Lompat ke isi

Stasiun Demak: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°54′04″S 110°38′04″E / 6.9010463°S 110.6344284°E / -6.9010463; 110.6344284
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(57 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|DM}}
{{underconstruction}}

{{hatnote|Singkatan stasiun ini bukan berarti [[desimeter]] (dm), [[Mark Jerman]] (DM), atau [[hukum D-M]].}}
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
| kord = {{coord|-6.9010463|110.6344284|display=inline,title}}
| name = Demak
| name = Demak
| tinggi = +4,81 m<ref>Perusahaan Jawatan Kereta Api, Grafik Perjalanan Kereta Api</ref>
| tinggi = +4,81 m<ref>Perusahaan Jawatan Kereta Api, Grafik Perjalanan Kereta Api</ref>
| close = 1986
| close = 1986
| kode = DM
| kode = DM
| image = Stasiun Demak.jpg
| image = Stasiun Demak 2024.jpg
| caption = Bekas peron sisi Stasiun Demak dengan tegel tahu-nya
| caption = Tampak depan bangunan utama Stasiun Demak yang pernah dialihfungsikan menjadi kafe Stasiun Angkasa, 2024
| prov = Jawa Tengah
| prov = Jawa Tengah
| kabupaten = Demak
| kabupaten = Demak
Baris 15: Baris 14:
| alamat = Jalan Stasiun Demak
| alamat = Jalan Stasiun Demak
| kodepos = 59511
| kodepos = 59511
| open = * [[27 September]] [[1883]] (stasiun lama)<br/>
| open = * 27 September 1883 (stasiun lama)<br/>
* [[25 April]] [[1921]]? (stasiun baru)
* 25 April 1921 (stasiun baru)
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]
| operator = wpa4
| class = Besar
| nomor = 3609
| nomor = 3609
| letak = * km 24+932 lintas ''[[Stasiun Jurnatan|Jurnatan]]–[[Stasiun Demak|Demak]]–<br>[[Stasiun Kudus|Kudus]]–[[Stasiun Juwana|Juwana]]–<br>[[Stasiun Rembang|Rembang]]–[[Stasiun Jatirogo|Jatirogo]]''
| letak = * km 24+932 lintas ''[[Stasiun Jurnatan|Jurnatan]]–Demak–<br>[[Stasiun Kudus|Kudus]]–[[Stasiun Juwana|Juwana]]–<br>[[Stasiun Rembang|Rembang]]–[[Stasiun Jatirogo|Jatirogo]]''
* km 0+000 lintas ''[[Stasiun Demak|Demak]]–[[Stasiun Purwodadi|Purwodadi]]–[[Stasiun Wirosari|Wirosari]]–[[Stasiun Blora|Blora]]''
* km 0+000 lintas ''Demak–[[Stasiun Purwodadi|Purwodadi]]–[[Stasiun Wirosari|Wirosari]]–[[Stasiun Blora|Blora]]''
| line = -
| track = 7
| platform = 4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang rendah)
| arsitektur = Nieuwe Indische Bouwstijl
| arsitektur = Nieuwe Indische Bouwstijl
| close_type = PJKA
| close_type = PJKA
}}
}}
'''Stasiun Demak (DM)''' merupakan [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Bintoro, Demak, Demak]]. Stasiun ini merupakan stasiun utama di Kabupaten Demak dan berada dalam pengelolaan [[Kereta Api Indonesia]] [[Daerah Operasi IV Semarang|Wilayah Penjagaan Aset IV Semarang]].

'''Stasiun Demak (DM)''' merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas besar yang terletak di [[Bintoro, Demak, Demak]]. Stasiun ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang|Wilayah Aset IV Semarang]] dan merupakan stasiun terbesar di Kabupaten Demak.

Saat ini stasiun ini dimanfaatkan sebagai kafe dan tidak ada reaktivasi untuk jalur-jalur SJS.<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2015/03/06/214723626/Dirut.KAI.Temukan.Stasiun.Kereta.Berubah.Menjadi.Kafe|title=Dirut KAI Temukan Stasiun Kereta Berubah Menjadi Kafe - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2015-03-06|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2018-07-12}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
=== Stasiun Demak generasi pertama ===
=== Stasiun Demak generasi pertama ===
Stasiun Demak generasi pertama mulanya berdiri di pusat Kota Demak tepatnya di sekitar lokasi yang saat ini menjadi Pasar Tradisional Bintoro Demak. Stasiun tersebut dahulu diresmikan pada tanggal 27 September 1883 oleh [[Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]] (SJS), perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]]. Stasiun ini berada di jalur kereta api yang menghubungkan Semarang dengan [[Juwana, Pati|Juwana]] di Pati. Untuk menghubungkan jalur ini dengan pusat ibu kota [[Kabupaten Grobogan]], dibangunlah jalur cabang menuju [[Stasiun Purwodadi]] serta memindahkan jalur yang dahulunya dimiliki oleh [[Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij]].<ref>{{cite book|title=Indische spoorweg-politiek|last=Reitsma|first=S. A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|title=[[commons:File:De_Tramwegen_op_Java,_Gedenkboek,_samengesteld_ter_gelegenheid_van_het_vijf-en-twinting-jarig_bestaan_der_semarang-joana_stoomtram-maatschappij.pdf|Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]|last=van Dirxland|first=Baron van der Goes|last2=Martens|first2=C.L.J.|publisher=Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee|year=1907|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref><ref>{{cite book|title=Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij|author=Samarang–Joana Stoomtram|publisher=SJS}}</ref>
Stasiun Demak pertama kali dioperasikan pada 27 September 1883 oleh [[Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]] (SJS), perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]]. Stasiun ini berada di jalur kereta api yang menghubungkan Semarang dengan [[Juwana, Pati|Juwana]] di Pati. Stasiun Demak generasi pertama pada awalnya berdiri di pusat perkotaan Demak, tepatnya di sekitar Pasar Tradisional Bintoro Demak.<ref name=":Peta">{{citeweb|title=Overzichtskaart van de Residentie Semarang|work=maps.library.leiden.edu|url=http://maps.library.leiden.edu/cgi-bin/iipview?krtid=3910&name=04945.JPG&marklat=-6.8909&marklon=110.6396&sid=y234g65229212&seq=2&serie=0&lang=1&ssid=&resstrt=0&svid=493153&dispx=980&dispy=1992#focus}}</ref> Untuk menghubungkan Demak dengan pusat ibu kota [[Kabupaten Grobogan]], maka dibangun jalur cabang menuju [[Stasiun Purwodadi]] serta memindahkan jalur yang dahulu dimiliki oleh [[Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij]].<ref>{{cite book|title=Indische spoorweg-politiek|last=Reitsma|first=S. A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|title=[[commons:File:De_Tramwegen_op_Java,_Gedenkboek,_samengesteld_ter_gelegenheid_van_het_vijf-en-twinting-jarig_bestaan_der_semarang-joana_stoomtram-maatschappij.pdf|Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]|last=van Dirxland|first=Baron van der Goes|last2=Martens|first2=C.L.J.|publisher=Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee|year=1907|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref><ref>{{cite book|title=Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij|author=Samarang–Joana Stoomtram|publisher=SJS}}</ref>


=== Stasiun Demak generasi kedua ===
=== Stasiun Demak generasi kedua ===
Stasiun Demak yang saat ini merupakan Stasiun Demak generasi kedua yang dibangun SJS. Stasiun baru ini diresmikan dengan pesta yang meriah pada malam hari tanggal 25 April 1921 (?). Stasiun baru ini dibangun untuk menggantikan stasiun lama dan merelokasi trase lama yang berlokasi di pusat Kota Demak ke barat daya pusat Kota Demak agar tidak mengganggu aktivitas kota. Dengan diresmikan bangunan stasiun baru, maka otomatis operasional Stasiun Demak Lama dipindahkan ke Stasiun Demak Baru, ''Stopplaats'' Aloon-aloon Demak dinonaktifkan berikut trase lamanya.
Stasiun Demak yang ada saat ini merupakan Stasiun Demak generasi kedua yang dibangun oleh SJS. Stasiun baru ini diresmikan dengan pesta yang meriah pada malam hari pada 25 April 1921. Stasiun baru ini dibangun untuk menggantikan stasiun lama sekaligus memindahkan jalur lama yang terletak di pusat perkotaan Demak ke arah barat daya untuk mendukung layanan kereta api yang semakin padat. Dengan diresmikannya bangunan stasiun baru, maka pengoperasian Stasiun Demak lama dipindahkan ke stasiun baru dan ''Stopplaats'' Aloon-aloon Demak dinonaktifkan. Menurut koran ''De Locomotief'', bangunan stasiun baru ini akan mulai dioperasikan pada hari Rabu, 27 April 1921. Bangunan stasiun generasi kedua ini dirancang oleh van Nijmegen Sehonegevel sebagai [[insinyur]], van Leeuwen sebagai [[arsitek]], dan Widagdi sebagai pengawasnya.<ref name=":Peta"/><ref name=":de locomotief">{{citenews|title=Het Nieuwe Station van Demak geopend|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%28Station+demak+geopend%29&coll=ddd&resultsidentifier=MMKB23:001683089:mpeg21:a00006&identifier=MMKB23:001683089:mpeg21:a00006|newspaper =De Locomotief|work=delpher.nl|date=26-04-1921|access-date=13-06-2020}}</ref>


Pada tahun 1986, jalur kereta api yang melayani Kemijen hingga Rembang ditutup karena sarana yang tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa foto koleksi de Jong dalam buku ''Spoorwegstations op Java'' yang diterbitkan pada tahun 1993 menampilkan bahwa pada tahun 1990 stasiun ini masih menampakkan atap dan jalur-jalurnya yang sudah mangkrak. Jalur tersebut kemungkinan dibongkar pada tahun 1996 hingga akhir tahun 1990-an.<ref>{{Cite book|title=Spoorwegstations op Java|last=de Jong|first=Michiel van Ballegoijen|year=1993|isbn=|location=|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Kota Demak Sebagai Bandar Dagang di Jalur Sutra|last=Ramelan|first=Wiwin Djuwita|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1997|isbn=|location=|pages=}}</ref>
Pada tahun 1986, jalur kereta api yang melayani Kemijen hingga Rembang ditutup karena kondisi prasarana yang tua. Selain itu, banyaknya penumpang gelap membuat Perusahaan Djawatan Kereta Api (PJKA) kehilangan pendapatan, serta kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun demikian, terdapat foto koleksi de Jong dalam buku ''Spoorwegstations op Java'' yang diterbitkan pada tahun 1993 menampilkan stasiun yang masih menampakkan atap dan jalur-jalurnya yang sudah mangkrak pada tahun 1990. Jalur tersebut kemungkinan dibongkar pada tahun 1996 hingga akhir tahun 1990-an.<ref>{{Cite book|title=Spoorwegstations op Java|last=de Jong|first=Michiel van Ballegoijen|year=1993|isbn=|location=|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Kota Demak Sebagai Bandar Dagang di Jalur Sutra|last=Ramelan|first=Wiwin Djuwita|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1997|isbn=|location=|pages=}}</ref>


==== Bangunan dan tata letak ====
== Bangunan dan tata letak ==
Bangunan stasiun ini menggunakan [[Arsitektur Hindia Baru|arsitektur bergaya Hindia Baru (Nieuwe Indische Bouwstijl)]] dengan atap yang diekspos sedemikian rupa sehingga menambah artistik bangunan. Sebagai stasiun besar, aktivitas pengangkutan barang dan penumpang di Kota Demak dipusatkan di stasiun ini. Berdasarkan cetak biru di zaman Belanda, dahulunya Stasiun Demak memiliki 7 jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus arah Semarang maupun Kudus, jalur 3 sebagai sepur lurus percabangan menuju Purwodadi, 1 peron sisi, dan 3 peron pulau. Dari jalur 1 terdapat sebuah sepur belok untuk bongkar muat barang dan sebuah sepur badug menuju gudang. Stasiun ini dilengkapi dengan atap ''overkapping'' yang memayungi 3 peron pulau, depot lokomotif, menara air dan sebuah gudang. Namun atap yang memayungi jalur dan peron sudah hilang. Bangunan gudang juga sudah dimanfaatkan sebagai kios. Bangunan depot lokomotif yang berada di sebelah barat emplasemen juga sudah hilang.
Bangunan stasiun ini menggunakan gaya arsitektur bergaya [[Arsitektur Hindia Baru|Hindia Baru]] ([[bahasa Belanda]]: ''Nieuwe Indische Bouwstijl'') dengan atap yang diekspos sedemikian rupa sehingga menambah artistik bangunan. Sebagai stasiun besar, kegiatan pengangkutan barang dan penumpang di perkotaan Demak dipusatkan di stasiun ini.
Berdasarkan cetak biru di zaman Belanda, Stasiun Demak dahulu memiliki 7 jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus arah Semarang maupun Kudus, jalur 3 sebagai sepur lurus percabangan menuju Purwodadi, 1 peron sisi, dan 3 peron pulau. Dari jalur 1 terdapat sebuah sepur belok untuk bongkar muat barang dan sebuah sepur badug menuju gudang. Stasiun ini dilengkapi dengan kanopi yang menaungi 3 peron pulau, depot lokomotif, menara air, dan sebuah gudang. Atap kanopi stasiun ini memiliki panjang 120 meter dan tinggi 7,5 meter.<ref name=":de locomotief"/>

== Kondisi saat ini ==
Atap kanopi yang memayungi jalur dan peron sudah dipindah ke [[Stasiun Pemalang]].<ref>{{Cite web|last=Berkarya|first=Mari|title=Inilah Penampilan Stasiun Demak Ketika Masih Aktif|url=http://www.kabaredemak.com/2016/11/inilah-penampilan-stasiun-demak-ketika.html|access-date=2019-07-30}}</ref> Bangunan gudang juga sudah dimanfaatkan sebagai kios. Bangunan depot lokomotif yang terletak di sebelah barat emplasemen juga sudah hilang.

Stasiun ini pernah dimanfaatkan sebagai kafe bernama "Stasiun Angkasa" sebelum bangunan stasiun ditertibkan dan dipagari oleh PT KAI dan tidak ada rencana reaktivasi untuk jalur-jalur eks-SJS.<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2015/03/06/214723626/Dirut.KAI.Temukan.Stasiun.Kereta.Berubah.Menjadi.Kafe|title=Dirut KAI Temukan Stasiun Kereta Berubah Menjadi Kafe|last=Sukmana|first=Yoga|date=2015-03-06|work=[[Kompas.com]]|language=en|access-date=2018-07-12|editor-last=Permana|editor-first=Fidel Ali}}</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Peron Stasiun Demak (September 2021).jpg|Peron Stasiun Demak (September 2021)
Berkas:St.Demak-1.JPG|Tampak bangunan stasiun beserta papan namanya
Berkas:Papan Nama Stasiun Demak (September 2021).jpg|Peron sisi dan papan nama Stasiun Demak (September 2021)
Stasiun Demak (September 2021).jpg|Tampak emplasemen, 2021
Berkas:Stasiun Demak.jpg|Bekas peron sisi Stasiun Demak, 2018
</gallery>
</gallery>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


{{Adjacent stations|system1=KAI
{{s-rail-start}}
|line1=Jurnatan–Rembang|left1=Buyaran|right1=Branjangan
{{s-rail|title=KAI}}
|line2=Demak–Blora|left2=|right2=Kadilangu
{{s-line|system=KAI|previous=Buyaran|line=Jurnatan–Demak|rows1=3}}
}}
{{s-line|system=KAI|line=Demak–Kudus|next=Branjangan|hide1=yes}}
{{s-line|system=KAI|line=Demak–Purwodadi|next=Kadilangu|hide1=yes}}
{{s-end}}

{{stasiun-stub}}
{{coord|-6.9010463|110.6344284|display=title}}


[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Tengah|Demak]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Tengah|Demak]]

Revisi terkini sejak 9 Oktober 2024 12.04

Stasiun Demak
Demak+4,81 m[1]
Tampak depan bangunan utama Stasiun Demak yang pernah dialihfungsikan menjadi kafe Stasiun Angkasa, 2024
Lokasi
Koordinat6°54′04″S 110°38′04″E / 6.9010463°S 110.6344284°E / -6.9010463; 110.6344284
Ketinggian+4,81 m[1]
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur7
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturNieuwe Indische Bouwstijl
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka
  • 27 September 1883 (stasiun lama)
  • 25 April 1921 (stasiun baru)
Ditutup1986
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Demak (DM) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Bintoro, Demak, Demak. Stasiun ini merupakan stasiun utama di Kabupaten Demak dan berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Wilayah Penjagaan Aset IV Semarang.

Stasiun Demak generasi pertama

[sunting | sunting sumber]

Stasiun Demak pertama kali dioperasikan pada 27 September 1883 oleh Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Stasiun ini berada di jalur kereta api yang menghubungkan Semarang dengan Juwana di Pati. Stasiun Demak generasi pertama pada awalnya berdiri di pusat perkotaan Demak, tepatnya di sekitar Pasar Tradisional Bintoro Demak.[4] Untuk menghubungkan Demak dengan pusat ibu kota Kabupaten Grobogan, maka dibangun jalur cabang menuju Stasiun Purwodadi serta memindahkan jalur yang dahulu dimiliki oleh Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij.[5][6][7]

Stasiun Demak generasi kedua

[sunting | sunting sumber]

Stasiun Demak yang ada saat ini merupakan Stasiun Demak generasi kedua yang dibangun oleh SJS. Stasiun baru ini diresmikan dengan pesta yang meriah pada malam hari pada 25 April 1921. Stasiun baru ini dibangun untuk menggantikan stasiun lama sekaligus memindahkan jalur lama yang terletak di pusat perkotaan Demak ke arah barat daya untuk mendukung layanan kereta api yang semakin padat. Dengan diresmikannya bangunan stasiun baru, maka pengoperasian Stasiun Demak lama dipindahkan ke stasiun baru dan Stopplaats Aloon-aloon Demak dinonaktifkan. Menurut koran De Locomotief, bangunan stasiun baru ini akan mulai dioperasikan pada hari Rabu, 27 April 1921. Bangunan stasiun generasi kedua ini dirancang oleh van Nijmegen Sehonegevel sebagai insinyur, van Leeuwen sebagai arsitek, dan Widagdi sebagai pengawasnya.[4][8]

Pada tahun 1986, jalur kereta api yang melayani Kemijen hingga Rembang ditutup karena kondisi prasarana yang tua. Selain itu, banyaknya penumpang gelap membuat Perusahaan Djawatan Kereta Api (PJKA) kehilangan pendapatan, serta kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Walaupun demikian, terdapat foto koleksi de Jong dalam buku Spoorwegstations op Java yang diterbitkan pada tahun 1993 menampilkan stasiun yang masih menampakkan atap dan jalur-jalurnya yang sudah mangkrak pada tahun 1990. Jalur tersebut kemungkinan dibongkar pada tahun 1996 hingga akhir tahun 1990-an.[9][10]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]

Bangunan stasiun ini menggunakan gaya arsitektur bergaya Hindia Baru (bahasa Belanda: Nieuwe Indische Bouwstijl) dengan atap yang diekspos sedemikian rupa sehingga menambah artistik bangunan. Sebagai stasiun besar, kegiatan pengangkutan barang dan penumpang di perkotaan Demak dipusatkan di stasiun ini.

Berdasarkan cetak biru di zaman Belanda, Stasiun Demak dahulu memiliki 7 jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus arah Semarang maupun Kudus, jalur 3 sebagai sepur lurus percabangan menuju Purwodadi, 1 peron sisi, dan 3 peron pulau. Dari jalur 1 terdapat sebuah sepur belok untuk bongkar muat barang dan sebuah sepur badug menuju gudang. Stasiun ini dilengkapi dengan kanopi yang menaungi 3 peron pulau, depot lokomotif, menara air, dan sebuah gudang. Atap kanopi stasiun ini memiliki panjang 120 meter dan tinggi 7,5 meter.[8]

Kondisi saat ini

[sunting | sunting sumber]

Atap kanopi yang memayungi jalur dan peron sudah dipindah ke Stasiun Pemalang.[11] Bangunan gudang juga sudah dimanfaatkan sebagai kios. Bangunan depot lokomotif yang terletak di sebelah barat emplasemen juga sudah hilang.

Stasiun ini pernah dimanfaatkan sebagai kafe bernama "Stasiun Angkasa" sebelum bangunan stasiun ditertibkan dan dipagari oleh PT KAI dan tidak ada rencana reaktivasi untuk jalur-jalur eks-SJS.[12]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api, Grafik Perjalanan Kereta Api
  2. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ a b "Overzichtskaart van de Residentie Semarang". maps.library.leiden.edu. 
  5. ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij. 
  6. ^ van Dirxland, Baron van der Goes; Martens, C.L.J. (1907). Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij. Den Haag: Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee. 
  7. ^ Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS. 
  8. ^ a b "Het Nieuwe Station van Demak geopend". De Locomotief. 26-04-1921. Diakses tanggal 13-06-2020. 
  9. ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java. 
  10. ^ Ramelan, Wiwin Djuwita (1997). Kota Demak Sebagai Bandar Dagang di Jalur Sutra. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI. 
  11. ^ Berkarya, Mari. "Inilah Penampilan Stasiun Demak Ketika Masih Aktif". Diakses tanggal 2019-07-30. 
  12. ^ Sukmana, Yoga (2015-03-06). Permana, Fidel Ali, ed. "Dirut KAI Temukan Stasiun Kereta Berubah Menjadi Kafe". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-07-12. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Buyaran
menuju Jurnatan
Jurnatan–Rembang
Lintas utama SJS
Branjangan
menuju Rembang
Terminus Demak–Blora
Lintas utama SJS
Kadilangu
menuju Blora