Lompat ke isi

Belimbing sayur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(20 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Speciesbox
{{Taxobox
| fill = yes
| name = Belimbing sayur
| name = Belimbing sayur
| image = Berkas:Averrhoa bilimbi fruit by Sugeesh.jpg
| image = Berkas:Averrhoa bilimbi fruit by Sugeesh.jpg
| image_width = 240px
| genus = Averrhoa
| regnum = [[Plantae]]
| species = bilimbi
| color={{tc2|tumbuhan}}
| divisio = [[Magnoliophyta]]
| image_width=240px
| classis = [[Dicotyledon|Magnoliopsida]]
| species_authority=L.
| ordo = [[Oxalidales]]
| familia = [[Oxalidaceae]]
| genus = ''[[Averrhoa]]''
| species = '''''A. bilimbi'''''
| binomial = ''Averrhoa bilimbi''
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
}}
[[Berkas:SetiawanAP-BelimbingWuluh.jpg|al=Buah Belimbing Wuluh|kiri|jmpl|320x320px|Buah Belimbing Wuluh]]
[[Berkas:SetiawanAP-BelimbingWuluh.jpg|al=Buah Belimbing Wuluh|kiri|jmpl|320x320px|Buah Belimbing Wuluh]]
Baris 17: Baris 13:


== Deskripsi ==
== Deskripsi ==
Belimbing adalah [[pohon]] buah yang tingginya mencapai 5 [[meter|m]].{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=17}} Batangnya tak begitu besar, bergaris tengah 30 [[sentimeter|cm]]. Ia kasar dan berbenjol-benjol, percabangannya sedikit, dan condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus, seperti beledu dan berwarna cokelat muda.{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}} [[Daun]]nya tersusun dalam bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk [[telur]], dan jumlahnya 21–45&nbsp;cm. Daunnya termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil.{{sfn|Dharma|1987|pp=45-46}} Anak daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata. Ukuran daunnya adalah: 2-10 [[sentimeter|cm]] × 1–3&nbsp;cm. Ia berwarna hijau, dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda.{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}} Pada setiap daun terdapat 11-37 anak daun yang berselang-seling atau setengan berpasangan dan berbentuk oval.<ref>{{Cite journal|last=Sitorus|first=Tumiar|date=2017-12|title=Uji Bioaktivitas Antimikroba Ekstrak Kasar Daun dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Bakteri Escherichia coli|url=http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/8843|language=id}}</ref> [[Perbungaan]]nya majemuk, dan tersusun dalam [[malai]] (panjangnya 5–20&nbsp;cm{{sfn|Dharma|1987|pp=45-46}}). Berkelompok, keluar dari percabangan yang besar, kecil-kecil berbentuk bintang dan berwarna ungu kemerahan{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}}/merah saja.{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=17}} [[Buah]]nya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi, panjangnya 4-6,5&nbsp;cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masak dan rasanya asam. Bentuk biji bulat telur, gepeng.{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}}
Belimbing adalah [[pohon]] buah yang tingginya mencapai 5 [[meter|m]].{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=17}} Batangnya tak begitu besar, bergaris tengah 30 [[sentimeter|cm]]. Ia kasar dan berbenjol-benjol, percabangannya sedikit, dan condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus, seperti beledu dan berwarna cokelat muda.{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}} [[Daun]]nya tersusun dalam bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk [[telur]], dan jumlahnya 21–45&nbsp;cm. Daunnya termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil.{{sfn|Dharma|1987|pp=45-46}} Anak daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata. Ukuran daunnya adalah: 2-10 [[sentimeter|cm]] × 1–3&nbsp;cm. Ia berwarna hijau, dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda.{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}} Pada setiap daun terdapat 11-37 anak daun yang berselang-seling atau setengah berpasangan dan berbentuk oval.<ref>{{Cite journal|last=Sitorus|first=Tumiar|date=2017-12|title=Uji Bioaktivitas Antimikroba Ekstrak Kasar Daun dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Bakteri Escherichia coli|url=http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/8843|language=id|journal=|access-date=2020-07-06|archive-date=2020-07-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200706025232/http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/8843|dead-url=yes}}</ref> [[Perbungaan]]nya majemuk, dan tersusun dalam [[malai]] (panjangnya 5–20&nbsp;cm{{sfn|Dharma|1987|pp=45-46}}). Berkelompok, keluar dari percabangan yang besar, kecil-kecil berbentuk bintang dan berwarna ungu kemerahan{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}}/merah saja.{{sfn|Sastrapradja ''et al.''|1981|p=17}} [[Buah]]nya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi, panjangnya 4-6,5&nbsp;cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masak dan rasanya asam. Bentuk [[biji]] bulat telur, gepeng.{{sfn|Dalimartha|2008|pp=6-10}}


== Budidaya belimbing wuluh ==
== Budidaya belimbing wuluh ==
Baris 24: Baris 20:
# Potong salah satu batangnya yang tidak terlalu muda dan juga jangan terlalu tua
# Potong salah satu batangnya yang tidak terlalu muda dan juga jangan terlalu tua
# Rendam batang belimbing wuluh yang dipotong ke dalam larutan perangsang pertumbuhan akar selama 1 malam.
# Rendam batang belimbing wuluh yang dipotong ke dalam larutan perangsang pertumbuhan akar selama 1 malam.
# Siapkan media tanam berupa pot besar, isi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang.
# Siapkan [[media tanam]] berupa pot besar, isi dengan campuran tanah gembur dan [[pupuk kandang]].
# Tancapkan potongan batang belimbing wuluh langsung ke pot
# Tancapkan potongan batang belimbing wuluh langsung ke pot
# Lakukan penyiraman, serta usahakan penanaman dilakukan awal musim hujan agar kondisi lingkungan lembap sehingga batang belimbing wuluh tidak kering.
# Lakukan penyiraman, serta usahakan penanaman dilakukan awal musim hujan agar kondisi lingkungan lembap sehingga batang belimbing wuluh tidak kering.
Baris 35: Baris 31:
* [[bahasa Batak|Batak]]: asom, belimbing, balimbingan
* [[bahasa Batak|Batak]]: asom, belimbing, balimbingan
* [[bahasa Nias|Nias]]: malimbi
* [[bahasa Nias|Nias]]: malimbi
* [[bahasa Minang|Minangkabau]]: balimbiang
* [[bahasa Minang|Minangkabau]]: Asam Tunjuak
* [[bahasa Melayu|Melayu]]: belimbing asam
* [[bahasa Melayu|Melayu]]: belimbing asam
* [[bahasa Lampung|Lampung]]: balimbing
* [[bahasa Lampung|Lampung]]: balimbing
Baris 42: Baris 38:
* [[bahasa Jawa|Jawa]]: blimbing wuluh
* [[bahasa Jawa|Jawa]]: blimbing wuluh
* [[bahasa Madura|Madura]]: bhâlimbhing bulu
* [[bahasa Madura|Madura]]: bhâlimbhing bulu
* [[bahasa Bali|Bali]]: blingbing buloh
* [[bahasa Bali|Bali]]: belimbing wuluh
* [[bahasa Bima|Bima]]: limbi
* [[bahasa Bima|Bima]]: limbi
* [[Pulau Flores|Flores]]: balimbeng
* [[Pulau Flores|Flores]]: balimbeng
Baris 51: Baris 47:
* [[hakka]]: Jong Tho Son
* [[hakka]]: Jong Tho Son
{{multicol-end}}
{{multicol-end}}

== Manfaat ==
Daun belimbing wuluh yang mengandung senyawa tannin, [[saponin]] dan [[flavonoid]] dapat digunakan sebagai insektisida alami pada [[ulat]] grayak.<ref>{{Cite journal|last=Herlina|first=Nofripa|last2=Pratikasari|first2=Tria|last3=Gesriantuti|first3=Novia|date=2023-05-30|title=Uji Toksisitas Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda)|url=https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/photon/article/view/4710|journal=Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan|language=id|volume=13|issue=2|pages=1–8|doi=10.37859/jp.v13i2.4710|issn=2579-5953}}</ref> Selain itu, buah belimbing wuluh juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sabun cuci piring.<ref>{{Cite journal|last=Darajat|first=Zakiyah|last2=Ranggina|first2=Dian|last3=Pampang|first3=Harun|last4=Lamuru|first4=Afriyanti S.|last5=Yunus|first5=Muhammad Arham|last6=Ole|first6=Maria Assumpta Nogo|last7=Nurfiansyah|first7=Nurfiansyah|date=2022-09-30|title=Pemanfaatan Ekstrak Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi L.) Menjadi Sabun Cuci Piring|url=http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/covit/article/view/18389|journal=COVIT (Community Service of Tambusai)|language=en|volume=2|issue=2|pages=420–425|doi=10.31004/covit.v2i2.18389|issn=2807-1409}}</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 107: Baris 106:
}}
}}
{{refend}}
{{refend}}
{{tanaman-obat-stub}}


{{Taxonbar|from=Q237465}}

[[Kategori:Buah-buahan]]
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Sayuran]]
[[Kategori:Sayur]]
[[Kategori:Oxalidaceae]]
[[Kategori:Averrhoa]]


{{tanaman-obat-stub}}

Revisi terkini sejak 26 September 2024 09.16

Belimbing sayur
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Oxalidales
Famili: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa
Spesies:
A. bilimbi
Nama binomial
Averrhoa bilimbi
Buah Belimbing Wuluh
Buah Belimbing Wuluh

Belimbing sayur (dikenal pula dengan nama belimbing wuluh, belimbing buluh, belimbing botol, belimbing besi, atau belimbing asam) (Averrhoa Bilimbi Linn) merupakan sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku, dan dikembangbiakkan serta tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Tumbuhan ini biasa ditanam di pekarangan untuk diambil buahnya yang memiliki rasa asam yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran ramuan jamu.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Belimbing adalah pohon buah yang tingginya mencapai 5 m.[1] Batangnya tak begitu besar, bergaris tengah 30 cm. Ia kasar dan berbenjol-benjol, percabangannya sedikit, dan condong ke atas. Cabang mudanya berambut halus, seperti beledu dan berwarna cokelat muda.[2] Daunnya tersusun dalam bentuk ganda. Bentuknya kecil, berbentuk telur, dan jumlahnya 21–45 cm. Daunnya termasuk majemuk, menyirip, dan ganjil.[3] Anak daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai jorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata. Ukuran daunnya adalah: 2-10 cm × 1–3 cm. Ia berwarna hijau, dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda.[2] Pada setiap daun terdapat 11-37 anak daun yang berselang-seling atau setengah berpasangan dan berbentuk oval.[4] Perbungaannya majemuk, dan tersusun dalam malai (panjangnya 5–20 cm[3]). Berkelompok, keluar dari percabangan yang besar, kecil-kecil berbentuk bintang dan berwarna ungu kemerahan[2]/merah saja.[1] Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat lonjong bersegi, panjangnya 4-6,5 cm, berwarna hijau kekuningan, berair banyak jika sudah masak dan rasanya asam. Bentuk biji bulat telur, gepeng.[2]

Budidaya belimbing wuluh

[sunting | sunting sumber]

Untuk budidaya belimbing wuluh yang benar dapat dilakukan dengan cara menyetek batangnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:[5]

  1. Pilih pohon belimbing wuluh yang telah terbukti berbuah lebat
  2. Potong salah satu batangnya yang tidak terlalu muda dan juga jangan terlalu tua
  3. Rendam batang belimbing wuluh yang dipotong ke dalam larutan perangsang pertumbuhan akar selama 1 malam.
  4. Siapkan media tanam berupa pot besar, isi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang.
  5. Tancapkan potongan batang belimbing wuluh langsung ke pot
  6. Lakukan penyiraman, serta usahakan penanaman dilakukan awal musim hujan agar kondisi lingkungan lembap sehingga batang belimbing wuluh tidak kering.

Nama lokal

[sunting | sunting sumber]
* Palembang: Belembeng Wuluh/Besi

Daun belimbing wuluh yang mengandung senyawa tannin, saponin dan flavonoid dapat digunakan sebagai insektisida alami pada ulat grayak.[6] Selain itu, buah belimbing wuluh juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sabun cuci piring.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Sastrapradja et al. 1981, hlm. 17.
  2. ^ a b c d Dalimartha 2008, hlm. 6-10.
  3. ^ a b Dharma 1987, hlm. 45-46.
  4. ^ Sitorus, Tumiar (2017-12). "Uji Bioaktivitas Antimikroba Ekstrak Kasar Daun dan Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Bakteri Escherichia coli". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-06. Diakses tanggal 2020-07-06. 
  5. ^ Cara menanam Belimbing Wuluh diakses 3 Februari 2016
  6. ^ Herlina, Nofripa; Pratikasari, Tria; Gesriantuti, Novia (2023-05-30). "Uji Toksisitas Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Ulat Grayak (Spodoptera frugiperda)". Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan. 13 (2): 1–8. doi:10.37859/jp.v13i2.4710. ISSN 2579-5953. 
  7. ^ Darajat, Zakiyah; Ranggina, Dian; Pampang, Harun; Lamuru, Afriyanti S.; Yunus, Muhammad Arham; Ole, Maria Assumpta Nogo; Nurfiansyah, Nurfiansyah (2022-09-30). "Pemanfaatan Ekstrak Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi L.) Menjadi Sabun Cuci Piring". COVIT (Community Service of Tambusai) (dalam bahasa Inggris). 2 (2): 420–425. doi:10.31004/covit.v2i2.18389. ISSN 2807-1409. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Dalimartha, Setiawan (2007). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 4. Jakarta: Puspa Swara. ISBN 979-1133-14-X. 
  • Dharma, A.P. (1987). Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia] (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7. 
  • Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran. 6. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. OCLC 66307472.