Pengguna:Safiitri: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k penyalahgunaan halaman pengguna Tag: Mengosongkan |
||
(8 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
= '''BAB I DASAR-DASAR KOMUNIKASI''' = |
|||
== KOMUNIKASI == |
|||
'''DEFINISI''' |
|||
'''Komunikasi''' adalah "suatu [[proses]] ketika seseorang atau beberapa orang, [[kelompok]], [[organisasi]], dan [[masyarakat]] menciptakan, dan menggunakan [[informasi]] agar terhubung dengan [[lingkungan]] dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara [[lisan]] atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Apabila tidak ada [[bahasa]] [[verbal]] yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Cara seperti ini disebut komunikasi dengan [[Komunikasi nonverbal|bahasa nonverbal]]. |
|||
Sebuah model komunikasi transaksional |
|||
<references /> |
|||
'''SEJARAH KOMUNIKASI''' |
|||
'''Komunikasi''' atau ''communicaton'' berasal dari bahasa Latin ''communis'' yang berarti 'sama'.<ref name="ilmu">Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007</ref> ''Communico'', ''communicatio'' atau ''communicare'' yang berarti membuat sama (''make to common'').<ref name="ilmu" /> Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.<ref name="Teori Komunikasi">Rohim,Syaiful.2009. ''Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi''. Jakarta: Rineka Cipta</ref> Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (''communication depends on our ability to understand one another'').<ref name="Introducing Communication Theory">West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. ''Introducing Communication Theory''. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.</ref> |
|||
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.<ref name="gonick">{{id}} [[Larry Gonick]], Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7</ref> [[Sinyal]]-sinyal kimiawi pada [[organisme]] awal digunakan untuk [[reproduksi]].<ref name="gonick" /> Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi [[primitif]] yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada [[ikan]].<ref name="gonick" />. |
|||
[[Manusia]] berkomunikasi untuk membagi [[pengetahuan]] dan [[pengalaman]].<ref name="ilmu" /> Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, [[tulisan]], gerakan, dan penyiaran.{{fact}} Komunikasi dapat berupa [[Interaksi|interaktif]], komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.{{fact}} |
|||
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok [[orang]] dapat dipahami oleh pihak lain.{{fact}} Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.{{fact}} |
|||
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.{{fact}} Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.{{fact}} Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.{{fact}} |
|||
__PAKSADAFTARISI__ |
|||
'''FILSAFAT KOMUNIKASI''' |
|||
'''Filsafat komunikasi''' adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara [[fundamental]], [[metodologis]], sistematis, analitis, [[kritis]], dan [[holistis]] mengenai teori dari proses [[komunikasi]] yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan [[metode komunikasi]]. |
|||
Berikut penjabarannya: |
|||
# Bidang komunikasi: Bidang ini meliputi [[komunikasi sosial]], [[komunikasi organiasi]], [[komunikasi bisnis]], [[komunikasi politik]], [[komunikasi internasional]], [[komunikasi antarbudaya]], [[komunikasi pembangunan]], dan [[komunikasi tradisional]] |
|||
# Sifat komunikasi: [[Komunikasi verbal]] dan [[komunikasi nonverbal]] |
|||
# Tatanan komunikasi: [[komunikasi intrapribadi]], [[komunikasi antarpribadi]], [[komunikasi kelompok]], [[komunikasi massa]], dan [[komunikasi media]] |
|||
# Tujuan komunikasi: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat, dan lain-lain |
|||
# Fungsi komunikasi: mendidik, menginformasikan, menghibur, dan memengaruhi |
|||
# Teknik komunikasi: [[komunikasi informatif]], [[komunikasi persuasif]], [[komunikasi pervasif]], [[komunikasi koersif]], [[komunikasi instruktif]], dan hubungan manusiawi |
|||
# Metode komunikasi: [[jurnalistik]], hubungan masyarakat, [[periklanan]], [[propaganda]], perang urat saraf, [[perpustakaan]], dan sebagainya |
|||
Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan denga metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya. |
|||
'''KOMPONEN KOMUNIKASI''' |
|||
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.{{fact}} Menurut [[Laswell]] komponen-komponen komunikasi adalah:<ref name="Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar">Mulyana, Deddy. 2007. ''Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar''. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.</ref> |
|||
* Pengirim atau komunikator (''sender'') adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. |
|||
* Pesan (''message'') adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. |
|||
* Saluran (''channel'') adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. |
|||
* Penerima atau komunikan (''receiver'') adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain |
|||
* Umpan balik (''feedback'') adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. |
|||
* Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") |
|||
'''1.Pemberi pesan''' |
|||
Setiap orang terlibat dalam komunikasi karena memiliki informasi, gagasan, dan perasaan yang mereka bagi kepada orang lain. Komunikasi tidak berjalan satu arah, namun bersifat timbal balik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pemberi pesan dapat menjadi penerima pesan, dan penerima pesan dapat menjadi pemberi pesan. Peran-peran ini dapat terjadi saat komunikasi sedang berlangsung. |
|||
'''2.Pesan''' |
|||
Pesan merupakan ide-ide dan perasaan yang dibagi antara pengirim dan penerima. Inti dari sebuah [[peristiwa]] komunikasi adalah pesan, suatu maksud atau gagasan yang ingin disampaikan. Faktor yang mempengaruhi suatu pesan diterima adalah kejelasan, kesiapan penerima, kompleksitas, panjangnya pesan, dan informasi yang terorganisir. Ide-ide dan perasaan dikomunikasikan jika ide atau gagasan itu dipresentasikan dengan simbol-simbol. Simbol terdiri dari dua, yaitu simbol verbal dan nonverbal. Simbol verbal bersifat terbatas dan kompleks, sedangkan simbol nonverbal dapat berupa [[ekspresi]] [[wajah]], [[gestikulasi]], postur [[tubuh]], [[tekanan]] [[suara]], [[penampilan]] dan lain-lain. |
|||
'''3.Umpan Balik''' |
|||
Umpan Balik merupakan respon yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam sebuah peristiwa komunikasi. Dengan adanya umpan balik, para partisipan yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dapat mengetahui bahwa gagasan atau perasaan mereka diterima sesuai dengan yang diharapkan. Pengirim dan penerima pesan dalam komunikasi tatap muka memiliki kesempatan yang sangat besar untuk memberikan umpan balik secara [[langsung]]. Dalam komunikasi tatap muka ini, para partisipan dapat memiliki [[kesempatan]] untuk melihat apakah pesan yang disampaikan dipahami dan diikuti atau tidak. |
|||
'''4.Gangguan''' |
|||
Gangguan adalah segala sesuatu yang mengganggu komunikasi, termasuk [[sikap]] dan [[emosi]] penerima dan pemberi pesan. [[Stres]], [[cemas]], sikap-sikap negatif dan [[motivasi]] rendah merupakan faktor yang mempengaruhi gangguan. Gangguan dapat terjadi dalam tiga bentuk yakni eksternal, internal, dan semantik. |
|||
'''5.Gangguan Eksternal (''External Noise'')[''' |
|||
Gangguan eksternal datang dari [[lingkungan]]. Lingkungan dapat berupa [[udara]] [[panas]] maupun [[dingin]], [[kegaduhan]] dan [[suasana]] yang tidak menyenangkan lainnya. Kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan dapat mengganggu penerima dan pemberi pesan dalam memahami pesan yang disampaikan. |
|||
Gangguan Internal (''Internal Noise'') |
|||
Gangguan internal terjadi dalam pikiran penerima dan pemberi pesan. Bila pemberi dan penerima pesan tidak [[fokus]] pada pesan atau komunikasi yang sedang terjadi, maka pesan tidak dapat dimengerti atau disampaikan sebagaimana mestinya. Misalnya, seorang [[mahasiswa]] tidak mendengar dosennya, karena pada saat [[dosen]] mengajar, mahasiswa tersebut sedang berpikir tentang [[makan]] [[siang]]. |
|||
Gangguan Semantik (''Semantic Noise'') |
|||
Gangguan semantik disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan terhadap kata-kata yang digunakan. Para partisipan biasanya memiliki reaksi negatif terhadap orang-orang yang membuat pernyataan. |
|||
'''PROSES KOMUNIKASI''' |
|||
Proses komunikasi merupakan hal terpenting dalam komunikasi. Proses tersebut dapat menghasilkan dampak atau efek positif dan negatif. Seorang komunikator dapat dikatakan sebagai komunikator yang baik apabila komunikan dapat mengerti tentang informasi atau pesan yang disampaikan komunikator dan memberikan ''feedback'' yang sesuai dengan harapan si komunikator. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif, yaitu komunikasi yang sesuai dengan tujuannya. Namun tidak semua proses komunikasi berjalan sesuai yang diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi komunikasi, jika dilihat dari unsur-unsur komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, dan komunikan. |
|||
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut. |
|||
# Komunikator (''sender'') yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk [[bahasa]] ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.{{fact}} |
|||
# Pesan (''message'') itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui [[telepon]], [[surat]], [[e-mail]], atau media lainnya.{{fact}} |
|||
media (''channel'') alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.{{fact}} |
|||
# Komunikan (''receiver'') menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.{{fact}} |
|||
# Komunikan (''receiver'') memberikan umpan balik (''feedback'') atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.{{fact}} |
|||
'''MODEL-MODEL KOMUNIKASI''' |
|||
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.<ref name="Teori Komunikasi2">Rohim,Syaiful.2009. ''Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi''. Jakarta: Rineka Cipta</ref> |
|||
Dalam menggambarkan proses komunikasi ke dalam sebuah model, para peneliti komunikasi manusia menggunakan pendekatan yang berpusat pada pesan. Sebagian besar bentuk dasar dari model komunikasi linear seringkali disebut juga dengan model komunikasi sebagai tindakan yang menggambarkan pengirim pesan atau sumber atau pembicara mengirimkan pesan melalui beberapa saluran komunikasi kepada penerima pesan yang bergerak dari kiri ke kanan sebagai garis lurus. |
|||
'''1.Model komunikasi linear''' |
|||
Model komunikasi ini dikemukakan oleh [[Claude Shannon]] dan [[Warren Weaver]] pada tahun 1949 dalam buku ''The Mathematical of Communication''.<ref name="Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar2">Mulyana, Deddy. 2007. ''Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar''. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.</ref> Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (''channel'').{{fact}} Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (''linear communication model'').<ref name="Ilmu Komunikasi">Komala, Lukiati. 2009. ''Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks''. Bandung: Widya Padjadjaran</ref> Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (''source''), pesan (''message'') dan penerima (''receiver'').<ref name="Teori Komunikasi2" /> Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.{{fact}} Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.<ref name="Ilmu Komunikasi" /> Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (''noise''), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.<ref name="Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar2" /> |
|||
'''2,Model interaksional''' |
|||
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.<ref name="Teori Komunikasi2" /> Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.<ref name="Ilmu Komunikasi" /> Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.<ref name="Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar2" /> Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.<ref name="Pengantar Ilmu Komunikasi">Wiryanto,Dr. 2004. '' Pengantar Ilmu Komunikasi''. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.</ref> Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah '''umpan balik''' (''feedback''), atau tanggapan terhadap suatu pesan.<ref name="Ilmu Komunikasi" /> |
|||
'''3.Model transaksional''' |
|||
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.<ref name="Introducing Communication Theory2">West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. ''Introducing Communication Theory''. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.</ref> Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.{{fact}} Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.<ref name="Ilmu Komunikasi" /> Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-meneru |
|||
* ''iver'' atau penerima pesan dalam menerima pesan (Baca juga : Unsur Komunikasi Antar Budaya – Komunikasi Bisnis Lintas Budaya). |
|||
'''MODEL KOMUNIKASI BERLO''' |
|||
Beberapa model komunikasi yang telah kita kenal dikelompokkan ke dalam model komunikasi linear, diantaranya adalah model komunikasi Aristoteles, model komunikasi Lasswell, model komunikasi Shannon dan Weaver, dan model komunikasi Berlo. Dalam model komunikasi linear, pengirim pesan melakukan ''encode'' terhadap ide atau gagasan dan perasaan ke dalam bentuk pesan dan kemudian mengirimkannya kepada penerima pesan yang melakukan ''decode'' terhadap pesan yang diterima. |
|||
Dalam menggambarkan proses komunikasi ke dalam sebuah model, para peneliti komunikasi manusia menggunakan pendekatan yang berpusat pada pesan. Sebagian besar bentuk dasar dari model komunikasi linear seringkali disebut juga dengan model komunikasi sebagai tindakan yang menggambarkan pengirim pesan atau sumber atau pembicara mengirimkan pesan melalui beberapa saluran komunikasi kepada penerima pesan yang bergerak dari kiri ke kanan sebagai garis lurus. |
|||
'''Konsep Dasar''' |
|||
Pada tahun 1960, seorang peneliti komunikasi yang bernama '''David Kenneth Berlo''' mengenalkan sebuah istilah SMCR untuk menggambarkan salah satu jenis model komunikasi linear yang terdiri dari berbagai komponen yang meliputi sumber atau pengirim pesan (''source/sender''), pesan (''message''), saluran (''channel''), dan penerima pesan (''receiver''). Kemudian, Source/sender adalah awal dari terjadinya komunikasi yang memiliki beberapa komponen atau elemen yaitu sikap, keterampilan, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. ''Message'' atau pesan merupakan sebuah produk fisik dari pengirim pesan yang berupa isi pesan. Sedangkan, ''channel'' atau saluran komunikasi merujuk pada bagaimana informasi dikirimkan kepada penerima pesan agar dapat dievaluasi. Sementara itu, ''receiver'' atau penerima pesan merujuk pada individu yang menjadi sasaran pesan dan bertanggung jawab dalam menerima informasi dan menciptakan respon atau tanggapan (Baca juga : Pengantar Ilmu Komunikasi) |
|||
Model ini dikembangkan Berlo untuk menggambarkan hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan. Hambatan-hambatan komunikasi mungkin saja terjadi dan karenanya berdampak pada respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan. Namun hal ini tidak digambarkan dalam model komunikasi Berlo. Model komunikasi Berlo berasal dari ilmu-ilmu perilaku dan teori Aristoteles. Berlo mengikuti dan mengembangkan model komunikasinya berdasarkan model komunikasi Shannon dan Weaver yang dicetuskan pada tahun 1949. Dalam model komunikasi Shannon dan Weaver, komunikasi dibagi ke dalam 5 (lima) komponen atau elemen yaitu ''source, message, transmitter, signal, receiver,'' dan ''destination.'' Untuk itu, kemudian Berlo menambahkan komponen lainnya yaitu ''programming'' atau ''instructing'' dan interpretasi dari pengirim pesan dan penerima pesan (Baca juga : Psikologi Komunikasi). |
|||
Model komunikasi Berlo merupakan model yang menggambarkan proses komunikasi. Melalui model komunikasinya, Berlo menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi setiap elemen yang dimiliki individu dalam proses komunikasi guna membuat komunikasi menjadi lebih efisien. Model komunikasi SMCR Berlo juga menekankan pada proses ''encoding'' dan ''decoding'' yang terjadi sebelum sumber atau ''source/sender'' mengirim pesan dan sebelum penerima pesan atau ''receiver'' menerima pesan (Baca juga : Tahap-tahap Komunikasi). |
|||
'''Elemen-elemen dalam Model Komunikasi Berlo''' |
|||
Model komunikasi SMCR Berlo memiliki 4 (empat) komponen atau elemen utama yang menyokong terjadinya proses komunikasi. Keempat elemen utama tersebut adalah ''sender/source'' atau pengirim pesan, ''message'' atau pesan, ''channel'' atau saluran komunikasi, dan ''receiver'' atau penerima pesan. Masing-masing elemen model komunikasi Berlo dipengaruhi oleh beberapa faktor. |
|||
Berikut adalah uraian singkat tentang berbagai elemen yang terdapat model komunikasi Berlo beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. |
|||
'''1. S untuk ''Sender/Source'' atau Sumber atau Pengirim Pesan''' |
|||
''Sender/source'' atau pengirim pesan adalah sumber berasalnya pesan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elemen ''sender/source'' atau sumber yaitu keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. |
|||
* '''Keterampilan komunikasi (''communication skills'')''' |
|||
merupakan kemampuan individu untuk berkomunikasi seperti kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan lain sebagainya. Keterampilan komunikasi yang dimiliki oleh ''sender/source'' atau sumber merupakan faktor yang mempengaruhi proses komunikasi. Jika ''sender/source'' atau sumber memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan akan dapat dikomunikasikan dengan lebih baik. Sebaliknya, jika ''sender/source'' atau sumber tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan tidak dapat dikomunikasikan dengan baik. Komunikasi yang efektif pun tidak akan terjadi. |
|||
* '''Sikap (''attitudes'')''' |
|||
merupakan sikap yang diberikan oleh ''sender/source'' atau sumber kepada diri sendiri, khalayak, dan lingkungan dapat memberikan perubahan makna dan efek pesan. |
|||
* '''Pengetahuan (''knowledge'')''' |
|||
merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh ''sender/source'' atau sumber tentang subyek pesan yang membuat pesan dikomunikasikan memiliki efek yang lebih terhadap khalayak. Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang subyek akan membuat pesan dapat dikirimkan secara lebih efektif oleh komunikator. Perlu dipahami bahwa pengetahuan disini menyangkut pengetahuan tentang subyek bukan pengetahuan secara umum. |
|||
* '''Sistem sosial (''social systems'')''' |
|||
meliputi beberapa aspek sistem sosial seperti nilai-nilai, kepercayaan, budaya, agama, dan pemahaman umum terkait masyarakat. Aspek-aspek ini mempengaruhi cara ''sender/source'' atau sumber dalam mengkomunikasikan pesan. |
|||
* '''Budaya (''culture'')''' |
|||
merupakan bagian dari masyarakat yang juga berada dalam sistem sosial. Budaya merupakan salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Sebagaimana telah kita pelajari dalam Komunikasi Antar Budaya atau Komunikasi Lintas Budaya bahwa latar belakang budaya yang dimiliki oleh individu dapat mempengaruhi dalam pembentukan serta penerimaan pesan. Dengan kata lain, perbedaan budaya mempengaruhi dalam penerimaan pesan. Untuk itu kita sebagai ''sender/source'' atau sumber harus memiliki pengetahuan yang baik tentang khalayak yang menjadi sasaran komunikasi. |
|||
'''2. M untuk ''Message'' atau Pesan''' |
|||
Yang dimaksud dengan elemen ''message'' atau pesan dalam model komunikasi Berlo adalah substansi yang dikirimkan oleh ''sender/source'' atau sumber kepada penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh ''sender/source'' atau sumber dapat berbentuk suara, teks, video, ataupun media lainnya. Dalam elemen pesan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pesan, yaitu isi (''content''), elemen pesan (''elements''), perlakuan (''treatment''), struktur (''structure''), dan kode (''code''). |
|||
* '''Isi (''content'')''' merujuk pada materi dalam pesan yang dipilih oleh ''sender/source'' atau sumber untuk mengekspresikan tujuannya. Isi atau ''content'' memiliki elemen dan struktur. |
|||
* '''Elemen (''elements'')''' menyangkut beberapa hal nonverbal seperti bahasa, gestur, bahasa tubuh dan lain sebagainya. Dalam pesan selalu terdapat beberapa elemen yang melengkapi isi pesan atau ''content''. (Baca juga : Komunikasi Nonverbal) |
|||
* '''Perlakuan (''treatment'')''' merujuk pengemasan pesan yang mencakup bagaimana pesan dikirimkan kepada penerima pesan serta memberikan efek terhadap umpan balik yang diberikan oleh ''receiver'' atau penerima pesan. Perlu diingat pula bahwa perlakuan yang berlebihan terhadap pesan justru akan menghambat jalannya komunikasi. |
|||
* '''Struktur (''structure'')''' merujuk pada struktur pesan yang berdampak pada keefektifan sebuah pesan. Pesan bisa jadi sama namun struktur pesan yang tidak baik akan membuat pesan tidak dapat diterima dengan baik oleh ''receiver'' atau penerima pesan. |
|||
* '''Kode (''code'')''' merujuk pada kode pesan dalam artian bagaimana bentuk pesan yang dikirimkan misalnya bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa tubuh, gestur, musik, dan budaya. Melalui kode-kode, kita memberikan atau menerima pesan. Pesan akan sangat jelas apabila kode-kode pesan sangat baik. Sebaliknya, kode pesan yang tidak baik dapat menimbulkan misinterpretasi. |
|||
'''3. C untuk ''Channel'' atau Saluran Komunikasi''' |
|||
Dalam melakukan komunikasi, ''sender/source'' atau sumber harus memilih sebuah saluran komunikasi untuk membawa atau mengirimkan pesan yang dimiliki. Misalnya dalam konteks komunikasi massa, digunakan media massa sebagai ''channel'' atau saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan. Sementara itu, dalam bidang komunikasi lainnya seperti misalnya komunikasi pemasaran atau komunikasi bisinis atau komunikasi organisasi seringkali digunakan saluran komunikasi dalam organisasi lainnya seperti komunikasi online yang menggunakan media komunikasi modern seperti internet sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan (Baca juga : Komunikasi Modern). |
|||
Namun, dalam komunikasi secara umum, panca indera manusia merupakan ''channel'' atau saluran komunikasi yang berdampak pada keefektifan ''channel'' atau saluran komunikasi. Kelima indera yang kita miliki adalah : |
|||
* '''''Hearing''''' – mendengarkan, yaitu menggunakan telinga untuk menerima pesan |
|||
* '''''Seeing''''' – melihat, yaitu saluran komunikasi visual misalnya televisi yang dapat kita lihat dan pesan yang disampaikan dapat kita terima |
|||
* '''''Touching''''' – menyentuh, yaitu sensasi sentuhan dapat digunakan sebagai sebuah saluran komunikasi misalnya ketika akan membeli gorengan kita akan menyentuh gorengan tersebut apakah masih hangat atau tidak |
|||
* '''''Smelling''''' – mencium dapat menjadi saluran untuk berkomunikasi. Misalnya ketika kita mencium bau bawang goreng maka kita menjadi paham bahwa ada yang memasak makanan |
|||
* '''''Tasting''''' – merasa, indera pengecap yakni lidah juga dapat kita gunakan sebagai saluran komunikasi misalnya ketika kita mencicipi makanan maka komunikasi pun dapat terjadi |
|||
Komunikasi tidak hanya terjadi dengan menggunakan satu indera saja namun kombinasi dari kelima indera yang kita miliki. |
|||
'''4. R untuk ''Receiver'' atau Penerima Pesan''' |
|||
''Receiver'' atau penerima pesan merujuk pada individu yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Sebagaimana ''sender/source'' atau sumber atau pengirim pesan, maka ''receiver'' atau penerima pesan juga memiliki berbagai elemen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Elemen-elemen tersebut adalah keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. |
|||
* '''Keterampilan komunikasi (''communication skills'')''' merupakan kemampuan individu dalam hal ini penerima pesan atau receiver dalam menerima pesan. Keterampilan komunikasi yang dimaksud meliputi kemampuan mendengarkan, menulis, berbicara, membaca, dan lain-lain. |
|||
* '''Sikap (''attitudes'')''' merupakan sikap yang diberikan oleh penerima pesan sebelum dan setelah menerima pesan. |
|||
* '''Pengetahuan (''knowlwdge'')''' merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh ''receiver'' atau penerima pesan agar pesan dapat diterima dengan baik. |
|||
* '''Sistem sosial (''social systems'')''' yang meliputi nilai-nilai, kepercayaan, agama, dan lain-lain mempengaruhi receiver atau penerima pesan dalam menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. |
|||
* '''Budaya (''culture'')''' sebagai salah satu bagian dari sistem sosial mempengaruhi cara ''receiver'' atau penerima pesan dalam menerima pesan (Baca juga : Unsur Komunikasi Antar Budaya – Komunikasi Bisnis Lintas Budaya). |
|||
Model komunikasi Berlo meyakini bahwa agar terjalin komunikasi yang efektif maka baik ''source/sender'' atau sumber maupun ''receiver'' atau penerima pesan hendaknya berada dalam tingkatan yang sama. |
|||
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-berlo |
|||
'''FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI''' |
|||
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya: |
|||
* '''Latar belakang budaya.''' |
|||
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.<ref name="faktor komunikasi">Rochmawati, Lusa. 2009. [http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/ Faktor yang mempengaruhi komunikasi]</ref> |
|||
* '''Ikatan kelompok atau grup''' |
|||
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.<ref name="faktor komunikasi" /> |
|||
* '''Harapan''' |
|||
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.<ref name="faktor komunikasi" /> |
|||
* '''Pendidikan''' |
|||
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.<ref name="faktor komunikasi" /> |
|||
* '''Pengetahuan''' |
|||
Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan. Hal ini berlaku juga untuk seorang komunikan. Seorang komunikan dapat merespon atau menginterpretasikan informasi yang diberikan komunikator dengan baik apabila ia memiliki pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin menggunakan kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi seorang yang pendidikannya lebih rendah darinya. Hal tersebut justru menjadi penghambat dalam proses komunikasi. (Baca juga: Hambatan-hambatan Komunikasi |
|||
* '''Perkembangan''' |
|||
Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu: |
|||
1. Pertumbuhan manusia dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan komunikator dan bagaimana komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya cara menyampaikan informasi kepada anak balita dengan remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri yang dapat kita sesuaikan dengan pola pikir yang sesuai dengan pertumbuhannya. |
|||
2. Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika kita menghadapi remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam kesehariannya atau disebut dengan bahasa gaul. Dengan demikian kita dapat menjalin komunikasi dengan baik. Begitu pula dengan bayi, bayi memiliki keterampilan bahasa hanya dengan isyarat (non verbal) seperti menangis jika sakit, haus, atau lapar. |
|||
* '''Persepsi''' |
|||
Persepsi adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk komunikasi. |
|||
* '''Peran dan hubungan''' |
|||
Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal. Misalnya, dua orang yang bertemu di sekolah baru. Maka mereka melakukan komunikasi secara formal baik dalam materi maupun teknik bicaranya. Jika komunikator telah menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka materi dan teknik bicara dalam komunikasi dilakukan secara non formal. Misalnya ketika kita berbicara kepada sahabat atau keluarga. Biasanya kita lebih terbuka dan tidak formal bahkan lebih memiliki keragaman dalam berbicara. |
|||
* '''Lingkungan''' |
|||
Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik terhadap proses komunikasi. Adapun faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut. |
|||
* '''Nilai dan budaya/ adat''' |
|||
Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur untuk komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin dengan baik. Sebelum berbicara dengan orang lain, lebih baik kita mengetahui bagaimana latar belakang budaya/ adat yang mereka anut. Misalnya orang batak yang terbiasa dengan suara keras dan intonasi yang tinggi. Sedangkan orang jawa terbiasa dengan bahasa yang halus dengan intonasi yang rendah. (Baca juga: Komunikasi Antar Budaya) |
|||
* '''Stimulus Eksternal''' |
|||
Stimulus eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat mempengaruhi respon yang kurang baik karena adanya penurunan indera pendengaran, sehingga dapat menjadi penghambat dalam proses komunikasi. |
|||
* '''Jarak''' |
|||
Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikasi. Jika komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh maka komunikator akan sulit menciptakan komunikasi yang baik kepada komunikan. Namun di zaman yang sudah modern ini memiliki alternatif lain untuk menciptakan komunikasi yang baik, yaitu komunikator dan komunikan dapat menggunakan komunikasi secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Tetapi masih ada beberapa gangguan atau hambatan yang terjadi ketika memiliki komunkasi jarak jauh. |
|||
* '''Emosi''' |
|||
Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan. |
|||
* '''Kondisi fisik''' |
|||
Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan komunikasi. |
|||
* '''Jenis kelamin''' |
|||
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman. Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya. (Baca juga: Komunikasi Gender) |
|||
https://pakarkomunikasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi |
|||
<br /> |
|||
'''TANTANGAN KOMUNIKASI''' |
|||
Tantangan terhadap komunikasi dapat berasal dari [[budaya]], latar belakang sosial, ataupun bias-bias lainnya seperti [[bias]] [[jenis kelamin]], [[ras]], [[etnis]], dan sebagainya. Tantangan komunikasi juga bisa disebabkan oleh lingkungan yang terlalu gaduh yang membuat pesan tidak dapat disampaikan dengan maksimal. Selain itu tantangan komunikasi juga bisa berasal dari persepsi partisipan yang berbeda. Tantangan lain yang perlu diperhatikan oleh para partisipan yang akan terlibat dalam suatu peristiwa komunikasi adalah infomasi yang ''overload'', tantangan kepercayaan dan kredibilitas, waktu yang kurang tepat, penyaringan informasi. |
|||
Kehadiran teknologi dalam berkomunikasi telah memberikan perubahan bagi siapapun yang menggunakan teknologi untuk saling berinteraksi, mereka dapat terhubung dalam waktu bersamaan tanpa mengkhawatirkan batas geografis dan keterlibatan fisik, bahkan teknologi telah mewakili kehadiran dalam berkomunikasi. Adanya perubahan tentang komunikasi pada era media konvensional. |
|||
Di era konvensional komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi dalam organisasi berlangsung secara tatap muka dan secara langsung, dimana komunikasi dilakukan dengan berhadapan fisik, pada waktu dan tempat yang telah ditentukan sehingga hal tersebut memerlukan banyak waktu dan biaya, sebagai contoh perlunya biaya transportasi untuk menuju tempat pertemuan dan juga komunikasi tidak dapat dilakukan dimana saja sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan organisasi dalam mencapai tujuan. |
|||
Ada dua tantangan saat ini yang dihadapi para pemimpin menggunakan media sosial dan mengembangkan keterampilan untuk berkomunikasi dalam krisis. |
|||
* '''Kepemimpinan melalui Media Sosial''' |
|||
Semua orang tahu tentang media sosial, terutama Facebook dan Twitter yang telah mengubah cara orang menjalani kehidupan sosial mereka. Media sosial mengacu pada berbagai aplikasi berbasis Internet, termasuk jejaring sosial, wiki, blog, dan sebagainya, yang memungkinkan pembuatan dan pembagian konten yang dibuat pengguna. Orang menuntut hubungan pribadi yang lebih dekat dengan para pemimpin dan komunikasi yang lebih terbuka dan jujur. Media sosial secara langsung mendukung kecenderungan keterbukaan, transparansi dan memberi para pemimpin cara baru untuk menghubungkan dan membangun hubungan dengan karyawan di seluruh organisasi maupun seluruh dunia. Ketika orang merasa bahwa mereka termasuk dalam komunitas dengan orang lain, nilai keterikatan mereka terhadap organisasi meningkat. Pemimpin harus menyadari bahwa di dunia sekarang ini, terutama bagi para pegawainya bahwa "komunitas" sering dibangun melalui media sosial. Salah satu contoh kemajuan teknologi komunikasi menyebabkan manusia dapat berkomunikasi dengan masyarakat luas seolah tak dibatasi oleh batasan apapun. |
|||
* '''Menjadi Krisis-Siap''' |
|||
Komunikasi adalah bagian penting dari pekerjaan seorang pemimpin, namun tidak lama lagi, hal itu lebih penting daripada pada saat terjadi perubahan, ketidakpastian, atau krisis yang cepat. Semua orang mendengar tentang krisis besar yang mempengaruhi organisasi. Agar siap untuk berkomunikasi dalam krisis, para pemimpin dapat mengembangkan keterampilan: |
|||
* Diperlukan Patokan |
|||
Dikatakan bahwa seorang pemimpin belajar menjadi pemimpin. Artinya, seseorang harus diberi waktu agar ia bisa menjadi pemimpin. Sebelumnya, sebuah divisi harus memiliki rencana untuk menemukan prospek yang terbaik. Pemilihan acak jarang memberi hasil yang terbaik karena jika seseorang memang tidak berpotensi, tentu akan sia-sia. Prospek itu harus menunjukkan perilaku positif terhadap organisasi dan memberikan bukti yang kuat bahwa ia akan mampu untuk belajar hal baru yang memerlukan keterampilan yang lebih. Pengenalan kemampuan kepemimpinan itu penting. |
|||
Hal lain yang harus dilihat adalah karakter. Etika yang diperlihatkan seseorang adalah ukuran yang baik untuk menilai karakter seseorang. Karakter meliputi kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat, untuk mengetahui apakah sebuah tindakan itu benar secara moral atau tidak. |
|||
Kepribadian juga penting. Seseorang yang dicari untuk memimpin harus sanggup untuk bergaul dengan orang lain dan bersedia bekerja sama. |
|||
* Diperlukan Ujian |
|||
Pada awalnya, orang yang berpotensi harus disaring melalui tes intelektual dan psikologi. Mengabaikan pengetahuan itu adalah kebodohan karena pengetahuan tidak hanya mengungkapkan faktor personal, namun juga sikap. Lebih daripada keterampilan, sikap sering kali akan menentukan sebuah efektivitas. Sikap adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan, dan banyak orang tidak sadar bahwa masalah dalam hubungan mereka dengan organisasi adalah karena faktor sikap. Beberapa tes psikologi juga mengungkapkan kelemahan dan minat. Hal itu membantu seseorang dan pelatih untuk mengetahui dengan tepat bidang apa yang seharusnya menjadi fokus. |
|||
Ada asumsi kuat bahwa orang yang intelektualnya rendah biasanya tidak akan sanggup memimpin. Itu bukan berarti bahwa ia tidak sanggup. Ia mungkin saja memiliki keunggulan dalam hal lain yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi. Kadang orang seperti itu tekun dan memiliki temperamen yang stabil; hal itu merupakan sebuah aset bagi organisasi. |
|||
* Membantu agar Pelatihan Efektif |
|||
Banyak situasi yang dapat dijadikan alat untuk memberi seseorang pengalaman dalam memimpin; saat kepala departemen sedang cuti misalnya, seorang asisten harus melakukan tanggung jawabnya sementara. Peningkatan kepemimpinan mungkin terencana atau terjadi karena rutinitas, seperti asisten yang naik posisi karena atasannya pensiun. Jika orang itu disukai, kesempatannya besar untuk bisa sukses. Namun, metode rutinitas seperti itu tidak menjamin sebuah kepemimpinan yang baik sebab posisi itu didapat lebih banyak karena kesempatan. Dengan perencanaan dan evaluasi yang terstruktur, prospek adanya kepemimpinan yang kuat akan lebih bagus. |
|||
* Percobaan |
|||
Kerja magang adalah metode yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan dengan mudah. Metode ini memerlukan pengetahuan akan sejarah dan misi organisasi. Setelah itu, ada percobaan selama beberapa waktu. Jika ia menjalaninya dengan baik, ia akan naik tingkat saat ada peluang. |
|||
Prosedurnya memerlukan pengawasan yang saksama dan kontak berkelanjutan dengan orang yang bersangkutan. Tead mengemukakan kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi. |
|||
Harus ada pemilihan pekerja magang dengan saksama; harus ada peluang yang benar-benar peluang, tidak terlalu lama ditunda untuk memberi seseorang tanggung jawab; kandidat pekerja magang harus diusahakan untuk tidak sombong; tidak boleh ada usaha yang dibuat-buat untuk menahannya di organisasi jika ia telah pantas untuk mendapat kesempatan; harus ada usaha agar seluruh organisasi tidak merasa bahwa kandidat pekerja magang itu adalah seorang yang spesial di manajemen daripada para pemimpin potensial lain yang berusaha sendiri untuk sukses. |
|||
* Mengukur Perkembangan |
|||
Perkembangan itu penting dan perkembangan itu harus diukur. Jika pemimpin potensial tidak belajar menggunakan materi yang diajarkan pada mereka dengan efektif, program pelatihan harus direvisi. Beberapa kriteria dapat mengukur faktor ini, meski memang tidak mudah. Ordway Tead memberikan lima saran yang mungkin cocok dengan beberapa jenis situasi kepemimpinan. |
|||
# Jumlah pekerjaan yang diselesaikan divisi yang dipimpinnya. Mungkin bisa diukur melalui jumlah atau pengorbanan yang diperlukan seseorang setiap jamnya untuk melakukan suatu pekerjaan. |
|||
# Kualitas pekerjaan yang dikerjakan oleh suatu divisi. Kadang, hal ini bisa dilakukan dengan inspeksi, analisa sikap klien (rekan kerja), pelanggan, atau masyarakat. |
|||
# Kestabilan keanggotaan dalam divisi. Jika sering ada orang yang masuk dalam divisi, kemudian langsung keluar, itu adalah pertanda buruk. Daftar keluar-masuk staf digunakan di banyak organisasi untuk mengetahui hal seperti itu. Dan jumlah staf dalam divisi dalam beberapa tahun yang ditentukan bisa menunjukkan stabil tidaknya divisi itu. |
|||
# Jumlah keluhan atau kekecewaan yang dialamatkan pada penanggung jawab divisi itu. |
|||
# Pendapat staf divisi mengenai hubungan mereka dengan pemimpin. |
|||
https://www.kompasiana.com/rarabintraamelia4318/5b56f785ab12ae29c74e2322/tantangan-komunikasi-dan-mengembangkan-keterampilan-dalam-berkomunikasi?page=all |
|||
'''TUJUAN KOMUNIKASI''' |
|||
Secara umum, tujuan dari komunikasi adalah terwujudnya perubahan, pembentukan sifat, opini atau pendapat, pandangan, dan perilaku masyarakat dari komunikasi sesuai dengan tujuan penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator. Dalam berkomunikasi, bukan hanya tentang menyampaikan pesan dan informasi saja, tetapi komunikasi juga harus membentuk makna serta mengemban setiap harapan di dalamnya. |
|||
Maka dari itu, komunikasi memiliki banyak peranan yang penting dalam menentukan efektifitas setiap orang yang bekerja sama dan yang mengkoordinasikan usahanya dalam mencapai tujuan. Tujuan komunikasi itu sendiri dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu kepentingan komunikator atau si pengirim pesan dan kepentingan komunikan atau si penerima pesan. |
|||
Setelah mengetahui apa itu pengertian komunikasi, berikutnya Anda perlu tahu tujuan komunikasi. Secara singkat tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan kesepahaman di antara kedua belah pihak. |
|||
Namun, masih ada sejumlah tujuan dari komunikasi yang perlu Anda ketahui. |
|||
# Agar hal yang disampaikan bisa dimengerti dengan cukup baik. Dengan adanya definisi komunikasi diatas maka akan menghindarkan diri dari kesalah pahaman. |
|||
# Agar mampu memahami maksud perkataan orang lain. |
|||
# Agar ide, gagasan maupun pemikiran pribadi dapat diterima orang lain terutama dalam gelaran rapat tertentu. |
|||
# Penggerak orang lain untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya, kegiatan kerja bakti, sosialisasi dan sebagainya. |
|||
'''Tujuan Komunikasi Secara Umum''' |
|||
'''1. Menemukan''' |
|||
Tujuan komunikasi yang paling dasar adalah menemukan, maksudnya menemukan sesuatu yang kita perlukan dalam berkomunikasi. Entah menemukan jati diri, menemukan informasi yang penting, dan semacamnya. Lewat komunikasi kita akan belajar memahami bagaimana diri kita dan orang yang kita ajak bicara. Dengan terjalinnya suatu komunikasi kita jadi tahu informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui misalnya letak suatu cafe atau resto yang bagus, jadwal olahraga, letak tempat-tempat hiburan yang bisa kita datangi, dan informasi lainnya. |
|||
'''2. Menjaga hubungan baik''' |
|||
Komunikasi terjadi antara dua orang atau lebih sehingga muncul adanya suatu hubungan baru yang terjalin saat berkomunikasi. Misalnya saja jika anda berkomunikasi dengan keluarga yang letak rumahnya berjauhan maka akan meningkatkan kedekatan hubungan anda. Jika anda sedang berada di suatu perjalanan, tidak akan ada percakapan atau perkenalan jika tidak dimulai dengan komunikasi. Namun, agar tujuan ini berjalan dengan lancar, anda harus menghindari miss komunikasi, kesalahpahaman, dan lain-lain antar dua belah pihak atau lebih. |
|||
'''3. Meyakinkan''' |
|||
Komunikasi juga dilakukan dalam upaya untuk meyakinkan seseorang akan pesan yang kita sampaikan misalnya saja sebuah media massa yang berupaya meyakinkan kita untuk membeli produk yang mereka iklankan. Cara meyakinkan konsumen ini memang sengaja dilakukan oleh penjual untuk mendapatkan profit dari hasil penjualan produk tersebut. Contoh lainnya yaitu seorang guru yang menyampaikan pesan kepada muridnya untuk meyakinkan mereka mengenai kebenaran atas apa yang Guru ajarkan atau sampaikan. |
|||
'''4. Mendapat hiburan''' |
|||
Hiburan sangat penting kita dapatkan saat perasaan atau pikiran sedang dalam keadaan tidak baik, hiburan ini bisa anda dapatkan dari terjalinnya sebuah komunikasi. Misalnya dengan menjalin komunikasi dengan teman, sahabat atau keluarga dengan cara bersenda gurau atau mencurahkan hati. Kita juga bisa membicarakan banyak hal yang menyenangkan dengan mereka misalnya membicarakan tentang hobi masing-masing, tentang film, tentang musik, dan lain sebagainya. |
|||
'''5. Memberikan informasi penting''' |
|||
Tujuan komunikasi lainnya yaitu untuk memberikan suatu informasi yang penting baik kepada pribadi atau personal maupun kepada khalayak ramai. Informasi penting tersebut isinya bisa bermacam-macam misalnya saat kita memberitahu teman/sahabat acara ulang tahun atau pernikahan kita. Sedangkan informasi yang kita berikan pada orang banyak misalnya tentang jadwal gotong royong di suatu daerah tempat tinggal. |
|||
'''6. Mendidik''' |
|||
Mendidik di sini bermaksud untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu misalnya melakukan suatu kegiatan positif. Dalam hal ini komunikator harus memiliki cara yang baik dan tepat dalam mendorong orang lain melakukan sesuatu yang bermanfaat, dan bagaimana setiap komunikan menerima pesan tersebut sehingga mau melakukan kegiatan yang diusulkan atau diminta oleh komunikator. |
|||
'''7. Mengubah opini masyarakat''' |
|||
Dalam mengubah pandangan atau opini seseorang memang menjadi hal yang agak sulit dalam berkomunikasi. Karena tidak setiap orang bisa menerima opini atau pendapat yang berbeda dari yang mereka miliki. Namun inilah yang dinamakan tujuan dalam berkomunikasi, yaitu bisa menyamakan pendapat atau mengubah opini yang sudah terlanjur muncul di masyarakat. Tugas seorang komunikator dalam mengubah opini atau pandangan yang salah dalam masyarakat harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan atau rasa tersinggung dari komunikan. |
|||
* '''Agar setiap gagasan diterima dengan baik''' |
|||
Pesan, informasi, ide atau gagasan yang dilontarkan oleh setiap komunikator tentunya harus diterima dengan baik juga oleh si penerima pesan. Jika perlu seorang komunikator harus memberikan pendekatan persuasive kepada orang-orang atau masyarakat yang menerima pesan tersebut. Agar pesan itu tidak terkesan memaksakan kehendak maka cara penyampaian pun harus dilakukan dengan baik dan tepat dan dilakukan dengan cara-cara yang baik. |
|||
* '''Pesan yang diterima harus dipahami dengan baik''' |
|||
Tidak semua pesan yang kita sampaikan akan diterima dengan baik oleh para komunikan, hal itu dikarenakan cara berpikir setiap orang berbeda-beda. Maka sebagai komunikator, sampaikanlah pesan dengan sebaik-baiknya, detail dan sampai tuntas. Sampai komunikan menerima, mengerti, dan mengolah pesan yang sudah disampaikan oleh seorang komunikator. Selain itu komunikator juga harus memahami dengan baik orang yang diajak bicara, pahami keinginan atau aspirasi masyarakat yang sebenarnya sehingga pesan dapat dijelaskan dengan cara yang mereka inginkan. |
|||
https://jagad.id/tujuan-komunikasi-penjelasan-lengkap/ |
|||
'''FUNGSI KOMUNIKASI''' |
|||
Semua orang pasti akan melakukan komunikasi, baik dengan orang lain ataupun dengan sekitarnya. Sebab pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dengan berkomunikasi seseorang dapat menyampaikan isi pikirannya dan bertukar pikiran dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang melakukan interaksi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang juga dapat menghibur, mendidik atau mempengaruhi orang lain. |
|||
Komunikasi memiliki banyak fungsi. Para ahli dalam bidang ilmi komunikasi seperti Effendi, Thomas M. Scheidel, Rudolf F. Verderber, Gordon I. Zimmerman, serta Judy C. Pearson & Paul E. Nelson mengungkapkan beragam fungsi komunikasi yang dilakukan manusia kepada manusia lainnya (baca juga: komunikasi yang efektif). Berikut ini akan Pakar Komunikasi rangkum 15 fungsi komunikasi dalam keseharian hidup manusia tersebut. |
|||
'''1. Menyampaikan pikiran dan perasan''' |
|||
Seperti yang dikatakan Effendi dalam bukunya, bahwa salah satu fungsi komunikasi adalah sebagai pengungkapan emosional. Dengan berkomunikasi kita difasilitasi untuk dapat mengungkapkan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadi kepada orang lain penting untuk dilakukan. Sebab dengan mengungkapkan isi pikiran dan emosi baik itu marah, senang, kecewa, gembira, atau emosi lainnya; orang lain jadi mengerti apa yang kita rasakan. Dilain pihak, kita akan mendapatkan keseimbangan hidup serta kelapangan hati. |
|||
Namun ada batasan tertentu yang perlu kita jaga dalam pengungkapan isi pikiran dan perasaan. Ada norma yang harus diperhatikan, serta kebijakan pribadi menyangkut privasi. Misalnya sebaiknya tidak mengungkapkan kemarahan kepada seseorang di depan banyak orang. berikan teguran kepada seseorang secara pribadi dan tidak depan umum (baca: etika komunikasi). |
|||
Contoh lain, ketika mengungkapkan perasaan lewat media sosial seperti facebook misalnya. Hindari untuk memposting hal yang bersifat pribadi, seperti misalnya permasalahan dalam rumah tangga. Masalah rumah tangga pribadi bukan sesuatu yang pantas di umbar ke publik, untuk kebaikan diri sendiri (baca juga: etika komunikasi di internet). |
|||
'''2. Berinteraksi dengan sesama''' |
|||
Seperti telah kita ketahui bahwa manusia adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan perlu bersosialisasi dengan orang lain. Thomas M. Scheidel menyebutkan bahwa dengan berkomunikasi, kita dapat membangun interaksi sosial dengan sesama dan lingkungan sekitar. Dengan begitu kita tidak terisolasi atau terasing dari pergaulan di masyarakat, sekaligus juga menjaga kelangsungan hidup masyarakat. |
|||
Dengan berkomunikasi kita dapat berdiskusi, bekerjasama, dan melakukan interaksi social lainnya dengan sesama dan lingkungan di sekitar kita (baca juga: komunikasi massa) . |
|||
'''3. Memberi Informasi''' |
|||
Informasi merupakan hal yang cukup penting, informasi dapat mencegah kita untuk melakukan kesalahan. Misalnya pemberian informasi mengenai arah suatu tempat bisa mencegah tersasarnya seseorang yang akan menuju tempat tersebut. Atau informasi mengenai cara menggunakan suatu alat, penting untuk diketahui agar tidak kegagalan produksi yang bisa jadi berimbas pada kerusakan alat. |
|||
Melalui komunikasi informasi mengenai suatu peristiwa, masalah, tingkah laku, atau lainnya dapat disampaikan. Informasi yang disampaikan dapat digunakan untuk menilai dan mengevaluasi suatu hal, dan memberikan alternative pilihan yang akan diambil (baca juga: sistem komunikasi indonesia). |
|||
'''4. Menambah Wawasan/ Pengetahuan''' |
|||
Menurtu Effendi salah satu fungsi komunikasi adalah ‘''to educate''’ atau untuk mendidik. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan pengetahuan, ide, atau gagasannya dan memungkinkan terjadinya transfer ilmu dari seseorang kepada seseorang yang lain. Dengan begitu wawasan dan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal menjadi bertambah. |
|||
Contohnya komunikasi yang dilakukan guru kepadaanak didiknya, seorang dosen kepada mahasiswanya, seorang pelatih kepada muridnya, atau seorang pembicara kepada audiencenya. |
|||
'''5. Aktualisasi Diri''' |
|||
Menurut Thomas M. Scheidel seseorang berkomunikasi dengan orang lain, untuk saling menyatakan dan mendukung identitas dirinya. Akualisasi diri merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia, dan dapat dipenuhi dengan melakukan komunikasi. Dengan berkomunikasi seseorang dapat menyatakan keberadaan dan potensi dirinya pada orang lain. Dilain pihak, hal tersebut juga membantu seseorang untuk dapat lebih mengenal dirinya sendiri. |
|||
'''6. Hiburan''' |
|||
Dengan berkomunikasi seseorang dapat menghibur orang lain serta mendapat penghiburan dari orang lain. Rudolf F. Verderber menyatakan bahwa manusia melakukan komunikasi untuk kesenangan. Effendi juga menyatakan bahwa salah satu fingsi komunikasi adalah ‘''to entertain''’, yaitu untuk menghibur orang lain dan menyenangkan hati orang. Contohnya komunikasi yang dilakukan pelaku stand up comedy yang saat ini sedang trend. |
|||
Hanya dengan mendengarkan perkataan dari komika yang sedang melakukan stand up comedy, orang-orang bisa tertawa dan terhibur. Seseorang juga bisa memberikan penghiburan bagi orang lain dengan komunikasi, misalnya memeluk seseorang yang sedih, atau mengucapkan belasungkawa pada seseorang yang kehilangan anggota keluarga (baca juga: komunikasi antar pribadi). |
|||
'''7. Mengurangi atau meghilangkan ketegangan''' |
|||
Ketika sedang menghadapi suatu masalah atau sedang bersiap melakukan ''performance'', seseorang biasanya akan merasakan ketegangan. Dengan berkomunikasi, seseorang bisa mengurangi atau menghilangkan rasa tegang yang melandanya (baca: psikologi komunikasi) . Selain itu, misalkan sedang terjadi pertentangan antar pribadi atau kelompok, sedang berada dalam ruangan bersama orang asing, dengan mulai percakapan dan saling bekomunikasi, ketegangan yang timbul akan sedikit mencair bahkan mungkin hilang sama sekali. |
|||
'''8. Mengisi waktu''' |
|||
Waktu berlaku sama kepada setiap orang. Dalam sehari, terdapat 24 jam atau 1440 menit yang dapat dimanfaatkan oleh manusia di bumi ini selama masih hidup. Dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari bisanya terdapat waktu jeda atau waktu kosong, seperti saat beirstirahat misalnya; yang bisa kita isi dengan berkomunikasi. |
|||
'''9. Mempengaruhi orang lain''' |
|||
Thomas M. Scheidel menyebutkan bahwa dengan berkomunikasi seseorang dapat mepengaruhi orang lain agar berpikir, merasa, atau berprilaku seperti apa yang diharapkannya. Senada dengan pernyataan Effendi bahwa salah satu fungsi komunikasi adalah ‘''to influence''’ atau mempengaruhi orang lain. |
|||
Dengan menyampaikan ide, gagasan, atau apa yang kita pikirkan kepada orang lain, kita dapat membujuk seseorang untuk memiliki sikap serta prilaku seperti yang kita harapkan dan memberikan arahan mengenai sikap atau prilaku yang harus diikuti. |
|||
'''10. Menunjukan Ikatan''' |
|||
Setiap orang memiliki ikatan dengan orang lain, minimal ikatan keluarga atau pertemanan misalnya. Dengan melakukan komunikasi seseorang menunjukkan bahwa dia mengenal dan memiliki hubungan dengan orang yang diajaknya berkomunikasi. Misalnya ketika memanggi seseorang dengan panggilan mama, maka orang sekitar yang mendengarnya bahwa dia memiliki ikatan keluarga – ibu dan anak dengan orang yang dipanggilnya. |
|||
'''11. Memelihara Hubungan''' |
|||
Menurut Rudolf F. Verderber komunikasi yang dilakukan seseorang dapat membangun dan memelihara hubungannya dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang dapat menjalin hubungan usaha baru, persahabatan baru, dkk dengan orang lain. Selain itu juga memelihara hubungan yang telah dimilikinya. Hubungan dengan kekasih misalnya, bisa saja menjadi rusak jika tidak ada komunikasi dalam jangka waktu lama. |
|||
'''12. Pengendalian''' |
|||
Komunikasi dapat mengarahkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan aturan tertentu, dan sifatnya memaksa. Misalnya peraturan untuk tidak membuat kegaduhan ketika berada di dalam perpustakaan, atau peraturan mengenai aturan kerja di suatu perusahaan (baca juga: etika komunikasi bisnis). |
|||
Terdapat garis panduan formal dari suatu lembaga atau organisasi yang harus diikuti oleh anggotanya. Dan organisasi tersebut memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada anggota yang melanggar, seperti misalnya mengeluarkan orang tersebut dari organisasi. |
|||
'''13. Motivasi''' |
|||
Komunikasi dapat memperkuat motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seperti yang dilakukan para motivator untuk membangkitkan kualitas hidup pendengarnya. Dengan mengkomunikasikan kepada para pegawai apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan serta benefit yang akan mereka dapatkan jika penjualan meningkat; seorang atasan dapat memotivasi pegawainya agar dapat memperbaiki kinerja mereka. |
|||
'''14. Mengambil Keputusan''' |
|||
Seperti disebutkan sebelumnya, dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan informasi tertentu mengenai suatu peristiwa atau permasalahan sehingga dapat memberikan alternative pilihan. Dan berdasarkan informasi yang ada, seseorang akan dapat melakukan evaluasi dan analisis mengenai keputusan terbaik yang akan diambil. |
|||
'''15. Meminta pertolongan''' |
|||
Orang tidak akan mengetahui jika kita membutuhkan pertolongan, jika kita tidak mengatakannya. Kadang kala orang lain pun akan merasa segan untuk memberikan bantuan, jika kita tidak memintanya. Hanya dengan mengkomunikasikan bahwa kita membutuhkan pertolongan, dan meminta seseorang untuk memberikan pertolongan, kita bisa mendapatkan pertolongan. Misalnya dengan cara menelepon nomor darurat (seperti 911), menyampaikan terjadinya kebakaran dan permintaan bantuan darurat. |
|||
https://pakarkomunikasi.com/fungsi-fungsi-komunikasi |
|||
'''MACAM MACAM KOMUNIKASI''' |
|||
Tahukah Anda bahwa komunikasi terdiri atas beberapa jenis. Jenis-jenis komunikasi yang dapat Anda ketahui di antaranya ialah seperti berikut. |
|||
'''1. Komunikasi berdasarkan penyampaian''' |
|||
* '''Lisan''' |
|||
1.Komunikasi secara lisan dimaknai sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa ada batasan jarak. Misalnya, dalam suatu rapat, wawancara maupun percakapan biasa. |
|||
2.Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon |
|||
* '''Tulisan''' |
|||
Komunikasi secara tertulis merupakan jenis media komunikasi yang penyampaiannya dilakukan dalam bentuk tulisan. Misalnya, naskah, spanduk, undangan dan sebagainya. |
|||
1.Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek |
|||
2.Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar |
|||
3.Gambar dan foro, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat |
|||
4.Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang |
|||
'''2. Komunikasi berdasarkan tujuan''' |
|||
Jika ditinjau berdasarkan tujuan, komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam. Misalnya, pemberian saran, pidato, perintah, ceramah maupun wawancara. Konsep komunikasi semacam ini menekankan bahwa komunikator menjadi faktor penting dalam jalinan interaksi tersebut. |
|||
'''3. Komunikasi berdasarkan ruang lingkup''' |
|||
* '''Internal''' |
|||
Komunikasi internal merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Contohnya, interaksi antar individu yang ada dalam ruang lingkup tersebut. Komunikasi internal bisa berupa komunikasi vertikal, horizontal maupun diagonal. |
|||
1.Komunikasi vertikal: terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan ke bawahan, misalnya perintah, teguran dan pujian |
|||
2.Komunikasi horizontal: terjadi dala ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunya kedudukan sejajar |
|||
3.Komunikasi diagonal: terjadi dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal |
|||
* '''Eksternal''' |
|||
Komunikasi eksternal berarti komunikasi yang terjalin antar organisasi maupun masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Misalnya, : |
|||
1.Eksposisi, pameran, promosi, publikasi |
|||
2.Konfrensi pers (press release) |
|||
3.Siaran televise, radio, dll |
|||
4.Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dll |
|||
'''4. Komunikasi berdasarkan aliran''' |
|||
* Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja. misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan. |
|||
* Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan timbal balik. misalnya untuk memberi respons atau feed back kemada komunikatornya sehingga dapat mengkindarkan terjadinya kesalahpahaman. |
|||
* Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan. |
|||
* Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yabg berasal dari seorang bawahan kepada atasan. |
|||
* Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang pada kedudukan setara. |
|||
'''5.KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA''' |
|||
Dalam proses komunikasi terjadi interaksi antara dua belah pihak sebagai berikut: |
|||
1.Komunikasi langsung''': '''Proses komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga araupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak. |
|||
2.Komunikasi tidak langsung''': '''Proses komunikasi yang dilaksakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi. |
|||
'''6.KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU''' |
|||
Menurut perilaku, komunikasi dapat sibedakan menjadi: |
|||
1.Komunikasi formal''': '''Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi/perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasi, misalnya rapat kerja perusahaa, konferensi, seminal dll. |
|||
2.Komunikasi informal''': '''Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi, misalnya kabar burung, desas-desus dll. |
|||
3.Komunikasi nonformal''': '''Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi, misalnya rapat tentang ulang tahin perusahaan, dll. |
|||
'''7.KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA''' |
|||
Komunikasi menurut jaringan kerja dapat dibedakan menjadi: |
|||
1.Komunikasi jaringan kerja rantai''': '''Komunikasi yang terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal |
|||
2.Komunikasi jaringan kerja lingkaran''': '''Komunikasi yang terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja ratai. |
|||
3.Komunikasi jaringan bintang: ''' '''Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek. |
|||
'''8.KOMUNISASI MENURUT PERANAN INDIVIDU''' |
|||
Ada beberapa macam komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak lain, diantaranya: |
|||
1.Komunikasi antar individu dengan individu lain''': '''Komunikasi ini terlaksana secara nonformal maupun informal. Individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain. |
|||
2.komunikasi antara individu dengan lingkungan''': '''Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkunganyang lebih luas. |
|||
3.Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih''': '''Dalam komunikasi ini individu berperan sebgai perantara antara dua kelompok atau lebih sehingga dituntuk kemempuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis. |
|||
'''9.KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI''' |
|||
Komunikasi yang terjadi diantara sesame manusia baik itu perorangan maupun kelompok dapat dibedakan sebagai berikut: |
|||
1.Komunikasi perseorangan''': '''Komunikasi yang terjadi antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. |
|||
2.Komunikasi kelompok''': '''Komunikasi antara suatu kelompok tentand masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok. |
|||
https://qwords.com/blog/pengertian-komunikasi/ |
|||
https://nindy21.wordpress.com/2015/04/03/macam-macam-komunikasi/ |
|||
'''MEDIA KOMUNIKASI''' |
|||
'''Media komunikasi''' adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata.Media juga merupakan jendela yang memungkinkan kita untuk dapat melihat lingkungan yang lebih jauh, sebagai penafsir yang membantu memahami pengalaman,Sebagai landasan penyampai informasi, Sebagai komunikasi interaktif yang meliputi opini audiens, Sebagai penanda pemberi intruksi atau petunjuk, Sebagai penyaring atau pembagi pengalaman dan fokus terhadap orang lain, cermin yang merefleksikan diri kita dan penghalang yang menutupi kebenaran. Media komunikasi juga dijelaskan sebagai sebuah sarana yang dipergunakan sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Media komunikasi sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Secara sederhana, sebuah media komunikasi adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah informasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan informasi atau pesan. Komunikasi merupakan bentuk percakapan yang berlangsung atas dasar persamaan persepsi. Komunikasi dalam bahasa inggris communicationberasal dari kata latin communicatio dan berasal dari kata communis yang berarti sama. |
|||
'''BENTUK MEDIA KOMUNIKASI''' |
|||
* [[Media Cetak di Era Digital|'''Media Cetak''']] |
|||
segala jenis barang/media komunikasi yang dapat dilakukan melalui proses pencetakan dan dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan atau informasi. Contoh: surat kabar, buku, brosur, majalan dan buletin. |
|||
* '''Media visual atau media pandang''' |
|||
penerimaan pesan yang tersampaikan melalui panca indera dan dapat dilihat . Contoh: gambar dan Foto. |
|||
* '''Media audio''' |
|||
penerimaan pesan yang tersampaikan dengan melalu indera pendengaran. Contoh: Radio dan Tape recorder. |
|||
* '''Media Audio visual aid (AVA)''' |
|||
media komunikasi yang dapat dilihat dan juga dapat didengar, untuk mendapatkan informasi secara bersamaan. Contoh: televisi. |
|||
'''JANGKAUAN PENYEBARAN MEDIA KOMUNIKASI''' |
|||
* '''Media Komunikasi Eksternal''' |
|||
media komunikasi yang dapat dipergunakan untuk dapat menjalin sebuah hubungan dan menyampaikan sebuah informasi dengan pihak luar. Media komunikasi yang sering digunakan adalah: |
|||
# Media cetak media komunikasi tercetak dan tertulis agar dapat menjangkau publik ekternal, seperti pemilik saham, konsumen, pelanggan dan mitra kerja. |
|||
# Media elektronik |
|||
'''<small>Radio</small>''' adalah sebuah alat eletronik yang dihgunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Radio dapat memberikan rangsangan terhadap pendengaran. Dengan radio seseorang bisa mendapatkan sebuah informasi dan berbagai peristiwa yang penting dan baru serta acara hiburan yang menyenangkan.pengertian radio menurut ensiklopedi indonesia adalah penyampaian pesan informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1mm). Secara garis besar, radio mempunyai manfaat sebagai perjelas pesan dan informasi, mengatasi sebuah ruang dan waktu, daya indera dan juga tenaga.manfaat radio lainnya adalah menimbulkan gairah untuk belajar, informasi yang langsung didapatkan oleh komunikan menerima pesan atau decode. Dan memberikan rangsangan terhadap pengalaman yang dapat menimbulkan persepsi yang sama. |
|||
'''<small>Televisi</small>''' adalah sebuah alat penangkap siaran yang menghasilkan gambar atau visualisasi. Kata televisi berasal dari kata tele yang artinya jauh dan vision yang artinya jauh, dan dapat dijelaskan bahwa televisi adalah tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh. Sejarah singkat televisi telah mengubah sifat, cara beroperasi dan hubungan antara komunikator dan komunikan. Ruang lingkup dan sifat industri penyiaran televisi di dominasi oleh organisasi dengan produksi,distribusi, dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi. Jaringan ini berhubungan dengan para afiliasi dengan tujuan untuk menghantarkan penonton kepada pengiklan. Afiliasi lokal membawa program jaringan untuk dapat mengosongkan waktu sebagai penukar kegiatan untuk suatu program yang disebut kompensasi dan waktu spot lokal dapat denegosiasikan dengan afiliasi dari berbagai stasiun televisi. |
|||
'''<small>Internet</small>''' adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Internet adalah media komunikasi yang berbasis dengan teknologi informasi. Keunggulan media komunikasi internet adalah mudah,cepat,murah, dan dapat dijangkau sampai seluruh dunia. Internet adalah jaringan komputer yang terkoneksi secara global dan dapat berkomunikasi secara bebas dan dapat bertukar sebuah informasi. Pada internet semakin berkembang pada saat ini, seperti hal nya e-mail, seseorang bisa melakukan pertukaran informasi secara singkat dan lebih efisien serta mendapatkan respon yang cepat satu dengan lainnya. |
|||
* '''Media Komunikasi Internal''' |
|||
Media komunikasi internal adalah sarana penyampaian informasi di antara publik internal yang bersifat non-komersial. Baik penerima ataupun pengirim informasi adalah orang dari publik internal. Media yang digunakan secara internal adalah: |
|||
'''<small>Telephone</small>''' digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan secara langsung melalui suara antara komunikan dan komunikator serta hasil yang disampaikan dapat dirasakan secara langsung. |
|||
'''<small>Surat</small>''' merupakan media komunikasi internal dalam bentuk tertulis yang dilakukan oleh sender untuk memberikan informasi kepada receiver. Akan tetapi, respon yang didapati tidak secara langsung membutuhkan waktu serta biaya. |
|||
'''<small>Papan Pengumuman</small>''' penyampaian informasi secara internal melalui papan pengumuman hanya untuk memberikan sebuah informasi dari receiver kepada publik internal. |
|||
'''<small>House journal</small>''' (Majalah Bulanan) sebagai media cetak dan tertulis. Penyampaian informasi tidak dilakukan secara langsung. Akan tetapi, seorang reporter atau pencari berita membutuhkan waktu untuk mencari sebuah informasi yang benar dan akurat,serta dapat dipercaya. |
|||
'''<small>Printed material</small>''' (Media Komunikasi dan Publikasi berupa Bahan Cetakan)sebagai media komunikasi yang dicetak seperti pamflet dan brosur hanya memberikan informasi kepada publik. |
|||
'''<small>Media pertemuan</small>''' dan Pembicaraan media pertemuan seperti diskusi ataupun rapat menjadi media komunikasi,penyampaian pesan secara internal agar kalangan tersebut bisa menyamakan dalam satu persepsi. |
|||
== BENTUK DASAR KOMUNIKASI == |
|||
=== <small>KOMUNIKASI NONVERBAL</small> === |
|||
'''Komunikasi nonverbal''' adalah proses [[komunikasi]] di mana pesan disampaikan tidak menggunakan [[Kata|kata-kata]]. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan [[gerak isyarat]], [[bahasa tubuh]], [[ekspresi wajah]] dan [[kontak mata]], penggunaan objek seperti [[pakaian]], potongan rambut, dan sebagainya, [[Simbol|simbol-simbol]], serta cara berbicara seperti [[intonasi]], penekanan, kualitas [[suara]], gaya [[emosi]], dan gaya berbicara. |
|||
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, [[bahasa isyarat]] dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan [[komunikasi bawah sadar]], yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal. |
|||
'''JENIS-JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL''' |
|||
* '''Komunikasi objek''' |
|||
Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk [[stereotipe]]. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah [[seragam]]. |
|||
* '''Sentuhan''' |
|||
[[Haptik]] adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.. |
|||
* '''Kronemik''' |
|||
[[Kronemik]] adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (''punctuality''). |
|||
* '''Gerakan tubuh''' |
|||
Dalam komunikasi nonverbal, [[kinesik]] atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi [[kontak mata]], [[ekspresi wajah]], isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. |
|||
* '''Proksemik''' |
|||
[[Proxemik]] atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal: |
|||
* [[Jarak intim]]Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan. |
|||
* [[Jarak personal]]Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki. |
|||
* [[Jarak sosial]]Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki. |
|||
* [[Jarak publik]]Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga. |
|||
* '''Vokalik''' |
|||
[[Vokalik]] atau ''paralanguage'' adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut ''[[paralinguistik]]''. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari. |
|||
* '''Lingkungan''' |
|||
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan [[ruang]], [[jarak]], [[temperatur]], [[Cahaya|penerangan]], dan [[warna]]. |
|||
'''FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL''' |
|||
* '''Fungsi pertama: Repetisi''' |
|||
Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. ''Misalnya'', Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC. |
|||
* '''Fungsi Kedua: Subtitusi''' |
|||
Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. ''Misalnya'', seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak"). |
|||
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem. |
|||
* '''Fungsi Ketiga: Kontradiksi''' |
|||
Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . ''Misalnya'', Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir. |
|||
* '''Fungsi Keempat: Aksentuasi''' |
|||
Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. ''Misalnya'', menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display. |
|||
* '''Fungsi Kelima: Komplemen''' |
|||
Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. ''Misalnya'', saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya. |
|||
'''VARIASAI BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NONVERBAL''' |
|||
[[Budaya]] asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya ''[[Budaya konteks tinggi|konteks tinggi]]'' dan ''[[Budaya konteks rendah|konteks rendah]]'', bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya [[Oriental]] cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang [[Timur Tengah]], [[India]] dan [[Amerika Serikat]] biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya. |
|||
* '''Komunikasi verbal''' adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal [[bahasa]] merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu [[fonologi]], [[sintaksis]], [[semantik]] dan [[pragmatis]]. |
|||
Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca). |
|||
* '''Komunikasi lintas budaya''' adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)". |
|||
Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling ''berinteraksi''. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya. |
|||
KOMUNIKASI NONVERBAL |
|||
'''JARINGAN KOMUNIKASI''' |
|||
* Ekspresi wajah dan gerak tubuh |
|||
* Pakaian |
|||
* Gerakan |
|||
* Postur tubuh |
|||
* Kontak mata |
|||
Bila tindakan ini dipasangkan dengan komunikasi verbal, maka pesan dibuat dan dikirim. Bentuk komunikasi nonverbal adalah perilaku kinesik. Perilaku kinesik adalah komunikasi melalui gerakan tubuh—misalnya, postur, gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Makna dari perilaku tersebut bervariasi antar negara dan mempengaruhi komunikasi lintas budaya. Bentuk komunikasi nonverbal secara kinesik adalah kontak mata dan menggunakan mata untuk menyampaikan pesan. Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal memberikan petunjuk untuk apa yang dikatakan secara verbal dengan penggambaran fisik. Teknik komunikasi nonverbal yang digunakan di seluruh dunia dan di beberapa budaya. Komunikasi nonverbal dan kinesik bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. ''[[Proxemiks|Proxemics]]'', bentuk komunikasi nonverbal, berkaitan dengan pengaruh kedekatan dan ruang komunikasi. Bentuk lain dari perilaku nonverbal dan komunikasi yang berhubungan dengan komunikasi lintas budaya adalah ''paralanguage''. ''Paralanguage'' mengacu pada bagaimana sesuatu yang dikatakan, bukan isi dari apa yang dikatakan—misalnya, kecepatan bicara, nada dan infleksi suara, suara-suara lain, tertawa, menguap, dan keheningan. ''Paralanguage'' akan kemudian menyentuh dalam bagian verbal dari komunikasi lintas budaya. |
|||
Komunikasi nonverbal telah ditunjukkan untuk memperhitungkan antara 65% dan 93% dari ditafsirkannya proses komunikasi. Variasi Kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak pelaku lintas budaya. Hal tersebut adalah di mana komunikasi nonverbal dapat menyebabkan masalah dengan komunikasi lintas budaya. Kesalahpahaman dengan komunikasi nonverbal dapat menyebabkan miskomunikasi dan penghinaan dengan perbedaan budaya. Sebagai contoh, kegiatan menjabat tangan dalam satu budaya mungkin akan sebagai sesuatu yang pantas dilakukan, sedangkan bagi kebudayaan lain dapat disebut sebagai sesuatu yang kasar atau tidak pantas. |
|||
Komunikasi nonverbal dapat digunakan tanpa menggunakan komunikasi verbal. Hal ini dapat digunakan sebagai sistem pengkodean untuk orang-orang yang tidak menggunakan perilaku verbal untuk berkomunikasi di dalam budaya yang berbeda, di mana berbicara tidak diperbolehkan. Sebuah ekspresi wajah yang dapat memberikan isyarat kepada orang lain dan juga untuk mengirimkan pesan, tanpa menggunakan komunikasi verbal. |
|||
Sesuatu yang biasanya terjadi tanpa disadari dalam budaya dan komunikasi adalah bahwa cara berpakaian seseorang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Apa yang dipakai seseorang dapat juga memberitahu banyak hal tentang mereka. Misalnya, apakah seseorang tersebut miskin atau kaya, muda atau tua atau jika mereka memiliki budaya dan keyakinan tertentu semua dapat dikatakan melalui cara berpakaian dan gaya yang mereka tampilkan. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal. |
|||
Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal adalah konsep yang sangat penting dalam komunikasi lintas budaya. |
|||
=== <small>KOMUNIKASI VERBAL</small> === |
|||
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas |
|||
[[Komunikasi verbal#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Komunikasi verbal#searchInput|Loncat ke pencarian]] |
|||
* '''Komunikasi verbal''' |
|||
adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal [[bahasa]] merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu [[fonologi]], [[sintaksis]], [[semantik]] dan [[pragmatis]]. |
|||
Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membac |
|||
* '''komunikasilisa''' |
|||
Pengertian komunikasi lisan yakni bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata -kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya, komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung. Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung. |
|||
'''FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI VERBAL''' |
|||
* Nada suara |
|||
* Menggunakan kata-kata deskriptif |
|||
* Penekanan pada frasa tertentu |
|||
* Volume suara |
|||
Cara pesan diterima tergantung pada faktor-faktor ini karena mereka memberikan interpretasi yang lebih besar bagi penerima dan seperti apa yang dimaksudkan oleh pesan. Dengan menekankan frasa tertentu dengan nada suara, hal ini menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan harus lebih terfokus pada hal itu. |
|||
Selain atribut-atribut ini, komunikasi verbal ini juga disertai dengan isyarat non-verbal. Isyarat ini membuat pesan menjadi lebih jelas dan memberikan indikasi kepad pendengar mengenai cara informasi yang harus diterima. |
|||
== KOMUNIKASI BISNIS == |
|||
'''DEFINISI KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
'''Komunikasi bisnis''' adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
Sebuah model komunikasi transaksional. |
|||
Komunikasi bisnis harus/ada melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan. |
|||
* |
|||
'''SEJARAH KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
'''Komunikasi''' atau ''communicaton'' berasal dari bahasa Latin ''communis'' yang berarti 'sama'. ''Communico'', ''communicatio'' atau ''communicare'' yang berarti membuat sama (''make to common''). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (''communication depends on our ability to understand one another''). |
|||
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. [[Sinyal]]-sinyal kimiawi pada [[organisme]] awal digunakan untuk [[reproduksi]]. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi [[primitif]] yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada [[ikan]]. |
|||
[[Manusia]] berkomunikasi untuk membagi [[pengetahuan]] dan [[pengalaman]]. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, [[tulisan]], gerakan, dan penyiaran.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Komunikasi dapat berupa [[Interaksi|interaktif]], komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok [[orang]] dapat dipahami oleh pihak lain.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
'''TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
Pada dasarnya komunikasi dalam bisnis memiliki tujuan utama sebagai pemberi informasi, persuasi, kolaborasi hingga integrasi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan masing-masing tujuan dari sebuah komunikasi dalam dunia bisnis: |
|||
'''1. Memberikan Informasi''' |
|||
Salah satu tujuan utama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi terkait sebuah bisnis kepada pihak lain dengan tujuan tertentu. |
|||
Bentuk dari komunikasi tersebut bisa berupa surat elektronik, iklan maupun melalui website perusahaan. Dengan dunia digital yang berkembang pesat, sebagian besar perusahaan menggunakan media tersebut sebagai alat menyampaikan sebuah informasi. |
|||
Salah satu contoh bentuk atau jenis komunikasi ini adalah pemberitahuan kepada karyawan untuk bekerja WFH. Sebuah perusahaan memutuskan untuk memberikan keringanan pekerjanya dengan bekerja di rumah selama masa corona. Agar informasi ini dapat tersampaikan ke seluruh karyawan perusahaan, maka dapat dikirimkan ke ''email'' seluruh karyawan. |
|||
'''2. Teknik Persuasi''' |
|||
Selanjutnya, tujuan dari sebuah komunikasi dalam bisnis adalah untuk melakukan persuasi atau memberikan pengaruh kepada pihak lain. |
|||
Persuasi adalah mempengaruhi atau meyakinkan pihak lain agar sepaham atau setuju dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan oleh pihak ''procurement'' ketika ingin membeli sebuah barang. Namun, ketika menginginkan harga yang murah, perusahaan harus membeli dengan jumlah minimal tertentu. |
|||
'''3. Kerjasama''' |
|||
Sebuah komunikasi bisnis yang baik juga bertujuan untuk membuat kerjasama yang baik dengan pihak lain baik dalam bentuk perorangan atau perusahaan. |
|||
Saat ini, proses kerja sama dapat dilakukan untuk tujuan pengembangan perusahaan maupun untuk meningkatkan penjualan. Sama seperti sebelumnya, alat yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah ''email, Video call'' dan internet. |
|||
'''4. Integrasi''' |
|||
Sering kali masalah yang terjadi dalam sebuah perusahaan adalah karena adanya miss komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Hal ini dikarenakan komunikasi yang tidak lancar sehingga menyebabkan informasi yang diterima pun hanya sebagian. |
|||
Oleh karena itu, komunikasi bertujuan untuk mengintegrasi seluruh informasi menjadi satu sehingga membuat informasi menjadi lebih jelas dan dimengerti oleh pihak lain. |
|||
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-komunikasi-bisnis-lengkap/ |
|||
'''UNSUR POKOK KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu: |
|||
* Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
* Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni [[komunikator]] dan [[komunikan]].<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
* Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
* Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
* Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
* Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> |
|||
'''UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
Komunikasi pada dasarnya menjelaskan suatu proses tentang siapa?, mengatakan apa?, melalui apa?, kepada siapa?, akibat atau hasilnya apa?, ( who, says what, in which channel, to whom, what effect). (Lasswell 1960). |
|||
Maka dari itu analisis 5 unsur komunikasi menurut Lasswell (1960), yakni : |
|||
1. Who? (siapa/sumber). Sumber atau komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai sesuatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu Negara sebagai komunikator. |
|||
2. Says what? (pesan). Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima (komunikasi), dari sumber (komunikator) atau isi informasi merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili. |
|||
3. In which channel? ( saluran/media). Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung maupun tidak langsung. |
|||
4. To whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu Negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujan/pendengar/khalayak/komunikan/penafsir/penyandi balik. |
|||
5. With what effect? (dampak/efek). Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan dll. |
|||
'''KOMPONEN KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Menurut [[Laswell]] komponen-komponen komunikasi adalah: |
|||
* Pengirim atau komunikator (''sender'') adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. |
|||
* Pesan (''message'') adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. |
|||
* Saluran (''channel'') adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. |
|||
* Penerima atau komunikan (''receiver'') adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain |
|||
* Umpan balik (''feedback'') adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. |
|||
* Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol") |
|||
'''BENTUK DASAR KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
==== 1.KOMUNIKASI INTERNAL ==== |
|||
Kegiatan bertukar pesan ini dilakukan oleh antar unsur perusahaan, meliputi: |
|||
* Komunikasi ke atas: berupa penyampaian informasi dari orang dengan posisi bawahan kepada atasan. Tentu berdasarkan hierarki organisasi perusahaan. |
|||
* Komunikasi ke bawah: berupa penyampaian pesan dari atasan kepada bawahannya dalam struktur perusahaan. |
|||
* Komunikasi lateral atau teknis: berupa penyampaian yang dilakukan antar departemen kerja atau teman kerja dalam satu departemen/divisi. |
|||
==== 2..KOMUNIKASI EKSTERNAL ==== |
|||
Berbeda dengan yang pertama, komunikasi ini kaitannya dengan penyampaian pesan kepada orang-orang di luar lingkaran perusahaan, meliputi: |
|||
* Pelanggan |
|||
* Vendor |
|||
* Kompetitor |
|||
* Mitra perusahaan |
|||
* dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis |
|||
'''MODEL MODEL KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya. |
|||
* '''Model komunikasi linear''' |
|||
Model komunikasi ini dikemukakan oleh [[Claude Shannon]] dan [[Warren Weaver]] pada tahun 1949 dalam buku ''The Mathematical of Communication''. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (''channel'').<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (''linear communication model''). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (''source''), pesan (''message'') dan penerima (''receiver''). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (''noise''), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima. |
|||
* '''Model interaksional''' |
|||
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah '''umpan balik''' (''feedback''), atau tanggapan terhadap suatu pesan. |
|||
* '''Model transaksional''' |
|||
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna. |
|||
'''JENIS-JENIS KOMUNIKASI BISNIS''' |
|||
'''1. Komunikasi bisnis internal''' |
|||
Kegiatan bertukar pesan ini dilakukan oleh antar unsur perusahaan, meliputi: |
|||
* Komunikasi ke atas: berupa penyampaian informasi dari orang dengan posisi bawahan kepada atasan. Tentu berdasarkan hierarki organisasi perusahaan. |
|||
* Komunikasi ke bawah: berupa penyampaian pesan dari atasan kepada bawahannya dalam struktur perusahaan. |
|||
* Komunikasi lateral atau teknis: berupa penyampaian yang dilakukan antar departemen kerja atau teman kerja dalam satu departemen/divisi. |
|||
'''2. Komunikasi bisnis eksternal''' |
|||
Berbeda dengan yang pertama, komunikasi ini kaitannya dengan penyampaian pesan kepada orang-orang di luar lingkaran perusahaan, meliputi: |
|||
* Pelanggan |
|||
* Vendor |
|||
* Kompetitor |
|||
* Mitra perusahaan |
|||
* dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis |
|||
'''Macam-Macam Teknik Komunikasi Dalam Dunia Bisnis''' |
|||
Setelah mengetahui tujuan dari sebuah komunikasi dalam bisnis, penting juga untuk mengetahui cara dan teknik penerapannya. Karena ketika sebuah perusahaan dapat menerapkan sistem komunikasi yang tepat, maka akan memberikan dampak yang positif pula. Oleh karena itu, pastikan untuk mengetahui tipe teknik yang ada dalam sebuah komunikasi bisnis, seperti: |
|||
'''1. Teknik Verbal''' |
|||
Teknik pertama yang digunakan dalam sebuah komunikasi adalah teknik verbal. Jenis teknik ini menggunakan bahasa verbal untuk menyampaikan sebuah informasi secara langsung kepada orang lain. Meskipun cara penyampaiannya dapat menggunakan beberapa media seperti telepon atau ''video call'', namun teknik ini dirasa sangat efektif. |
|||
Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan teknik adalah nada bicara serta cara penyampaiannya. Karena orang lain tidak bisa membaca yang dikatakan, maka pastikan menyampaikan informasi dengan tidak terlalu cepat dan dengan suara yang jelas. |
|||
Komunikasi verbal digunakan untuk mendiskusikan ide, mengungkapkan pendapat, menyampaikan perintah dan membujuk pendengar. |
|||
Seorang komunikator verbal yang efektif harus jelas menyampikan pesan yang ingin mereka sampaikan dan bersedia mendengarkan argumen yang bertentangan. Komunikasi verbal juga melibatkan persiapan untuk mendukung argumen dengan contoh nyata. |
|||
Penting untuk mempertahankan nada suara yang baik saat berkomunikasi secara tatap muka dan melalui telepon. |
|||
Berikut adalah beberapa pengaturan bisnis yang memerlukan komunikasi verbal: |
|||
* Rapat |
|||
* Panggilan konferensi. |
|||
* Diskusi proyek. |
|||
* Proposal Bisnis. |
|||
* Presentasi. |
|||
'''2. Teknik Non-Verbal''' |
|||
Jenis teknik yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah bisnis adalah teknik non-verbal. Seringkali orang tidak menyadari bahwa gerakan tubuh dapat menunjukkan sebuah komunikasi yang tidak tersampaikan secara langsung kepada pihak lain. |
|||
Jadi, penggunaan bahasa tubuh atau gestur tubuh dalam berkomunikasi juga sangatlah penting untuk diperhatikan, terutama jika berurusan dengan atasan. |
|||
Data statistik menunjukkan pentingnya komunikasi non-verbal ketika berinteraksi dengan partner bisnis. Aspek umum dari komunikasi non-verbal adalah bahasa tubuh. |
|||
Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, kontak mata dan postur, ketiga hal inimerupakan aspek penting dari komunikasi non-verbal. |
|||
Melibatkan kontak mata menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang dikatakan dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Namun, keseimbangan harus dicapai sehubungan dengan kontak mata karena terlalu banyak kontak mata dapat dianggap sebagai tanda agresi dan terlalu sedikit kontak mata dapat dianggap sebagai tanda tidak tertarik. |
|||
Ada beberapa isyarat non-verbal saat berkomunikasi, termasuk yang berikut: |
|||
* Mencondongkan tubuh ke depan, mengabaikan gangguan, dan mengangguk pelan adalah tanda memperhatikan. |
|||
* Menyilangkan lengan, menggunakan penghalang fisik dan melihat sekeliling seolah mencari pelarian menunjukkan pendekatan defensif. |
|||
* Senyum, pernapasan stabil dan tidak mengernyitkan dahi adalah tanda bahwa orang tersebut rileks. |
|||
'''3. Komunikasi Tertulis''' |
|||
Komunikasi tertulis adalah salah satu teknik komunikasi yang banyak digunakan di perusahaan untuk menyampaikan sebuah informasi. Jika dulu perusahaan menggunakan surat fisik saja, saat ini surat juga tetap dikirim menggunakan surat elektronik. Hal ini untuk membuktikan bahwa perusahaan telah mengirimkan informasi baik secara elektronik maupun manual. |
|||
Sama halnya dengan teknik verbal, bahasa yang digunakan dalam menyampaikan informasi harus sesuai dengan penerima. Namun bedanya dalam hal ini, perusahaan tidak menyampaikan yang diinginkan secara langsung melainkan dengan teknik menulis. Oleh karena itu, pastikan menggunakan bahasa yang jelas serta mudah dimengerti oleh orang lain. |
|||
Hal-hal berikut harus dipertimbangkan ketika berkomunikasi secara tertulis: |
|||
* Audiens – Pikirkan tentang siapa yang akan membaca email Anda sebelum Anda mengirimnya. Mengetahui audiens Anda akan membantu Anda menyesuaikan nada sehingga pesan Anda disampaikan dengan cara yang paling efektif. |
|||
* Formalitas – Tingkat formalitas akan diubah sesuai dengan audiens Anda dan jenis komunikasi tertulis. Misalnya, surat bisnis akan ditulis dalam nada yang lebih formal daripada email. Anda dapat menggunakan judul dan pemformatan untuk mengubah formalitas komunikasi tertulis. |
|||
* Gaya – Gaya komunikasi tertulis Anda akan tergantung pada metode yang Anda gunakan. Misalnya, email harus sesingkat mungkin. |
|||
Cara Penyampaian Komunikasi Bisnis yang Tepat |
|||
Setiap teknik komunikasi bisnis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat muncul ketika digunakan dalam kondisi yang semestinya. Pastikan untuk memilih teknik dan metode yang benar ketika ingin melakukan sebuah komunikasi. |
|||
Berikut ini adalah beberapa teknik komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan Anda secara profesional: |
|||
''1.One by One'' atau Secara Individu |
|||
Anggota tim individu Anda memiliki kepribadian yang berbeda dan, oleh karena itu, beberapa orang mungkin lebih nyaman mendiskusikan masalah secara pribadi. |
|||
Teknik komunikasi ini paling baik ketika mengangkat topik sensitif karena ini akan mencegah rasa malu. Tidak selalu mungkin untuk berbicara dengan anggota tim Anda atas dasar satu-satu karena, karena alasan hukum, beberapa masalah mungkin memerlukan keterlibatan perwakilan SDM. |
|||
2.Presentasi |
|||
Komunikasi visual mungkin lebih efektif untuk beberapa karyawan Anda. Presentasi membantu untuk mengkomunikasikan pesan Anda dengan cara visual. Menggunakan presentasi juga memberikan kesempatan untuk membuat pesan Anda sesingkat mungkin untuk mencegah informasi yang berlebihan. |
|||
3.Pelatihan |
|||
Pelatihan bisnis dapat disampaikan dalam berbagai format. Pelatihan dapat diberikan secara langsung atau menggunakan metode elektronik. Apa pun itu, pelatihan adalah aspek penting untuk mengomunikasikan gagasan dan harapan perusahaan Anda. Anda harus berusaha membuat pelatihan semenarik mungkin untuk meningkatkan kemungkinan karyawan Anda menyimpan informasi. |
|||
4.Rapat tim |
|||
Rapat tim adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan Anda dan mendengarkan apa yang dikatakan tim Anda. Rapat tim hanya bisa efektif ketika peserta didorong untuk bersikap terbuka dan jujur. Sebagai pemilik dan manajer bisnis, Anda harus memimpin dan menetapkan langkah dalam pertemuan tim Anda untuk mempromosikan budaya keterbukaan |
|||
'''Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Komunikasi Bisnis''' |
|||
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunukasi bisnis di bawah ini akan untuk membantu Anda memimpin dengan otoritas sehingga orang akan mengikuti arahan Anda: |
|||
1.Percaya diri dan serius |
|||
Berkomunikasi dengan pasti akan menanamkan kepercayaan pada orang lain. Sulit bagi orang lain untuk menerima pesan Anda jika komunikasi Anda tidak serius dan tidak pasti. |
|||
2.Hindari pertanyaan dan gunakan pernyataan |
|||
Mungkin terlihat lebih diplomatis untuk mengajukan pertanyaan, namun, ada beberapa contoh ketika Anda perlu mengarahkan tim Anda. Menggunakan kata-kata “maukah kamu?” memungkinkan anggota tim Anda mengatakan “tidak” dan kemudian memberikan alasan. Untuk menghindari situasi ini, gunakan arahan, seperti “Aku ingin kamu.” |
|||
3.Bersikap ramah |
|||
Meskipun Anda perlu menggambarkan citra profesional yang menegaskan otoritas Anda, Anda masih bisa mempertahankan pendekatan yang ramah saat berkomunikasi. Mengadopsi nada bersahabat dalam komunikasi tertulis dan tatap muka karena bersikap sopan memudahkan Anda mendapatkan yang terbaik dari tim Anda. |
|||
Sentuhan-sentuhan sederhana dalam komunikasi tertulis, seperti “Saya harap Anda menikmati akhir pekan Anda” bekerja sangat baik untuk membangun hubungan bisnis yang positif |
|||
4.Gunakan kesederhanaan |
|||
Berkomunikasi menggunakan kata-kata yang jelas dan sederhana untuk menghindari kesalahpahaman. Gunakan kata-kata yang dapat dipahami semua orang sehingga tidak ada ruang untuk kebingungan. |
|||
Memasukkan kata-kata kompleks ketika berkomunikasi tidak efektif karena Anda mungkin harus menghabiskan waktu untuk menjelaskan apa yang Anda maksudkan. Atau, pendengar mungkin tidak meminta klarifikasi dan pergi dengan perasaan bingung. |
|||
5.Sertakan tenggat waktu |
|||
Berkomunikasi tanpa memberikan tenggat waktu yang konkret untuk menyelesaikan tugas akan menyebabkan tim Anda menambahkan permintaan Anda ke bagian bawah daftar tugas yang harus mereka lakukan. Berikan tenggat waktu tim Anda untuk menekankan bahwa permintaan Anda harus dijadikan prioritas. |
|||
Tenggat waktu menambah rasa urgensi pada komunikasi Anda, yang berarti Anda dapat meminta pertanggungjawaban tim Anda jika tenggat waktu terlewatkan. |
|||
6.Dengarkan tim Anda |
|||
Komunikasi yang efektif meliputi mendengarkan serta berbicara. Meskipun pesan Anda penting, Anda juga harus menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat seluruh tim Anda dengan selalu siap untuk mendengarkan. Berusahalah untuk secara aktif mendengarkan orang lain. |
|||
Mendengarkan secara aktif melibatkan memperhatikan dengan seksama apa yang sedang Anda sampaikan dan mengajukan pertanyaan untuk menjelaskan jika perlu. |
|||
7.Tetap berpikiran terbuka |
|||
Teknik komunikasi ini sebagai lanjutan dari mendengarkan. Berpikiran terbuka saat berkomunikasi berarti Anda bersedia memahami sudut pandang seseorang, bahkan jika Anda telah membentuk ide-ide yang terbentuk sebelumnya. Untuk percakapan yang lebih produktif, Anda harus mengadopsi pendekatan komunikasi yang fleksibel ketika Anda tidak setuju dengan seseorang. |
|||
8.Ulangi informasi penting |
|||
Tim Anda dibanjiri dengan informasi setiap hari. Teknik komunikasi yang efektif adalah mengulangi permintaan Anda. Teknik ini sangat penting ketika ada ''pushback'' terhadap apa yang Anda minta. |
|||
Misalnya, anggota tim Anda mungkin percaya bahwa permintaan untuk menghasilkan laporan tidak mendesak dan menawarkan alasan untuk keyakinan ini. |
|||
Dalam skenario ini, tunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan alasan karyawan Anda dan ulangi bahwa laporan masih tetap menjadi prioritas yang mendesak. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan, namun, posisi Anda masih tetap sama |
|||
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-komunikasi-bisnis-lengkap/ |
|||
== KOMUNIKASI EFEKTIF == |
|||
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas |
|||
[[Komunikasi efektif#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Komunikasi efektif#searchInput|Loncat ke pencarian]] '''Komunikasi efektif''' adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan. |
|||
'''Komunikator''' adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. |
|||
'''TUJUAN KOMUNIKASI EFEKTIF''' |
|||
* Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. |
|||
* Agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seimbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik. |
|||
https://silabus.org/komunikasi-efektif/ |
|||
'''FUNGSI KOMUNIKASI EFEKTIF''' |
|||
Dengan berkomunikasi, kita dapat menjalin hubungan, saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya |
|||
adalah: |
|||
1.Fungsi informasi. |
|||
Untuk memberitahukan sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya. |
|||
2Fungsi ekspresi. |
|||
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan. |
|||
3.Fungsi kontrol. |
|||
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya. |
|||
4.Fungsi sosial. |
|||
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan. |
|||
5.Fungsi ekonomi. |
|||
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa. |
|||
https://silabus.org/komunikasi-efektif/ |
|||
'''Penerapan''' |
|||
'''Komunikasi verbal efektif''' |
|||
* Berlangsung secara timbal balik. |
|||
* Makna pesan dapat disampaikan secara ringkas dan jelas |
|||
* Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami. |
|||
* Cara penyampaian mudah diterima. |
|||
* Disampaikan secara tulus. |
|||
* Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas. |
|||
* Memperh |
|||
*atikan norma yang berlaku. |
|||
* Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan lainnya. |
|||
'''Komunikasi nonverbal yang efektif''' |
|||
* Penampilan fisik yang meyakinkan lawan bicara. |
|||
* Sikap tubuh dan gesture. |
|||
* Ekspresi wajah. |
|||
* Sentuhan. |
|||
'''Tipe''' |
|||
* Intrapersonal: Berkomunikasi dengan diri sendiri |
|||
* Interpersonal: Komunikasi yang dilakukan antara 2 orang. |
|||
* Small group: Komunikasi yang dilakukan lebih dari dua anggota, dimaa anggota kelompok memiliki porsi berkomunikasi secara seimbang. |
|||
* Public: Komunikasi yang dilakukan dalam grup yang besar,sehingga terlalu besar bagi keseluruhan anggota untuk bisa seimbang dalam berkomunikasi. |
|||
* Komunikasi Massa: terdiri dari beberapa pesan yang ditransmisikan dalam jumlah yang besar kepada beberapa orang sekaligus pada saat bersamaan. Disalurkan melalui berbagai sumber baik Elektronik,cetak,Televisi, radio, Majalah dll. Tidak ada kontak secara personal antara pengirim dan penerima pesan. |
|||
* Komunikasi Interaktif: ada stimulus dan respon |
|||
'''Hambatan''' |
|||
Hambatan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu penerimaan suatu pesan. Karena terganggu maka penerima pesan juga bisa salah dalam memaknai balik pesan yang diterima. Faktor yang berpotensi menjadi penghambat dalam komunikasi yang efektif adalah: |
|||
# Perbedaan Status sosial antara komunikan dan komunikator. misalnya saja karyawan harus tunduk atau patuh terhadap apapun yang dikatakan atasannya, sehingga karyawan tersebut takut menyampaikan aspirasi atau pendapatnya. |
|||
# problem semantik, menyangkut bahasa yang digunakan komunikator dalam menyampaikan pesan. Kesalahan penyebutan bisa mengakibatkan sebuah kesalah - pahaman dan beda penafsiran. |
|||
# Distorsi persepsi, disebabkan perbedaan cara pandang yang sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berpikir pada orang lain. Hal ini menimbulkan hambatan perbedaan persepsi dan wawasan satu dengan yang lainnya. |
|||
# Perbedaan Budaya, dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras dan bahasa serta agama yang berbeda sehingga ada beberapa penggunaan kata yang memiliki arti berbeda pada tiap suku. |
|||
# Gangguan fisik, gangguan lingkungan fisik seperti suara riuh orang-orang, suara petir,hujan dan cahaya yang kurang jelas. |
|||
# Keterbatasan saluran komunikasi, gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi misal sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang tenggelam, atau gambar yang buram. |
|||
# Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan yang disampaikan sang pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang selanjutnya terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia dan tidak efektif. |
|||
'''Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi''' |
|||
Berbagai hambatan komunikasi yang dapat menyebabkan ketidakefektifan komunikasi dapat kita atasi dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini : |
|||
'''1. Pengirim pesan/komunikator/''sender''''' |
|||
Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali oleh pengirim pesan. Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi sedemikian rupa agar tujuan komunikasi tercapai. Pengirim pesan harus proaktif dalam membuat penerima/komunikan/komunikator/''receiver'' mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Seringkali, apa yang dikatakan tidak selalu sesuai dengan apa yang didengar. Untuk menghindarinya, hal-hal yang harus dilakukan adalah : |
|||
• Menyatakan satu ide atau gagasan dalam satu waktu. |
|||
• Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat. |
|||
• Memberikan penjelasan ketika diperlukan. |
|||
• Melakukan pengulangan jika diperlukan. |
|||
• Menerima dan memberikan umpan balik. |
|||
• Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat. |
|||
• Mengembangkan sikap empati terhadap penerima/komunikan/komunikate/''receiver'' dalam mengatasi hambatan kultural atau budaya dalam komunikasi. |
|||
'''2. Pesan''' |
|||
Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah, pengirim harus : |
|||
* Menggunakan terminologi yang tepat. |
|||
* Berbicara dengan jelas. |
|||
* Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan penerima pesan untuk mendengarkan atau menerima pesan. |
|||
* Menggunakan volume suara yang sesuai. |
|||
* Pesan yang disampaikan hendaknya bersifat inklusif dan informatif. Inklusif artinya bahwa pesan berisi segala sesuatu yang diperlukan oleh penerima pesan untuk memahami maksud pengirim. Informasi artinya pesan merupakan sesuatu yang ingin diketahui oleh penerima pesan. |
|||
'''3. Penerima/komunikan/komunikate/''receiver''''' |
|||
Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu, penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi yang berlangsung. Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi penerima pesan untuk yakin bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan oleh penerima pesan dan mengapa mereka menginginkannya. |
|||
Aktif mendengarkan adalah suatu proses yang digunakan oleh penerima pesan untuk memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan penampilan. Dalam artian, penerima pesan aktif dalam proses komunikasi. Agar penerima pesan dapat mendengarkan dengan aktif, hal-hal yang perlu dilakukan oleh penerima pesan adalah : |
|||
* Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan memberikan momen prioritas. Jika memungkinkan melihat atau melakukan kontak mata kepada pengirim pesan. |
|||
* Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung atau non verbal sama baiknya ketika mendengarkan kata-kata. Perhatikan petunjuk non verbal yang menyajikan informasi berdasar pada apa yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Persepsi yang diberikan oleh penerima pesan terhadap pesan dan pengirim pesan dapat berbeda. Pilihan kata, nada suara, posisi tubuh, geture dan gerakan mata merefleksikan perasaan dibalik kata-kata yang diucapkan. |
|||
* Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian. |
|||
* Melakukan verfikasi terhadap apa yang didengar atau disampaikan. Jangan berasumsi bahwa persepsi yang diberikan terhadap pesan merupakan bentuk persetujuan dengan tujuan pengirim pesan. Berikan umpan balik yang tepat kepada pengirim pesan. |
|||
'''4. Umpan Balik Pesan''' |
|||
Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang dikirim oleh pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan bahasa tubuh ketika mereka memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan balik yang diberikan dapat berupa pengakuan, pengulangan, dan parafrase. |
|||
Kemudian, yang dimaksud dengan pengakuan adalah bahwa penerima pesan telah menerima dan memahami pesan yang disampaikan. Untuk pesan yang bersifat informatif yang rumit, pengakuan saja tidaklah cukup untuk memastikan dan memahami pesan yang disampaikan. Sedangkan, yang dimaksud dengan pengulangan adalah mengulang kembali kata-kata yang disampaikan oleh pengirim pesan. |
|||
Terakhir, yang dimaksud dengan parafrase adalah mengulang kata-kata yang disampaikan oleh penerima pesan sendiri kepada pengirim pesan. Parafrase memungkinkan penerima pesan untuk melakukan verifikasi terhadap pemahaman pesan dan menunjukkan kepada pengirim pesan bahwa penerima pesan mendengarkan pesan dengan baik. |
|||
'''Manfaat Mempelajari Hambatan-hambatan Komunika'''si |
|||
Setelah mengetahui dan memahami hambatan-hambatan komunikasi, diharapkan kita dapat merumuskan serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengatasi berbagai hambatan komunikasi tersebut ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan demikian, komunikasi yang efektif pun akan dapat tercapai. |
|||
== ETIKA KOMUNIKASI == |
|||
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas |
|||
[[Etika komunikasi#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Etika komunikasi#searchInput|Loncat ke pencarian]] |
|||
{| class="wikitable" |
|||
| |
|||
|'''Artikel ini perlu [[wikipedia:Merapikan artikel|dirapikan]] agar memenuhi standar Wikipedia''' |
|||
<small>Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau [[wikipedia:Wikifikasi|wikifikasi artikel]]. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.</small> |
|||
|} |
|||
'''Etika komunikasi''' adalah gagasan moral yang mempengaruhi komunikasi. Secara umum, etika komunikasi berkaitan dengan moral good present dalam segala bentuk komunikasi manusia. Ini termasuk komunikasi antar orang, komunikasi di [[media massa]], dan [[komunikasi digital]]. Komunikasi yang etis mencakup kejujuran dalam komunikasi, menjaga kerahasiaan informasi, dan tidak membahas hal yang bersifat pribadi ataupun urusan orang lain di depan umum atau di depan pihak ketiga |
|||
'''Etika dan komunikasi''' |
|||
[[Etika]] atau [[persepsi]] akan benar atau salah tergantung pada suatu [[tindakan]] atau [[perilaku]]. Etika adalah suatu [[tipe]] pembuatan [[keputusan]] yang bersifat [[moral]] dan menentukan apa yang benar atau salah dipengaruhi oleh [[peraturan]] dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]]. [[Amerika Serikat]] dibangun atas dasar [[moral]] dan standar-standar yang memegang peranan penting dalam beberapa [[institut]] dan [[hubungan]]. Karena [[standar]] etika cenderung mengalami [[pergeseran]] berdasarkan pada [[periode sejarah]], lingkungan, pembicaraan, dan manusia yang terlibat, maka [[etika]] menjadi sulit untuk dipahami. Etika melampaui segala cara [[kehidupan]], ‘’[[gender]]’’, [[ras]], [[kelas sosial]], [[indentitas]] [[seksual]], dan [[agama]], serta [[kepercayaan]]. [[Donald Wright]] berpendapat bahwa etika merupakan bagian dalam hampir semua keputusan yang dibuat. |
|||
'''Etika Dalam Komunikasi''' |
|||
Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi tidak lepas dari kehidupan sehari-hari kita. Dan seperti yang telah diulas sebelumnya, komunikasi sebagai bagian dari kehidupan juga memiliki etika di dalamnya. Etika komunikasi merupakan salah satu dari etika khusus, karena membahas bagian tertentu dari kehidupan manusia. |
|||
Etika sendiri merupakan nilai dan norma yang berlaku untuk dijadikan pandangan dan standar manusia dalam bertindak dan bertingkah laku. Dalam kaitannya dengan komunikasi, etika komunikasi mencakup segala nilai dan norma yang menjadi standar dan acuan manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain. Etika komunikasi menilai mana tindakan komunikasi yang baik dan buruk berdasarkan standar yang berlaku. |
|||
Karena komunikasi merupakan salah satu hal yang krusial dalam kehidupan manusia, maka penting bagi kita untuk memahami mengenai etika komunikasi. Tanpa adanya etika komunikasi, dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahpahaman, pertengkaran, perselisihan, dan lain sebagainya. Selain itu, etika komunikasi yang tidak diketahui dan diterapkan akan menyebabkan hubungan kita dengan orang lain jadi buruk. Tentunya itu akan berakibat tidak baik, karena bagaimanapun juga kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. |
|||
Guna menghindari terjadinya hal-hal seperti itu, kita akan membahas lebih lanjut mengenai etika komunikasi apa saja yang penting dan mendasar dalam kehidupan sehari-hari. |
|||
Etika dalam komunikasi ada beragam dan tentunya tidak akan cukup jika dibahas semua disini. Pada tulisan ini, kita akan membahas beberapa etika dalam komunikasi yang sering kita lakukan dan temui sehari-hari |
|||
'''a. Memulai Pembicaraan''' |
|||
Dalam keseharian, tentunya kita pernah bertemu dengan keadaan yang membuat kita harus atau ingin memulai pembicaraan dengan orang lain. Namun ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu: |
|||
''1. Lihat keadaan calon lawan bicara.'' |
|||
Apakah dia terlihat sedang sibuk atau terburu-buru? Kalau iya, mungkin kita harus mencoba berbicara lain kali. Karena nanti kita justru akan mengganggu orang itu dan membuatnya tidak nyaman. |
|||
''2. Ramah dan sopan.'' |
|||
Sapa lah lawan bicara anda dengan ramah dan sopan, namun tidak terkesan dibuat-buat. Kita bisa mengajukan pertanyaan basa-basi untuk pembuka seperti apa kabar, mau kemana, dari mana, dan semacamnya. |
|||
''3. Jangan hanya bicara, dengarkan juga.'' |
|||
Kebanyakan orang mengasumsikan komunikasi selalu berkaitan dengan bicara, padahal tidak hanya itu. Mendengarkan juga salah satu bagian dari komunikasi, dan hal ini sangat penting untuk dilakukan. Ketika kita terlalul sibuk bicara dan tidak memperhatikan apa yang diucapkan lawan bicara, kita seperti tidak menghargainya. |
|||
'''b.Komunikasi Tatap Muka''' |
|||
Komunikasi tatap muka bisa dibilang komunikasi yang hampir setiap hari kita lakukan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi tatap muka atau langsung: |
|||
''1. Tatap mata lawan bicara.'' |
|||
Hal yang pertama harus dilakukan adalah menatap lawan bicara kita. Jangan sampai kita malah melihat ke arah yang lain dan membuat lawan bicara terganggu atau merasa tidak diperhatikan. Jika kesulitan menatap langsung pada mata lawan bicara, kita bisa melihat ke arah garis tengah antara kedua matanya (yang sejajar dengan hidung). |
|||
''2. Jaga intonasi dan kecepatan bicara.'' |
|||
Bicaralah dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi. Keduanya bisa menyebabkan orang salah mengerti dan tidak paham apa yang kita bicarakan. Selain itu, bicaralah dengan kecepatan normal supaya dapat disimak dengan baik. |
|||
''3. Lontarkan pertanyaan.'' |
|||
Sekali lagi, jangan hanya sibuk bicara dan tidak menyimak apa yang dibicarakan lawan bicara kita. Dengarkanlah baik apa yang dikatakan lawan bicara, dan sahutilah dengan melontarkan pertanyaan atau pernyataan. |
|||
'''c.Komunikasi Lewat Media''' |
|||
Seiring dengan melesatnya perkembangan teknologi, komunikasi melalui media bisa dibilang sebagai komunikasi yang paling sering kita lakukan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan: |
|||
''1. Perhatikan gaya tulisan dan tanda baca.'' |
|||
Karena komunikasi lewat media kebanyakan mengandalkan tulisan, kita harus lebih berhati-hati dengan gaya bahasa yang kita tulis. Apakah sudah tepat, atau seperti orang marah? Selain itu, penggunaan tanda baca juga sangat penting terutama tanda seru. Sebaiknya kita meminimalisir penggunaan tanda seru atau huruf besar semua, karena cenderung membuat orang berpikir kalau kita marah. |
|||
''2. Atur intonasi (jika menelpon).'' |
|||
Menelpon memang terdengar suara, namun mimik dan ekspresi wajah tidak dapat terlihat. Karena itu kita perlu mengatur intonasi suara kita ketika sedang menelpon. (Baca juga: Teori Ilmu Komunikasi) |
|||
''3. Pikirkan apa yang ingin ditulis.'' |
|||
Komunikasi lewat media memungkinkan kita untuk berpikir sedikit lebih lama mengenai apa yang akan kita komunikasikan. Gunakan kesempatan itu untuk mengkomunikasikan hal-hal dengan lebih baik dan menyortir kalimat yang tidak patut. Tidak perlu terburu-buru, orang juga tahu kalau mengetik itu membutuhkan waktu lebih lama daripada bicara langsung. Tapi jangan juga membiarkan pesan orang tidak dibalas lama, karena itu akan membuat orang bertanya-tanya dan salah paham. |
|||
''4.Menyambut Tamu'' |
|||
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut tamu: |
|||
a. Berpakaian yang rapi dan pantas. |
|||
Meskipun berada di rumah sendiri, dalam menyambut tamu kita seharusnya memakai pakaian yang pantas. Tentu tidak akan enak dilihat tamu jika kita hanya berpakaian daster atau baju yang kotor. |
|||
''b.. Menyuguhkan minuman.''Terkadang tamu akan bilang tidak usah jika ditawari minuman, namun meski begitu kita perlu menyediakannya. Bisa jadi si tamu malu atau basa-basi saja. Tidak perlu memaksakan menyuguhkan yang berlebihan, namun setidaknya minuman yang minimal ada. |
|||
''c. Sampaikan terima kasih.'' |
|||
Tamu bertandang ke rumah kita dengan menempuh perjalanan dan menyisihkan waktunya untuk bertemu kita. Karena itu, sampaikanlah ungkapan penghargaan kita pada tamu karena telah berkunjung. |
|||
'''1.Teknik Komunikasi yang Baik''' |
|||
Sebagai hal yang selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi harus dilakukan dengan baik. Berikut adalah beberapa teknik komunikasi yang baik: |
|||
'''2.Bicara dengan jelas.''' |
|||
Komunikasi intinya adalah menyampaikan pesan kepada lawan bicara, dan tugas kita adalah bagaimana agar pesan tersebut sampai sesuai dengan keinginan kita. Yang paling penting adalah bicara apa yang kita maksudkan dengan jelas, supaya tidak ada kesalahpahaman. |
|||
'''3'''.'''Mendengarkan dengan baik.''' |
|||
Seperti yang telah diulas sebelumnya, mendengarkan adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi. Tanpa kita berusaha mendengarkan baik, komunikasi yang terjalin tidak akan efektif. Kita tidak memperhatikan apa yang dibicarakan orang lain dan membuat komunikasi jadi terhambat. |
|||
'''4.Perhatikan lawan bicara.''' |
|||
Kita berkomunikasi dengan lawan bicara, maka kita harus perhatikan lawan bicara kita. Dengan begitu, lawan bicara merasa dihargai dan komunikasi berjalan lebih lancar. Kalau sudah begitu, hubungan yang terjalin dengan lawan bicara pun akan terus terjalin dengan baik. |
|||
'''5.Konfirmasi jika merasa salah paham.''' |
|||
Dalam berkomunikasi, kita tidak dapat terhindar dari adanya kesalahpahaman. Kesalahpahaman bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya gangguan lingkungan atau ketidakfokusan kita dalam menyimak. Karena itu, perlu dikonfirmasikan langsung hal yang disalahpahami guna meluruskan keadaan. |
|||
'''6.Perhatikan komunikasi non-verbal.''' |
|||
Seperti yang dibahas sebelumnya, komunikasi bukan hanya soal bicara atau verbal. Ada juga aspek-aspek komunikasi non-verbal dan justru peranannya jauh lebih besar dibanding komunikasi verbal. Contoh dari komunikasi non-verbal adalah gestur tubuh, mimik wajah, penampilan, tanda baca, dan lain sebagainya. |
|||
'''7.Etiket Komunikasi''' |
|||
Etiket dikenal juga sebagai tata krama, yang mengatur sikap dan tindakan manusia dalam bergaul dengan manusia lain berdasarkan standar sopan santun dan adab. Etiket sebenarnya secara sadar atau tidak sudah banyak kita pelajari dan pahami sedari kecil. Namun untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah contoh dari etiket komunikasi: |
|||
* Pengunaan bahasa yang baik dan intonasi yang sesuai. |
|||
* Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang lain. |
|||
* Mengucapkan tolong ketika minta bantuan. |
|||
* Mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan. |
|||
* Mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan. |
|||
* Menghormati orang-orang yang lebih tua. |
|||
* Mengurangi kebiasaan menyela ucapan orang lain. |
|||
'''8.Manfaat Mempelajari Etika Komunikasi''' |
|||
Setelah membahas berbagai hal mengenai etika komunikasi, berikut adalah manfaat dari mempelajari etika komunikasi: |
|||
* Melancarkan komunikasi dengan orang lain. |
|||
* Memahami apa yang dikomunikasikan orang lain. |
|||
* Diterima dalam sosial masyarakat karena mengikuti etika yang berlaku. |
|||
* Memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain. |
|||
* Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik. |
|||
* Dihargai orang lain karena kita menghargai mereka juga. |
|||
* Tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi. |
|||
Demikian pembahasan mengenai etika komunikasi. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi anda yang mencari informasi mengenai etika, etika komunikasi, etiket, etika dalam komunikasi, teknik komunikasi yang baik, dan manfaat etika komunikasi. |
|||
https://www.butonmagz.id/2019/02/etika-komunikasi-etiket-teknik-dan.html |
|||
'''Contoh Isu-Isu yang Berkaitan dengan Etika''' |
|||
'''Bisnis dan Industri''' Mungkin tidak ada [[institusi]] budaya lain yang disorot dengan penuh [[kecurigaan]] dibandingkan dengan [[perusahaan Amerika]]. Perilaku tidak [[etis]] dalam [[korporasi]] telah mencapai [[proporsi]] yang tidak pernah dilihat sebelumnya. [[Paul Davidson]] ([[2002]]) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan telah berusaha untuk menyembunyikan [[pengeluaran]], menggunakan praktik-praktik [[akuntansi]] [[kreatif]], dan melaksanakan [[pembukuan]] [[palsu]], dan ini hanya beberapa dari banyak perilaku tidak [[etis]] lainnya. |
|||
'''Agama''' Baik [[peradaban timur]] maupun [[barat]] telah menekankan etika dalam [[tradisi]] [[moral]] mereka. Contohnya, menurut [[taoisme]], tidak ada orang yang hidup sendiri, maka dari itu [[empati]] dan pemikiran akan menuntun pada kebenaran. Bagi kaum [[Budha]], bermoral berarti menggunakan kata-kata yang menimbulkan [[kedamaian]] dan menghindari [[gosip]], membanggakan diri sendri, [[kemarahan]], [[argumentasi]], dan [[kebohongan]]. Dari [[sudut pandang]] barat, banyak [[isu]] mengenai etika berasal dari [[peradaban]] [[Yunani kuno]]. [[Aristoteles]] pertama kali mengemukakan prinsip-prinsip ‘’[[golden mean]]’’. Ia percaya bahwa nilai-nilai moral berada di antara dua keburukan dan titik tengahnya merupakan dasar bagi masyarakat yang [[rasional]]. setujuuuu |
|||
'''Dunia Hiburan''' [[Dunia hiburan]] selalu menjadi [[perbincangan]] yang berkaitan dengan etika dan komunikasi. Sering kali berbagai argumentasi muncul dan ditujukan pada [[Hollywood]]: Apakah Hollywood merefleksikan masyarakat, atau apakah Hollywood membentuk masyarakat? Banyak sudut pandang muncul dalam argumentasi ini, tetapi ada dua pendapat yang menonjol. Salah satu argumentasi adalah yang tidak bermoral: [[film]] harus membantu orang untuk melepaskan diri dari [[realita]] yang sulit dan bukannya menghidupkan kembali. Pendapat kedua adalah bahwa Hollywood harus memproduksi film yang tidak menonjolkan [[kekerasan]] dan [[seks]], sehingga semua anggota keluarga dapat menontonnya. |
|||
'''Teknologi''' [[Teknologi]] berada di antara perdebatan etika saat ini. Bersenjatakan [[amendemen]] pertama, pendukung kebebasan berbicara mengatakan bahwa [[internet]] tidak seharusnya disensor. Mereka menekankan bahwa ukuran mengenai apa yang dianggap tidak pantas dapat berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya dan [[arena]] [[sensor]] bersifat [[arbitrer]]. Pada tahun [[2002]], [[Pengadilan Tinggi Amerika Serikat]] memutuskan untuk melindungi [[pornografi]] anak-anak [[virtual]] di internet. Melihat bahwa undang-undang mengenai pornografi anak masih terlalu luas, para [[penegak hukum]] melihat bahwa melarang adanya gambar anak-anak yang dihasilkan oleh komputer merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Semakin kita bergantung pada teknologi, terutama internet, isu-isu [[etis]] akan terus bermunculan. Menggunakan [[identitas palsu]] saat ‘’[[online]]’’, [[mengunduh]], dan [[mengunggah]] [[materi]] yang telah dilindungi [[hak cipta]], mengundang anak-anak muda bergabung ke dalam [[situs internet]] adalah contoh-contoh bagaimana [[teknologi]] akan mempengaruhi kehidupan orang di masa yang akan datang. |
|||
= '''BAB II KOMUNIKASI DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI BISNIS''' = |
|||
== KOMUNIKASI ORGANISASI == |
|||
'''Komunikasi Organisasi''' merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu. Organisasi sendiri terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan [[Hierarki|hirarkis]] antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi. |
|||
Menurut Wiryanto, Komunikasi [[organisasi]] adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara [[Individu|individual.]] |
|||
Komunikasi organisasi serupa dengan [[komunikasi internal]]. Pengertian dari komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. |
|||
'''Bahasan''' |
|||
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang [[struktur]] dan [[fungsi organisasi]], hubungan antarmanusia, [[komunikasi]] dan proses pengorganisasian serta [[budaya organisasi]]. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.. |
|||
'''Gaya Komunikasi Organisasi''' |
|||
Enam gaya komunikasi menurut [[Steward L.Tubbs]] dan [[Sylvia Moss]] |
|||
'''Gaya Komunikasi Mengendalikan''' |
|||
Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: ''The Controlling Style'') ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau ''one-way communications.'' |
|||
Pihak - pihak yang memakai ''controlling style of communication'' ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau ''feedback'' tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan [[kekuasaan]] untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya. |
|||
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. ''The controlling style of communication'' ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif. |
|||
'''Gaya Komunikasi Dua Arah''' |
|||
Dalam [[gaya]] komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi ''The Equalitarian Style'' dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. ''The equalitarian style of communication i''ni ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (''two-way communication''). |
|||
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. ''The equalitarian style'' ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi. |
|||
'''Gaya Komunikasi Berstruktur''' |
|||
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (''sender'') lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut. |
|||
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari [[kepemimpinan]] yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau ''Initiating Structur''e. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (''initiator'') struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. |
|||
'''Gaya Komunikasi Dinamis''' |
|||
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (''action-oriented''). ''The dynamic style of communication'' ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). |
|||
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa [[karyawan]] atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut. |
|||
'''The Relinguishing Style''' |
|||
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (''sender'') mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. |
|||
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya. |
|||
'''The Withdrawal Style''' |
|||
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. |
|||
Dalam deskripsi yang konkret adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi. Berikut ini adalah tabel mengenai gaya komunikasi. |
|||
'''Jenis Komunikasi Organisasi''' |
|||
Menurut Pace and Fules, terdapat beberapa jenis komunikasi terarah dalam komunikasi organisasi, sebagai berikut. |
|||
'''1.Komunikasi Atasan ke Bawahan ''(Downward communication)''''' |
|||
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: |
|||
a)Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja ''(job instruction)'' |
|||
b)Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan ''(job rationale)'' |
|||
c)Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku ''(procedures and practices)'' |
|||
d)Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. |
|||
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): Metode Penulisan, Metode Lisan, Metode Tulisan diikuti Lisan, dan Metode Lisan diikuti Tulisan. |
|||
'''2.Komunikasi Bawahan ke Atasan ''(Upward Communication)''''' |
|||
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah sebagai penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan, penyampaian informasi mengenai persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan, penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. |
|||
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai |
|||
'''3.Komunikasi Horisontal ''(Horizontal Communication)''''' |
|||
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah untuk memperbaiki koordinasi tugas, upaya pemecahan masalah, saling berbagi informasi, upaya pemecahan konflik, dan upaya membina hubungan melalui kegiatan bersama. |
|||
'''5.Komunikasi Lintas Saluran (''Interline Communication'')''' |
|||
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang ?erlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran. |
|||
Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: |
|||
# Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung |
|||
# Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya. |
|||
'''Fungsi Komunikasi Organisasi''' |
|||
Menurut Sendjaja (1994), fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu ; |
|||
# '''Fungsi Informatif –''' Organisasi diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi, dimana setiap anggota organisasi diharapkan mampu memberi dan menerima informasi dengan baik guna kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya. |
|||
# '''Fungsi regulatif –''' Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang berlaku dalam suatu organisasi. (Baca juga: Komunikasi Sosial) |
|||
# '''Fungsi persuasif –''' Merupakan cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan pemimpin organisasi lebih memilih menggunakan cara persuasif dari pada perintah kepada bawahannya. Hal ini dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus akan menyebabkan seseorang lebih menghargai suatu tugas yang dibebankan kepadanya. |
|||
# '''Fungsi Integratif –''' Berkaitan dengan penyediaan saluran yang memungkinkan setiap anggota organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan pegerjaanya dengan baik. |
|||
'''Konsep Komunikasi Organisasi''' |
|||
Goldhaber menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain. |
|||
Kemudian, Ia juga menjelaskan bahwa komunikasi organisasi bertujuan untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah ubah. Lebih lanjut ia menjelaskan tujuh konsep dalam komunikasi organisasi |
|||
* '''Proses:''' Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang dinamis. Oleh karena itu, proses dibutuhkan agar dapat menciptakan serta saling menukar pesan diantara anggotanya. Dimana gejala ini terjadi secara terus menerus sehingga dikatakan sebagai suatu proses. (Baca juga: Hambatan-Hambatan Komunikasi) |
|||
* '''Pesan:''' Dalam komunikasi organisasi pesan menjadi suatu hal yang sangat penting. Seseorang dalam organisasi harus mampu menciptakan dan menerima pesan dengan baik dan pesan yang baika adalah pesan yang mampu diterima sama seperti apa yang disampaikan.(Baca juga: Komunikasi Visual) |
|||
* '''Jaringan:''' Organisasi ibarat sebuah jaringan yang terdiri atas serangkaian seri. Seri ini terdiri atas sekumpulan orang yang menduduki posisi atau jabatan tertentu. Sekumpulan orang tersebut kemudian menjalankan tugas, fungsi, dan perannya masing-masing dalam sebuah organisasi. |
|||
* '''Keadaan Saling Tergantung:''' Hal ini sudah menjadi sifat organisasi sebagi suatu sistem terbuka. Ketergantungan dibutuhkan bilamana suatu bagian tidak berfungsi sebagaimana mestinya akan mengganggu kinerja dari bagian lain juga. Baca juga : prinsip-prinsip komunikasi |
|||
* '''Hubungan:''' Organisasi sebagai suatu sistem sosial. Fungsi dari beberapa bagiannya dijalankan oleh manusia bergantung kepada hubungan diantara manusia-manusia itu sebagai anggotanya. |
|||
* '''Lingkungan:''' Lingkungan adalah semua totalitas baik fisik maupun sosial yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem yang disebut organisasi. lingkungan ini dapat dibedakan atas lingkungan internal dan eksternal organisasi. (Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi) |
|||
* '''Ketidakpastian:''' Dalam komunikasi organisasi, posisi ketidakpastian disini adalah untuk memenuhi kesediaan informasi yang tersedia juga informasi yang diharapkan. |
|||
'''Makna Komunikasi Organisasi''' |
|||
* '''Perspektif Subjektif''' |
|||
Dalam perspektif ini pemaknaan komunikasi organisasi sebagai proses penciptaan makna atas interaksi diantara unit-unit organisasi yang menciptakan mengelola, bahkan mengubah organisasi. Fokus dalam pemaknaan yaitu sebuah cara yang dilakukan individu sebagai anggota organisasi berinteraksi dan menciptakan makna atas peristiwa komunikasi yang terjadi. (Baca juga : Komunikasi Gender) |
|||
* '''Perspektif Objektif''' |
|||
Dalam perspektif ini ditekankan tentang pemaknaan komunikasi organisasi. Penekanan dapat dilihat dari perannya sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi dalam suatu organisasi. |
|||
Selain itu, fokus dalam pemaknaan ini adalah penanganan pesan yang meliputi, menerima, menafsirkan dan bertindak berdasar informasi yang diperoleh dalam suatu organisasi. Komunikasi disini dipandang sebagai alat untuk merekayasa organisasi yang memungkinkan individu mampu beradaptasi dalam lingkungan organisasi. |
|||
'''Arah Komunikasi Organisasi''' |
|||
'''1.Komunikasi kebawah''' |
|||
Komunikasi kebawah merupakan alur komunikasi yang mengalir dari individu pada tingkat hierarki atas kepada individu yang berada pada tingkat hierarki bawah. Dapat diartikan pula sebagai alur komunikasi antara atasan dan bawahan. bentuk komunikasi kebawah yang paling umum adalah instruksi kerja. |
|||
'''2.Komunikasi keatas''' |
|||
Komunikasi keatas merupakan arah dan alur komunikasi yang membawa informasi dari tingkat bawah ke tingkat atas dalam suatu organisasi, yang artinya komunikator berada pada tingkat bawah dan komunikan merupakan tingkat atas. |
|||
Dapat diartikan pula sebagai suatu alur komunikasi dari bawahan ke atasan. komunikasi keatas ini mencakup saran, keluhan dan hal hal lain yang mana dalam sebuah organisasi yang besar komunikasi keatas sulit mencapai taraf efektif |
|||
'''3.Komunikasi Horizontal''' |
|||
Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang memiliki banyak fungsi dalam organisasi. Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai fungsi dalam organisasi sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya. |
|||
Komunikasi horizontal umumnya sering diabaikan padahal penting dalam penggunaanya sebagai contoh agar tidak terjadi tumpang tindih tugas wewenang dalam organisasi maka diperlukan komunikasi horizontal atar pihak terkait. |
|||
'''Bentuk Komunikasi Organisasi''' |
|||
'''A. Komunikasi Internal''' |
|||
Komunikasi internal merupakan komunikasi yang berlangsu dalam unit-unit, indiviu-individu (anggota) didalam internal suatu organisasi. komunikasi internal dibagi menjadi dua yaitu : |
|||
# Komunikasi Personal |
|||
komunikasi personal merupakan komunikasi yang terjadi diantara individu dengan individu anggota orgabisasi. Dalam komunikasi personal ini terdapat dua macam yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia |
|||
2. Komunikasi kelompok |
|||
Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan suatu kelompok (bidang) tertentu, atau antar kelompok secara tatap muka dalam suatu organisasi. |
|||
'''B. Komunikasi Eksternal''' |
|||
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi eklsternal ini dibagi menjadi dua yaitu : |
|||
# Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. |
|||
# komunikasi dari khalayak kepada organisasi. |
|||
'''Dimensi Komunikasi Organisasi''' |
|||
* '''Dimensi Internal''' |
|||
Dimensi internal ini meliputi diri organisasi secara keseluruhan yaitu ; |
|||
# komunikasi antara individu anggota organisasi. |
|||
# komunikasi antara individu dengan bagian (berdasar Fungsi) dalam organisasi. |
|||
# komunikasi antara beberapa bagian (berdasar fungsi) dalam organisasi. |
|||
# komunikasi antara pemimpin dengan bawahannya. |
|||
* '''Dimensi Eksternal''' |
|||
Dimensi eksternal komunikasi orgabisasi meliputi komunikasi organisasi dengan khalayak dan sebaliknya khalayak dengan organisasi. yang menjadi khalayak disini adalah ; |
|||
# ''Pers Relation'' (Relasi publik). |
|||
# ''Goverment Relation'' (Relasi pemerintahan). |
|||
# ''Comunity Relation'' (Relasi komunitas). |
|||
# ''Supplier Relation'' (Relasi pengirim pesan). |
|||
# ''Customer Relation'' (Relasi penerima pesan). |
|||
Baca juga: Etika Komunikasi yang Efektif |
|||
=== Manfaat Mempelajari Komunikasi Organisasi === |
|||
Sebagaimana dijelskan diawal kehidupan kita tak dapat dipisahkan dari sebuah organisasi. oleh karenanya penting bagi kita untuk mempelajari komunikasi organisasi. Dengan mempelajari studi ini, kita menjadi paham posisi kita dalam sebuah organisasi baik formal dalam pekerjaan maupun dilingkungan masyarakat. |
|||
Dengan pemahaman yang kita miliki, harapannya kita mampu menyesuaikan diri dan menempatkan diri dengan baik dalam organisasi tersebut. Bagaimana kita bertindak dan bersikap dengan atasan maupun dengan bawahan juga dengan anggota organisasi yang lain akan menjadi lebih baik saat kita mengetahui teorinya. |
|||
Terlebih bilamana kita menjadi seorang pemimpin dalam organisasi, dengan mempelajari studi komunikasi organisasi, kita menjadi paham bagaimana menjalankan kepemimpinan yang baik guna mencapai tujuan organisasi yang kita pimpin |
|||
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-organisasi |
|||
== <small>BISNIS</small> == |
|||
'''Bisnis''' atau '''niaga''' adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Dalam [[ilmu ekonomi]], bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada [[konsumen]] atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan [[laba]]. Secara historis kata bisnis dari [[bahasa Inggris]] ''business'', dari kata dasar ''busy'' yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. |
|||
Dalam [[ekonomi]] kapitalis, di mana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan [[waktu]], usaha, atau [[kapital]] yang mereka berikan. Namun, tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, di mana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja. |
|||
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada [[badan usaha]], yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Namun definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. |
|||
=== BENTUK DASAR KEPEMILIKAN BISNIS[sunting | sunting sumber] === |
|||
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum: |
|||
==== Perusahaan perseorangan[sunting | sunting sumber] ==== |
|||
[[Perusahaan perseorangan]] adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tidak terbatas atas harta perusahaan. Perusahaan ini dikelola secara perorangan serta memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelangsungan perusahaan dan modalnya berasal dari milik sendiri. Biasanya perusahaan perorangan memiliki kelebihan dan kekurangan. |
|||
==== Persekutuan[sunting | sunting sumber] ==== |
|||
[[Persekutuan]] adalah bentuk bisnis di mana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi [[persekutuan komanditer]] dan [[firma]]. |
|||
==== Perseroan[sunting | sunting sumber] ==== |
|||
[[Persero|Perseroan]] adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh [[dewan direktur]]. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta [[perusahaan]]. |
|||
==== Koperasi[sunting | sunting sumber] ==== |
|||
[[Koperasi]] adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. |
|||
=== KLASIFIKASI[sunting | sunting sumber] === |
|||
Commercial Street, [[Bangalore]], [[India]]. |
|||
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan. |
|||
* [[Manufaktur]] adalah bisnis yang memproduksi [[Produk (bisnis)|produk]] yang berasal dari [[barang mentah]] atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa. |
|||
* [[Sektor Jasa|Bisnis jasa]] adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible. Bisnis ini mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog. |
|||
* [[Pengecer]] dan [[Distribusi (bisnis)|distributor]] adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. ''lihat pula:'' [[Waralaba]] |
|||
* Bisnis [[pertanian]] dan [[pertambangan]] adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang. |
|||
* Bisnis [[finansial]] adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan [[modal]]. |
|||
* Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (''intelellectual property''). |
|||
* [[Utilitas]] adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah. |
|||
* Bisnis [[real estate]] adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan. |
|||
* Bisnis [[transportasi]] adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. |
|||
* Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan secara online lewat internet. Dalam bisnis online, barang apa saja bisa diperjuabelikan layaknya pada bisnis pada umumnya. Untuk bisa berbisnis secara online, banyak media yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah website, [[Facebook]], [[Twitter]], [[Instagram]], [[Path (jejaring sosial)|Path]], blog, dan lain-lainnya. |
|||
=== Proses bisnis === |
|||
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas |
|||
[[Proses bisnis#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Proses bisnis#searchInput|Loncat ke pencarian]] |
|||
'''Proses bisnis''' adalah suatu kumpulan aktivitas atau [[pekerjaan]] terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu [[masalah]] tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa [[Proses|subproses]] yang masing-masing memiliki [[atribut]] sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. |
|||
=== Karakteristik proses bisnis === |
|||
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah: |
|||
# Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, [[masukan]], serta [[keluaran]] yang jelas. |
|||
# Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari [[aktivitas]] yang berurut sesuai [[waktu]] dan [[ruang]]. |
|||
# Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. |
|||
# Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan [[nilai tambah]] pada penerima. |
|||
# Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur [[organisasi]]. |
|||
# Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi. |
|||
Sering kali [[pemilik proses]], yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis. |
|||
=== Tipe proses bisnis === |
|||
Terdapat tiga jenis proses bisnis: |
|||
# Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis |
|||
# Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan. |
|||
# Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekrutmen, pusat bantuan. |
|||
'''Bentuk-Bentuk Komunikasi''' |
|||
Berbagai bentuk komunikasi banyak kita jumpai di lingkungan sekitar, dan bahkan terkadang kita juga melakukan komunikasi tersebut. Terkadang komunikasi yang kita lakukan bersifat pribadi antar personal, sering juga kita melakukan komunikasi antar kelompok, antar kelas, antar institusi, ataupun komunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. |
|||
Bentuk-bentuk komunikasi yang akan dibahas meliputi: komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Berikut bahasannya secara lebih lanjut. |
|||
'''''1. Komunikasi Intrapersonal''''' |
|||
Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang artinya komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri. Proses komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. |
|||
Contoh kegiatan yang dilakukan pada komunikasi interpersonal adalah berdoa, bersyukur, tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain sebagainya. |
|||
'''''2. Komunikasi Interpersonal''''' |
|||
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna dari orang yang saling berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya. Suatu komunikasi interpersonal dapat terjadi apabila memenuhi kriteria berikut: |
|||
* Melibatkan perilaku verbal dan nonverbal |
|||
* Adanya umpan balik pribadi |
|||
* Terjadi hubungan/interaksi yang berkesinambungan |
|||
* Bersifat saling persuasif |
|||
'''''3. Komunikasi Kelompok''''' |
|||
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang dillakkan oleh beberapa orang lain atau sekelompok orang |
|||
Contoh komunikasi kelompok antara lain kuliah, rapat, briefing, seminar, workshop dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok, setiap individu yang terlibat dalam kelompok masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok tersebut. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok dan bukan bersifat pribadi. |
|||
'''''4. Komunikasi Organisasi''''' |
|||
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam hubungan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang disebut organisasi. |
|||
Komunikasi organisasi sering dijadikan sebagai objek studi sendiri karena luasnya ruang lingkup komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta budaya organisasi. |
|||
'''''5. Komunikasi Massa''''' |
|||
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Jadi, Komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. |
|||
Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut: |
|||
# Komunikator biasanya suatu lembaga media massa |
|||
# Hubungan antara komunikator dan pemirsa bukan bersifat pribadi |
|||
# Menggunakan media massa |
|||
# Mediumnya dapat digunakan oleh orang banyak |
|||
# Komunikan adalah massa, yang bersifat heterogen |
|||
# Penyebaran pesan serentak pada saat yang bersamaan |
|||
# Umpan balik bersifat tidak langsung |
|||
# Pesan yang disebarkan cendrung tidak langsung berpengaruh terhadap massaDari ciri-ciri tersebut komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah besar khalayak yang tersebar, heterogen, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. |
|||
Sedangkan komunikasi yang dilakukan melalui penggunaan media lain selain media massa disebut komunikasi medio. Komunikasi medio biasanya menggunakan media surat, telepon, pamflet, poster, brosur, spanduk, dan sebagainya. |
|||
* |
|||
https://www.anugerahdino.com/2014/10/bentuk-bentuk-komunikasi.html |
|||
'''KOMUNIKASI FORMAL, INFORMAL, DAM NON FORMAL''' |
|||
Pengertian Komunikasi Formal , Informal , dan Non Formal |
|||
'''1.Komunikasi formal''' adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing – masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas . Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip – prinsip dan struktur organisasi . |
|||
'''2.Pengertian komunikasi informal''' adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor . Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif . |
|||
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu . |
|||
'''3.Komunikasi non formal''' adalah proses komunikasi yang berada di antara yang formal atau resmi dengan yang tidak resmi atau informal . Komunikasi jenis ini biasanya berupa komunikasi yang berhubungan dengan hubungan pribadi . |
|||
https://varianandre.wordpress.com/2012/11/07/komunikasi/ |
|||
'''KOMUNIKASI ANTARPRIBADI''' |
|||
Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya. |
|||
Selama proses komunikasi antar pribadi berlangsung sangat penting terjadinya interaksi berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan antar individu supaya terjadi umpan balik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi |
|||
'''Teori Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
Adapun teori – teori yang termasuk dalam teori komunikasi antar pribadi, yaitu : |
|||
'''A. Aprehensi Komunikasi''' |
|||
Aprehensi komunikasi adalah salah satu kondisi kognitif . Kondisi dimana seseorang mengetahui dengan sadar bahwa dirinya memiliki rasa khawatir dan ketakutan selama terjadinya komunikasi. Sehingga menjadikan ia orang yang mati rasa karena tidak memiliki pikiran dan perasan apapun. Bahkan hingga tidak memahami sebab akibat sosial. (Baca juga: Manajemen Komunikasi) |
|||
Pendapat lain mengatakan, aprehensi komunikasi dapat terjadi apabila individu menganggap bahwa pengalaman komunikasi miliknya sebagai suatu hal yang tidak menyenangkan. Sehingga ia merasa takut untuk berkomunikasi kembali. Penyebab aprehensi komunikasi dikemlompokkan dalam 3 kategori : |
|||
# Aktifitas yang berlebihan – Secara psikologis menunjukkan sikap kita sudah terlalu aktif bahkan sebelum kegiatan dilakukan |
|||
# Proses kognitif tidak tepat – Ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman dalam menghadapi komunikasi |
|||
# Keterampilan dalam komunikasi tidak memadai – Ini menunjukkan jika kita tidak tahu cara berkomunikasi secara efektif . (Baca juga: Filsafat Komunikasi) |
|||
Kemudian ada beberapa teori lain terkait dengan komunikasi antar pribadi, antara lain: |
|||
'''B. Self-Disclosure''' |
|||
Self disclosure adalah bagian dari kajian komunikasi perspektif internasional. Fokus utama dalam tindak komunikasi adalah aspek interaksi yang melibatkan indikator sebagai individu sosial. Ini digunakan juga untuk mengembangkan potensi kemanusiaan melalui interaksi sosial (Fister, 1986:243). |
|||
Kemudian, pada self-disclosure, komunikasi yang terjadi ketika individu berani membuka diri dan menyatakan informasi tentang dirinya. Informasi yang diungkapkan adalah informasi mendalam (rahasia). |
|||
Baca juga : Teori Public Relations |
|||
'''C. Penilaian Sosial''' |
|||
Orang biasa melakukan dua hal dalam menerima pesan, yakni mengkontraskan dan mengasimilasikan. Kontras adalah distorsi perseptual yang mengantarkan pada polarisasi ide. Sebagai contoh, mengontraskan pandangan kopi itu bermanfaat bagi kesehatan juga kopi itu merugikan kesehatan. |
|||
Sedangkan, asimilasi menunjukan kekeliruan dalam melakukan penilaian yang bertentangan. Selain itu terdapat tiga hal dalam Teori Penilaian Sosial yang berpengaruh pada komunikasi antar pribadi, antara lain : |
|||
* Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi. Hal ini mampu melancarkan penyampaian pesan secara jelas tanpa menimbulkan kesalah pahaman pada lawan bicara. |
|||
* Ambiguitas seringkali dinilai lebih baik dibanding dengan kejelasan. Contohnya saat pesan yang akan disampaikan di dalam dunia periklanan. |
|||
* Adanya Individu yang bersifat dogmatis dalam menghadapi permasalahan. (Baca juga: Komunikasi Sosial) |
|||
'''D. Penetrasi Sosial''' |
|||
Teori yang menyatakan kedekatan antar pribadi itu berlangsung secara bertahap ''(gradual).'' Kemudian dilakukan berurutan dimulai dari tahap biasa hingga tahap intim. Ini merupakan fungsi dari dampak saat ini dan masa depan. |
|||
Baca Juga : |
|||
* teori komunikasi |
|||
* Teori Media Baru |
|||
* Etika Komunikasi |
|||
* Komunikasi yang Efektif |
|||
'''E. Pengurangan Ketidak Pastian''' |
|||
Teori ini menjelaskan bagaimana manusia menggali pengetahuan tentang lawan bicaranya. Ini bertujuan sebagai cara untuk mengurangi ketidak pastian dalam komunikasi. Sehingga mampu menimbulkan perasaan tenang dan nyaman selama berkomunikasi. Namun, jika tidak mengetahui latar belakang lawan bicaranya seperti orang asing, tentu menimbulkan perasaan tidak tenang, takut salah bicara dan tidak nyaman dalam berkomunikasi. |
|||
(Baca juga: Internet sebagai Media Informasi) |
|||
'''F. Dialetika Relasional''' |
|||
Teori ini menganggap bila orang – orang yang menjalin relasi dan komunikasi antar pribadi, didalam batin mereka terjadi tarikan konflik. Kemudian, tarikan konflik tersebut menyebabkan relasi selalu berada dalam kondisi cair. Lalu situasi tersebut dikenal sebagai ketegangan dialektis, dimana kita serasa terayun antara harmonis dan konflik. |
|||
[Adsense-A] |
|||
'''Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
'''''Judy C. Pearson''''' (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut : |
|||
'''1.Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (''self'')''' |
|||
Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri individu. Oleh karena itu, artinya komunikasi antar pribadi dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. (Baca juga: Komunikasi Pemerintahan) |
|||
'''2.. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi''' |
|||
komunikasi antarpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesanyang menjadi media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi komunikan serta bagaimana hubungan kita dengan komunikan tersebut. |
|||
Baca juga : Bahasa sebagai Alat Komunikasi |
|||
'''3.Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi''' |
|||
Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik untuk sang komunikator, maupun juga komunikan. Oleh karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu komunikai agar mencapai komunikasi yang efektif. |
|||
'''4.Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional''' |
|||
Transaksional yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan menerima pesan. |
|||
'''5.Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya.''' |
|||
Dalam sebuah komunikasi antar pribadi, perlu adanya timbal balik yang berkaitan mengenai topik yang dibicarakan. Apalagi topik berbeda, akan terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi dan menimbulkan keheningan serta salah pemahaman antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, peran pesan menjadi sangat penting. |
|||
'''6.Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.''' |
|||
Proses penyampaian pesan yang terjadi saat komunikasi antar pribadi berlangsung tidak dapat diubah atau diulang kembali. Apa yang telah disampaikan dan dipahami oleh kedua belah pihak akan memberi stimulasi berbeda – beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian pesan agar tercipta komunikasi yang kondusif. |
|||
Baca juga : Komunikasi Gender |
|||
'''Ciri – Ciri Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
Menurut beberapa ahli dalam bidang studi ilmu komunikasi , ciri-ciri komunikasi antar pribadi yaitu: |
|||
Kumar (Wiryanto, 2005: 36) dan De vito (Sugiyo, 2005: 4) |
|||
* '''Keterbukaan (openness)''', sikap menanggapi informasi dengan hati yang gembira saat berinteraksi dalam hubungan antar pribadi. |
|||
* '''Empati (empathy),''' Situasi dimana komunikan turut merasakan apa yang dirasa oleh orang lain. |
|||
* '''Dukungan (supportiveness),''' situasi terbuka untuk mendukung komunikasi yang efektif. |
|||
* '''Rasa positif (positivenes),''' perasaan positif dalam diri turut mendorong orang lain untuk aktif berpartisipasi dan menciptakan suasana komunikasi yang kondusif. |
|||
* '''Kesetaraan (equality),''' pengakuan tersembunyi dalam diri kedua belah pihak untuk saling menghargai.(Baca juga: Komunikasi Islam) |
|||
Rogers |
|||
ciri komunikasi antar pribadi, yakni : |
|||
* Pesan yang disampaikan memiliki arus dua arah. |
|||
* Konteks memiliki tujuan dua arah. |
|||
* Tingkat umpan balik berkomunikasi tinggi. |
|||
* Kemampuan individu dalam mengatasi selektivitas tinggi. |
|||
* Kecepatan dalam menjangkau masyarakat sedikit lambat. |
|||
* Efek yang ditimbulkan yaitu timbulnya perubahan sikap. |
|||
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Sugiyo, 2005:4) |
|||
Menurut Departemen Pendidikan Kebudayaan dalam Sugiyo, 2005:4 , komunikasi antar pribadi memilki ciri : |
|||
* Adanya partisipasi dalam arus komunikasi. |
|||
* Terjadinya dialog antar individu bukan monolog. |
|||
* Adanya interaksi selama terjadinya komunikasi. |
|||
* Adanya ikatan psikologis yang melibatkan kedua belah pihak. |
|||
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri keterbukaan yang ditandai dengan ketersediaan kedua belah pihak untuk membuka diri.Kemudian saling memberikan reaksi, dan ikut terlibat merasakan pikiran dan perasaan orang lain selama komunikasi berlangsung. |
|||
Baca juga: Etika Komunikasi di Internet |
|||
'''Jenis-jenis Hubungan Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
'''''Maslow''''', berpendapat bahwa salah satu dari empat kebutuhan utama manusia yaitu adanya kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa aman dan nyaman. Emosi tersebut terjadi akibat hubungan komunikasi antar pribadi. Kemudian, hubungan yang hangat dan ramah mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi lebih baik. Sebab komunikasi yang terjalin setiap hari berfungsi untuk memupuk dan memelihara hubungan kita dengan lingkungan. |
|||
Jenis – jenis hubungan komunikasi antar pribadi, diantaranya : |
|||
'''1.Perkenalan''' |
|||
Tahap ini adalah tahap dimana awal mula terjadinya komunikasi. Ini berupa “fase kontak permulaan” atau adanya usaha dari masing – masing individu untuk mengetahui secepatnya identitas, dan sikap dari lawan bicara. |
|||
Informasi tahap perkenalan dibagi dalam 7 kategori : |
|||
Informasi yang demografis |
|||
Sikap serta pendapat tentang orang atau objek |
|||
Perilaku lawan bicara pada masa lalu |
|||
Rencana yang akan dilakukan mendatang |
|||
Bercerita tentang hobi dan minat |
|||
Kepribadian lawan bicara |
|||
Bercerita tentang orang lain |
|||
'''2.Persahabatan''' |
|||
Beberapa alasan umum, seseorang memutuskan menjalin persahabatan adalah untuk mengurangi rasa kesepian. Selain itu, juga untuk menguatkan dorongan karena manusia membutuhkan dorongan semangat kala sedih, terpuruk ataupun berusaha bangkit. |
|||
Kemudian, hubungan persahabatan sangat penting dimulai sejak dini. Ini dinilai membantu melewati masa transisi dari kanak – kanak hingga dewasa. Bahkan membantu memperoleh pengalaman hidup untuk proses pengembangan identitas diri, serta peningkatan kemampuan bersosialisasi dan keterampilan komunikasi dalam mengatasi konflik. |
|||
'''3.Keakraban''' |
|||
Keakraban sangat identik dengan sahabat karib atau ''close friend''. Setiap orang saling menggantungkan diri satu sama lain dan terikat dalam tanggung jawab. Bentuk tanggung jawab tersebut bertujuan untuk saling percaya, mendukung satu sama lain, memberikan dorongan semangat yang positif. |
|||
'''4.Suami Istri''' |
|||
Hubungan suami istri dianggap sebagai hubungan yang unik. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik antara suami dan istri membentuk hubungan interpersonal lainnya seperti : |
|||
* Prediksi yang dilakukan tiap pasangan menjadi kebiasaan rutin. |
|||
* Dalam berinteraksi, komunikasi yang terjalin antara suami istri adalah komunikasi berdasarkan kejelasan pengetahuan. Misalnya, bila suatu pagi suami tidak bangun pagi dan berangkat ke kantor, dengan segera istri dapat menjelaskan alasannya karena sedang tidak enak badan. |
|||
* Suami istri menetapkan peraturan pribadi dalam interaksinya setiap hari |
|||
Dengan adanya komunikasi yang terbuka antara suami dan istri, sikap saling pengertian pun akan terbina, rumah tangga menjadi lebih harmonis dan minim akan pertengkaran rumah tangga karena kesalah pahaman komunikasi. |
|||
Terakhir aspek penting dalam hubungan suami istri adalah komunikasi waktu. Kebutuhan untuk bersikap dewasa dan pengertian dari masing – masing pasangan dinilai penting guna terwujudnya komunikasi ini. |
|||
'''5.Orang tua dan Anak''' |
|||
Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak terikat dalam hubungan keluarga. Hubungan yang terjalin ini bersifat dua arah, dimana orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak kemudian anak bertanggung jawab dalam mematuhi nasehat orang tua. |
|||
Kemudian, hubungan interpersonal antara orang tua dan anak muncul melalui transformasi nilai – nilai dalam bentuk sosialisasi yang ditanamkan sejak dini hingga dewasa. Pada proses sosialisasi, orang tua menanamkan nilai budi perkerti luhur yang dianutnya guna mendidik kepribadian sang anak melalui komunikasi. |
|||
Menurut '''''Mc Leod''''' dan '''''Chaffee''''', komunikasi dalam keluarga dibagi menjadi : |
|||
* Komunikasi dengan pola laissez faire : Ditandai dengan rendahnya komunikasi yang berorientasi konsep. Dimana anak tidak diarahkan untuk mengembangkan diri secara mandiri, dan rendah dalam bersosial. |
|||
* Komunikasi pola protektif: Komunikasi ini ditandai dengan rendahnya tingkat komunikasi terkait dengan orientasi konsep. Lalu juga tingginya komunikasi dalam orientasi sosial. Kepatuhan pada orang tua sangat dijunjung tinggi, dimana anak tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat. |
|||
* Komunikasi pola pluralistik: Bentuk komunikasi keluarga yang mengedepankan komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka dilakukan dalam membahas ide dengan semua anggota keluarga, menghormati minat anggota keluarga lainnya dan saling mendukung. |
|||
* Komunikasi pola konsensual: Bentuk komunikasi ini menekankan pada komunikasi berorientasi sosial dan konsep. Pola ini memberikan kebebasan kepada tiap anggota keluarga untuk mengemukakan pendapat dari berbagai sudut pandang tanpa mengganggu struktur kekuatan keluarga. |
|||
* Persaudaraan: Hubungan ini ditandai dengan keharmonisan, perasaan cinta kasih dan kedekatan hubungan antara kakak dan adik, anak – anak dari ayah dan ibu yang sama. Emosi yang sama menandai cinta dalam hubungan yang harmonis ini. |
|||
'''Sifat Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
Ditinjau berdasar sifatnya, komunikasi antar pribadi dibagi dalam : |
|||
Komunikasi verbal (verbal communication) |
|||
Merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan secara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal lebih mudah disampaikan karena pesan yang disampaikan lebih mudah dimengerti. Ini disebabkan karena komunikasi ini dapat dilakukan dengan bantuan media telepon, surat, gambar, lukisan dll. |
|||
Komunikasi non verbal (non verbal communication) |
|||
Dimana komunikasi yang disampaikan tidak menggunakan kata – kata melainkan gerak isyarat bahasa tubuh, ekspesi wajah dan kontak mata, juga penggunaan objek seperti baju, potongan rambut dsb, serta cara bicara seperti intonasi nada yang tinggi, gaya bicara, dan kualitas emosi. Contoh dalam komunikasi non verbal ini terlihat pada komunikasi gambar seperti televise, iklan baliho dll. |
|||
'''Tujuan Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
Komunikasi Antar Pribadi yang terjadi antar individu memiliki beberapa tujuan, antara lain : |
|||
# '''Menyampaikan Informasi –''' Tujuan utama berkomunikasi ialah menyampaikan informasi. Lalu di dalam komunikasi antar pribadi ditekankan kembali mengenai penyampaian informasi yang memiliki sifat intim dan mendekati komunikasi yang efektif. |
|||
# '''Menumbuhkan Simpati –''' Dalam berbagi informasi, ada kalanya terselip beberapa pesan yang merupakan pengalaman pribadi. Baik dalam bentuknya pengalaman menyenangkan atau menyedihkan. Dari sana timbul rasa simpati yang dirasakan oleh kedua belah pihak. |
|||
# '''Menumbuhkan Motivasi –''' Tidak jarang pula dari informasi yang dibagikan menimbulkan motivasi tersendiri. Apabila pesan tersebut berisi kisah – kisah inspiratif yang mampu menggugah kepribadian diri |
|||
'''Manfaat Mempelajari Komunikasi Antar Pribadi''' |
|||
* Komunikasi antar pribadi menjadikan kita lebih mengenal diri sendiri dan terbuka pada orang lain, serta mengetahui cara menanggapi dan memprediksi sikap dan tindakan orang lain pada kita. |
|||
* Membuat kita menjadi lebih mengetahui dan mengenal lingkungan, kejadian sekitar juga orang lain |
|||
* Mengajarkan kita untuk lebih menghargai dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain guna meningkatkan rasa positif dalam diri dan meniadakan rasa kesepian, ketegangan dan stress. |
|||
* Banyak waktu dapat dimanfaatkan untuk merubah pandangan orang tentang kita melalui komunikasi antar pribadi |
|||
* Ilmu komunikasi antar pribadi dapat dimanfaatkan untuk membantu orang lain dalam mmberikan nasihat dan saran seperti pada pekerjaan psikiater, psikolog dan ahli terapi. |
|||
Demi menunjang kehidupan sosial, kita juga memelihara hubungan dengan orang lain, sahabat, orang tua, pasangan juga saudara. Oleh karena itu, komunikasi antar pribadi sebaiknya mulai diterapkan dalam diri kita sendiri, agar memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain dengan memiliki pikiran terbuka untuk menghindari kesalah pahaman. |
|||
Bahkan dalam berkomunikasi, setiap pendapat yang mengganjal dalam hati dapat tersampaikan dan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang mampu berkomunikasi secara efektif |
|||
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-pribadi |
|||
== KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA == |
|||
Komunikasi lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)". |
|||
Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling ''berinteraksi''. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya. |
|||
'''Hambatan Komunikasi Lintas Budaya''' |
|||
'''''Chaney dan Martin''''' (2004 : 11) dalam bukunya ''Intercultural Business Communication'', menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hambatan komunikasi atau ''communication barrier'' adalah segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif. |
|||
Perbedaan budaya sendiri merupakan salah satu faktor penghambat dalam komunikasi antar budaya, karenanya hambatan – hambatan komunikasi tersebut juga sering disebut sebagai hambatan komunikasi antar budaya, sebagai hambatan dalam proses komunikasi yang terjadi karena adanya perbedaan budaya antara komunikator dan komunikan. |
|||
Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya |
|||
Adapun faktor hambatan komunikasi antar budaya yang sering terjadi antara lain: fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman, emosi, bahasa (verbal), nonverbal, kompetisi. |
|||
* '''Fisik''' – Hambatan komunikasi yang berasal dari waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan media. |
|||
* '''Budaya''' – Hambatan komunikasi yang berasal dari etnis, agama, dan sosial yang bebeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. |
|||
* '''Persepsi''' – Hambatan komunikasi yang timbul karena perbedaan persepsi yang dimiliki oleh individu mengenai sesuatu. Perbedaan persepsi menyebabkan perbedan dalam mengartikan atau memaknakan sesuatu. (Baca juga: Komunikasi yang Efektif) |
|||
* '''Motivasi''' – Hambatan komunikasi yang berkaitan dengan tingkat motivasi penerima pesan. Rendahnya tingkat motivasi penerima pesan mengakibatkan komunikasi menjadi terhambat. |
|||
* '''Pengalaman''' – Hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang dimiliki individu. Perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing individu dapat menyebabkan perbedaan dalam konsep serta persepsi terhadap sesuatu. (Baca juga: Etika Komunikasi) |
|||
* '''Emosi''' – Hambatan komunikasi yang berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui. (Baca juga: Gender dan Komunikasi) |
|||
* '''Bahasa''' – Hambatan komunikasi yang terjadi ketika pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa atau kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan sehingga menimbulkan ketidaksamaan makna. (Baca juga: Psikologi Komunikasi) |
|||
* '''Nonverbal''' – Hambatan komunikasi yang berupa isyarat atau gesture. (Prinsip – prinsip Komunikasi) |
|||
* '''Kompetisi''' – Hambatan komunikasi yang timbul ketika penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain di saat menerima pesan. (Komunikasi Persuasif) |
|||
'''Perbedaan Komunikasi Lintas Budaya dan Komunikasi Antar Budaya''' |
|||
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa komunikasi lintas budaya merupakan pintu gerbang untuk bisa memahami komunikasi antar budaya. Seringkali komunikasi lintas budaya merujuk pada komunikasi antar budaya. Padahal keduanya memiliki cakupan yang berbeda. |
|||
* Komunikasi lintas budaya |
|||
** studi yang lahir dan berkembang dari studi antropologi budaya yang mempelajari proses komunikasi dalam berbagai budaya yang berbeda. (Baca juga: Teori Media Baru) |
|||
** penelitian komunikasi lintas budaya sebagian besar bersifat komparatif. |
|||
** komunikasi lintas budaya merupakan pintu gerbang untuk mempelajari komunikasi antar budaya |
|||
* Komunikasi antar budaya |
|||
** studi yang menghubungkan komunikasi dengan budaya dan komunikasi lintas budaya termasuk di dalamnya. (Baca juga: Filsafat Komunikasi) |
|||
** merupakan bidang penelitian yang baru. (Baca juga: Sistem Komunikasi Indonesia) |
|||
'''Manfaat Mempelajari Komunikasi Lintas Budaya''' |
|||
Sebagaimana bentuk komunikasi lainnya, mempelajari komunikasi lintas budaya memiliki berbagai manfaat, yaitu : |
|||
* Membantu pemahaman proses komunikasi lintas budaya. |
|||
* Membantu pemahaman komunikasi antar budaya. |
|||
* Membantu manajemen konflik. |
|||
* Menyadari bahwa budaya yang kita miliki juga memiliki bias. |
|||
* Membantu mengasah kepekaan kita. |
|||
* Membantu pemahaman budaya lain. |
|||
* Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri. |
|||
* Memperluas dan memperdalam pengalaman sseorang. |
|||
* Mempelajari dan meningkatkan keterampilan komunikasi lintas budaya. |
|||
* Membantu memperkaya kemampuan berbahasa. |
|||
* Membantu menghindari kesalahpahaman dengan orang lain. |
|||
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-lintas-budaya |
|||
== KOMUNIKASI VISUAL == |
|||
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas |
|||
[[Komunikasi visual#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Komunikasi visual#searchInput|Loncat ke pencarian]] |
|||
'''Komunikasi visual''' ([[komunikasi]] melalui [[penglihatan]]) adalah sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain denga n penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan [[seni]], [[lambang]], [[tipografi]], [[gambar]], [[desain grafis]], [[ilustrasi]], dan [[warna]] dalam penyampaiannya. |
|||
Komunikasi visual di kelas menugaskan [[siswa]] siswa untuk melukiskan sebuah kalimat atau 2 buah potongan kalimat ke dalam sebuah kertas yang dibagi 4. Di dalam acara serial TV, ''Win, Lose, or Draw'' bintang tamu diajak beradu dengan peserta dengan panduan ''host'' untuk memecahkan kalimat ke dalam gambar. Bila gambar tadi bisa ditebak, maka semakin baiklah komunikasi visualnya. |
|||
[[Rambu lalu lintas]] dan ikon ikon di dalam [[program komputer]] adalah bentuk komunikasi visual sederhana, seperti juga ikon di dalam keyboard portable ''sound''. Di jalan pun seperti [[zebra cross]] dan ikon [[sepeda motor]] terjadi hubungan komunikasi secara visual seperti logo-logo perusahaan dan tanda di [[kebun raya]] dan [[kebun binatang]] . |
|||
Pada perayaan pernikahan [[raja]] dan pangeran Inggris, seperti juga pada seragam pasukan [[keraton]], banyak elemen simbol yang bisa dianalisis dengan pengetahuan terlebih dahulu sebagai bentuk komunikasi visual: simbol ''parachute troopers'' di dada [[pangeran William]], dan simbol mahkota ( crown ) di kereta kuda dan mobil yang mengantarkan . Ada simbol Ngayogyakarto Hadiningrat dan simbol [[Garuda]] sebagai kode komunikasi visual untuk level pemerintahan atau anggota keraton. Pada zaman modern kode dan simbol itu distilasi dengan berbagai gaya dan kemampuan masyarakat untuk membangun kebudayaan baru dan kultur yang canggih, sehingga muncul [[stiker]] untuk perumahan dan [[universitas]], lencana sebuah [[sekolah]] musik, atau sekolah prajurit khusus remaja dan lencana untuk sebuah [[band]] dengan banyak fans. |
|||
'''Fungsi & Ruang Lingkup Komunikasi Visual''' |
|||
Sebagaimana fungsi komunikasi pada umumnya, komunikasi visual berfungsi sebagai sarana informasi atau untuk menyampaikan pesan. |
|||
Secara khusus, fungsi sekaligus tujuan komunikasi visual antara lain: |
|||
# Identifikasi --mengarahkan pada pengenalan identitas |
|||
# Informasi -- memberikan pengetahuan baru |
|||
# Promosi -- termasuk provokasi |
|||
# Persuasi |
|||
# Propaganda, termasuk pencitraan (''image building'') |
|||
Ruang Lingkup Komunikasi Visual: |
|||
# Desain Grafis Periklanan (Advertising). |
|||
# Animasi (Anime). |
|||
# Desain Identitas Usaha (Corporate Identity). |
|||
# Desain Multimedia -- Banner, Backdrop, Stiker. |
|||
# Desain Grafis Media -- Buku, Suratkabar, Majalah |
|||
# Komik atau Cerita Bergambar (Cergam, Karikatur, Poster. |
|||
# Fotografi, Tipografi, Ilustrasi.Komunikasi visual biasanya diasosiasikan dengan seni rupa, simbol, fotografi, tipografi lukisan, desain grafis, ilustrasi, dan lain-lain. |
|||
'''Prinsip Komunikasi Visual''' |
|||
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam Komunikasi visual adalah : |
|||
'''1. Keseimbangan''' |
|||
Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Mendesain dengan keseimbangan cenderung dirasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis. |
|||
Simetris: yaitu terkesan resmi atau formal (sama dalam ukuran, bentuk, bangun dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek yang akan disusun di sebelah kiri dan kanan garis suatu sumbu khayal. |
|||
Asimetris: yaitu terkesan tidak resmi atau informal tetapi tampak dinamis apabila garis, bentuk, tangan, atau massa yang tidak sama dengan ukuran, isi atau volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan (Kusmiati, 1999). |
|||
Keseimbangan horizontal: keseimbangan yang diperoleh dengan menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas. |
|||
'''2. Prinsip Titik Fokus''' |
|||
Prinsip titik fokus menonjolkan salah satu unsur untuk menarik perhatian. Misalnya antara merek dan ilustrasi. Keduanya merupakan dua unsur yang saling berebut perhatian. Agar tidak membingungkan konsumen maka diperlukan suatu penonjolan baik dari segi warna maupun dari segi ukuran. |
|||
'''3. Prinsip Hierarki Visual''' |
|||
Merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus. |
|||
Tiga pernyataan penting mengenai heirarki visual yaitu: |
|||
* Mana yang anda lihat pertama? |
|||
* Mana yang anda lihat kedua? |
|||
* Mana yang anda lihat ketiga? |
|||
'''4. Prinsip Ritme'''Prinsi Ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada diantaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya. |
|||
'''5. Prinsip Kesatuan (unity)''' |
|||
Mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis. Untuk mencapai kesatuan desainer harus mengerti tentang garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, keseimbangan, titik fokus dan ritme. |
|||
'''6. Proporsi'''Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian dari suatu obyek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan obyek atau komposisi. Ada kemiripan pengertian dengan skala, hanya saja unsur proporsi tidak berdiri sendiri, melainkan selalu dikaitkan dengan ukuran obyek lain yang telah diketahui sebelumnya (Kusmiati, 1999). |
|||
'''7. Dominasi''' |
|||
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian.Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. |
|||
'''8. Ilustrasi''' |
|||
Gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau karangan (Hasan Alwi,2002). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. |
|||
Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan menjadi beberapa teknik yaitu: |
|||
* Ilustrasi Tangan (Hand Drawing). Yaitu gambar teknik ilustrasi dengan cara mengandalkan keterampilan tangan sepenuhnya baik itu menggunakan kuas, pensil, pena, air brush dan alat-alat yang dipakai menggambar lainnya. |
|||
* Ilustrasi Fotografi. Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan bantuan kamera baik itu manual maupun digital. Biasanya obyek fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasif. |
|||
* Teknik Gabungan. Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual atau rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer (Pujiriyanto, 2005). |
|||
'''9. Teks'''Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk |
|||
tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978). |
|||
Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu: |
|||
* '''Judul (Headline/ Heading).''' Terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting (Santosa, 2002:54). |
|||
* '''Sub Judul (Sub Headline).''' Berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas pengertian headline dan untuk membagi dan sebagai penyela teks berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil daripada judul dengan warna yang berbeda. |
|||
* '''Teks Isi (Body Copy).''' Teks ini digunakan untuk menerangkan produk atau maksud secara detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan kandungan dalam produk. |
|||
* '''Slogan (Semboyan).''' Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk memancing ingatan konsumen. |
|||
* '''Kata Penutup (Closing Word).''' Kata penutup difungsikan sebagai penutup teks yang berisikan harapan dan janji dengan kalimat yang singkat dan jelas. |
|||
'''10. Tipografi''' |
|||
Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997). |
|||
Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya- gaya huruf. Tifografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002).Tifografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan sudah dibakukan. |
|||
'''11 . Warna'''Warna adalah hal pertama yang dilihat oleh seseorang,setiap warna akan memberikan kesan dan identitas tertentu,walaupun hal ini tergantung dari latar belakang pengamatnya. Warna dikelompokkan menjadi warna primer, sekunder, dan tersier. |
|||
'''Desain Komunikasi Visual''' |
|||
Di perguruan tinggi, komunikasi visual umumnya menjadi mata kuliah dengan nama [[Desain komunikasi visual|Desain Komunikasi Visual]] (DKV) dengan materi kuliah, antara lain: |
|||
* Pengertian Desain |
|||
* Unsur Desain |
|||
* Prinsip Desain |
|||
* Pengertian, jenis, dan elemen Logo |
|||
* Stationary (Surat-Menyurat, Business Stationary -- Header-Footer, Logo, Kontak, Warna, Font, Material) |
|||
* Leaflet |
|||
* Brosur |
|||
* Poster |
|||
* Cover Majalah/Buku |
|||
* Cover CD/DVD |
|||
* Kalender |
|||
* Katalog |
|||
* Company Profile |
|||
* Komputer Grafis -- Photoshop, Illustrator, Corel Draw.DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. |
|||
Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan |
|||
* Tanda-tanda (signs) |
|||
* Ggambar (drawing) |
|||
* Lambang dan simbol |
|||
* Penulisan huruf (tipografi) |
|||
* Ilustrasi |
|||
* Warna |
|||
https://www.komunikasipraktis.com/2018/09/komunikasi-visual-pengertian-prinsip-contoh.html |
|||
== KOMUNIKASI AUDIOVISUAL == |
|||
Komunikasi audio visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya. Media yang menunjangnya itu adalah media elektronik.Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton). Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. |
|||
'''2. Contoh komunikasi Audio Visual''' |
|||
* Film Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. |
|||
* Video Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. |
|||
* Televisi (TV) Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. |
|||
'''3. Ciri-CIri Komunikasi Audio Video''' |
|||
Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut: |
|||
# Biasanya bersifat linier; |
|||
# Biasanya menyajikan visual yang dinamis; |
|||
# Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya; |
|||
# Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak; |
|||
'''4. Persyaratan Terjadinya Komunikasi Audio Video''' |
|||
syarat untuk terjadinya sebuah komunikasi audio video adalah harus dapat dilihat sekaligus didengar jadi untuk mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran. |
|||
https://afif9adil12.wordpress.com/2014/08/11/komunikasi-audio-visualvideo/ |
|||
== KOMUNIKASI INTERPERSONAL == |
|||
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas |
|||
[[Komunikasi interpersonal#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Komunikasi interpersonal#searchInput|Loncat ke pencarian]] |
|||
Salah satu contoh komunikasi interpersonal |
|||
'''Komunikasi interpersonal''' adalah komunikasi yang terjadi antara [[dua]] orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara [[formal]]. Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua [[elemen]] dari [[proses]] komunikasi. Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan [[latar belakang]] dan [[pengalaman]] masing-masing dalam percakapan tersebut |
|||
Komunikasi sangat penting bagi semua aspek [[kehidupan]] [[manusia]]. Komunikasi manusia dapat mengekspresikan [[gagasan]], [[perasaan]], [[harapan]] dan [[kesan]] kepada sesama serta memahami gagasan, perasaan dan kesan orang lain. Komunikasi tidak hanya mendorong [[perkembangan]] kemanusiaan yang utuh, tetapi juga menciptakan hubungan [[sosial]] yang sangat diperlukan dalam kelompok sosial apapun. Komunikasi memungkinkan terjadinya kerja sama sosial, membuat kesepakatan-kesepakatan penting, dan lain-lain. Individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki [[latar belakang]] [[sosial]], [[budaya]] dan [[pengalaman]] [[psikologis]] yang berbeda-beda. [[Perbedaan]] ini dapat memengaruhi [[efektivitas]] sebuah komunikasi. Sangat penting bagi setiap individu untuk memahami simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi, baik [[simbol]] [[verbal]] maupun [[nonverbal]]. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih. Setiap pihak dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada waktu yang bersamaan. |
|||
'''Elemen-elemen dalam Komunikasi Interpersonal''' |
|||
Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi telah dijelaskan bahwa pada umumnya komunikasi memiliki beberapa elemen penting yaitu sumber, penerima, pesan, saluran, ''encoding, decoding'', gangguan, umpan balik, dan konteks. Begitu pula halnya dengan komunikasi interpersonal. Menurut '''Joseph A. DeVito''' (2013 : 8-16), dalam komunikasi interpersonal terdapat beberapa unsur atau elemen penting, yaitu : |
|||
1.Sumber – Penerima (''Source – Receiver'') |
|||
Komunikasi interpersonal melibatkan paling tidak dua orang dimana masing-masing pihak dapat berperan sebagai sumber (''source'') yakni membentuk dan mengirimkan pesan dan juga berperan sebagai penerima (''receiver'') yakni menerima pesan. (baca: Sosiologi Komunikasi) |
|||
2.Pesan (''Message'') |
|||
Pesan merupakan sinyal yang dipandang sebagai stimuli atau rangsangan bagi penerima pesan dan diterima oleh salah satu indera manusia atau kombinasi dari beberapa indera manusia. Dengan kata lain, dalam komunikasi tatap muka, kita mengirim dan menerima pesan melalui lima panca indera yang kita miliki. Kita menegosiasikan makna yang kita peroleh dari komunikasi interpersonal melalui pengiriman dan penerimaan pesan verbal dan pesan nonverbal. (baca: Komunikasi Sosial) |
|||
3.Encoding-Decoding |
|||
Yang dimaksud dengan encoding adalah tindakan memproduksi pesan seperti menulis dan berbicara. Sementara itu, yang dimaksud dengan decoding adalah tindakan memahami pesan seperti mendengar atau membaca. |
|||
4.Media (''Channel'') |
|||
Yang dimaksud dengan ''channel'' adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang menghubungkan sumber dan penerima. Dalam komunikasi tatap muka, kita mengirim dan menerima pesan melalui lima panca indera yang kita miliki. |
|||
5.Gangguan (''Noise'') |
|||
Secara teknis, gangguan atau ''noise'' adalah segala sesuatu yang mendistorsi sebuah pesan. Atau hal-hal yang mencegah penerima menerima sebuah pesan. Gangguan atau ''noise'' dalam suatu komunikasi dapat juga disebut sebagai hambatan-hambatan komunikasi. Terdapat beberapa jenis gangguan, yaitu gangguan semantik, gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan intelektual, dan gangguan lingkungan. |
|||
6.Umpan balik (''Feedback'') |
|||
Umpan balik atau ''feedback'' adalah informasi yang kita terima sebagai bentuk respon terhadap pesan yang telah kita kirimkan. Umpan balik dapat berupa umpan balik verbal maupun umpan balik nonverbal, umpan balik positif atau umpan balik negatif, dan lain sebagainya. |
|||
7.Konteks (''Context'') |
|||
Suatu komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan yang mempengaruhi bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan. Selain itu, konteks lingkungan dan konteks situasi atau budaya dimana komunikasi terjadi juga dapat mempengaruhi keluaran atau efek yang dihasilkan. Konteks lingkungan dapat berupa lokasi fisik dimana interaksi terjadi. Sementara itu, yang termasuk dalam konteks situasi atau konteks budaya adalah ruang hidup atau latar belakang budaya dari masing-masing partisipan komunikasi. |
|||
8.Etika (''Ethics'') |
|||
Komunikasi selalu memiliki konsekuensi oleh karena itu dalam berkomunikasi selalu melibatkan etika komunikasi. Begitu pula dalam konteks komunikasi interpersonal. Setiap tindakan komunikasi memiliki dimensi moral, apa yang benar dan apa yang salah. |
|||
Dengan memahami elemen-elemen penting dalam komunikasi interpersonal, maka kita akan dapat memperbaiki kompetensi serta keterampilan kita dalam komunikasi interpersonal. |
|||
'''Sifat Komunikasi Interpersonal''' |
|||
Menurut Joseph A. DeVito (2013), komunikasi interpersonal memiliki beberapa sifat, yaitu : |
|||
* '''Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua individu atau lebih yang masing-masing saling bergantung.''' |
|||
Pada umumnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau biasa disebut juga dengan komunikasi diadik. Misalnya komunikasi antara seorang anak dan ayah dan lain-lain. Meskipun begitu, komunikasi interpersonal juga merujuk pada komunikasi dalam kelompok kecil seperti misalnya keluarga. Walau dalam keluarga, komunikasi berlangsung dalam bentuk komunikasi diadik seperti ibu kepada anak. |
|||
baca: Komunikasi Kesehatan – Komunikasi Asertif |
|||
* '''Komunikasi interpersonal adalah secara inheren bersifat relasional.''' |
|||
Karena sifatnya yang saling bergantung, komunikasi interpersonal tidak dapat dihindari dan bersifat sangat penting. Komunikasi interpersonal berperan dalam sebuah hubungan yang berdampak pada hubungan dan mengartikan hubungan itu sendiri. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah hubungan adalah bagian dari fungsi hubungan itu sendiri. Oleh karena itu, cara kita berkomunikasi sebagian besar ditentukan oleh jenis hubungan yang ada antara kita dan orang lain. Perlu dipahami pula bahwa cara kita berkomunikasi, cara kita berinteraksi, akan mempengaruhi jenis hubungan yang dibangun. (baca: Komunikasi Pertanian) |
|||
* '''Komunikasi interpersonal berada pada sebuah rangkaian kesatuan.''' |
|||
Komunikasi interpersonal berada dalam sebuah rangkaian kesatuan yang panjang yang membentang dari impersonal ke personal yang lebih tinggi. Pada titik impersonal, kita berkomunikasi secara sederhana antara orang-orang yang tidak saling mengenal, misalnya pembeli dan penjual. Sedangkan pada titik personal yang lebih tinggi, komunikasi berlangsung antara orang-orang yang secara akrab terhubung satu sama lain, misalnya ayah dan anak. |
|||
baca: Etika Komunikasi – Komunikasi Islam |
|||
* '''Komunikasi interpersonal melibatkan pesan verbal maupun pesan nonverbal.''' |
|||
Komunikasi interpersonal melibatkan pertukaran pesan baik pesan verbal maupun pesan nonverbal. Kata-kata yang kita gunakan dalam komunikasi tatap muka dengan orang lain biasanya disertai dengan petunjuk nonverbal seperti ekspresi wajah, kontak mata, dan gerak tubuh atau bahasa tubuh. Kita menerima pesan interpersonal melalui panca indera yang kita miliki seperti mendengar, melihat, mencium, dan menyenuh. Kita bersikap diam pun sebernarnya mengirimkan suatu pesan interpersonal. Pesan-pesan yang disampaikan sebagian besar bergantung pada faktor-faktor lain yang terlibat dalam interaksi. (baca juga: Komunikasi Massa) |
|||
* '''Komunikasi interpersonal berlangsung dalam berbagai bentuk.''' |
|||
Komunikasi interpersonal pada umumnya berlangsung secara tatap muka, misalnya ketika kita berbicara dengan ibu atau ayah kita. Di era kemajuan teknologi komunikasi seperti sekarang, komunikasi interpersonal berlangsung melalui jaringan komputer. Kehadiran internet sebagai media komunikasi serta media komunikasi modern lainnya menjadikan komunikasi interpersonal dapat dilakukan melalui surat eletronik atau media sosial. Beberapa bentuk komunikasi interpersonal masa kini bersifat ''real time'', dalam artian pesan yang dikirim dan diterima pada satu waktu sebagaimana dalam komunikasi tatap muka. Pesan yang dikirimkan dan diterima melalui berbagai media sosial dalam konteks komunikasi interpersonal jelas memiliki pengaruh media sosial serta efek media sosial bagi hubungan interpersonal yang dibangun. |
|||
* '''Komunikasi interpersonal melibatkan berbagai pilihan.''' |
|||
Pesan-pesan interpersonal yang kita komunikasikan kepada orang lain adalah hasil dari berbagai pilihan yang telah kita buat. Dalam kehidupan interpersonal kita dan interaksi kita dengan orang lain, kita disajikan dengan berbagai pilihan. Maksudnya adalah momen ketika kita harus membuat pilihan kepada siapa kita berkomunikasi, apa yang akan kita katakan, apa yang tidak boleh kita katakan, apakah pilihan frasa yang ingin kita katakan, dan lain sebagainya. Pilihan-pilihan komunikasi interpersonal beserta alasannya, dalam beberapa situasi, berbagai pilihan yang dipilih dapat bekerja dengan baik dibanding yang lainnya. |
|||
baca: Komunikasi Pembelajaran – Literasi Media |
|||
'''Prinsip-Prinsip dalam Komunikasi Interpersonal''' |
|||
Menurut '''Joseph A. DeVito''' (2013), prinsip-prinsip komunikasi interspersonal adalah sebagai berikut : |
|||
# '''Komunikasi interpersonal adalah suatu proses transaksional'''. Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses, atau kejadian yang berkelanjutan, dimana masing-masing elemen saling bergantung satu sama lain. Komunikasi interpersonal secara konstan terus terjadi dan mengalami perubahan. Agar dapat memahami gambaran komunikasi interpersonal sebagai proses transaksional maka model komunikasi transaksional dapat menjadi jawabannya. |
|||
# '''Komunikasi interpersonal memiliki tujuan.''' Komunikasi interpersonal memiliki 5 (lima) tujuan, yaitu untuk : |
|||
#* belajar – komunikasi interpersonal membuat kita dapat belajar memahami orang lain dan dunia secara lebih baik. (baca: Fotografi Jurnalistik) |
|||
#* membina hubungan – komunikasi interpersonal membantu kita untuk berhubungan dengan orang lain. |
|||
#* mempengaruhi – melalui komunikasi interpersonal kita dapat mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain. |
|||
#* bermain – komunikasi interpersonal dapat berfungsi sebagai kegiatan bermain. |
|||
#* membantu – melalui komunikasi interpersonal seorang terapis menggunakan teknik penyebuhan jiwa yang dikenal dengan metode komunikasi terapeutik dalam keperawatan. |
|||
# '''Komunikasi interpersonal adalah ambigu'''. Semua pesan-pesan berpotensi ambigu, masing-masing orang akan memberikan makna yang berbeda terhadap pesan yang sama. Terdapat ambiguitas dalam semua hubungan. (baca: Komunikasi Dakwah) |
|||
# '''Hubungan interpersonal dapat berbentuk simetris atau komplementer'''. Interaksi interpersonal dapat merangsang pola perilaku yang sama atau berbeda. |
|||
# '''Komunikasi interpersonal merujuk pada isi dan hubungan diantara para partisipan'''. Dalam sistem komunikasi interpersonal, hubungan interpersonal memegang peranan yang sangat penting karena hubungan interpersonal yang baik merupakan penanda bagi komunikasi yang efektif. |
|||
# Komunikasi interpersonal adalah dapat diberi tanda atau ditandai karenanya setiap orang memisahkan bagian-bagian komunikasi ke dalam stimuli atau rangsangan dan respon terhadap perspektif dasar yang dimiliki oleh masing-masing partisipan. (baca: Komunikasi Bisnis) |
|||
# Komunikasi interpersonal tidak dapat dihindari, tidak dapat diulang, dan tidak dapat diubah. Ketika berada dalam sebuah situasi interpersonal, kita tidak dapat tidak berkomunikasi, dan kita tidak dapat mengulang secara tepat sebuah pesan secara spesifik. (baca: Konvergensi Media) |
|||
Sementara itu, menurut '''Paul Watzlawick, Janet Beavin,''' dan '''Don Jackson''', terdapat 5 (lima) prinsip-prinsip komunikasi atau aksioma komunikasi yang dapat membantu kita memahami interaksi komunikasi interpersonal secara lebih utuh, yaitu : |
|||
# Kita tidak dapat tidak berkomunikasi. (baca: Konvergensi Media) |
|||
# Setiap interaksi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan. |
|||
# Setiap interaksi dimaknai dengan bagaimana interaksi tersebut diberi tanda. |
|||
# Pesan berupa simbol-simbol verbal dan petunjuk nonverbal. (baca: Komunikasi Politik) |
|||
# Pertukaran pesan bersifat simetris atau komplementer. |
|||
Baca : Etnografi Komunikasi – Jurnalistik Online |
|||
'''Teori Komunikasi Interpersonal''' |
|||
Dalam konteks komunikasi interpersonal, sejumlah teori komunikasi interpersonal atau disebut juga dengan teori-teori komunikasi antarpribadi telah banyak dirumuskan dan dikembangkan oleh para ahli teori komunikasi interpersonal dalam rangka menjelaskan bagaimana orang memberikan makna terhadap suatu kejadian, mengapa mereka bertindak dengan cara mereka, bagaimana mereka membuat keputusan tentang pesan, dan efek komunikasi yang terjadi dalam hubungan. Berbagai teori komunikasi interpersonal yang ada dapat digunakan untuk memahami proses komunikasi. |
|||
Berikut beberapa teori komunikasi interpersonal sebagaimana dirumuskan oleh para ahli, diantaranya adalah : |
|||
# '''''Constructivism''''' – kerangka kerja teoritis yang berupaya untuk menjelaskan mengapa individu berkomunikasi dengan cara yang mereka lakukan dan mengapa beberapa komunikator lebih sukses dibanding yang lainnya. Konstruktivisme dikenalkan oleh '''Jesse Delia'''. |
|||
# '''''Symbolic interactionism''''' atau interaksionisme simbolik atau teori interaksi simbolik – sebuah perspektif sosiologi yang dipengaruhi oleh banyak ahli teori yaitu '''George Herbert Mead''' dan '''Herbert Blumer.''' Interaksionisme simbolik pada dasarnya menggambarkan bagaimana individu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk membentuk makna, bagaimana mereka menciptakan dan menyajikan dirinya sendiri, serta bagaimana ketika mereka berinteraksi dengan orang lain menggunakan simbol-simbol untuk membentuk masyarakat. |
|||
# '''''Attribution Theory''''' – sebuah kerangka kerja untuk memahami bagaimana masing-masing individu menginterpretasikan perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain. Menurut '''Fritz Heider''', manusia termotivasi untuk memahami perilaku dan menjelaskan pola perilaku. |
|||
# '''''Fundamental interpersonal relationship orientation theory''''' – teori yang dikenalkan oleh '''William Schutz''' ini berpendapat bahwa orang termotivasi untuk memenuhi tiga kebutuhan yaitu inklusi (kebutuhan merasa dimiliki), kontrol (kebutuhan untuk membentuk interaksi dengan orang lain), dan afeksi (kebutuhan untuk disukai dan menjalin hubungan). (baca: Komunikasi Pembangunan) |
|||
# '''''Action assembly theory''''' – teori yang dikenalkan oleh '''John Green''' ini berusaha untuk menjelaskan dari mana pikiran kita datang dan bagaimana kita mengartikan berbagai macam pikiran tersebut ke dalam komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. |
|||
# '''''Communication accommodation theory''''' – teori yang dikembangkan oleh '''Howard Giles''' dkk ini menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang memodifikasi atau mengubah perilaku komunikasi mereka dalam situasi yang berbeda. (baca: Komunikasi Internasional) |
|||
# '''''Social penetration theory''''' – teori yang digagas oleh '''Irving Altman''' dan '''Dalmas Taylor''' menggambarkan bagaimana ''self-disclosure'' menggerakan hubungan dari superfisial ke intim. Ini adalah teori pertama yang mengkaji tentang bagaimana perubahan dalam pola komunikasi dapat berdampak pada perubahan dalam hubungan. (baca: Psikologi Komunikasi) |
|||
# '''''The relationship development model''''' – teori yang dikenalkan oleh '''Mark Knapp''' menyajikan sepuluh tahapan model hubungan yang dapat menyatukan atau bahkan terpisah. Setiap tahapan bercirikan pola komunikasi yang berbeda. (Baca : Teori Komunikasi Persuasif) |
|||
'''Hubungan Interpersonal''' |
|||
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai asosiasi antara paling tidak dua orang yang saling bergantung, yang menggunakan beberapa pola interaksi secara konsisten, dan siapa yang menjadi pasangan interaksi dalam sebuah periode waktu. Hubungan interpersonal merupakan hal paling penting dalam dalam komunikasi interpersonal yang efektif. |
|||
'''Jurgen Reusch''' dan '''Gregory Bateson''' (1951) telah mengemukakan bahwa komunikasi mendefinisikan hubungan interpersonal. Pandangan ini telah membuat bergesernya studi komunikasi interpersonal dari isi pesan kepada aspek relasional. Kemudian, '''Gerarld R. Miller''' dalam '''Rakhmat''' (2001 : 119) menyatakan bahwa untuk memahami proses komunikasi interpersonal dituntut adanya pemahaman mengenai hubungan simbiotis antara komunikasi dan perkembangan relasional. Dalam artian, perkembangan relasional dipengaruhi oleh komunikasi hingga pada akhirnya (secara simultan), sifat komunikasi antar partisipan komunikasi dipengaruhi oleh perkembangan relasional. |
|||
Dalam sudut pandang psikologi komunikasi, hubungan interpersonal yang baik dapat membuat orang semakin lebih terbuka untuk mengungkapkan dirinya, semakin lebih cermat dalam memberikan persepsi terhadap dirinya dan orang lain, sehingga komunikasi yang berlangsung diantara partisipan komunikasi akan semakin efektif. |
|||
'''a. Tahapan Hubungan Interpersonal''' |
|||
Menurut '''Joseph A. DeVito''' (2013), hubungan interpersonal dibangun melalui beberapa tahapan, yaitu : |
|||
* '''Kontak''' |
|||
Pada tahapan ini, terdapat beberapa jenis kontak persepsi seperti apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan lain-lain. Dari tahapan ini kita membentuk sebuah gambaran mental dan fisik seperti gender (Baca : Komunikasi Gender), usia, kepercayaan dan nilai, dan lain-lain. Setelah terjadi persepsi, kemudian dilanjutkan dengana kontak interaksional yang superfisial dan relatif impersonal. Pada tahapan inilah biasanya kita melakukan pertukaran informasi kepada mereka yang terlibat dalam proses komunukasi. Misalnya, “Halo, perkenalkan nama saya Gepeng.”. Para peneliti berpendapat pada tahapan kontak inilah kita nantinya akan memutuskan apakah kita melanjutkan hubungan atau tidak. (baca: Sistem Komunikasi Interpersonal) |
|||
* '''Keterlibatan''' |
|||
Pada tahapan keterlibatan hubungan, berkembang rasa kesamaan karena terhubung. Di sinilah kita mengalami dan mencoba untuk belajar lebih banyak tentang orang lain. Dalam tahapan keterlibatan terdapat dua fase yaitu fase menguji dan fase mengintensifkan. Pada fase menguji, kita ingin melihat apakah penilaian awal yang kita miliki terbutki beralasan atau tidak. Misalnya, kita bertanya, “Di manakah kamu bekerja?”. Jika kita ingin mengetahui seseorang lebih baik lagi maka kita akan lanjutkan keterlibatan kita dengan secara intensif melakukan interaksi yang diawali dengan memberitahu informasi mengenai diri kita. |
|||
* '''Keakraban''' |
|||
Pada tahapan ini kita berkomitmen pada diri kita sendiri untuk tetap mengenal lebih jauh seseorang dan membentuk sebuah hubungan ketika seseorang tersebut menjadi seorang teman dekat, atau pasangan. Kualitas dan kuantitas pertukaran interpersonal berkembang dan menjadikan kita menjadi lebih sering membicarakan secara rinci tentang hubungan tersebut. (baca: Teori komunikasi Massa) |
|||
Selanjutnya, kita akan saling berbagi jaringan sosial dan lain-lain. Pada tahapan inilah kepuasan hubungan juga berkembang. Dalam tahapan ini terdapat dua fase. Pada fase pertama atau fase komitmen interpersonal dua orang berkomitmen kepada mereka sendiri kepada orang lain dalam cara yang pribadi. Pada fase ikatan sosial, komitmen dibuat umum, misalnya kepada keluarga dan teman. (baca: Komunikasi Lintas Budaya) |
|||
* '''Kemunduran''' |
|||
Tahap kemunduran hubungan ditandai dengan melemahnya ikatan antara teman atau kekasih. Fase pertama pada tahapan kemunduran hubungan adalah ketidakpuasan intrapersonal yang mulai dialami saat berinteraksi dan mulai memandang masa depan yang suram dengan pasangan. Jika fase ini terus berkembang, maka akan berlanjut ke fase kedua, yaitu kemunduran interpersonal. Kita mulai menarik diri atau menghindari untuk berinteraksi, tidak lagi saling berbagi, seringkali diam ketika bersama-sama, minimnya kontak fisik, dan minimnya kedekatan secara psikologis. Di sinilah konflik berkembang dan sulit menemukan solusi yang terbaik. |
|||
* '''Perbaikan''' |
|||
Pada fase awal tahapan perbaikan yaitu perbaikan intrapersonal, kita mencoba untuk menelaah serta menganalisa apa yang salah dan mulai menemukan titik terang atau cara untuk mengatasi keretakan hubungan yang terjadi. Kita mengevaluasi sisi positif maupun negatif andaikata hubungan yang ada diteruskan atau diakhiri. Untuk memutuskan memperbaiki hubungan, kita harus memasuki fase perbaikan interpersonal yaitu berkomunikasi dengan pasangan mengenai apa yang ingin dilihat, apa yang akan dilakukan, dan apa yang pasangan ingin lakukan. Inilah tahap negosiasi dimana kita dan pasangan kita mencoba untuk memperbaiki hubungan. |
|||
* '''Putusnya hubungan''' |
|||
Pada tahapan ini ikatan antar individu benar-benar putus. Pada walnya putusnya hubungan umumnya berlangsung dalam bentuk perpisahan interpersonal misalnya pisah rumah. Jika perpisahan ini diterima dan jika hubungan sudah tidak bisa diperbaiki, maka kita memasuki fase perpisahan sosial. Jika hubungan tersebut adalah sebuah pernikahan, maka fase ini menuju pada perceraian. (baca: Prinsip – prinsip komunikasi) |
|||
'''b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal''' |
|||
Menurut Rakhmat (2001 : 129) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, diantaranya adalah : |
|||
* '''Percaya''' – merupakan faktor yang paling penting. Percaya diartikan sebagai suatu keyakinan yang kuat mengenai keandalan, kebenaran, kemampuan, atau kekuatan seseorang atau sesuatu. Dalam hubungan interpersonal, percaya dimaksudkan sebagai bentuk keyakinan terhadap perilaku seseorang guna meraih tujuan yang telah ditetapkan dimana terdapat ketidakpastian dalam pencapaiannya serta dalam situasi yang mengandung resiko. (baca: Proses Komunikasi Interpersonal) |
|||
* '''Sikap sportif''' – sikap untuk mengurangi resiko defensif dalam komunikasi. |
|||
* '''Sikap terbuka''' – sikap terbuka memiliki pengaruh yang besar terhadap keefektifan komunikasi interpersonal. Karena dengan kita bersikap terbuka dapat membuat kita : |
|||
** Menilai pesan lebih obyektif karena didukung oleh data dan logika. |
|||
** Dapat dengan mudah melihat perbedaan nuansa dan lain-lain. |
|||
** Mencari informasi yang berasal dari sumber yang beragam. (baca: Media Komunikasi Modern) |
|||
** Tidak terlalu kaku dalam mempertahankan kepercayaan yang dimiliki. |
|||
** Mencari makna pesan yang tidak sesuai dengan apa yang diyakininya. |
|||
'''Manfaat Mempelajari Komunikasi Interpersonal''' |
|||
Mempelajari komunikasi interpersonal dapat memberikan manfaat, diantaranya adalah : |
|||
* Dapat mendatangkan manfaat intelektual termasuk didalamnya pemahaman yang mendalam terhadap diri dan orang lain serta hubungan interpersonal. (baca: Teknik Dasar Fotografi) |
|||
* Dapat memberikan manfaat praktis termasuk didalamnya pribadi, sosial atau hubungan, dan profesional. |
|||
* Komunikasi interpersonal sangat penting bagi kita secara fisik. Mereka yang memiliki hubungan interpersonal yang baik lebih sehat secara mental dan fisik. (baca: Konstruksi Realitas Sosial) |
|||
* Komunikasi interpersonal membantu kita memenuhi kebutuhan sosial kita. Dengan memahami proses komunikasi interpersonal akan memberikan pandangan terhadap bagaimana suatu hubungan dapat menjadi lebih sukes dan memuaskan. (baca: Sistem Komunikasi Indonesia) |
|||
* Melalui penelitian komunikasi interpersonal dapat membuat kita berpikir bahwa kita berkomunikasi dalam suatu hubungan dan menyadari bahwa secara aktual berkomunikasi dalam suatu hubungan adalah sangat berbeda. (baca: Teori Difusi Inovasi) |
|||
Demikianlah uraian singkat mengenai komunikasi interpersonal yang meliputi pengertian, elemen-elemen komunikasi interpersonal, sifat komunikasi interpersonal, prinsip-prinsip komunikasi interpersonal, teori komunikasi interpersonal, serta hubungan interpersonal. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang ilmu komunikasi khususnya komunikasi interpersonal. |
|||
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-interpersonal |
|||
= '''BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS''' = |
|||
'''DEFINISI PERENCANAAN PESAN BISNIS''' |
|||
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran; pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat / paragraph; dan merevisi. |
|||
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, |
|||
ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi. |
|||
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cenderung tidak mau berubah untuk hal baru. |
|||
Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question and answer chain, dan journalist approach. |
|||
Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens. |
|||
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide. |
|||
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan. |
|||
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis. |
|||
'''Perencanaan pesan-pesan bisnis terdiri dari:''' |
|||
'''1.Pemahaman Proses Komposisi''' |
|||
Penyusunan proses komposisi seperti halnya proses menciptakan lagu; merencanakan lagu, membuat aransemen dan menentukan musisinya hinnga melakukan revisi-revisi hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses penyusunan pesan-pesan bisnis; perencanaan, pengorganisasian, dan revisi. Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu : |
|||
1). Perencanaan Pesan |
|||
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi : |
|||
* Penentuan tujuan |
|||
* Analisis audiens |
|||
* Penentuan ide pokok |
|||
* Pemilihan saluran dan media |
|||
2). Penyusunan Pesan |
|||
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu : |
|||
* Mengorganisasikan pesan : |
|||
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan kata kalimat, dan paragraf perlu diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilaksanakan. |
|||
* Memformulasikan pesan |
|||
3). Revisi |
|||
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah : |
|||
* Menyunting pesan |
|||
* Menulis ulang |
|||
* Memproduksi pesan |
|||
* Mencetak pesan |
|||
* |
|||
'''2. Penentuan Tujuan Pesan Bisnis''' |
|||
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi. Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesan yang disampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat diukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. |
|||
Berikut ini tujuan-tujuan komunikasi bisnis, yaitu : |
|||
1.Memberi informasi (''informing'') |
|||
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada. |
|||
2.Membujuk atau persuasi (''persuading)'' |
|||
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis. |
|||
3.Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (''kolaborating'') |
|||
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing. |
|||
4.Tujuan harus jelas |
|||
Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain : |
|||
# keputusan untuk meneruskan pesan |
|||
# keputusan untuk menanggapi audiens |
|||
# keputusan untuk memusatkan isi pesan |
|||
Cara menguji tujuan |
|||
Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut. |
|||
# apakah tujuan tersebut realistik |
|||
# apakah waktunya tepat |
|||
# apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat |
|||
# apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan |
|||
'''ANALISIS AUDIENS''' |
|||
Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima. Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi. |
|||
3). Mengembangkan Profil Audiens |
|||
Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan. |
|||
2). Mengenali penerima primer |
|||
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan. |
|||
3). Menetapkan jumlah dan komposisi audiens |
|||
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang. |
|||
4). Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens |
|||
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan. |
|||
5). Memperkirakan reaki penerima |
|||
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima. |
|||
6). Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens |
|||
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu : |
|||
* Temukan apa yang ingin diketahui audiens |
|||
Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya. |
|||
* Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan |
|||
Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens. |
|||
* Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens |
|||
Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1 H (Who, What, Why, When, Where, dan How). |
|||
* Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat |
|||
Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi, perhitungan matematika,atau keuangan untuk memastikan keabsahannya. |
|||
* Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens. |
|||
Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang paling menarik perhatian audiens. |
|||
# Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens |
|||
Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal pentingb yangb harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik |
|||
'''Penentuan Ide Pokok''' |
|||
Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu Ide Pokok. |
|||
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu adalah : |
|||
1). Teknik Curah Pendapat |
|||
beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain : |
|||
# storyteller’s tour |
|||
# random list |
|||
# cfr (conclusions findings recomendation) worksheet |
|||
# journalist approach |
|||
# quetion and answer approach |
|||
2). Pembatasan Cakupan |
|||
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens |
|||
'''Seleksi Saluran dan Media''' |
|||
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut. |
|||
* Saluran komunikasi lisan |
|||
Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).Salah satu kelebihan dari komunikasi lisan (oral communicantons) adalah kemampuannya memberikan umpan balik (feedback) dengan segera. Komunikasi lisan ini lebih ekonomis, pendekatan lisan juga bermanfaat bila yang di sajikan adalah informasi kontoversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka sehingga komunikator dapat menyesuaikan pesan-pesan yang di sampaikan. Pada umumnya semakin sedikit jumlah audiens, semakin baik interaksi di antara mereka, jika informasi bertujuan untuk mencapai suatu keputusan atau pemecahan suatu masalah. Program yang relatif informasi dan tidak terstuktur memungkinkan ide-ide akan mengalir dengan bebas.Persentasi formal, dengan jumlah audiens yang lebih besar, seperti konversi penjualan, rapat para pemegang saham, persentasi untuk pengenalan produk baru, dan fungsi-fungsi seremonial ungul. |
|||
* Saluran komunikasi tertulis |
|||
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat. |
|||
https://nindy21.wordpress.com/2015/05/05/perancanaan-pesan-bisnis/ |
|||
'''HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK TERORGANISASI DENGAN BAIK''' |
|||
1. Bertele - tele |
|||
Dalam sebuah surat, isi dari surat terdapat pada tengah surat itu sendiri. Ketika bagian awal surat terlalu panjang, dan cenderung bertele-tele, maka pembaca akan membutuhkan waktu lebih untuk mencapai isi dari surat tersebut. |
|||
2. Memasukkan Bahan - bahan yang Tidak Relevan |
|||
Informasi yang tidak relevan, dapat menyebabkan pesan yang akan disampaikan menjadi tidak jelas. Selain itu memasukkan unsur yang tidak relevan dalam informasi juga hanya membuang-buang waktu dan justru dapat membuyarkan inti dari informasi yang disampaikan. |
|||
3. Menyajikan Ide - ide Secara Tidak Logis |
|||
Adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan informasi dapat menyebabkan terganggunnya komunikasi dengan audiens. Ide-ide yang tidak logis ini dapat memengaruhi komunikasi sehingga menyebabkan ketidaklancaran dalam penyampaian pesan. |
|||
4. Informasi Penting Kadang Kala Tidak Tercakup dalam Pembahasan |
|||
Adanya pesan-pesan yang tidak relevan, ide yang tidak logis, serta adanya informasi lain dapat membuat informasi penting yang diisyaratkan justru tidak tersampaikan. Hal ini dapat terjadi karena terlalu asik membahas hal-hal diluar pesan yang penting tersebut. |
|||
'''PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK''' |
|||
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian yang baik : |
|||
1. Subjek dan tujuan harus jelas. |
|||
2. Semua informasi berhubungan dengan subjek dan tujuan. |
|||
3. Ide-ide ahrus dikelomppokkan dan disajikan dengan cara logis. |
|||
4. Semua informasi penting harus tercakup didalamnya. |
|||
Manfaat Pengorganisasian Pesan yang Baik |
|||
1. Membantu audiens memahami suatu pesan |
|||
Penyampaian yang berfokus pada isi, ide yang logis, serta runtut akan memudahkan audiens dalam memahami isi dari pesan yang disampaikan. Hal ini akan terlihat dari respon yang diberikan dari audiens itu sendiri. |
|||
2. Membantu audiens menerima suatu pesan |
|||
Setelah audiens memahami pesan yang disampaikan, maka akan mudah bagi audiens untuk dapat menerimanya. |
|||
3. Menghemat waktu |
|||
Penyemapaian pesan yang terorganisasi dengan baik akan menghema waktu, karena komunikator langsung ''to the point'' dalam menyampaikan pesannya, dan audiens dapat dengan mudah memahami dan menerima pesa tersebut. |
|||
4. Memermudah pekerjaan komunikator |
|||
Adanya pengorganisasian yang baik akan membuat pesan tersampaikan secara cepat dan tepat, hal ini tentunya akan menghemat waktu dari komunikator serta mempercepat selesainya pekerjaan. |
|||
'''PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE''' |
|||
Ada dua proses tahapan yang diperlukan : |
|||
1. Mendefinisikan dan Mengelompokan Ide |
|||
Dalam menyusun pesan yang panjan dan kompleks, outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena outline akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainya. Outline juga akan menuntun kita agar mengomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien, dan efektif. |
|||
Susunan ''outline'' secara garis besar digolongkan ke dalam tiga golongan : |
|||
a. Mulailah dengan Ide Pokok |
|||
b. Nyatakan Poin-poin Pendukung yang Penting |
|||
c. Ilustrasi dengan Bukti-bukti |
|||
2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional |
|||
Setelah mendefinisikan dan menggolongkanide-ide, kemudian diputuskanlah bagaimana urutanya. |
|||
Untuk dapat menentukan urutanya, ada dua pendekatan : |
|||
a. Pendekatan Langsung |
|||
Pendekatan Langsung (''direct approach'') sering juga disebut pendekatan deduktif (''deductive approach''). Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan. |
|||
b. Pendekatan Tidak Langsung |
|||
Pendekatan tidak langsung (''indirect approach'') sering disebut juga dengan istilah pendakatan induktif (''inductive approach''), dimana bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan. |
|||
http://eisen-ishuzzark.blogspot.com/2018/09/perencanaan-pesan-pesan-bisnis-dan.html |
|||
= '''BAB IV PENULISAN DAN PENYELESAIAN PESAN-PESAN BISNIS''' = |
|||
'''DEFINISI PESAN BISNIS''' |
|||
Pesan bisnis merupakan satu pesan atau surat yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai penyelenggaraan kegiatan bisnis baik secara tertulis maupun tidak tertulis dari pengirim kepada penerima, bisa perseorangan maupun organisasi. |
|||
'''DEFINISI PENULISAN PESAN BISNIS''' |
|||
Penulisan pesan bisnis (writing) dengan menyesuaikan diri pada audiens dengan sensitivitas, gaya, dan keterampilan yang berhubungan dengan mereka. |
|||
'''ARTI PENTING PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN''' |
|||
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki. ''' ''' |
|||
''' ''' Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut : |
|||
1. Subjek dan tujuan harus jelas. |
|||
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan. |
|||
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis. |
|||
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup. |
|||
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens terutama dalam hal-hal berikut ini : |
|||
1. Memahami pesan yang disampaikan |
|||
Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud dan isi pesan. |
|||
2. Membantu audiens menerima pesan |
|||
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiend dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut. |
|||
3. Menghemat waktu audiens |
|||
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi. |
|||
4. Mempermudah pekerjaan komunikator. |
|||
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan menetahuo cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan. |
|||
'''HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK TERORGANISIR''' |
|||
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan kepada para bawahan kadang kala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Tidak terorganisasinya pesan-pesan dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal: |
|||
a. Bertele-tele |
|||
Sering kali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang hingga mencapai beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan. Dengan kata lain, pesan pembuka awal tersebut terlalu bertele-tele, sehingga pembaca memerlukan waktu yang lama untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan. |
|||
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan |
|||
Faktor berikutnya adalah adanya informasi yang tidak relevan dan tidak penting dalam pesan yang disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan, disamping membuang-buang waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak jelas, dan sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan dan penting saja yang disampaikan kepada audiens. |
|||
c. Menyajikan ide-ide yang tidak logis |
|||
Penyebab selanjutnya adalah adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topik bahasan yang disampaikan kepada audiens. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran komunikasi karena audiens akan sulit memahami poin-poin penting yang disampaikan. |
|||
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan |
|||
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan dan tidak penting lebih dominan, maka ada kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan dari topik pembahasan. Karena terlalu fokus membahas hal-hal yang hanya bersifat pelengkap atau pendukung saja. Poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan lebih besar menjadi terabaik |
|||
'''PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK''' |
|||
.Untuk dapat mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu: |
|||
# Subjek dan tujuan harus jelas. |
|||
# Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan. |
|||
# Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis. |
|||
# Semua informasi yang penting harus sudah tercakup. |
|||
Suatu pesan yang telah dilakukan pengorganisasian dengan baik akan bermanfaat dalam: |
|||
1.Membantu audiens memahami suatu pesan |
|||
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan runtut, serta memasukkan semua informasi yang relevan dalam pesan, maka audiens dapat dengan mudah memahami maksud dan tujuan pesan. |
|||
2.Membantu audiens menerima suatu pesan |
|||
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiens dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut. Misalnya, seorang konsumen mengadukan masalah pembelian suatu produk kepada manajer toko karena memperoleh jawaban yang tidak menyenangkan atau mengecewakan. |
|||
3.Menghemat waktu |
|||
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik adalah untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. |
|||
4.Mempermudah pekerjaan komunikator |
|||
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia bisnis agar penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien. |
|||
'''PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE''' |
|||
Untuk mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara : |
|||
'''1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide''' |
|||
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada. |
|||
Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan adanya outline akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator. |
|||
Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, antara lain : |
|||
a. Memulai dengan Ide Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan terhadap audiens untuk melakukan dan memikirkannya, sebagai alasan yang mendasar bagi audiens mengapa harus melakukan dan memikirkannya. |
|||
b. Menyatakan hal-hal pendukung yang penting, yang akan sangat berguna dalam mendukung ide-ide pokok. |
|||
c. Membuat ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang dibuat akan semakin baik. |
|||
'''2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional''' |
|||
Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan rencana organisasional, melalui dua pendekatan yaitu : |
|||
a. Pendekatan Langsung (''direct approach''), sering disebut juga dengan pendekatan deduktif , dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Biasanya reaksi dari audiens akan positif dan menyenangkan jika menggunakan pendekatan ini. |
|||
b. Pendekatan tidak langsung (''indirect approach''). Setelah menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri audiens serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap selanjutnya adalah menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan. Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan langsung (''direct request''), pesan-pesan rutin, ''good news'' atau ''goodwill'', pesan-pesan bad news dan pesan-pesan persuasif. |
|||
Di dalam pendekatan tidak langsung, bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan. |
|||
Setelah memilih suatu pendekatan, kemudian memilih rencana organisasional yang terbagi menjadi: |
|||
# ''Direct Request'' |
|||
Direct request dapat berbentuk surat atau memo. Misalnya, Anda tertarik terhadap suatu produk baru dan Anda berkeinginan untuk mengetahui berbagai hal mengenai produk tersebut, seperti karakteristik, harga, dan cara pembayarannya, maka Anda dapat menggunakan direct request. |
|||
# Pesan-pesan Rutin, ''Good News'', ''Good will'' |
|||
* Pesan-pesan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau citra yang baik bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu, ketika menulis suatu pesan rutin, Anda harus bertanya pada diri sendiri apa yang Anda inginkan terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang Anda sampaikan. Pesan-pesan rutin layak untuk memperoleh perhatian secara bijaksana. Dalam setiap organisasi, memo dan surat-surat dikirim ke ratusan bahkan ke ribuan karyawan, konsumen, klien, dan sebagainya. |
|||
* Good News merupakan pesan yang menginformasikan kabar baik atau berita yang menyenangkan. Contoh good news tentang pekerjaan antara lain: penerimaan kerja, kenaikan pangkat/jabatan/posisi, memperoleh bonus kerja, tunjangan hari raya, kenaikan gaji, dan pengakuan/penghargaan prestasi kerja. Contoh good news tentang produk antara lain: diskon harga produk, sistem beli 3 produk dapat tambahan 1 produk gratis (buy 3 get 1 free), membeli produk dalam jumlah tertentu akan memperoleh hadiah tertentu (seperti kalender tahun baru atau produk aksesoris). |
|||
* Pesan-pesan Good Will merupakan pesan yang menimbulkan suatu perasaan positif yang dapat mendorong orang untuk menjaga hubungan bisnis. Perusahaan dapat meningkatkan hubungannya dengan konsumen ataupun relasi bisnis dengan mengirimkan pesan yang bersifat kekeluargaan. Beberapa bentuk good will diantaranya: ucapan selamat (congratulations), penghargaan (messages of appreciation), ucapan (condolences), dan ucapan salam (greetings). |
|||
1.Pesan-pesan Bd News |
|||
Pesan-pesan bad news merupakan pesan yang menginformasikan kabar buruk atau berita yang tidak menyenangkan, contohnya seperti penolakan surat lamaran, menolak kredit, melakukan perampingan karyawan, atau menurunkan pangkat. Jika Anda membuat pesan bad news, cobalah untuk menempatkannya pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus. |
|||
2.Pesan-pesan Persuasif |
|||
Persuasi merupakan suatu usaha mengajak/mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, pesan persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju. Contoh penyampaian pesan persuasif yaitu pada pesan dalam kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerjasama. Pesan-pesan persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan ide atau gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan tergantung pada perencanaan strategis yang cukup ketat. |
|||
https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/pengorganisasian-pesan-pesan-bisnis/ |
|||
'''RENCANA-RENCANA ORGANISASIONAL:''' |
|||
'''1. PERMINTAAN LANGSUNG (''DIRECT REQUEST'')''' |
|||
Jenis / tipe pesan yang paling umum digunakan adalah penyampaian langsung pada poin yang dituju. |
|||
Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan adalah penyampaian yang langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat berbebtuk surat dan memo. Contoh dari pesan permintaan langsung ini dat terlihat pada pembuatan surat pesanan, permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan kredit rutin |
|||
Isi dari sebuah surat ''Direct Request'' harus terdiri dari 3 bagian antara lain: |
|||
'''1. Bagian Awal''' |
|||
Bagian ini merupakan bagian pendahuluan atau pembukaan, yang berisi tentang alasan kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang digunakan hendaknya haruslah jelas, singkat dan tidak bertele-tele, tujuannya adalah agar pihak atau orang yang membaca pemintaan kita menjadi lebih paham akan maksud yang tergan dung dalam surat permintaan tersebut. |
|||
'''2. Bagian Pertengahan''' |
|||
Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita tulikan pada bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud permintaan. Teknis penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang sangat kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta kegunaan sesuatu yang kita minta. Jika permintaan lebih dari satu jenis, sebaiknya kita membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan. |
|||
'''3. Bagian akhir''' |
|||
Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi dengan suatu permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan ekspresi terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca, sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi. |
|||
http://wijayahery.blogspot.com/2011/03/pengorganisasian-pesan-pesan-bisnis.html |
|||
'''KETERAMPILAN MEREVISI''' |
|||
Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu di edit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya. |
|||
* Pesan-Pesan bisnis mencakup: |
|||
# Pesan-Pesan Bisnis Tertulis |
|||
Proses penulisan pesan-pesan bisnis dalam bentuk tertulis dimulai dari: |
|||
Mengedit isi, Pengorganisasian, dan Gaya Penulisan. |
|||
Untuk membantu memberikan gambaran yang lebih rinci tentang hal-hal apa saja yang perlu di perbaiki atau di sempurnakan, berikut ini terdapat beberapa pertanyaan penting yang perlu di perhatikan, antara lain: |
|||
* Apakah anda telah memasukan poin-poin dengan urutan yang logis? |
|||
* Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara hal-hal yang bersifat umum dengan hal-hal yang khusus? |
|||
* Apakah ide yang paling penting telah memperoleh porsi pembahasan yang cukup? |
|||
* Apakah anda telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan ulang (cross check) terhadap fakta-fakta yang ada? |
|||
* Apakah anda ingin menambahkan informasi yang baru? |
|||
Mengedit Mekanik / Teknis Penulisan |
|||
Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain: |
|||
* Susunan kalimat yang di gunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada , sehingga mudah di pahami dengan baik. |
|||
* Penggunaan kapitalisasi secara tepat ( perhatikan kata – kata yang harus di tulis dengan huruf kapital). |
|||
* Penulisan tanda baca secara benar ( perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya , dan tanda seru). |
|||
* Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat di pahami dengan mudah. |
|||
* Perhatikan terjadinya pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yang telah disampaikan. |
|||
Mengedit Format dan Layout |
|||
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalah mengedit format dan layout secara keseluruhan. Disamping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak boleh di abaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang di gunakan berkualitas baik, audiens Anda akan senang membacanya. |
|||
# Pesan-Pesan Bisnis Lisan |
|||
Sebagaimana pesan-pesan bisnis yang di sampaikan secara tertulis, pesan-pesan bisnis yang disampaikan dalam bentuk lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat di pahami audiens dengan baik. |
|||
Oleh karena itu, meskipun penyampaian pesan-pesan bisnis yang di lakukan secara lisan, tetap perlu di lakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain: |
|||
a. Substansi pesan |
|||
Langkah pertama dan utama dalam melakukan pengeditan (editing) pesan – pesan bisnis adalah mengedit substansi pesan yang akan di sampaikan pada audiens. |
|||
* Apakah substansi (inti) pesan yang ingin di sampaikan telah tercantum di dalamnya? |
|||
* Apakah data pendukung (tabel, grafik, bagan, gambar, audio, audiovisual) juga sudah tercantum di dalamnya? |
|||
b. Pengorganisasian Pesan |
|||
Pengorganisasian pesan – pesan bisnis yang akan di sampaikan secara lisan mencakup tiga poin penting yaitu; |
|||
* Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri) |
|||
* Penyampaian substansi pesan ( misalnya, pengantar pesan di lanjutkan dengan substansi pesan). |
|||
* Penutup ( misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi). |
|||
c. Gaya Bahasa |
|||
Pada umumnya, penulisan pesan – pesan bisnis yang akan disampaikan secara lisan cenderung hanya bersifat outline atau garis besarnya saja, sedangkan penyajian secara lebih rinci (lengkap) dapat disampaikan pada saat melakukan presentasi. |
|||
Gaya bahasa yang di gunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak menonton. Disamping itu, melalui penyajian secara lisan penerimaan pesan akan lebih mudah memahami maksud dan tujuan suatu pesan yang ditunjukkan dengan penyampaian pesan – pesan secara langsung, pesan – pesan non verbal yang di dukung dengan tampilan kata, huruf, gambar, bagan, dan tabel, dalam format animasi yang dinamis. |
|||
'''PEMILIHAN KATA YANG TEPAT''' |
|||
Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang di sampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat di mengerti, anda harus dapat memilih kata-kata dengan sebaik-baiknya. Agar maksud komunikasi dapat tercapai, perlu beberapa hal berikut: |
|||
# '''Pilihlah kata yang sudah familier/ dikenal''' |
|||
Dalam menyampaikan sesuatu harus menggunakan bahasa yang mudah, agar mudah di mengerti oleh audiens. |
|||
# '''Pilihlah kata-kata yang singkat''' |
|||
Agar pesan-pesan bisnis lebih efisien, juga mudah dipahami audiens, tetapi harus tetap memperhatikan kaidah yang benar & baik. |
|||
# '''Hindari kata-kata yang bermakna ganda''' |
|||
Agar tidak terjadi salah tafsir akibat tidak tercapainya tujuan dari pesan-pesan tersebut. |
|||
MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF |
|||
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat & baik. |
|||
# '''Secara umum, ada tiga jenis kalimat yaitu:''' |
|||
# '''Kalimat Sederhana''' |
|||
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. |
|||
'''Kalimat Majemuk''' |
|||
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. |
|||
'''Kalimat Kompleks''' |
|||
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat. |
|||
'''Cara Mengembangkan Paragraf''' |
|||
Ada 2 pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru di diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf: |
|||
# Ilustrasi |
|||
# Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan) |
|||
# Pembahasan Sebab-Akibat |
|||
# Klasifikasi |
|||
# Pembahasan Pemecahan Masalah |
|||
a.'''Ilustrasi''' |
|||
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum. |
|||
'''Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)''' |
|||
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain. |
|||
'''Pembahasan Sebab-Akibat''' |
|||
Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu. |
|||
'''Klasifikasi''' |
|||
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus. |
|||
'''Pembahasan Pemecahan Masalah''' |
|||
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi |
|||
Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas. |
|||
https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/revisi-pesan-pesan-bisnis/ |
|||
'''PENENTUAN IDE POKOK''' |
|||
Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema atau topic, pokok yaitu ide pokok ''(main idea)''. Hal-hal lain selain ide pokok hanyalah ,merupakam ide-ide pendukung ''(supporting idea)''. Topic dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topic adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topic, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topic tersebut, sehingga dapat diterima oleh audiens. Penentuan ide pokok memerlukan pengalaman dan kreatifitas. Ada tiga teknik atau cara yang dapat di perlukan untuk menentukan ide pokok : |
|||
1. Brainstorming |
|||
Yaitu penentuan ide pokok dengan membiarkan pikiran mencari berbagai kemungkinan ide pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara tersebut akan lebih bervariatif, baru dan orisinil. |
|||
2. Petunjuk atasan |
|||
Dalam organisasi yang menganut system senioritas, para pelaksana cenderung meminta petunjuk atasan dalam menentukan ide pokok. |
|||
3. Kebiasaan |
|||
Untuk situasi yang relative sama atau kejadian yang berulang-ulang, biasanya dikembangkan ide pokok tertentu yang relatif sama. Penentuan ide pokok di lakukan berdasarkan kebiasaan. |
|||
http://materikuliahmanajemensemester3.blogspot.com/2014/09/a.html |
|||
= '''BAB V PENULISAN PESAN-PESAN RUTIN DAN POSITIF''' = |
|||
== STRATEGI PENULISAN PERMINTAAN PESAN-PESAN RUTIN DAN PESAN-PESAN POSITIF == |
|||
Pemesanan produk baru kepada suatu perusahaan, pengiriman produk kepada pelanggan, pemberitahuan kebijakan bagi semua karyawan, pemberian penghargaan bagi karyawan yang loyal bagi perusahaan, atau pemberian ucapan selamat kepada karyawan/pegawai yang berprestasi baik, merupakan kegiatan-kegiatan rutin dalam dunia bisnis. |
|||
Kebanyakan pesan-pesan rutin, good news, dan goodwill diminati oleh pembaca karena pesan-pesan tersebut berisi informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis setiap hari. Jika pesan-pesan itu tidak memerlukan suatu hal yang khusus, ditunjukan kepada audiens dengan perbedaan budaya minimal, atau audiens yang cenderung tertarik pada apa yang ingin disampaikan atau bersikap netral, gunakan pendekatan langsung (''direct aaproach'') atau deduktif (''deductive approach'') untuk mengorganisasi pesan-pesan bisnis. |
|||
Keunggulan: |
|||
* Meningkatkan pemahaman secara komprehensif (menyeluruh) ketika pertama kali membaca suatu pesan. |
|||
* Menekankan pada hasil suatu analisis yang telah anda lakukan. |
|||
* Menghemat waktu bagi pembaca karena mereka dapat segera mengetahui apa maksud pesan tersebut dan juga dapat memutuskan segera pada bagian mana yang perlu memperoleh perhatian dan yang tidak perlu pehatian seksama. |
|||
Kelemahan: |
|||
* Orang cenderung menyampaikan suatu pesan berdasarkan cara berfikirnya |
|||
* Kesulitan untuk mengubah pola pikir yang cenderung “''to the point''”, hal ini terkait dengan pola pendidikan sebelumnya yang telah diajarkan sebelumnaya. |
|||
# Strategi Permintaan Pesan-Pesan rutin Pada umumnya, permintaan pesan-pesan rutin merupakan hal yang normal atau lazim dalam kegiatan bisnis. Dengan menggunakan pendekatan langsung untuk permintaan pesan-pesan rutin, apa yang diminta pada bagian awal/permulaan dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian. |
|||
# Strategi Penulisan Pesan-Pesan Positif Ketika sedang merespons secara positif penyampaian pesan-pesan good news dan goodwill, seseorang dapat menggunakan pendekatan langsung (direct approach). Hal itu dilakukan karena pembaca pada umumnya tertarik atas apa yang ingin disampaikan. |
|||
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan tambahan yang berkaitan dengan komponen penting dalam penulisan pesan-pesan positif: |
|||
a. Ide-ide pokok yang jelas |
|||
b. Penjelasan rinci |
|||
c. Penutup surat |
|||
== PESAN-PESAN GOOD NEWS DAN GODWILL == |
|||
Pesan-pesan yang telah disampaikan kemungkinan akan berhasil jika pembaca memperoleh kesan-kesan yang menyenangkan, atau paling tidak mereka dapat menerima pesan-pesan yang disampaikan dengan baik. |
|||
1. Good will tentang pekerjaan |
|||
Bagaimana medapatkan pelamar kerja yang cocok dan memilih orang-orang yang tepat untuk pengisian lowongan kerja merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Oleh karena itu, suatu organisaisi yang membutuhkan karyawan baru harus betul-betul melakukan proses seleksi dan rekrutmen secara tepat sesuai dengan yang dikehendaki. |
|||
2. Good news tentang produk |
|||
Untuk menjaga para pelanggannya, perusahaan dapat mengembangkan strategi bisnisnya dengan penetapan harga produk yang kompetitif, produk yang berkualitas, pemilihan metode promosi yang tepat, dan pemilihan saluran distribusi yang tepat pula. |
|||
3. Pesan-pesan Goodwill |
|||
Goodwill adalah suatu perasaan positif yang dapat mendorong orang untuk menjaga hubungan bisnis. Pelaku bisnis dapat mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok atau pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian pesan-pesa secara bersahabat yang secara tak langgusng berkaitan dengan tujuan bisnis. |
|||
== MENULIS JAWABAN POSITIF == |
|||
Banyak memo dan surat-surat bisnis ditulis untuk memberikan tanggapan atas suatu pesan maupun adanya permintaan tertentu. Untuk memberikan jawaban atas berbagai permintaan informasi yang positif tersebut, dapat digunakan pendekatan langsung yang dimulai dengan pernyataan yang positif dan menyenangkan, dan diakhiri dengan pernyataan hormat atau penghargaan pada orang lain. |
|||
1. Surat konfirmasi pesan |
|||
Salah satu surat bisnis yang paling sederhana adalah membuat surat konfirmasi (confirmation letter), yang menjelaskan kepada pelanggan bahwa pesanan produknya telah diterima. |
|||
2. Menjawab permintaan informasi |
|||
Setiap permintaan itu penting, baik dari dalam maupun luar organisasi. Pendapat orang lain terhadap suatu organisasi bisnis, produk, maupun departemen, akan dipengaruhi oleh bagaimana kesigapan anda dalam menangani permintaan tersebut. Akan tetapi, memenuhi setiap permintaan pelanggan bukanlah pekerjaan yang mudah. |
|||
a. menjawab permintaan dengan penjualan potensial |
|||
b. menjawab permintaan tanpa penjualan |
|||
https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/penulisan-permintaan-pesan-pesan-rutin-dan-positif/ |
|||
= '''BAB VI PENULISAN PESAN-PESAN NEGATIF''' = |
|||
== LANGKAH PROSES PENULISAN PESAN NEGATIF == |
|||
'''Langkah 1 : Merencanakan Pesan Anda.''' |
|||
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum perencanaan dapat dilakukan. menganalisa situasi, menganalisa apa yang para audiens inginkan, memilih media yang tepat dan mengorganisasi informasi secara efektif. |
|||
Dua pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara langsung ( direct approach ) dan pendekatan tidak langsung ( indirect approach ) |
|||
cara memutuskan pendekatan mana yang dipilih dalam situasi yang dijumpai adalah dengan memperhatikan beberapa pertanyaan sebagai berikut : |
|||
* apakah anda perlu mendapatkan perhatian pembaca segera? |
|||
* apakah pembaca lebih suka pesan pendek yang langsung ke pokok masalahnya? |
|||
* seberapa penting berita ini bagi pembaca tersebut? |
|||
* apakah berita buruk tersebut akan membuat syok? |
|||
'''Langkah 2 : Menulis Pesan''' |
|||
Menulis pesan dimulai dengan mengadaptasi pendekatan anda bagi audiens anda. bersikap sopan, menekankan pada hal yang positif dan melindungi hargadiri audiens anda dengan menggunakan bahasa yang menyampaikan rasa hormat. |
|||
'''Langkah 3 : Melengkapi Pesan''' |
|||
Tidak peduli seberapa singkat atau langsung pesan yang disampaikan, dampaknya maksimal dengan memperhatikan hal detail seperti : mengoreksi pesan, merevisi pesan, dan mendistribusikan pesan secara tepat |
|||
== MENGGUNAKAN PENDEKATAN LANGSUNG SECARA EFEKTIF == |
|||
Menyatakan berita buruk di awal mempunyai dua keuntungan |
|||
* Memperpendek pesan |
|||
* Memberikan waktu yang lebih singkat bagi penerima untuk mencapai ide pokok pesan tersebut |
|||
'''1. Buka dengan pernyataan yang jelas tentang berita buruk''' |
|||
Bilaberita buruk tersebut sangat menghancurkan,pertahankan nada bicara yang tenang dan tetap fokus pada berita yang disampaikan. Pastikan penerima pesan memahami berita dengan segera,tanpa berusaha mengetahui alasan mengapa berita itu buruk. |
|||
'''2. Berikan alasan-alasan dan tambahan informasi''' |
|||
sejauh mana penjelasan anda tergantung pada sifat dari berita dan hubungan Anda dengan pembaca. |
|||
'''3. Tutup dengan catatan positif''' |
|||
Setelah menjelaskan berita negatif,tutup pesan tersebut dengan positif,tetapi tetap jujur dan penuh penghormatan |
|||
== MENGGUNAKAN PENDEKATAN TIDAK LANGSUNG SECARA EFEKTIF == |
|||
'''1. Buka dengan sebuah penyangga.''' |
|||
Langkah pertama dalam menggunakan pendekatan tidak langsung adalah dengan menggunakan sebuah penyangga, yaitu sebuah pernyataan yang netral dan tidak kontroversial yang sangat berhubungan dengan pokok pesan. |
|||
Penyangga yang baik dapat mengekspresikan penghargaan anda karena menjadi orang yang perhatian,meyakinkan pembaca tentang perhatian anda pada permintaan mereka,atau mengindikasikan pemahaman anda pada kebutuhan pembaca tersebut.Penyangga yang baik juga harus relevan dan tulus. |
|||
'''2. Berikan alasan-alasan dan informasi tambahan.''' |
|||
Sebuah penyangga yang efektif berfungsi sebagai dasar menuju kebagian selanjutnya dari pesan yang ingin disampaikan, yaitu membangun penjelasan dan informasi dalam pesan negatif. |
|||
Sebelum benar-benar mengatakan“tidak”,pembaca mengikuti urutan alasan anda dan siap dengan jawaban yang akan diberikan.Dengan memberikan alasan yang efektif,dapat membantu mempertahan kanfokus pada isu-isu yang ada dan meredakan emosi yang secara signifikan yang selalu mengikuti berita buruk. |
|||
'''3 Lanjutkan dengan pernyataan yang jelas tentang berita buruk.''' |
|||
Setelah memaparkan alasan-alasan dengan baik dan logis,sekarang secara psikologis pembaca telah siap menerima berita buruk yang ingin disampaikan. Ada tiga teknik untuk menangani berita buruk dengan hati-hati: |
|||
* Kurangi tekanan pada berita buruk. |
|||
* Gunakan pernyataan pengandaian. |
|||
* Beri tahukan apa yang telah anda kerjakan, bukan apa yang tidak anda kerjakan. |
|||
* Tutup dengan catatan positi |
|||
== MENYAMPAIKAN PESAN NEGATIF == |
|||
'''Pesan Negatif pada Masalah Keseharian dalam Bisnis''' |
|||
Negative Announcement : mengumumkan hal buruk yang mungkin terjadi terkait dengan kinerja perusahaan. |
|||
Setelah memaparkan alasan-alasan dengan baik dan logis,sekarang secara psikologis pembaca telah siap menerima berita buruk yang ingin disampaikan. Ada tiga teknik untuk menangani berita buruk dengan hati-hati: |
|||
* Kurangi tekanan pada berita buruk. |
|||
* Gunakan pernyataan pengandaian. |
|||
* Beri tahukan apa yang telah anda kerjakan, bukan apa yang tidak anda kerjakan. |
|||
* Tutup dengan catatan positif. |
|||
== MENYAMPAIKAN PESAN NEGATIF == |
|||
'''Pesan Negatif pada Masalah Keseharian dalam Bisnis''' |
|||
Negative Announcement : mengumumkan hal buruk yang mungkin terjadi terkait dengan kinerja perusahaan. |
|||
ADVERTISING |
|||
'''Menolak Saran danProposal''' |
|||
* Datang ketika diminta maupun tidak |
|||
* Daridalam organisasi maupun dari luar |
|||
'''Menolak Permohonan sehari-hari''' |
|||
Dapat dilakukan secara langsung (Lebih cepat) maupun tidak langsung (jika sudah membuat janji namun tak bisa ditepati) |
|||
'''Pesan-Pesan negatif Terkait Transaksi''' |
|||
'''Terdiri atas Dua Jenis situasi:''' |
|||
* Bila Anda belum melakukan hal-hal yang spesifik untuk memenuhi harapan pelanggan |
|||
* Bila Anda telah mengatur harapan pelanggan dan sekarang ternyata anda tidak dapat memenuhinya |
|||
'''Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan terkait transaksi:''' |
|||
* Atur kembali perkiraan pelanggan tentang transaksi tersebut. |
|||
* Jelaskan apa yang terjadi dan mengapa hal itu bisa terjadi |
|||
* Jelaskan cara Anda akan menangani situasi tersebut. |
|||
* Perbaiki kerusakan apapun yang telah terjadi pada hubungan bisnis, barangkali dengan menawarkan diskon di masa yang akan datang, memberikan dagangan secara gratis, dll. |
|||
* Tawarkan ekspresi permintaan maaf yang bersifat bisnis dan professional bila organisasi Anda melakukan kesalahan. |
|||
'''Langkah-langkah dalam membuat pengumuman-pengumuman negatif:''' |
|||
* Sesuaikan pendekatan anda dengan situasi yang ada |
|||
* Pertimbangkan kebutuhan unik dari setiap kelompok |
|||
* Berikan setiap penerima cukup waktu untuk bereaksi sejauh yang dibutuhkan |
|||
* Rencanakan urutan dari banyak pengumuman |
|||
* Beri diri anda sendiri cukup waktu untuk merencanakan dan mengelola pada respons |
|||
* Cari sudut pandang positif tetapi jangan memancarkan optimisme yang keliru |
|||
* Minimumkan elemen kejutan kapan pun dimungkinkan |
|||
* Carilah saran dari ahli bila anda tidak yakin |
|||
'''Memberi Respon pada Informasi Negatif di Sosial Media''' |
|||
Untuk menanggapi masalah sosial media dapat ditangani dengan beberapa langkah berikut : |
|||
* Ikut serta sedini dan sesering mungkin |
|||
* Mengawasi pembaruan dalam media terkait dengan perusahaan |
|||
* Mengevaluasi pesan-pesan negatif |
|||
* Menanggapi dengan benar |
|||
'''Menolak permintaan Surat Rekomendasi''' |
|||
Menolak permintaan langsung untuk sebuah rekomendasi dari seorang pelamar adalah hal lain, tapi penolakan untuk bekerja sama tampaknya seperti sikap meremehkan pada pribadi pelamar dan sebuah ancaman bagi masa depan pelamar. Maka membuat surat yang berisi komentar positif tentang aktivitas terakhir dari pembaca, menyiratkan penolakan, menyarankan sebuah alternatif, dan menggunakan penutup yang sopan adalah jalan diplomasi yang dapat membantu para pembaca menerima penolakan Anda. |
|||
'''Menolak Lamaran Kerja''' |
|||
Surat penolakan tidak perlu panjang. Ingat mengirimkan surat berformat yang ditulis dengan baik dan mengikuti tiga panduan berikut, lebih baik daripada tidak mengirimkan surat sama sekali. Maka, sampaikan berita buruk ke pelamar kerja, dengan panduan berikut ini : |
|||
* Buka dengan pendekatan langsung. Para pelamar kerja tahu bahwa mereka tidak akan memperoleh banyak posisi yang mereka inginkan, jadi berita negatif bukanlah sesuatu yang mengejutkan. |
|||
* Nyatakan dengan jelas alasan pelamar tersebut tidak terpilih. Buat penolakan tersebut kurang bersifat pribadi dengan menyatakan bahwa Anda mempekerjakan seseorang yang mempunyai lebih banyak pengalaman atau kualifikasinya sesuai dengan persyaratan untuk posisi kerja. |
|||
* Tutup dengan menyarankan alternatif-alternatif. Bila Anda percata bahwa pelamar tersebut adalah orang yang berkualitas, sebutkan pembukaan lowongan lain di perusahaan Anda atau Anda dapat menyarankan organisasi profesional yang dapat membantu pelamar menemukan pekerjaan. |
|||
'''Mengakhiri Hubungan Kerja''' |
|||
Ketika menulis surat pemutusan hubungan kerja, Anda mempunyai tiga tujuan: |
|||
* Memberikan alasan yang mendasari tindakan yang sulit ini |
|||
* Hindari pernyataan yang mungkin mengekspos perusahaan dan berakhir dengan tuntutan hukum yang keliru |
|||
* Jaga agar hubungan antara karyawan yang diberhentikan dengan perusahaan sejauh mungkin tetap baik. |
|||
Untuk alasan hukum dan pribadi, ungkapkan justifikasi spesifik mengapa meminta karyawan yang bersangkutan berhenti. Bila karyawan tersebut bekerja dibawah kontrak, pengacara perusahaan Anda dapat menyarankan pada Anda apakah kinerja karyawan tersebut dapat dijadikan landasan legal untuk pemberhentian karyawan tersebut. |
|||
Pastiakan semua alasan Anda adalah alasan yang akurat dan dapat diversifikasi. Pastikan karyawan tersebut berhenti dengan perasaan positif sejauh situasi memungkinkan. |
|||
{| class="wikitable" |
|||
| |
|||
|''Artikel bertopik organisasi ini adalah sebuah [[wikipedia:Rintisan|rintisan]]. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.'' |
|||
|} |