Lompat ke isi

Cica-daun kecil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan penjelasan burung cica daun kecil yang baru sedikit informasinya di wikipedia
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9: Baris 9:
| classis = [[Aves]]
| classis = [[Aves]]
| ordo = [[Passeriformes]]
| ordo = [[Passeriformes]]
| familia = [[Chloropseidae]]
| familia = [[Cica-daun|Chloropseidae]]
| genus = ''[[Chloropsis]]''
| genus = ''[[Cica-daun|Chloropsis]]''
| species = '''''C. cyanopogon'''''
| species = '''''C. cyanopogon'''''
| binomial = ''Chloropsis cyanopogon''
| binomial = ''Chloropsis cyanopogon''
| binomial_authority = ([[Coenraad Jacob Temminck|Temminck]], 1829)
| binomial_authority = ([[Coenraad Jacob Temminck|Temminck]], 1829)
| synonyms = }}
| synonyms =
| subdivision_ranks = subspesies

| subdivision = Lihat teks
'''Cica-daun kecil''' adalah spesies burung dalam famili [[Chloropseidae]]. Burung ini dikenal juga dikalangan kicau mania dengan sebutan cucak ijo mini.
}}

Cica-daun kecil adalah salah satu jenis burung penyanyi dari keluarga Chloropseidae yang tak boleh dilewatkan. Mungkin benar ukuran tubuhnya lebih kecil dari sejenisnya, namun jika sudah bicara mengenai bakat dan kicauan ia juga tak kalah istimewa.

Selain suara gacor yang cocok untuk memaster jenis burung lain, unggas yang bernama latin Chloropsis cyanopogon ini juga cukup piawai meniru nada suara burung lain.

Inilah mengapa jenis spesies yang memiliki nama internasional Lesser green leafbird ini dari dulu cukup digilai para kicau mania di Indonesia.

Dalam kurun waktu terakhir cukup banyak penghobi atau ahli berpendapat, bahwa burung Cica-daun kecil keberadaan-nya sudah sangat populer di pulau Sumatra namun tidak begitu ramai di Pulau Jawa.

Mungkin hal tersebut juga sangat wajar adanya, mengingat burung ini memang paling banyak ditemui di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Selain itu, burung juga kerap dianggap sub-spesies dari burung cucak ranting atau cica daun sayap biru (Chloropsis cochinchinensis). Namun juga tidak sedikit yang menyangkalnya, bahwa burung cucak yang satu ini merupakan jenis spesis tersendiri.

Mungkin bantahan tersebut cukup beralasan, sebab jika dilihat dari segi penampilan dan postur tubuh saja keduanya sudah sangat berbeda.

Warna bulu cucak ijo mini seluruh tubuhnya bewarna hijau, sementara itu cucak ranting lebih mempunyai kombiasi warna hijau dan kuning pada bagian badan serta kepalanya. Cucak ranting juga memiliki warna biru terang pada bagian sayap dan ekornya.

Akan tetapi untuk urusan suara, cucak ijo mini ini dinilai penghobi lebih mempunyai kicauan yang bervariasi dan diklaim lebih pandai meniru suara burung lain.



'''Cica-daun kecil''' adalah spesies burung dalam famili [[Cica-daun|Chloropseidae]].


== Penyebaran dan subspesies ==
== Penyebaran dan subspesies ==
Cica-daun kecil terdiri dari dua subspesies, dengan daerah persebaran:<ref name=kutilang>{{cite web |url=http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/cica-daun-kecil/ |title=Cica-daun Kecil |publisher= Kutilang Indonesia |accessdate=4 April 2014}}</ref>
Cica-daun kecil terdiri dari dua subspesies, dengan daerah persebaran:<ref name=kutilang>{{cite web |url=http://www.kutilang.or.id/burung/konservasi/cica-daun-kecil/ |title=Cica-daun Kecil |publisher=Kutilang Indonesia |accessdate=4 April 2014 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
# '''''C. c. cyanopogon''''' (Temminck, 1830), tersebar di [[Semenanjung Malaysia]] selatan, [[Sumatra]], dan [[Kalimantan]] (termasuk [[Pulau Banggi]], lepas pantai utara).
# '''''C. c. cyanopogon''''' (Temminck, 1830), tersebar di [[Semenanjung Malaysia]] selatan, [[Sumatra]], dan [[Kalimantan]] (termasuk [[Pulau Banggi]], lepas pantai utara).
# '''''C. c. septentrionalis''''' (Robinson dan Kloss, 1919), tersebar di ujung selatan [[Myanmar]] (Tenasserim selatan), [[Thailand]] barat daya dan [[Semenanjung Malaysia]] utara.
# '''''C. c. septentrionalis''''' (Robinson dan Kloss, 1919), tersebar di ujung selatan [[Myanmar]] (Tenasserim selatan), [[Thailand]] barat daya dan [[Semenanjung Malaysia]] utara.
Baris 48: Baris 31:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q1123850}}


[[Kategori:Chloropsis]]
[[Kategori:Chloropsis]]
[[Kategori:Chloropseidae]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[Kategori:Fauna Indonesia]]

Revisi terkini sejak 17 Desember 2023 06.35

Cica-daun kecil
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. cyanopogon
Nama binomial
Chloropsis cyanopogon
(Temminck, 1829)
subspesies

Lihat teks

Cica-daun kecil adalah spesies burung dalam famili Chloropseidae.

Penyebaran dan subspesies

[sunting | sunting sumber]

Cica-daun kecil terdiri dari dua subspesies, dengan daerah persebaran:[2]

  1. C. c. cyanopogon (Temminck, 1830), tersebar di Semenanjung Malaysia selatan, Sumatra, dan Kalimantan (termasuk Pulau Banggi, lepas pantai utara).
  2. C. c. septentrionalis (Robinson dan Kloss, 1919), tersebar di ujung selatan Myanmar (Tenasserim selatan), Thailand barat daya dan Semenanjung Malaysia utara.

Tempat hidup dan kebiasaan

[sunting | sunting sumber]

Cica-daun kecil adalah penghuni tetap di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Kebiasaannya seperti burung cica-daun yang lain, menyukai hutan primer dan hutan sekunder yang tinggi. Memakan artropoda, buah-buahan dan terkadang nektar bunga. Berburu serangga yang hinggap dan menempel di dedaunan. Sendirian, berpasangan atau seringkali bergabung dalam kelompok burung campuran ketika mencari makanan.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2012). "Chloropsis cyanopogon". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ a b "Cica-daun Kecil". Kutilang Indonesia. Diakses tanggal 4 April 2014. [pranala nonaktif permanen]