Lompat ke isi

Pidato: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 112.78.152.34 (bicara) ke revisi terakhir oleh Automoderator
Tag: Pengembalian
 
(69 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Pidato Pertama Ir Soekarno Mengenai Pancasila pada 1 Juni 1945.png|jmpl|Ir. Soekarno sedang berpidato kenegaraan.]]
{{tanpa_referensi}}
'''Pidato''' adalah sebuah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar tertentu, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya. Pada hakikatnya pidato termasuk [[seni]] [[monolog]] dalam [[keterampilan]] berbicara. Pidato bersifat dua arah, yaitu pembicara harus memperhatikan lawan bicaranya walaupun pembicara lebih banyak mendominasi pembicaraan. Lawan bicara harus mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan pembicara baik berupa kata-kata ([[verbal]]) atau bukan kata-kata (non verbal) sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dipahami dengan sempurna.<ref>{{Cite journal|last=Putriyani|first=Pinkan|date=2019|title=Kemampuan Membaca Teks Pidato Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu|url=http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/BDS/article/download/12239/9520|journal=Jurnal Bahasa dan Sastra (Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako)|volume=4|issue=2|pages=52|doi=|issn=2302-2043}}</ref> Pidato biasanya disampaikan oleh pemimpin atau orang yang dianggap penting untuk memberikan arahan atau nasihat kepada para pendengarnya, karena fungsi dari pidato adalah untuk memberikan [[informasi]], nasihat, motivasi, peringatan, dan [[pengetahuan]]. Agar pidato yang akan disampaikan bisa diterima dengan baik oleh audien, ucapan atau kalimat harus disusun dengan baik dan rapi sesuai dengan kaidah [[bahasa]] yang berlaku. [[Kalimat]] yang tersusun secara runut dan sistematis supaya enak didengarkan serta dapat memberikan kesan positif bagi orang yang mendengarkan.<ref>{{Cite book|last=Yosodipuro|first=Arif|date=2020-06-19|url=https://books.google.co.id/books?id=TuPsDwAAQBAJ&pg=PA2&dq=pidato+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiB49zVua7tAhVQ4XMBHbY4ATcQuwUwAnoECAQQBw#v=onepage&q=pidato%20adalah&f=false|title=Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-06-4497-4|pages=2|language=id|url-status=live}}</ref>


== Tujuan ==
'''Pidato''' adalah sebuah kegiatan berbicara di depan [[umum]] atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato merupakan salah satu [[teori]] dari pelajaran [[bahasa indonesia]].


* Pidato disampaikan untuk memberikan pemahaman atau informasi penting yang harus diketahui oleh khalayak atau informatif.
Pidato biasanya digunakan oleh seorang [[pemimpin]] untuk memimpin dan berorasi di depan banyak anak buahnya atau khalayak ramai. Fredisaurus stroke
* Pidato disampaikan untuk meyakinkan pendengar dengan cara bahasa yang [[argumentatif]].
* Pidato disampaikan agar orang lain merasa senang dengan bahasan yang menghibur atau rekreatif.
* Pidato bisa memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang diinginkan oleh [[orator]] secara sukarela ([[persuasif]]).<ref>{{Cite web|last=Widyanada|first=Rakha Fahreza|date=13 Juli 2020|title=Tujuan Pidato Beserta Pengertian dan Metode yang Tepat untuk Melakukannya Halaman 2|url=https://www.merdeka.com/jatim/tujuan-pidato-pengertian-dan-metode-yang-tepat-untuk-melakukannya-kln.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-12-02}}</ref>


== Fungsi pidato ==
== Struktur ==
Secara garis besar struktur dari sebuah pidato terdiri dari:
* Mempermudah [[komunikasi]] antar atasan dan bawahan.
* Judul harus angkat dua menimbulkan hasrat ingin tahu dari pendengar.
* Mempermudah [[komunikasi]] antar sesama anggota [[organisasi]].
* Pembukaan, bagian pembukaan pidato memuat salam pembuka, ucapan penghormatan dan ucapan syukur.<ref name="struktur"> {{cite journal|title= Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe The Learning Cell Kelas IX E Semester 2 di SMP Negeri 2 Cilongok Banyumas|author= Wiji Astuti|journal= Dialektika|volume= 8|number= 2|year= 2018|issn= 2089-3876|page= 139-140|url= https://journal.peradaban.ac.id/index.php/jdpgsd/article/view/309}} </ref>
* Menciptakan suatu keadaan yang [[kondusif]] di mana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan [[orasi]]/pidato tersebut.
* Isi, bagian isi pidato memuat materi yang akan dijelaskan secara rinci dari pembicara yang disampaikan ke hadirin.<ref name="struktur" />
* mempermudah komunikasi.
* Penutup adalah simpulan dan harapan atas apa yang disampaikan oleh pembicara.<ref name=":0" /> Bagian penutup pidato merupakan bagian yang sangat penting. Karena tidak ada lagi tambahan [[cerita]] atau [[fakta]] untuk didengarkan, audien akan memberikan perhatian pada bagian akhir pidato yang berisi saran atau kesimpulan terkait dengan [[tema]] keseluruhan pidato. Untuk membuat bagian akhir pidato bermakna untuk diingat audien, kita harus mengutarakan sesuatu yang berkesan. Penutup terdiri dari dua bagian, yakni ulasan dan pernyataan yang berkesan. Kedua bagian itu dimaksudkan untuk menekankan atau menegaskan poin-poin dari pidato, mengarahkan pidato untuk mencapai klimaks, dan membantu audien mengingat pidato yang telah disampaikan.<ref>{{Cite book|last=Sirait|first=Charles Bona|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=PZRT0-S1HIIC&pg=PA183&dq=pidato&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiD77HJuK_tAhXIZSsKHYeLAmUQ6AEwCXoECAMQAg#v=onepage&q=pidato&f=false|title=The Power of Public Speaking|location=Jakarta|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-5339-9|pages=183|language=id|url-status=live}}</ref>
* Salam penutup adalah bagian terakhir dari suatu pidato yang berisi salam keagamaan dan terimakasih sekaligus sebagai tanda bahwa pembicara telah mengakhiri pidato.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Susilowati|first=|date=April 2020|title=Teknik Retorika Dalam Naskah Pidato Nadiem Makarim Pada Hari Guru Nasional 2019|url=https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaltriaspolitika/article/download/2397/pdf|journal=Jurnal Trias Politika (Program Studi Penyiaran, Fakultas Komunikasi dan Bahasa, Universitas Bina Sarana Informatika)|volume=4|issue=1|pages=4|issn=2597-7423}}</ref>


== Jenis ==
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan.


* Pidato pembukaan, merupakan pidato singkat yang dibawakan oleh [[pembawa acara]] atau MC.
== Praktik pidato ==
* Biasanya dipraktikkan oleh [[pemimpin]] [[organisasi]] kepada anak buah organisasinya
* Dipraktikkan oleh [[pemimpin]] atau [[pejabat]] negara guna mempermudah adanya [[komunikasi]] sehingga terciptanya keadaan yang [[demokratis]]
* Dipraktikkan untuk menenangkan [[massa]] / [[khalayak]] ramai
* Biasanya seorang pemimpin atau orang yang berpengaruh diwajibkan untuk menguasai [[teori]] pidato


* Pidato pengarahan, merupakan pidato untuk memberi pengarahan pada suatu pertemuan. Biasanya pidato ini dilakukan oleh ketua RT, ketua RW, atau ketua panitia dalam acara rapat warga atau rapat panitia suatu kegiatan.
== Contoh pidato ==
* Pidato sambutan, merupakan pidato yang disampaikan oleh seorang [[ketua]], baik ketua panitia ataupun pemimpin suatu masyarakat seperti ketua RT, RW, dan lain-lain. Kepada hadirin atau masyarakat pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
* Pidato kenegaraan
* Pidato peresmian, merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. Biasanya ini dilakukan oleh [[pejabat]] [[pemerintah]] atau tokoh masyarakat dalam peresmian [[bangunan]], [[gedung]], dan lain-lain.
* Pidato wisuda
* Pidato laporan, merupakan pidato yang isinya menyampaikan [[laporan]] atas suatu [[tugas]] atau [[kegiatan]].
* Pidato kepemimpinan
* Pidato pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban seorang ketua atau pejabat kepada warga masyarakat atau orang yang telah memberikan [[amanat]] dalam melaksanakan suatu kegiatan.<ref>{{Cite book|last=Hamidin|first=Aep Syaiful|date=2016-10-12|url=https://books.google.co.id/books?id=i-sJEAAAQBAJ&pg=PA42&dq=pidato+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiB49zVua7tAhVQ4XMBHbY4ATcQuwUwA3oECAIQBw#v=onepage&q=pidato%20adalah&f=false|title=Belajar Pidato & MC: Panduan Mudah & Cepat Memukau Audience dengan Percaya Diri|location=Yogyakarta|publisher=Anak Hebat Indonesia|isbn=978-623-244-544-4|pages=14|language=id|url-status=live}}</ref>
* Pidato keagamaan
* [[Orasi]]
* pidato singkat


== Metode Pidato ==
== Metode ==
[[Berkas:Vladimir Putin Speech at State Duma plenary session 2020-03-10.ogv|jmpl|300x300px|Vladimir Putin berpidato dengan metode membaca naskah.]]
* Impromptu yaitu metode berpidato yang serta merta tanpa adanya persiapan
=== Membaca naskah ===
* Memoriter yaitu metode berpidato dengan menghapalkan naskah pidato terlebih dahulu.
Metode ini merupakan metode dimana orang yang menyampaikan pidato membaca [[naskah]] pidato yang sudah disiapkan sebelumnya. Naskah tersebut disusun, kemudian dibaca lengkap dari awal sampai akhir pidato. Metode pidato ini biasa digunakan dalam menyampaikan pidato [[formal]] dan [[resmi]], seperti pidato kenegaraan, sambutan pemerintah, atau laporan dari lembaga resmi.<ref name="metode"> {{cite web|title= 4 Metode Pidato|author= Rosy Dewi Arianti Saptoyo|website= Kompas.com|date= 2 Desember 2020|accessdate= 3 Desember 2020|url= https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/02/182046869/4-metode-pidato?page=all}} </ref>
* Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan teks/naskah pidato.
* Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-garis besar konsep pidato yang akan disampaikan.


== Lihat pula ==
=== Menghafal (Memoriter) ===
Metode ini tidak perlu membawa naskah atau teks lainnya karena penyampai pidato menghafal seluruh isi pidato. Naskah pidato juga dipersiapkan sebelumnya, tetapi tidak dibawa saat berhadapan dengan [[publik]]. Pidato dengan metode ini biasa digunakan di kalangan [[pelajar]] atau orator publik pemula. Di kalangan pelajar, pidato metode menghapal ditujukan untuk proses [[pembelajaran]]. Metode menghapal juga diterapkan dalam berbagai lomba pidato.<ref name="metode" /> Keunggulannya adalah lancar kalau benar-benar hafal, tidak ada yang salah kalau benar-benar hafal, dan mata pembicara dapat memandang pendengar. Kelemahannya adalah pembicara cenderung berbicara cepat tanpa penghayatan, tidak dapat menyesuaikan dengan situasi dan reaksi pendengar, dan kalau lupa pidatonya gagal total.
* [[Esai]] adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang coba dinilainya.
* [[Bahasa]]
* [[Wicara]]
* [[Tata bahasa]] adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa.


=== Spontan (Impromptu) ===
Impromptu adalah metode penyampaian pidato tanpa persiapan naskah, catatan kecil, atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan. Penyampai pidato langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di benaknya. Metode ini hanya bisa disampaikan oleh orang yang memiliki jam terbang tinggi sebagai orator. Ia terbiasa dan [[profesional]] dalam menyampaikan pikiran di hadapan publik.<ref name="metode" /> Keunggulannya adalah sajian materi pidato terasa lebih segar dan menarik. Kelemahannya adalah pidato tidak lancar dan kacau bagi pembicara pemula dan kemungkinan gagal menyampaikan isi pidato dengan baik cukup besar.

=== Menjabarkan kerangka (Ekstemporan) ===

jkarena sifatnya yang fleksibel. Pembicara dituntun oleh kerangka pidato yang telah dibuatnya. Dengan demikian, isi pidato dapat disampaikan secara runtut dan tak ada yang terlupakan. Sementara itu, pembicara bebas memandang pendengar untuk membina kontak [[batin]]. Pembicara juga bebas menyesuaikan pidatonya dengan situasi dan reaksi pendengar. Kalau kerangka dan catatan itu sudah dapat diingat, pembicara dapat tampil tanpa membawa secarik kertas. Hal ini tentu Iebih baik lagi karena pembicara bisa Iebih konsentrasi meningkatkan kualitas pidatonya agar Iebih menarik. Keunggulan metode pidato ini adalah pokok-pokok isi pidato tak ada yang terlupakan, penyampaian isi pidato runtut, kemungkinan salah kecil, dan komunikatif. Sedangkan Kelemahannya adalah [[tangan]] kurang bebas bergerak karena memegang [[kertas]] dan terkesan kurang siap karena sering melihat [[catatan]].<ref>{{Cite book|last=Wijayanto|first=Asul|date=2001|url=https://books.google.co.id/books?id=vzC4XNdLY-YC&pg=PA23&dq=pidato&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiD77HJuK_tAhXIZSsKHYeLAmUQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=pidato&f=false|title=Terampil Pidato (Rev)|location=Jakarta|publisher=Grasindo|isbn=978-979-759-559-3|pages=17-21|language=id|url-status=live}}</ref>

== Rujukan ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikiquote}}
{{wikiquote}}

{{Wikisource author}}
{{Wikisource author}}


Baris 48: Baris 53:
[[bg:Реч]]
[[bg:Реч]]
[[de:Sprechen]]
[[de:Sprechen]]
[[en:Speech]]
[[en:Public Speaking]]
[[es:Habla]]
[[es:Habla]]
[[fi:Puhe]]
[[fi:Puhe]]

Revisi terkini sejak 1 Oktober 2024 04.54

Ir. Soekarno sedang berpidato kenegaraan.

Pidato adalah sebuah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati hari-hari besar tertentu, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya. Pada hakikatnya pidato termasuk seni monolog dalam keterampilan berbicara. Pidato bersifat dua arah, yaitu pembicara harus memperhatikan lawan bicaranya walaupun pembicara lebih banyak mendominasi pembicaraan. Lawan bicara harus mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan pembicara baik berupa kata-kata (verbal) atau bukan kata-kata (non verbal) sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dipahami dengan sempurna.[1] Pidato biasanya disampaikan oleh pemimpin atau orang yang dianggap penting untuk memberikan arahan atau nasihat kepada para pendengarnya, karena fungsi dari pidato adalah untuk memberikan informasi, nasihat, motivasi, peringatan, dan pengetahuan. Agar pidato yang akan disampaikan bisa diterima dengan baik oleh audien, ucapan atau kalimat harus disusun dengan baik dan rapi sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kalimat yang tersusun secara runut dan sistematis supaya enak didengarkan serta dapat memberikan kesan positif bagi orang yang mendengarkan.[2]

  • Pidato disampaikan untuk memberikan pemahaman atau informasi penting yang harus diketahui oleh khalayak atau informatif.
  • Pidato disampaikan untuk meyakinkan pendengar dengan cara bahasa yang argumentatif.
  • Pidato disampaikan agar orang lain merasa senang dengan bahasan yang menghibur atau rekreatif.
  • Pidato bisa memberikan pengaruh pada orang lain agar bersedia untuk mengikuti kemauan yang diinginkan oleh orator secara sukarela (persuasif).[3]

Secara garis besar struktur dari sebuah pidato terdiri dari:

  • Judul harus angkat dua menimbulkan hasrat ingin tahu dari pendengar.
  • Pembukaan, bagian pembukaan pidato memuat salam pembuka, ucapan penghormatan dan ucapan syukur.[4]
  • Isi, bagian isi pidato memuat materi yang akan dijelaskan secara rinci dari pembicara yang disampaikan ke hadirin.[4]
  • Penutup adalah simpulan dan harapan atas apa yang disampaikan oleh pembicara.[5] Bagian penutup pidato merupakan bagian yang sangat penting. Karena tidak ada lagi tambahan cerita atau fakta untuk didengarkan, audien akan memberikan perhatian pada bagian akhir pidato yang berisi saran atau kesimpulan terkait dengan tema keseluruhan pidato. Untuk membuat bagian akhir pidato bermakna untuk diingat audien, kita harus mengutarakan sesuatu yang berkesan. Penutup terdiri dari dua bagian, yakni ulasan dan pernyataan yang berkesan. Kedua bagian itu dimaksudkan untuk menekankan atau menegaskan poin-poin dari pidato, mengarahkan pidato untuk mencapai klimaks, dan membantu audien mengingat pidato yang telah disampaikan.[6]
  • Salam penutup adalah bagian terakhir dari suatu pidato yang berisi salam keagamaan dan terimakasih sekaligus sebagai tanda bahwa pembicara telah mengakhiri pidato.[5]
  • Pidato pembukaan, merupakan pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara atau MC.
  • Pidato pengarahan, merupakan pidato untuk memberi pengarahan pada suatu pertemuan. Biasanya pidato ini dilakukan oleh ketua RT, ketua RW, atau ketua panitia dalam acara rapat warga atau rapat panitia suatu kegiatan.
  • Pidato sambutan, merupakan pidato yang disampaikan oleh seorang ketua, baik ketua panitia ataupun pemimpin suatu masyarakat seperti ketua RT, RW, dan lain-lain. Kepada hadirin atau masyarakat pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  • Pidato peresmian, merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu. Biasanya ini dilakukan oleh pejabat pemerintah atau tokoh masyarakat dalam peresmian bangunan, gedung, dan lain-lain.
  • Pidato laporan, merupakan pidato yang isinya menyampaikan laporan atas suatu tugas atau kegiatan.
  • Pidato pertanggungjawaban adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban seorang ketua atau pejabat kepada warga masyarakat atau orang yang telah memberikan amanat dalam melaksanakan suatu kegiatan.[7]
Vladimir Putin berpidato dengan metode membaca naskah.

Membaca naskah

[sunting | sunting sumber]

Metode ini merupakan metode dimana orang yang menyampaikan pidato membaca naskah pidato yang sudah disiapkan sebelumnya. Naskah tersebut disusun, kemudian dibaca lengkap dari awal sampai akhir pidato. Metode pidato ini biasa digunakan dalam menyampaikan pidato formal dan resmi, seperti pidato kenegaraan, sambutan pemerintah, atau laporan dari lembaga resmi.[8]

Menghafal (Memoriter)

[sunting | sunting sumber]

Metode ini tidak perlu membawa naskah atau teks lainnya karena penyampai pidato menghafal seluruh isi pidato. Naskah pidato juga dipersiapkan sebelumnya, tetapi tidak dibawa saat berhadapan dengan publik. Pidato dengan metode ini biasa digunakan di kalangan pelajar atau orator publik pemula. Di kalangan pelajar, pidato metode menghapal ditujukan untuk proses pembelajaran. Metode menghapal juga diterapkan dalam berbagai lomba pidato.[8] Keunggulannya adalah lancar kalau benar-benar hafal, tidak ada yang salah kalau benar-benar hafal, dan mata pembicara dapat memandang pendengar. Kelemahannya adalah pembicara cenderung berbicara cepat tanpa penghayatan, tidak dapat menyesuaikan dengan situasi dan reaksi pendengar, dan kalau lupa pidatonya gagal total.

Spontan (Impromptu)

[sunting | sunting sumber]

Impromptu adalah metode penyampaian pidato tanpa persiapan naskah, catatan kecil, atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan. Penyampai pidato langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di benaknya. Metode ini hanya bisa disampaikan oleh orang yang memiliki jam terbang tinggi sebagai orator. Ia terbiasa dan profesional dalam menyampaikan pikiran di hadapan publik.[8] Keunggulannya adalah sajian materi pidato terasa lebih segar dan menarik. Kelemahannya adalah pidato tidak lancar dan kacau bagi pembicara pemula dan kemungkinan gagal menyampaikan isi pidato dengan baik cukup besar.

Menjabarkan kerangka (Ekstemporan)

[sunting | sunting sumber]

jkarena sifatnya yang fleksibel. Pembicara dituntun oleh kerangka pidato yang telah dibuatnya. Dengan demikian, isi pidato dapat disampaikan secara runtut dan tak ada yang terlupakan. Sementara itu, pembicara bebas memandang pendengar untuk membina kontak batin. Pembicara juga bebas menyesuaikan pidatonya dengan situasi dan reaksi pendengar. Kalau kerangka dan catatan itu sudah dapat diingat, pembicara dapat tampil tanpa membawa secarik kertas. Hal ini tentu Iebih baik lagi karena pembicara bisa Iebih konsentrasi meningkatkan kualitas pidatonya agar Iebih menarik. Keunggulan metode pidato ini adalah pokok-pokok isi pidato tak ada yang terlupakan, penyampaian isi pidato runtut, kemungkinan salah kecil, dan komunikatif. Sedangkan Kelemahannya adalah tangan kurang bebas bergerak karena memegang kertas dan terkesan kurang siap karena sering melihat catatan.[9]

  1. ^ Putriyani, Pinkan (2019). "Kemampuan Membaca Teks Pidato Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu". Jurnal Bahasa dan Sastra (Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako). 4 (2): 52. ISSN 2302-2043. 
  2. ^ Yosodipuro, Arif (2020-06-19). Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 2. ISBN 978-602-06-4497-4. 
  3. ^ Widyanada, Rakha Fahreza (13 Juli 2020). "Tujuan Pidato Beserta Pengertian dan Metode yang Tepat untuk Melakukannya Halaman 2". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-02. 
  4. ^ a b Wiji Astuti (2018). "Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe The Learning Cell Kelas IX E Semester 2 di SMP Negeri 2 Cilongok Banyumas". Dialektika. 8 (2): 139-140. ISSN 2089-3876. 
  5. ^ a b Susilowati (April 2020). "Teknik Retorika Dalam Naskah Pidato Nadiem Makarim Pada Hari Guru Nasional 2019". Jurnal Trias Politika (Program Studi Penyiaran, Fakultas Komunikasi dan Bahasa, Universitas Bina Sarana Informatika). 4 (1): 4. ISSN 2597-7423. 
  6. ^ Sirait, Charles Bona (2010). The Power of Public Speaking. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 183. ISBN 978-979-22-5339-9. 
  7. ^ Hamidin, Aep Syaiful (2016-10-12). Belajar Pidato & MC: Panduan Mudah & Cepat Memukau Audience dengan Percaya Diri. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia. hlm. 14. ISBN 978-623-244-544-4. 
  8. ^ a b c Rosy Dewi Arianti Saptoyo (2 Desember 2020). "4 Metode Pidato". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Desember 2020. 
  9. ^ Wijayanto, Asul (2001). Terampil Pidato (Rev). Jakarta: Grasindo. hlm. 17–21. ISBN 978-979-759-559-3. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]