Lompat ke isi

Stasiun Jati: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°45′20.614″S 113°13′27.066″E / 7.75572611°S 113.22418500°E / -7.75572611; 113.22418500
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan gambar
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
koord ganda
 
(29 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bukan|Kereta api Argo Jati}}
{{bukan|Jati}}
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
| name = Jati
| name = Jati
Baris 8: Baris 8:
| caption = Tampak luar Stasiun Jati, 2020
| caption = Tampak luar Stasiun Jati, 2020
| kelurahan kota = Jati
| kelurahan kota = Jati
| open = Sekitar tahun 1912
| open = [[1897]]
| close = Sekitar tahun 1980
| close = [[1998]]
| kode = JI atau JT
| kode = JI
| tinggi = +12 m
| tinggi =
| no_stasiun = 5402
| no_stasiun = 5402
| letak = km 103+626 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
| letak = * km 103+626 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
* km 1+130 lintas [[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Paiton|''Paiton'']]
* km 0+000 percabangan menuju ''Probolinggo Pelabuhan''
| line = -
| line = -
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| close_type = PJKA
| close_type = Perumka
}}
}}
'''Stasiun Jati (JI atau JT)'''<ref>{{cite web|url=https://sites.google.com/a/semboyan35.com/kakominfo/home/nakodsingsta/daop9|title=Arsip alm. Totok Purwo mengenai nama, kode, dan singkatan stasiun dan perhentian}} Dalam tabel tersebut tergambar singkatan stasiun Jati adalah '''JI''', sementara di ''Buku Jarak'' tertulis '''JT.'''</ref> adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Jati, Mayangan, Probolinggo]]. Stasiun ini dibangun oleh [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]] sebagai stasiun utamanya, stasiun yang terletak pada ketinggian +12 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]]. Dulu stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus serta terdapat dipo untuk menyimpan lokomotif (terutama eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij|PbSM]]) dan gerbong kereta api.
'''Stasiun Jati (JI)'''{{refn|group=catatan|{{url|https://sites.google.com/a/semboyan35.com/kakominfo/home/nakodsingsta/daop9|Arsip alm. Totok Purwo mengenai nama, kode, dan singkatan stasiun dan perhentian}}}} adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Jati, Mayangan, Probolinggo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]]. Lokasi stasiun ini tidak jauh dari [[perlintasan sebidang]] jalan raya pantura ruas [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]-[[Situbondo]].

Stasiun ini kemungkinan dibuka bersama oleh [[Staatsspoorwegen]] dan [[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]. Sekitar tahun 1897, antara SS dan PbSM sepakat untuk membuat sebuah stasiun yang nantinya akan mengintegrasikan dua jalur dengan konsesi berbeda. Sekitar tahun 1897, SS mulai membangun perpanjangan jalur dari Probolinggo menuju Jember setelah sebelumnya sukses dengan segmen Pasuruan–Probolinggo. Keluarnya besluit tertanggal 15 Desember 1894 No. 6. mewajibkan SS membuat kesepakatan dengan PbSM untuk membangun transportasi yang sinergis antara kedua perusahaan.<ref name=":0">{{Cite book|title=Encyclopædie van Nederlandsch-Indië|last=Paulus|first=Jozias|publisher=M. Nijhoff|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref> Pada tanggal 1 Juli 1895, jalur kereta api SS Probolinggo–Klakah selesai dibangun, sedangkan jalur Jati–Gending selesai pada tanggal 21 April 1897.<ref name=":1">{{nl}} Reitsma, S. A.: Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen; Batavia (Jakarta) – Weltevreden 1928</ref>

Stasiun kereta api bersama ini disepakati berlokasi di wilayah Jati dan kemudian diberi nama Stasiun Jati. Bila SS hanya membangun stasiun, PbSM membangun stasiun juga sebuah bengkel kereta api (kelak menjadi depo lokomotif), serta membuat percabangan dari Stasiun Jati menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo pada tanggal 28 September 1898.<ref name=":1" />

Agresi Militer Belanda I telah menghancurkan jalur kereta api ini. Majalah ''Pantja Raja'' edisi 15 Juni 1946 mencatat bahwa jalur kereta api segmen Sebaung–Kraksaan dibangun kembali.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/42772007|title=Kronik revolusi Indonesia|last=Toer|first=Pramoedya Ananta|last2=Toer|first2=Koesalah Soebagyo|last3=Kamil|first3=Ediati|date=1999|publisher=KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Foundation|year=|isbn=9799023270|edition=Cet. 1|location=Jakarta|pages=|oclc=42772007}}</ref> Akan tetapi, untuk segmen Probolinggo–Gending Baru masih belum dibangun sampai pertengahan dekade 1950-an menurut laporan tahunan DKA.<ref name="dka">Djawatan Kereta Api, tt., [http://www.studiegroep-zwp.nl/halten/zwp-bijlagen/ZWP-160-Lintas-1950-1953-C13c.htm DAFTAR C, 13c. ''Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi TIMUR''.] Hlm. 156.</ref> Praktis, layanan kereta apinya juga tidak dapat dijalankan hingga 1960-an.

Pada tahun 1978, dalam ''Statistik Kotamadya Probolinggo 1980,'' sudah tidak ada lagi kereta api penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Jati karena jaraknya yang terlalu dekat dengan [[Stasiun Probolinggo]].<ref>{{Cite book|title=Statistik Kotamadya Probolinggo|last=Kantor Statistik Kotamadya Probolinggo|first=|publisher=Kantor Statistik Kotamadya dan Bappeda Kotamadya Probolinggo|year=1980|isbn=|location=|pages=}}</ref> Stasiun Jati kemudian diubah menjadi sepur simpang menuju dipo tersebut sampai akhirnya dinonaktifkan.{{Kapan}} Koleksi Depo Lokomotif Jati yang terakhir adalah gerbong-gerbong penolong yang telah lama disimpan di Stasiun Probolinggo.

== Catatan kaki ==
{{reflist|group="catatan"}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{stasiun berdekatan|system=KAI|line1=Bangil–Kalisat|left1=Probolinggo|line2=Probolinggo–Paiton|right2=Randupangger|right1=Jorongan|note-mid2=eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]|line3=Probolinggo Pelabuhan–Jati|note-mid3=Percabangan menuju pelabuhan/eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]|left3=Probolinggo Pelabuhan}}
{{s-rail-start}}
{{s-rail|title=KAI}}
{{s-line|system=KAI|previous=Probolinggo|line=Bangil–Kalisat|next=Jorongan}}
{{s-line|system=KAI|previous=Probolinggo Kerkhof|line=Probolinggo–Paiton|notemid=eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]|next=Randupangger}}
{{s-line|system=KAI|previous=|line=Jati–Probolinggo Pelabuhan|notemid=eks-[[Probolinggo Stoomtram Maatschappij]]|next=Probolinggo Pelabuhan}}
{{s-end}}

{{coord|-7.755726|113.224185|display=title}}
{{stasiun-stub}}


[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Probolinggo]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Probolinggo]]
[[Kategori:Mayangan, Probolinggo]]
[[Kategori:Mayangan, Probolinggo]]


{{stasiun-Jatim-stub}}

Revisi terkini sejak 29 April 2024 02.54

Stasiun Jati
Jati
Tampak luar Stasiun Jati, 2020
Lokasi
Koordinat7°45′20.614″S 113°13′27.066″E / 7.75572611°S 113.22418500°E / -7.75572611; 113.22418500
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1897
Ditutup1998
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Jati (JI)[catatan 1] adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Jati, Mayangan, Probolinggo; termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember. Lokasi stasiun ini tidak jauh dari perlintasan sebidang jalan raya pantura ruas Probolinggo-Situbondo.

Stasiun ini kemungkinan dibuka bersama oleh Staatsspoorwegen dan Probolinggo Stoomtram Maatschappij. Sekitar tahun 1897, antara SS dan PbSM sepakat untuk membuat sebuah stasiun yang nantinya akan mengintegrasikan dua jalur dengan konsesi berbeda. Sekitar tahun 1897, SS mulai membangun perpanjangan jalur dari Probolinggo menuju Jember setelah sebelumnya sukses dengan segmen Pasuruan–Probolinggo. Keluarnya besluit tertanggal 15 Desember 1894 No. 6. mewajibkan SS membuat kesepakatan dengan PbSM untuk membangun transportasi yang sinergis antara kedua perusahaan.[3] Pada tanggal 1 Juli 1895, jalur kereta api SS Probolinggo–Klakah selesai dibangun, sedangkan jalur Jati–Gending selesai pada tanggal 21 April 1897.[4]

Stasiun kereta api bersama ini disepakati berlokasi di wilayah Jati dan kemudian diberi nama Stasiun Jati. Bila SS hanya membangun stasiun, PbSM membangun stasiun juga sebuah bengkel kereta api (kelak menjadi depo lokomotif), serta membuat percabangan dari Stasiun Jati menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo pada tanggal 28 September 1898.[4]

Agresi Militer Belanda I telah menghancurkan jalur kereta api ini. Majalah Pantja Raja edisi 15 Juni 1946 mencatat bahwa jalur kereta api segmen Sebaung–Kraksaan dibangun kembali.[5] Akan tetapi, untuk segmen Probolinggo–Gending Baru masih belum dibangun sampai pertengahan dekade 1950-an menurut laporan tahunan DKA.[6] Praktis, layanan kereta apinya juga tidak dapat dijalankan hingga 1960-an.

Pada tahun 1978, dalam Statistik Kotamadya Probolinggo 1980, sudah tidak ada lagi kereta api penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Jati karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Stasiun Probolinggo.[7] Stasiun Jati kemudian diubah menjadi sepur simpang menuju dipo tersebut sampai akhirnya dinonaktifkan.[per kapan?] Koleksi Depo Lokomotif Jati yang terakhir adalah gerbong-gerbong penolong yang telah lama disimpan di Stasiun Probolinggo.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Paulus, Jozias (1921). Encyclopædie van Nederlandsch-Indië. M. Nijhoff. 
  4. ^ a b (Belanda) Reitsma, S. A.: Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen; Batavia (Jakarta) – Weltevreden 1928
  5. ^ Toer, Pramoedya Ananta; Toer, Koesalah Soebagyo; Kamil, Ediati (1999). Kronik revolusi Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Foundation. ISBN 9799023270. OCLC 42772007. 
  6. ^ Djawatan Kereta Api, tt., DAFTAR C, 13c. Ichtisar Angkutan Penumpang jang berangkat dan Kiriman Biasa (dalam ton) jang dikirim dari tiap² setasiun² dan perhentian² D.K.A. di DJAWA dan MADURA semasa tahun² 1950-1951-1952 dan 1953 Eksplotasi TIMUR. Hlm. 156.
  7. ^ Kantor Statistik Kotamadya Probolinggo (1980). Statistik Kotamadya Probolinggo. Kantor Statistik Kotamadya dan Bappeda Kotamadya Probolinggo. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Probolinggo
ke arah Bangil
Bangil–Kalisat Jorongan
ke arah Kalisat
Terminus Probolinggo–Paiton Randupangger
ke arah Paiton
Probolinggo Pelabuhan
Terminus
Probolinggo Pelabuhan–Jati
Percabangan menuju pelabuhan/eks-Probolinggo Stoomtram Maatschappij
Terminus