Lompat ke isi

Six Sigma: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Celeste (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(194 revisi perantara oleh 63 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
{{noref|date=November 2023 
{{taknetral}}
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan.}}
== Apa itu Six Sigma ==
'''Six Sigma''' adalah usaha yang terus menerus untuk mengurangi ''waste'', menurunkan ''variance'' dan mencegah ''defect''. Six sigma merupakan sebuah konsep [[bisnis]] yang berusaha untuk menjawab permintaan ''customer'' terhadap kualitas yang terbaik dan proses bisnis yang tanpa cacat. Kepuasan pelanggan dan peningkatannya menjadi prioritas tertinggi, dan Six sigma berusaha menghilangkan ketidakpastian pencapaian tujuan bisnis.


'''Six Sigma''' adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti [[Total Quality Management]] (TQM),<ref name="Environments" /> sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.<ref name="Environments">{{en}}Daniels. D. John, Lee H.Radebaugh dan Daniel P.Sullivan. International Business:Environments and Operations.12th ed.Prentice Hall,2009.</ref> Sistem komprehensif Six sigma merupakan strategi, disiplin ilmu, dan alat untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis.<ref name="9th ed">{{en}} Heizer Jay dan Barry Render. Operations Management.9th ed.United States of America: Prentice Hall.2008</ref>
Untuk lebih mudahnya, Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif [[statistik]] dan perspektif metodologi.


Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan yang disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal, yaitu [[DMAIC]] (''Define, Measure, Analyze, Improve, Control'' ) dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti [[Diagram Pareto]] dan [[Histogram]].<ref name="9th ed" /> Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi, dan pemecahan masalah.<ref name="evan" /> Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.<ref name="evan">{{en}}Evans R.James, and William M.Lindsay. The Management and Control of Quality.7th edition.South-Western Cengage Learning.2008</ref>
=== Perspektif Statistik ===

sigma dalam statistik dikenal sebagai standar deviasi yang menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah. Suatu proses dikatakn baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati. rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit) proses yang terjadi diluar rentang disebut cacat (defect). Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (''defect permillion opportunity'').
== Pengertian ==
{| class="wikitable"

|-
Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif [[statistik]] dan perspektif [[metodologi]].{{fact}}
! Yield <br>(probabilitas tanpa cacat)

! DPMO <br> (''defect permillion opportunity'')
=== Perspektif statistik ===
! Sigma
Sigma dalam statistik dikenal sebagai [[simpangan baku]] yang menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah.{{fact}} Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati.{{fact}} Rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau [[USL]] (''[[Upper Specification Limit]]'') dan batas bawah atau [[LSL]] (''[[Lower Specification Limit'']]) proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat.{{fact}} Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 [[DPMO]] (''[[defect permillion opportunity]]'').
|-
{| {{Altline light purple}}
|- style="background-color:#ccccff;"
! '''Yield{{br}}(probabilitas tanpa cacat)'''
! '''DPMO{{br}}(''defect permillion opportunity'')'''
! '''Sigma'''
|- style="text-align:right;"
| 30.9 %
| 30.9 %
| 690.000
| 690.000
| 1
| 1
|- style="text-align:right;"
|-
| 69.2 %
| 69.2 %
| 308.000
| 308.000
| 2
| 2
|- style="text-align:right;"
|-
| 93.3 %
| 93.3 %
| 66.800
| 66.800
| 3
| 3
|- style="text-align:right;"
|-
| 99.4 %
| 99.4 %
| 6.210
| 6.210
| 4
| 4
|- style="text-align:right;"
|-
| 99.98 %
| 99.98 %
| 320
| right|320
| 5
| 5
|- style="background-color:white; text-align:right;"
|-
| 99.9997
| 99.9997
| 3.4
| 3.4
Baris 39: Baris 44:
|}
|}


=== Perspektif Metodologi ===
=== Perspektif metodologi ===
Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase [[DMAIC]] (''Define, Measure, Analyze, Improve, Control''). DMAIC merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin ''voice of costumer'' berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan.
Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase [[DMAIC]] (''Define, Measure, Analyze, Improve, Control'').<ref name=":1">{{Cite book|last=Putri|first=Nilda Tri|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Kualitas_Terpadu_Konsep_Alat_d/J4l0EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Six+Sigma+merupakan+pendekatan+menyeluruh+untuk+menyelesaikan+masalah+dan+peningkatan+proses+melalui+fase+DMAIC+(Define,+Measure,+Analyze,+Improve,+Control)&pg=PA61&printsec=frontcover|title=Manajemen Kualitas Terpadu: Konsep, Alat dan Teknik, Aplikasi|location=Sidoarjo|publisher=Indomedia Pustaka|isbn=978-623-7137-10-8|pages=61-62|url-status=live}}</ref> DMAIC merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin ''[[voice of customer]]'' berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan.<ref name=":1" />
* ''Define'' adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (''Critical to Quality'').
* ''Define'' adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (''Critical to Quality'').<ref name=":1" />
* ''Measure'' adalah fase mengukur tingkat kecacatan pelanggan (Y).
* ''Measure'' adalah fase mengukur tingkat kecacatan pelanggan (Y).<ref name=":1" />
* ''Analyze'' adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat (X).
* ''Analyze'' adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat (X).<ref name=":1" />
* ''Improve'' adalah fase meningkatkan proses (X) dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat.
* ''Improve'' adalah fase meningkatkan proses (X) dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat.<ref name=":1" />
* ''Control'' adalah fase mengontrol kinerja proses (X) dan menjamin cacat tidak muncul.
* ''Control'' adalah fase mengontrol kinerja proses (X) dan menjamin cacat tidak muncul.<ref name=":1" />


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Adalah [[Carl Frederick Gauss]] ([[1777]]-[[1885]]) yang pertama kali memperkenalkan konsep kurva normal dalam bidang [[statistik]]. Konsep ini kemudian dikembangkan oleh [[Walter Shewhart]] di tahun [[1920]] yang menjelaskan bahwa 3 sigma dari nilai rata-rata (''mean'') mengindikasikan perlunya perbaikan dalam sebuah proses.
[[Carl Frederick Gauss]] ([[1777]]-[[1885]]) adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep kurva normal dalam bidang [[statistik]].{{fact}} Konsep ini kemudian dikembangkan oleh [[Walter Shewhart]] pada tahun [[1920]] yang menjelaskan bahwa 3 sigma dari nilai rata-rata mengindikasikan perlunya perbaikan dalam sebuah proses.{{fact}}


Pada akhir tahun 1970, Dr. [[Mikel Harry]], seorang insinyur senior pada ''Motorola’s Government Electronics Group'' (GEG) memulai percobaan untuk melakukan ''problem solving'' dengan menggunakan analisa statistik. Dengan menggunakan cara tsb, GEG mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis: produk didisain dan diproduksi lebih cepat dgn biaya yg lebih murah. Metoda tsb kemudian ia tuliskan dalam sebuah makalah berjudul ”The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola”. Dr. Mikel Harry kemudian dibantu oleh Richard Schroeder, seorang mantan executive Motorola, menyusun suatu konsep change management yang didasarkan pada data. Hasil dari kerja sama tersebut adalah sebuah alat pengukuran kualitas yg sederhana yg kemudian menjadi filosofi kemajuan bisnis, yg dikenal dengan nama Six Sigma.
Pada akhir tahun 1970, Dr. [[Mikel Harry]], seorang insinyur senior pada ''Motorola's Government Electronics Group'' (GEG) memulai percobaan untuk melakukan [[penyelesaian masalah]] dengan menggunakan analisis statistik.{{fact}} Dengan menggunakan cara tsb, GEG mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis: produk didesain dan diproduksi lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.{{fact}} Metode tersebut kemudian ia tuliskan dalam sebuah makalah berjudul "[[The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola]]" [[Dr. Mikel Harry]] kemudian dibantu oleh [[Richard Schroeder]], mantan eksekutif Motorola, menyusun suatu konsep perubahan manajemen yang didasarkan pada data.{{fact}} Hasil dari kerja sama tersebut adalah sebuah alat pengukuran kualitas yang sederhana yang kemudian menjadi filosofi kemajuan bisnis, yang dikenal dengan nama Six Sigma. Six sigma dapat dikatakan merupakan tools yang lebih ketat dari 3 sigma.{{fact}}


== Perbedaan Six Sigma dan Total Quality Management (TQM) ==
== Perbedaan Six Sigma dan Total Quality Management (TQM) ==
Thomas Pyzdek, seorang konsultan implementasi Six Sigma dan penyusun buku "The Six Sigma Handbook", pada bulan Februari 2001, menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM yaitu, TQM hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah manajemen yg digunakan dalam TQM). Petunjuk untuk TQM begitu umumnya sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yg berbakat yg mampu menterjemahkan TQM dalam operasional sehari-hari. Secara singkat, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.
[[Thomas Pyzdek]], seorang konsultan implementasi Six Sigma dan penyusun buku ''"The Six Sigma Handbook"'', pada bulan Februari 2001, menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM yaitu, TQM hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah manajemen yang digunakan dalam TQM).{{fact}} Petunjuk untuk TQM begitu umumnya sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yang berbakat yang mampu menterjemahkan TQM dalam operasional sehari-hari.{{fact}} Secara singkat, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.{{fact}}


Kemudian konsep Total Quality Control, di tahun 1950, menunjukkan bahwa kualitas produk bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang jangkauan standar kualitas ke arah hulu, yaitu di area engineering dan purchasing. Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan Total Quality Control yaitu:
Kemudian konsep Total Quality Control, pada tahun 1950, menunjukkan bahwa kualitas produk bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang jangkauan standar kualitas ke arah hulu, yaitu di area ''engineering'' dan ''purchasing''.{{fact}} Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan Total Quality Control yaitu{{fact}}:
# Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis yg kritikal lainnya
# Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
# Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yg sama
# Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yang sama.
# Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk
# Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk.


Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal menjadi solusi permasalahan di atas:
Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal menjadi solusi permasalahan di atas{{fact}}:
# Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu bisnis lainnya sebagai bagian yg harus diperbaiki
# Menggunakan isu biaya, ''[[cycle time]]'' dan isu bisnis lainnya sebagai bagian yang harus diperbaiki.
# Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yg terukur
# Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan [[Malcolm Baldrige Criteria]] tetapi fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yang terukur.
# Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya
# Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya.
# Six sigma menciptakan change agent yg bukan bekerja di Quality Department. Green Belt adalah para operator yg bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan tugasnya
# Six sigma menciptakan agen perubahan yang bukan bekerja di [[Quality Department]]. Ban hijau adalah para operator yang bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan tugasnya.


== Faktor Penting dalam Implementasi Six Sigma ==
== Faktor penting dalam implementasi Six Sigma ==
# Dukungan dari Top level. Six sigma menawarkan pencapaian yg terukur yg tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yg sangat tahu apa yg harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion, Executive Champion).
# Dukungan dari Top level.{{fact}} Six sigma menawarkan pencapaian yang terukur yang tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yang sangat tahu apa yang harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion, Executive Champion).{{fact}}
# Tim yang hebat. Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yg terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.
# Tim yang hebat.{{fact}} Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yang terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.{{fact}}
# Training yg berbeda dgn yg pernah ada. Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yg akan dibayar melalui saving yg didapat dari setiap proyek Six Sigma
# Training yang berbeda dgn yang pernah ada.{{fact}} Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yang pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yang akan dibayar melalui saving yang didapat dari setiap proyek Six Sigma.{{fact}}
# Alat ukur yg baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yg diukur berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan
# [[Alat ukur]] yang baru, dengan menggunakan DPMO (''Defects Per Million Opportunities'') yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yang diukur berdasarkan persepsi customer, yang bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan.{{fact}}
# Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus.
# Tradisi perusahaan yang baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus.{{fact}}


== DMAIC ==
=== Prosesnya ===
Langkah pertama adalah pembuatan keputusan oleh manajemen senior untuk terlibat dalam upaya tersebut.<ref name="blanton"/> Karena akan membutuhkan sumber daya yang penting untuk organisasi keputusan ini harus dibuat oleh eksekutif kepala dan laporan langsung nya.<ref name="blanton"/> Kemudian, diadakan seminar eksekutif, biasanya satu sampai dua hari, untuk tim eksekutif untuk mempelajari pendekatan dasar dan mendiskusikan peran pribadi mereka.<ref name="blanton"/> Salah satu peran penting adalah memilih "Champions", manajer senior yang akan mengawasi kerja aktual dari enam tim sigma.<ref name="blanton"/> Perusahaan kemudian menyediakan kursus khusus untuk juara, biasanya tiga sampai lima hari yang panjang.<ref name="blanton"/> Selama kursus metode dasar Six Sigma yang diperkenalkan dan Champions mulai bekerja keras saat para pemimpin tim (sering disebut sabuk hitam) akan terlibat.<ref name="blanton"/> Beberapa perusahaan menyebutnya sebagai tim perbaikan proses dan spesialis perbaikan proses, tapi singkatan ini kurang diperhatikan serta mulai ditinggalkan. Kemudian, muncul istilah dalam karate yaitu sabuk hitam dan menjadi lebih populer<ref name=" blanton ">{{en}}Wadsworth M.Harrison, Kenneth S.Stephens, dan A. Blanton Godfrey, Modern Methods for Quality Control and Improvement.2nd ed.United States of America: John Wiley & Sons,Inc.2002</ref>
DMAIC (''Define, Measure, Analyze, Improve, Control'') merupakan tahapan/fase-fase dalam proses six sigma.


===''Define''===
== DMAIC ==
Metode yang digunakan ''[[General Electric]]'' dan beberapa organisasi lain untuk meningkatkan proses ( termasuk didalamny proses produksi ) diringkas dengan inisial DMAIC (''Define, Measure, Analyze, Improve, Control'').<ref>{{en}}( Eckes George. The Six Sigma: How general Electric and Others Turbed Process Into Profis, United States of America: John Wiley & Sons, inc. 2001.</ref>
Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, dan membangun tim. fase ini tidak banyak menggunakan statistik, ''tools'' statistik yang sering dipakai pada fase ini adalah [[diagram cause & effect]] dan [[diagram pareto]]. kedua tool statistik tersebut digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan prioritas masalah.
=== Fase menentukan masalah ===
Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, dan membangun tim.{{fact}} fase ini tidak banyak menggunakan statistik, alat-alat statistik yang sering dipakai pada fase ini adalah [[diagram Ishikawa]] dan [[Diagram Pareto]]. Kedua alat statistik tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan menentukan prioritas permasalahan.{{fact}}


==== Menentukan Masalah ====
==== Menentukan masalah ====
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah adalah
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah adalah{{fact}}
* Spesifik, menjelaskan secara tepat apa yang salah, bagian proses mana yang salah dan apa salahnya.
* Spesifik, menjelaskan secara tepat apa yang salah, bagian proses mana yang salah dan apa salahnya.
* Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti nyata suatu masalah. bukti-bukti tersebut dapat diperoleh baik melalui laporan internal maupun umpan balik pelanggan.
* Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti nyata suatu masalah. bukti-bukti tersebut dapat diperoleh baik melalui laporan internal maupun umpan balik pelanggan.
* Dapat diukur, menunjukkan lingkup masalah dalam suatu ukuran.
* Dapat diukur, menunjukkan lingkup masalah dalam suatu ukuran.
* Dapat dikendalikan, masalah harus dapat diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Apabila masalah terlalu besar maka dapat dipecah-pecah sehingga dapat lebih dikendalikan.
* Dapat dikendalikan, masalah harus dapat diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Apabila masalah terlalu besar maka dapat dipecah-pecah sehingga dapat lebih dikendalikan.

==== Suara Pelanggan ("Voice of Customer" - VOC) ====
Adalah ekspresi dari kebutuhan dan keinginan customer. Bisa spesifik – “Saya butuh pengiriman dalam 3 hari” bisa juga ambiguous – “Pengiriman yang lebih cepat”.
VOC dapat dibandingkan dengan data internal (“Voice of the Process”) untuk menilai proses performance atau process capability kita saat ini.

Untuk mengevaluasi tingkat pentingnya sebuah spesifikasi, biasa digunakanan [[diagram kano]]. Diagram ini membagi spesifikasi dari pelanggan menjadi tiga jenis, harus ada, kemampuan dan pemuas, dan membandingkan dengan tingkat keberadaan suatu spesifikasi.


==== CTQ (''Critical to Quality'') ====
==== CTQ (''Critical to Quality'') ====
Setelah semua varibel yang dipandang penting oleh pelanggan didapatkan dan diberi nilai terukur (varibel terukur tersebut disebut CTQ). dengan kata lain CTQ adalah sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan (pelanggan internal atau eksternal)
Setelah semua varibel yang dipandang penting oleh pelanggan didapatkan dan diberi nilai terukur (varibel terukur tersebut disebut CTQ).{{fact}} Dengan kata lain, CTQ adalah sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan ( internal ataupun eksternal).{{fact}}


==== SIPOC ("Supplier - Input - Process - Output - Customer") ====
===''Measure''===
Diagram SIPOC adalah grafik yang membantu mengidentifikasi semua elemen yang relevan dari sebuah proses. SIPOC membantu melihat hubungan antara proses beserta input dan outputnya.
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.


[[Berkas:SIPOC.gif]]
====Analsis Sistem Pengukuran====
Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah variabilitas pengukuran yang dinyatakan dalam variance. varian total suatu pengukuran berasal dari varian yang ditimbulkan produk (''part to part'') dan varian akibat kesalahan pengukuran (''gage'').
[[Kategori:Bisnis]]


=== Pengukuran ===
[[cs:Six sigma]]
Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.{{fact}}
[[de:Six Sigma]]

[[en:Six Sigma]]
==== Analisis Sistem Pengukuran ====
[[es:Seis Sigma]]
Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah variabilitas pengukuran yang dinyatakan dalam varian.{{fact}} Varian total suatu pengukuran berasal dari varian yang ditimbulkan oleh produk dan varian akibat kesalahan pengukuran.{{fact}}
[[fi:6 Sigma]]

[[fr:Six Sigma]]
Sumber variabilitas dalam hasil pengukuran adalah:{{Butuh rujukan}}
[[he:שש סיגמא]]

[[hu:Hat szigma]]
[[it:Sei Sigma]]
[[Berkas:gage.gif]]

[[ja:シックス・シグマ]]
==== Analisis Kapabilitas Proses ====
[[ko:식스 시그마]]
Kapabilitas suatu proses menggambarkan tingkat kesesuaian proses tersebut.{{fact}} Analisis kapablitas proses dilakukan dengan memperbandingkan kinerja suatu proses dengan spesifikasinya, suatu proses memiliki kapabilitas bila semua nilai variabel yang mungkin, berada dalam batas spesifikasi.{{fact}}
[[lt:Six Sigma]]

[[nl:Zes sigma]]
Kapabilitas suatu proses bisa ditentukan dengan:
[[pl:Sześć sigma]]
- Cp dan Cpk
[[pt:Seis Sigma]]
- Pp dan Ppk
[[ru:Шесть сигм]]
[[sv:Sex Sigma]]
- Proses Sigma

[[th:ซิกส์ซิกมา]]
=== Analisis ===
[[tr:Altı sigma]]
Fase analisis merupakan fase mencari dan menentukan akar atau penyebab dari suatu masalah.<ref name=":0">{{Cite web|last=Hessing|first=Ted|date=2014-11-26|title=Analyze Phase (DMAIC)|url=https://sixsigmastudyguide.com/analyze-phase-dmaic/|website=Six Sigma Study Guide|language=en-US|access-date=2024-01-15}}</ref> Masalah-masalah yang timbul kadang-kadang sangat kompleks sehingga membingungkan antara mana yang akan dan tidak kita selesaikan.<ref name=":0" />
[[zh:六標準差]]
<math>Masukkan rumus di sini</math>
==== Diagram Pareto ====
[[Diagram pareto]] digunakan untuk melakukan prioritas terhadap masalah-masalah yang harus ditangani dengan aturan pengelompokan 80-20, 20% dari kecacatan akan menyebabkan 80% masalah.{{fact}}

==== Diagram sebab-akibat ====
Diagram sebab-akibat digunakan untuk mengorganisasi hasil informasi [[curah pendapat]] dari sebab-sebab suatu masalah.{{fact}} Diagram ini sering disebut juga dengan diagram tulang ikan karena bentuknya yang mirip dengan tulang ikan, atau diagram Ishikawa untuk menghormati sang penemu.{{fact}}

==== Uji hipotesis rata-rata ====
Umumnya [[Uji Hipotesis|uji hipotesis]] rata-rata digunakan untuk menetapkan faktor kausatif (x) dengan cara menginformasikan sumber-sumber variasi.{{fact}} Disamping itu, digunakan juga untuk menunjukan perbedaan yang signifikan antara data awal dengan data yang diambil setelah perubahan, dilakukan.{{fact}}

=== Pengembangan ===
Pengembangan adalah fase meningkatkan proses (x) dan menghilangkan sebab-sebab cacat.{{fact}} Pada fase pengukuran telah ditetapkan variabel faktor (x) dan untuk masing-masing variabel respons (y).{{fact}} Sedangkan pada fase pengembangan (i) banyak melibatkan uji [[perancangan percobaan]].{{fact}} Perancangan percobaan merupakan suatu pengujian dengan mengubah variabel faktor sehingga penyebab perubahan pada variabel respon diketahui.{{fact}}
==== Taguchi ====
Desain Taguchi ([[Taguchi Design]]) merupakan perancangan parameter, yaitu metode atau teknik perancangan produk atau proses terfokus pada minimalisasi variasi dan sensitivitas tingkat bising.{{fact}}

=== Pengendalian ===
Pengendalian adalah fase mengendalikan kinerja proses (x) dan menjamin cacat tidak muncul kembali.{{fact}} Alat yang umum digunakan adalah [[diagram kontrol]]. Fungsi umum diagram kontrol adalah sebagai berikut:{{fact}}
* Membantu mengurangi variabilitas.
* Memonitor kinerja setiap saat.
* Memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan.

== Rujukan ==
{{reflist}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Six Sigma| ]]
[[Kategori:Bisnis]]
[[Kategori:Pengendalian mutu| ]]

Revisi terkini sejak 7 Juni 2024 02.38

Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM),[1] sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.[1] Sistem komprehensif Six sigma merupakan strategi, disiplin ilmu, dan alat untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis.[2]

Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan yang disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal, yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control ) dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto dan Histogram.[2] Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi, dan pemecahan masalah.[3] Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.[3]

Pengertian

[sunting | sunting sumber]

Six sigma dapat dijelaskan dalam dua perspektif, yaitu perspektif statistik dan perspektif metodologi.[butuh rujukan]

Perspektif statistik

[sunting | sunting sumber]

Sigma dalam statistik dikenal sebagai simpangan baku yang menyatakan nilai simpangan terhadap nilai tengah.[butuh rujukan] Suatu proses dikatakan baik apabila berjalan pada suatu rentang yang disepakati.[butuh rujukan] Rentang tersebut memiliki batas, batas atas atau USL (Upper Specification Limit) dan batas bawah atau LSL (Lower Specification Limit'') proses yang terjadi di luar rentang disebut cacat.[butuh rujukan] Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3.4 DPMO (defect permillion opportunity).

Yield
(probabilitas tanpa cacat)
DPMO
(defect permillion opportunity)
Sigma
30.9 % 690.000 1
69.2 % 308.000 2
93.3 % 66.800 3
99.4 % 6.210 4
99.98 % 320 5
99.9997 3.4 6

Perspektif metodologi

[sunting | sunting sumber]

Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan peningkatan proses melalui fase DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).[4] DMAIC merupakan jantung analisis six sigma yang menjamin voice of customer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk yang dihasilkan memuaskan pelanggan.[4]

  • Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, mengetahui CTQ (Critical to Quality).[4]
  • Measure adalah fase mengukur tingkat kecacatan pelanggan (Y).[4]
  • Analyze adalah fase menganalisis faktor-faktor penyebab masalah/cacat (X).[4]
  • Improve adalah fase meningkatkan proses (X) dan menghilangkan faktor-faktor penyebab cacat.[4]
  • Control adalah fase mengontrol kinerja proses (X) dan menjamin cacat tidak muncul.[4]

Carl Frederick Gauss (1777-1885) adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep kurva normal dalam bidang statistik.[butuh rujukan] Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Walter Shewhart pada tahun 1920 yang menjelaskan bahwa 3 sigma dari nilai rata-rata mengindikasikan perlunya perbaikan dalam sebuah proses.[butuh rujukan]

Pada akhir tahun 1970, Dr. Mikel Harry, seorang insinyur senior pada Motorola's Government Electronics Group (GEG) memulai percobaan untuk melakukan penyelesaian masalah dengan menggunakan analisis statistik.[butuh rujukan] Dengan menggunakan cara tsb, GEG mulai menunjukkan peningkatan yang dramatis: produk didesain dan diproduksi lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.[butuh rujukan] Metode tersebut kemudian ia tuliskan dalam sebuah makalah berjudul "The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola" Dr. Mikel Harry kemudian dibantu oleh Richard Schroeder, mantan eksekutif Motorola, menyusun suatu konsep perubahan manajemen yang didasarkan pada data.[butuh rujukan] Hasil dari kerja sama tersebut adalah sebuah alat pengukuran kualitas yang sederhana yang kemudian menjadi filosofi kemajuan bisnis, yang dikenal dengan nama Six Sigma. Six sigma dapat dikatakan merupakan tools yang lebih ketat dari 3 sigma.[butuh rujukan]

Perbedaan Six Sigma dan Total Quality Management (TQM)

[sunting | sunting sumber]

Thomas Pyzdek, seorang konsultan implementasi Six Sigma dan penyusun buku "The Six Sigma Handbook", pada bulan Februari 2001, menjelaskan adanya perbedaan penting antara Six Sigma dan TQM yaitu, TQM hanya memberikan petunjuk secara umum (sesuai dengan istilah manajemen yang digunakan dalam TQM).[butuh rujukan] Petunjuk untuk TQM begitu umumnya sehingga hanya seorang pemimpin bisnis yang berbakat yang mampu menterjemahkan TQM dalam operasional sehari-hari.[butuh rujukan] Secara singkat, TQM hanya memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.[butuh rujukan]

Kemudian konsep Total Quality Control, pada tahun 1950, menunjukkan bahwa kualitas produk bisa ditingkatkan dengan cara memperpanjang jangkauan standar kualitas ke arah hulu, yaitu di area engineering dan purchasing.[butuh rujukan] Akan tetapi ada beberapa kelemahan yang muncul pada pelaksanaan Total Quality Control yaitu[butuh rujukan]:

  1. Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
  2. Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yang sama.
  3. Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk.

Six Sigma dalam pelaksanaannya menunjukkan hal-hal menjadi solusi permasalahan di atas[butuh rujukan]:

  1. Menggunakan isu biaya, cycle time dan isu bisnis lainnya sebagai bagian yang harus diperbaiki.
  2. Six sigma tidak menggunakan ISO 9000 dan Malcolm Baldrige Criteria tetapi fokus pada penggunaan alat untuk mencapai hasil yang terukur.
  3. Six sigma memadukan semua tujuan organisasi dalam satu kesatuan. Kualitas hanyalah salah satu tujuan, dan tidak berdiri sendiri atau lepas dari tujuan bisnis lainnya.
  4. Six sigma menciptakan agen perubahan yang bukan bekerja di Quality Department. Ban hijau adalah para operator yang bekerja pada proyek Six Sigma sambil mengerjakan tugasnya.

Faktor penting dalam implementasi Six Sigma

[sunting | sunting sumber]
  1. Dukungan dari Top level.[butuh rujukan] Six sigma menawarkan pencapaian yang terukur yang tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang dikerjakan oleh seorang super star yang sangat tahu apa yang harus dilakukan di bidangnya (Black Belt, Project Champion, Executive Champion).[butuh rujukan]
  2. Tim yang hebat.[butuh rujukan] Para Executive Champion, Deployment Champions, Project Champions, Master Black Belts, Black Belts, dan Green Belts adalah orang-orang yang terlatih dengan baik untuk mengerjakan proyek Six Sigma.[butuh rujukan]
  3. Training yang berbeda dgn yang pernah ada.[butuh rujukan] Anggota proyek Six Sigma adalah mereka yang pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara $15,000-$25,000 per Black Belt, yang akan dibayar melalui saving yang didapat dari setiap proyek Six Sigma.[butuh rujukan]
  4. Alat ukur yang baru, dengan menggunakan DPMO (Defects Per Million Opportunities) yang berhubungan erat dgn Critical to Quality (CTC) yang diukur berdasarkan persepsi customer, yang bisa dibandingkan antar departemen atau divisi dalam satu perusahaan.[butuh rujukan]
  5. Tradisi perusahaan yang baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus.[butuh rujukan]

Prosesnya

[sunting | sunting sumber]

Langkah pertama adalah pembuatan keputusan oleh manajemen senior untuk terlibat dalam upaya tersebut.[5] Karena akan membutuhkan sumber daya yang penting untuk organisasi keputusan ini harus dibuat oleh eksekutif kepala dan laporan langsung nya.[5] Kemudian, diadakan seminar eksekutif, biasanya satu sampai dua hari, untuk tim eksekutif untuk mempelajari pendekatan dasar dan mendiskusikan peran pribadi mereka.[5] Salah satu peran penting adalah memilih "Champions", manajer senior yang akan mengawasi kerja aktual dari enam tim sigma.[5] Perusahaan kemudian menyediakan kursus khusus untuk juara, biasanya tiga sampai lima hari yang panjang.[5] Selama kursus metode dasar Six Sigma yang diperkenalkan dan Champions mulai bekerja keras saat para pemimpin tim (sering disebut sabuk hitam) akan terlibat.[5] Beberapa perusahaan menyebutnya sebagai tim perbaikan proses dan spesialis perbaikan proses, tapi singkatan ini kurang diperhatikan serta mulai ditinggalkan. Kemudian, muncul istilah dalam karate yaitu sabuk hitam dan menjadi lebih populer[5]

Metode yang digunakan General Electric dan beberapa organisasi lain untuk meningkatkan proses ( termasuk didalamny proses produksi ) diringkas dengan inisial DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).[6]

Fase menentukan masalah

[sunting | sunting sumber]

Define adalah fase menentukan masalah, menetapkan persyaratan-persyaratan pelanggan, dan membangun tim.[butuh rujukan] fase ini tidak banyak menggunakan statistik, alat-alat statistik yang sering dipakai pada fase ini adalah diagram Ishikawa dan Diagram Pareto. Kedua alat statistik tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan menentukan prioritas permasalahan.[butuh rujukan]

Menentukan masalah

[sunting | sunting sumber]

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah adalah[butuh rujukan]

  • Spesifik, menjelaskan secara tepat apa yang salah, bagian proses mana yang salah dan apa salahnya.
  • Dapat diamati, menjelaskan bukti-bukti nyata suatu masalah. bukti-bukti tersebut dapat diperoleh baik melalui laporan internal maupun umpan balik pelanggan.
  • Dapat diukur, menunjukkan lingkup masalah dalam suatu ukuran.
  • Dapat dikendalikan, masalah harus dapat diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Apabila masalah terlalu besar maka dapat dipecah-pecah sehingga dapat lebih dikendalikan.

Suara Pelanggan ("Voice of Customer" - VOC)

[sunting | sunting sumber]

Adalah ekspresi dari kebutuhan dan keinginan customer. Bisa spesifik – “Saya butuh pengiriman dalam 3 hari” bisa juga ambiguous – “Pengiriman yang lebih cepat”. VOC dapat dibandingkan dengan data internal (“Voice of the Process”) untuk menilai proses performance atau process capability kita saat ini.

Untuk mengevaluasi tingkat pentingnya sebuah spesifikasi, biasa digunakanan diagram kano. Diagram ini membagi spesifikasi dari pelanggan menjadi tiga jenis, harus ada, kemampuan dan pemuas, dan membandingkan dengan tingkat keberadaan suatu spesifikasi.

CTQ (Critical to Quality)

[sunting | sunting sumber]

Setelah semua varibel yang dipandang penting oleh pelanggan didapatkan dan diberi nilai terukur (varibel terukur tersebut disebut CTQ).[butuh rujukan] Dengan kata lain, CTQ adalah sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan ( internal ataupun eksternal).[butuh rujukan]

SIPOC ("Supplier - Input - Process - Output - Customer")

[sunting | sunting sumber]

Diagram SIPOC adalah grafik yang membantu mengidentifikasi semua elemen yang relevan dari sebuah proses. SIPOC membantu melihat hubungan antara proses beserta input dan outputnya.

Pengukuran

[sunting | sunting sumber]

Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini, sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.[butuh rujukan]

Analisis Sistem Pengukuran

[sunting | sunting sumber]

Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah variabilitas pengukuran yang dinyatakan dalam varian.[butuh rujukan] Varian total suatu pengukuran berasal dari varian yang ditimbulkan oleh produk dan varian akibat kesalahan pengukuran.[butuh rujukan]

Sumber variabilitas dalam hasil pengukuran adalah:[butuh rujukan]

Analisis Kapabilitas Proses

[sunting | sunting sumber]

Kapabilitas suatu proses menggambarkan tingkat kesesuaian proses tersebut.[butuh rujukan] Analisis kapablitas proses dilakukan dengan memperbandingkan kinerja suatu proses dengan spesifikasinya, suatu proses memiliki kapabilitas bila semua nilai variabel yang mungkin, berada dalam batas spesifikasi.[butuh rujukan]

Kapabilitas suatu proses bisa ditentukan dengan:

- Cp dan Cpk
- Pp dan Ppk
- Proses Sigma

Fase analisis merupakan fase mencari dan menentukan akar atau penyebab dari suatu masalah.[7] Masalah-masalah yang timbul kadang-kadang sangat kompleks sehingga membingungkan antara mana yang akan dan tidak kita selesaikan.[7]

Diagram Pareto

[sunting | sunting sumber]

Diagram pareto digunakan untuk melakukan prioritas terhadap masalah-masalah yang harus ditangani dengan aturan pengelompokan 80-20, 20% dari kecacatan akan menyebabkan 80% masalah.[butuh rujukan]

Diagram sebab-akibat

[sunting | sunting sumber]

Diagram sebab-akibat digunakan untuk mengorganisasi hasil informasi curah pendapat dari sebab-sebab suatu masalah.[butuh rujukan] Diagram ini sering disebut juga dengan diagram tulang ikan karena bentuknya yang mirip dengan tulang ikan, atau diagram Ishikawa untuk menghormati sang penemu.[butuh rujukan]

Uji hipotesis rata-rata

[sunting | sunting sumber]

Umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk menetapkan faktor kausatif (x) dengan cara menginformasikan sumber-sumber variasi.[butuh rujukan] Disamping itu, digunakan juga untuk menunjukan perbedaan yang signifikan antara data awal dengan data yang diambil setelah perubahan, dilakukan.[butuh rujukan]

Pengembangan

[sunting | sunting sumber]

Pengembangan adalah fase meningkatkan proses (x) dan menghilangkan sebab-sebab cacat.[butuh rujukan] Pada fase pengukuran telah ditetapkan variabel faktor (x) dan untuk masing-masing variabel respons (y).[butuh rujukan] Sedangkan pada fase pengembangan (i) banyak melibatkan uji perancangan percobaan.[butuh rujukan] Perancangan percobaan merupakan suatu pengujian dengan mengubah variabel faktor sehingga penyebab perubahan pada variabel respon diketahui.[butuh rujukan]

Desain Taguchi (Taguchi Design) merupakan perancangan parameter, yaitu metode atau teknik perancangan produk atau proses terfokus pada minimalisasi variasi dan sensitivitas tingkat bising.[butuh rujukan]

Pengendalian

[sunting | sunting sumber]

Pengendalian adalah fase mengendalikan kinerja proses (x) dan menjamin cacat tidak muncul kembali.[butuh rujukan] Alat yang umum digunakan adalah diagram kontrol. Fungsi umum diagram kontrol adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]

  • Membantu mengurangi variabilitas.
  • Memonitor kinerja setiap saat.
  • Memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan.
  1. ^ a b (Inggris)Daniels. D. John, Lee H.Radebaugh dan Daniel P.Sullivan. International Business:Environments and Operations.12th ed.Prentice Hall,2009.
  2. ^ a b (Inggris) Heizer Jay dan Barry Render. Operations Management.9th ed.United States of America: Prentice Hall.2008
  3. ^ a b (Inggris)Evans R.James, and William M.Lindsay. The Management and Control of Quality.7th edition.South-Western Cengage Learning.2008
  4. ^ a b c d e f g Putri, Nilda Tri (2019). Manajemen Kualitas Terpadu: Konsep, Alat dan Teknik, Aplikasi. Sidoarjo: Indomedia Pustaka. hlm. 61–62. ISBN 978-623-7137-10-8. 
  5. ^ a b c d e f g (Inggris)Wadsworth M.Harrison, Kenneth S.Stephens, dan A. Blanton Godfrey, Modern Methods for Quality Control and Improvement.2nd ed.United States of America: John Wiley & Sons,Inc.2002
  6. ^ (Inggris)( Eckes George. The Six Sigma: How general Electric and Others Turbed Process Into Profis, United States of America: John Wiley & Sons, inc. 2001.
  7. ^ a b Hessing, Ted (2014-11-26). "Analyze Phase (DMAIC)". Six Sigma Study Guide (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-15.