Lompat ke isi

Fahri Hamzah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angko SS (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Heavenlyjump (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26048309 oleh David Wadie Fisher-Freberg (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(30 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|name = Fahri Hamzah
| name = Fahri Hamzah
|image = Fahri Hamzah official.jpg
| image = File:KPU Fahri Hamzah.jpg
|order =
| order =
|office1 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]] <br/> <small>Bidang Kesejahteraan Rakyat</small>
| caption =
| office1 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]] <br/> <small>Bidang Kesejahteraan Rakyat</small>
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br /> [[Joko Widodo]]
| president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br /> [[Joko Widodo]]
|1blankname1 = Ketua DPR
| 1blankname1 = Ketua DPR
|1namedata1 = [[Setya Novanto]]<br>[[Ade Komarudin]]<br>[[Bambang Soesatyo]]
| 1namedata1 = [[Setya Novanto]]<br>[[Ade Komarudin]]<br>[[Bambang Soesatyo]]
|term_start1 = 2 Oktober 2014
| term_start1 = 2 Oktober 2014
|term_end1 = 1 Oktober 2019
| term_end1 = 1 Oktober 2019
|predecessor1 = [[Taufik Kurniawan]]
| predecessor1 = [[Taufik Kurniawan]]
|successor1 = [[Muhaimin Iskandar]]
| successor1 = [[Muhaimin Iskandar]]
|birth_date = {{Birth date and age|1971|11|10|df=y}}
| birth_date = {{Birth date and age|1971|11|10|df=y}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Utan, Sumbawa]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]
| birth_place = [[Kabupaten Sumbawa|Sumbawa]], [[Nusa Tenggara Barat]], Indonesia
|death_date =
| death_date =
|death_place =
| death_place =
| father = H. Hamzah Ahmad<ref>{{Cite web |url=https://nasional.okezone.com/read/2020/07/23/337/2250852/ayahanda-wafat-fahri-hamzah-unggah-kenangan-terakhir-bersama-sang-ayah |title=Salinan arsip |access-date=2020-08-05 |archive-date=2023-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230207091457/https://nasional.okezone.com/read/2020/07/23/337/2250852/ayahanda-wafat-fahri-hamzah-unggah-kenangan-terakhir-bersama-sang-ayah |dead-url=no }}</ref>
|spouse =
|children =
| spouse =
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
| children =
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
| party = {{Parpolicon|PKS 2020}} <small>(2004–2016)</small><br>{{Parpolicon|Gelora}} <small>(2019–)</small>
|occupation = [[Aktivis]], [[Politikus]]
|religion = [[Islam]]
|party = [[Partai Keadilan Sejahtera]] <small>(2004–16)</small> [[Partai Gelora Indonesia]]
}}
}}
[[Haji|H.]] '''Fahri Hamzah''', S.E. ({{lahirmati|[[Utan, Sumbawa]], [[Nusa Tenggara Barat]]|10|11|1971}}) adalah seorang politikus [[Indonesia]] dari [[Nusa Tenggara Barat]] yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]] sejak tahun 2014.
[[Haji|H.]] '''Fahri Hamzah''', [[Sarjana Ekonomi|S.E.]] ({{lahirmati|[[Utan, Sumbawa]], [[Nusa Tenggara Barat]]|10|11|1971}}) adalah seorang politikus [[Indonesia]] dari [[Nusa Tenggara Barat]] yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat]] periode 2014–2019.


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
Fahri tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian [[Universitas Mataram]] pada tahun 1990 hingga 1992. Dia tidak melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] pada tahun 1992.<ref name="DCS"/>
Fahri tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian [[Universitas Mataram]] pada tahun 1990 hingga 1992. Dia tidak melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] pada tahun 1992.<ref name="DCS"/>


Di UI-lah kegiatan aktivisnya berkembang. Ia menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 1996''–''97.<ref name="DCS">[http://dcs.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/5201/03/01.pdf ''Curriculum vitae''] milik Fahri Hamzah yang dipublikasikan oleh [[Komisi Pemilihan Umum]] untuk keperluan pendaftaran calon legislatif pada pemilihan umum 2014. Diakses 12 Juli 2013.</ref>
Di UI-lah kegiatan aktivisnya berkembang. Ia menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 1996''–''97.<ref name="DCS">[http://dcs.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/5201/03/01.pdf ''Curriculum vitae'']{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} milik Fahri Hamzah yang dipublikasikan oleh [[Komisi Pemilihan Umum]] untuk keperluan pendaftaran calon legislatif pada pemilihan umum 2014. Diakses 12 Juli 2013.</ref>


Seiring bergulirnya [[Reformasi]] pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia]] (KAMMI) di [[Malang]], dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998''–''1999.<ref name="Yon">Machmudi, Yon. 2008. ''[http://books.google.co.id/books?id=1ZH5aSDwZssC&dq=machmudi+islamising+indonesia&source=gbs_navlinks_s Islamising Indonesia: The Rise of Jemaah Tarbiyah and the Prosperous Justice Party (PKS)]''. Canberra: [[Australian National University]] Press. ISBN 978-1-921536-25-0</ref> Ia ikut serta mengorganisasi gerakan-gerakan melawan rezim [[Orde Baru]] bersama KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya [[Soeharto]], ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru [[B.J. Habibie]], meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.<ref>[http://www.merdeka.com/profil/indonesia/f/fahri-hamzah/ Profil] di ''[[Merdeka.com]]''. Diakses 12 Juli 2013.</ref>
Seiring bergulirnya [[Reformasi]] pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia]] (KAMMI) di [[Malang]], dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998''–''1999.<ref name="Yon">Machmudi, Yon. 2008. ''[http://books.google.co.id/books?id=1ZH5aSDwZssC&dq=machmudi+islamising+indonesia&source=gbs_navlinks_s Islamising Indonesia: The Rise of Jemaah Tarbiyah and the Prosperous Justice Party (PKS)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230717112815/https://books.google.co.id/books?id=1ZH5aSDwZssC&dq=machmudi+islamising+indonesia&source=gbs_navlinks_s&hl=id|date=2023-07-17}}''. Canberra: [[Australian National University]] Press. ISBN 978-1-921536-25-0</ref> Ia ikut serta mengorganisasi gerakan-gerakan melawan rezim [[Orde Baru]] bersama KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya [[Soeharto]], ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru [[B.J. Habibie]], meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.<ref>[http://www.merdeka.com/profil/indonesia/f/fahri-hamzah/ Profil] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131111043451/http://www.merdeka.com/profil/indonesia/f/fahri-hamzah/ |date=2013-11-11 }} di ''[[Merdeka.com]]''. Diakses 12 Juli 2013.</ref>


== Politik ==
== Politik ==
=== MPR ===
=== MPR ===
Ia terpilih menjadi staf ahli [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] periode 1999''–''2002 dan ikut dalam diskusi-diskusi terkait amendemen [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]].<ref name="Tempo">Tim redaksi Tempo, [http://www.tempo.co/read/news/2011/10/05/078360048/Inilah-Sosok-Kontroversial-Fahri-Hamzah "Inilah Sosok Kontroversial Fahri Hamzah"]. ''[[Tempo]]'', 5 Oktober 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref>
Ia terpilih menjadi staf ahli [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] periode 1999''–''2002 dan ikut dalam diskusi-diskusi terkait amendemen [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]].<ref name="Tempo">Tim redaksi Tempo, [http://www.tempo.co/read/news/2011/10/05/078360048/Inilah-Sosok-Kontroversial-Fahri-Hamzah "Inilah Sosok Kontroversial Fahri Hamzah"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131216125600/http://www.tempo.co/read/news/2011/10/05/078360048/Inilah-Sosok-Kontroversial-Fahri-Hamzah |date=2013-12-16 }}. ''[[Tempo]]'', 5 Oktober 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref>


=== DPR ===
=== DPR ===
Fahri terpilih ke DPR pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2004]] lewat daerah pemilihan NTB, tanah kelahirannya. Ia terpilih ke komisi III yang membidangi hukum dan menjadi wakil ketua, dan terus di sana sampai terpilih kembali dalam [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2009]]. Pada 15 November 2011, ia dipindahkan ke komisi IV yang membidangi antara lain BUMN dan perdagangan, sekaligus ke Badan Kehormatan DPR menggantikan [[Ansory Siregar]].<ref>Hery Winarno, [http://news.detik.com/read/2011/11/15/122439/1767643/10/selain-pindah-ke-komisi-vi-fahri-hamzah-juga-jadi-anggota-bk-dpr "Selain Pindah ke Komisi VI, Fahri Hamzah Juga Jadi Anggota BK DPR"]. ''[[Detik.com]]'', 15 November 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Posisinya sebagai wakil ketua di komisi tersebut digantikan oleh [[Nasir Djamil]], rekannya di fraksi PKS.<ref>Febrina Ayu Scottiati, [http://news.detik.com/read/2011/11/22/145634/1772984/10/nasir-djamil-resmi-gantikan-fahri-jadi-wakil-ketua-komisi-iii-dpr "Nasir Djamil Resmi Gantikan Fahri Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR"]. ''[[Detik.com]]'', 22 November 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref>
Fahri terpilih ke DPR pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2004]] lewat daerah pemilihan NTB, tanah kelahirannya. Ia terpilih ke komisi III yang membidangi hukum dan menjadi wakil ketua, dan terus di sana sampai terpilih kembali dalam [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2009]]. Pada 15 November 2011, ia dipindahkan ke komisi IV yang membidangi antara lain BUMN dan perdagangan, sekaligus ke Badan Kehormatan DPR menggantikan [[Ansory Siregar]].<ref>Hery Winarno, [http://news.detik.com/read/2011/11/15/122439/1767643/10/selain-pindah-ke-komisi-vi-fahri-hamzah-juga-jadi-anggota-bk-dpr "Selain Pindah ke Komisi VI, Fahri Hamzah Juga Jadi Anggota BK DPR"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141109095654/http://news.detik.com/read/2011/11/15/122439/1767643/10/selain-pindah-ke-komisi-vi-fahri-hamzah-juga-jadi-anggota-bk-dpr |date=2014-11-09 }}. ''[[Detik.com]]'', 15 November 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Posisinya sebagai wakil ketua di komisi tersebut digantikan oleh [[Nasir Djamil]], rekannya di fraksi PKS.<ref>Febrina Ayu Scottiati, [http://news.detik.com/read/2011/11/22/145634/1772984/10/nasir-djamil-resmi-gantikan-fahri-jadi-wakil-ketua-komisi-iii-dpr "Nasir Djamil Resmi Gantikan Fahri Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141109095822/http://news.detik.com/read/2011/11/22/145634/1772984/10/nasir-djamil-resmi-gantikan-fahri-jadi-wakil-ketua-komisi-iii-dpr |date=2014-11-09 }}. ''[[Detik.com]]'', 22 November 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref>


Pada Mei 2013, Fahri dan Nasir (yang sebelumnya dipindahkan ke komisi VIII), dikembalikan ke komisi III.<ref>Muhammad Akbar Wijaya, [http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/05/22/mn6w5r-nasir-djamil-dan-fahri-hamzah-kembali-ke-komisi-iii-dpr "Nasir Djamil dan Fahri Hamzah Kembali ke Komisi III DPR"]. ''[[Republika]]'', 22 Mei 2013. Diakses 12 Juli 2013.</ref>
Pada Mei 2013, Fahri dan Nasir (yang sebelumnya dipindahkan ke komisi VIII), dikembalikan ke komisi III.<ref>Muhammad Akbar Wijaya, [http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/05/22/mn6w5r-nasir-djamil-dan-fahri-hamzah-kembali-ke-komisi-iii-dpr "Nasir Djamil dan Fahri Hamzah Kembali ke Komisi III DPR"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220924184304/https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/05/22/mn6w5r-nasir-djamil-dan-fahri-hamzah-kembali-ke-komisi-iii-dpr |date=2022-09-24 }}. ''[[Republika]]'', 22 Mei 2013. Diakses 12 Juli 2013.</ref>


== Kontroversi ==
== Kontroversi ==
[[Berkas:Fahri Hamzah and Abraham Samad.jpg|ka|jmpl|250px|Fahri dan [[Abraham Samad]], ketua KPK periode 2011-2015]]
[[Berkas:Fahri Hamzah and Abraham Samad.jpg|ka|jmpl|250px|Fahri dan [[Abraham Samad]], ketua KPK periode 2011-2015]]
=== Dana nonbujeter DKP ===
=== Dana nonbujeter DKP ===
Pada bulan Juni 2007, setelah menjabat sebagai anggota DPR, Fahri mengaku menerima dana nonbujeter di [[Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Departemen Kelautan dan Perikanan]] sebesar Rp150 juta dari [[Rokhmin Dahuri]] yang menjabat sebagai menteri kelautan saat itu.<ref>[http://www.antaranews.com/print/1182835270/kpk-periksa-anggota-dpr-fachry-hamzah-soal-dana-nonbujeter-dkp "KPK Periksa Anggota DPR Fachry Hamzah soal Dana Nonbujeter DKP"]. ''[[Antara]]'', tanggal terbit tidak diketahui. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Pada berita acara pemeriksaan, Fahri mendapat Rp200 juta. Fahri mengaku mendapat dana tersebut pada periode 2002''–''2004 sebagai pembuat makalah pidato Rokhmin sebelum dirinya menjabat di DPR.<ref name="Tempo"/> Sebulan kemudian, Badan Kehormatan DPR memutuskan Fahri bersalah menerima dana nonbudjeter itu. Ia dilarang menjabat pimpinan alat kelengkapan dewan sampai 2009.<ref name="Tempo"/> Sanksi dari BK DPR sempat menuai protes keras dari fraksi PKS yang saat itu dipimpin [[Mahfudz Siddiq]]. Mahfudz menyatakan bahwa wakil ketua BK, [[Gayus Lumbuun]], berusaha menggiring Rokhmin untuk Fahri bersalah dalam kasus dana nonbudjeter tersebut.<ref>Anwar Khumaini, [http://news.detik.com/read/2007/07/13/132838/804542/10/dana-dkp-rokhmin-digiring-agar-menyatakan-fahri-hamzah-salah "Dana DKP, Rokhmin Digiring Agar Menyatakan Fahri Hamzah Salah"]. ''[[Detik.com]]'', 13 September 2007. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Tetapi, setelah pemeriksaan oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]], Fahri dinyatakan bersih.
Pada bulan Juni 2007, setelah menjabat sebagai anggota DPR, Fahri mengaku menerima dana nonbujeter di [[Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Departemen Kelautan dan Perikanan]] sebesar Rp150 juta dari [[Rokhmin Dahuri]] yang menjabat sebagai menteri kelautan saat itu.<ref>[http://www.antaranews.com/print/1182835270/kpk-periksa-anggota-dpr-fachry-hamzah-soal-dana-nonbujeter-dkp "KPK Periksa Anggota DPR Fachry Hamzah soal Dana Nonbujeter DKP"]. ''[[Antara]]'', tanggal terbit tidak diketahui. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Pada berita acara pemeriksaan, Fahri mendapat Rp200 juta. Fahri mengaku mendapat dana tersebut pada periode 2002''–''2004 sebagai pembuat makalah pidato Rokhmin sebelum dirinya menjabat di DPR.<ref name="Tempo"/> Sebulan kemudian, Badan Kehormatan DPR memutuskan Fahri bersalah menerima dana nonbudjeter itu. Ia dilarang menjabat pimpinan alat kelengkapan dewan sampai 2009.<ref name="Tempo"/> Sanksi dari BK DPR sempat menuai protes keras dari fraksi PKS yang saat itu dipimpin [[Mahfudz Siddiq]]. Mahfudz menyatakan bahwa wakil ketua BK, [[Gayus Lumbuun]], berusaha menggiring Rokhmin untuk Fahri bersalah dalam kasus dana nonbudjeter tersebut.<ref>Anwar Khumaini, [http://news.detik.com/read/2007/07/13/132838/804542/10/dana-dkp-rokhmin-digiring-agar-menyatakan-fahri-hamzah-salah "Dana DKP, Rokhmin Digiring Agar Menyatakan Fahri Hamzah Salah"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230717112821/https://news.detik.com/berita/d-804542/dana-dkp-rokhmin-digiring-agar-menyatakan-fahri-hamzah-salah |date=2023-07-17 }}. ''[[Detik.com]]'', 13 September 2007. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Tetapi, setelah pemeriksaan oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi]], Fahri dinyatakan bersih.


=== Pembubaran KPK ===
=== Pembubaran KPK ===
Pada 3 Oktober 2011, Fahri mengusulkan pembubaran [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] dalam sebuah rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi dengan [[Polri]], [[Kejaksaan Agung]] dan KPK sendiri.<ref>Kristian Ginting, [http://news.liputan6.com/read/356244/fahri-hamzah-usung-wacana-bubarkan-kpk "Fahri Hamzah Usung Wacana Bubarkan KPK"]. ''[[Liputan6.com]]'', 3 Oktober 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Ia beralasan KPK gagal menjawab waktu delapan tahun untuk menangani korupsi sistemik dan mengklaim DPR sudah memberikan dukungan luar biasa untuk pemberantasan korupsi.<ref>Ita Lismawati F. Malau, Suryanta Bakti Susila, [http://politik.news.viva.co.id/news/read/252458-alasan-fahri-hamzah-ingin-bubarkan-kpk "Alasan Fahri Hamzah Ingin Bubarkan KPK"]. ''[[VIVA.co.id]]'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref> Pengamat politik [[Burhanuddin Muhtadi]] menyebut usulan tersebut sebagai sebuah blunder,<ref>Ary Wibowo, [http://nasional.kompas.com/read/2011/10/05/17421331/Burhanuddin.Fahri.Blunder.jika.Ingin.Bubarkan.KPK "Burhanuddin: Fahri "Blunder" jika Ingin Bubarkan KPK"]. ''[[Kompas]]'', 5 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref> sementara yang lainnya menyebut wacana tersebut tidak akan direspon publik.<ref>Didi Syafirdi, [http://news.detik.com/read/2011/10/04/083406/1736133/10/wacana-fahri-bubarkan-kpk-tak-akan-didukung-publik?nd771104bcj "Wacana Fahri Bubarkan KPK Tak Akan Didukung Publik"]. ''[[Detik.com]]'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref> Meskipun begitu, elit PKS mendukung pendapat Fahri ini dan fraksi PKS di DPR menolak memberikan sanksi, menyatakan opini tersebut sebagai bagian dari "kebebasan berekspresi.<ref>[http://beritapks.com/fpks-tolak-beri-sanksi-untuk-fahri-hamzah-yang-ingin-bubarkan-kpk/ "FPKS Tolak Beri Sanksi Untuk Fahri Hamzah Yang Ingin Bubarkan KPK"]. ''Berita PKS'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref><ref>Elvan Dany Sutrisno, [http://news.detik.com/read/2011/10/04/101212/1736205/10/pks-bela-fahri-hamzah-yang-ingin-bubarkan-kpk "PKS Bela Fahri Hamzah yang Ingin Bubarkan KPK"]. ''[[Detik.com]]'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref>
Pada 3 Oktober 2011, Fahri mengusulkan pembubaran [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] dalam sebuah rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi dengan [[Polri]], [[Kejaksaan Agung]] dan KPK sendiri.<ref>Kristian Ginting, [http://news.liputan6.com/read/356244/fahri-hamzah-usung-wacana-bubarkan-kpk "Fahri Hamzah Usung Wacana Bubarkan KPK"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170818002428/http://news.liputan6.com/read/356244/fahri-hamzah-usung-wacana-bubarkan-kpk |date=2017-08-18 }}. ''[[Liputan6.com]]'', 3 Oktober 2011. Diakses 12 Juli 2013.</ref> Ia beralasan KPK gagal menjawab waktu delapan tahun untuk menangani korupsi sistemik dan mengklaim DPR sudah memberikan dukungan luar biasa untuk pemberantasan korupsi.<ref>Ita Lismawati F. Malau, Suryanta Bakti Susila, [http://politik.news.viva.co.id/news/read/252458-alasan-fahri-hamzah-ingin-bubarkan-kpk "Alasan Fahri Hamzah Ingin Bubarkan KPK"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170808070415/http://politik.news.viva.co.id/news/read/252458-alasan-fahri-hamzah-ingin-bubarkan-kpk |date=2017-08-08 }}. ''[[VIVA.co.id]]'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref> Pengamat politik [[Burhanuddin Muhtadi]] menyebut usulan tersebut sebagai sebuah blunder,<ref>Ary Wibowo, [http://nasional.kompas.com/read/2011/10/05/17421331/Burhanuddin.Fahri.Blunder.jika.Ingin.Bubarkan.KPK "Burhanuddin: Fahri "Blunder" jika Ingin Bubarkan KPK"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220625083148/https://nasional.kompas.com/read/2011/10/05/17421331/Burhanuddin.Fahri.Blunder.jika.Ingin.Bubarkan.KPK |date=2022-06-25 }}. ''[[Kompas]]'', 5 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref> sementara yang lainnya menyebut wacana tersebut tidak akan direspon publik.<ref>Didi Syafirdi, [http://news.detik.com/read/2011/10/04/083406/1736133/10/wacana-fahri-bubarkan-kpk-tak-akan-didukung-publik?nd771104bcj "Wacana Fahri Bubarkan KPK Tak Akan Didukung Publik"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230717112827/https://news.detik.com/berita/d-1736133/wacana-fahri-bubarkan-kpk-tak-akan-didukung-publik?nd771104bcj= |date=2023-07-17 }}. ''[[Detik.com]]'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref> Meskipun begitu, elit PKS mendukung pendapat Fahri ini dan fraksi PKS di DPR menolak memberikan sanksi, menyatakan opini tersebut sebagai bagian dari "kebebasan berekspresi.<ref>[http://beritapks.com/fpks-tolak-beri-sanksi-untuk-fahri-hamzah-yang-ingin-bubarkan-kpk/ "FPKS Tolak Beri Sanksi Untuk Fahri Hamzah Yang Ingin Bubarkan KPK"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131023095042/http://beritapks.com/fpks-tolak-beri-sanksi-untuk-fahri-hamzah-yang-ingin-bubarkan-kpk/ |date=2013-10-23 }}. ''Berita PKS'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref><ref>Elvan Dany Sutrisno, [http://news.detik.com/read/2011/10/04/101212/1736205/10/pks-bela-fahri-hamzah-yang-ingin-bubarkan-kpk "PKS Bela Fahri Hamzah yang Ingin Bubarkan KPK"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141018135306/http://news.detik.com/read/2011/10/04/101212/1736205/10/pks-bela-fahri-hamzah-yang-ingin-bubarkan-kpk |date=2014-10-18 }}. ''[[Detik.com]]'', 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.</ref>

=== Pemecatan Oleh PKS ===
Pada 4 April 2016, Fahri yang saat itu duduk sebagai Wakil Ketua DPR RI dipecat oleh PKS. Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri menilai Fahri dituding tidak memenuhi amanah dari Ketua Majelis Syuro untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR.<ref>{{Cite news|date=2016-04-04|title=Ini penjelasan lengkap PKS akhirnya pecat Fahri Hamzah|url=https://www.merdeka.com/politik/ini-penjelasan-lengkap-pks-akhirnya-pecat-fahri-hamzah.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2021-11-24|editor-last=Firdaus|editor-first=Randy Ferdi|first=Dieqy Hasbi|last=Widhana|archive-date=2022-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20221005030049/https://www.merdeka.com/politik/ini-penjelasan-lengkap-pks-akhirnya-pecat-fahri-hamzah.html|dead-url=no}}</ref> Namun, Fahri menilai ia tidak membuat kesalahan fatal yang membuat nama partainya tercemar<ref>{{Cite news|last=Irwanto|first=Deny|date=2016-04-04|title=Fahri Hamzah: Kesalahan Maha Besar Apa Yang Saya Lakukan?|url=https://www.medcom.id/nasional/politik/Zken2m8K-fahri-hamzah-kesalahan-maha-besar-apa-yang-saya-lakukan|work=[[Medcom.id]]|language=id|access-date=2021-11-24|archive-date=2021-11-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20211124083326/https://www.medcom.id/nasional/politik/Zken2m8K-fahri-hamzah-kesalahan-maha-besar-apa-yang-saya-lakukan|dead-url=no}}</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Fahri telah menikah dan dikaruniai tiga orang anak.<ref name="DCS"/>
Fahri telah menikah dan dikaruniai tiga orang anak.<ref name="DCS"/>


== Referensi ==
== Tanda kehormatan ==
* [[Indonesia]]
** [[Berkas:Bintang Mahaputera Nararya rib.svg|50x50px]] [[Bintang Mahaputera Nararya]] – 2020<ref>{{Cite web|last=Pratama|first=Aprilandika|date=11 Agustus 2020|title=Bintang Mahaputra Nararya, Penghargaan Jokowi untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah|url=https://kumparan.com/kumparannews/bintang-mahaputra-nararya-penghargaan-jokowi-untuk-fadli-zon-dan-fahri-hamzah-1tyif8yLLLr/full|website=Kumparan|access-date=2021-06-28|archive-date=2023-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230717102140/https://kumparan.com/kumparannews/bintang-mahaputra-nararya-penghargaan-jokowi-untuk-fadli-zon-dan-fahri-hamzah-1tyif8yLLLr|dead-url=no}}</ref>


== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* {{resmi|http://fahrihamzah.com/}}
* {{resmi|http://fahrihamzah.com/}}
* {{twitter|fahrihamzah}}
* {{twitter|fahrihamzah}}
Baris 66: Baris 71:


{{lifetime|1971||}}
{{lifetime|1971||}}
{{politikus-stub}}


{{Main|:Kategori:Alumni Universitas Mataram}}
{{Main|:Kategori:Alumni Universitas Mataram}}


[[Kategori:Anggota DPR 2009-2014 dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Anggota DPR 2009-2014 dari provinsi Nusa Tenggara Barat]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2004–2009]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muda Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumbawa]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Kelahiran 1971]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Nararya]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Mandar]]
[[Kategori:Tokoh Nusa Tenggara Barat]]
[[Kategori:Tokoh Nusa Tenggara Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumbawa]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Politikus Partai Gelombang Rakyat Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2004–2009]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]

Revisi terkini sejak 22 Juli 2024 10.11

Fahri Hamzah
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Bidang Kesejahteraan Rakyat
Masa jabatan
2 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Ketua DPRSetya Novanto
Ade Komarudin
Bambang Soesatyo
Informasi pribadi
Lahir10 November 1971 (umur 52)
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Partai politikPKS (2004–2016)
Gelora (2019–)
Orang tua
  • H. Hamzah Ahmad[1] (ayah)
Alma materUniversitas Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Fahri Hamzah, S.E. (lahir 10 November 1971) adalah seorang politikus Indonesia dari Nusa Tenggara Barat yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014–2019.

Kehidupan awal

Fahri tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1990 hingga 1992. Dia tidak melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992.[2]

Di UI-lah kegiatan aktivisnya berkembang. Ia menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 199697.[2]

Seiring bergulirnya Reformasi pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang, dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 19981999.[3] Ia ikut serta mengorganisasi gerakan-gerakan melawan rezim Orde Baru bersama KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya Soeharto, ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru B.J. Habibie, meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.[4]

Politik

MPR

Ia terpilih menjadi staf ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 19992002 dan ikut dalam diskusi-diskusi terkait amendemen UUD 1945.[5]

DPR

Fahri terpilih ke DPR pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2004 lewat daerah pemilihan NTB, tanah kelahirannya. Ia terpilih ke komisi III yang membidangi hukum dan menjadi wakil ketua, dan terus di sana sampai terpilih kembali dalam pemilihan umum legislatif Indonesia 2009. Pada 15 November 2011, ia dipindahkan ke komisi IV yang membidangi antara lain BUMN dan perdagangan, sekaligus ke Badan Kehormatan DPR menggantikan Ansory Siregar.[6] Posisinya sebagai wakil ketua di komisi tersebut digantikan oleh Nasir Djamil, rekannya di fraksi PKS.[7]

Pada Mei 2013, Fahri dan Nasir (yang sebelumnya dipindahkan ke komisi VIII), dikembalikan ke komisi III.[8]

Kontroversi

Fahri dan Abraham Samad, ketua KPK periode 2011-2015

Dana nonbujeter DKP

Pada bulan Juni 2007, setelah menjabat sebagai anggota DPR, Fahri mengaku menerima dana nonbujeter di Departemen Kelautan dan Perikanan sebesar Rp150 juta dari Rokhmin Dahuri yang menjabat sebagai menteri kelautan saat itu.[9] Pada berita acara pemeriksaan, Fahri mendapat Rp200 juta. Fahri mengaku mendapat dana tersebut pada periode 20022004 sebagai pembuat makalah pidato Rokhmin sebelum dirinya menjabat di DPR.[5] Sebulan kemudian, Badan Kehormatan DPR memutuskan Fahri bersalah menerima dana nonbudjeter itu. Ia dilarang menjabat pimpinan alat kelengkapan dewan sampai 2009.[5] Sanksi dari BK DPR sempat menuai protes keras dari fraksi PKS yang saat itu dipimpin Mahfudz Siddiq. Mahfudz menyatakan bahwa wakil ketua BK, Gayus Lumbuun, berusaha menggiring Rokhmin untuk Fahri bersalah dalam kasus dana nonbudjeter tersebut.[10] Tetapi, setelah pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Fahri dinyatakan bersih.

Pembubaran KPK

Pada 3 Oktober 2011, Fahri mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi dalam sebuah rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi dengan Polri, Kejaksaan Agung dan KPK sendiri.[11] Ia beralasan KPK gagal menjawab waktu delapan tahun untuk menangani korupsi sistemik dan mengklaim DPR sudah memberikan dukungan luar biasa untuk pemberantasan korupsi.[12] Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyebut usulan tersebut sebagai sebuah blunder,[13] sementara yang lainnya menyebut wacana tersebut tidak akan direspon publik.[14] Meskipun begitu, elit PKS mendukung pendapat Fahri ini dan fraksi PKS di DPR menolak memberikan sanksi, menyatakan opini tersebut sebagai bagian dari "kebebasan berekspresi.[15][16]

Pemecatan Oleh PKS

Pada 4 April 2016, Fahri yang saat itu duduk sebagai Wakil Ketua DPR RI dipecat oleh PKS. Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri menilai Fahri dituding tidak memenuhi amanah dari Ketua Majelis Syuro untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR.[17] Namun, Fahri menilai ia tidak membuat kesalahan fatal yang membuat nama partainya tercemar[18]

Kehidupan pribadi

Fahri telah menikah dan dikaruniai tiga orang anak.[2]

Tanda kehormatan

Referensi

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-07. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  2. ^ a b c Curriculum vitae[pranala nonaktif permanen] milik Fahri Hamzah yang dipublikasikan oleh Komisi Pemilihan Umum untuk keperluan pendaftaran calon legislatif pada pemilihan umum 2014. Diakses 12 Juli 2013.
  3. ^ Machmudi, Yon. 2008. Islamising Indonesia: The Rise of Jemaah Tarbiyah and the Prosperous Justice Party (PKS) Diarsipkan 2023-07-17 di Wayback Machine.. Canberra: Australian National University Press. ISBN 978-1-921536-25-0
  4. ^ Profil Diarsipkan 2013-11-11 di Wayback Machine. di Merdeka.com. Diakses 12 Juli 2013.
  5. ^ a b c Tim redaksi Tempo, "Inilah Sosok Kontroversial Fahri Hamzah" Diarsipkan 2013-12-16 di Wayback Machine.. Tempo, 5 Oktober 2011. Diakses 12 Juli 2013.
  6. ^ Hery Winarno, "Selain Pindah ke Komisi VI, Fahri Hamzah Juga Jadi Anggota BK DPR" Diarsipkan 2014-11-09 di Wayback Machine.. Detik.com, 15 November 2011. Diakses 12 Juli 2013.
  7. ^ Febrina Ayu Scottiati, "Nasir Djamil Resmi Gantikan Fahri Jadi Wakil Ketua Komisi III DPR" Diarsipkan 2014-11-09 di Wayback Machine.. Detik.com, 22 November 2011. Diakses 12 Juli 2013.
  8. ^ Muhammad Akbar Wijaya, "Nasir Djamil dan Fahri Hamzah Kembali ke Komisi III DPR" Diarsipkan 2022-09-24 di Wayback Machine.. Republika, 22 Mei 2013. Diakses 12 Juli 2013.
  9. ^ "KPK Periksa Anggota DPR Fachry Hamzah soal Dana Nonbujeter DKP". Antara, tanggal terbit tidak diketahui. Diakses 12 Juli 2013.
  10. ^ Anwar Khumaini, "Dana DKP, Rokhmin Digiring Agar Menyatakan Fahri Hamzah Salah" Diarsipkan 2023-07-17 di Wayback Machine.. Detik.com, 13 September 2007. Diakses 12 Juli 2013.
  11. ^ Kristian Ginting, "Fahri Hamzah Usung Wacana Bubarkan KPK" Diarsipkan 2017-08-18 di Wayback Machine.. Liputan6.com, 3 Oktober 2011. Diakses 12 Juli 2013.
  12. ^ Ita Lismawati F. Malau, Suryanta Bakti Susila, "Alasan Fahri Hamzah Ingin Bubarkan KPK" Diarsipkan 2017-08-08 di Wayback Machine.. VIVA.co.id, 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.
  13. ^ Ary Wibowo, "Burhanuddin: Fahri "Blunder" jika Ingin Bubarkan KPK" Diarsipkan 2022-06-25 di Wayback Machine.. Kompas, 5 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.
  14. ^ Didi Syafirdi, "Wacana Fahri Bubarkan KPK Tak Akan Didukung Publik" Diarsipkan 2023-07-17 di Wayback Machine.. Detik.com, 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.
  15. ^ "FPKS Tolak Beri Sanksi Untuk Fahri Hamzah Yang Ingin Bubarkan KPK" Diarsipkan 2013-10-23 di Wayback Machine.. Berita PKS, 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.
  16. ^ Elvan Dany Sutrisno, "PKS Bela Fahri Hamzah yang Ingin Bubarkan KPK" Diarsipkan 2014-10-18 di Wayback Machine.. Detik.com, 4 Oktober 2011. Diakses 13 Juli 2013.
  17. ^ Widhana, Dieqy Hasbi (2016-04-04). Firdaus, Randy Ferdi, ed. "Ini penjelasan lengkap PKS akhirnya pecat Fahri Hamzah". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-05. Diakses tanggal 2021-11-24. 
  18. ^ Irwanto, Deny (2016-04-04). "Fahri Hamzah: Kesalahan Maha Besar Apa Yang Saya Lakukan?". Medcom.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-24. Diakses tanggal 2021-11-24. 
  19. ^ Pratama, Aprilandika (11 Agustus 2020). "Bintang Mahaputra Nararya, Penghargaan Jokowi untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah". Kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 2021-06-28. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Taufik Kurniawan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Bidang Kesejahteraan Rakyat

2014–sekarang
Petahana