Lompat ke isi

Abraham Samad: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rampaiii (bicara | kontrib)
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(20 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>Dr.</small>
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kehormatan/kenegaraan (non-akademis) -->
|name = Abraham Samad
| name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix = <small>S.H., M.H.</small>
| honorific-suffix =
|image = Abraham Samad.jpg
| image = Abraham Samad.jpg
|imagesize = 250px
| imagesize = 250px
|smallimage =
| smallimage =
|caption =
| caption =
|order = 4
| order = ke-4
|office = Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
| office = Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
|term_start = 16 Desember 2011
| term_start = 16 Desember 2011
|term_end = 18 Februari 2015
| term_end = 18 Februari 2015
|vicepresident =
| vicepresident =
|viceprimeminister =
| viceprimeminister =
|deputy =
| deputy =
|lieutenant = [[M. Busyro Muqoddas|Busyro Muqoddas]]<br/>[[Bambang Widjojanto]]<br/>Adnan Pandu Pradja<br/>Zulkarnaen
| lieutenant = [[M. Busyro Muqoddas|Busyro Muqoddas]]<br/>[[Bambang Widjojanto]]<br/>Adnan Pandu Pradja<br/>Zulkarnaen
|monarch =
| monarch =
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br/>[[Joko Widodo]]
| president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br/>[[Joko Widodo]]
|primeminister =
| primeminister =
|taoiseach =
| taoiseach =
|chancellor =
| chancellor =
|governor =
| governor =
|governor-general =
| governor-general =
|governor_general =
| governor_general =
|succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
| succeeding = <!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
|predecessor = [[M. Busyro Muqoddas]]
| predecessor = [[M. Busyro Muqoddas]]
|successor = [[Taufiequrachman Ruki]]<br><small>(Pelaksana tugas)
| successor = [[Taufiequrachman Ruki]]<br><small>(Pelaksana tugas)
|constituency =
| constituency =
|majority =
| majority =
|birth_date = {{Birth date and age|1966|11|27}}
| birth_date = {{Birth date and age|1966|11|27}}
|birth_place = {{Negara|Indonesia}} [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]
| birth_place = [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]], Indonesia
|death_date =
| death_date =
|death_place =
| death_place =
|restingplace =
| restingplace =
|restingplacecoordinates =
| restingplacecoordinates =
|birthname =
| birthname =
|nationality =
| nationality =
|party =
| party =
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
| otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse =
| spouse =
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
|relations =
| relations =
|children =
| children =
|parents = Andi Samad
| parents = Andi Samad
|residence =
| residence =
|alma_mater = [[Universitas Hasanuddin]]
| alma_mater = [[Universitas Hasanuddin]]
|occupation =
| occupation =
|profession = [[Pengacara]]
| profession = [[Pengacara]]
|signature =
| signature =
|website =
| website =
}}
}}
'''[[Doktor|Dr.]] Abraham Samad, [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[Magister|M.H.]]''' ({{lahirmati|[[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|27|11|1966}}) adalah seorang [[Pengacara]] [[Indonesia]] yang menjadi Ketua [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) periode 2011--2015.
[[Doktor|Dr.]] '''Abraham Samad''', [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[Magister|M.H.]] ({{lahirmati|[[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|27|11|1966}}) adalah seorang pengacara dan aktivis Indonesia yang terpilih pada bulan Desember 2011 sebagai [[Daftar Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) untuk periode 2011–2015.<ref name="JP312">{{cite web|date=3 December 2011|title=House's KPK picks 'politically motivated'|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/03/house-s-kpk-picks-politically-motivated.html|work=The Jakarta Post|accessdate=6 July 2012}}</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Abraham Samad meyelesaikan pendidikan sarjana (S1), magister (S2), dan soktoral (S3) di bidang hukum di Fakultas Hukum [[Universitas Hasanuddin]], [[Makassar]].<ref name="politikana">[http://politikana.com/baca/2011/11/15/abraham-samad-kuda-hitam-pimpinan-kpk.html Politikana - 15 november 2011]</ref><ref name="kompas">[http://nasional.kompas.com/read/2011/11/21/08325999/Abraham.Samad.Diuji.Pertama Kompas - 21 November 2011]</ref> Gelar [[doktor]] diraihnya pada tahun [[2010]].<ref name="tribuntimur">[http://makassar.tribunnews.com/2011/08/06/profil-abraham-samad-calon-pimpinan-kpk Tribun Timur - 6 agustus 2011]</ref> Disertasinya mengupas penanganan kasus korupsi di pengadilan negeri dengan pengadilan khusus.<ref name="kopel">[http://www.kopel-online.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1526:abraham-samad-layak-pimpin-kpk&catid=50:sulawesi&Itemid=112 Situs Resmi Komite Pemantau Legislatif (Kopel)]</ref>
Abraham Samad meyelesaikan pendidikan sarjana (S1), magister (S2), dan doktoral (S3) di bidang hukum di [[Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin|Fakultas Hukum]] [[Universitas Hasanuddin]].<ref name="politikana">{{Cite web |url=http://politikana.com/baca/2011/11/15/abraham-samad-kuda-hitam-pimpinan-kpk.html |title=Politikana - 15 november 2011 |access-date=2011-11-21 |archive-date=2011-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111117032437/http://politikana.com/baca/2011/11/15/abraham-samad-kuda-hitam-pimpinan-kpk.html |dead-url=yes }}</ref><ref name="kompas">[http://nasional.kompas.com/read/2011/11/21/08325999/Abraham.Samad.Diuji.Pertama Kompas - 21 November 2011]</ref> Gelar [[doktor]] diraihnya pada tahun 2010.<ref name="tribuntimur">[http://makassar.tribunnews.com/2011/08/06/profil-abraham-samad-calon-pimpinan-kpk Tribun Timur - 6 agustus 2011]</ref> Disertasinya mengupas penanganan kasus korupsi di pengadilan negeri dengan pengadilan khusus.<ref name="kopel">[http://www.kopel-online.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1526:abraham-samad-layak-pimpin-kpk&catid=50:sulawesi&Itemid=112 Situs Resmi Komite Pemantau Legislatif (Kopel)]{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Karier ==
== Karier ==
Sejak tahun [[1996]], Abraham Samad melakoni profesi sebagai [[advokat]].<ref name="tribuntimur"/> Kemudian, untuk menunjang profesi yang digelutinya, Abraham Samad medirikan sebuah [[lembaga swadaya masyarakat]] yang diberi nama Anti Coruption Committee (ACC). [[LSM]] ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di [[Sulawesi Selatan]].<ref name="politikana"/> Selain itu ACC memiliki tujuan mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan publik yang maksimal dengan sasaran pemberantasan korupsi. Di ACC, Abraham Samad duduk sebagai koordinator.<ref name="tribuntimur"/>
Sejak tahun 1996, Abraham Samad melakoni profesi sebagai [[pengacara]].<ref name="tribuntimur"/> Kemudian, untuk menunjang profesi yang digelutinya, Abraham Samad medirikan sebuah [[lembaga swadaya masyarakat]] yang diberi nama Anti Coruption Committee (ACC) Sulawesi. LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di [[Sulawesi Selatan]].<ref name="politikana"/> Selain itu ACC memiliki tujuan mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan publik yang maksimal dengan sasaran pemberantasan korupsi. Di ACC, Abraham Samad duduk sebagai koordinator.<ref name="tribuntimur"/>


Samad dikenal dekat dengan Laskar Jundullah yang merupakan kelompok Islam garis keras di [[Makassar]].<ref name="samadjakartapost"/> Samad merupakan bagian dari tim hukum Komite Penegakan Syariat Islam.<ref name="samadjakartapost"/> Pada tahun 2002, Abraham Samad menjadi kuasa hukum terdakwa teroris [[Agus Dwikarna]] yang ditangkap di [[Bandar Udara Internasional Manila]] karena membawa bahan peledak.<ref name="samadjakartapost">[http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/02/profile-kpk-chairman-elect-abraham-samad.html Profile of KPK chairman-elect Abraham Samad], The Jakarta Post, 2 Desember 2011, diakses pada 19 Mei 2014.</ref> Ia juga dilaporkan dekat dengan [[Abu Bakar Ba'asyir]]. Ketika Baasyir mengunjungi Makassar pada Juli 2009, Samad mendampinginya.<ref name="samadjakartapost"/>
Samad dikenal dekat dengan Laskar Jundullah yang merupakan kelompok Islam garis keras di [[Makassar]].<ref name="samadjakartapost"/> Samad merupakan bagian dari tim hukum Komite Penegakan Syariat Islam.<ref name="samadjakartapost"/> Pada tahun 2002, Abraham Samad menjadi kuasa hukum terdakwa teroris [[Agus Dwikarna]] yang ditangkap di [[Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino]] karena membawa bahan peledak.<ref name="samadjakartapost">[http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/02/profile-kpk-chairman-elect-abraham-samad.html Profile of KPK chairman-elect Abraham Samad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120213120346/http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/02/profile-kpk-chairman-elect-abraham-samad.html |date=2012-02-13 }}, The Jakarta Post, 2 Desember 2011, diakses pada 19 Mei 2014.</ref> Ia juga dilaporkan dekat dengan [[Abu Bakar Ba'asyir]]. Ketika Baasyir mengunjungi Makassar pada Juli 2009, Samad mendampinginya.<ref name="samadjakartapost"/>


== Seleksi Calon Pimpinan KPK ==
== Seleksi Calon Pimpinan KPK ==
Abraham Samad sebelumnya pernah mendaftar sebagai calon anggota [[Dewan Perwakilan Daerah]] (DPD)<ref name="kopel"/> dan [[Komisi Yudisial]].<ref name="politikana"/> Namun, semua gagal hingga ia memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Seleksi capim KPK 2011 sebenarnya bukanlah hal baru bagi Abraham karena ia sebelumnya sudah pernah mendaftar sebanyak dua kali. Pada ketiga kalinya inilah Abraham bisa melewati seleksi hingga tingkat akhir (uji kelayakan dan kepatutan oleh [[DPR]]). Abraham bersama 8 calon (sebelumnya 10 calon) diajukan oleh Pansel KPK yang diketuai oleh Menkumham [[Patrialis Akbar]] di mana Abraham menempati peringkat kelima dari seluruh calon yang diajukan.<ref name="politikana"/> Abraham merupakan calon pertama yang menjalai uji kelayakan dan kepatutan yang dimulai pada tanggal [[21 November]] [[2011]].<ref name="kompas"/>
Abraham Samad sebelumnya pernah mendaftar sebagai calon anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Daerah]] (DPD)<ref name="kopel"/> dan [[Komisi Yudisial Republik Indonesia|Komisi Yudisial]] (KY).<ref name="politikana"/> Namun, semua gagal hingga ia memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Seleksi capim KPK 2011 sebenarnya bukanlah hal baru bagi Abraham karena ia sebelumnya sudah pernah mendaftar sebanyak dua kali. Pada ketiga kalinya inilah Abraham bisa melewati seleksi hingga tingkat akhir (uji kelayakan dan kepatutan oleh [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]). Abraham bersama 8 calon (sebelumnya 10 calon) diajukan oleh Pansel KPK yang diketuai oleh Menkumham [[Patrialis Akbar]] di mana Abraham menempati peringkat kelima dari seluruh calon yang diajukan.<ref name="politikana"/> Abraham merupakan calon pertama yang menjalai uji kelayakan dan kepatutan yang dimulai pada tanggal 21 November 2011.<ref name="kompas"/>


Pada tanggal [[3 Desember]] [[2011]], melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham memperoleh suara terbanyak. Abraham memperoleh 43 suara, [[Busyro Muqoddas]] 5 suara, [[Bambang Widjojanto]] 4 suara, [[Zulkarnain]] 4 suara, sedangkan Adnan 1 suara.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/12/02/16051189/Abraham.Samad.Ketua.KPK Artikel:"Abraham Samad Ketua KPK" di Kompas.com]</ref> Ia dan jajaran pimpinan KPK yang baru saja terpilih, resmi dilantik di [[Istana Negara]] oleh Presiden [[SBY]] pada tanggal [[16 Desember]] [[2011]].<ref>[http://foto.detik.com/readfoto/2011/12/16/183611/1793217/157/1/sby-lantik-abraham-cs?991105462 Foto pelantikan pimpinan KPK baru di detik.com]</ref>
Pada tanggal 3 Desember 2011, melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham memperoleh suara terbanyak. Abraham memperoleh 43 suara, [[M. Busyro Muqoddas|Busyro Muqoddas]] 5 suara, [[Bambang Widjojanto]] 4 suara, [[Zulkarnain (jaksa)|Zulkarnain]] 4 suara, sedangkan Adnan 1 suara.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/12/02/16051189/Abraham.Samad.Ketua.KPK Artikel:"Abraham Samad Ketua KPK" di Kompas.com]</ref> Ia dan jajaran pimpinan KPK yang baru saja terpilih, resmi dilantik di [[Istana Negara]] oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]] pada tanggal 16 Desember 2011.<ref>{{Cite news|url=http://foto.detik.com/readfoto/2011/12/16/183611/1793217/157/1/sby-lantik-abraham-cs?991105462 |title=Foto pelantikan pimpinan KPK baru di detik.com |access-date=2011-12-16 |archive-date=2014-10-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141028073118/http://foto.detik.com/readfoto/2011/12/16/183611/1793217/157/1/sby-lantik-abraham-cs?991105462 |dead-url=yes |work=[[Detik.com|detikcom]] }}</ref>


=== Dukungan ===
=== Dukungan ===
Baris 78: Baris 78:
== Kontroversi ==
== Kontroversi ==


Kontroversi berawal saat [[Joko Widodo]] diusung oleh [[PDIP]] sebagai calon presiden 2014 dan salah satu yang berminat menjadi cawapresnya adalah Abraham Samad.<ref>https://geotimes.co.id/komentar/kpk-yang-berubah-jadi-mata-mata/</ref> Ketika akhirnya Jokowi memilih [[Jusuf Kalla]] sebagai Wakilnya, [[Hasto Kristiyanto]] pun diminta bertemu Samad untuk memberitahukan bahwa posisi wakil sudah terisi. Pada Hasto, Abraham Samad mengakui bahwa dia sudah melakukan penyadapan. Abraham Samad mengungkapkan bahwa yang menggagalkan dirinya menjadi calon wakil presiden adalah [[Budi Gunawan]].<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150122194609-12-26696/samad-disebut-sadap-pdip-kpk-kami-tak-sadap-di-luar-perkara</ref> Abraham Samad membantah cerita Hasto Kristiyanto tetapi dia tidak pernah mempolisikan Hasto karena fitnah.<ref>https://news.detik.com/berita/2810899/pertemuan-pdip-samad-sadap-menyadap-dan-anggukan-jokowi/1</ref>
Kontroversi berawal saat [[Joko Widodo]] diusung oleh [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] sebagai calon presiden 2014 dan salah satu yang berminat menjadi cawapresnya adalah Abraham Samad.<ref>{{Cite web|date=2019-09-14|title=KPK yang Berubah Jadi Mata-mata|url=https://geotimes.id/komentar/kpk-yang-berubah-jadi-mata-mata/|website=GEOTIMES|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref> Ketika akhirnya Jokowi memilih [[Jusuf Kalla]] sebagai Wakilnya, [[Hasto Kristiyanto]] pun diminta bertemu Samad untuk memberitahukan bahwa posisi wakil sudah terisi. Pada Hasto, Abraham Samad mengakui bahwa dia sudah melakukan penyadapan. Abraham Samad mengungkapkan bahwa yang menggagalkan dirinya menjadi calon wakil presiden adalah [[Budi Gunawan]].<ref>{{Cite web|last=Fauzi|first=Gilang|title=Samad Disebut Sadap PDIP, KPK: Kami Tak Sadap di Luar Perkara|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150122194609-12-26696/samad-disebut-sadap-pdip-kpk-kami-tak-sadap-di-luar-perkara|website=nasional|language=id-ID|access-date=2022-12-16}}</ref> Abraham Samad membantah cerita Hasto Kristiyanto tetapi dia tidak pernah mempolisikan Hasto karena fitnah.<ref>{{Cite web|last=Irawan|first=Dhani|title=Pertemuan PDIP-Samad, Sadap Menyadap dan Anggukan Jokowi|url=https://news.detik.com/berita/d-2810899/pertemuan-pdip-samad-sadap-menyadap-dan-anggukan-jokowi|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-12-16}}</ref>


Pada [[17 Februari]] [[2015]], Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menetapkan Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen. Kasus pemalsuan dokumen berupa KTP, paspor, dan kartu keluarga tersebut mulai mencuat pada [[29 Januari]] [[2015]] setelah Feriyani Lim dilapor oleh lelaki bernama Chairil Chaidar Said ke Bareskrim Mabes Polri.<ref>http://news.detik.com/read/2015/02/17/092724/2835063/10/ketua-kpk-abraham-samad-tersangka-pemalsuan-dokumen</ref><ref>http://news.detik.com/read/2015/02/17/093304/2835069/10/jadi-tersangka-pemalsuan-dokumen-abraham-samad-diancam-polisi-8-tahun-penjara</ref> Walaupun demikian, publik menganggap kasus ini hanya pembalasan dendam dari Polri akibat menghambat [[Budi Gunawan]] menjadi Kapolri.
Pada 17 Februari 2015, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menetapkan Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen. Kasus pemalsuan dokumen berupa KTP, paspor, dan kartu keluarga tersebut mulai mencuat pada 29 Januari 2015 setelah Feriyani Lim dilapor oleh lelaki bernama Chairil Chaidar Said ke Bareskrim Mabes Polri.<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Muhammad Nur|title=Ketua KPK Abraham Samad Tersangka Pemalsuan Dokumen|url=https://news.detik.com/berita/d-2835063/ketua-kpk-abraham-samad-tersangka-pemalsuan-dokumen|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-12-16}}</ref><ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Muhammad Nur|title=Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Abraham Samad Diancam Polisi 8 Tahun Penjara|url=https://news.detik.com/berita/d-2835069/jadi-tersangka-pemalsuan-dokumen-abraham-samad-diancam-polisi-8-tahun-penjara|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2022-12-16}}</ref> Walaupun demikian, publik menganggap kasus ini hanya pembalasan dendam dari Polri akibat menghambat [[Budi Gunawan]] menjadi Kapolri.


Pascaditetapkan sebagai tersangka, Abraham Samad diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi dari posisi Ketua KPK. Selain dirinya, turut diberhentikan pula [[Bambang Widjojanto]].<ref>http://nasional.kontan.co.id/news/presiden-berhentikan-abraham-samad-dan-bw/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter</ref> Posisi dirinya digantikan sementara oleh [[Taufiequrachman Ruki]], mantan Ketua KPK pertama. Selain Taufieq, [[Indriyanto Seno Adji]] dan [[Johan Budi]] turut ditunjuk Presiden Jokowi menjadi pimpinan sementara KPK.<ref>http://medan.tribunnews.com/2015/02/18/jokowi-tunjuk-taufiqurrahman-ruki-pimpinan-sementara-kpk</ref>
Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Abraham Samad diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi dari posisi Ketua KPK. Selain dirinya, turut diberhentikan pula [[Bambang Widjojanto]].<ref>{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2015-02-18|title=Presiden berhentikan Abraham Samad dan BW|url=https://nasional.kontan.co.id/news/presiden-berhentikan-abraham-samad-dan-bw|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2022-12-16}}</ref> Posisi dirinya digantikan sementara oleh [[Taufiequrachman Ruki]], mantan Ketua KPK pertama. Selain Taufieq, [[Indriyanto Seno Adji]] dan [[Johan Budi]] turut ditunjuk Presiden Jokowi menjadi pimpinan sementara KPK.<ref>{{Cite web|title=Jokowi Tunjuk Taufiqurrahman Ruki Pimpinan Sementara KPK|url=https://medan.tribunnews.com/2015/02/18/jokowi-tunjuk-taufiqurrahman-ruki-pimpinan-sementara-kpk|website=Tribun-medan.com|language=id-ID|access-date=2022-12-16}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 20 April 2024 06.46

Abraham Samad
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ke-4
Masa jabatan
16 Desember 2011 – 18 Februari 2015
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
WakilBusyro Muqoddas
Bambang Widjojanto
Adnan Pandu Pradja
Zulkarnaen
Sebelum
Pengganti
Taufiequrachman Ruki
(Pelaksana tugas)
Informasi pribadi
Lahir27 November 1966 (umur 57)
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Orang tuaAndi Samad
Alma materUniversitas Hasanuddin
ProfesiPengacara
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Abraham Samad, S.H., M.H. (lahir 27 November 1966) adalah seorang pengacara dan aktivis Indonesia yang terpilih pada bulan Desember 2011 sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2011–2015.[1]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Abraham Samad meyelesaikan pendidikan sarjana (S1), magister (S2), dan doktoral (S3) di bidang hukum di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.[2][3] Gelar doktor diraihnya pada tahun 2010.[4] Disertasinya mengupas penanganan kasus korupsi di pengadilan negeri dengan pengadilan khusus.[5]

Sejak tahun 1996, Abraham Samad melakoni profesi sebagai pengacara.[4] Kemudian, untuk menunjang profesi yang digelutinya, Abraham Samad medirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang diberi nama Anti Coruption Committee (ACC) Sulawesi. LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di Sulawesi Selatan.[2] Selain itu ACC memiliki tujuan mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan publik yang maksimal dengan sasaran pemberantasan korupsi. Di ACC, Abraham Samad duduk sebagai koordinator.[4]

Samad dikenal dekat dengan Laskar Jundullah yang merupakan kelompok Islam garis keras di Makassar.[6] Samad merupakan bagian dari tim hukum Komite Penegakan Syariat Islam.[6] Pada tahun 2002, Abraham Samad menjadi kuasa hukum terdakwa teroris Agus Dwikarna yang ditangkap di Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino karena membawa bahan peledak.[6] Ia juga dilaporkan dekat dengan Abu Bakar Ba'asyir. Ketika Baasyir mengunjungi Makassar pada Juli 2009, Samad mendampinginya.[6]

Seleksi Calon Pimpinan KPK

[sunting | sunting sumber]

Abraham Samad sebelumnya pernah mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)[5] dan Komisi Yudisial (KY).[2] Namun, semua gagal hingga ia memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Seleksi capim KPK 2011 sebenarnya bukanlah hal baru bagi Abraham karena ia sebelumnya sudah pernah mendaftar sebanyak dua kali. Pada ketiga kalinya inilah Abraham bisa melewati seleksi hingga tingkat akhir (uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR). Abraham bersama 8 calon (sebelumnya 10 calon) diajukan oleh Pansel KPK yang diketuai oleh Menkumham Patrialis Akbar di mana Abraham menempati peringkat kelima dari seluruh calon yang diajukan.[2] Abraham merupakan calon pertama yang menjalai uji kelayakan dan kepatutan yang dimulai pada tanggal 21 November 2011.[3]

Pada tanggal 3 Desember 2011, melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham memperoleh suara terbanyak. Abraham memperoleh 43 suara, Busyro Muqoddas 5 suara, Bambang Widjojanto 4 suara, Zulkarnain 4 suara, sedangkan Adnan 1 suara.[7] Ia dan jajaran pimpinan KPK yang baru saja terpilih, resmi dilantik di Istana Negara oleh Presiden SBY pada tanggal 16 Desember 2011.[8]

Abraham didukung oleh beberapa lembaga, di antaranya:

  • Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi;
  • Komisi Pemantau Legislatif (Kopel);
  • Pusat Studi Demokrasi Unhas;
  • Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia-Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI-LBH) Makassar;
  • Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM);
  • YLBHP2i;
  • Masyarakat Peduli Pelayanan Publik Sulsel;
  • Clean Governance DPC Lamongan

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Kontroversi berawal saat Joko Widodo diusung oleh PDIP sebagai calon presiden 2014 dan salah satu yang berminat menjadi cawapresnya adalah Abraham Samad.[9] Ketika akhirnya Jokowi memilih Jusuf Kalla sebagai Wakilnya, Hasto Kristiyanto pun diminta bertemu Samad untuk memberitahukan bahwa posisi wakil sudah terisi. Pada Hasto, Abraham Samad mengakui bahwa dia sudah melakukan penyadapan. Abraham Samad mengungkapkan bahwa yang menggagalkan dirinya menjadi calon wakil presiden adalah Budi Gunawan.[10] Abraham Samad membantah cerita Hasto Kristiyanto tetapi dia tidak pernah mempolisikan Hasto karena fitnah.[11]

Pada 17 Februari 2015, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menetapkan Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen. Kasus pemalsuan dokumen berupa KTP, paspor, dan kartu keluarga tersebut mulai mencuat pada 29 Januari 2015 setelah Feriyani Lim dilapor oleh lelaki bernama Chairil Chaidar Said ke Bareskrim Mabes Polri.[12][13] Walaupun demikian, publik menganggap kasus ini hanya pembalasan dendam dari Polri akibat menghambat Budi Gunawan menjadi Kapolri.

Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Abraham Samad diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi dari posisi Ketua KPK. Selain dirinya, turut diberhentikan pula Bambang Widjojanto.[14] Posisi dirinya digantikan sementara oleh Taufiequrachman Ruki, mantan Ketua KPK pertama. Selain Taufieq, Indriyanto Seno Adji dan Johan Budi turut ditunjuk Presiden Jokowi menjadi pimpinan sementara KPK.[15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "House's KPK picks 'politically motivated'". The Jakarta Post. 3 December 2011. Diakses tanggal 6 July 2012. 
  2. ^ a b c d "Politikana - 15 november 2011". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-17. Diakses tanggal 2011-11-21. 
  3. ^ a b Kompas - 21 November 2011
  4. ^ a b c Tribun Timur - 6 agustus 2011
  5. ^ a b Situs Resmi Komite Pemantau Legislatif (Kopel)[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ a b c d Profile of KPK chairman-elect Abraham Samad Diarsipkan 2012-02-13 di Wayback Machine., The Jakarta Post, 2 Desember 2011, diakses pada 19 Mei 2014.
  7. ^ Artikel:"Abraham Samad Ketua KPK" di Kompas.com
  8. ^ "Foto pelantikan pimpinan KPK baru di detik.com". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-28. Diakses tanggal 2011-12-16. 
  9. ^ "KPK yang Berubah Jadi Mata-mata". GEOTIMES. 2019-09-14. Diakses tanggal 2022-12-16. 
  10. ^ Fauzi, Gilang. "Samad Disebut Sadap PDIP, KPK: Kami Tak Sadap di Luar Perkara". nasional. Diakses tanggal 2022-12-16. 
  11. ^ Irawan, Dhani. "Pertemuan PDIP-Samad, Sadap Menyadap dan Anggukan Jokowi". detiknews. Diakses tanggal 2022-12-16. 
  12. ^ Abdurrahman, Muhammad Nur. "Ketua KPK Abraham Samad Tersangka Pemalsuan Dokumen". detiknews. Diakses tanggal 2022-12-16. 
  13. ^ Abdurrahman, Muhammad Nur. "Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Abraham Samad Diancam Polisi 8 Tahun Penjara". detiknews. Diakses tanggal 2022-12-16. 
  14. ^ Mediatama, Grahanusa (2015-02-18). "Presiden berhentikan Abraham Samad dan BW". kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-12-16. 
  15. ^ "Jokowi Tunjuk Taufiqurrahman Ruki Pimpinan Sementara KPK". Tribun-medan.com. Diakses tanggal 2022-12-16. 
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Busyro Muqoddas
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
2011–2015
Diteruskan oleh:
Taufiequrachman Ruki
sebagai Pelaksana Tugas