Lompat ke isi

Soteriologi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.124.215.240 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh JohnThorne
Tag: Pengembalian
k →‎top: clean up
 
Baris 1: Baris 1:
{{keselamatan}}
{{keselamatan}}
'''Soteriologi''' secara sederhana dapat diartikan sebagai ajaran tentang [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] menurut agama Kristen.<ref name="Browning">{{id}}W.R.F. Browning. 2008, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 419.</ref> atau penyelamatan.<ref name="Nico Syukur2"> Nico Syukur Dister. 2004, Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 131.</ref> Dalam ranah ilmu [[teologi]], soteriologi merefleksikan secara metodis dan sistematis apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan keadaan [[manusia]] yang baik dan bahagia karena bersatu dengan [[Allah]], setelah manusia dibebaskan dari macam-macam bahaya dan ancaman.<ref name="Nico Syukur2"/>
'''Soteriologi''' secara sederhana dapat diartikan sebagai ajaran tentang [[Keselamatan (Kristen)|keselamatan]] menurut agama Kristen.<ref name="Browning">{{id}}W.R.F. Browning. 2008, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 419.</ref> atau penyelamatan.<ref name="Nico Syukur2">Nico Syukur Dister. 2004, Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 131.</ref> Dalam ranah ilmu [[teologi]], soteriologi merefleksikan secara metodis dan sistematis apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan keadaan [[manusia]] yang baik dan bahagia karena bersatu dengan [[Allah]], setelah manusia dibebaskan dari macam-macam bahaya dan ancaman.<ref name="Nico Syukur2"/>


== Arti ==
== Arti ==

Revisi terkini sejak 5 Januari 2023 22.26

Soteriologi secara sederhana dapat diartikan sebagai ajaran tentang keselamatan menurut agama Kristen.[1] atau penyelamatan.[2] Dalam ranah ilmu teologi, soteriologi merefleksikan secara metodis dan sistematis apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan keadaan manusia yang baik dan bahagia karena bersatu dengan Allah, setelah manusia dibebaskan dari macam-macam bahaya dan ancaman.[2]

Soteriologi berasal dari kata sôteria yang artinya keselamatan.[2] Dengan kata lain soteriologi adalah cabang ilmu teologi yang membahas ajaran tentang keselamatan di dalam tradisi teologi Kristen.[2] Pengertian lain dari soteriologi mengikuti kasih dan anugerah Allah.[1]

Soteriologi dalam Alkitab

[sunting | sunting sumber]

Perjanjian Lama

[sunting | sunting sumber]

Di dalam Perjanjian Lama, keadaan manusia yang selamat itu disebut keadaan yang damai sejahtera (syalom).[2] Keadaan syalom ini mencakup segala sesuatu yang berupa kebahagiaan manusia seluruhnya dan seutuhnya baik rohani maupun jasmani.[2] Dalam arti yang begitu luasnya, syalom merupakan pemberian dari Allah.[2] Khususnya sebagai hasil dari tindakan Allah yang membebaskan manusia dari bahaya apapun.[2] Tindakan Allah yang memberikan keselamatan itu dapat terlihat dari teks-teks tertua yang membicarakan karya Tuhan atas Israel.[2] Penyelamatan itu terjadi di dalam peristiwa-peristiwa sejarah umat Allah seperti keluaran dari perbudakan di Mesir ([Keluaran 14:30; 15:2, Hosea 13:4, Mazmur 106:21).[2] Keselamatan yang diperjuangkan oleh manusia diyakini sebenarnya merupakan kemenangan Tuhan.[2] Pengharapan akan keselamatan dari Allah di dalam Perjanjian Lama juga dapat kita lihat di dalam kitab Yeremia (Yeremia 3:23; 14:8).[2]

Perjanjian Baru

[sunting | sunting sumber]

Dalam Perjanjian Baru, keadaan selamat dan damai sejahtera disebutkan dalam bahasa Yunani yaitu eirènè.[2] Sama halnya dengan Perjanjian Lama, keselamatan di dala Perjanjian Baru juga merupakan anugerah Allah kepada manusia.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Indonesia)W.R.F. Browning. 2008, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 419.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n Nico Syukur Dister. 2004, Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 131.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]