Lompat ke isi

Fadjroel Rachman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tris11111A (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(167 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox officeholder
{{infobox officeholder
|honorific-prefix = [[Doktor|Dr]]. [[Insinyur|Ir]].
| honorific-prefix =
|name = Mochammad Fadjroel Rachman
| name = Mochammad Fadjroel Rachman
|honorific-suffix = [[Sarjana Hukum|M.H.]]
| honorific-suffix =
|image = Fadjroel Rachman.jpg
| image = File:Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan Mochammad Fadjroel Rachman.jpg
|imagesize =
| imagesize =
|caption =
| caption =
|office = Juru Bicara Kepresidenan Indonesia
| office = Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan
|order = ke-9
| order = ke-3
|term_start = 21 Oktober 2019
| term_start = 25 Oktober 2021
|term_end =
| term_end =
|president = [[Joko Widodo]]
| president = [[Joko Widodo]] <br> [[Prabowo Subianto]]
|vicepresident = [[Ma'ruf Amin]]
| vicepresident =
|predecessor = [[Johan Budi]]
| predecessor = Rahmat Pramono
|successor =
| successor =
| office1 = Juru Bicara Presiden Republik Indonesia
|birth_name = Mochammad Fadjroel Rachman
| order1 = ke-9
|birth_date = {{Birth date and age|1964|1|17}}
| term_start1 = 21 Oktober 2019
|birth_place = {{flagicon| Indonesia}} [[Berkas:Lambang Kota Banjarmasin.gif|20px]] [[Banjarmasin]], [[Indonesia]]
| term_end1 = 26 Agustus 2021
|deathplace =
| president1 = [[Joko Widodo]]
|deathcause =
| vicepresident1 =
|nationality = {{flagicon| Indonesia}} Indonesia
| predecessor1 = [[Johan Budi]]
|occupation = Aktivis <br/> Pembawa acara <br/> Pengamat politik <br/> Peneliti
| successor1 =
|alma_mater = [[Berkas:Logo Institut Teknologi Bandung.png|20px]] [[Institut Teknologi Bandung]] <br/> [[Berkas:Makara UI.png|20px]] [[Universitas Indonesia]]
| birth_name = Mochammad Fadjroel Rachman
|title =
| birth_date = {{Tanggal lahir dan umur|1964|1|17}}
|salary =
| birth_place = [[Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]
|term =
|party = Independen
| deathplace =
|boards =
| deathcause =
|spouse =
| nationality = [[Indonesia]]
| occupation = {{unbulleted list|[[Aktivis]]|[[Pembawa acara]]|[[Pengamat politik]]|[[Peneliti]]}}
|partner =
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
|children =
|relations =
| title =
|website =
| salary =
|footnotes =
| term =
| party = Non Partai
|employer =
|height =
| boards =
| spouse = Poppy Yoeska (1995–)
|weight =
| partner =
| children =
| relations =
| website =
| footnotes =
| employer =
| height =
| weight =
}}
}}


[[Doktor|Dr]]. '''Mochammad Fadjroel Rachman''', [[Sarjana Ekonomi|S.E.]], [[Sarjana Hukum|M.H.]] ({{lahirmati|[[Banjarmasin]]|17|1|1964}}<ref>{{Cite web |url=http://www.surabayapost.info/keluarga.php?kolomid=8&id=80285 |title=FADJROEL RACHMAN, CAPRES INDEPENDEN 2009 – Surabaya Pos |access-date=2008-08-22 |archive-date=2008-10-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081012031339/http://www.surabayapost.info/keluarga.php?kolomid=8&id=80285 |dead-url=yes }}</ref>) adalah seorang [[akademisi]], dan [[politikus]] [[Indonesia]] yang menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan sejak 25 Oktober 2021. Ia juga Komisaris [[Waskita Karya|PT Waskita Karya (Persero) Tbk.]]<ref>{{Cite web |url=https://www.liputan6.com/news/read/4641179/tinggalkan-posisi-jubir-presiden-siapa-pengganti-fadjroel-rachman-di-istana |title=Salinan arsip |access-date=2021-08-27 |archive-date=2021-11-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211101102156/https://www.liputan6.com/news/read/4641179/tinggalkan-posisi-jubir-presiden-siapa-pengganti-fadjroel-rachman-di-istana |dead-url=no }}</ref>
[[Doktor|Dr]]. [[Insinyur|Ir.]]
'''Mochammad Fadjroel Rachman''', [[Sarjana Hukum|M. H]]
({{lahirmati|[[Banjarmasin]]|17|1|1964}}<ref>[http://www.surabayapost.info/keluarga.php?kolomid=8&id=80285 FADJROEL RACHMAN, CAPRES INDEPENDEN 2009 – Surabaya Pos]</ref>) adalah Jurubicara Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024), profesional di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), peneliti, penulis/kolumnis, pengamat politik<ref name="tempo">{{cite news
|author = Rieka R
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/05/18/brk,20060518-77674,id.html
|title = Fadjroel Rachman: “Bertahan di RSPP"
|publisher = [[Tempo Interaktif]]
|date = 18 Mei 2006
|accessdate = 23 Juli 2008}}</ref>
dan aktivis mahasiswa tahun 1980 hingga 1998. Publik lebih mengenalnya sebagai sosok kandidat bakal Calon Presiden Independen sejak tahun 2009. Pada tahun 2015, Fadjroel Rahman diangkat menjadi Komisaris Utama [[Adhi Karya|PT Adhi Karya (Persero) Tbk.,]] BUMN yang bergerak di bidang konstruksi.


Fadjroel menjadi tim sukses [[Jokowi]] sejak [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|pemilihan presiden 2014]].<ref>https://bisnis.tempo.co/read/702920/jadi-komisaris-utama-adhi-fadjroel-rahman-mengaku-terkejut/full&view=ok{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pada tahun 2015-2020, ia menjadi Komisaris Utama [[Adhi Karya|PT Adhi Karya (Persero) Tbk.]] Setelah itu, Jokowi mengangkatnya sebagai [[Staf Khusus Presiden]] [[Republik Indonesia]] Bidang Komunikasi sekaligus [[Juru Bicara Presiden Republik Indonesia|Juru bicara Presiden]] pada [[Kabinet Indonesia Maju]] (2019-2024).<ref>{{Cite web |url=https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_tunjuk_jubir_dan_tujuh_orang_untuk_bantu_proses_pembentukan_kabinet |title=Salinan arsip |access-date=2020-04-02 |archive-date=2023-06-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230603144353/https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_tunjuk_jubir_dan_tujuh_orang_untuk_bantu_proses_pembentukan_kabinet |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite news|last=Soetomo|date=23 Oktober 2019|title=Profil Fadjroel Rachman: Pernah Mendekam di LP Nusakambangan dan Sukamiskin|url=https://www.jpnn.com/news/profil-fadjroel-rachman-pernah-mendekam-di-lp-nusakambangan-dan-sukamiskin|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|access-date=23 Oktober 2019|archive-date=2022-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220120134045/https://www.jpnn.com/news/profil-fadjroel-rachman-pernah-mendekam-di-lp-nusakambangan-dan-sukamiskin|dead-url=no}}</ref>
== Riwayat Hidup ==
Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964. Ia memiliki darah [[Suku Banjar|Banjar]]. Fadjroel merupakan Pelajar Teladan sejak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas se-[[Kalimantan Selatan]]. Setelah tamat SMA kemudian dia pergi ke pulau Jawa untuk kuliah di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) Jurusan Kimia, lalu Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]] (lulus dengan predikat Cum Laude). Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik).


Sebelumnya, Fadjroel dikenal sebagai pengamat politik. Ia juga aktivis mahasiswa tahun 1980 hingga 1998.<ref>{{Cite news|title=Profil - Fadjroel Rachman|url=https://m.merdeka.com/fadjroel-rachman/profil/|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2021-09-09|archive-date=2022-03-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220319040516/https://m.merdeka.com/fadjroel-rachman/profil/|dead-url=no}}</ref>
Pada masa Orde Baru, Ia sempat mendekam di [[Lembaga Pemasyarakatan]] [[Nusakambangan]] akibat aktivitasnya menentang pemerintahan Jenderal Besar Soeharto dan Rezim [[Orde Baru]] semasa menjadi mahasiswa [[Institut Teknologi Bandung]].<ref name="okezone1">{{cite news

|author = Miftahul Ulum
== Riwayat hidup ==
Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964. Ia memiliki darah campuran [[Suku Banjar|Banjar]] dan [[Suku Bugis|Bugis]]. Fadjroel merupakan Pelajar Teladan sejak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas se-[[Kalimantan Selatan]]. Setelah tamat SMA kemudian dia pergi ke pulau Jawa untuk kuliah di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) Jurusan Kimia. Namun, pada tahun 1989, bersama 6 (enam) pimpinan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, ia dikeluarkan setelah Peristiwa Lima Agustus 1989 atau [[Aksi 5 Agustus 1989]] yang menolak kehadiran Menteri Dalam Negeri Jenderal (purn) Rudini ke kampus ITB, dan menyatakan seruan Keluarga Mahasiswa ITB untuk turunnya Presiden Jenderal Besar (purn) Soeharto (Turunkan Soeharto!). Melalui rekomendasi wartawan senior Mochtar Lubis, Fadjroel mengambil kuliah Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]] (lulus dengan predikat Cum Laude). Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik).

Pada masa Orde Baru, Ia sempat mendekam di [[Lembaga Pemasyarakatan]] [[Nusakambangan]] akibat aktivitasnya menentang pemerintahan Jenderal Besar Soeharto dan Rezim [[Orde Baru]] semasa menjadi mahasiswa [[Institut Teknologi Bandung]].<ref name="okezone1">{{Cite news|author = Miftahul Ulum
|url = http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/07/23/1/130118/fadjroel-rachman-maju-ke-pilpres-2009
|url = http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/07/23/1/130118/fadjroel-rachman-maju-ke-pilpres-2009
|title = Fadjroel Rachman Maju ke Pilpres 2009
|title = Fadjroel Rachman Maju ke Pilpres 2009
|publisher = [http://www.okezone.com/ Okezone.com]
|publisher = Okezone.com
|date = 23 Juli 2008
|date = 23 Juli 2008
|accessdate = 23 Juli 2008
|accessdate = 23 Juli 2008}}.</ref> Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Dari Rumah Tahanan Militer [[Bakorstanasda]] Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau [[Nusakambangan]], dan terakhir di Penjara [[Sukamiskin]] (tempat Ir. [[Soekarno]] Presiden Pertama Republik Indonesia dipenjarakan penjajah Belanda).
|archive-date = 2008-07-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20080725083838/http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/07/23/1/130118/fadjroel-rachman-maju-ke-pilpres-2009
|dead-url = yes
|work = [[Okezone.com]]
}}.</ref> Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Dari Rumah Tahanan Militer [[Bakorstanasda]] Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau [[Nusakambangan]], dan terakhir di Penjara [[Sukamiskin]] (tempat Ir. [[Soekarno]] Presiden Pertama Republik Indonesia dipenjarakan penjajah Belanda).


Fadjroel merupakan cicit Pangeran Abdurrahman Kasuma bin Pangeran Berangta Kasuma (Raja Pulau Laut III) bin Pangeran Abdoel Kadir (Raja Pulau Laut II). Pangeran Aburrahman Kasuma, adik Pangeran Amir Husin Kasuma (Raja Pulau Laut IV) adalah Pejabat Raja Kerajaan Pulau Laut ke-V dari 10 Januari 1900 hingga 7 Januari 1903 di [[Kerajaan Pulau Laut]] dari trah Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah. Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah bin Sultan Tahmidullah II atau [[Sulaiman dari Banjar]] atau Sultan Sulaiman Saidullah II adalah Sultan Banjar ke-11 dari [[Kesultanan Banjar]] atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar yang memerintah dari tahun 1801 hingga tahun 1825. Sedangkan Pangeran Abdoel Kadir adalah anak dari Ratu Salamah (Ratoe Hadji Moesa) binti Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah, dari permaisuri Nyai Ratu Intan Sari atau Nyai Ratu Sepuh. Ratu Salamah (Ratoe Hadji Moesa) adalah adik perempuan dari Sultan Adam Al-Watsiq Billah (Sultan Banjar ke-12 yang memerintah dari 3 Juni 1825 - 1 November 1857). Adapun Raja Pulau Laut I adalah Pangeran Jaya Sumitra atau Pangeran Djaija Sumitra bin Pangeran Hadji Moesa, saudara sebapak Pangeran Abdoel Kadir.
== Karier ==
=== Aktivisme ===
Kecintaan Fadjroel dengan buku-buku dan kelompok diskusi dan debat di kampus mengantarkan pergaulannya dengan sejumlah budayawan dan intelektual seperti almarhum [[Soebadio Sastrosumitro]], [[Mochtar Lubis]], [[Sarbini Sumawinata|Sarbini Somawinata]], [[Sutan Takdir Alisjahbana]] dan [[Soedjatmoko]]. Atas usulan Soedjatmoko pula ia terlibat dalam Forum Pemuda Asia Pasifik di [[Tokyo]] sampai sekarang. Pada tahun [[1987-1989]], tiga tahun setelah kuliah, Fadjroel bersama-sama dengan para aktivis mahasiswa lainnya melakukan advokasi untuk petani di daerah [[Kacapiring, Batununggal, Bandung|Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung]] dan Badega (Kampung Badega, Desa Cipangramatan, [[Cikajang, Garut|Cikajang]], [[Kabupaten Garut|Garut]]). Masih pada masa represif Soeharto, ia ditunjuk menjadi komandan lapangan dalam aksi long march sejauh 60 kilometer dari Kampus ITB menuju Cicalengka. Aksi itu sempat dibubarkan oleh polisi dengan menghujani peserta aksi dengan peluru karet.


Fadjroel mendapatkan gelar I Palattui Daeng Manrapi atau "Sosok cendekiawan, pemikir yang arif dan bijaksana, serta punya kemampuan menyampaikan fakta kebenaran demi kepentingan bangsa dan tanah air yang diamanahkan oleh negara" dari Ketua Dewan Adat Saoraja Kabupaten Bone Drs. H. A. Baso Hamid Ahmad dan Bupati Bone Dr. H.A. Fahsar Padjalangi
Fadjroel bersama kawan-kawannya juga beraksi menolak kedatangan [[Rudini]] yang saat itu menjabat sebagai menteri dalam negeri, dan menuntut turunnya Jenderal (purn) Soeharto sebagai Presiden karena kediktatorannya. Buntutnya Fadjroel bersama lima rekan lainnya ditangkap. Mereka mendekam di ruang tahanan Bakorstranasda selama satu tahun sebelum akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Ia terlibat [[Gerakan Lima Agustus ITB]] ([[1989]]) yang menuntut penurunan [[Soeharto]] dan menjadi [[tahanan politik]] berpindah-pindah 6 (enam) penjara termasuk [[Sukamiskin]] dan [[Nusakambangan]].


Buku-buku yang ditulis Fadjroel diantaranya penelitian disertasi ''Indonesia Memilih Presiden'' (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024); Tiga Antologi Puisi ''Trilogi Nusakambangan'' yaitu: ''Catatan Bawah Tanah'' (Yayasan Obor Indonesia, 1993, Edisi I) dan (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024. Edisi II); ''Sejarah Lari Tergesa'' (Gramedia Pustaka Utama, 2004); ''Dongeng Untuk Poppy'' (Penerbit Bentang, 2007). Selain itu ''Democracy Without the Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State'' (Friedrich Ebert Stiftung, 2006); ''Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi dan Negara Kesejahteraan'' (Penerbit Koekoesan, 2006); ''Sutan Sjahrir: Guru Bangsa'' (PDP Guntur 49, 1999. Editor); ''Menggugat Indonesia'' (Pledoi Pengadilan Mahasiswa Indonesia, Institut Teknologi Bandung, 1990); ''Bertarung Demi Demokrasi: Manifesto Kedaulatan Rakyat'' (FKHJ ITB, 1990); ''Revolusi Demokrasi'' (Yayasan Obor Indonesia, 1990. Kata Pengantar).
Di balik empat penjara yang dijalaninya, Fadjroel menulis esai, novel dan puisi. Puisi-puisi yang dituliskan di balik terali penjara itu kemudian diterbitkan dalam kumpulan puisi ''Catatan Bawah Tanah dan Sejarah Lari Tergesa''. Mochtar Lubis berminat menerbitkan puisi-puisi yang tercantum dalam pledoinya, kecuali dua puisi yang dianggap terlalu keras pada waktu itu. Esai-esai penjaranya dimasukkan dalam buku "Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat" dan "Democracy Without the Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State," lalu novelnya (direncanakan pentalogi) diterbitkan Gramedia Pustaka Utama berjudul "Bulan Jingga dalam Kepala." Puisi-puisi perjalanannya di Eropa (Berlin dan Amsterdam) diterbitkan dalam antologi puisi "Dongeng Untuk Poppy" yang memenangkan Lima Besar Khatulistiwa Literary Award 2007.

=== Kegiatan Pra-Reformasi 1998 ===
Di ITB, aktif dalam kegiatan sastra, pers, kebudayaan, dan kelompok studi, antara lain: Presiden Grup Apresiasi Sastra (GAS), Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyakatan (PSIK), Kodim Sabtu (Kelompok Diskusi Mahasiswa Sabtu), Badan Koordinasi Unit Aktivitas (BKUA) ITB, Komite Pembelaan Mahasiswa (KPM) ITB, Majalah Ganesha ITB (Pendiri dan Ketua Dewan Redaksi), serta Kelompok Sepuluh Bandung. Ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), organisasi profesi jurnalis, yang didirikan oleh para wartawan muda Indonesia pada 7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat, melalui penandatangan Deklarasi Sirnagalih, setelah pemberedelan majalah [[Tempo (majalah)|Tempo]], Editor dan Tabloid DeTik oleh rezim Soeharto. Di lembaga think-tank Forum Demokrasi yang dianggap kekuatan oposisi utama melawan Soeharto dan Orde Baru, Fadjroel aktif sejak 1992 bersama [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur), [[Marsillam Simanjuntak]], Theodorus Jacob Koekerits (Ondos), [[Arief Budiman]], [[Todung Mulya Lubis]], [[Rocky Gerung]], [[Rahman Tolleng]] dan [[Bondan Gunawan]].

=== Gerakan mahasiswa 1998 ===
Ia memilih meniti karier sebagai manajer pengembangan bisnis dan analis keuangan di [[Grup Bukaka]], tetapi hanya bertahan selama tiga tahun. Ia kemudian merintis usaha sendiri bersama kawan-kawannya sembari melanjutkan aktivisme dan melanjutkan kuliahnya di pascasarjana [[Universitas Indonesia]] (UI) bidang studi ekonomi dan hukum ekonomi. Ia kembali terjun menjadi aktivis dengan statusnya sebagai Ketua Presidium Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia [[Forum Wacana UI]], bersama ribuan mahasiswa, kembali menuntut Soeharto turun dari kekuasaannya pada 18 – 21 Mei tahun [[1998]], hingga Jenderal Besar Soeharto mengundurkan diri dan Rezim Orbe Baru dibubarkan. Fadjroel adalah seorang pemikir-aktivis sosial-demokrat, penyokong penuh Negara Kesejahteraan (Welfare State) seperti yang diimpikan para ''founding fathers'' Sutan Sjahrir (Perdana Menteri I Republik Indonesia) dan Mohammad Hatta (Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia), lihat [[Sutan Syahrir]] dan [[Mohammad Hatta]]

=== Kegiatan Pasca Reformasi ===

==== Ikrar Kaum Muda Indonesia ====
Pada tanggal 28 Oktober 2007 bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, Jakarta Fadjroel Rachman bersama dengan teman-temannya mendeklarasikan ''Ikrar Kaum Muda Indonesia'' dengan tema sentral "Saatnya Kaum Muda Memimpin." Pasca jatuhnya Soeharto-Orde Baru, Fadjroel aktif menjadi presenter acara talkshow di radio dan televisi: JakNews FM, RRI, TVRI, Indosiar, SunTV, JakTV, selain narasumber ekonomi-politik-hukum di SCTV, RCTI, MetroTV, NetTV, GlobalTV, KompasTV, dan narasumber tetap politik-hukum di Indonesia Lawyers Club TVOne yang diasuh Karni Ilyas. Kolumnis yang sangat aktif di semua media nasional Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, bahkan menulis di The New York Times (6 Februari 2010) bersama aktivis 'kelas dunia' Wang Dan (China), Ko Bo Kyi (Myanmar), Nguyen Dan Que (Vietnam) untuk memperingati 20 tahun mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dibebaskan dari penjara Apartheid Afrika Selatan.<ref>http://www.nytimes.com/2010/02/07/opinion/07rachman.html?_r=0</ref>

==== Dukungan Terhadap Calon Independen dan Kegiatan Anti Korupsi ====
Selain itu, Ia turut mendirikan perhimpunan berbadan hukum Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) yang turut meloloskan Pemilukada Independen di Mahkamah Konstitusi pada 23 Juli 2007, meloloskan Pemilukada Independen untuk Provinsi Aceh pada tahun 2010, dan bersama Aliansi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak (Effendi Gazali, Prof. Hamdi Muluk, dll) memenangkan ''judicial review'' Pemilu Serentak di Mahkamah Konstitusi yang akan dilaksanakan pada tahun 2019.<ref>http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/</ref> Ia juga memperjuangkan Calon Presiden Independen di Mahkamah Konstitusi dan bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terus memperjuangkan Amendemen Ke-V di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) khususnya terkait Calon Presiden Independen (Perseorangan) untuk berkontestasi dengan Calon Presiden Partai Politik/Gabungan Partai Politik. Mahkamah Konstitusi juga mengabulkan ''judicial review'' Fadjroel Rachman sebagai Presiden Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) untuk mengubah persyaratan Pemilihan Kepala Daerah dari jalur Independen (kandidat perseorangan) dengan memperhitungkan prosentase proporsional terhadap Daftar Pemilih Tetap pemilu sebelumnya, bukan lagi berdasarkan populasi (jumlah penduduk). "Kemenangan rakyat dan demokrasi," kata Fadjroel Rachman di Mahkamah Konstitusi pada tanggal 29 September 2015.<ref name="mahkamahkonstitusi.go.id_MKKabulkanPermo">{{Cite web |title=MK Kabulkan Permohonan Persentase DPT Calon Independen |last= |first= |work=mahkamahkonstitusi.go.id |date= |accessdate={{date|2017-04-27}} |url=http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.Berita&id=12151#.WQIecHO0nIV |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref><ref name="news.detik.com_LebihRingan,MKP">{{Cite web |title=Lebih Ringan, MK Putuskan Dukungan Calon Independen Berdasar Persentase DPT |last=Atriana |first=Rina |work=detiknews |date=29 September 2015 |accessdate={{date|2017-04-27}} |url=http://news.detik.com/berita/3030645/lebih-ringan-mk-putuskan-dukungan-calon-independen-berdasar-persentase-dpt |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>

==== Kegiatan Lain ====
Selain itu, Ia mendirikan KOMPAK (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi) bersama sejumlah tokoh LSM dan Akademisi<ref>http://store.tempo.co/foto/detail/P1309201100113/fadjroel-rachman#.Uwwn7ON_sjQ</ref>, merintis usaha di PT. Pedoman Group (media, komunikasi, riset dan konsultan), media online nasional yang dirintisnya adalah www.pedoman.id sejak 29 November 2010. Juga menjabat Komisaris Independen di Persada Group, perusahaan penyedia menara BTS (Tower Provider), Gedung Perkantoran dan Hydro Power. Fadjroel juga menjadi Direktur Eksekutif Pedoman Indonesia Research and Consulting (PIRC) dan menjabat Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) 2013–2016. Pendiri dan anggota Lingkar Muda Indonesia (LMI) perkumpulan para kolumnis Harian Kompas @hariankompas.

Kegiatan sosial yang sedang dirintis Fadjroel Rachman sejak tahun September 2011 adalah Yayasan Indonesia Cerdas dengan tagline: Indonesia Cerdas, Mencerdaskan Indonesia (lihat akun twitter @RI_Cerdas di Twitterland) yang dikhususkan untuk membangun infrastruktur dan Sumber Daya Manusia pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD), meliputi pembangunan perpustakaan, perbaikan/renovasi gedung Sekolah Dasar, pelatihan guru Sekolah dasar agar berdaya saing Internasional, dan memberikan beasiswa kepada siswa/i Sekolah Dasar berprestasi dan berbakat. Perpustakaan yang sudah dibangun dan diserahkan berlokasi di SDN 01 Pagi Cilincing Jakarta Utara, DKI Jakarta, pada tanggal 5 Juni 2013. Sekarang sedang menggarap pembangunan Perpustakaan Multatuli di bekas rumah Multatuli (nama pena Eduard Douwes Dekker) yang mengarang novel satiris Max Havelaar (1860)dan difilmkan dengan judul "Saijah dan Adinda", lokasi perpustakaan Multatuli di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten (lihat [[Eduard Douwes Dekker]]). Fadjroel Rachman dapat dihubungi di akun twitter @fadjroeL

==== Relawan Jokowi ====
Menjadi Relawan Salam Dua Jari (bersama [[Abdee Negara|Abdee 'Slank' Negara]], [[Addie M.S.|Addie MS]], [[Joko Anwar]], [[Nia Dinata]], [[Olga Lydia]], [[Triawan Munaf]], [[Andien|Andien Aisyah]], Adib Hidayat, [[Glenn Fredly]], dll) dan ''opinion makers'' Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2014, serta menjadi juru bicara Panitia Nasional "Gerakan Ayo Kerja" untuk Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diketuai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc dan dicanangkan Presiden Jokowi dari Nol Kilometer Indonesia 10 Maret 2015 di Kota Sabang, Provinsi Aceh dan berakhir di Kota Merauke, Provinsi Papua.

Setelah peristiwa penembakan brutal oleh sejumlah teroris di pertokoan Sarinah Mall Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016, bersama sejumlah tokoh nasional seperti [[Goenawan Mohamad]], [[Todung Mulya Lubis]], [[Franz Magnis-Suseno|Franz Magniz-Suseno]], [[Yenny Wahid]] (putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid) membuat Gerakan Nasional #KamiTidakTakut (We Are Not Afraid) untuk mengajak semua rakyat Indonesia dan internasional bersama-sama melawan segala bentuk terorisme di Indonesia dan dunia.<ref name="straitstimes.com_'Wearenotafraid">{{Cite web |title='We are not afraid': Indonesians unite against terrorism after Jakarta attacks |trans-title= |author= |work=The Straits Times |date= |accessdate={{date|2017-04-27}} |url=http://www.straitstimes.com/asia/se-asia/we-are-not-afraid-indonesians-unite-against-terrorism-after-jakarta-attacks |language=bahasa Indonesia |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>

==== Kegiatan Lain ====
Saat ini, ia aktif mengembangkan Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman Indonesia) atau Research Institute of Democracy and Welfare State dan kerjasama internasional di jaringan Southeast Asian Forum for Democracy, dan Asia Pacific Youth Forum (Tokyo). Pernah aktif di Forum Demokrasi, Konfederasi Pemuda dan Mahasiswa Sosial-Demokrat Indonesia (KPMSI), dan Masyarakat Sosial-Demokrat Indonesia (MSI/Ketua Badan Pekerja). Kandidat (42 besar) Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR). Sejumlah penelitian dan artikelnya dibukukan bersama seperti ''Social Democracy Movement in Indonesia'' (FES, 2001), ''May Revolution and Mass Media'' (Gramedia, 2001), dan ''Soetan Sjahrir: Guru Bangsa'' (PDP Guntur 49, 1999). ''Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat'' (Penerbit Koekoesan, 2007), ''Democracy Without The Democrats: On Freedom, Democracy, and The Welfare State'' (FES, 2007)<ref>http://www.fes.or.id/fes/download/1206525556.pdf</ref>, ''Bulan Jingga Dalam Kepala'' (Novel, Gramedia, 2007), dan tesis ''Indonesianisasi Saham Penanaman Modal Asing: Studi Tentang PT Freeport Indonesia'' (2013).<ref>[http://lib.ui.ac.id/opac/ui/ perpustakaan opac UI]</ref>, serta disertasi Distinction of Indonesian's Voters: Interpretative Phenomenological Analysis Studies on Class Habitus and Voting Behavior in Political Communication Based on Pierre Bourdieu's Genetic Structuralism.

Sejak tanggal 21 Oktober 2019 resmi ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden [[Republik Indonesia]] bidang Komunikasi Politik, sekaligus menjadi Juru Bicara Presiden pada kepemimpinan presiden [[Joko Widodo]] periode 2019-2024.

== Buku dan karya ==

* ''Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik'' (Pledoi Pengadilan Mahasiswa ITB, 1990)
* ''Democracy without The Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State'' (Friedrich Ebert Stiftung, 2007) &lrm;
* ''Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat'' (Penerbit Koekoesan, 2006)
* ''May Revolution and Mass Media'' (Penerbit [[Gramedia]], [[2001]])
* Antologi puisi ''Catatan Bawah Tanah'' (Yayasan Obor Indonesia, 1992)
* [[Antologi puisi Dongeng untuk Poppy|Antologi puisi ''Dongeng untuk Poppy'']] (Penerbit [[Bentang]], [[2007]]) menjadi Lima Besar [[Khatulistiwa Literary Award]] 2007, dan dianugerahi [[100 Puisi Indonesia Terbaik]] 2008
* Antologi Puisi ''Sejarah Lari Tergesa'' dinominasikan pada [[Khatulistiwa Literary Award]] [[2005]]
* ''Bulan Jingga Dalam Kepala'' (Novel, Gramedia, 2007)
* ''Indonesianisasi Saham Penanaman Modal Asing: Studi Tentang PT Freeport Indonesia'' (2013)

Antologi puisinya ''Sejarah Lari Tergesa'' (GPU, 2004) menjadi nominator Khatulistiwa Literary Award 2005. Karya-karya lainnya, ''Catatan Bawah Tanah'' (YOI, 1993), ''Pesta Sastra Indonesia'' (Kelompok Sepuluh, Bandung, 1985), Lingkar Sokrates dan Aku Ratu Kemalasari (Novel, proses penerbitan) dan ''Menggugat Indonesia'': ''Republik Tanpa Publik'' (Pledoi, proses penerbitan).


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 116: Baris 78:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{Cite web|date=2015-09-23|title=Fadjroel, Kritis ke SBY Melempem ke Jokowi|url=https://republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/23/nv3mqg334-fadjroel-kritis-ke-sby-melempem-ke-jokowi|website=Republika Online|language=id|access-date=2021-09-09|archive-date=2021-09-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210909065459/https://republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/23/nv3mqg334-fadjroel-kritis-ke-sby-melempem-ke-jokowi|dead-url=no}}

* https://www.timurkota.com/2021/09/berkunjung-ke-bone-nama-jubir-presiden.html
* {{id}} [http://m.merdeka.com/profil/indonesia/f/fadjroel-rachman/ Profil Fadjroel Rachman] – merdeka.com
* {{id}} [http://www.pedomannews.com/ Situs web resmi Pedoman News]
* [http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/09/23/nv3mqg334-fadjroel-kritis-ke-sby-melempem-ke-jokowi Pengamat yang Sangat Kritis]


{{DEFAULTSORT:Rachman, Fadjroel}}
{{DEFAULTSORT:Rachman, Fadjroel}}
{{indo-bio-stub}}
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]

Revisi terkini sejak 21 Oktober 2024 14.09

Mochammad Fadjroel Rachman
Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan ke-3
Mulai menjabat
25 Oktober 2021
PresidenJoko Widodo
Prabowo Subianto
Sebelum
Pendahulu
Rahmat Pramono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia ke-9
Masa jabatan
21 Oktober 2019 – 26 Agustus 2021
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Johan Budi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Mochammad Fadjroel Rachman

17 Januari 1964 (umur 60)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikNon Partai
Suami/istriPoppy Yoeska (1995–)
AlmamaterUniversitas Indonesia
Pekerjaan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Mochammad Fadjroel Rachman, S.E., M.H. (lahir 17 Januari 1964[1]) adalah seorang akademisi, dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan sejak 25 Oktober 2021. Ia juga Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk.[2]

Fadjroel menjadi tim sukses Jokowi sejak pemilihan presiden 2014.[3] Pada tahun 2015-2020, ia menjadi Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Setelah itu, Jokowi mengangkatnya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi sekaligus Juru bicara Presiden pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).[4][5]

Sebelumnya, Fadjroel dikenal sebagai pengamat politik. Ia juga aktivis mahasiswa tahun 1980 hingga 1998.[6]

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964. Ia memiliki darah campuran Banjar dan Bugis. Fadjroel merupakan Pelajar Teladan sejak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas se-Kalimantan Selatan. Setelah tamat SMA kemudian dia pergi ke pulau Jawa untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Kimia. Namun, pada tahun 1989, bersama 6 (enam) pimpinan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, ia dikeluarkan setelah Peristiwa Lima Agustus 1989 atau Aksi 5 Agustus 1989 yang menolak kehadiran Menteri Dalam Negeri Jenderal (purn) Rudini ke kampus ITB, dan menyatakan seruan Keluarga Mahasiswa ITB untuk turunnya Presiden Jenderal Besar (purn) Soeharto (Turunkan Soeharto!). Melalui rekomendasi wartawan senior Mochtar Lubis, Fadjroel mengambil kuliah Manajemen Keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (lulus dengan predikat Cum Laude). Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik).

Pada masa Orde Baru, Ia sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan akibat aktivitasnya menentang pemerintahan Jenderal Besar Soeharto dan Rezim Orde Baru semasa menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung.[7] Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Dari Rumah Tahanan Militer Bakorstanasda Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan, dan terakhir di Penjara Sukamiskin (tempat Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia dipenjarakan penjajah Belanda).

Fadjroel merupakan cicit Pangeran Abdurrahman Kasuma bin Pangeran Berangta Kasuma (Raja Pulau Laut III) bin Pangeran Abdoel Kadir (Raja Pulau Laut II). Pangeran Aburrahman Kasuma, adik Pangeran Amir Husin Kasuma (Raja Pulau Laut IV) adalah Pejabat Raja Kerajaan Pulau Laut ke-V dari 10 Januari 1900 hingga 7 Januari 1903 di Kerajaan Pulau Laut dari trah Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah. Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah bin Sultan Tahmidullah II atau Sulaiman dari Banjar atau Sultan Sulaiman Saidullah II adalah Sultan Banjar ke-11 dari Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin atau Kerajaan Banjar yang memerintah dari tahun 1801 hingga tahun 1825. Sedangkan Pangeran Abdoel Kadir adalah anak dari Ratu Salamah (Ratoe Hadji Moesa) binti Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah, dari permaisuri Nyai Ratu Intan Sari atau Nyai Ratu Sepuh. Ratu Salamah (Ratoe Hadji Moesa) adalah adik perempuan dari Sultan Adam Al-Watsiq Billah (Sultan Banjar ke-12 yang memerintah dari 3 Juni 1825 - 1 November 1857). Adapun Raja Pulau Laut I adalah Pangeran Jaya Sumitra atau Pangeran Djaija Sumitra bin Pangeran Hadji Moesa, saudara sebapak Pangeran Abdoel Kadir.

Fadjroel mendapatkan gelar I Palattui Daeng Manrapi atau "Sosok cendekiawan, pemikir yang arif dan bijaksana, serta punya kemampuan menyampaikan fakta kebenaran demi kepentingan bangsa dan tanah air yang diamanahkan oleh negara" dari Ketua Dewan Adat Saoraja Kabupaten Bone Drs. H. A. Baso Hamid Ahmad dan Bupati Bone Dr. H.A. Fahsar Padjalangi

Buku-buku yang ditulis Fadjroel diantaranya penelitian disertasi Indonesia Memilih Presiden (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024); Tiga Antologi Puisi Trilogi Nusakambangan yaitu: Catatan Bawah Tanah (Yayasan Obor Indonesia, 1993, Edisi I) dan (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024. Edisi II); Sejarah Lari Tergesa (Gramedia Pustaka Utama, 2004); Dongeng Untuk Poppy (Penerbit Bentang, 2007). Selain itu Democracy Without the Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State (Friedrich Ebert Stiftung, 2006); Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat: Tentang Kebebasan, Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Penerbit Koekoesan, 2006); Sutan Sjahrir: Guru Bangsa (PDP Guntur 49, 1999. Editor); Menggugat Indonesia (Pledoi Pengadilan Mahasiswa Indonesia, Institut Teknologi Bandung, 1990); Bertarung Demi Demokrasi: Manifesto Kedaulatan Rakyat (FKHJ ITB, 1990); Revolusi Demokrasi (Yayasan Obor Indonesia, 1990. Kata Pengantar).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "FADJROEL RACHMAN, CAPRES INDEPENDEN 2009 – Surabaya Pos". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-12. Diakses tanggal 2008-08-22. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-01. Diakses tanggal 2021-08-27. 
  3. ^ https://bisnis.tempo.co/read/702920/jadi-komisaris-utama-adhi-fadjroel-rahman-mengaku-terkejut/full&view=ok[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 2020-04-02. 
  5. ^ Soetomo (23 Oktober 2019). "Profil Fadjroel Rachman: Pernah Mendekam di LP Nusakambangan dan Sukamiskin". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-20. Diakses tanggal 23 Oktober 2019. 
  6. ^ "Profil - Fadjroel Rachman". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-19. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  7. ^ Miftahul Ulum (23 Juli 2008). "Fadjroel Rachman Maju ke Pilpres 2009". Okezone.com. Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-25. Diakses tanggal 23 Juli 2008. .

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]