Lompat ke isi

Stasiun Koto Baru: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 0°23′32″S 100°24′07″E / 0.3922428°S 100.401876°E / -0.3922428; 100.401876
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Padangpanjang → Padang Panjang (5) using AWB
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7: Baris 7:
| image =
| image =
| caption =
| caption =
| prov = Sumatra Barat
| prov = Sumatera Barat
| kabupaten = Tanah Datar
| kabupaten = Tanah Datar
| kecamatan kabupaten = X Koto
| kecamatan kabupaten = X Koto
Baris 14: Baris 14:
| open = 1 November 1891
| open = 1 November 1891
| oldname = Halte Kotabaroe, Kotabaru
| oldname = Halte Kotabaroe, Kotabaru
| operator = [[Divisi Regional II Sumatra Barat]]
| operator = divreii
| class = III/kecil
| class = III/kecil
| no_stasiun = 7207
| no_stasiun = 7207
Baris 20: Baris 20:
| line = -
| line = -
| close_type = PJKA
| close_type = PJKA
}}'''Stasiun Koto Baru (KOB)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Koto Baru, X Koto, Tanah Datar]]. Dengan letaknya pada ketinggian +1.154 meter, stasiun ini merupakan stasiun yang letaknya paling tinggi di [[Divisi Regional II Sumatra Barat]] dan Pulau Sumatra.
}}'''Stasiun Koto Baru (KOB)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Koto Baru, X Koto, Tanah Datar]]. Dengan letaknya pada ketinggian +1.154 meter, stasiun ini merupakan stasiun yang letaknya paling tinggi di [[Divisi Regional II Sumatera Barat]] dan Pulau Sumatra.


Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan [[jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh]]. Jalur menuju [[Benteng Fort de Kock|Fort de Kock]] Bukittinggi selesai dibangun pada tanggal 1 November 1891, lalu dilanjut untuk menjangkau tambang emas di [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]]. Jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896.<ref name="verslag">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|place=Batavia}}</ref>
Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan [[Jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang|Jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh]]. Jalur menuju [[Stasiun Bukittinggi|Fort de Kock Bukittinggi]] selesai dibangun pada tanggal 1 November 1891, lalu dilanjut untuk menjangkau tambang emas di [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]]. Jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896.<ref name="verslag">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|place=Batavia}}</ref>


Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang. Namun karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua, dan persaingan dengan mobil pribadi dan angkutan umum menyebabkan jalur ini terus berkurang okupansinya. Dengan ditutupnya jalur menuju Bukittinggi pada tahun 1986, berakhirlah riwayat jalur Padang Panjang–Payakumbuh.<ref>{{cite book|title=Sejarah Kota Padang|first1=M.|last2=Taher|first2=I|last3=Asnan|first3=G.|author4=Syafrizal|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1987|last1=Safwan}}</ref>
Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang. Namun karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua, dan persaingan dengan mobil pribadi dan angkutan umum menyebabkan jalur ini terus berkurang okupansinya. Dengan ditutupnya jalur menuju [[Stasiun Bukittinggi|Bukittinggi]] pada tahun 1986, berakhirlah riwayat jalur [[Stasiun Padang Panjang|Padang Panjang]]–[[Stasiun Payakumbuh|Payakumbuh]].<ref>{{cite book|title=Sejarah Kota Padang|first1=M.|last2=Taher|first2=I|last3=Asnan|first3=G.|author4=Syafrizal|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI|year=1987|last1=Safwan}}</ref>


Yang tersisa dari stasiun ini hanyalah sebuah gudang barang yang telah dikerumuni permukiman penduduk. Dahulu terdapat tulisan "Kotabaroe" dengan angka ketinggian +1.154 m di sisi utara gudang ini.
Yang tersisa dari stasiun ini hanyalah sebuah gudang barang yang telah dikerumuni permukiman penduduk. Dahulu terdapat tulisan "Kotabaroe" dengan angka ketinggian +1.154 m di sisi utara gudang ini.
Baris 31: Baris 31:
{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}


{{Adjacent stations|system=KAI|line=Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang|left=Kayu Tanduk|right=Padang Giring-giring}}
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang|left=Pasar Rebo|right=Padang Giring-giring}}
{{coord|-0.3922428|100.401876|display=title}}
{{coord|-0.3922428|100.401876|display=title}}


[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Sumatra Barat|Koto Baru]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Sumatera Barat|Koto Baru]]
[[Kategori:X Koto, Tanah Datar]]
[[Kategori:X Koto, Tanah Datar]]

Revisi terkini sejak 30 September 2024 08.53

Stasiun Koto Baru
Koto Baru+1.154 m
Lokasi
Koordinat0°23′43″S 100°23′53″E / 0.39528°S 100.39806°E / -0.39528; 100.39806
Ketinggian+1.154 m
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1 November 1891
Ditutup1986
Nama sebelumnyaHalte Kotabaroe, Kotabaru
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Koto Baru (KOB) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Koto Baru, X Koto, Tanah Datar. Dengan letaknya pada ketinggian +1.154 meter, stasiun ini merupakan stasiun yang letaknya paling tinggi di Divisi Regional II Sumatera Barat dan Pulau Sumatra.

Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan Jalur kereta api Padang Panjang–Payakumbuh. Jalur menuju Fort de Kock Bukittinggi selesai dibangun pada tanggal 1 November 1891, lalu dilanjut untuk menjangkau tambang emas di Payakumbuh. Jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896.[3]

Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang. Namun karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua, dan persaingan dengan mobil pribadi dan angkutan umum menyebabkan jalur ini terus berkurang okupansinya. Dengan ditutupnya jalur menuju Bukittinggi pada tahun 1986, berakhirlah riwayat jalur Padang PanjangPayakumbuh.[4]

Yang tersisa dari stasiun ini hanyalah sebuah gudang barang yang telah dikerumuni permukiman penduduk. Dahulu terdapat tulisan "Kotabaroe" dengan angka ketinggian +1.154 m di sisi utara gudang ini.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Safwan, M.; Taher, I; Asnan, G.; Syafrizal (1987). Sejarah Kota Padang. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud RI. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Pasar Rebo Padang Panjang–Payakumbuh–Limbanang Padang Giring-giring
menuju Limbanang

0°23′32″S 100°24′07″E / 0.3922428°S 100.401876°E / -0.3922428; 100.401876{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman