Kompos takakura: Perbedaan antara revisi
menambah gambar |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Yatim|Oktober 2022}} |
|||
{{Orphan|date=Oktober 2020}} |
{{Orphan|date=Oktober 2020}} |
||
[[Berkas:Tempat-pembuangan-sampah,-tempat-pembuatan-kompos-dan-lapak-lapak-pengepul-sampah.jpg|jmpl|tempat pembuangan sampah]] |
[[Berkas:Tempat-pembuangan-sampah,-tempat-pembuatan-kompos-dan-lapak-lapak-pengepul-sampah.jpg|jmpl|tempat pembuangan sampah]] |
||
'''Kompos Takakura''' adalah salah satu cara pembuatan [[kompos]] dengan mendaur-ulang sampah organik dapur yang ditemukan oleh Mr. [https://www.jica.go.jp/english/our_work/thematic_issues/management/study_takakura.html Takakura] pada tahun 2004. Pengomposan ini juga seperti pada cara pengomposan [[Bokashi]] yakni menggunakan sampah organik dan bersifat higenis. Bahan yang digunakan untuk pembuatannya adalah berbagai sisa potongan sayuran, sisa buah-buahan, nasi basi dan daun-daunan (tidak bisa yang mengandung [[protein]] seperti tulang, sisa daging dan sebagainya). |
|||
kompos organik |
|||
Limbah organik dari dapur dan limbah makanan dari sekolah juga turut menyumbang meningkatnya jumlah [[sampah organik]].<ref>{{Cite journal|last=Ghufron|first=M. Ali|last2=Rozak|first2=Refi Ranto|last3=Fitrianingsih|first3=Ayu|last4=Matin|first4=Moh Fuadul|last5=Amin|first5=Ahmad Kholiqul|date=2017-10-20|title=PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DENGAN MEDIA KERANJANG TAKAKURA|url=https://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/J-ABDIPAMAS/article/view/112|journal=J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)|language=id|volume=1|issue=1|pages=98–108|doi=10.30734/j-abdipamas.v1i1.112|issn=2581-2572}}</ref> Sampah organik yang menumpuk berdampak tidak baik bagi kesehatan masyarakat. Penumpukan sampah organik dapat dihindari dengan mengolah kembali sampah yang dihasilkan. Misalnya, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos''.'' |
|||
== Penemuan == |
|||
Pada tahun 2004 Mr. Takakura menemukan metode pengomposan yang diperkenalkannya ketika ia mencari solusi terhadap permasalahan penumpukan sampah organik di kota Surabaya.<ref>{{Cite web|last=Sleman|first=Media Center|date=2019-11-29|title=Membuat Kompos Rumah Tangga dengan Metode Takakura|url=https://mediacenter.slemankab.go.id/membuat-kompos-rumah-tangga-dengan-metode-takakura/|website=Media Center Sembada|language=en-US|access-date=2020-10-04|archive-date=2020-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20201008180635/https://mediacenter.slemankab.go.id/membuat-kompos-rumah-tangga-dengan-metode-takakura/|dead-url=yes}}</ref> Metode pengomposan yang ditemukannya dinamakan pengomposan Takakura.<ref name=":0">{{Cite web|last=Kurniawan|first=Tonni|date=september/oktober 2014|title=The global Environment & Japanese Innovation : Takakura Home Composting (THC) in |
|||
Surabaya (Indonesia)|url=https://www.jef.or.jp/journal/pdf/197th_special_article_5.pdf|website=https://www.jef.or.jp/|access-date=08 Oktober 2020}}</ref> |
|||
Takakura berinisiatif untuk mendaur ulang sampah rumah tangga terutama limbah organik dapur. Ia merancang sebuah metode untuk membuat kompos yang bisa dilakukan di [[dapur]], dengan syarat harus bersih, [[Higiene|higienis]], tidak berbau. Hal ini karena dapur merupakan ruangan di dalam sebuah rumah yang digunakan untuk mengolah makanan. |
|||
Metode kompos Takakura ini sangat cocok diterapkan di skala rumah tangga dikarenakan ''portable'', tidak memerlukan lahan yang luas, tidak berbau, proses [[Pembusukan|dekomposisi]] yang cepat.<ref>{{Cite journal|last=Warjoto|first=Renna Eliana|date=Desember 2018|title=Metode Komposting Takakura untuk Pengolahan Sampah Organik Rumah |
Metode kompos Takakura ini sangat cocok diterapkan di skala rumah tangga dikarenakan ''portable'', tidak memerlukan lahan yang luas, tidak berbau, proses [[Pembusukan|dekomposisi]] yang cepat.<ref>{{Cite journal|last=Warjoto|first=Renna Eliana|date=Desember 2018|title=Metode Komposting Takakura untuk Pengolahan Sampah Organik Rumah |
||
Tangga di Cisauk, Tangerang|url=http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/download/306/138/|journal=JURNAL PERKOTAAN|volume=10|issue=2|pages=76 - 90}}</ref> Sejak disosialisasikan di [[Kota Surabaya|Surabaya]] setelah tahun 2004, jumlah sampah organik rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sampah menurun. |
Tangga di Cisauk, Tangerang|url=http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/perkotaan/article/download/306/138/|journal=JURNAL PERKOTAAN|volume=10|issue=2|pages=76 - 90}}</ref> Sejak disosialisasikan di [[Kota Surabaya|Surabaya]] setelah tahun 2004, jumlah sampah organik rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sampah menurun. |
||
Kini dengan disposori oleh JIKA, metode ini sudah disosialisasikan di beberapa negara-negara berkembang di Asia dan Afrika.<ref name=":0" /> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | [[Mikroorganisme]] pengurai dari bahan makanan seperti [[ragi]], tempe, ''[[Yoghurt|youghurt]]'', sayuran dan buah-buahan akan diiisolasi untuk membuat larutan pemula. Terdapat dua larutan pemula yang akan disiapkan. Pertama larutan berbasis bakteri fermentasi dengan tambahan gula. Kedua, menambahkan [[Garam dapur|garam]] pada sayuran dan buah untuk diambil bakterinya. Nantinya biang ini digunakan sebagai dekomposer dalam pembuatan bibit [[kompos]] Takakura. |
||
⚫ | |||
# Sisa ikan, ayam, kulit telur. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
Pembuatan biang bakteri pemula dengan larutan gula adalah dengan memasukkan ragi atau tempe maupun nasi ke dalam larutan gula merah yang telah diencerkan dengan air. Campuran larutan ini ditutup rapat dalam sebuah toples dan didiamkan selama 5 hari untuk menghasilkan cairan biang yang nantinya digunakan sebagai mikroorganisme pengurai sampah organik. |
|||
⚫ | [[Mikroorganisme]] pengurai dari bahan makanan seperti [[ragi]], tempe, ''[[Yoghurt|youghurt]]'', sayuran dan buah-buahan akan diiisolasi untuk membuat larutan |
||
=== |
=== b. Biang Pemula dengan larutan garam === |
||
Pembuatan biang bakteri pemula dengan larutan garam adalah dengan memasukkan potongan sisa sayur atau kulit buah - buahan lunak ke dalam larutan air garam. Campuran tersebut disimpan dalam wadah yang kedap udara selama 5 hari sampai mengeluarakan aroma kham. |
|||
⚫ | |||
* Toples kaca anaerob bervolume lebih kurang 5 liter. |
|||
⚫ | |||
* Encerkan 200 gram gula merah dengan 3 liter air di dalam toples tersebut. |
|||
* Masukkan 5 butir ragi. |
|||
* Jika tidak ada ragi dapat diganti dengan tape, tempe atau pun 3 kepal [[nasi]] yang telah didiamkan selama 3 hari sehingga timbul jamur berwarna kekuningan disekeliling nasi yang telah dikepalkan tersebut. |
|||
* Tutup rapat toples sampai dengan 5 hari. Jika aroma tape telah keluar setelah 5 hari maka larutan bisa dipakai. |
|||
# Mempersiapkan wadah yang dilapisi kardus di sekelilingnya. |
|||
⚫ | |||
# Memasukkan bantalan sekam, kemudian memasukkan sampah organik seperti sisa potongan sayuran atau kulit buah-buahan dan mencampurnya dengan biang pemula sebagai mikroorganisme pengurai sampah organik. |
|||
# Sampah organik yang telah bercampur dengan biang pemula akan mengalami peningkatan temperatur udaranya. Peningkatan temperatur di dalam wadah pembuatan kompos Takakura dapat dirasa dengan meletakkan tangan berjarak 2 cm dari campuran sampah organik tersebut. Peningkatan temperatur udara menandakan jika proses pembuatan kompos Takakura sudah berjalan baik. |
|||
# Wadah kompos harus selalu dalam kondisi lembab, jika campuran sampah dan biang pemula kering maka harus disiram dengan air secukupnya. |
|||
# Kompos bisa dipanen dan digunakan untuk tanaman beberapa minggu sesudah proses ini.[https://www.nexus3foundation.org/single-post/2010/11/23/Yuk-Kita-Buat-Kompos-dengan-Takakura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200925184512/https://www.nexus3foundation.org/single-post/2010/11/23/Yuk-Kita-Buat-Kompos-dengan-Takakura |date=2020-09-25 }} |
|||
== Jenis - Jenis Sampah untuk Kompos == |
|||
* Stoples kaca anaerob bervolume lebih kurang 5 liter. |
|||
⚫ | |||
* Larutkan 1 sendok makan garam dapur dengan 3 liter air di dalam toples tersebut. |
|||
* Masukkan potongan sayuran hijau atau kulit buah - buahan seperti pepaya, pisang yang telah dihaluskan ke dalam toples. |
|||
* Tutup rapat toples sampai dengan 5 hari. Jika aroma tape telah keluar setelah 5 hari maka larutan bisa dipakai. |
|||
⚫ | |||
== Membuat bibit kompos takakura == |
|||
⚫ | |||
Langkah - langkah membuat bibit kompos takakura: |
|||
# Sisa lauk-pauk yang tidak mengandung [[protein]] seperti : tulang, sisa daging dan sebagainya. |
|||
⚫ | |||
* Sekam padi, starter mikroorganisme, air bersih dan terpal plastik. |
|||
⚫ | |||
* Campur sekam dengan tambahan larutan starter secukupnya kemudian aduk sampai merata. |
|||
* Siram dengan air bersih hingga mencapai kelembaban 40-60%. Untuk mengetahui kelembabannya dengan cara menggenggam material dengan kepalan tangan. Bila material sudah bisa terbentuk dan menyatu tandanya kelembaban sudah tercapai. Tetapi bila dikepal mengeluarkan air, tandanya kelembaban sudah berlebih. |
|||
* Tutup rapat tumpukan material dengan terpal plastik dan biarkan selama 5-7 hari. |
|||
* Tanda kompos sudah matang apabila permukaan tumpukan kompos diselimuti lapisan ''mould'' putih.<ref>{{Cite web|date=2013-07-04|title=Cara membuat kompos takakura|url=https://alamtani.com/pupuk-kompos-takakura/|website=ALAM TANI|language=id|access-date=2020-10-04}}</ref> |
|||
== Ciri-Ciri Kompos yang Baik == |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
# Berwarna gelap (Kehitam-hitaman) dan beraroma seperti bahan yang dimasukkan ke dalam keranjang. Misalnya dimasukkan potongan kulit jeruk ke dalam keranjang kompos, maka aroma kompos yang keluar adalah aroma jeruk. |
|||
# Siapkan keranjang yg berlubang-lubang kecil yang ada penutupnya |
|||
# Bentuk fisik kompos halus karena seluruh sampah telah berubah bentuknya. |
|||
# Letakkan potongan kardus di sekeliling keranjang. |
|||
# Biasanya volume kompos berkisar 25%-30% dari volume sampah organik bahan kompos |
|||
# Letakkan bantal sekam di dasar keranjang yang fungsinya untuk menyerap air dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik. |
|||
# Suhunya hangat berkisar 30ºC-35ºC. |
|||
# Taburkan sekam padi diatas bantalan sekam, kemudian letakkan bibit kompos setebal 5 cm, fungsi bibit kompos sebagai starter proses pengomposan mengandung mikroba - mikroba pengurai. |
|||
# Masukkan sampah sayuran yang telah dipotong kecil - kecil ke dalam keranjang takakura. Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. |
|||
# Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan dan jangan sampai merobek kardus. Pengomposan dapat lebih cepat dengan menambahkan EM4/ air bekas cucian beras/ kompos jadi secukupnya. |
|||
# Tidak berlebihan dalam menyemprot (tidak kering ataupun terlalu basah) campuran kompos. Bila terlalu basah, tambahkan [[sekam]]. |
|||
# Bila menginginkan kompos beraroma jeruk, tambahkan kulit jeruk ke dalam keranjang. |
|||
# Masukan bantal sekam sebagai penutup dan kemudian tutupi mulut keranjang dengan kain berwarna gelap. Kemudian tutuplah penutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk. Lakukan secara rutin memasukkan sampah organik setiap hari sampai keranjang penuh. Sampah yang baru dimasukkan akan difermentasi dalam 1-2 hari. |
|||
# Proses pengomposan berhasil jika terasa hangat jika tutup dibuka dan bantal sekam yang diatas dibuka juga. |
|||
# Jika tidak terasa hangat, percikkan sedikit air tape atau tambahkan [[tempe]] untuk memicu mikroorganisme bekerja. Kemungkinan juga kompos terlalu kering sehingga memerlukan air . |
|||
# Kegiatan tersebut dapat dilakukan berulang-ulang selama 40 – 60 hari. Bahan yang telah menjadi kompos akan berwarna hitam, tidak berbau dan tidak becek. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 19 Desember 2022 18.28
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2020. |
Kompos Takakura adalah salah satu cara pembuatan kompos dengan mendaur-ulang sampah organik dapur yang ditemukan oleh Mr. Takakura pada tahun 2004. Pengomposan ini juga seperti pada cara pengomposan Bokashi yakni menggunakan sampah organik dan bersifat higenis. Bahan yang digunakan untuk pembuatannya adalah berbagai sisa potongan sayuran, sisa buah-buahan, nasi basi dan daun-daunan (tidak bisa yang mengandung protein seperti tulang, sisa daging dan sebagainya).
Limbah organik dari dapur dan limbah makanan dari sekolah juga turut menyumbang meningkatnya jumlah sampah organik.[1] Sampah organik yang menumpuk berdampak tidak baik bagi kesehatan masyarakat. Penumpukan sampah organik dapat dihindari dengan mengolah kembali sampah yang dihasilkan. Misalnya, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos.
Penemuan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2004 Mr. Takakura menemukan metode pengomposan yang diperkenalkannya ketika ia mencari solusi terhadap permasalahan penumpukan sampah organik di kota Surabaya.[2] Metode pengomposan yang ditemukannya dinamakan pengomposan Takakura.[3]
Takakura berinisiatif untuk mendaur ulang sampah rumah tangga terutama limbah organik dapur. Ia merancang sebuah metode untuk membuat kompos yang bisa dilakukan di dapur, dengan syarat harus bersih, higienis, tidak berbau. Hal ini karena dapur merupakan ruangan di dalam sebuah rumah yang digunakan untuk mengolah makanan.
Metode kompos Takakura ini sangat cocok diterapkan di skala rumah tangga dikarenakan portable, tidak memerlukan lahan yang luas, tidak berbau, proses dekomposisi yang cepat.[4] Sejak disosialisasikan di Surabaya setelah tahun 2004, jumlah sampah organik rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sampah menurun.
Kini dengan disposori oleh JIKA, metode ini sudah disosialisasikan di beberapa negara-negara berkembang di Asia dan Afrika.[3]
Pembuatan Biang Bakteri Pemula
[sunting | sunting sumber]Mikroorganisme pengurai dari bahan makanan seperti ragi, tempe, youghurt, sayuran dan buah-buahan akan diiisolasi untuk membuat larutan pemula. Terdapat dua larutan pemula yang akan disiapkan. Pertama larutan berbasis bakteri fermentasi dengan tambahan gula. Kedua, menambahkan garam pada sayuran dan buah untuk diambil bakterinya. Nantinya biang ini digunakan sebagai dekomposer dalam pembuatan bibit kompos Takakura.
a. Biang Pemula dengan larutan gula
[sunting | sunting sumber]Pembuatan biang bakteri pemula dengan larutan gula adalah dengan memasukkan ragi atau tempe maupun nasi ke dalam larutan gula merah yang telah diencerkan dengan air. Campuran larutan ini ditutup rapat dalam sebuah toples dan didiamkan selama 5 hari untuk menghasilkan cairan biang yang nantinya digunakan sebagai mikroorganisme pengurai sampah organik.
b. Biang Pemula dengan larutan garam
[sunting | sunting sumber]Pembuatan biang bakteri pemula dengan larutan garam adalah dengan memasukkan potongan sisa sayur atau kulit buah - buahan lunak ke dalam larutan air garam. Campuran tersebut disimpan dalam wadah yang kedap udara selama 5 hari sampai mengeluarakan aroma kham.
Proses Kompos Takakura
[sunting | sunting sumber]Langkah proses pengomposan Takakura:
- Mempersiapkan wadah yang dilapisi kardus di sekelilingnya.
- Memasukkan bantalan sekam, kemudian memasukkan sampah organik seperti sisa potongan sayuran atau kulit buah-buahan dan mencampurnya dengan biang pemula sebagai mikroorganisme pengurai sampah organik.
- Sampah organik yang telah bercampur dengan biang pemula akan mengalami peningkatan temperatur udaranya. Peningkatan temperatur di dalam wadah pembuatan kompos Takakura dapat dirasa dengan meletakkan tangan berjarak 2 cm dari campuran sampah organik tersebut. Peningkatan temperatur udara menandakan jika proses pembuatan kompos Takakura sudah berjalan baik.
- Wadah kompos harus selalu dalam kondisi lembab, jika campuran sampah dan biang pemula kering maka harus disiram dengan air secukupnya.
- Kompos bisa dipanen dan digunakan untuk tanaman beberapa minggu sesudah proses ini.[1] Diarsipkan 2020-09-25 di Wayback Machine.
Jenis - Jenis Sampah untuk Kompos
[sunting | sunting sumber]Jenis sampah organik yang dapat diolah adalah:
- Sisa sayuran, lebih baik sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, kemudian buang airnya.
- Sisa nasi.
- Sisa lauk-pauk yang tidak mengandung protein seperti : tulang, sisa daging dan sebagainya.
- Sampah buah yang lunak seperti kulit jeruk, apel, dan lain-lain. (tidak termasuk kulit durian, kulit manggis ataupun buah yang memiliki kulit keras lainnya).
- Daun-daunan
Ciri-Ciri Kompos yang Baik
[sunting | sunting sumber]- Berwarna gelap (Kehitam-hitaman) dan beraroma seperti bahan yang dimasukkan ke dalam keranjang. Misalnya dimasukkan potongan kulit jeruk ke dalam keranjang kompos, maka aroma kompos yang keluar adalah aroma jeruk.
- Bentuk fisik kompos halus karena seluruh sampah telah berubah bentuknya.
- Biasanya volume kompos berkisar 25%-30% dari volume sampah organik bahan kompos
- Suhunya hangat berkisar 30ºC-35ºC.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ghufron, M. Ali; Rozak, Refi Ranto; Fitrianingsih, Ayu; Matin, Moh Fuadul; Amin, Ahmad Kholiqul (2017-10-20). "PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DENGAN MEDIA KERANJANG TAKAKURA". J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). 1 (1): 98–108. doi:10.30734/j-abdipamas.v1i1.112. ISSN 2581-2572.
- ^ Sleman, Media Center (2019-11-29). "Membuat Kompos Rumah Tangga dengan Metode Takakura". Media Center Sembada (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 2020-10-04.
- ^ a b Kurniawan, Tonni (september/oktober 2014). "The global Environment & Japanese Innovation : Takakura Home Composting (THC) in Surabaya (Indonesia)" (PDF). https://www.jef.or.jp/. Diakses tanggal 08 Oktober 2020. line feed character di
|title=
pada posisi 81 (bantuan); Hapus pranala luar di parameter|website=
(bantuan) - ^ Warjoto, Renna Eliana (Desember 2018). "Metode Komposting Takakura untuk Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga di Cisauk, Tangerang". JURNAL PERKOTAAN. 10 (2): 76 – 90. line feed character di
|title=
pada posisi 65 (bantuan)