Lompat ke isi

Tjung Tin Jan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'jmpl|Tjung Tin Jan '''Tjung Tin Jan''' atau '''Johanes Jani Arsadjaja''' ({{lahirmati|Bangka|9|2|1919||...'
 
k →‎Referensi: clean up
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Tjung Tin Jan, Kami Perkenalkan (1954), p133.jpg|jmpl|Tjung Tin Jan]]
[[Berkas:Tjung Tin Jan, Kami Perkenalkan (1954), p133.jpg|jmpl|Tjung Tin Jan]]
'''Tjung Tin Jan''' atau '''Johanes Jani Arsadjaja''' ({{lahirmati|[[Bangka]]|9|2|1919||3|2|1994}})<ref>https://www.geni.com/people/Jani-Arsadjaja-Tjoeng-Tin-Jan/6000000007280731466</ref> adalah seorang politikus [[Tionghoa-Indonesia]]. Ia merupakan lulusan RHS di [[Batavia]]<ref name="Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya">[https://books.google.co.id/books?id=DGkJaHwRg0MC&pg=PA179&lpg=PA179&dq=Tjung+Tin+Jan,&source=bl&ots=IX9u2Z0S2R&sig=ACfU3U2frQ2FW4sko365-9eFZNYlM-i0Lg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiPnrmhtPLkAhWKfn0KHW3_CpAQ6AEwAXoECAgQAQ#v=onepage&q=Tjung%20Tin%20Jan%2C&f=false Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya]</ref> dan kemudian Fakultas Hukum dari [[Universitas Leiden]].<ref name="Political Thinking of the Indonesian Chinese, 1900-1995">[https://books.google.co.id/books?id=SgWX7vf5vpsC&pg=PA155&lpg=PA155&dq=Tjung+Tin+Jan,&source=bl&ots=vn5VM_qEoR&sig=ACfU3U1ypCPU2yHo9irUsFeWXaFVVh58RA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiPnrmhtPLkAhWKfn0KHW3_CpAQ6AEwAHoECAkQAQ#v=onepage&q=Tjung%20Tin%20Jan%2C&f=false Political Thinking of the Indonesian Chinese, 1900-1995]</ref> Setelah itu, ia menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri di [[Pangkalpinang]].<ref name="Political Thinking of the Indonesian Chinese, 1900-1995"/><ref name="Kami Perkenalkan"/> Disamping itu, ia juga menjadi pengacara dan penasehat sekolah Tionghoa di Pangkalpinang.<ref name="Kami Perkenalkan"/>
Mr. '''Tjung Tin Jan''' atau '''Johanes Jani Arsadjaja''' ({{lahirmati|[[Bangka]]|9|2|1919||3|2|1994}})<ref>https://www.geni.com/people/Jani-Arsadjaja-Tjoeng-Tin-Jan/6000000007280731466</ref> adalah seorang politikus [[Tionghoa-Indonesia]]. Ia merupakan lulusan RHS di [[Batavia]]<ref name="Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya">[https://books.google.co.id/books?id=DGkJaHwRg0MC&pg=PA179&lpg=PA179&dq=Tjung+Tin+Jan,&source=bl&ots=IX9u2Z0S2R&sig=ACfU3U2frQ2FW4sko365-9eFZNYlM-i0Lg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiPnrmhtPLkAhWKfn0KHW3_CpAQ6AEwAXoECAgQAQ#v=onepage&q=Tjung%20Tin%20Jan%2C&f=false Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya]</ref> dan kemudian Fakultas Hukum dari [[Universitas Leiden]].<ref name="Political Thinking of the Indonesian Chinese, 1900-1995">[https://books.google.co.id/books?id=SgWX7vf5vpsC&pg=PA155&lpg=PA155&dq=Tjung+Tin+Jan,&source=bl&ots=vn5VM_qEoR&sig=ACfU3U1ypCPU2yHo9irUsFeWXaFVVh58RA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiPnrmhtPLkAhWKfn0KHW3_CpAQ6AEwAHoECAkQAQ#v=onepage&q=Tjung%20Tin%20Jan%2C&f=false Political Thinking of the Indonesian Chinese, 1900-1995]</ref> Setelah itu, ia menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri di [[Pangkalpinang]].<ref name="Political Thinking of the Indonesian Chinese, 1900-1995"/><ref name="Kami Perkenalkan"/> Disamping itu, ia juga menjadi pengacara dan penasehat sekolah Tionghoa di Pangkalpinang.<ref name="Kami Perkenalkan"/>


Pada 1949, ia menjabat sebagai pemimpin cabang PT Bangka.<ref name="Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya"/> Pada masa [[Republik Indonesia Serikat]] (1949-1950), ia menjadi anggota Senat RIS.<ref name="Kami Perkenalkan">[https://books.google.co.id/books?id=PTUrAQAAIAAJ ''Kami Perkenalkan'']. 1954. Jakarta: Kementerian Penerangan. halaman 133</ref> Ia menjadi anggota DPR mewakili [[Partai Demokrat Tionghoa Indonesia]] dari 1950 sampai 1953 dan kemudian [[Partai Katolik (Indonesia)|Partai Katolik]] dimana ia menjadi anggota Dewan Pimpinan Pusat dari 1953 sampai 1959 dan Wakil Ketua II dari 1956 sampai 1958. Pada masa Demokrasi Parlementer, tahun 1950-1959, ia menjadi salah satu dari delapan orang peranakan Tionghoa menjadi anggota legislatif, yang lainnya adalah [[Tan Po Gwan]], [[Tjoa Sie Hwie]], [[Tan Boen Aan]], [[Teng Tjin Leng]], [[Siauw Giok Tjhan]], [[Tjoeng Lin Sen]] (kemudian [[Tio Kang Soen]]), dan [[Yap Tjwan Bing]] (kemudian [[Tony Wen]] atau [[Boen Kim To]]).<ref>https://nasional.kompas.com/read/2016/02/03/18370141/Tokoh.Tionghoa.dan.Masalah.Kewarganegaraan?page=all</ref>
Pada 1949, ia menjabat sebagai pemimpin cabang PT Bangka.<ref name="Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya"/> Pada masa [[Republik Indonesia Serikat]] (1949-1950), ia menjadi [[Daftar anggota senat Republik Indonesia Serikat|anggota Senat RIS]].<ref name="Kami Perkenalkan">[https://books.google.co.id/books?id=PTUrAQAAIAAJ ''Kami Perkenalkan'']. 1954. Jakarta: Kementerian Penerangan. halaman 133</ref> Ia menjadi anggota DPR mewakili [[Partai Demokrat Tionghoa Indonesia]] dari 1950 sampai 1953 dan kemudian [[Partai Katolik (Indonesia)|Partai Katolik]] dimana ia menjadi anggota Dewan Pimpinan Pusat dari 1953 sampai 1959 dan Wakil Ketua II dari 1956 sampai 1958. Pada masa Demokrasi Parlementer, tahun 1950-1959, ia menjadi salah satu dari delapan orang peranakan Tionghoa menjadi anggota legislatif, yang lainnya adalah [[Tan Po Gwan]], [[Tjoa Sie Hwie]], [[Tan Boen Aan]], [[Teng Tjin Leng]], [[Siauw Giok Tjhan]], [[Tjoeng Lin Sen]] (kemudian [[Tio Kang Soen]]), dan [[Yap Tjwan Bing]] (kemudian [[Tony Wen]] atau [[Boen Kim To]]).<ref>https://nasional.kompas.com/read/2016/02/03/18370141/Tokoh.Tionghoa.dan.Masalah.Kewarganegaraan?page=all</ref><ref>{{Cite book|last=Negara (Indonesia)|first=Lembaga Administrasi|date=1960|url=https://books.google.co.id/books?id=0vFnZ0q1mJYC&pg=PA121&lpg=PA121&dq=Notosukardjo&source=bl&ots=JEqFM1G9sK&sig=ACfU3U0D_BKMNPjFzsNbxKZ1GPkkuX8PUw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiNhtvEgub0AhURSGwGHaj3Cjc4KBDoAXoECBsQAw#v=onepage&q&f=false|title=Almanak organisasi negara Republik Indonesia|publisher=Lembaga Administrasi Negara.|language=id}}</ref>


Ia menjadi Direktur PT Tambang Emas Citotok dari 1955 sampai 1961, Direktur Perusahaan-Perusahaan Tambang Negara dari 1961 sampai 1968 dan Direktur PN Aneka Tambang dari 1968 sampai 1974. Ia juga merupakan salah satu penandatangan "Statement 10 Tokoh Peranakan Tionghoa" dan menulis artikel berjudul "Indonesia Bukan Amerika" dalam ''[[Star Weekly]]'' yang diterbitkan pada 25 Juni 1960.<ref name="Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya"/>
Ia menjadi Direktur PT Tambang Emas Cikotok dari 1955 sampai 1961, Direktur Perusahaan-Perusahaan Tambang Negara dari 1961 sampai 1968 dan Direktur PN [[Aneka Tambang]] dari 1968 sampai 1974. Ia juga merupakan salah satu penandatangan "Statement 10 Tokoh Peranakan Tionghoa" dan menulis artikel berjudul "Indonesia Bukan Amerika" dalam ''[[Star Weekly]]'' yang diterbitkan pada 25 Juni 1960.<ref name="Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya"/>


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Alumni Universitas Leiden]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Kepulauan Bangka Belitung]]
[[Kategori:Tokoh dari Bangka]]
[[Kategori:Tokoh dari Pangkalpinang]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Katolik]]


{{stub}}

Revisi terkini sejak 15 Desember 2022 16.32

Tjung Tin Jan

Mr. Tjung Tin Jan atau Johanes Jani Arsadjaja (9 Februari 1919 – 3 Februari 1994)[1] adalah seorang politikus Tionghoa-Indonesia. Ia merupakan lulusan RHS di Batavia[2] dan kemudian Fakultas Hukum dari Universitas Leiden.[3] Setelah itu, ia menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Pangkalpinang.[3][4] Disamping itu, ia juga menjadi pengacara dan penasehat sekolah Tionghoa di Pangkalpinang.[4]

Pada 1949, ia menjabat sebagai pemimpin cabang PT Bangka.[2] Pada masa Republik Indonesia Serikat (1949-1950), ia menjadi anggota Senat RIS.[4] Ia menjadi anggota DPR mewakili Partai Demokrat Tionghoa Indonesia dari 1950 sampai 1953 dan kemudian Partai Katolik dimana ia menjadi anggota Dewan Pimpinan Pusat dari 1953 sampai 1959 dan Wakil Ketua II dari 1956 sampai 1958. Pada masa Demokrasi Parlementer, tahun 1950-1959, ia menjadi salah satu dari delapan orang peranakan Tionghoa menjadi anggota legislatif, yang lainnya adalah Tan Po Gwan, Tjoa Sie Hwie, Tan Boen Aan, Teng Tjin Leng, Siauw Giok Tjhan, Tjoeng Lin Sen (kemudian Tio Kang Soen), dan Yap Tjwan Bing (kemudian Tony Wen atau Boen Kim To).[5][6]

Ia menjadi Direktur PT Tambang Emas Cikotok dari 1955 sampai 1961, Direktur Perusahaan-Perusahaan Tambang Negara dari 1961 sampai 1968 dan Direktur PN Aneka Tambang dari 1968 sampai 1974. Ia juga merupakan salah satu penandatangan "Statement 10 Tokoh Peranakan Tionghoa" dan menulis artikel berjudul "Indonesia Bukan Amerika" dalam Star Weekly yang diterbitkan pada 25 Juni 1960.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]