Lompat ke isi

Peraturan gol tandang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WikiDreamer Bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: da:Reglen om udebanemål
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(92 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]]. Aturan ini berlaku jika terjadi seri pada gabungan hasil 2 pertandingan kandang dan tandang (gabungan hasil ini disebut ''agregat''). Dalam keadaan ini tim yang maju ke babak berikutnya adalah tim yang lebih banyak mencetak gol di kandang lawan (tandang).
'''Peraturan gol tandang''' adalah suatu aturan khusus dalam [[turnamen]] [[sepak bola]] [[sistem gugur]] yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/''home-away'' apabila agregat total seri.


== Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang ==
== Contoh ==
Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:
*Di kandang A hasil pertandingan, Tim A vs Tim B : 2-1
*Di kandang B hasil pertandingan, Tim A vs Tim B : 0-1


=== Kasus I ===
Maka agregatnya adalah, Tim A vs Tim B: 2-2. Untuk menentukan tim mana yang menjadi pemenang, digunakan peraturan gol tandang. Karena Tim B mencetak satu gol saat tandang dan Tim A tidak mencetak gol saat tandang maka Tim B adalah pemenangnya.
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 2-2
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}


;Leg Kedua
[[Kategori:Peraturan sepak bola]]
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 1-1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.


=== Kasus II ===
[[da:Reglen om udebanemål]]
;Leg Pertama
[[de:Auswärtstorregel]]
{{Ksb
[[el:Εκτός έδρας γκολ]]
|date =
[[en:Away goals rule]]
|tim1 = Tim A
[[es:Regla del gol de visitante]]
|score = 2–1
[[fi:Vierasmaalisääntö]]
|tim2 = Tim B
[[is:Útivallarregla]]
|stadium = kota A
[[it:Regola dei gol fuori casa]]
}}
[[ja:アウェーゴール]]

[[ko:원정 다득점]]
;Leg Kedua
[[mt:Regola tal-gowls barra mid-dar]]
{{Ksb
[[nl:Uitdoelpunt]]
|date =
[[pt:Regra do gol fora de casa]]
|tim1 = Tim B
[[ru:Правило гола, забитого на чужом поле]]
|score = 1–0
[[sv:Bortamålsregeln]]
|tim2 = Tim A
[[zh:作客入球優惠制]]
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.


=== Kasus III ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 0-1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 1–2
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

=== Kasus IV ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1–0
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 3–2
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

=== Kasus V ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 3-0
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 4-1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

=== Kasus VI ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1-1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 0-0
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

=== Kasus VII ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 1–1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 1–1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.

=== Kasus VIII ===
;Leg Pertama
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim A
|score = 2–1
|tim2 = Tim B
|stadium = kota A
}}

;Leg Kedua
{{Ksb
|date =
|tim1 = Tim B
|score = 2–1
|tim2 = Tim A
|stadion = kota B
}}

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.
{{sepak bola-stub}}

[[Kategori:Peraturan sepak bola]]
[[Kategori:Istilah sepak bola]]

Revisi terkini sejak 11 Maret 2024 21.08

Peraturan gol tandang adalah suatu aturan khusus dalam turnamen sepak bola sistem gugur yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/home-away apabila agregat total seri.

Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang

[sunting | sunting sumber]

Peraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:

Leg Pertama


Tim A 2-2 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1-1 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.

Leg Pertama


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–0 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.


Kasus III

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 0-1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.

Leg Pertama


Tim A 1–0 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 3–2 Tim A
kota B

Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.

Leg Pertama


Tim A 3-0 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 4-1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Leg Pertama


Tim A 1-1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 0-0 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.

Kasus VII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 1–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 1–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.

Kasus VIII

[sunting | sunting sumber]
Leg Pertama


Tim A 2–1 Tim B
kota A
Leg Kedua


Tim B 2–1 Tim A
kota B

Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.