insidehighered.com/digital-learning/article/2017/08/02/rising-stars-digital-humanities|title=The rising stars of the digital humanities {{!}} Inside Higher Ed|website=www.insidehighered.com|language=en|access-date=2019-07-13}}</ref> Kajian yang dilakukan dalam humaniora digital bersifat [[antardisiplin]].<ref name=":0" /> Sebagai contoh, data mentah seperti dari cabang [[arkeologi]] dikonversikan menjadi data digital melalui berbagai proses seperti pemindaian atau perekaman yang kemudian hasilnya dapat dianalisis melalui [[pemelajaran mesin]] atau divisualisasikan dengan [[Antarmuka pengguna grafis|antarmuka grafis]].<ref>{{Cite web|url=http://www.cs.tau.ac.il/~kfirbar/DH/intro.pdf|title=Digital Humanities|last=Dershowitz|first=Nachum|last2=Bar|first2=Kfir|date=2016|website=|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713044323/http://www.cs.tau.ac.il/~kfirbar/DH/intro.pdf|dead-url=yes}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Banyak akademisi melihat humaniora digital berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer pada pertengahan abad ke-20. Tahun 1946 bisa dikatakan sebagai awal mula humaniora digital melalui ''Index Thomisticus''-nya [[Roberto Busa]] yang menggunakan komputer untuk melakukan kajian [[linguistik]] dan literatur.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://dh2017.adho.org/abstracts/347/347.pdf|title=The Early History of Digital Humanities|last=Sula|first=Chris Alen|last2=Hill|first2=Heather|date=|website=|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Busa|first=Roberto|year=1980|title=The Annals of Human Computing: The Index Thomisticus|url=http://www.alice.id.tue.nl/references/busa-1980.pdf|journal=Computers and the Humanities|volume=14|issue=|pages=83-90|doi=}}</ref> 20 tahun kemudian pada tahun [[1966]] lahirlah jurnal ''Computers and the Humanities'' (''CHum''). Proyek-proyek humaniora digital pada masa kelahirannya harus menghadapi keterbatasan penyimpanan, biaya peranti keras, dan keterbatasan pemrosesan.<ref name=":1" />
Banyak akademisi melihat humaniora digital berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer pada pertengahan abad ke-20. Tahun 1946 bisa dikatakan sebagai awal mula humaniora digital melalui ''Index Thomisticus''-nya [[Roberto Busa]] yang menggunakan komputer untuk melakukan kajian [[linguistik]] dan literatur.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://dh2017.adho.org/abstracts/347/347.pdf|title=The Early History of Digital Humanities|last=Sula|first=Chris Alen|last2=Hill|first2=Heather|date=|website=|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Busa|first=Roberto|year=1980|title=The Annals of Human Computing: The Index Thomisticus|url=http://www.alice.id.tue.nl/references/busa-1980.pdf|journal=Computers and the Humanities|volume=14|issue=|pages=83-90|doi=}}</ref> 20 tahun kemudian pada tahun [[1966]] lahirlah jurnal ''Computers and the Humanities'' (''CHum''). Proyek-proyek humaniora digital pada masa kelahirannya harus menghadapi keterbatasan penyimpanan, biaya peranti keras, dan keterbatasan pemrosesan.<ref name=":1" />


Tahun 1970an dan 1980an merupakan masa-masa konsolidasi metode analisis teks serta perkembangan teks elektronik terstruktur dan pengarsipan multimedia seiring dengan peningkatan kemampuan penyimpanan dan pemrosesan. Pada tahun [[1986]] atau 20 tahun setelah terbit perdananya jurnal ''CHum'' lahir jurnal ''Literary and Linguistic Computing'' (''LLC'') yang cakupan kajian humaniora digitalnya lebih khusus dibandingkan ''CHum''. Pada tahun 1990an seiring dengan perkembangan internet humaniora digital mulai merambah [[hiperteks]], [[perpustakaan digital]], dan [[penyuntingan kolaboratif]].<ref name=":1" />
Tahun 1970an dan 1980an merupakan masa-masa konsolidasi metode analisis teks serta perkembangan teks elektronik terstruktur dan pengarsipan [[multimedia]] seiring dengan peningkatan kemampuan penyimpanan dan pemrosesan. Pada tahun [[1986]] atau 20 tahun setelah terbit perdananya jurnal ''CHum'' lahir jurnal ''Literary and Linguistic Computing'' (''LLC'') yang cakupan kajian humaniora digitalnya lebih khusus dibandingkan ''CHum''. Pada tahun 1990an seiring dengan perkembangan internet humaniora digital mulai merambah [[hiperteks]], [[perpustakaan digital]], dan [[penyuntingan kolaboratif]].<ref name=":1" />


Pada tahun 2004, istilah "humaniora digital" yang digagas oleh Jon Unsworth, Susan Schreibman, dan Ray Siemens muncul menggantikan "komputasi humaniora" yang dinilai bermakna sempit yakni sebagai proses digitasi. Humaniora digital memperluas cakupan kajian yang kini bersifat dua arah yakni mengkaji teknologi dari aspek humaniora dan humaniora dari aspek teknologi.<ref>{{Cite news|title=The Humanities, Done Digitally|url=https://www.chronicle.com/article/The-Humanities-Done-Digitally/127382|newspaper=The Chronicle of Higher Education|date=2011-05-08|access-date=2019-07-13|issn=0009-5982|language=en-US|first=Kathleen|last=Fitzpatrick}}</ref>
Pada tahun 2004, istilah "humaniora digital" yang digagas oleh Jon Unsworth, Susan Schreibman, dan Ray Siemens muncul menggantikan "komputasi humaniora" yang dinilai bermakna sempit yakni sebagai proses digitasi. Humaniora digital memperluas cakupan kajian yang kini bersifat dua arah yakni mengkaji teknologi dari aspek humaniora dan humaniora dari aspek teknologi.<ref>{{Cite news|title=The Humanities, Done Digitally|url=https://www.chronicle.com/article/The-Humanities-Done-Digitally/127382|newspaper=The Chronicle of Higher Education|date=2011-05-08|access-date=2019-07-13|issn=0009-5982|language=en-US|first=Kathleen|last=Fitzpatrick}}</ref>


== Kritik ==
== Kritik ==
Kajian-kajian yang dilakukan dalam wadah humaniora digital dikritik sebagai eksklusif karena masih sedikitnya akademisi-akademisi dari latar belakang ras, etnis, dan gender berbeda serta sifat kajian-kajiannya yang masih terfokus dalam konteks Amerika Serikat.<ref>{{Cite web|url=http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates/|title=Debates in the Digital Humanities|website=dhdebates.gc.cuny.edu|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates/text/29|title=Debates in the Digital Humanities|website=dhdebates.gc.cuny.edu|access-date=2019-07-13}}</ref> Humaniora digital juga dikritik karena cenderung tidak mengandung kritik budaya yang merupakan fondasi dari ilmu-ilmu humaniora.<ref>{{Cite web|url=https://liu.english.ucsb.edu/where-is-cultural-criticism-in-the-digital-humanities/|title="Where is Cultural Criticism in the Digital Humanities?"|last=Liu|first=Alan|date=2011-01-07|website=Alan Liu|language=English|access-date=2019-07-13}}</ref> Selain itu, beberapa hasil kajian dari humaniora digital dianggap belum ramah bagi kaum [[Ketulian|tuli]] dan [[Kebutaan|buta]], termasuk mereka yang buta warna.<ref>{{Cite web|url=http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates/text/44|title=Debates in the Digital Humanities|website=dhdebates.gc.cuny.edu|access-date=2019-07-13}}</ref>
Kajian-kajian yang dilakukan dalam wadah humaniora digital dikritik sebagai eksklusif karena masih sedikitnya akademisi-akademisi dari latar belakang ras, etnis, dan gender berbeda serta sifat kajian-kajiannya yang masih terfokus dalam konteks [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite web|url=http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates/|title=Debates in the Digital Humanities|website=dhdebates.gc.cuny.edu|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190421032743/http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates/text/29|title=Debates in the Digital Humanities|website=dhdebates.gc.cuny.edu|access-date=2019-07-13}}</ref> Humaniora digital juga dikritik karena cenderung tidak mengandung kritik budaya yang merupakan fondasi dari ilmu-ilmu humaniora.<ref>{{Cite web|url=https://liu.english.ucsb.edu/where-is-cultural-criticism-in-the-digital-humanities/|title="Where is Cultural Criticism in the Digital Humanities?"|last=Liu|first=Alan|date=2011-01-07|website=Alan Liu|language=English|access-date=2019-07-13}}</ref> Selain itu, beberapa hasil kajian dari humaniora digital dianggap belum ramah bagi kaum [[Ketulian|tuli]] dan [[Kebutaan|buta]], termasuk mereka yang buta warna.<ref>{{Cite web|url=http://dhdebates.gc.cuny.edu/debates/text/44|title=Debates in the Digital Humanities|website=dhdebates.gc.cuny.edu|access-date=2019-07-13}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 1 April 2024 06.38

Humaniora digital adalah titik temu antara ilmu-ilmu humaniora seperti sastra, linguistik, kajian media, kajian film, dan komunikasi dengan ilmu komputer dengan tujuan mengkaji penggunaan alat-alat digital dalam aspek-aspek humaniora maupun bagaimana humaniora memengaruhi perkembangan ilmu komputer dan teknologi.[1][2] Kajian yang dilakukan dalam humaniora digital bersifat antardisiplin.[1] Sebagai contoh, data mentah seperti dari cabang arkeologi dikonversikan menjadi data digital melalui berbagai proses seperti pemindaian atau perekaman yang kemudian hasilnya dapat dianalisis melalui pemelajaran mesin atau divisualisasikan dengan antarmuka grafis.[3]

Banyak akademisi melihat humaniora digital berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer pada pertengahan abad ke-20. Tahun 1946 bisa dikatakan sebagai awal mula humaniora digital melalui Index Thomisticus-nya Roberto Busa yang menggunakan komputer untuk melakukan kajian linguistik dan literatur.[4][5] 20 tahun kemudian pada tahun 1966 lahirlah jurnal Computers and the Humanities (CHum). Proyek-proyek humaniora digital pada masa kelahirannya harus menghadapi keterbatasan penyimpanan, biaya peranti keras, dan keterbatasan pemrosesan.[4]

Tahun 1970an dan 1980an merupakan masa-masa konsolidasi metode analisis teks serta perkembangan teks elektronik terstruktur dan pengarsipan multimedia seiring dengan peningkatan kemampuan penyimpanan dan pemrosesan. Pada tahun 1986 atau 20 tahun setelah terbit perdananya jurnal CHum lahir jurnal Literary and Linguistic Computing (LLC) yang cakupan kajian humaniora digitalnya lebih khusus dibandingkan CHum. Pada tahun 1990an seiring dengan perkembangan internet humaniora digital mulai merambah hiperteks, perpustakaan digital, dan penyuntingan kolaboratif.[4]

Pada tahun 2004, istilah "humaniora digital" yang digagas oleh Jon Unsworth, Susan Schreibman, dan Ray Siemens muncul menggantikan "komputasi humaniora" yang dinilai bermakna sempit yakni sebagai proses digitasi. Humaniora digital memperluas cakupan kajian yang kini bersifat dua arah yakni mengkaji teknologi dari aspek humaniora dan humaniora dari aspek teknologi.[6]

Kajian-kajian yang dilakukan dalam wadah humaniora digital dikritik sebagai eksklusif karena masih sedikitnya akademisi-akademisi dari latar belakang ras, etnis, dan gender berbeda serta sifat kajian-kajiannya yang masih terfokus dalam konteks Amerika Serikat.[7][8] Humaniora digital juga dikritik karena cenderung tidak mengandung kritik budaya yang merupakan fondasi dari ilmu-ilmu humaniora.[9] Selain itu, beberapa hasil kajian dari humaniora digital dianggap belum ramah bagi kaum tuli dan buta, termasuk mereka yang buta warna.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Gillis, Roger. "LibGuides: Digital Humanities: What is Digital Humanities?". dal.ca.libguides.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  2. ^ "The rising stars of the digital humanities | Inside Higher Ed". www.insidehighered.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  3. ^ Dershowitz, Nachum; Bar, Kfir (2016). "Digital Humanities" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-13. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  4. ^ a b c Sula, Chris Alen; Hill, Heather. "The Early History of Digital Humanities" (PDF). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  5. ^ Busa, Roberto (1980). "The Annals of Human Computing: The Index Thomisticus" (PDF). Computers and the Humanities. 14: 83–90. 
  6. ^ Fitzpatrick, Kathleen (2011-05-08). "The Humanities, Done Digitally". The Chronicle of Higher Education (dalam bahasa Inggris). ISSN 0009-5982. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  7. ^ "Debates in the Digital Humanities". dhdebates.gc.cuny.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-21. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  8. ^ "Debates in the Digital Humanities". dhdebates.gc.cuny.edu. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  9. ^ Liu, Alan (2011-01-07). ""Where is Cultural Criticism in the Digital Humanities?"". Alan Liu (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2019-07-13. 
  10. ^ "Debates in the Digital Humanities". dhdebates.gc.cuny.edu. Diakses tanggal 2019-07-13.