Lompat ke isi

Uemura Shōen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tokoh perempuan menggunakan HotCat
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Uemura Shoen.png|jmpl|Uemura Shoen adalah pelopor dalam seni lukis Jepang dengan karyanya yang bergaya Bijinga]]
'''Uemura Shoen''' seorang seniman penting di era Meiji , Taisho dan lukisan Jepang periode Shōwa awal dan dianggap sebagai inovator utama dalam genre bijin-ga.<ref>{{Cite web|url=http://www.yamatane-museum.jp/exh/english/2017/uemurashoen.html|title=Uemura Shōen and Quintessential Bijinga,Paintings of Beautiful Women [Past Exhibition] - Yamatane Museum of Art|website=www.yamatane-museum.jp|access-date=2020-07-16}}</ref>
'''Uemura Shoen''' (lahir dengan nama asli Uemura Tsune di Shimigyo, Prefektur [[Kyoto]] pada tahun 1875, meninggal pada Agustus tahun 1949 di usia yang ke 74 tahun) adalah salah satu seniman perempuan [[Jepang]] yang paling ternama berkat karya-karya lukisannya. Ia adalah pelopor dalam seni lukis Jepang dengan karyanya yang bergaya ''Bijinga'' (Wanita cantik) yang dilukis dengan gaya ''Nihonga'' (lukisan gaya Jepang'')''.<ref>{{Cite web|url=http://www.gallery-sakura.com/search/uemura_shoen.html|title=Uemura Shoen|website=www.gallery-sakura.com|access-date=2020-07-18|archive-date=2015-04-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20150425185747/http://www.gallery-sakura.com/search/uemura_shoen.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.japantimes.co.jp/culture/2019/05/28/arts/openings-outside-tokyo/bijin-ga-world-fine-feminine-beauty/|title='Bijin-ga: The World of Fine Feminine Beauty'|last=Tanaka|first=Yukari|date=2019-05-28|website=The Japan Times|language=en-US|access-date=2020-07-18}}</ref>


== Masa Kecil ==
{{Sedang ditulis}}
Ia lahir ketika Jepang berada dalam era kekaisaran [[Zaman Meiji|Meiji]], di mana seni lukis masih sangat erat dipandang sebagai budaya untuk perempuan-perempuan Jepang dengan kasta tinggi yang sudah menikah. Mereka biasanya menempatkan alat-alat lukis ke dalam bagian perlengkapan pengantin (''konrei chodo'') dan mulai melukis di ruangan pribadi yang tertutup.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://artsandculture.google.com/story/kisah-inspiratif-uemura-shōen/mwXxZujHMzKwGw|title=Kisah Inspiratif Uemura Shōen|website=Google Arts & Culture|language=id|access-date=2020-07-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.japantimes.co.jp/culture/2015/06/02/arts/painting-women-japan/|title=Painting women of Japan|last=Gordenker|first=Alice|date=2015-06-02|website=The Japan Times|language=en-US|access-date=2020-07-18}}</ref>

Dua bulan sebelum kelahiran Shoen, ayahnya meninggal, sehingga ibunya, Nakako, harus merawat kedua anak perempuannya seorang diri. Meski begitu, sejak kecil Shoen tumbuh dari keluarga yang selalu mendukung bakat melukisnya, terutama ibunya. Hampir setiap hari Shoen menghabiskan waktu dengan menggambar di bangku pojok belakang di kedai teh milik ibunya karena pada masa itu jarang sekali ditemukan sekolah formal yang menyediakan pelatihan khusus melukis.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://jyuluck-do.com/profile_uemura_shoen.html|title=Uemura Shoen - Brief Sketch of Japanese Painter|website=jyuluck-do.com|access-date=2020-07-18}}</ref>

== Pendidikan ==
Hingga pada tahun 1887, Ia didaftarkan di sekolah ''Kyoto-Fu Ga-Gakko'' (Sekolah Lukis Prefektur Kyoto) oleh ibunya di usianya yang ke-12 tahun. Namun menjelang satu tahun, ia keluar dari sekolah karena pengajarannya yang terlalu monoton terhadap kurikulum sekolah. Ia akhirnya memutuskan untuk belajar lebih spesifik dengan bertemu guru pertamanya, seorang pelukis pemandangan bergaya Cina, Shoji [[Suzuki Shonen]] pada tahun 1888. Suzuki Shonen sangat terkesan dengan bakat Shoen sehingga dia memberinya hadiah berupa kaligrafi [[kanji]] pertama dengan nama samarannya sendiri "Sho". Karena rasa hormat yang dia miliki terhadap gurunya Shonen, Uemura mengubah nama belakangnya menjadi Shoen. Melalui bimbingan dari Suzuki Shonen juga, ia mulai melukis dengan gaya ''bijin-ga''. Menurutnya, lukisan dengan gaya ''bijin-ga'' tersebut merefleksikan sosok kehadiran perempuan yang setara dengan laki-laki tanpa adanya diskriminasi.<ref>{{Cite web|url=http://9-magazine.com/art/forgotten-women-artists-in-art-history-uemura-shoen/|title=Forgotten Women Artists In Art History: Uemura Shoen|last=Güzeldere|first=Nur|date=2019-02-09|website=9 Magazine|language=en-US|access-date=2020-07-18|archive-date=2020-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20200718045443/http://9-magazine.com/art/forgotten-women-artists-in-art-history-uemura-shoen/|dead-url=yes}}</ref>

== Karya ==
Pada tahun 1890, saat menginjak usia remaja 15 tahun, hasil karyanya yang berjudul ''Keindahan Empat Musim'' dibeli oleh Adipati Connaught, [[Pangeran Arthur, Adipati Connaught dan Strathearn|Pangeran Arthur]]—putra dari Ratu Victoria yang ketika itu tengah singgah ke Jepang. Karya Uemura Shonen mulai dilirik oleh peminat dari Jepang maupun seluruh dunia. Pada tahun 1893, sebagai utusan Jepang, ia terlibat dalam Pameran Dunia di [[Chicago]] bersama seniman ternama lainnya meskipun tidak memiliki latar belakang dari lingkungan kesenian Tokyo yang lebih maju, dan menjadi satu-satunya peserta termuda di antara mereka. Ia juga pernah menjadi murid dari seniman terkenal Jepang Takeuchi Seiho pada tahun 1895.<ref name=":0" /><ref name=":1" />

Setelah ibunya meninggal pada tahun 1934, ia mulai banyak mengekspresikan lukisannya dengan tema ibu dan anak. Salah satu lukisan terkenalnya berjudul ''Jo-No-Mai'', yang menyiratkan seorang wanita kokoh, pemberani, dan kuat. Pada tahun 1948 Uemura Shoen menjadi wanita pertama yang mendapat penghargaan ''Order of Culture''. Setahun setelah mendapatkan penghargaan ia meninggal karena kanker yang dideritanya.<ref>{{Cite web|url=https://www.japantimes.co.jp/culture/2010/09/24/arts/women-of-quiet-strength/|title=Women of quiet strength|last=Hammond|first=Jeff|last2=Hammond|first2=Jeff Michael|date=2010-09-24|website=The Japan Times|language=en-US|access-date=2020-07-18}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
<references />
<references />


{{Authority control}}
[[Kategori:Tokoh perempuan]]

[[Kategori:Tokoh wanita]]
[[Kategori:Seniman]]

Revisi terkini sejak 5 Januari 2023 10.47

Uemura Shoen adalah pelopor dalam seni lukis Jepang dengan karyanya yang bergaya Bijinga

Uemura Shoen (lahir dengan nama asli Uemura Tsune di Shimigyo, Prefektur Kyoto pada tahun 1875, meninggal pada Agustus tahun 1949 di usia yang ke 74 tahun) adalah salah satu seniman perempuan Jepang yang paling ternama berkat karya-karya lukisannya. Ia adalah pelopor dalam seni lukis Jepang dengan karyanya yang bergaya Bijinga (Wanita cantik) yang dilukis dengan gaya Nihonga (lukisan gaya Jepang).[1][2]

Masa Kecil

[sunting | sunting sumber]

Ia lahir ketika Jepang berada dalam era kekaisaran Meiji, di mana seni lukis masih sangat erat dipandang sebagai budaya untuk perempuan-perempuan Jepang dengan kasta tinggi yang sudah menikah. Mereka biasanya menempatkan alat-alat lukis ke dalam bagian perlengkapan pengantin (konrei chodo) dan mulai melukis di ruangan pribadi yang tertutup.[3][4]

Dua bulan sebelum kelahiran Shoen, ayahnya meninggal, sehingga ibunya, Nakako, harus merawat kedua anak perempuannya seorang diri. Meski begitu, sejak kecil Shoen tumbuh dari keluarga yang selalu mendukung bakat melukisnya, terutama ibunya. Hampir setiap hari Shoen menghabiskan waktu dengan menggambar di bangku pojok belakang di kedai teh milik ibunya karena pada masa itu jarang sekali ditemukan sekolah formal yang menyediakan pelatihan khusus melukis.[5]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Hingga pada tahun 1887, Ia didaftarkan di sekolah Kyoto-Fu Ga-Gakko (Sekolah Lukis Prefektur Kyoto) oleh ibunya di usianya yang ke-12 tahun. Namun menjelang satu tahun, ia keluar dari sekolah karena pengajarannya yang terlalu monoton terhadap kurikulum sekolah. Ia akhirnya memutuskan untuk belajar lebih spesifik dengan bertemu guru pertamanya, seorang pelukis pemandangan bergaya Cina, Shoji Suzuki Shonen pada tahun 1888. Suzuki Shonen sangat terkesan dengan bakat Shoen sehingga dia memberinya hadiah berupa kaligrafi kanji pertama dengan nama samarannya sendiri "Sho". Karena rasa hormat yang dia miliki terhadap gurunya Shonen, Uemura mengubah nama belakangnya menjadi Shoen. Melalui bimbingan dari Suzuki Shonen juga, ia mulai melukis dengan gaya bijin-ga. Menurutnya, lukisan dengan gaya bijin-ga tersebut merefleksikan sosok kehadiran perempuan yang setara dengan laki-laki tanpa adanya diskriminasi.[6]

Pada tahun 1890, saat menginjak usia remaja 15 tahun, hasil karyanya yang berjudul Keindahan Empat Musim dibeli oleh Adipati Connaught, Pangeran Arthur—putra dari Ratu Victoria yang ketika itu tengah singgah ke Jepang. Karya Uemura Shonen mulai dilirik oleh peminat dari Jepang maupun seluruh dunia. Pada tahun 1893, sebagai utusan Jepang, ia terlibat dalam Pameran Dunia di Chicago bersama seniman ternama lainnya meskipun tidak memiliki latar belakang dari lingkungan kesenian Tokyo yang lebih maju, dan menjadi satu-satunya peserta termuda di antara mereka. Ia juga pernah menjadi murid dari seniman terkenal Jepang Takeuchi Seiho pada tahun 1895.[3][5]

Setelah ibunya meninggal pada tahun 1934, ia mulai banyak mengekspresikan lukisannya dengan tema ibu dan anak. Salah satu lukisan terkenalnya berjudul Jo-No-Mai, yang menyiratkan seorang wanita kokoh, pemberani, dan kuat. Pada tahun 1948 Uemura Shoen menjadi wanita pertama yang mendapat penghargaan Order of Culture. Setahun setelah mendapatkan penghargaan ia meninggal karena kanker yang dideritanya.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Uemura Shoen". www.gallery-sakura.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-25. Diakses tanggal 2020-07-18. 
  2. ^ Tanaka, Yukari (2019-05-28). "'Bijin-ga: The World of Fine Feminine Beauty'". The Japan Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-18. 
  3. ^ a b "Kisah Inspiratif Uemura Shōen". Google Arts & Culture. Diakses tanggal 2020-07-18. 
  4. ^ Gordenker, Alice (2015-06-02). "Painting women of Japan". The Japan Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-18. 
  5. ^ a b "Uemura Shoen - Brief Sketch of Japanese Painter". jyuluck-do.com. Diakses tanggal 2020-07-18. 
  6. ^ Güzeldere, Nur (2019-02-09). "Forgotten Women Artists In Art History: Uemura Shoen". 9 Magazine (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-18. Diakses tanggal 2020-07-18. 
  7. ^ Hammond, Jeff; Hammond, Jeff Michael (2010-09-24). "Women of quiet strength". The Japan Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-18.