PO Haryanto: Perbedaan antara revisi
k (GR) Duplicate: File:Haryanto Bus Logo.png → File:Logo PO Haryanto.png Exact or scaled-down duplicate: c::File:Logo PO Haryanto.png |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.175.229.197 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herman Pahabol Tag: Pengembalian |
||
(140 revisi perantara oleh 58 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Perusahaan otobus |
{{Perusahaan otobus |
||
| name = |
| name = PT Haryanto Motor Indonesia |
||
| logo = Logo |
| logo = Logo Haryanto 2.png |
||
| logo_size = |
| logo_size = 300 |
||
| logo_alt = |
| logo_alt = |
||
| image = |
| image = Haryanto Maospati.jpg |
||
| image_size = |
| image_size = 300 |
||
| alt = |
| alt = |
||
| image_caption = Bus Haryanto dengan |
| image_caption = Bus PO Haryanto dengan julukan "Lasting" di [[Terminal Maospati]], [[Magetan]] |
||
| abbreviation =HR |
| abbreviation = HR |
||
| company_slogan = "Senantiasa Utama dalam Pelayanan" |
| company_slogan = "Senantiasa Utama dalam Pelayanan" |
||
| parent = PT Haryanto Motor Indonesia |
|||
| founded = {{Start date and age|2002}} |
| founded = {{Start date and age|2002}} |
||
| commenced = |
| commenced = |
||
| ceased = |
| ceased = |
||
| founder = H. Haryanto |
| founder = [[Haryanto (pengusaha)|H. Haryanto]] |
||
| headquarters = [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]] |
| headquarters = [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]] |
||
| locale = |
| locale = |
||
| service_area = [[Jawa]], [[Madura]] |
| service_area = [[Pulau Jawa|Jawa]], [[Pulau Madura|Madura]] |
||
| service_type = |
| service_type = [[Bus antarkota|Bus Antarkota]]<br/>[[Bus pariwisata|Bus Pariwisata]] |
||
| alliance = |
| alliance = |
||
| shortest_route |
| shortest_route = [[Pati]] - [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] |
||
| longest_route |
| longest_route = [[Sumenep]] - [[Pulomerak, Cilegon|Merak]] |
||
| destinations = |
| destinations = |
||
| hubs = |
| hubs = |
||
| stations = |
| stations = |
||
| |
| class = Eksekutif, Patas, Pariwisata |
||
| depots = |
| depots = [[PO Haryanto#Garasi|''Lihat di bawah.'']] |
||
| fleet = |
| fleet = [[Hino Motors|Hino]] dan [[Mercedes-Benz]] |
||
| ridership = <!-- Daily ridership --> |
| ridership = <!-- Daily ridership --> |
||
| annual_ridership = |
| annual_ridership = |
||
| fuel_type = Solar |
| fuel_type = [[Bahan bakar diesel|Solar]] |
||
| operator = PT Haryanto Motor Indonesia |
| operator = PT Haryanto Motor Indonesia |
||
| ceo = |
| ceo = |
||
| leader_type = |
| leader_type = Tokoh Kunci |
||
| leader = |
| leader = [[Haryanto (pengusaha)|H. Haryanto]] (Direktur Utama dan Pendiri) |
||
| website = <!-- {{URL |example.com}} --> |
| website = <!-- {{URL |example.com}} --> |
||
| map = |
| map = |
||
Baris 40: | Baris 39: | ||
| map_state = <!-- show or collapsed --> |
| map_state = <!-- show or collapsed --> |
||
}} |
}} |
||
'''PT Haryanto Motor Indonesia''' (menjalankan bisnis sebagai '''PO Haryanto''') adalah sebuah [[perusahaan bus]] [[bus antarkota|antarkota]] dan [[bus pariwisata|pariwisata]] yang berasal dari [[Kabupaten Kudus]], [[Jawa Tengah]]. |
|||
'''PO Haryanto''' adalah salah satu perusahaan [[Bus|otobus]] antar kota antar provinsi dan pariwisata yang berbasis di [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]] serta memiliki kantor cabang di [[Kota Tangerang|Tangerang]] dan [[Bangak, Banyudono, Boyolali|Bangak]], Solo. |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
PO Haryanto didirikan pada tahun 2002 oleh H. Haryanto asal Kudus, Jawa Tengah setelah purna bertugas di [[Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1|Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad]] [[TNI Angkatan Darat]] di [[Tangerang]]. Sebelumnya, ia adalah seorang tentara yang memiliki berbagai pekerjaan sampingan, salah satunya adalah agen tiket bus. |
|||
H. Haryanto adalah anak ke enam dari sebelas bersaudara, dimana dia dilahirkan dari keluarga buruh tani, sehingga dia sudah terbiasa dengan bekerja keras semenjak kecil demi membantu ekonomi orang tuanya. Haryanto bercita cita ingin menjadi TNI sejak kecil. Ketika dewasa dia nekat pergi ke ibukota tanpa bekal apapun dan mendaftarkan diri menjadi angggota TNI. |
|||
Dengan mendapatkan pinjaman dari bank, ia membeli enam buah bus dan menggunakan armadanya tersebut untuk trayek [[bus kota|perkotaan]] dengan rute [[Cikarang]]-[[Cimone]]. |
|||
Pada tahun 1979, dia mulai aktif bekerja di kesatuan [[TNI Angkatan Darat]] yang berada di [[Tangerang]] Dimana disana dia didik dan ditugaskan menjadi seorang sopir yang tugasnya mengangkut bahan bahan makanan, bahan bakar dan alat pertahanan sejenis meriam. |
|||
Saat itu gaji yang didapatkan hanya sejumlah Rp. 18.000 per bulannya. |
|||
Tetapi setelah beberapa waktu, rute tersebut dianggap kurang menguntungkan dikarenakan sepinya penumpang. Akhirnya ia mengubah armada tersebut menjadi kelas eksekutif dan mengalihkan trayeknya ke trayek [[bus antarkota|antarkota]] dengan rute [[Jakarta]]-[[Kudus]], [[Jakarta]]-[[Pati]] dan [[Jakarta]]-[[Jepara]]. |
|||
Pada tahun 1982, Haryanto memberanikan diri untuk menikah dengan gadis pujaan hatinya. Setelah menikah, ternyata dengan penghasilan yang didapatkannya dari gaji tersebut masih kurang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. |
|||
Akhirnya Haryanto memutuskan untuk mencari pekerjaan sambilan dengan menjadi sopir [[Angkutan kota|angkot]] selepas pulang dari bekerja. |
|||
Mulai saat itulah perusahaan busnya mulai berkembang. Pada tahun 2009, PO Haryanto melakukan ekspansi bisnis pertamanya di luar [[Muria Raya]] dan juga di luar [[Pulau Jawa]], yakni di [[Pulau Madura]] dengan trayek [[Jakarta]]-[[Pamekasan]]-[[Sumenep]]. |
|||
Tahun 1984, dengan modal uang kurang dari satu juta, Haryanto nekat membeli sebuah angkot yang dia operasikan di sela sela waktu luangnya. Selain mengoperasikan angkotnya sendiri, Pada tahun 1990 hingga tahun 2000 dia juga memiliki pekerjaan sambilan lain dengan menjadi perwakilan dari bus Sumber Urip. |
|||
Tiga tahun kemudian tepatnya di tahun 2012, PO Haryanto kembali melakukan ekspansi bisnisnya, kali ini berada di jalur selatan jawa dengan trayek pertama yakni [[Jakarta]]-[[Kota Solo|Solo]]-[[Ponorogo]], serta kota-kota lain di sekitar [[Solo Raya]] seperti [[Klaten]] dan [[Gemolong, Sragen|Gemolong]]. |
|||
Setelah bertahun tahun kerja kerasnya jumlah angkot yang dimilikinya pun semakin hari semakin bertambah banyak. |
|||
Di tahun yang sama pula, PO Haryanto juga merintis trayek menuju [[Bojonegoro]] dan [[Purwodadi]] dengan bantuan adiknya, H. Annas. Saat ini, PO Haryanto telah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa dengan beberapa divisi.<ref>{{Cite web|date=2020-06-10|title=Sejarah Perjalanan Berdirinya PO Haryanto|url=https://www.ivansaja.com/2020/06/sejarah-perjalanan-po-haryanto.html?m=1|website=ivansaja.com|language=id-ID|access-date=2020-10-20|archive-date=2020-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20201021015142/https://www.ivansaja.com/2020/06/sejarah-perjalanan-po-haryanto.html?m=1|dead-url=yes}}</ref> |
|||
Tahun 1990 dia juga mulai membuka usaha showroom mobil di daerah tangerang, dimana showroom tersebut hanya khusus menjual mobil angkot dari berbagai merk. |
|||
== Perkembangan == |
|||
Keputusan final H. Haryanto terjadi pada tahun 2002 ketika dia berumur 43 tahun. |
|||
PO Haryanto memiliki jaringan trayek di pulau Jawa dan Madura yang meliputi beberapa divisi : |
|||
Dimana dia mengundurkan diri dari kesatuannya di TNI dan memilih untuk berkonsentrasi penuh mengurus usaha usahanya. |
|||
=== Divisi Muria Raya === |
|||
Dari pengunduran dirinya tersebut, dia tidak mendapatkan pesangon, tapi mendapatkan pensiunan senilai Rp.800ribu per bulannya. |
|||
Merupakan cikal bakal dari layanan antarkota milik PO Haryanto. melayani trayek Demak, Kudus, Jepara, Pati, dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
# Jepara–Kudus–Semarang–Jakarta PP. |
|||
# Sukolilo–[[Tayu, Pati|Tayu]]–Pati–Kudus–Semarang–Jakarta–Merak PP. |
|||
Divisi ini memiliki garasi (sekaligus menjadi garasi utama PO Haryanto) di Jalan Lingkar Ngembal, Kudus, Jawa Tengah. |
|||
=== Divisi Solo === |
|||
Dengan mendapatkan pinjaman dari bank senilai Rp.3milyar. |
|||
Divisi ini dibuka pada tahun 2012. melayani trayek Solo, Boyolali, Karanganyar, Ponorogo, Magetan, Madiun, Klaten, Yogyakarta, Gemolong, Jombang, Nganjuk dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
H. Haryanto mulai mendirikan perusahaan otobusnya dimana uang tersebut digunakan untuk membeli 6 buah bus senilai Rp.800 juta per unitnya. |
|||
# Tawangmangu–Matesih–Karanganyar–Solo–Jakarta PP. |
|||
# Jumapolo–Jatipuro–Solo–Jakarta PP. |
|||
# Ponorogo–Maospati–Madiun–Sragen–Solo–Jakarta PP. |
|||
# Magetan–Maospati–Madiun–Sragen–Solo–Jakarta PP. |
|||
# Yogyakarta–Prambanan–Klaten–Solo–Jakarta PP. |
|||
# Gemolong–Karanggede–Salatiga–Jakarta PP. |
|||
# Jombang–Kertosono–Caruban–Solo–Jakarta PP. |
|||
Divisi ini juga memiliki garasi tersendiri di [[Banyudono, Boyolali]], yang dimana garasi tersebut dibangun untuk menggantikan garasi lama yang ada di [[Bangak, Banyudono, Boyolali|Bangak]]. |
|||
=== Divisi Madura === |
|||
Dengan modal awal 6 buah bus tersebut, pada awalnya H. Haryanto menggunakan armadanya tersebut untuk rute Cikarang-Cimone. |
|||
Dibuka pada tahun 2009, divisi ini menjadi divisi pertama yang dibuka oleh PO Haryanto di luar [[Muria Raya]] . Melayani trayek Pulau Madura, Surabaya dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
Tetapi setelah beberapa waktu mencoba rute tersebut dan ternyata sepi penumpang, hingga akhirnya H. Haryanto kembali merubah bus busnya tersebut dijadikan kelas eksekutif dan mengalihkan trayeknya ke Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara. |
|||
# Sumenep–Pamekasan–Sampang–Bangkalan–Surabaya–Jakarta PP. |
|||
# Sumenep–Pamekasan–Sampang–Bangkalan–Surabaya–Merak PP. |
|||
# Sumenep–Pamekasan–Sampang–Bangkalan–Surabaya–Bogor–Sukabumi PP. |
|||
=== Divisi Wonogiri === |
|||
Mulai saat itulah perusahaan otobusnya semakin besar dan begitu juga diikuti dengan penambahan jumlah armadanya yang semakin banyak hingga lebih dari 100 unit dan meliputi berbagai trayek yang ada di pulau jawa. <ref>{{Cite web|date=2020-06-10|title=Sejarah Perjalanan Berdirinya PO Haryanto|url=https://www.ivansaja.com/2020/06/sejarah-perjalanan-po-haryanto.html?m=1|website=ivansaja.com|language=id-ID|access-date=2020-10-20}}</ref> |
|||
Divisi ini melayani trayek Wonogiri dan sekitarnya. Awalnya divisi ini bergabung dengan divisi Solo dalam peluncurannya di tahun 2016, kemudian diubah menjadi divisi tersendiri setelah penambahan armada dan rute. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
# Purwantoro–Wonogiri–Solo–Jakarta PP. |
|||
# Purwantoro–Wonogiri–Solo–Bogor–Sukabumi PP. |
|||
# Batu–Wonogiri–Solo–Jakarta PP. |
|||
=== Divisi Purwodadi dan Cepu === |
|||
Divisi ini melayani trayek Cepu, Purwodadi dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
# Cepu–Purwodadi–Wirosari–Semarang–Jakarta PP. |
|||
# Cepu–Purwodadi–Wirosari–Semarang–Merak PP. |
|||
# Gemolong–Toroh–Purwodadi–Jakarta PP. |
|||
=== Divisi Bojonegoro === |
|||
H. Haryanto sangat sadar betul bahwa segala usaha yang dia lakukan itu tak akan berhasil tanpa adanya campur tangan dari Allah SWT. |
|||
Divisi ini melayani trayek Bojonegoro dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
# Bojonegoro–Bangilan–Lasem–Semarang–Jakarta PP. |
|||
# Bojonegoro–Bangilan–Lasem–Semarang–Jakarta–Merak PP. |
|||
# Bojonegoro–Bangilan–Lasem–Semarang–Bandung PP. |
|||
=== Divisi Malang === |
|||
Dan sebagai wujud dari rasa syukurnya itu, sehingga dia memiliki tradisi untuk memberangkatkan para anak buahnya untuk menunaikan umroh / haji ke tanah suci makkah yang masih tetap dipertahankan hingga sekarang.<ref>{{Cite web|date=2019-11-29|title=Kisah Juragan Bus yang Terapkan Ajaran Agama dalam Usaha|url=https://www.starnews.id/kisah-juragan-bus-yang-terapkan-ajaran-agama-dalam-usaha/|website=starnews.id|language=id-ID|access-date=2020-10-20}}</ref> |
|||
Salah satu divisi termuda yang dikembangkan oleh PO Haryanto, dibuka pada tahun 2020. Melayani trayek Malang, Kepanjen, Dampit, Karangkates dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
# Dampit–Kepanjen–Malang–Surabaya–Jakarta PP. |
|||
# Karangkates–Kepanjen–Malang–Surabaya–Jakarta PP. |
|||
# Sumbermanjing–Turen–Malang–Jakarta PP. |
|||
# Donomulyo–Pagak–Kepanjen–Malang–Jakarta PP. |
|||
== |
=== Divisi Patas === |
||
Divisi ini melayani trayek jarak menengah dengan menggunakan armada kelas [[Patas]]. Adapun rute yang dilayani adalah : |
|||
Saat ini PO Haryanto telah memiliki jaringan trayek yang luas di pulau Jawa dan Madura yang meliputi beberapa divisi : |
|||
'''Patas Pantura''' |
|||
# Divisi Muria, melayani trayek Demak, Kudus, Jepara, Pati, dan sekitarnya. |
|||
# Karanganyar–Wonopringgo–Kajen–Wiradesa–Comal–Pemalang–Jakarta PP. |
|||
# Divisi Madura, melayani trayek Pulau Madura, Surabaya dan sekitarnya. |
|||
# Banyuputih–Pekalongan–Pemalang–Jakarta PP. |
|||
# Divisi Solo, melayani trayek Solo, Boyolali, Karanganyar, Ponorogo, Magetan, Madiun, Klaten, Yogyakarta, Gemolong, Jombang dan sekitarnya. |
|||
# Bumiayu–Banjaranyar–Balapulang–Slawi–Tegal–Brebes–Jakarta PP. |
|||
# Divisi Wonogiri, melayani trayek Wonogiri dan sekitarnya. |
|||
# Belik–Moga–Randudongkal–Pemalang–Tegal–Jakarta PP. |
|||
# Divisi Bojonegoro, melayani trayek Bojonegoro dan sekitarnya. |
|||
# Divisi Cepu, melayani trayek Cepu, Purwodadi dan sekitarnya. |
|||
# Divisi Malang, melayani trayek Malang, Dampit, Karangkates dan sekitarnya. |
|||
# Divisi Patas, melayani trayek Patas jarak menengah seperti Pati-Yogyakarta dan Jakarta-Pekalongan. |
|||
# Divisi Pariwisata, melayani angkutan pariwisata dan ziarah di Pulau Jawa, Sumatra, Bali dan Madura. |
|||
'''Patas Yogyakarta''' |
|||
=== Tujuan === |
|||
# Yogyakarta–Magelang–Semarang–Kudus–Pati PP. |
|||
* Jakarta |
|||
* Depok |
|||
* Tangerang |
|||
* Bekasi |
|||
* Merak |
|||
* Sukabumi |
|||
* Bandung, Cimahi |
|||
* Pati (Patas Yogyakarta) |
|||
=== |
=== Divisi Pariwisata === |
||
Divisi ini berpusat di [[Tangerang]]. melayani angkutan pariwisata dan ziarah di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Madura dan Kepulauan Nusa Tenggara. |
|||
Semua bus yang dimiliki PO Haryanto berkelas eksekutif dengan fasilitas total seat 30 dan konfigurasi 2-2, legrest, footrest, gratis makan 1x, snack, toilet. |
|||
== Fasilitas dan Sarana Prasarana == |
|||
Haryanto juga memiliki rumah makan bernama "Menara Kudus" di [[Gringsing, Batang|Gringsing]] dan [[Gebang, Cirebon]], Rumah Makan milik Haryanto ini memiliki hidangan yang khas dan berbeda dari rumah makan bus malam lain, yakni [[Soto Kudus]], [[Nasi Goreng]], dan [[Empal Gentong]]. Selain itu, Haryanto juga memiliki 1 buah SPBU di Jalan Raya Pantura [[Jenarsari, Gemuh, Kendal|Jenarsari]], [[Kabupaten Kendal|Kendal]], dan garasi di 3 titik lokasi. Garasi pusat terletak di Jalan Lingkar Ngembal, [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], Garasi kedua di [[Pinang, Tangerang|Kecamatan Pinang]], [[Kota Tangerang]] dan garasi ketiga di [[Bangak, Banyudono, Boyolali|Bangak]], [[Solo]]. |
|||
Armada milik PO Haryanto dibagi menjadi tiga kelas yakni Eksekutif, VIP dan Patas. dengan fasilitas total seat 30 (Eksekutif), seat 34 (VIP) dan seat 48 (Patas), konfigurasi 2-2, legrest (Eksekutif), footrest, Service makan 1x, snack makanan ringan (Eksekutif) & toilet (Eksekutif dan VIP). Saat ini kelas VIP hanya tersedia pada trayek Purwodadi saja. |
|||
PO Haryanto juga memiliki rumah makan bernama "Menara Kudus" di [[Gringsing, Batang|Gringsing]] dan [[Gebang, Cirebon]], 1 buah SPBU di Jalan Raya Pantura [[Jenarsari, Gemuh, Kendal|Jenarsari]], [[Kabupaten Kendal|Kendal]], dan garasi di 3 titik lokasi. Garasi pusat terletak di Jalan Lingkar Ngembal, [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], Garasi kedua untuk unit parwisata di Jalan Kyai Maja Warungmangga, [[Pinang, Tangerang|Kecamatan Pinang]], [[Kota Tangerang]] dan garasi ketiga di Jalan Raya [[Banyudono, Boyolali]] untuk Divisi Solo. |
|||
Haryanto juga memfasilitasi penumpang yang akan pergi ke [[Sumatra]] dengan jasanya. Bekerjasama dengan [[PO NPM]], salah satu perusahaan otobus terbesar dan tertua di [[Sumatra Barat]] serta [[PO Sumber Alam]], Haryanto membuka layanan tiket terusan dimana nantinya penumpang dari Solo/Muria/Wonogiri/Madura ingin menuju Sumatra akan ditransit ke bus NPM menuju Lampung/Palembang/Jambi/Padang di pool PO Sumber Alam Pondok Ungu begitupun sebaliknya. |
|||
PO Haryanto juga memfasilitasi penumpang yang akan bepergian ke [[Sumatra]] & sebaliknya dengan jasanya. Bekerjasama dengan operator bus lain seperti [[PO NPM|NPM]], salah satu perusahaan otobus terbesar dan tertua dari [[Sumatera Barat]] serta [[PO Sumber Alam|Sumber Alam]] dari [[Purworejo]], PO Haryanto membuka layanan tiket terusan dimana nantinya penumpang dari Solo/Muria Raya/Wonogiri/Madura ingin menuju Sumatra akan ditransit ke bus NPM menuju Lampung/Palembang/Jambi/Padang di garasi Sumber Alam Pondok Ungu, Bekasi (begitupun sebaliknya). |
|||
== Garasi == |
|||
Perusahaan ini memiliki garasi, diantaranya: |
|||
# Garasi Pusat Ngembal Kudus |
|||
# Garasi Cabang Pengging Banyudono Boyolali |
|||
# Garasi Cabang Warung Mangga Tangerang |
|||
== Haryanto Mania == |
== Haryanto Mania == |
||
Guna menampung aspirasi penumpang dan penggemar setia PO Haryanto, pada tahun 2009 didirikan Haryanto Mania, sebuah klub penggemar bus Haryanto. Haryanto Mania dipantau dan diasuh langsung oleh Rian Mahendra selaku |
Guna menampung aspirasi penumpang dan penggemar setia PO Haryanto, pada tahun 2009 didirikan Haryanto Mania, sebuah klub penggemar bus PO Haryanto. Haryanto Mania dipantau dan diasuh langsung oleh Rian Mahendra selaku Direktur Operasional PO Haryanto (pada waktu itu) yang memiliki lebih dari 150 ribu anggota di situs jejaring sosial [[Facebook]] dan sampai saat ini berguna untuk menyalurkan kritik, saran dan aspirasi baik dari penumpang maupun penggemar (mania) sendiri. |
||
== Ciri khas == |
== Ciri khas == |
||
Haryanto dikenal dengan penggunaan skema warna bodi bus yang beragam dan meriah, serta mengangkat potensi pariwisata Kudus. [[Masjid Menara Kudus]] menjadi ikon dari bus-bus Haryanto, ditempel pada bodi samping bus.<ref>{{Cite news|last=Radityasani|first=Muhammad Fathan|date=2020-12-07|title=Tanggapan PO Haryanto Soal Livery Busnya yang Ditiru Bus Luar Negeri|url=https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/07/161727315/tanggapan-po-haryanto-soal-livery-busnya-yang-ditiru-bus-luar-negeri|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-11-28|editor-last=Ferdian|editor-first=Azwar}}</ref> Rian Mahendra selaku Direktur Operasional (pada waktu itu) mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnisnya, Haryanto memanfaatkan filosofi "ilmu langit", maksudnya "nilai-nilai keagamaan Islam dijadikan acuan dalam berbisnis (bus)". Untuk mewujudkan misi korporatnya itu, kaligrafi sholawat "[[Selawat|''ṣalā-llāhu ʿala Muḥammad'']]" ditempel di seluruh armada bus Haryanto.<ref>{{Cite news|last=Khoiri|first=Ahmad Masaul|title=Filosofi 'Ilmu Langit' PO Haryanto|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-5514588/filosofi-ilmu-langit-po-haryanto|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2021-11-28}}</ref> |
|||
Armada PO Haryanto memiliki kekhasan tersendiri. Di bodi bagian samping terdapat stiker [[Masjid Menara Kudus|Menara Kudus]], yang memiliki arti bahwa PO Haryanto didirikan oleh Putra asli Kudus. Selain itu, di beberapa bagian bus juga ditempel stiker [[shalawat Nabi]] yang bertujuan mengingatkan para crew dan penumpang agar selalu bershalawat. Sebagian armada (khususnya armada keluaran 2018 keatas) juga dilengkapi dengan gambar [[wayang kulit]], biasanya bergambar [[Werkudara]] atau [[Rama]] dan [[Shinta]]. |
|||
Sebagian armada (khususnya armada keluaran 2018 keatas) juga dilengkapi dengan gambar [[wayang kulit]], biasanya bergambar [[Bima (Mahabharata)|Werkudara]] atau [[Rama]] dan [[Sita|Sinta]]. |
|||
Selain ciri khas dalam armada, PO Haryanto juga memiliki ciri khas dalam pelayanan. Seperti peraturan untuk berhenti melaksanakan [[shalat]] ketika dalam perjalanan, atau uang tiket konsumen yang dimana akan disumbangkan kepada yang membutuhkan sebesar 2,5 persen. |
|||
Selain ciri khas dalam armada, Haryanto juga memiliki ciri khas dalam pelayanan. Seperti peraturan untuk berhenti melaksanakan ibadah [[shalat|sholat]] (hanya khusus untuk yang [[Muslim]]) ketika dalam perjalanan, atau uang tiket konsumen yang dimana akan disumbangkan kepada yang membutuhkan sebesar 2,5 persen. |
|||
Manajemen Haryanto juga memiliki tradisi untuk memberangkatkan para anak buahnya untuk melaksanakan haji/umrah yang masih tetap dipertahankan hingga sekarang.<ref>{{Cite web|date=2019-11-29|title=Kisah Juragan Bus yang Terapkan Ajaran Agama dalam Usaha|url=https://www.starnews.id/kisah-juragan-bus-yang-terapkan-ajaran-agama-dalam-usaha/|website=starnews.id|language=id-ID|access-date=2020-10-20|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026094411/https://www.starnews.id/kisah-juragan-bus-yang-terapkan-ajaran-agama-dalam-usaha/|dead-url=yes}}</ref> |
|||
== Dalam budaya populer == |
== Dalam budaya populer == |
||
Seniman campursari asal [[Kota Surakarta|Solo]] yakni [[Cak Diqin]] pernah menulis lagu yang berjudul "Ayo Numpak Bis Haryanto" pada tahun 2014 yang berisi ajakan untuk menaiki PO Haryanto.<ref>{{Cite web|date=2014-05-21|title=Ayo Numpak Bis Haryanto|url=https://m.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=s6N-fJyjVW8|website=youtube.com|language=id-ID|access-date=2020-10-20}}</ref> |
|||
Aktivitas kru dan manajemen Haryanto ditayangkan dalam bentuk [[situasi komedi]] berjudul ''"Hari dan Yanto"'', dibintangi oleh [[Erick Estrada]] dan [[Aditya Warman|Aditya Warman (Sayuti)]]. Film tersebut bercerita tentang suka dan duka seorang sopir dan kernet dalam bekerja di PO Haryanto. |
|||
* Seniman campursari asal [[Kota Surakarta|Solo]] yakni [[Cak Diqin]] pernah menulis lagu yang berjudul "Ayo Numpak Bis Haryanto" pada tahun 2014 yang berisi ajakan untuk menaiki PO Haryanto.<ref>{{Cite web|date=2014-05-21|title=Ayo Numpak Bis Haryanto|url=https://m.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=s6N-fJyjVW8|website=youtube.com|language=id-ID|access-date=2020-10-20}}</ref> |
|||
* Beberapa bus PO Haryanto pernah menjadi topik yang hangat di media sosial lantaran kemampuan pengemudi yang cakap dan cepat, serta variasi dalam bus yang beragam. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori:Perusahaan otobus Indonesia]] |
|||
== Pranala luar == |
|||
[[Kategori:Bus pariwisata di Indonesia]] |
|||
{{perusahaan-Indonesia-stub}} |
|||
[[Kategori:Bus antarkota di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan otobus di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Transportasi bus di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan transportasi Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan otobus di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Transportasi darat]] |
|||
[[Kategori:Bus]] |
|||
[[Kategori:Transportasi di Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Transportasi bus]] |
|||
[[Kategori:Bus antarkota antarpropinsi]] |
Revisi terkini sejak 9 Juli 2024 18.41
Didirikan | 2002 |
---|---|
Pendiri | H. Haryanto |
Kantor pusat | Kudus, Jawa Tengah |
Wilayah layanan | Jawa, Madura |
Jenis layanan | Bus Antarkota Bus Pariwisata |
Kelas | Eksekutif, Patas, Pariwisata |
Garasi | Lihat di bawah. |
Armada | Hino dan Mercedes-Benz |
Rute terpendek | Pati - Yogyakarta |
Rute terpanjang | Sumenep - Merak |
Jenis bahan bakar | Solar |
Operator | PT Haryanto Motor Indonesia |
Tokoh Kunci | H. Haryanto (Direktur Utama dan Pendiri) |
PT Haryanto Motor Indonesia (menjalankan bisnis sebagai PO Haryanto) adalah sebuah perusahaan bus antarkota dan pariwisata yang berasal dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]PO Haryanto didirikan pada tahun 2002 oleh H. Haryanto asal Kudus, Jawa Tengah setelah purna bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI Angkatan Darat di Tangerang. Sebelumnya, ia adalah seorang tentara yang memiliki berbagai pekerjaan sampingan, salah satunya adalah agen tiket bus.
Dengan mendapatkan pinjaman dari bank, ia membeli enam buah bus dan menggunakan armadanya tersebut untuk trayek perkotaan dengan rute Cikarang-Cimone.
Tetapi setelah beberapa waktu, rute tersebut dianggap kurang menguntungkan dikarenakan sepinya penumpang. Akhirnya ia mengubah armada tersebut menjadi kelas eksekutif dan mengalihkan trayeknya ke trayek antarkota dengan rute Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara.
Mulai saat itulah perusahaan busnya mulai berkembang. Pada tahun 2009, PO Haryanto melakukan ekspansi bisnis pertamanya di luar Muria Raya dan juga di luar Pulau Jawa, yakni di Pulau Madura dengan trayek Jakarta-Pamekasan-Sumenep.
Tiga tahun kemudian tepatnya di tahun 2012, PO Haryanto kembali melakukan ekspansi bisnisnya, kali ini berada di jalur selatan jawa dengan trayek pertama yakni Jakarta-Solo-Ponorogo, serta kota-kota lain di sekitar Solo Raya seperti Klaten dan Gemolong.
Di tahun yang sama pula, PO Haryanto juga merintis trayek menuju Bojonegoro dan Purwodadi dengan bantuan adiknya, H. Annas. Saat ini, PO Haryanto telah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa dengan beberapa divisi.[1]
Perkembangan
[sunting | sunting sumber]PO Haryanto memiliki jaringan trayek di pulau Jawa dan Madura yang meliputi beberapa divisi :
Divisi Muria Raya
[sunting | sunting sumber]Merupakan cikal bakal dari layanan antarkota milik PO Haryanto. melayani trayek Demak, Kudus, Jepara, Pati, dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Jepara–Kudus–Semarang–Jakarta PP.
- Sukolilo–Tayu–Pati–Kudus–Semarang–Jakarta–Merak PP.
Divisi ini memiliki garasi (sekaligus menjadi garasi utama PO Haryanto) di Jalan Lingkar Ngembal, Kudus, Jawa Tengah.
Divisi Solo
[sunting | sunting sumber]Divisi ini dibuka pada tahun 2012. melayani trayek Solo, Boyolali, Karanganyar, Ponorogo, Magetan, Madiun, Klaten, Yogyakarta, Gemolong, Jombang, Nganjuk dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Tawangmangu–Matesih–Karanganyar–Solo–Jakarta PP.
- Jumapolo–Jatipuro–Solo–Jakarta PP.
- Ponorogo–Maospati–Madiun–Sragen–Solo–Jakarta PP.
- Magetan–Maospati–Madiun–Sragen–Solo–Jakarta PP.
- Yogyakarta–Prambanan–Klaten–Solo–Jakarta PP.
- Gemolong–Karanggede–Salatiga–Jakarta PP.
- Jombang–Kertosono–Caruban–Solo–Jakarta PP.
Divisi ini juga memiliki garasi tersendiri di Banyudono, Boyolali, yang dimana garasi tersebut dibangun untuk menggantikan garasi lama yang ada di Bangak.
Divisi Madura
[sunting | sunting sumber]Dibuka pada tahun 2009, divisi ini menjadi divisi pertama yang dibuka oleh PO Haryanto di luar Muria Raya . Melayani trayek Pulau Madura, Surabaya dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Sumenep–Pamekasan–Sampang–Bangkalan–Surabaya–Jakarta PP.
- Sumenep–Pamekasan–Sampang–Bangkalan–Surabaya–Merak PP.
- Sumenep–Pamekasan–Sampang–Bangkalan–Surabaya–Bogor–Sukabumi PP.
Divisi Wonogiri
[sunting | sunting sumber]Divisi ini melayani trayek Wonogiri dan sekitarnya. Awalnya divisi ini bergabung dengan divisi Solo dalam peluncurannya di tahun 2016, kemudian diubah menjadi divisi tersendiri setelah penambahan armada dan rute. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Purwantoro–Wonogiri–Solo–Jakarta PP.
- Purwantoro–Wonogiri–Solo–Bogor–Sukabumi PP.
- Batu–Wonogiri–Solo–Jakarta PP.
Divisi Purwodadi dan Cepu
[sunting | sunting sumber]Divisi ini melayani trayek Cepu, Purwodadi dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Cepu–Purwodadi–Wirosari–Semarang–Jakarta PP.
- Cepu–Purwodadi–Wirosari–Semarang–Merak PP.
- Gemolong–Toroh–Purwodadi–Jakarta PP.
Divisi Bojonegoro
[sunting | sunting sumber]Divisi ini melayani trayek Bojonegoro dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Bojonegoro–Bangilan–Lasem–Semarang–Jakarta PP.
- Bojonegoro–Bangilan–Lasem–Semarang–Jakarta–Merak PP.
- Bojonegoro–Bangilan–Lasem–Semarang–Bandung PP.
Divisi Malang
[sunting | sunting sumber]Salah satu divisi termuda yang dikembangkan oleh PO Haryanto, dibuka pada tahun 2020. Melayani trayek Malang, Kepanjen, Dampit, Karangkates dan sekitarnya. Adapun rute yang dilayani adalah :
- Dampit–Kepanjen–Malang–Surabaya–Jakarta PP.
- Karangkates–Kepanjen–Malang–Surabaya–Jakarta PP.
- Sumbermanjing–Turen–Malang–Jakarta PP.
- Donomulyo–Pagak–Kepanjen–Malang–Jakarta PP.
Divisi Patas
[sunting | sunting sumber]Divisi ini melayani trayek jarak menengah dengan menggunakan armada kelas Patas. Adapun rute yang dilayani adalah :
Patas Pantura
- Karanganyar–Wonopringgo–Kajen–Wiradesa–Comal–Pemalang–Jakarta PP.
- Banyuputih–Pekalongan–Pemalang–Jakarta PP.
- Bumiayu–Banjaranyar–Balapulang–Slawi–Tegal–Brebes–Jakarta PP.
- Belik–Moga–Randudongkal–Pemalang–Tegal–Jakarta PP.
Patas Yogyakarta
- Yogyakarta–Magelang–Semarang–Kudus–Pati PP.
Divisi Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Divisi ini berpusat di Tangerang. melayani angkutan pariwisata dan ziarah di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Madura dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Fasilitas dan Sarana Prasarana
[sunting | sunting sumber]Armada milik PO Haryanto dibagi menjadi tiga kelas yakni Eksekutif, VIP dan Patas. dengan fasilitas total seat 30 (Eksekutif), seat 34 (VIP) dan seat 48 (Patas), konfigurasi 2-2, legrest (Eksekutif), footrest, Service makan 1x, snack makanan ringan (Eksekutif) & toilet (Eksekutif dan VIP). Saat ini kelas VIP hanya tersedia pada trayek Purwodadi saja.
PO Haryanto juga memiliki rumah makan bernama "Menara Kudus" di Gringsing dan Gebang, Cirebon, 1 buah SPBU di Jalan Raya Pantura Jenarsari, Kendal, dan garasi di 3 titik lokasi. Garasi pusat terletak di Jalan Lingkar Ngembal, Kudus, Jawa Tengah, Garasi kedua untuk unit parwisata di Jalan Kyai Maja Warungmangga, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang dan garasi ketiga di Jalan Raya Banyudono, Boyolali untuk Divisi Solo.
PO Haryanto juga memfasilitasi penumpang yang akan bepergian ke Sumatra & sebaliknya dengan jasanya. Bekerjasama dengan operator bus lain seperti NPM, salah satu perusahaan otobus terbesar dan tertua dari Sumatera Barat serta Sumber Alam dari Purworejo, PO Haryanto membuka layanan tiket terusan dimana nantinya penumpang dari Solo/Muria Raya/Wonogiri/Madura ingin menuju Sumatra akan ditransit ke bus NPM menuju Lampung/Palembang/Jambi/Padang di garasi Sumber Alam Pondok Ungu, Bekasi (begitupun sebaliknya).
Garasi
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memiliki garasi, diantaranya:
- Garasi Pusat Ngembal Kudus
- Garasi Cabang Pengging Banyudono Boyolali
- Garasi Cabang Warung Mangga Tangerang
Haryanto Mania
[sunting | sunting sumber]Guna menampung aspirasi penumpang dan penggemar setia PO Haryanto, pada tahun 2009 didirikan Haryanto Mania, sebuah klub penggemar bus PO Haryanto. Haryanto Mania dipantau dan diasuh langsung oleh Rian Mahendra selaku Direktur Operasional PO Haryanto (pada waktu itu) yang memiliki lebih dari 150 ribu anggota di situs jejaring sosial Facebook dan sampai saat ini berguna untuk menyalurkan kritik, saran dan aspirasi baik dari penumpang maupun penggemar (mania) sendiri.
Ciri khas
[sunting | sunting sumber]Haryanto dikenal dengan penggunaan skema warna bodi bus yang beragam dan meriah, serta mengangkat potensi pariwisata Kudus. Masjid Menara Kudus menjadi ikon dari bus-bus Haryanto, ditempel pada bodi samping bus.[2] Rian Mahendra selaku Direktur Operasional (pada waktu itu) mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnisnya, Haryanto memanfaatkan filosofi "ilmu langit", maksudnya "nilai-nilai keagamaan Islam dijadikan acuan dalam berbisnis (bus)". Untuk mewujudkan misi korporatnya itu, kaligrafi sholawat "ṣalā-llāhu ʿala Muḥammad" ditempel di seluruh armada bus Haryanto.[3]
Sebagian armada (khususnya armada keluaran 2018 keatas) juga dilengkapi dengan gambar wayang kulit, biasanya bergambar Werkudara atau Rama dan Sinta.
Selain ciri khas dalam armada, Haryanto juga memiliki ciri khas dalam pelayanan. Seperti peraturan untuk berhenti melaksanakan ibadah sholat (hanya khusus untuk yang Muslim) ketika dalam perjalanan, atau uang tiket konsumen yang dimana akan disumbangkan kepada yang membutuhkan sebesar 2,5 persen.
Manajemen Haryanto juga memiliki tradisi untuk memberangkatkan para anak buahnya untuk melaksanakan haji/umrah yang masih tetap dipertahankan hingga sekarang.[4]
Dalam budaya populer
[sunting | sunting sumber]Seniman campursari asal Solo yakni Cak Diqin pernah menulis lagu yang berjudul "Ayo Numpak Bis Haryanto" pada tahun 2014 yang berisi ajakan untuk menaiki PO Haryanto.[5]
Aktivitas kru dan manajemen Haryanto ditayangkan dalam bentuk situasi komedi berjudul "Hari dan Yanto", dibintangi oleh Erick Estrada dan Aditya Warman (Sayuti). Film tersebut bercerita tentang suka dan duka seorang sopir dan kernet dalam bekerja di PO Haryanto.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sejarah Perjalanan Berdirinya PO Haryanto". ivansaja.com. 2020-06-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-21. Diakses tanggal 2020-10-20.
- ^ Radityasani, Muhammad Fathan (2020-12-07). Ferdian, Azwar, ed. "Tanggapan PO Haryanto Soal Livery Busnya yang Ditiru Bus Luar Negeri". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-11-28.
- ^ Khoiri, Ahmad Masaul. "Filosofi 'Ilmu Langit' PO Haryanto". detikcom. Diakses tanggal 2021-11-28.
- ^ "Kisah Juragan Bus yang Terapkan Ajaran Agama dalam Usaha". starnews.id. 2019-11-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-26. Diakses tanggal 2020-10-20.
- ^ "Ayo Numpak Bis Haryanto". youtube.com. 2014-05-21. Diakses tanggal 2020-10-20.