Lompat ke isi

Halusinasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
Halusinasi juga harus dibedakan dengan [[delusi]] pada persepsi, ketika indra menangkap [[rangsang]] nyata, tetapi persepsi nyata yang diterimanya itu diberikan makna yang berbeda (''bizzare''). Sehingga orang yang mengalami delusi lebih percaya kepada hal-hal yang tidak masuk [[logika]].
Halusinasi juga harus dibedakan dengan [[delusi]] pada persepsi, ketika indra menangkap [[rangsang]] nyata, tetapi persepsi nyata yang diterimanya itu diberikan makna yang berbeda (''bizzare''). Sehingga orang yang mengalami delusi lebih percaya kepada hal-hal yang tidak masuk [[logika]].


Halusinasi dapat dibagi berdasarkan [[indra]] yang bereaksi saat [[persepsi]] ini terbentuk, yaitu:
Halusinasi dapat dibagi berdasarkan [[indra]] yang bereaksi saat [[persepsi]] ini terbentuk secara holistik atau keseluruhan, yaitu:
* Halusinasi [[penglihatan]]
* Halusinasi [[penglihatan]]
* Halusinasi [[pendengaran]]
* Halusinasi [[pendengaran]]
Baris 17: Baris 17:
# [[Trauma]] yang berlebihan.
# [[Trauma]] yang berlebihan.


{{Authority control}}
{{medis-stub}}


[[Kategori:Gejala penyakit]]
[[Kategori:Gejala penyakit]]


{{medis-stub}}

Revisi terkini sejak 16 Juni 2024 11.29

Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indra. Kualitas dari persepsi itu dirasakan oleh penderita sangat jelas, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya. Definisi ini dapat membedakan halusinasi dengan mimpi, berkhayal, ilusi dan pseudohalusinasi (tidak sama dengan persepsi sesungguhnya, tetapi tidak dalam keadaan terkendali). Contoh dari fenomena ini adalah di mana seseorang mengalami gangguan penglihatan, di mana ia merasa melihat suatu objek, tetapi indra penglihatan orang lain tidak dapat menangkap objek yang sama.

Halusinasi juga harus dibedakan dengan delusi pada persepsi, ketika indra menangkap rangsang nyata, tetapi persepsi nyata yang diterimanya itu diberikan makna yang berbeda (bizzare). Sehingga orang yang mengalami delusi lebih percaya kepada hal-hal yang tidak masuk logika.

Halusinasi dapat dibagi berdasarkan indra yang bereaksi saat persepsi ini terbentuk secara holistik atau keseluruhan, yaitu:

Penyebab halusinasi[sunting | sunting sumber]

  1. Sakit dengan panas tinggi sehingga mengganggu keseimbangan tubuh.
  2. Gangguan jiwa skizofrenia.
  3. Penggunaanan narkoba atau narkotika tertentu seperti ganja, morphin, kokain, dan LSD.
  4. Mengonsumsi alkohol berkadar di atas 35% seperti vodka, gin di atas batas kewajaran.
  5. Trauma yang berlebihan.