Diplomasi Twitter: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Ning Gusti (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:AskFS (5884080387).jpg|320px|ka|jmpl|Menteri Luar Negeri Britania Raya [[William Hague]] menjawab pertanyaan tentang Afghanistan dan Pakistan dalam rangka Twitter Q&A ke-7, 29 Juni 2011]] |
[[Berkas:AskFS (5884080387).jpg|320px|ka|jmpl|Menteri Luar Negeri Britania Raya [[William Hague]] menjawab pertanyaan tentang Afghanistan dan Pakistan dalam rangka Twitter Q&A ke-7, 29 Juni 2011]] |
||
'''Diplomasi Twitter''', '''"Twiplomacy"''', atau '''"diplomasi tagar"''' mengacu pada penggunaan jaringan sosial dan situs web mikroblog [[Twitter]] oleh [[kepala negara]], pemimpin [[organisasi internasional]], dan [[diplomat]]nya untuk melakukan penjangkauan [[diplomasi|diplomatik]] dan [[diplomasi publik]].<ref>{{cite news|last=Keleman|first=Michele|title=Twitter Diplomacy: State Department 2.0|url=http://www.npr.org/blogs/alltechconsidered/2012/02/21/147207004/twitter-diplomacy-state-department-2-0|accessdate=28 April 2014|newspaper=National Public Radio|date=21 February 2014}}</ref> |
'''Diplomasi Twitter''', '''"Twiplomacy"''', atau '''"diplomasi tagar"''' mengacu pada penggunaan [[Jejaring sosial|jaringan sosial]] dan situs web mikroblog [[Twitter]] oleh [[kepala negara]], pemimpin [[organisasi internasional]], dan [[diplomat]]nya untuk melakukan penjangkauan [[diplomasi|diplomatik]] dan [[diplomasi publik]].<ref>{{cite news|last=Keleman|first=Michele|title=Twitter Diplomacy: State Department 2.0|url=http://www.npr.org/blogs/alltechconsidered/2012/02/21/147207004/twitter-diplomacy-state-department-2-0|accessdate=28 April 2014|newspaper=National Public Radio|date=21 February 2014}}</ref> |
||
Twitter telah memainkan peran penting dalam komunikasi diplomatik, mulai dari pengumuman kerja sama bilateral sampai diskusi panas dan cercaan diplomatik.<ref name="nyt-scripted">{{Cite news |
Twitter telah memainkan peran penting dalam komunikasi diplomatik, mulai dari pengumuman kerja sama bilateral sampai diskusi panas dan cercaan diplomatik.<ref name="nyt-scripted">{{Cite news |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
* Asia: 75% kepala negara |
* Asia: 75% kepala negara |
||
* Eropa: 100% kepala negara |
* Eropa: 100% kepala negara |
||
* Amerika Utara: 18 kepala negara |
* [[Amerika Utara]]: 18 kepala negara |
||
* Oseania: 38% kepala negara |
* Oseania: 38% kepala negara |
||
* Amerika Selatan: 92% kepala negara |
* Amerika Selatan: 92% kepala negara |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
== Bacaan lanjutan == |
== Bacaan lanjutan == |
||
* Andreas Sandre "[http://issuu.com/diplo/docs/twitter_for_diplomats Twitter for Diplomats]", report for Geneva-based, non-profit Diplo (2013) |
* Andreas Sandre "[http://issuu.com/diplo/docs/twitter_for_diplomats Twitter for Diplomats]", report for Geneva-based, non-profit Diplo (2013) |
||
* "[http://twiplomacy.com/wp-content/uploads/2013/12/Twiplomacy_countries.pdf Twiplomacy: Heads of state and government on Twitter, July 2013]", Twiplomacy study (July 2013) |
* "[http://twiplomacy.com/wp-content/uploads/2013/12/Twiplomacy_countries.pdf Twiplomacy: Heads of state and government on Twitter, July 2013] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160415230832/http://twiplomacy.com/wp-content/uploads/2013/12/Twiplomacy_countries.pdf |date=2016-04-15 }}", Twiplomacy study (July 2013) |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 3 September 2023 11.53
Diplomasi Twitter, "Twiplomacy", atau "diplomasi tagar" mengacu pada penggunaan jaringan sosial dan situs web mikroblog Twitter oleh kepala negara, pemimpin organisasi internasional, dan diplomatnya untuk melakukan penjangkauan diplomatik dan diplomasi publik.[1]
Twitter telah memainkan peran penting dalam komunikasi diplomatik, mulai dari pengumuman kerja sama bilateral sampai diskusi panas dan cercaan diplomatik.[2]
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Studi Twiplomacy tahun 2013 menjabarkan penggunaan Twitter oleh pemerintah:
- Afrika: 71% kepala negara
- Asia: 75% kepala negara
- Eropa: 100% kepala negara
- Amerika Utara: 18 kepala negara
- Oseania: 38% kepala negara
- Amerika Selatan: 92% kepala negara
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Andreas Sandre "Twitter for Diplomats", report for Geneva-based, non-profit Diplo (2013)
- "Twiplomacy: Heads of state and government on Twitter, July 2013 Diarsipkan 2016-04-15 di Wayback Machine.", Twiplomacy study (July 2013)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Keleman, Michele (21 February 2014). "Twitter Diplomacy: State Department 2.0". National Public Radio. Diakses tanggal 28 April 2014.
- ^ Landler, Mark (4 February 2014). "In the Scripted World of Diplomacy, a Burst of Tweets". International New York Times. Diakses tanggal 28 April 2014.