Lompat ke isi

Kisaran (kota): Perbedaan antara revisi

Koordinat: 2°59′0″N 99°37′0″E / 2.98333°N 99.61667°E / 2.98333; 99.61667
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Walad Hidayat (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(89 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Ibukota kabupaten
{{Ibukota kabupaten
|nama = Kisaran
|nama = Kisaran
|pulau=Sumatra
|pulau = Sumatra
|foto = Kisarankota.jpg
|foto =
|caption = Kantor Bupati Asahan, Pusat Kota, Pasar Inpres, Universitas Asahan, Masjid Agung H. Achmad Bakrie, Tugu Adipura
|caption = Kantor Bupati Asahan, Pusat Kota, Pasar Inpres, Universitas Asahan, Masjid Agung H. Achmad Bakrie, Tugu Adipura
|provinsi=Sumatra Utara
|provinsi = Sumatera Utara
|nama dati2 = Asahan
|nama dati2 = Asahan
|kecamatan = [[Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]] & [[Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]]
|kecamatan = - [[Kota Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]] <br> - [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]]
|peta =
|peta =
|luas = 62.98
|luas = 62,98
|luasref = <ref name="Kisaran01">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2020/04/27/4ea646a2633850ec84fb5069/kabupaten-asahan-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 2020|chapter=Bab 1: Geografi|date=April 2020|website=asahankab.bps.go.id|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|accessdate=28 Mei 2024|format=pdf|pages=7,9,13}}</ref><ref>{{cite book|title=Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor: 12 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Asahan Tahun 2013 – 2033|date=24 Desember 2013|accessdate=28 Mei 2024|publisher=Pemerintah Kabupaten Asahan|location=Kisaran}}</ref>
|penduduk =135.868 jiwa
|penduduk = 147639
|penduduktahun = 2019
|penduduktahun = [[2023]]
|kepadatan = 2.157,31
|pendudukref = <ref name="Kisaran02">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2024/02/28/383fdb0565940547ba4d71d3/kabupaten-asahan-dalam-angka-2024.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 2024|volume=Volume 47: 2024|chapter=Bab 3: Penduduk|date=28 Februari 2024|website=asahankab.bps.go.id|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|accessdate=28 Mei 2024|format=pdf|pages=98|isbn=978-602-456-169-7}}</ref>
|kelurahan=25
|kepadatan = 2344,22
|kelurahan = 25
|peresmian ibu kota = 30 April 1980 (PP No.19 Tahun 1980)<ref>{{cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/66582/pp-no-19-tahun-1980|title=Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 1980 Tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Asahan Dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Balai Ke Kota Kisaran|date=30 April 1980|access-date=21 Mei 2024|publisher=Sekretariat Negara Republik Indonesia}}</ref>
}}
}}
{{Infobox settlement
{{Infobox settlement
|official_name = Kisaran
|official_name = Kisaran
|nickname = '''• Kota Karet''' '''• Kota Kebun''' '''• Kota Naga'''
|native_name =
|nickname =Kota Kerang
|motto = Rambate Rata Raya
|motto =
|pushpin_map_caption = Letak Kisaran di [[Pulau Sumatra]], [[Indonesia]]
|pushpin_map_caption = Letak Kisaran di [[Pulau Sumatra]], [[Indonesia]]
|pushpin_map = Indonesia Sumatra
|pushpin_map = Indonesia Sumatra
|coordinates_region = ID
|timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|utc_offset = +7
|utc_offset = +7
|timezone_DST =
|timezone_DST =
|utc_offset_DST =
|utc_offset_DST =
|coordinates = {{coor|2.98812|99.61288}}
|latd= 2|latm=59|lats=17|latNS=N
|postal_code_type = Kode Pos
|longd=99 |longm=36|longs=46 |longEW=E
|postal_code = 21211-21229
|coordinates_display = inline, title
|elevation_m = 9 - 25
|area_code_type = Kode Area
|area_code = [[Daftar kode telepon di Indonesia#Sumut|0623 (Kab. Asahan - Kota Tj. Balai)]]
|elevation_ft = 29,5 - 82
|website = [http://www.asahankab.go.id/ www.asahankab.go.id]
|postal_code_type =
|postal_code =
|area_code =+62 [[Daftar kode telepon di Indonesia#Sumut|23]]
|website = [http://www.asahankab.go.id/ www.asahankab.go.id]
|footnotes =
|footnotes =
}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Hoofdstraat_te_Kisaran_Sumara's_Oostkust_Asahan_TMnr_10014986.jpg|jmpl|Jalan utama dikota kisaran pada tahun 1900-an]]
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Hoofdstraat_te_Kisaran_Sumara's_Oostkust_Asahan_TMnr_10014986.jpg|jmpl|<center>Jalan utama di Kisaran pada tahun 1900-an <small>(lokasi saat ini diperkirakan bundaran tugu pahlawan Kisaran)</small><center/>]]
[[Berkas:Welcome Gate to City of Kisaran.jpg|jmpl|<center>Gapura selamat datang di Kota Kisaran<center/>]]


'''Kisaran''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: كيسرن) adalah sebuah kota yang terletak di [[Provinsi Sumatra Utara]], sekaligus [[ibu kota]] [[Kabupaten Asahan]], [[Provinsi Sumatra Utara]]. Kota Kisaran meliputi dua kecamatan: [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]] dan [[Kota Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]]. Kisaran selain dilintasi oleh [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] juga terletak di Jalur KA Trans Sumatra [[Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh|Divre I Sumut & Aceh]].
'''Kisaran''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: كيسرن) adalah sebuah kawasan yang terletak di provinsi [[Sumatera Utara]], sekaligus menjadi [[ibu kota]] dari [[Kabupaten Asahan]]. Ibukota kabupaten Asahan dipindahkan dari [[Tanjung Balai]] ke kota Kisaran pada 20 Mei 1968, dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan karena letaknya yang strategis.<ref>{{cite book|last=Rahmad|date=Juni 2020|title=Sejarah Kota Kisaran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara|isbn=978-6-236-52100-7|publisher=Penerbit: Garudhawaca|edition=1}}</ref> Kisaran meliputi dua kecamatan, yakni kecamatan [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]] dan [[Kota Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]]. Kisaran berada di [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] dan juga jalur Kereta Api Trans Sumatra [[Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh|Divre I Sumut & Aceh]].<ref>{{cite web|url=https://medan.tribunnews.com/2023/11/29/dua-kecamatan-di-kabupaten-asahan-dengan-kelurahan-terbanyak|title=Dua Kecamatan di Kabupaten Asahan dengan Kelurahan Terbanyak|date=29 November 2023|website=Tribun-Medan.com|editor-first=Array|editor-last=A. Argus}}</ref>


Status Kisaran sebelumnya adalah [[kota administratif]], yang kemudian dihapuskan menjadi kecamatan biasa pada tahun 2003 karena tidak memenuhi persyaratan peningkatan daerah otonom. Kota Kisaran mempunyai objek wisata yang menarik setelah rampungnya pembangunan Masjid Agung Haji Ahmad Bakrie (tahun 2015) yang berada di tepi Jalan Lintas Timur Sumatera, Medan-Rantau Parapat, di depan gedung Kantor Bupati Asahan. Disamping itu, Taman Alun-Alun Kisaran adalah taman sederhana nuansa alami, dengan pepohonan hijau dan sarana komplet yang tersebar di penjuru taman.
Berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 1982 status kota Kisaran sebelumnya adalah [[kota administratif]]<ref>{{cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/3178/PP0171982.htm|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1982 Tentang Pembentukan Kota Administratif Kisaran|date=9 Juni 1982|access-date=21 Mei 2024|publisher=Sekretariat Negara Republik Indonesia|format=pdf}}</ref>, yang kemudian dihapuskan menjadi kecamatan biasa pada tahun 2003 karena tidak memenuhi persyaratan peningkatan daerah otonom.<ref>{{cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/41643/PPNo.33Tahun2003.pdf|title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 33 Tahun 2003 (33/2003) Tentang Penghapusan Kota Administratif Kisaran, Kota Administratif Rantau Prapat, Kota Administratif Batu Raja, Kota Administratif Cilacap, Kota Administratif Purwokerto, Kota Administratif Klaten, Kota Administratif Jember, dan Kota Administratif Watampone|date=8 Juli 2003|access-date=21 Mei 2024|publisher=Sekretariat Negara Republik Indonesia|format=pdf}}</ref> Kota Kisaran mempunyai objek wisata yang menarik setelah rampungnya pembangunan Masjid Agung Haji Ahmad Bakrie (tahun 2015) yang berada di tepi Jalan Lintas Timur Sumatera, Medan-Rantau Parapat, di depan gedung Kantor Bupati Asahan. Disamping itu, Taman Alun-Alun Kisaran adalah taman sederhana nuansa alami, dengan pepohonan hijau dan sarana komplet yang tersebar di penjuru taman.<ref>{{cite web|url=https://www.timenews.co.id/hiburan/9958757455/masjid-agung-h-achmad-bakrie-kisaran-sebuah-destinasi-wisata-religius-dengan-konsep-melayu-yang-memukau|title=Masjid Agung H Achmad Bakrie Kisaran: Sebuah Destinasi Wisata Religius dengan Konsep Melayu yang Memukau|date=12 Mei 2023|access-date=21 Mei 2024|website=www.timenews.co.id|last=Sugiono}}</ref>


==Sejarah==
Kota ini memiliki batas wilayah dengan kecamatan lainnya, yakni:
'''"Kisaran"''' diambil dari legenda Sei Silau, yang menjadi lokasi bertempurnya [[Naga Cina]] dengan [[Anguillidae|Dundung/Sidat]], dalam pertempuran itu sang naga kalah dan berkisar-kisar di aliran Sei Silau, maka warga sekitar melihatnya dan menamakan naga berkisar, dan lokasi kejadian itu dinamai dengan "KISARAN"<ref name="Legenda01">{{cite book|last=Soetrisman M.E., R.|year=2009|title=Legenda Kisaran Naga: (Cerita Rakyat Asal Mula Nama Kisaran)|publisher=Yogyakarta: Araska|isbn=978-602-8669-36-8|location=Indonesia|series=Cerita Rakyat Sumatera Utara (Kabupaten Asahan)}}</ref>
{{batas_USBT
|utara=[[Rawang Panca Arga, Asahan|Kecamatan Rawang Panca Arga]] dan [[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
|selatan=[[Sei Dadap, Asahan|Kecamatan Sei Dadap]] dan [[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
|timur=[[Air Joman, Asahan|Kecamatan Air Joman]] dan [[Sei Dadap, Asahan|Kecamatan Sei Dadap]]
|barat=[[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
}}


'''Pengaruh Perkembangan Daerah:''' Seiring dengan perkembangan daerah tersebut sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, Kampung Sei Saran kemudian berkembang menjadi sebuah kota dengan mengalami perubahan [[lafal|pelafalan]] dan penulisan menjadi "Kisaran".
== Rencana pembentukan Kotamadya Kisaran ==


'''Pengaruh Kolonial Belanda:''' Selama masa pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]], Kisaran termasuk wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Nama-nama tempat di wilayah ini seringkali mengalami perubahan [[lafal|pelafalan]] dan penulisan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Oleh karena itu, penamaan "Kisaran" mungkin juga dipengaruhi oleh pengaruh kolonial Belanda pada masa itu.
[[Berkas:Welcome Gate to City of Kisaran.jpg|jmpl|Gapura selamat datang di Kota Kisaran]]


Daerah Kisaran pada awalnya merupakan daerah perkebunan yang didirikan oleh perusahaan perkebunan Belanda pada abad ke-19. Daerah ini dikenal sebagai "''Nederlandsch-Indische Cultuur Maatschappij''" (N.I.C.M.), yang mengembangkan perkebunan tembakau dan lada di daerah ini. Pada masa kolonial Belanda, Kisaran menjadi pusat administrasi yang tergabung dalam wilayah [[Kesultanan Asahan]] yang berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Daerah ini juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan, terutama dalam bidang perkebunan dan perdagangan hasil bumi seperti tembakau, lada, dan pala.
[[Kisaran|Kota Kisaran]] merupakan ibu kota [[Kabupaten Asahan]] akan dinaikkan menjadi kotamadya.{{fact}} Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi:


Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, Kisaran tetap menjadi bagian dari wilayah Sumatera Utara. Pada tahun 1950-an, terjadi perubahan administratif di Indonesia, termasuk di daerah Kisaran. Pada tahun 1956, Kisaran dimekarkan menjadi sebuah kecamatan yang tergabung dalam [[Kabupaten Asahan]].
# [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]]
# [[Kota Kisaran Timur, Asahan|Kota Kisaran Timur]]


== Demografi ==
===Legenda 1===
Menurut legenda yang berkembang di masyarakat setempat, Kisaran awalnya merupakan sebuah kampung yang terletak di sekitar aliran Sungai Silau yang dikenal sebagai "Sei Saran". Kampung Sei Saran ini adalah nama lain dari Kampung Tebing, yang dipercaya sebagai awal mula pemukiman orang-orang [[Melayu]], [[Batak Toba]], maupun suku bangsa pendatang lainnya di kawasan tersebut. Nama Kampung Tebing muncul karena berada di dekat kawasan Tebing yang banyak terdapat di tepi Sei Silau akibat dari proses erosi aliran Sei Silau. Kampung ini sekarang dikenal sebagai [[Tebing Kisaran, Kota Kisaran Barat, Asahan|Kelurahan Tebing Kisaran]].<ref>{{cite book|title=Sejarah Kota Kisaran|origyear=2013|date=2 September 2016|publisher=[[Unimed]]|last=Rahmad}}</ref>
=== Agama ===
Berdasarkan data BPS tahun 2017 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kisaran memeluk agama Islam sebanyak 83,52 persen. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Buddha, Katolik, Hindu dan sebagian kecil menganut agama Konghucu.


Konon, pada zaman dahulu kala, kampung tersebut sering dilanda oleh banjir yang membuat masyarakat setempat menderita. Penduduk kampung pun mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk memohon pertolongan kepada Dewata (<small>''dalam [[Bahasa Batak Toba]] disebut'' "Debata"</small>) yang diyakini dapat mengendalikan air.<ref>{{cite web|title=Inilah Asal-Usul Nama Kisaran|url=https://www.asahansatu.co.id/inilah-asal-usul-nama-kisaran/|date=22 September 2017|website=www.asahansatu.co.id}}</ref> Mereka mengadakan ritual dan memohon agar air sungai tidak lagi mengganggu mereka. Setelah beberapa waktu, permohonan mereka terjawab dan air sungai menjadi tenang, tidak lagi membanjiri kampung mereka. Sebagai ucapan terima kasih kepada Dewata, kampung tersebut kemudian diberi nama "Sei Saran", yang dalam [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Batak Toba]] berarti "air yang tenang".
{{Main|Agama di Kisaran}}
{{bar box
|title=Agama di Kisaran<ref name="asahankab.bps.go.id">[https://asahankab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kecamatan-Kisaran-Barat-Dalam-Angka-2017.pdf/"Kecamatan Kisaran Barat Dalam Angka 2017"]</ref><ref name="ReferenceA">[https://asahankab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kecamatan-Kisaran-Timur-Dalam-Angka-2017.pdf/"Kecamatan Kisaran Timur Dalam Angka 2017"]</ref>
|titlebar=#ddd
|left1=Agama
|right1=Percent
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|83.52}}
{{bar percent|[[Kristen Protestan]]|blue|10.50}}
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|4.33}}
{{bar percent|[[Katolik]]|purple|1.55}}
{{bar percent|[[Hindu]]|orange|0.09}}
{{bar percent|[[Konghucu]]|black|0.01}}}}
{{-}}


Seiring dengan perkembangan waktu, nama "Sei Saran" kemudian mengalami proses [[metatesis]] (perubahan bunyi kata) menjadi "Kisaran" dalam penggunaan sehari-hari. Legenda ini menjadi salah satu cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah masyarakat di Kisaran.
=== Suku ===
Data BPS tahun 2017 mencatat bahwa mayoritas Suku penduduk [[Kisaran]] adalah [[Suku Jawa]] (38.01%), kemudian [[Suku Melayu Indonesia|Suku Melayu]] (25.69%),[[Suku Batak]] 23.88%,[[Tionghoa]] 5.27%, suku lainnya (7.15%).<ref name="asahankab.bps.go.id">[https://asahankab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kecamatan-Kisaran-Barat-Dalam-Angka-2017.pdf/"Kecamatan Kisaran Barat Dalam Angka 2017"]</ref><ref name="ReferenceA">[https://asahankab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kecamatan-Kisaran-Timur-Dalam-Angka-2017.pdf/"Kecamatan Kisaran Timur Dalam Angka 2017"]</ref>
{{Main|Suku di Kisaran}}
{{bar box
|title=Suku di Kisaran
|titlebar=#ddd
|left1=Suku
|right1=Persen
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Suku Jawa|Jawa]]|blue|38.01}}
{{bar percent|[[Suku Melayu Indonesia|Melayu]]|green|25.69}}
{{bar percent| [[Suku Batak|Batak]]|red|23.88}}
{{bar percent|[[Suku Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]|yellow|5.27}}
{{bar percent|[[Suku Minang|Minang]]|pink|4.68}}
{{bar percent|[[Suku Aceh|Aceh]]|brown|0.64}}
{{bar percent|Lainnya|black|1.83}}}}
{{-}}


== Pendidikan ==
===Legenda 2===
Menurut kisah yang sudah ada sejak turun-temurun, pada sekitar abad XVII, bukit Katarina adalah tempat bertempurnya panglima perang kerajaan Cina dengan Raja Maria Pane ke-7 dari Buntu Pane Asahan, bernama Datuk Daurung. Kemudian setelah bertarung adu kesaktian, tidak ada yang kalah dan menang, maka masing-masing mengeluarkan aji pamungkas, yaitu menjelma menjadi seekor ular naga dan ikan dundung. Keduanya lalu terjun ke Sungai Silau (Sei Silau).<ref name="Legenda01"/>
=== SD/MI ===
;Negeri
{{col|2}}
* MIN Kisaran
* SDN 010056 Sei Renggas
* SDN 010057 Bunut
* SDN 010058 Bunut
* SDN 010059 Bunut
* SDN 010063 Sei Renggas
* SDN 010083 Kisaran Kota
* SDN 010085 Kisaran Kota
* SDN 010089 Sendang Sari
* SDN 010090 Kisaran Kota
* SDN 010091 Kisaran Baru
* SDN 010092 Kisaran Baru
* SDN 010095 Kisaran Baru
* SDN 013857 Mekar Baru
* SDN 013858 Mekar Baru
* SDN 014610 Sei Renggas
* SDN 014684 Dadimulyo
* SDN 014688 Sidomukti
* SDN 015863 Sei Renggas
* SDN 016502 Bunut Barat
* SDN 016504 Dadimulyo
* SDN 017973 Kisaran Kota
* SDN 010088 SELAWAN
* SDN 010093 SELAWAN
* SDN 010096 KARANG ANYER
* SDN 010097 SELAWAN
* SDN 013849 SIUMBUT-UMBUT BARU
* SDN 013853 SELAWAN
* SDN 013856 SELAWAN
* SDN 014671 SENTANG
* SDN 014685 SIUMBUT BARU
* SDN 017106 KISARAN NAGA
* SDN 017107 KISARAN NAGA
* SDN 018439 SENTANG
* SDN 018452 KARANG ANYER
* SDN 010039 SENTANG
* SDN 010086 SELAWAN
* SDN 010087 SELAWAN
* SDN 013854 SELAWAN
* SDN 013855 SELAWAN
* SDN 015921 KEDAI LEDANG
* SDN 018065 TELADAN
* SDN 018453 SIUMBUT UMBUT
* SDN 014689 LESTARI
* SDN 017108 SENTANG
{{EndDiv}}


Mereka bertempur dengan mengandalkan kesaktian masing-masing. Akan tetapi, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina dapat dipukul jatuh, tertusuk sanai (patil) dari ikan dundung jelmaan Datuk Daurung. Naga itu meraung-raung menahan sakit dan menggelepar, yang akhirnya terkulai hanyut dan terkapar di hilir Sungai Silau tidak seberapa jauh dari bukit itu.
;Swasta
{{col|2}}
* SD ALWASHLIYAH KISARAN
* MIS AL IKHLAS SEI RENGGAS
* SD DIPONEGORO KISARAN
* SD HARAPAN BUNUT
* SD Islam Manbaul Hidayah
* SD ISLAM TERPADU DAAR AL ULUUM
* SD MUHAMMADIYAH 1 KISARAN
* SD MUHAMMADIYAH 3 KISARAN
* SD PANTI BUDAYA
* SD SWASTA AL WASHLIYAH 74 SIDOMUKTI
* SD SWASTA METHODIST 2 KISARAN
* SD TAMAN SISWA SIDODADI
* SD TPI KISARAN
* SD SWASTA TAMANSISWA KISARAN
* SD SWASTA COKROAMINOTO
* SD SWASTA ISLAM AN-NAHLU KISARAN
* SD Swasta Islam Tahfidz Bahrul Uluum Al-Kamal
* SD SWASTA ISLAM TERPADU QURAN
* SD SWASTA SANG BINTANG
{{EndDiv}}
=== SMP/MTS ===
;Negeri
* MTSN 2 ASAHAN
* SMPN 1 KISARAN
* SMPN 2 KISARAN
* SMPN 3 KISARAN
* SMPN 4 KISARAN
* SMPN 5 KISARAN
* SMPN 6 KISARAN
* SMPN 7 KISARAN
;Swasta
{{col|2}}
* MTSS AL WASHLIYAH 1 KISARAN
* MTSS AL WASHILAH 2 KISARAN
* MTSS BINA ULAMA
* MTSS COKROAMINOTO
* MTSS FALAHIYAH
* MTSS MUHAMMADIYAH 3 KISARAN
* MTSS PERGURUAN ATTAHIRIYAH
* MTSS PP BINA ULAMA ASAHAN
* MTSS AL MA`SHUM
* MTSS AR-RASYID
* MTSS PMDU ASAHAN
* MTSS PP. MANBAUL HIDAYAH
* MTSS TAMAN DEWASA ISLAM AL-MASHUM
* MTSS TPI KISARAN
* SMP SWASTA ALWASHLIYAH 7 KISARAN
* SMP DIPONEGORO KISARAN
* SMP METHODIST 2 KISARAN
* SMP SWASTA DAAR AL ULUUM
* SMP SWASTA HARAPAN BUNUT
* SMP SWASTA PANTI BUDAYA
* SMP SWASTA TAMAN SISWA KISARAN
* SMP MUHAMMADIYAH 22 KISARAN
* SMP NASIONAL KISARAN
* SMP SWASTA DAERAH KISARAN
* SMP SWASTA ISLAM TAHFIDZ
* SMP TAMAN KASIH KARUNIA
* SMPS MUHAMMADIYAH SENTANG
{{EndDiv}}


Setelah ratusan tahun kemudian, menurut cerita secara turun temurun dan sudah menjadi semacam legenda di masyarakat, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina siuman dari pingsannya yang cukup lama. Diiringi hujan lebat, petir sambung menyambung sehingga terjadilah banjir besar.
=== SMA/MA/SMK ===
;Negeri
* MAN ASAHAN
* SMAN 1 KISARAN
* SMAN 2 KISARAN
* SMAN 3 KISARAN
* SMAN 4 KISARAN
* SMKN 1 KISARAN
* SMKN 2 KISARAN


Kemudian ular naga tersebut berkisar-kisar (berenang-renang) dan menghanyutkan diri menelusuri Sungai Silau sampai hilir [[Sungai Asahan]] di kota [[Tanjung Balai]]. Selanjutnya menuju ke [[Selat Malaka]].
;Swasta
{{col|2}}
* MAS AL-WASHLIYAH KISARAN
* MAS COKROAMINOTO
* MAS FALAHIYAH KISARAN
* MAS MUHAMMADIYAH 2 KISARAN
* MAS PERGURUAN ATTAHIRIYAH
* MAS PP BINA ULAMA
* MAS TPI KISARAN
* MANBAUL HIDAYAH
* MAS KEAGAMAAN PMDU KISARAN
* MAS PMDU ASAHAN
* SMA SWASTA AR RASYID ASAHAN
* SMAS AL MA SHUM KISARAN
* SMAS DIPONEGORO KISARAN
* SMAS ISLAM TERPADU DAAR ULUM
* SMAS METHODIST 2 KISARAN
* SMAS TAMAN SISWA KISARAN
* SMAS ASAHAN KISARAN
* SMAS DAERAH KISARAN
* SMAS MUHAMMADIYAH 8 KISARAN ASAHAN
* SMAS PANTI BUDAYA KISARAN
* SMKS AS SYIFA KISARAN
* SMKS ASAHAN KISARAN
* SMKS MUHAMMADIYAH 5 KISARAN
* SMKS MUHAMMADIYAH 10 KISARAN
* SMKS NASIONAL KISARAN
* SMKS PEMDA KISARAN
* SMKS AL MASHUM KISARAN
* SMKS DIPONEGORO KISARAN
* SMKS MANBAUL HIDAYAH
* SMKS TAMAN SISWA KISARAN
{{EndDiv}}


Perkampungan di kawasan tempat naga berkisar tersebut akhirnya disebut dengan nama Kampung Kisaran Naga. Sekarang menjadi [[Kisaran Naga, Kota Kisaran Timur, Asahan|Kelurahan Kisaran Naga]] dan kota yang berada di dekat Sungai Silau disebut dengan nama Kisaran.<ref>{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/10/11/asal-usul-kota-kisaran|title=Asal usul Kota Kisaran|date=11 Oktober 2023|access-date=23 Mei 2024|website=www.goodnewsfromindonesia.id|first=Dini|last=Anjani Kartika}}</ref>
=== PERGURUAN TINGGI ===

;Negeri
== Batas wilayah ==
*-
Kota Kisaran berada pada ketinggian 14 – 17 [[mdpl]], dengan letak geografis pada koordinat 2°57'08"–3°01'30"[[LU]] dan 99°36'43"–99°40'38"[[BT]]. Curah hujan berkisar antara 1.680mm – 2.246mm. Kota ini berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan lainnya,<ref name="Kisaran01"/> yakni:
;Swasta
{{batas_USBT
* UNIVERSITAS ASAHAN
|utara=[[Rawang Panca Arga, Asahan|Kecamatan Rawang Panca Arga]], [[Air Joman, Asahan|Kecamatan Air Joman]] dan [[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
* SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM MUHAMMADIYAH
|selatan=[[Sei Dadap, Asahan|Kecamatan Sei Dadap]] dan [[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
* STIE MUHAMMADIYAH
|timur=[[Air Joman, Asahan|Kecamatan Air Joman]] dan [[Sei Dadap, Asahan|Kecamatan Sei Dadap]]
* AKBID WIRAHUSADA
|barat=[[Pulo Bandring, Asahan|Kecamatan Pulo Bandring]]
* AKBID AS-SYIFA
}}
* STMIK AMIK ROYAL

* IAIDU KISARAN
== Demografi ==
=== Penduduk ===
Pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]], jumlah penduduk Kisaran sebanyak 141.915 jiwa, dan pada tahun [[2023]] sebanyak 147.639 jiwa.<ref name="Kisaran02"/>

{| class="wikitable"
!Kecamatan
!Jumlah Penduduk<br>(2020)<ref name="Sensus2020:01">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2021/08/18/68ed62d2fa34844c38a0e30e/statistik-kependudukan-kecamatan-kisaran-barat-2020.html|title=Statistik Kependudukan Kecamatan Kisaran Barat 2020|date=Agustus 2021|access-date=28 Mei 2024|format=pdf|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|chapter=Bab III: Ulasan Singkat|page=17|isbn=978-602-456-238-0}}</ref><ref name="Sensus2020:02">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2021/12/01/98668820bb94042d9dda2825/statistik-kependudukan-kecamatan-kisaran-timur-2020.html|title=Statistik Kependudukan Kecamatan Kisaran Timur 2020|date=November 2021|access-date=28 Mei 2024|format=pdf|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|chapter=Bab III: Ulasan Singkat|page=13|isbn=978-602-456-274-8}}</ref>
!Jumlah Penduduk<br>(2023)<ref name="Kisaran02"/>
|-
|Kota Kisaran Barat || <ref name="Sensus2020:01"/>{{right|60.428}} || {{right|62.043}}
|-
|Kota Kisaran Timur || <ref name="Sensus2020:02"/>{{right|81.487}} || {{right|85.596}}
|-
|'''Total''' || {{right|141.915}} || {{right|147.639}}
|-
|}

=== Agama ===
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], mayoritas penduduk Kisaran menganut agama [[Islam]] yakni 83,65%, kemudian [[Kristen]] sebanyak 11,33% ([[Protestan]] 10,57% dan [[Katolik]] 0,76%). Selanjutnya penganut agama [[Agama Buddha|Buddha]] sebanyak 4,46%, [[Hindu]] sebanyak 0,07%, [[Konghucu]] dan lainnya 0,49%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Asahan&wid=1208000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Asahan|website=www.sp2010.bps.go.id|publisher=BPS|accessdate=23 Maret 2022}}</ref> Agama [[Islam]] umumnya dianut sebagian besar warga [[Suku Jawa|Jawa]], Batak [[Suku Mandailing|Mandailing]], dan [[Suku Angkola|Angkola]], [[Suku Melayu|Melayu]], Minangkabau, Banjar, Aceh, dan lainnya. Agama Kristen kebanyakan dianut warga [[Batak Toba]], Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Angkola|Angkola]] dan Mandailing. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] dan [[Konghucu]] umumnya adalah warga [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang kebanyakan berada di kecamatan [[Kota Kisaran Barat, Asahan|Kota Kisaran Barat]]. Untuk sarana rumah ibadah di Kisaran hingga tahun [[2023]], terdapat 83 masjid, 82 musholla, 26 gereja [[Protestan]], 3 gereja [[Katholik]], dan 12 vihara/pura.<ref name="agama">{{cite book|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2024/02/28/383fdb0565940547ba4d71d3/kabupaten-asahan-dalam-angka-2024.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 2024|volume=Volume 47: 2024|chapter=Bab 4: Sosial dan Kesejahteraan|date=28 Februari 2024|website=asahankab.bps.go.id|access-date=28 Mei 2024|format=pdf|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan|page=208|isbn=978-602-456-169-7}}</ref>

=== Suku bangsa ===
Penduduk di Kisaran memiliki latar belakang [[suku bangsa]] yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], dan [[Suku Melayu|Melayu]]. Data [[Badan Pusat Statistik]] dari hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], persentasi penduduk Kisaran (Kisaran Barat dan Kisaran Timur) berdasarkan [[suku bangsa]] yakni suku [[Suku Jawa|Jawa]] sebanyak 49,87%. Kemudian [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 32,03%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Kisaran sebagian besar adalah Batak [[Suku Batak Angkola|Angkola]], [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Mandailing|Mandailing]], dan sebagian [[Suku Batak Karo|Karo]] dan [[Suku Batak Pakpak|Pakpak]].<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://asahankab.bps.go.id/publication/2011/01/27/2b094bc784d92b7b9757c8b2/kabupaten-asahan-dalam-angka-tahun-2010.html|title=Kabupaten Asahan Dalam Angka 2010|website=asahankab.bps.go.id|pages=78-79|accessdate=23 Maret 2022}}</ref> Penduduk dari suku [[Suku Melayu|Melayu]] sebanyak 4,88%, kemudian [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] sebanyak 4,47%, [[Suku Banjar|Banjar]] sebanyak 1,29%, [[Suku Aceh|Aceh]] sebanyak 0,56%. Suku lain sebanyak 6,90%, sebagian besar ialah [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dan selebihnya [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan suku lainnya.<ref name="SUKU"/>

{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2010]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Suku Jawa|Jawa]]
! style="text-align: right;" | 66.510
! style="text-align: right;" | 49,87%
|-
| 2
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 42.715
| style="text-align: right;" | 32,03%
|-
| 3
| [[Suku Melayu|Melayu]]
| style="text-align: right;" | 6.502
| style="text-align: right;" | 4,88%
|-
| 4
| [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 5.968
| style="text-align: right;" | 4,47%
|-
| 5
| [[Suku Banjar|Banjar]]
| style="text-align: right;" | 1.719
| style="text-align: right;" | 1,29%
|-
| 6
| [[Suku Aceh|Aceh]]
| style="text-align: right;" | 742
| style="text-align: right;" | 0,56%
|-
| 7
| Lainnya*
| style="text-align: right;" | 9.199
| style="text-align: right;" | 6,90%
|-
!
! Kisaran
! style="text-align: right;" | 133.355
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}

Catatan: Suku lainnya, sebagian besar adalah [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dan selebihnya suku lain seperti [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Sunda|Sunda]] dan lain-lain.


== Transportasi ==
== Transportasi ==
* [[Kereta Api]] ([[Stasiun Kisaran]])
* [[Kereta Api]] ([[Stasiun Kisaran]])
*Transportasi Online :
* Transportasi Online :
- [[Gojek]]
** [[Gojek]]
** Kijek (Kisaran ojek online)
* [[Becak|Becak Motor]]
* [[Becak|Becak Motor]]
* [[Angkot|Mopen]]
* KPN Makmur
* Merpati Tour (Lintas Kabupaten "Labura-Asahan-Batubara" dan Kecamatan dalam Kabupaten)
* [[Bus antarkota|Bus AKDP dan AKAP]]


== Tokoh ==
== Tokoh ==
* [[S. Sudjojono|Sindoedarsono Soedjojono]] (Tokoh Seniman Indonesia)
* [[S. Sudjojono|Sindoedarsono Soedjojono]] (Tokoh Seniman Indonesia)
* [[Sisworo Gautama Putra]] (Tokoh Seniman Indonesia)
* [[Sisworo Gautama Putra]] (Tokoh Seniman Indonesia)
* [[Kasma Booty]] (Aktris/Seniman di Malaysia)
* [[Achmad Tahir]] (Tokoh Politik dan Militer Indonesia)
* [[Achmad Tahir]] (Tokoh Politik dan Militer Indonesia)
* [[Mian|Ir. H. Mian]] (Bupati Bengkulu Utara Periode 2021-2024)


== Fasilitas kesehatan ==
== Fasilitas kesehatan ==
Rumah Sakit :
Rumah Sakit :
* [[RSU Ibu Kartini]]
* [[Rumah Sakit Ibu Kartini|RSU Ibu Kartini]]
* [[RSUD H. Abdul Manan Simatupang]]
* [[RSUD H. Abdul Manan Simatupang]]
* [[RSU Setio Husodo]]
* [[RSU Setio Husodo]]
Baris 296: Baris 187:
* [[Puskesmas Gambir Baru]]
* [[Puskesmas Gambir Baru]]
* [[Puskesmas Sidodadi]]
* [[Puskesmas Sidodadi]]

==Pusat Perbelanjaan==
* Pasar Inpress
* Pajak Diponegoro
* Pajak Kartini
* Pajak Bakti
* dan Sekitaran Area Pusat Kota Lainnya seperti di Jl. Imam Bonjol, Jl. Diponegoro, Jl. Sisingamangaraja, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Dr. Sutomo, Jl. Ir. Juanda, dan lainnya

==Galeri kota kisaran==
<center><gallery perrow=5>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret postbodes met hun dienstfietsen voor het Hulppost- en telegraafkantoor in Kisaran TMnr 10015238.jpg|Kantor pos Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:Token_Kisaran_Reis_1_Dollar.jpg|Token perkebunan Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - HAPM Kisaranclub, sociëteit van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 12394.tiff|Kisaran Club/Bakrie Club (dulu HAPM Club) pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - Jonge rubberaanplant (Colt Estate) van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 10193.tiff|Perkebunan karet HAPM di Kisaran {{kira-kira}} tahun [[1925]]
Berkas:KITLV A891 - Rubberfarbiek van onderneming Tanah Radja bij Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 107647.tiff|Pabrik pengolahan karet di Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - Hoofdkantoor van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 11731.tiff|Kantor besar perkebunan BSP (dulu HAPM) di Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:KITLV A240 - Weg over het hoofdemplacement van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran bij Tandjoengbalai, KITLV 85799.tiff|Suasana kompleks HAPM {{kira-kira}} tahun [[1925]] (<small>sekarang menjadi kompleks BSP Kisaran</small>)
Berkas:Kompleks BSP Tahun 2024.jpg|Kompleks BSP tahun [[2024]] (<small>eks kompleks HAPM</small>)
Berkas:Bij de plaquette van Huibregt Ketner, van 1911-1919 de eerste hoofdadministrateur van de Hollandsch-Amerikaansche Plantage Maatschappij te Kisaran, KITLV 34952.tiff|Tengku Alang Yahya (penguasa Asahan; ketiga dari kiri) berfoto bersama para petinggi HAPM di kantor besar HAPM Kisaran {{kira-kira}} tahun [[1919]]
Berkas:Kabupaten Asahan, Sumatra Utara 02.jpg|Kantor bupati Asahan di Kisaran
Berkas:DPRD Kabupaten Asahan, Sumatera Utara 01.jpg|Kantor DPRD Asahan di Kisaran
Berkas:Ruston 48DL (425331 J).jpg|Pabrik karet BSP di Kisaran (Bunut)
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Verkeer in de winkelstraat Tebing TMnr 60053815.jpg|Lalu lintas di jalan Imam Bonjol (dulu jalan Tebing) Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De winkelstraat Tebing met Toko Bombay Lama TMnr 60053814.jpg|Aktivitas di jalan Imam Bonjol (dulu jalan Tebing) Kisaran pada masa Hindia Belanda
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opening van de brug te Kisaran met de resident de sultan van Asahan TMnr 60038663.jpg|Peresmian jembatan Sei Silau di Kisaran {{kira-kira}} tahun [[1897]] (<small>saat ini biasa disebut sebagai pangkal titi</small>)
</gallery></center>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.facebook.com/pemerintahkabupatenasahan/ Pemerintah Kabupaten Asahan on Facebook]


{{coord|2|59|0|N|99|37|0|E|display=title}}
{{coord|2|59|0|N|99|37|0|E|display=title}}
Baris 306: Baris 225:
<!--{{Kota Kisaran}}-->
<!--{{Kota Kisaran}}-->
{{Kabupaten Asahan}}
{{Kabupaten Asahan}}
{{kecamatan-stub}}


[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sumatra Utara]]
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Sumatera Utara]]
[[Kategori:Kabupaten Asahan]]

Revisi terkini sejak 21 Juni 2024 01.32

Kisaran
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenAsahan
Kecamatan- Kota Kisaran Timur
- Kota Kisaran Barat
Peresmian ibu kota30 April 1980 (PP No.19 Tahun 1980)[1]
Luas
 • Total62,98 km2 (24,32 sq mi)
Populasi
 • Total147.639
 • Kepadatan2.344,22/km2 (6,071,5/sq mi)
Kisaran
Julukan: 
• Kota Karet • Kota Kebun • Kota Naga
Motto: 
Rambate Rata Raya
Kisaran di Sumatra
Kisaran
Kisaran
Letak Kisaran di Pulau Sumatra, Indonesia
Koordinat: 2°59′17″N 99°36′46″E / 2.98812°N 99.61288°E / 2.98812; 99.61288
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode Pos
21211-21229
Kode area telepon0623 (Kab. Asahan - Kota Tj. Balai)
Situs webwww.asahankab.go.id
Jalan utama di Kisaran pada tahun 1900-an (lokasi saat ini diperkirakan bundaran tugu pahlawan Kisaran)
Gapura selamat datang di Kota Kisaran

Kisaran (Jawi: كيسرن) adalah sebuah kawasan yang terletak di provinsi Sumatera Utara, sekaligus menjadi ibu kota dari Kabupaten Asahan. Ibukota kabupaten Asahan dipindahkan dari Tanjung Balai ke kota Kisaran pada 20 Mei 1968, dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan karena letaknya yang strategis.[5] Kisaran meliputi dua kecamatan, yakni kecamatan Kota Kisaran Barat dan Kota Kisaran Timur. Kisaran berada di Jalan Raya Lintas Sumatra dan juga jalur Kereta Api Trans Sumatra Divre I Sumut & Aceh.[6]

Berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 1982 status kota Kisaran sebelumnya adalah kota administratif[7], yang kemudian dihapuskan menjadi kecamatan biasa pada tahun 2003 karena tidak memenuhi persyaratan peningkatan daerah otonom.[8] Kota Kisaran mempunyai objek wisata yang menarik setelah rampungnya pembangunan Masjid Agung Haji Ahmad Bakrie (tahun 2015) yang berada di tepi Jalan Lintas Timur Sumatera, Medan-Rantau Parapat, di depan gedung Kantor Bupati Asahan. Disamping itu, Taman Alun-Alun Kisaran adalah taman sederhana nuansa alami, dengan pepohonan hijau dan sarana komplet yang tersebar di penjuru taman.[9]

"Kisaran" diambil dari legenda Sei Silau, yang menjadi lokasi bertempurnya Naga Cina dengan Dundung/Sidat, dalam pertempuran itu sang naga kalah dan berkisar-kisar di aliran Sei Silau, maka warga sekitar melihatnya dan menamakan naga berkisar, dan lokasi kejadian itu dinamai dengan "KISARAN"[10]

Pengaruh Perkembangan Daerah: Seiring dengan perkembangan daerah tersebut sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, Kampung Sei Saran kemudian berkembang menjadi sebuah kota dengan mengalami perubahan pelafalan dan penulisan menjadi "Kisaran".

Pengaruh Kolonial Belanda: Selama masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Kisaran termasuk wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Nama-nama tempat di wilayah ini seringkali mengalami perubahan pelafalan dan penulisan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Oleh karena itu, penamaan "Kisaran" mungkin juga dipengaruhi oleh pengaruh kolonial Belanda pada masa itu.

Daerah Kisaran pada awalnya merupakan daerah perkebunan yang didirikan oleh perusahaan perkebunan Belanda pada abad ke-19. Daerah ini dikenal sebagai "Nederlandsch-Indische Cultuur Maatschappij" (N.I.C.M.), yang mengembangkan perkebunan tembakau dan lada di daerah ini. Pada masa kolonial Belanda, Kisaran menjadi pusat administrasi yang tergabung dalam wilayah Kesultanan Asahan yang berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Daerah ini juga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan, terutama dalam bidang perkebunan dan perdagangan hasil bumi seperti tembakau, lada, dan pala.

Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, Kisaran tetap menjadi bagian dari wilayah Sumatera Utara. Pada tahun 1950-an, terjadi perubahan administratif di Indonesia, termasuk di daerah Kisaran. Pada tahun 1956, Kisaran dimekarkan menjadi sebuah kecamatan yang tergabung dalam Kabupaten Asahan.

Legenda 1

[sunting | sunting sumber]

Menurut legenda yang berkembang di masyarakat setempat, Kisaran awalnya merupakan sebuah kampung yang terletak di sekitar aliran Sungai Silau yang dikenal sebagai "Sei Saran". Kampung Sei Saran ini adalah nama lain dari Kampung Tebing, yang dipercaya sebagai awal mula pemukiman orang-orang Melayu, Batak Toba, maupun suku bangsa pendatang lainnya di kawasan tersebut. Nama Kampung Tebing muncul karena berada di dekat kawasan Tebing yang banyak terdapat di tepi Sei Silau akibat dari proses erosi aliran Sei Silau. Kampung ini sekarang dikenal sebagai Kelurahan Tebing Kisaran.[11]

Konon, pada zaman dahulu kala, kampung tersebut sering dilanda oleh banjir yang membuat masyarakat setempat menderita. Penduduk kampung pun mengadakan pertemuan dan memutuskan untuk memohon pertolongan kepada Dewata (dalam Bahasa Batak Toba disebut "Debata") yang diyakini dapat mengendalikan air.[12] Mereka mengadakan ritual dan memohon agar air sungai tidak lagi mengganggu mereka. Setelah beberapa waktu, permohonan mereka terjawab dan air sungai menjadi tenang, tidak lagi membanjiri kampung mereka. Sebagai ucapan terima kasih kepada Dewata, kampung tersebut kemudian diberi nama "Sei Saran", yang dalam bahasa Melayu atau bahasa Batak Toba berarti "air yang tenang".

Seiring dengan perkembangan waktu, nama "Sei Saran" kemudian mengalami proses metatesis (perubahan bunyi kata) menjadi "Kisaran" dalam penggunaan sehari-hari. Legenda ini menjadi salah satu cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah masyarakat di Kisaran.

Legenda 2

[sunting | sunting sumber]

Menurut kisah yang sudah ada sejak turun-temurun, pada sekitar abad XVII, bukit Katarina adalah tempat bertempurnya panglima perang kerajaan Cina dengan Raja Maria Pane ke-7 dari Buntu Pane Asahan, bernama Datuk Daurung. Kemudian setelah bertarung adu kesaktian, tidak ada yang kalah dan menang, maka masing-masing mengeluarkan aji pamungkas, yaitu menjelma menjadi seekor ular naga dan ikan dundung. Keduanya lalu terjun ke Sungai Silau (Sei Silau).[10]

Mereka bertempur dengan mengandalkan kesaktian masing-masing. Akan tetapi, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina dapat dipukul jatuh, tertusuk sanai (patil) dari ikan dundung jelmaan Datuk Daurung. Naga itu meraung-raung menahan sakit dan menggelepar, yang akhirnya terkulai hanyut dan terkapar di hilir Sungai Silau tidak seberapa jauh dari bukit itu.

Setelah ratusan tahun kemudian, menurut cerita secara turun temurun dan sudah menjadi semacam legenda di masyarakat, ular naga jelmaan Panglima Perang Cina siuman dari pingsannya yang cukup lama. Diiringi hujan lebat, petir sambung menyambung sehingga terjadilah banjir besar.

Kemudian ular naga tersebut berkisar-kisar (berenang-renang) dan menghanyutkan diri menelusuri Sungai Silau sampai hilir Sungai Asahan di kota Tanjung Balai. Selanjutnya menuju ke Selat Malaka.

Perkampungan di kawasan tempat naga berkisar tersebut akhirnya disebut dengan nama Kampung Kisaran Naga. Sekarang menjadi Kelurahan Kisaran Naga dan kota yang berada di dekat Sungai Silau disebut dengan nama Kisaran.[13]

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kota Kisaran berada pada ketinggian 14 – 17 mdpl, dengan letak geografis pada koordinat 2°57'08"–3°01'30"LU dan 99°36'43"–99°40'38"BT. Curah hujan berkisar antara 1.680mm – 2.246mm. Kota ini berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan lainnya,[2] yakni:

Utara Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan Air Joman dan Kecamatan Pulo Bandring
Timur Kecamatan Air Joman dan Kecamatan Sei Dadap
Selatan Kecamatan Sei Dadap dan Kecamatan Pulo Bandring
Barat Kecamatan Pulo Bandring

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Pada Sensus Penduduk Indonesia 2020, jumlah penduduk Kisaran sebanyak 141.915 jiwa, dan pada tahun 2023 sebanyak 147.639 jiwa.[4]

Kecamatan Jumlah Penduduk
(2020)[14][15]
Jumlah Penduduk
(2023)[4]
Kota Kisaran Barat [14]
60.428
62.043
Kota Kisaran Timur [15]
81.487
85.596
Total
141.915
147.639

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, mayoritas penduduk Kisaran menganut agama Islam yakni 83,65%, kemudian Kristen sebanyak 11,33% (Protestan 10,57% dan Katolik 0,76%). Selanjutnya penganut agama Buddha sebanyak 4,46%, Hindu sebanyak 0,07%, Konghucu dan lainnya 0,49%.[16] Agama Islam umumnya dianut sebagian besar warga Jawa, Batak Mandailing, dan Angkola, Melayu, Minangkabau, Banjar, Aceh, dan lainnya. Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Agama Buddha dan Konghucu umumnya adalah warga Tionghoa yang kebanyakan berada di kecamatan Kota Kisaran Barat. Untuk sarana rumah ibadah di Kisaran hingga tahun 2023, terdapat 83 masjid, 82 musholla, 26 gereja Protestan, 3 gereja Katholik, dan 12 vihara/pura.[17]

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]

Penduduk di Kisaran memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Jawa, Batak, dan Melayu. Data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk Kisaran (Kisaran Barat dan Kisaran Timur) berdasarkan suku bangsa yakni suku Jawa sebanyak 49,87%. Kemudian Batak sebanyak 32,03%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Kisaran sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[18] Penduduk dari suku Melayu sebanyak 4,88%, kemudian Minangkabau sebanyak 4,47%, Banjar sebanyak 1,29%, Aceh sebanyak 0,56%. Suku lain sebanyak 6,90%, sebagian besar ialah Tionghoa, dan selebihnya Nias, Sunda, dan suku lainnya.[18]

No Suku Jumlah 2010 %
1 Jawa 66.510 49,87%
2 Batak 42.715 32,03%
3 Melayu 6.502 4,88%
4 Minangkabau 5.968 4,47%
5 Banjar 1.719 1,29%
6 Aceh 742 0,56%
7 Lainnya* 9.199 6,90%
Kisaran 133.355 100%

Catatan: Suku lainnya, sebagian besar adalah Tionghoa, dan selebihnya suku lain seperti Nias, Sunda dan lain-lain.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Fasilitas kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit :

Puskesmas :

Pusat Perbelanjaan

[sunting | sunting sumber]
  • Pasar Inpress
  • Pajak Diponegoro
  • Pajak Kartini
  • Pajak Bakti
  • dan Sekitaran Area Pusat Kota Lainnya seperti di Jl. Imam Bonjol, Jl. Diponegoro, Jl. Sisingamangaraja, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Dr. Sutomo, Jl. Ir. Juanda, dan lainnya

Galeri kota kisaran

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 1980 Tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Asahan Dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Balai Ke Kota Kisaran". Sekretariat Negara Republik Indonesia. 30 April 1980. Diakses tanggal 21 Mei 2024. 
  2. ^ a b "Bab 1: Geografi". Kabupaten Asahan Dalam Angka 2020 (pdf). asahankab.bps.go.id. Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. April 2020. hlm. 7,9,13. Diakses tanggal 28 Mei 2024. 
  3. ^ Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor: 12 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Asahan Tahun 2013 – 2033. Kisaran: Pemerintah Kabupaten Asahan. 24 Desember 2013. 
  4. ^ a b c "Bab 3: Penduduk". Kabupaten Asahan Dalam Angka 2024 (pdf). asahankab.bps.go.id. Volume 47: 2024. Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. 28 Februari 2024. hlm. 98. ISBN 978-602-456-169-7. Diakses tanggal 28 Mei 2024. 
  5. ^ Rahmad (Juni 2020). Sejarah Kota Kisaran Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (edisi ke-1). Penerbit: Garudhawaca. ISBN 978-6-236-52100-7. 
  6. ^ A. Argus, Array, ed. (29 November 2023). "Dua Kecamatan di Kabupaten Asahan dengan Kelurahan Terbanyak". Tribun-Medan.com. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1982 Tentang Pembentukan Kota Administratif Kisaran" (pdf). Sekretariat Negara Republik Indonesia. 9 Juni 1982. Diakses tanggal 21 Mei 2024. 
  8. ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 33 Tahun 2003 (33/2003) Tentang Penghapusan Kota Administratif Kisaran, Kota Administratif Rantau Prapat, Kota Administratif Batu Raja, Kota Administratif Cilacap, Kota Administratif Purwokerto, Kota Administratif Klaten, Kota Administratif Jember, dan Kota Administratif Watampone" (pdf). Sekretariat Negara Republik Indonesia. 8 Juli 2003. Diakses tanggal 21 Mei 2024. 
  9. ^ Sugiono (12 Mei 2023). "Masjid Agung H Achmad Bakrie Kisaran: Sebuah Destinasi Wisata Religius dengan Konsep Melayu yang Memukau". www.timenews.co.id. Diakses tanggal 21 Mei 2024. 
  10. ^ a b Soetrisman M.E., R. (2009). Legenda Kisaran Naga: (Cerita Rakyat Asal Mula Nama Kisaran). Cerita Rakyat Sumatera Utara (Kabupaten Asahan). Indonesia: Yogyakarta: Araska. ISBN 978-602-8669-36-8. 
  11. ^ Rahmad (2 September 2016) [2013]. Sejarah Kota Kisaran. Unimed. 
  12. ^ "Inilah Asal-Usul Nama Kisaran". www.asahansatu.co.id. 22 September 2017. 
  13. ^ Anjani Kartika, Dini (11 Oktober 2023). "Asal usul Kota Kisaran". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 23 Mei 2024. 
  14. ^ a b "Bab III: Ulasan Singkat". Statistik Kependudukan Kecamatan Kisaran Barat 2020 (pdf). Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. Agustus 2021. hlm. 17. ISBN 978-602-456-238-0. Diakses tanggal 28 Mei 2024. 
  15. ^ a b "Bab III: Ulasan Singkat". Statistik Kependudukan Kecamatan Kisaran Timur 2020 (pdf). Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. November 2021. hlm. 13. ISBN 978-602-456-274-8. Diakses tanggal 28 Mei 2024. 
  16. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Asahan". www.sp2010.bps.go.id. BPS. Diakses tanggal 23 Maret 2022. 
  17. ^ "Bab 4: Sosial dan Kesejahteraan". Kabupaten Asahan Dalam Angka 2024 (pdf). asahankab.bps.go.id. Volume 47: 2024. Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. 28 Februari 2024. hlm. 208. ISBN 978-602-456-169-7. Diakses tanggal 28 Mei 2024. 
  18. ^ a b "Kabupaten Asahan Dalam Angka 2010". asahankab.bps.go.id. hlm. 78–79. Diakses tanggal 23 Maret 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

2°59′0″N 99°37′0″E / 2.98333°N 99.61667°E / 2.98333; 99.61667