Kabin masinis: Perbedaan antara revisi
k Penambahan Kategori |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k sudah ada artikelnya (via JWB) |
||
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Kabin masinis KRL seri KFW I-9000..jpg|al=Kabin masinis KRL seri KFW I-9000.|jmpl|Kabin masinis KRL seri KFW I-9000.]] |
|||
'''Kabin |
'''Kabin masinis''' adalah ruangan yang ditempati [[masinis]], [[asisten masinis]], dan petugas-petugas terkait untuk mengoperasikan gerak lokomotif atau sarana perkeretaapian berpenggerak lainnya. Di dalam kabin terdapat instrumen yang digunakan sebagai alat penggerak, pembantu, dan pengendali proses jalannya lokomotif.<ref>{{Cite web|title=Arti kata kabin - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/kabin|website=kbbi.web.id|access-date=2020-10-12}}</ref> |
||
Di masa-masa awal lokomotif uap dibuat, seperti ''[[The Rocket]]'' buatan [[Robert Stephenson]], tidak memiliki kabin masinis; peralatan pengendali dan pijakan kaki masinis dibiarkan terbuka. Namun, agar masinis tidak kepanasan atau kehujanan saat menjalankan lokomotif, secara bertahap lokomotif yang dibuat pada tahun-tahun selanjutnya telah dilengkapi dengan atap dan dinding pelindung, yang menjadi desain awal dari kabin masinis. |
|||
⚫ | |||
[[Berkas:UP Centennial control stand.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:UP%20Centennial%20control%20stand.jpg|jmpl|Kabin kontrol masinis milik [[Union Pacific Railroad|Union Pacific Raiload]]]] |
|||
⚫ | Peralatan pengendali berfungsi untuk mengendalikan pergerakan lokomotif, |
||
== Penempatan == |
|||
==== 1. Gagang pembalik arah ==== |
|||
Pada [[lokomotif uap]], kabin masinis hampir selalu ditempatkan di belakang tungku api, meski terkadang konfigurasi kabin masinis di depan ataupun punuk unta juga telah didesain. Pada [[Lokomotif diesel|lok diesel]] dan [[Lokomotif listrik|listrik]] kabin masinis biasanya ditempatkan di salah satu ujung (biasanya sebagai sisi muka), atau dua di tiap ujungnya. Konfigurasi di salah satu ujung masih menjadi tradisi lokomotif diesel Amerika Utara, sedangkan di Eropa kebanyakan menggunakan konfigurasi dua kabin di tiap ujungnya. |
|||
Gagang pembalik arah (reverse handle) adalah alat yang akan menentukan arah gerak lokomotif apabila dijalankan.Kedudukan dari gagang pembalik arah adalah maju (F), netral (N), dan mundur(R). Tenaga dan kecepatan lokomotif pada arah maju maupun mundur disesuaikan dengan kedudukan gagang pemberi tenaga dan kemampuan daya mesin. |
|||
⚫ | |||
==== 2. Gagang pemberi tenaga ==== |
|||
Besar tenaga gerak lokomotif yang berasal dari motor traksi dikendalikan oleh masinis melalui gagang pemberi tenaga (throttle handle). Pada lokomotif diesel elektrik, gagang pemberi tenaga mempunyai posisi tidak bekerja (idle) dan posisi bekerja dimulai dari tingkat (notch) 1, 2, sampai dnegan 8 yang digerakan dengan mudah oleh masinis melalu gagang throttle.<ref>{{Cite book|last=Henschel|first=|date=1960|url=|title=Locomotive Engineers Manual|location=|publisher=KAssel Germany|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> |
|||
⚫ | |||
Putaran maksimum tiap tingkat akan menghasilkan daya motor diesel yang berbeda, semakin tinggi angka notch (tingkat) semakin tinggi pula besaran yang dihasilkan. |
|||
⚫ | Peralatan pengendali berfungsi untuk mengendalikan pergerakan lokomotif, antara lain:<ref name=":0">{{Cite book|last=AS, MM|first=Ir. Hartono|date=2012|url=https://books.google.co.id/books/about/Lokomotif_dan_kereta_rel_diesel_di_Indon.html?id=IQ2klwEACAAJ&redir_esc=y|title=Lokomotif dan Kereta Rel Diesel di Indonesia|location=Depok|publisher=PT. Ilalang Sakti Komunikasi|isbn=978-979-18417-0-2|pages=42-44, 59|url-status=live}}</ref> |
||
* Tuas pembalik, untuk menentukan arah gerak lokomotif (maju, netral, atau mundur). |
|||
Untuk lokomotif diesel hidraulis, pemberi tenaga dilakukan memutar dengan roda tangan oleh masinis untuk mengatur putaran motor diesel dari idle hingga maksimum tanpa ada tingkat putaran. |
|||
* Tuas tenaga (''throttle''), memiliki posisi tidak bekerja (''idle'') dan posisi bekerja mulai dari tingkatan (''notch'') 1–8 yang diatur menggunakan tuas tersebut. Semakin tinggi nilai ''notch'' semakin tinggi pula besaran tenaga yang dihasilkan.<ref>{{Cite book|last=Henschel|first=|date=1960|url=|title=Locomotive Engineers Manual|location=|publisher=KAssel Germany|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Pada lokomotif diesel hidraulis biasanya menggunakan roda tangan (mirip [[setir]]) untuk mengatur putaran motor diesel tanpa tingkat putaran. |
|||
* Tuas [[Abar|rem udara tekan]]. Pengereman dalam tingkatan kecil digunakan untuk mempertahankan KA dalam kecepatan tertentu. Pengereman penuh biasa atau mendadak (darurat) biasanya digunakan untuk menghentikan laju kereta api. |
|||
⚫ | * Tuas rem dinamik. Dilakukan dengan memanfaatkan tenaga motor traksi selaku generator saat ''throttle'' dalam posisi ''idle'' sehingga energi dorong rangkaian diubah menjadi energi listrik dan dibuang melalui tahanan. Panas yang keluar didinginkan dengan embusan angin di kipas (''blower''). Digunakan untuk mempertahankan kecepatan kereta api saat menuruni lereng. |
||
=== Peralatan pendukung === |
|||
==== 3. Gagang pengereman udara tekan ==== |
|||
⚫ | Peralatan pendukung seperti ''starter'', ''circuit breaker'', tombol baterai, ''reset,'' klakson, tombol lampu utama, lampu kabut, lampu sorot, tombol lonceng, katup penghapus kaca, serta alat-alat ukur: manometer tangki, arus motor, ''speedometer'', manometer minyak pelumas, ''turbocharger'', tekanan bahan bakar, tombol radio, sistem ''deadman'', tuas abar parkir, serta selang rem udara tekan.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Khafifah|first=Nur|title=Mengenal 'Peralatan Tempur' di Kabin Masinis dan Sinyal-sinyal Kereta Api|url=https://news.detik.com/berita/d-3031955/mengenal-peralatan-tempur-di-kabin-masinis-dan-sinyal-sinyal-kereta-api|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-10-12}}</ref> |
||
Pengendalian rem udara tekan pada suatu rangkaian kereta dilakukan oleh masinis dengan menggerakan gagang pengereman (brake handle) di meja pengendali. Pengereman dapat dilakukan sedikit demi sedikit untuk mempertahankan kecepatan tertentu, pada rem penuh biasa (full service brake) atau rem penuh mendadak (emergency brake) digunakan untuk menghentikan laju kereta api. Cara kerja pengereman udara tekan yaitu dengan mengeluarkan udara pada pipa utama rem kereta api melakui gagang pengereman yang dikendalikan oleh masinis sehingga pengurangan tekanan ini akan meggerakan katup distributor dan akhirnya udara dari tangki rem di kereta akan mengalir ke silinder rem/piston untuk menekan roda. |
|||
Kabin masinis terkadang juga dilengkapi penyejuk udara, dan toilet. |
|||
Gagang pengereman jenis ini terdapat pada semua lokomotif kecuali lokomotif langsir atau lori. |
|||
⚫ | |||
==== 3. Gagang pengereman dinamik ==== |
|||
Pada bagian depan dan belakang lokomotif terdapat tanda-tanda tertentu yang dapat diperlihatkan, dipasang, dinyalakan, atau dilipat, seperti tanda segitiga, bendera merah dan hijau, atau lampu semboyan lokomotif (Semboyan 21–28). Di samping tanda-tanda tersebut, kelengkapan lainnya adalah tabung [[Alat pemadam api ringan|pemadam api]], senter, ''toolkit'', empat pengganjal roda (stopblok), tanda lokomotif langsir (Semboyan 21/45), empat dongkrak, dan eblek segitiga merah dan hijau.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=PT. Kereta Api Indonesia|first=|date=2016|title=PM 54 Tahun 2016|url=http://djka.dephub.go.id/uploads/201908/PM_54_Tahun_2016.pdf|journal=DJKA Dephub|volume=54|issue=|pages=|doi=}}</ref> |
|||
Gagang pengereman dinamik (dynamic brake handle) hanya terdapat pada lokomotif tertentu. Seperti lokomotif BB201, BB202, BB203, CC201, CC202, CC203, CC204, dan beberapa lokomotif lainnya. |
|||
⚫ | |||
Fungsi rem ini antara lain untuk memperlambat kecepatan atau mempertahankan kecepatan kereta api pada jalan yang menurun. |
|||
⚫ | |||
⚫ | Peralatan pendukung |
||
* Tombol start mesin diesel |
|||
* Tobol batere |
|||
* Tombol reset |
|||
* Tombol peluit |
|||
* Tombol lampu sorot |
|||
* Tombol lampu semboyan |
|||
* Tombol lampu kabin |
|||
* Tombol bel/semboyan genta |
|||
* Tombol penghapus kaca |
|||
* Meter tekanan udara tangki |
|||
* Meter beban arus motor traksi |
|||
* Meter kecepatan (speedometer) |
|||
* Meter tekanan minyak pelumas |
|||
* Meter tekanan turbocharger |
|||
* Meter tekanan bahan bakar |
|||
* Radio lokomotif |
|||
* Deadman pedal |
|||
* Penarik rem parkir |
|||
* Slang rem udara tekan cadangan |
|||
⚫ | |||
Tanda-tanda atau semboyan terdapat pada bagian muka lokomotif yang mempunyai fungsi dan arti masing-masing bagi lalu lintas kereta api. Tanda-tanda ini dapat berupa lampu yang digunakan pada malam hari atau berupa tanda gambar tertentu yang dapat diperlihatkan, dipasang, dinyalakan, atau dilipat.Seperti:<ref>{{Cite journal|last=PT. Kereta Api Indonesia|first=|date=2016|title=PM 54 Tahun 2016|url=http://djka.dephub.go.id/uploads/201908/PM_54_Tahun_2016.pdf|journal=DJKA Dephub|volume=54|issue=|pages=|doi=}}</ref> <ref name=":0" /> |
|||
* Tanda segitiga dibagian atas. |
|||
* Tanda segitiga dibagian samping. |
|||
* Bendera merah dan hijau. |
|||
* Lampu semboyan pada muka lokomotif. ( Semboyan 21-Semboyan 28) |
|||
Sedangkan kelengkapan lokomotif, yaitu barang inventaris yang ada pada lokomotif untuk mendukung operasional lokomotif diantaranya: |
|||
* Tabung pemadam kebakaran. |
|||
* Lampu senter. |
|||
* Tools kit |
|||
* Ganjal roda (stop block) 4 buah. |
|||
* Tanda akhir rangkaian kereta api (semboyan 21) 2 buah. |
|||
* Tanda eblek segitiga warna merah dan hijau 2 buah. |
|||
* Dongkrak 4 buah. |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Kokpit]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Lokomotif]] |
|||
[[Kategori:Kereta api Indonesia]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Prasarana perkeretaapian]] |
Revisi terkini sejak 20 September 2024 03.18
Kabin masinis adalah ruangan yang ditempati masinis, asisten masinis, dan petugas-petugas terkait untuk mengoperasikan gerak lokomotif atau sarana perkeretaapian berpenggerak lainnya. Di dalam kabin terdapat instrumen yang digunakan sebagai alat penggerak, pembantu, dan pengendali proses jalannya lokomotif.[1]
Di masa-masa awal lokomotif uap dibuat, seperti The Rocket buatan Robert Stephenson, tidak memiliki kabin masinis; peralatan pengendali dan pijakan kaki masinis dibiarkan terbuka. Namun, agar masinis tidak kepanasan atau kehujanan saat menjalankan lokomotif, secara bertahap lokomotif yang dibuat pada tahun-tahun selanjutnya telah dilengkapi dengan atap dan dinding pelindung, yang menjadi desain awal dari kabin masinis.
Penempatan
[sunting | sunting sumber]Pada lokomotif uap, kabin masinis hampir selalu ditempatkan di belakang tungku api, meski terkadang konfigurasi kabin masinis di depan ataupun punuk unta juga telah didesain. Pada lok diesel dan listrik kabin masinis biasanya ditempatkan di salah satu ujung (biasanya sebagai sisi muka), atau dua di tiap ujungnya. Konfigurasi di salah satu ujung masih menjadi tradisi lokomotif diesel Amerika Utara, sedangkan di Eropa kebanyakan menggunakan konfigurasi dua kabin di tiap ujungnya.
Peralatan
[sunting | sunting sumber]Peralatan pengendali
[sunting | sunting sumber]Peralatan pengendali berfungsi untuk mengendalikan pergerakan lokomotif, antara lain:[2]
- Tuas pembalik, untuk menentukan arah gerak lokomotif (maju, netral, atau mundur).
- Tuas tenaga (throttle), memiliki posisi tidak bekerja (idle) dan posisi bekerja mulai dari tingkatan (notch) 1–8 yang diatur menggunakan tuas tersebut. Semakin tinggi nilai notch semakin tinggi pula besaran tenaga yang dihasilkan.[3] Pada lokomotif diesel hidraulis biasanya menggunakan roda tangan (mirip setir) untuk mengatur putaran motor diesel tanpa tingkat putaran.
- Tuas rem udara tekan. Pengereman dalam tingkatan kecil digunakan untuk mempertahankan KA dalam kecepatan tertentu. Pengereman penuh biasa atau mendadak (darurat) biasanya digunakan untuk menghentikan laju kereta api.
- Tuas rem dinamik. Dilakukan dengan memanfaatkan tenaga motor traksi selaku generator saat throttle dalam posisi idle sehingga energi dorong rangkaian diubah menjadi energi listrik dan dibuang melalui tahanan. Panas yang keluar didinginkan dengan embusan angin di kipas (blower). Digunakan untuk mempertahankan kecepatan kereta api saat menuruni lereng.
Peralatan pendukung
[sunting | sunting sumber]Peralatan pendukung seperti starter, circuit breaker, tombol baterai, reset, klakson, tombol lampu utama, lampu kabut, lampu sorot, tombol lonceng, katup penghapus kaca, serta alat-alat ukur: manometer tangki, arus motor, speedometer, manometer minyak pelumas, turbocharger, tekanan bahan bakar, tombol radio, sistem deadman, tuas abar parkir, serta selang rem udara tekan.[2][4]
Kabin masinis terkadang juga dilengkapi penyejuk udara, dan toilet.
Kelengkapan lain-lain
[sunting | sunting sumber]Pada bagian depan dan belakang lokomotif terdapat tanda-tanda tertentu yang dapat diperlihatkan, dipasang, dinyalakan, atau dilipat, seperti tanda segitiga, bendera merah dan hijau, atau lampu semboyan lokomotif (Semboyan 21–28). Di samping tanda-tanda tersebut, kelengkapan lainnya adalah tabung pemadam api, senter, toolkit, empat pengganjal roda (stopblok), tanda lokomotif langsir (Semboyan 21/45), empat dongkrak, dan eblek segitiga merah dan hijau.[2][5]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Arti kata kabin - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2020-10-12.
- ^ a b c AS, MM, Ir. Hartono (2012). Lokomotif dan Kereta Rel Diesel di Indonesia. Depok: PT. Ilalang Sakti Komunikasi. hlm. 42–44, 59. ISBN 978-979-18417-0-2.
- ^ Henschel (1960). Locomotive Engineers Manual. KAssel Germany.
- ^ Khafifah, Nur. "Mengenal 'Peralatan Tempur' di Kabin Masinis dan Sinyal-sinyal Kereta Api". detiknews. Diakses tanggal 2020-10-12.
- ^ PT. Kereta Api Indonesia (2016). "PM 54 Tahun 2016" (PDF). DJKA Dephub. 54.