Lompat ke isi

Mundar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Triasns (bicara | kontrib)
k Menambah referensi artikel yang membahas lebih detil tentang buah mundar
Rama Maay (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 24273244 oleh Aleirezkiette (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Buah Mundar ('''bahasa latin: '''''garcinia parvolia (Miq) Miq)''''' atau '''Manggis Merah''' merupakan salah satu buah langka yang khas dari [[Kalimantan Selatan]]. Buah ini memiliki rasa seperti buah [[manggis]]. Tanaman ini juga masih masuk kedalam family ''[[garcinia]]'' atau masih berkeluarga dengan manggis. Buah ini memiliki ukuran seperti [[Kelereng|gundu]] atau sedikit lebih kecil dari ukuran buah manggis dan dua kali lebih besar dari ukuran [[kelereng]].
'''Mundar''' bahasa latin: '''''garcinia parvolia (Miq) Miq)''''' atau '''Manggis Merah''' merupakan buah dari [[Kalimantan Selatan]]. Buah ini memiliki rasa seperti buah [[manggis]]. Tanaman ini juga masih masuk kedalam family ''[[garcinia]]'' atau masih berkeluarga dengan manggis. Buah ini memiliki ukuran seperti [[Kelereng|gundu]] atau sedikit lebih kecil dari ukuran buah manggis dan dua kali lebih besar dari ukuran [[kelereng]].


Bagi masyarakat [[Suku Banjar|Banjar]]. Nama '''Mundar''' sendiri berasal dari kata bundar karena buah ini berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih 3 sentimeter. Kulitnya cukup tebal dan berwarna merah menyala. Kulit '''Mundar''' banyak mengandung cairan sehingga permukaan kulitnya mengilap saat tertimpa cahaya. Daging buahnya bisa berjumlah 5-10 biji dan berwarna putih susu seperti buah manggis. Rasanya manis bercampur asam dan mengandung banyak air.
Bagi masyarakat [[Suku Banjar|Banjar]]. Nama '''Mundar''' sendiri berasal dari kata bundar karena buah ini berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih 3 sentimeter. Kulitnya cukup tebal dan berwarna merah menyala. Kulit '''Mundar''' banyak mengandung cairan sehingga permukaan kulitnya mengilap saat tertimpa cahaya. Daging buahnya bisa berjumlah 5-10 biji dan berwarna putih susu seperti buah manggis. Rasanya manis bercampur asam dan mengandung banyak air.
Baris 13: Baris 13:
Tanaman ini lebih banyak dimanfaatkan buah-buahannya. Buahnya seperti [[kalangkala]], biasanyanya dimakan oleh anak-anak pedesaan. Daging buahnya yang banyak mengandung cairan dapat mengurangi rasa haus.
Tanaman ini lebih banyak dimanfaatkan buah-buahannya. Buahnya seperti [[kalangkala]], biasanyanya dimakan oleh anak-anak pedesaan. Daging buahnya yang banyak mengandung cairan dapat mengurangi rasa haus.


Jika kekurangan kayu, batangnya yang cukup besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan bagian atas dan bahan pembuatan perkakas rumah tangga. Dahan dan ranting yang masih kecil dapat dijadikan sebagai bahan kayu bakar. Daunnya yang rimbun bisa dimanfaatkan sebagai peneduh pekarangan rumah dan kebun-kebun yang dekat dengan tempat pemukiman penduduk. <ref>{{Cite book|title=Mengenal Buah-Buahan Kalimantan|last=Rohliansyah|first=Pahmi|date=Oktober 20017|publisher=ADICITA KARYA NUSA|isbn=979-9246-71-7|location=Yogyakarta|pages=69-72|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=622:mundar-garcinia-forbesii-si-manggis-merah-sumber-daya-genetik-kalimantan-selatan&catid=4:info-aktual|title=Mundar (Garcinia forbesii) Si Manggis Merah Sumber Daya Genetik Kalimantan Selatan|website=kalsel.litbang.pertanian.go.id|access-date=2020-02-09}}</ref><ref>{{Cite web|last=Pandu|first=Dwilaksono|date=2021-02-17|title=Mundar Si Manggis Merah Nan Mini|url=https://www.budidayatani.com/mundar-si-manggis-merah-nan-mini.html|website=https://www.budidayatani.com/|language=id-ID|access-date=2021-02-17}}</ref>
Jika kekurangan kayu, batangnya yang cukup besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan bagian atas dan bahan pembuatan perkakas rumah tangga. Dahan dan ranting yang masih kecil dapat dijadikan sebagai bahan kayu bakar. Daunnya yang rimbun bisa dimanfaatkan sebagai peneduh pekarangan rumah dan kebun-kebun yang dekat dengan tempat pemukiman penduduk.<ref>{{Cite book|title=Mengenal Buah-Buahan Kalimantan|last=Rohliansyah|first=Pahmi|date=Oktober 20017|publisher=ADICITA KARYA NUSA|isbn=979-9246-71-7|location=Yogyakarta|pages=69-72|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=622:mundar-garcinia-forbesii-si-manggis-merah-sumber-daya-genetik-kalimantan-selatan&catid=4:info-aktual|title=Mundar (Garcinia forbesii) Si Manggis Merah Sumber Daya Genetik Kalimantan Selatan|website=kalsel.litbang.pertanian.go.id|access-date=2020-02-09}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|last=Pandu|first=Dwilaksono|date=2021-02-17|title=Mundar Si Manggis Merah Nan Mini|url=https://www.budidayatani.com/mundar-si-manggis-merah-nan-mini.html|website=Budidaya tani|language=id-ID|access-date=2021-02-17}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 30 Oktober 2023 09.03

Mundar bahasa latin: garcinia parvolia (Miq) Miq) atau Manggis Merah merupakan buah dari Kalimantan Selatan. Buah ini memiliki rasa seperti buah manggis. Tanaman ini juga masih masuk kedalam family garcinia atau masih berkeluarga dengan manggis. Buah ini memiliki ukuran seperti gundu atau sedikit lebih kecil dari ukuran buah manggis dan dua kali lebih besar dari ukuran kelereng.

Bagi masyarakat Banjar. Nama Mundar sendiri berasal dari kata bundar karena buah ini berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih 3 sentimeter. Kulitnya cukup tebal dan berwarna merah menyala. Kulit Mundar banyak mengandung cairan sehingga permukaan kulitnya mengilap saat tertimpa cahaya. Daging buahnya bisa berjumlah 5-10 biji dan berwarna putih susu seperti buah manggis. Rasanya manis bercampur asam dan mengandung banyak air.

Pohonnya berdiri tegak dan mampu mencapai ketinggian 10-15 meter. Kulit batangnya berwarna coklat dengan permukaan halus dan agak licin. Besar batangnya berkisar antara 30-40 sentimeter. Bentuk percabangannya simetris menyusun tajuk yang berbentuk seperti piramida.

Bentuk tulang daun menyirip dengan tepian yang rata dan meruncing. Panjang daun berkisar antara 12-22 sentimeter dengan lebar kurang lebih 5 sentimeter.

Tanaman ini banyak tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan dengan ketinggian hingga 700 meter dari permukaan laut. Biasanya Mundar tumbuh dibawah pohon pelindung dengan kelembapan cukup tinggi.

Di pedalaman Kalimantan tanaman ini sudah jarang dijumpai bahkan cenerung langka, Jika ada, biasanya berasal dari pohon Mundar yang sudah tua. Usaha pembudidayaan tanaman ini juga jarang dilakukan sehingga semakin mempercepat penurunan populasinya. Selain itu nilai ekonomisnya masih rendah sehingga sebagian masyarakat desa enggan untuk mengembangbiakkannya.

Tanaman ini lebih banyak dimanfaatkan buah-buahannya. Buahnya seperti kalangkala, biasanyanya dimakan oleh anak-anak pedesaan. Daging buahnya yang banyak mengandung cairan dapat mengurangi rasa haus.

Jika kekurangan kayu, batangnya yang cukup besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan bagian atas dan bahan pembuatan perkakas rumah tangga. Dahan dan ranting yang masih kecil dapat dijadikan sebagai bahan kayu bakar. Daunnya yang rimbun bisa dimanfaatkan sebagai peneduh pekarangan rumah dan kebun-kebun yang dekat dengan tempat pemukiman penduduk.[1][2][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rohliansyah, Pahmi (Oktober 20017). Mengenal Buah-Buahan Kalimantan. Yogyakarta: ADICITA KARYA NUSA. hlm. 69–72. ISBN 979-9246-71-7. 
  2. ^ "Mundar (Garcinia forbesii) Si Manggis Merah Sumber Daya Genetik Kalimantan Selatan". kalsel.litbang.pertanian.go.id. Diakses tanggal 2020-02-09. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Pandu, Dwilaksono (2021-02-17). "Mundar Si Manggis Merah Nan Mini". Budidaya tani. Diakses tanggal 2021-02-17.