Peraturan gol tandang: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: da:Reglen om udebanemål |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(92 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]] |
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]] yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/''home-away'' apabila agregat total seri. |
||
== Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang == |
|||
== Contoh == |
|||
Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut: |
|||
*Di kandang A hasil pertandingan, Tim A vs Tim B : 2-1 |
|||
*Di kandang B hasil pertandingan, Tim A vs Tim B : 0-1 |
|||
=== Kasus I === |
|||
Maka agregatnya adalah, Tim A vs Tim B: 2-2. Untuk menentukan tim mana yang menjadi pemenang, digunakan peraturan gol tandang. Karena Tim B mencetak satu gol saat tandang dan Tim A tidak mencetak gol saat tandang maka Tim B adalah pemenangnya. |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 2-2 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
[[Kategori:Peraturan sepak bola]] |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 1-1 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol. |
|||
=== Kasus II === |
|||
[[da:Reglen om udebanemål]] |
|||
;Leg Pertama |
|||
[[de:Auswärtstorregel]] |
|||
{{Ksb |
|||
[[el:Εκτός έδρας γκολ]] |
|||
|date = |
|||
[[en:Away goals rule]] |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
[[es:Regla del gol de visitante]] |
|||
|score = 2–1 |
|||
[[fi:Vierasmaalisääntö]] |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
[[is:Útivallarregla]] |
|||
|stadium = kota A |
|||
[[it:Regola dei gol fuori casa]] |
|||
}} |
|||
[[ja:アウェーゴール]] |
|||
[[ko:원정 다득점]] |
|||
;Leg Kedua |
|||
[[mt:Regola tal-gowls barra mid-dar]] |
|||
{{Ksb |
|||
[[nl:Uitdoelpunt]] |
|||
|date = |
|||
[[pt:Regra do gol fora de casa]] |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
[[ru:Правило гола, забитого на чужом поле]] |
|||
|score = 1–0 |
|||
[[sv:Bortamålsregeln]] |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
[[zh:作客入球優惠制]] |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol. |
|||
=== Kasus III === |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 0-1 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 1–2 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol. |
|||
=== Kasus IV === |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 1–0 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 3–2 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol. |
|||
=== Kasus V === |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 3-0 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 4-1 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan. |
|||
=== Kasus VI === |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 1-1 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 0-0 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan. |
|||
=== Kasus VII === |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 1–1 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 1–1 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang. |
|||
=== Kasus VIII === |
|||
;Leg Pertama |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim A |
|||
|score = 2–1 |
|||
|tim2 = Tim B |
|||
|stadium = kota A |
|||
}} |
|||
;Leg Kedua |
|||
{{Ksb |
|||
|date = |
|||
|tim1 = Tim B |
|||
|score = 2–1 |
|||
|tim2 = Tim A |
|||
|stadion = kota B |
|||
}} |
|||
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang. |
|||
{{sepak bola-stub}} |
|||
[[Kategori:Peraturan sepak bola]] |
|||
[[Kategori:Istilah sepak bola]] |
Revisi terkini sejak 11 Maret 2024 21.08
Peraturan gol tandang adalah suatu aturan khusus dalam turnamen sepak bola sistem gugur yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/home-away apabila agregat total seri.
Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang
[sunting | sunting sumber]Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:
Kasus I
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 2-2 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1-1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.
Kasus II
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 2–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–0 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.
Kasus III
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 0-1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–2 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.
Kasus IV
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 1–0 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 3–2 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.
Kasus V
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 3-0 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 4-1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Kasus VI
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 1-1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 0-0 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Kasus VII
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 1–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.
Kasus VIII
[sunting | sunting sumber]- Leg Pertama
Tim A | 2–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 2–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.