Lompat ke isi

Teori pendidikan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, pola kalimat dan tambahan pranala
k →‎top: pembersihan kosmetika dasar
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Pendidikan''' merupakan suatu ilmu terapan (''applied science'') dari ilmu atau disiplin lain yang berasal dari filsafat, psikologi, sosiologi, dan humanis. Teori pendidikan memiliki dua pandangan, yaitu filosofis dan pengajaran. Teori-teori yang mendukung pandangan filosofis seperti Langeveld dan Kohnstam sedangkan Teori yang menekankan pada pengajaran seperti teori Gagne dan Skinner<ref>{{Cite book|title=Ilmu dan Aplikasi Pendidikan|last=|first=|publisher=Imperial Bhakti Utama|year=2009|isbn=9789791617307|location=Bandung|page=90-91}}</ref>.
Pendidikan merupakan suatu [[ilmu terapan]] (''applied science'') dari ilmu atau disiplin lain yang berasal dari [[filsafat]], [[psikologi]], [[sosiologi]], dan [[humaniora]]. '''Teori pendidikan''' memiliki dua pandangan, yaitu filosofis dan pengajaran. Teori-teori yang mendukung pandangan filosofis seperti Langeveld dan Kohnstam sedangkan Teori yang menekankan pada pengajaran seperti teori Gagne dan Skinner.<ref>{{Cite book|title=Ilmu dan Aplikasi Pendidikan|last=|first=|publisher=Imperial Bhakti Utama|year=2009|isbn=9789791617307|location=Bandung|page=90-91}}</ref>


Menurut Beauchamp (1959), susunan hierarki teori pendidikan yang memayunginya sebagai berikut:
Menurut Beauchamp (1959), susunan hierarki teori pendidikan yang memayunginya sebagai berikut:
Baris 8: Baris 8:
# Teori-teori Evaluasi
# Teori-teori Evaluasi


Sebagai bagian dari segala ilmu, teori pendidikan erat hubungannya dengan filsafat karena perumusan aspek-aspek pendidikan sendiri berpedoman dari filsafat menyangkut masalah nilai dan etika. John Dewey sebagai seorang ahli filsafat pendidikan progresif, menyatakan bahwa filsafat merupakan teori umum dari pendidikan.
Sebagai bagian dari segala ilmu, teori pendidikan erat hubungannya dengan filsafat karena perumusan aspek-aspek pendidikan sendiri berpedoman dari filsafat menyangkut masalah nilai dan etika. John Dewey sebagai seorang ahli filsafat [[pendidikan progresif]], menyatakan bahwa filsafat merupakan teori umum dari pendidikan.


<ref>{{Cite book|title=Belajar dan Pembelajaran|last=Dimyati|first=dan Mudjiono|date=1999|publisher=Rineka Cipta|isbn=979-518-823-2|location=Jakarta|pages=7|url-status=live}}</ref>Pendidikan merupakan suatu peristiwa yang berkaitan dengan belajar dan perkembangan manusia. Pendidikan adalah proses interaksi yang memiliki tujuan tertentu. Interaksi tersebut terjadi antara guru atau pengajar dengan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh. Secara umum dapat dikatakan pendidikan merupakan satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan belajar, maka terjadi perkembangan jasmani dan mental siswa.
<ref>{{Cite book|title=Belajar dan Pembelajaran|last=Dimyati|first=dan Mudjiono|date=1999|publisher=Rineka Cipta|isbn=979-518-823-2|location=Jakarta|pages=7|url-status=live}}</ref> Pendidikan merupakan suatu peristiwa yang berkaitan dengan belajar dan perkembangan manusia. Pendidikan adalah proses interaksi yang memiliki tujuan tertentu. Interaksi tersebut terjadi antara guru atau pengajar dengan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh. Secara umum dapat dikatakan pendidikan merupakan satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan belajar, maka terjadi perkembangan jasmani dan mental siswa.


Pendidikan erat kaitannya dengan teori belajar. Terdapat tiga teori belajar yang dapat digunakan dalam pendidikan, yaitu:
Pendidikan erat kaitannya dengan teori belajar. Terdapat tiga teori belajar yang dapat digunakan dalam pendidikan, yaitu:
Baris 17: Baris 17:
# Belajar menurut Gagne
# Belajar menurut Gagne
# Belajar menurut Piaget
# Belajar menurut Piaget

<br />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 8 Februari 2023 05.49

Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan (applied science) dari ilmu atau disiplin lain yang berasal dari filsafat, psikologi, sosiologi, dan humaniora. Teori pendidikan memiliki dua pandangan, yaitu filosofis dan pengajaran. Teori-teori yang mendukung pandangan filosofis seperti Langeveld dan Kohnstam sedangkan Teori yang menekankan pada pengajaran seperti teori Gagne dan Skinner.[1]

Menurut Beauchamp (1959), susunan hierarki teori pendidikan yang memayunginya sebagai berikut:

  1. Teori-teori Pengajaran
  2. Teori-teori BImbingan dan Konseling
  3. Teori-teori Kurikulum
  4. Teori-teori Evaluasi

Sebagai bagian dari segala ilmu, teori pendidikan erat hubungannya dengan filsafat karena perumusan aspek-aspek pendidikan sendiri berpedoman dari filsafat menyangkut masalah nilai dan etika. John Dewey sebagai seorang ahli filsafat pendidikan progresif, menyatakan bahwa filsafat merupakan teori umum dari pendidikan.

[2] Pendidikan merupakan suatu peristiwa yang berkaitan dengan belajar dan perkembangan manusia. Pendidikan adalah proses interaksi yang memiliki tujuan tertentu. Interaksi tersebut terjadi antara guru atau pengajar dengan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh. Secara umum dapat dikatakan pendidikan merupakan satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan belajar, maka terjadi perkembangan jasmani dan mental siswa.

Pendidikan erat kaitannya dengan teori belajar. Terdapat tiga teori belajar yang dapat digunakan dalam pendidikan, yaitu:

  1. Belajar menurut pandangan Skinner
  2. Belajar menurut Gagne
  3. Belajar menurut Piaget

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama. 2009. hlm. 90-91. ISBN 9789791617307. 
  2. ^ Dimyati, dan Mudjiono (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. hlm. 7. ISBN 979-518-823-2.